Anda di halaman 1dari 19

1

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Sistem informasi keuangan mekanis telah digunakan dalam
bisnis selama seratus tahun atau lebih. Mesin kartu berlubang, yang
menjadi satu-satunya alternatif bagi perusahaan besar sebelum
adanya komputer, digunakan terutama dalam fungsi keuangan. Hal
yang sama terjadi pada mesin bookkeeping key driven.1.
Model system informasi keuangan yaitu sub system input
dan sub system output. Informasi yang diberikan disajikan dalam
bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi
matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik
Peran Sistem Informasi Dalam Bidang Keuangan saat sangat penting
bagi para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak
lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi
telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Layanan perbankan
modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi
karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-
kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di
kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam
ekspansinya ke daerah – daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan
oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia
yang unik dan luas. Untuk menunjang keberhasilan operasional
sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti
diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan
mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada
teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat
menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM
dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan

1
Hadion wijoyo, aris ariyanto, agus Sudarsono, kiki dwi wijayanti, system informasi
manajemen,( Sumatra barat: Insan Cendikia Mandiri), halaman 151
2

mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam


hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.

Sistem informasi keuangan mekanis telah digunakan dalam


bisnis selama seratus tahun atau lebih. Mesin kartu berlubang, yang
menjadi satu-satunya alternatif bagi perusahaan besar sebelum
adanya komputer, digunakan terutama dalam fungsi keuangan. Hal
yang sama terjadi pada mesin bookkeeping key driven. Aplikasi
mesin ini terbatas untuk digunakan dalam pemrosesan data
accounting, dan hanya sedikit penggunaan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan informasi manajer bahkan untuk manajer
keuangan. Ketika komputer muncul, ia diterapkan dengan cara yang
sama. Tidak sampai pada pertengahan tahun 1960-an, sistem
informasi keuangan dikembangkan dan is tidak hanya digunakan
untuk menangani tugas accounting dasar. Kita telah mengetahui
bahwa fungsi keuangan berkaitan dengan arus uang dalam
perusahaan. Pada mulanya harus diperoleh uang untuk mendukung
manufaktur, pemasaran, dan aktivitas yang lain. Kemudian,
pendanaan tersebut harus dikontrol untuk memastikan bahwa ia
digunakan secara efektif.

B. Konsep Dasar Simku


Sistem informasi keuangan adalah fondasi penting bagi
organisasi untuk mengelola dan memantau aspek keuangan mereka.
Simku juga memiliki banyak perananan penting dalam mengatur
keluar masuknya keuangan di suatu instansi atau organisasi
Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan
khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari
sistem pakar, dan komunikasi elektronik.
3

C. Tujuan Sistem informasi keuangan


Pengembangan Sistem informasi keuangan (SISTEM
INFORMASI KEUANGAN) memiliki beberapa tujuan utama yang
secara kolektif bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan keuangan suatu perusahaan.
Pertama, tujuan utama SISTEM INFORMASI KEUANGAN
adalah otomatisasi proses keuangan. Ini mencakup pencatatan
transaksi, pembuatan laporan keuangan, dan pemrosesan gaji.
Dengan otomatisasi, perusahaan dapat mengurangi kesalahan
manusia, mempercepat pemrosesan, dan membebaskan sumber daya
manusia untuk tugas-tugas strategis lainnya.
Kedua, integrasi sistem adalah tujuan kunci. Integrasi
SISTEM INFORMASI KEUANGAN dengan sistem lain dalam
perusahaan memastikan alur informasi yang lancar antar
departemen. Ini membantu mengurangi kesenjangan informasi,
mempercepat pengambilan keputusan lintas departemen, dan
meningkatkan koordinasi bisnis secara keseluruhan.
Tujuan berikutnya adalah menyediakan pelaporan keuangan
yang akurat. Informasi keuangan yang tepat waktu dan akurat
mendukung pengambilan keputusan manajerial yang lebih baik,
memastikan keandalan laporan keuangan, dan memenuhi
persyaratan audit.
Pengelolaan risistem informasi keuangano keuangan juga
menjadi fokus utama. SISTEM INFORMASI KEUANGAN harus
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
mengelola risistem informasi keuangano yang mungkin
mempengaruhi stabilitas keuangan perusahaan. Ini membantu
mengurangi potensi kerugian dan memenuhi persyaratan regulasi.
Peningkatan pengawasan dan kontrol atas aktivitas keuangan
merupakan tujuan penting lainnya. Dengan alat yang memadai,
4

SISTEM INFORMASI KEUANGAN dapat mencegah


penyalahgunaan keuangan, meningkatkan kepatuhan terhadap
kebijakan perusahaan, dan membangun kepercayaan pemangku
kepentingan.

