Anda di halaman 1dari 16

Manajemen pendidikan islam

INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM

2022
Sejarah Filsafat
Eksistensi

Pengertian Filsafat Eksistensi

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 5 Penutup

BAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan


A . Konteks Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN
Pemimpin merupakan kepala dalam menggerakan setiap unsur-unsur organisai untuk
mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. DalamDalam setiap organisasi atau
lembaga, anggota didalamnya bekerja dengan baik tentunya dipengaruhi oleh
pimpinan organisasi atau lembaga tersebut. oleh karena itu jika pemimpin suatu
organisai atau lembaga tidak memiliki kemampuan dalam mempengaruhi kinerja
pendidik maka fungsi-fungsi sumber daya manusianya tidak berjalan dengan baik.
Gaya kepemimpinan adalah bagaimana cara pemimpin untuk mempengaruhi
bawahannya dalam mencapai suatu tujuan. Kondisi kerja sangat dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan seorang pemimpin, karena bawahan akan sangat berhubungan oleh
gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpinnya.
FOKUS PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui bagaimana gaya


1. Bagaimana gaya kepemimpinan kyai dalam 1
kepemimpinan kyai dalam meningkatkan
1
meningkatkan kinerja pendidik di Pondok kinerja pendidik di Pondok Pesantren
Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Lampung Hidayatul Mubtadi-Ien Lampung Selatan.
Selatan?

2. Apa faktor penghambat dan pendukung Untuk mengetahui faktor pendukung dan
2 2
dalam meningkatkan kinerja pendidik di penghambat dalam meningkatkan kinerja
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien pendidik di Pondok Pesantren Hidayatul
Lampung Selatan? Mubtadi-Ien Lampung Selatan.
Manfaat Penelitian Bagi Institusi
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
bahan refrensi dibidang gaya kepemimpinan kyai
dalam meningkatkan kinerja pendidik di
Hasil penelitian ini akan perpustakaan institut.
menambah wawasan dan
pengetahuan bagi khasanah ilmiah
dalam bidang pendidikan. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan
refrensi bagi lembaga pendidikan terkait dalam hal
ini adalah pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-
Ien Lampung Selatan. Dengan demikian
TEORITIS PRAKTIS diharapkan gaya kepemimpian kyai dalam
meningkatkan kinerja pendidik dapat lebih
maksimal.

Untuk kebutuhan studi ilmiah dan


Bagi Peneliti
sebagai bahan informasi dan acuan
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
bagi peneliti yang hendak
pengalaman dan wawasan dalam memahami ilmu
melaksanakan penelitian lebih
yang diperoleh selama mengenyam pendidikan
lanjut.
dibangku kuliah didalam praktik nyata.
ORISINILITAS PENELITIAN

“Ghandy Yudha” “Coirul Anam” “Eka Denis


Eulistianik”

Skripsi UIN Maulana Malik tesis (Surabaya: Skripsi, Institut kh. Abdul
Ibrahim Malang, 2016 UNESA,2013) Chalim, 2020

Metode Pendidikan
Strategi Pengembangan Model Pembinaan Karakter Religious
Pendidikan Kedisiplinan Disiplin Santri (Studi Telaah Kitab Tadzkirotu
Di MTs Kandat Kediri Kasus Pondok Pesantren As-Sammi Wal Muta’alim
Darul Fiqhi Kabupaten Fi Adabil’alim Wa
Lamongan) Almuta’alim Karya Ibnu
Jama’ah Al-Kinani Al-
Syafi’i.
Devinisi Istilah

1 Karakter 3 Santri
Karakter merupakan sifat yang terdapat pada Santri secara umum adalah sebutan bagi
diri setiap individu yang menjadi ciri khas seseorang yang sedang mengikuti Pendidikan
khas/kepribadian individu yang berbeda agama islam di pondok pesantren.
dengan orang lain berupa sikap, pikiran, dan
tindakan

2 Disiplin 4 pesantren
Pesantren adalah tempat pendidikan
Disiplin merupakan suatu kondisi yang
tradisional yang para siswanya tinggal
tercipta dan terbentuk melalui proses dari
bersama dan belajar di bawah bimbingan
serangkaian perilaku yang menunjukkan
guru yang biasa dikenal dengan seorang kiai
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan ketertiban
BAB II