Perencanaan dan penganggaran adalah bagian penting dari


SISTEM INFORMASI KEUANGAN. Ini mencakup dukungan
terhadap perencanaan keuangan jangka panjang dan alat
penganggaran untuk memonitor dan mengontrol pengeluaran,
meningkatkan visibilitas terhadap tujuan keuangan, dan memastikan
konsistensi dengan strategi bisnis.

Keamanan informasi dan kepatuhan dengan regulasi adalah


tujuan fundamental untuk melindungi data keuangan dan memenuhi
standar keamanan dan privasi. Ini melibatkan perlindungan data dari
ancaman keamanan, menjaga kepercayaan pelanggan, dan mematuhi
persyaratan hukum.

Terakhir, peningkatan komunikasi antara departemen


keuangan dan unit bisnis lainnya, serta dengan pemangku
kepentingan eksternal, adalah tujuan tambahan. Ini membantu dalam
memastikan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja keuangan
perusahaan, mendukung kolaborasi antar tim, dan memperkuat
hubungan dengan investor dan mitra bisnis.

Secara keseluruhan, pencapaian tujuan-tujuan ini melalui


pengembangan SISTEM INFORMASI KEUANGAN dapat
memberikan manfaat signifikan dalam pengelolaan keuangan
perusahaan, menciptakan proses yang lebih efisien, dan mendukung
pertumbuhan jangka panjang.
5

Pada dasarnya penyusunan Sistem informasi keuangan suatu


perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus
dipertimbangkan baik-baik, yaitu:

1. Sistem informasi keuangan yang disusun itu harus memenuhi


prinsip yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu
menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat
memenuhi kebutuhan.
2. Sistem informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai
prinsip aman yang berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus
membantu menjaga harta milik perusahaan, untuk dapat menjaga
keamanan harta milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi
keuangan harus disusun dengn pertimbangan pengawasan –
pengawasan intern.
3. Sistem informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip
murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem
informasi keuangan ini harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak
mahal2
Dan Adapun tujuan dari sistem informasi keuangan adalah untuk
mengatur tentang smua hal mengenai sistem keuangan dengan
mengutamakan hal hal berikut ini
1. Pemenuhan Standar Akuntansi Keuangan: Sistem harus
menyediakan data sesuai kebutuhan tepat pada waktunya.
2. Keamanan: Sistem harus membantu menjaga keamanan harta milik
perusahaan dengan pengawasan intern.
3. Efisiensi Biaya: Sistem harus disusun dengan pertimbangan biaya
agar tidak mahal dan tetap efektif.

D Ruang Lingkup Dari Simku

2
Mariana anna, imam sentot, sya’ban ma’ruf, suarni agusdiwana, Buku ajar sistem
informasi akuntansi teori dan praktikal (Um Surabaya 2017), halaman 172
6

Sistem informasi keuangan (SISTEM INFORMASI


KEUANGAN) merupakan kerangka kerja yang mencakup berbagai
aspek penting dalam manajemen informasi keuangan suatu organisasi.
Pada intinya, SISTEM INFORMASI KEUANGAN melibatkan
pencatatan transaksi keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan
pengelolaan aset. Proses ini mencakup pengelolaan anggaran,
kepatuhan hukum dan perpajakan, serta manajemen risistem informasi
keuangano keuangan. SISTEM INFORMASI KEUANGAN juga
melibatkan pengendalian internal untuk mencegah kesalahan dan
penyalahgunaan, serta pemanfaatan teknologi informasi untuk
mendukung efisiensi operasional. Manajemen hubungan dengan pihak
eksternal, seperti auditor dan regulator, juga menjadi bagian integral
dari SISTEM INFORMASI KEUANGAN. Pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus penting
untuk memastikan staf keuangan memiliki keterampilan yang
diperlukan. Dengan demikian, ruang lingkup SISTEM INFORMASI
KEUANGAN mencakup seluruh sistem informasi keuanganlus
informasi keuangan, dari pencatatan transaksi hingga pelaporan,
dengan tujuan menyediakan informasi keuangan yang akurat dan
dapat dipercaya bagi semua pemangku kepentingan organisasi.

ruang lingkup dari sistem informasi keuangan mencakup


berbagai aspek untuk memastikan bahwa informasi keuangan suatu
organisasi dikelola dengan efektif dan akurat. Berikut adalah beberapa
elemen kunci dari ruang lingkup SISTEM INFORMASI
KEUANGAN:

1. Pencatatan Transaksi Keuangan: SISTEM INFORMASI


KEUANGAN mencakup proses pencatatan setiap transaksi
keuangan yang terjadi di dalam organisasi. Hal ini termasuk
pembelian, penjualan, pengeluaran, dan penerimaan.
7

2. Pelaporan Keuangan: SISTEM INFORMASI KEUANGAN


bertanggung jawab untuk menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Laporan ini memberikan
gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan suatu organisasi.

3. Pengelolaan Aset: SISTEM INFORMASI KEUANGAN mencakup


pengelolaan aset organisasi, baik itu berupa inventaris barang,
investasi, atau aset tetap. Ini melibatkan pemantauan, penilaian, dan
pelaporan mengenai nilai aset.

4. Pengelolaan Anggaran: SISTEM INFORMASI KEUANGAN


membantu dalam perencanaan, pemantauan, dan pengendalian
anggaran organisasi. Ini melibatkan pemantauan biaya, alokasi
sumber daya, dan perbandingan antara anggaran dan hasil yang
dicapai.

5. Kepatuhan Hukum dan Perpajakan: SISTEM INFORMASI


KEUANGAN harus memastikan bahwa semua aktivitas keuangan
organisasi sesuai dengan peraturan hukum dan perpajakan yang
berlaku. Ini melibatkan pemeliharaan catatan yang akurat dan
pemenuhan kewajiban perpajakan.

6. Pengelolaan Risistem informasi keuangano Keuangan: SISTEM


INFORMASI KEUANGAN membantu organisasi mengidentifikasi,
mengukur, dan mengelola risistem informasi keuangano keuangan.
Ini termasuk risistem informasi keuangano valuta asing, risistem
informasi keuangano suku bunga, dan risistem informasi keuangano
kredit.

7. Sistem Pengendalian Intern: SISTEM INFORMASI KEUANGAN


mencakup pengembangan dan pemeliharaan sistem pengendalian
intern untuk mencegah kesalahan dan penyalahgunaan dalam
pengelolaan keuangan. Ini termasuk pembagian tugas dan tanggung
jawab, serta audit internal.
8

8. Teknologi Informasi: Dalam era digital, SISTEM INFORMASI


KEUANGAN juga melibatkan penggunaan teknologi informasi
untuk mengotomatisasi proses keuangan, mengamankan data, dan
meningkatkan efisiensi operasional.

Sumber daya manusia juga berperan penting dalam SISTEM


INFORMASI KEUANGAN, termasuk pelatihan staf keuangan,
pemantauan kinerja, dan pengembangan kebijakan dan prosedur. Jadi,
SISTEM INFORMASI KEUANGAN melibatkan banyak aspek yang
saling terkait untuk memastikan keuangan suatu organisasi dikelola
dengan baik3

E. pemanfaatan hasil dari sistem informasi keuangan

Terdapat manfaat Sistem informasi keuanganyang diperoleh dari


pengguna SIA dalam kegiatan harian organisasi atau perusahaan diantaranya

a. Otomatisasi

Sistem informasi keuangan dapat meminimalisir atau bahkan


menghilangkan pemrosesan data yang dilakukan masih secara
manual, bahkan untuk menghasilkan sebuah laporan akuntansi dapat
dilakukan dengan satu klik. Selain itu

otomatisasi SIA dapat menyimpan dan mengambil data bisnis


tanpa memerlukan dokumen fisik.

b. Kecepatan

Sistem informasi keuangan dapat menghindari penundaan


dalam menghasilkan laporan. Selama seluruh transaksi telah diinput
kedalam sistem terebut. Perusahaan dapat menghasilkan laporan
dengan singkat hal tersebut berbeda dengan sistem manual yang
masih memerlukan proses panjang dalam penyusunannya.