Kajian Teori
A Pengertian B Pengertian Disiplin
karakter
Muchlas Samani berpendapat bahwa karakter dapat
dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun Disiplin merupakan suatu kondisi yang tercipta dan
pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
membedakannya dengan orang lain, serta keteraturan dan ketertiban.
diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam  Ciri-ciri disiplin.
kehidupan sehari-hari.
a) Bangun pagi dan siap-siap pergi sekolah tepat waktu.
b) Mematuhi aturan tanpa perlu diperingatkan berkali-kali.
 pembentukan karakter c) Melaksanakan tugas yang dirumah sebagai anak.
d) Bersikap hormat pada orang tua dan saudara-saudaranya.
Bentuk merupakan wujud yang ditampilkan. e) Bersikap baik di sekolah.
Sedangkan pembentukan sendiri adalah proses, cara f) Tidak saling berkelahi dan berantem.
perbuatan membentuk g) Mengerjakan PR-nya tepat waktu tanpa perlu diomeli
terlebih dahulu.
h) Tidur tepat waktu dan tetap pada tempat tidurnya.
LANJUTAN
C Faktor Pembentukan D Pembelajaran
Karakter
Thomas Lickona berpendapat bahwa karakter
terbentuk dari tiga bagian yang saling berkaitan, yaitu Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses
pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar
moral peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong
peserta didik melakukan proses belajar. Pembelajaran juga
1. Kehendak/ kemauan (iradah) dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan
2. Insting atau naluri kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar
3. Adat atau kebiasaan (habit)
4. Suara batin atau suara hati
5. Keturunan Tujuan pembelajaran ada 2 macam
1. Tujuan yang dirumuskan secara spesifik oleh guru yang
bertolak dari materi pelajaran yang akan disampaikan
2. Tujuan Umum, yaitu tujuan pembelajaran yang sudah
tercantum dalam garis-garis besar pedoman pengajaran
yang dituangkan dalam rencana pengajaran yang
disiapkan oleh guru.
E. KITAB TADZKIROTUS SAMI’ WA AL-MUTAKALLIMI
1. Riwayat hidup imam ibnu jama’ah
Nama lengkap imam ibnu jama’ah adalahabdulloh badrudin muhamad ibn Ibrahim ibn sa’adulloh ibn
jama’ah ibn hazmi ibn shakrh ibn Abdullah al kinainiy al- syafi’iy. Beliau lahir pada malam sabtu tanggal 4
Rabi’ul akhir tahun 639 H di daerah hamat, mesir. Ayahhanda beliau merupakan seorang qodhi (hakim)
agama dan hidup di dalam keluarga yang mencintai ilmu. Beliau memiliki beberapasaudara laki-laki yaitu
ishaq, Abdurrihman dan Ismail, namun imam Ibnu jama’ah adalah yang paling terkenal dan paling tinggi
popularitas diantara saudara-saudaranya
2. pengertian kitab tadzkirotus sami’ wa al-mutakallimi
kitab tadzkirotus sami’ wa al-mutakallimi merupakan sebuah karya terbaik dari Imam Ibnu jama’ah
dalam bidang Pendidikan. Beliau Menyusun kitab ini dari apa yang beliau dengar daniya tangkap dari para
syaikh yang mulia sehingga kitab ini diberi judul Tadkirotus Sami’ (peringatan dan pendengaran) dan beliau
juga menambah referensi ilmu melalui buku-buku yang ditelaahnya sendiri serta mengambil faidah-faidah
dari catatan beliau ketika menimba ilmu Bersama gurunya
F. KONSEP SANTRI DAN PESANTREN

1. Pengertian Santri
Nurcholish Madjid berpendapat asal usul kata “Santri” dapat dilihat dari dua pendapat. Pertama, pendapat yang
mengatakan bahwa “Santri” berasal dari kata “sastri”, sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang artinya melek huruf.
Pendapat ini menurut Nurcholish Madjid didasarkan atas kaum santri kelas literary bagi orang Jawa yang berusaha
mendalami agama melalui kitab-kitab bertulisan dan berbahasa Arab.