3
Muhammad Athoilah,Putri Kurnia Rani, system informasi manajemen, ( Banyumas, Jawa
Tengah: PT. pena persada utama), halaman 28
9

c. Ketepatan dan Keakuratan Informasi

Sistem informasi keuangan dapat menghindarkan dari


kesalahan umum yang terjadi dalam Akuntansi manual. Biasanya
kesalahan yang terjadi berupa kesalahan dalam memposting
transaksi secara berulang atau kesalahan. perhitungan lainnya.
melalui penerapan Sistem informasi keuanganperusahaan akan
mendapatkan laporan yang andal karena disusun secara tepat dan
akurat.

d. Ekonomis.

Penerapan Sistem informasi keuangan membantu


meringankan tugas individu staff/karyawan Perusahaan karena SIA
membantu merampingkan proses penyusunan laporan akuntansi
yang menjadikan jam kerja professional keuangan seperti akuntan,
pemegang buku bahkan pemilik bisnis dapat berkurang secara
signifikan terutama pada musim pelaporan. Sehingga perusahaan
tidak memerlukan tambahan. jam kerja diluar jam kerja normal.4

F. model pengembangan sistem informasi keuangan

Model pengembangan sistem informasi keuangan melibatkan


serangkaian langkah yang terstruktur untuk merancang, mengembangkan,
dan mengimplementasikan sistem yang mendukung fungsi keuangan suatu
organisasi. Langkah-langkah utamanya melibatkan identifikasi kebutuhan
bisnis, perencanaan proyek, analisis sistem, desain sistem, pengembangan
perangkat lunak, implementasi, pemeliharaan, evaluasi kinerja, optimasi,
dan monitoring keamanan. Dalam proses ini, tim pengembangan tidak
hanya membangun sistem, tetapi juga memastikan keberlanjutan, keamanan,
dan adaptabilitasnya terhadap perubahan kebutuhan bisnis.5

4
Benarli derri, azI zul, dkk, system informasi akuntansi, (koto Tengah, sumatra barat
desember 2022), halaman 15
5
Mulyani sri, analisis dan perancangan sistem akuntansi keuangan daerah, (Bandung,
Indonesia: Abdi Sistematika), Halaman 5
10

Berikut adalah beberapa langkah umum dalam model pengembangan


sistem informasi keuangan:

1. Identifikasi Kebutuhan:

Mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan keuangan organisasi.

Menganalisis proses keuangan yang ada dan mengidentifikasi


area yang perlu ditingkatkan atau dioptimalkan.

2. Perencanaan:

Merancang rencana pengembangan sistem informasi


keuangan.

Menentukan anggaran, sumber daya, dan jadwal proyek.

3. Analisis Sistem:

Menganalisis kebutuhan fungsional dan non-fungsional


sistem.

Merancang model data dan mengidentifikasi entitas, atribut,


dan hubungan antar mereka.

4. Desain Sistem:

Merancang arsitektur sistem informasi keuangan.

Menentukan spesifikasi teknis untuk perangkat keras dan


perangkat lunak.

Membuat desain antarmuka pengguna.

5. Pengembangan:

Mengembangkan perangkat lunak sistem keuangan.

Melakukan uji coba untuk memastikan bahwa sistem


berfungsi sesuai yang diharapkan.
11

6. Implementasi:

Melaksanakan sistem keuangan ke dalam lingkungan


produksi.

Melatih pengguna dan personel terkait.

Memigrasikan data dari sistem lama ke sistem baru.

7. Pemeliharaan dan Evaluasi:

Memberikan dukungan dan pemeliharaan setelah


implementasi.

Melakukan evaluasi reguler terhadap kinerja sistem dan


melakukan perbaikan atau peningkatan jika diperlukan.

8. Optimasi:

Mengoptimalkan sistem berdasarkan umpan balik pengguna


dan perubahan kebutuhan bisnis.

9. Monitoring Keamanan:

Menerapkan langkah-langkah keamanan untuk melindungi


informasi keuangan dari akses yang tidak sah atau ancaman
keamanan lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa model ini dapat disesuaikan sesuai


dengan kebutuhan dan karakteristik khusus dari organisasi yang
bersangkutan. Setiap langkah dalam model ini memiliki peran penting
dalam memastikan kesuksesan pengembangan sistem informasi keuangan

G. kesimpulan

Sistem Informasi Keuangan (SIK) merupakan kerangka kerja integral yang


memberikan informasi mengenai aspek keuangan suatu organisasi. Terdiri
dari sub sistem input dan output, SIK menyajikan informasi melalui laporan
12

khusus, laporan periodik, hasil simulasi matematika, saran dari sistem pakar,
dan komunikasi elektronik.

Peran Sistem Informasi Keuangan: Dalam era layanan perbankan modern di


kota-kota besar, SIK memainkan peran penting dalam manajemen
keuangan. Dengan fokus pada otomatisasi, integrasi, pelaporan akurat,
pengelolaan risiko, dan kontrol keuangan, SIK mendukung efisiensi dan
efektivitas operasional perusahaan.

Konsep Dasar Simku: Sistem Informasi Keuangan (Simku) membentuk


fondasi manajemen keuangan. Mengatur keluar masuknya keuangan, Simku
melibatkan laporan keuangan, pengelolaan aset, dan kepatuhan hukum.
Pengembangan Simku bertujuan meningkatkan efisiensi, keamanan, dan
ekonomisitas.

Tujuan Sistem Informasi Keuangan: Pengembangan SIK bertujuan


otomatisasi, integrasi, pelaporan akurat, pengelolaan risiko, peningkatan
pengawasan, perencanaan anggaran, keamanan informasi, dan komunikasi
yang lebih baik. Pencapaian tujuan ini mendukung manajemen keuangan
yang efektif.

Ruang Lingkup SIK: Ruang lingkup SIK melibatkan pencatatan transaksi,


pelaporan keuangan, pengelolaan aset, pengelolaan anggaran, kepatuhan
hukum dan perpajakan, pengelolaan risiko, pengendalian internal, dan
pemanfaatan teknologi informasi. Pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia juga menjadi fokus penting.

Manfaat Pemanfaatan SIK: Pemanfaatan SIK memberikan manfaat berupa


otomatisasi, kecepatan, ketepatan informasi, dan ekonomisitas. Dengan
mengurangi tugas manual, SIK meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam
menyusun laporan keuangan.

Model Pengembangan Sistem Informasi Keuangan: Model pengembangan


SIK melibatkan langkah-langkah struktural seperti identifikasi kebutuhan,
perencanaan, analisis sistem, desain sistem, pengembangan, implementasi,
13

pemeliharaan, evaluasi, optimasi, dan monitoring keamanan. Setiap langkah


mendukung kelangsungan, keamanan, dan adaptabilitas sistem terhadap
perubahan kebutuhan bisnis.

Dengan implementasi SIK, perusahaan dapat meningkatkan pengelolaan


keuangan, menciptakan efisiensi proses, dan mendukung pertumbuhan
jangka panjang. Pencapaian tujuan-tujuan tersebut melalui SIK dapat
memberikan manfaat signifikan dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
14

Daftar Pustaka

Athoilah Muhammad,rani Putri Kurnia, system informasi manajemen,


( Banyumas, Jawa Tengah: PT. pena persada utama), halaman 28

Benarli derri, azmi zul, dkk, system informasi akuntansi, (koto Tengah, sumatra
barat desember 2022), halaman 8,

Hadion wijoyo, aris ariyanto, agus Sudarsono, kiki dwi wijayanti, system
informasi manajemen, (Sumatra barat: solok,halaman 151)

Mariana anna, imam sentot, sya’ban ma’ruf, suarni agusdiwana, Buku ajar sistem
informasi akuntansi teori dan praktikal (Um Surabaya 2017), halaman 172

Sri mulyani, analisis dan perancangan sistem akuntansi keuangan daerah,


(Bandung, Indonesia: Abdi Sistematika), Halaman 5
15
16
17
18
19

Anda mungkin juga menyukai