Ada 2 macam santri yaitu santri mukim dan santri kalong


2. pengertian Pesantren
Pesantren menurut M. Arifin yaitu suatu lembaga Pendidikan agama islam yang tumbuh serta diakui masyarkat sekitar,
dengan system asrama (komplek) dimana santri-santri menerima Pendidikan agama melalui sistem pengajian atau
madrasah yang sepenuhnya berada dibawah kedaulatan dari leader ship seorang atau beberapa orang kiai dengan ciri-
ciri khas yang bersifat karismatik serta independent dalam segala hal
BAB III METODE PENELITIAN

Pendekatan & WAKTU Subyek Penelitian


2
Jenis Penelitian PENELITIAN
Primer Sumber
 Pendekatan Kualitatif bulan April sampai bulan juli
Sekunder Sumber
2021
 Jenis Studi Kasus

Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Obyek Penelitian

 Wawancara o Reduksi data Di Madrasah Bertaraf Internasional


Pondok Pesantren Amanatul Ummah
 Observasi o Penyajian data Pacet Mojokerto kelas X mia 1
 Dokumentasi o Penarikan kesimpulan

Uji Keabsahan Data


 triangulasi
 member chek.
BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


B. Hasil Penelitian
1. Profil Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul
Ummah 1. Pembentukan karakter disiplin santri di MBI pondok
2. Sejarah berdirinya Nurul Ummah
3. Tokoh-tokoh yang berperan
4. Visi, Misi, Dasar Pendirian dan tujuan 2. Pembentukan karakter disiplin santri melalui Kitab
5. Komitmen Santri tadzkirotus sami’ wa al-mutakallimi.
6. Kunci Sukses Santri
7. Struktur organisasi
8. Data Tenaga Pendidik
BAB V KESIMPULAN
1. pembentukan karakter disiplin santri di MBI pondok pesantren Nurul Ummah yaitu dengan
kegiatan yang sudah tersusun secara sistematis terencana dan terarah, selain itu dengan
adanya peraturan pesantren yang dapat mengontrol tingkah laku santri serta mengontrol
kegiatan-kegiatan santri, serta dengan adanya punishment supaya santri itu jera dan berfikir
apa dampak yang akan didapat jika melanggar peraturan dan adanya sebuah penghargaan
yang diberikan kepada mereka yang berprestasi serta mampu memberi contoh berdisiplin
dengan baik.
2. dengan adanya pembelajaran kitab tadzkirotus sami’ wa al-mutakallim ini memberikan
referensi tambahan bagi guru dan sangat membatu guru dalam upaya pembentukan karakter
disiplin santri.
SARAN
 kepada pengasuh Lembaga MBI pondok pesantren Nurul Ummah
1. untuk mengadakakn diklat tentang kedisiplinan kepada santri-santri baru, sebagai Langkah awal dalam
memberikan pemahaman kepada santri baru tentang pentingnya dan manfaat dari sikap disiplin, agar tidak
ada pemikiran yang tertanam dalam diri mereka bahwa di pondok pesantren itu seperti dipenjara.
2. memberikan penghargaan bagi santri yang berdisiplin tinggi yaitu tercermin dalam pematuhan terhadap tata
tertib, peraturan yang ada di pesantren. Agar santri bersemangat dan antusias berlomba-lomba dalam bersikap
disiplin di pesantren.
 Kepada guru lembaga MBI pondok pesantren Nurul Ummah
1. lebih meningkatkan lagi Kerjasama dengan guru, pengurus maupun dengan santri lainya, agar dalam
pembentukan karakter disiplin santri itu dapat lakukan dengan mudah.
2. guru harus bisa menjadi tauladan yang bersidiplin agar bisa menjadi panutan bagi murid dan santri-santrinya.
 Kepada santri lembaga MBI pondok pesantren Nurul Ummah
seharusnya seorang santri tidak hanya mengandalkan guru atau pengasuh dalam pembentukan karakter disiplin
sanrtri, baiknya diimbangi dengan upaya control kedisiplinan dalam diri masing-masing santri ataupun dengan santri
lainnya.
TERIMAKASIH,,,,,,,,,,,
Kepada

• Bpk. Yusuf Suharto, M.Pd.I (Selaku Pembimbing)


• Bpk. Muhammad Husnur Rofiq, M.Pd.I (Selaku Penguji
1)
• Dr. Rahmat, M.Pd.I (Selaku Penguji 2)
• Keluarga Besar PAI Interdisipliner, & Seluruh Audiens

Anda mungkin juga menyukai