PERTEMUAN 6:
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model dari sistem informasi,
B. URAIAN MATERI
keputusan.
seorang Accounting.
Finance.
lainnnya.
mencatat jurnal secara manual dalam buku catatan, lalu memposting satu
per satu ke buku besar, dan seterusnya yang sarat dengan kesalahan
Akuntansi
managerial.
terlah terjadi.
pengawasan
penerapannya.
disajikan tepat waktu dan akurat, validasi dan terotorisasi dengan baik, serta
sesuai dengan Prosedur Keuangan dan Akuntansi yang baku atau PSAK
keuangan, seperti
seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian
pajak.
laporan
an kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
8. Lingkup SIA
pelanggan.
manajemen kredit.
menghasilkan
silkan laporan yg terkait dgn penggajian.
1.
a. Internal user
dalam organisasi
2. Strategi Pemasaran
Price).
a. Product (Produk)
b. Promotion (Promosi)
c. Place (Tempat)
d. Price (Harga)
Price (harga) terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa
• Input
Data yang digunakan oleh Subsistem output berasal dari data base.
Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi
• Output Pemasaran
a. Produk (Product)
produk.
b. Tempat (Place)
c. Promosi (Promotion)
membelinya, hingga saat ini, “promosi bibir” atau promosi dari mulut
menghasilkan/memperoleh produk.
dengan tepat.
persaingan.
brandaid, yang dikembangkan oleh Prof. John D.C. Little dari MIT.
mampu menangani kejadian yang tidak terduga. Hal ini terjadi jika
lalu diikuti dengan tanggapan tak terduga yang baik atas penjualan
pemasaran.
• Model Pemasaran
sebagai bagian penting dari pemasaran. Hal ini tentu saja berkaitan dengan
market intelligence pesaing. Sistem IP adalah suatu prosedur dan sumber yang
data/informasi apa yang terjadi pada pasar (Kotler, 1997). Tujuannya yang
keputusan yang mereka hadapi setiap hari dalam berbagai area tugasnya,
utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasaran
bisa ditangani dengan baik karena kurang informasi dan efek buruk jangka
competitor. Misalnya rokok yang cukup baik mutunya tiba-tiba menjadi tidak
enak ketika dihisap oleh konsumen, sebab rokok sudah disuntik dengan cairan
obat bebas yang dipalsu oleh pihak ketiga, misalnya minyak gosok Cap Tawon,
Salep kulit merek 88 dan berbagai merek obat-obatan lain tidak lepas dari
incaran pemalsuan. Nah, incaran perusakan dan pemalsuan pihak ketiga selalu
jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing tetapi membuat arus masuk.
Pekerjaan tersamar ini berlangsung dalam dunia bisnis yang kompetitif, tapi
perusahaannya. Dan pelanggaran seperti itu sulit untuk dituntut oleh yang
berwajib.
dikumpulkan dan dianalisis secara khusus untuk tujuan yang akurat dan
Sistem ini mengambil data dari sumber data yang berbeda, seperti analisis
web, intelijen bisnis, call center dan data penjualan, yang sering datang
Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat saat indikator kinerja utama
secara real time (atau secepat sumber memberikan data) dan menganalisis tren,
digunakan oleh manajer pemasaran dan sering dilihat oleh karyawan di seluruh
data individu, yang dirancang untuk digunakan oleh para analis. Bisnis intelijen
misalnya, dapat mengumpulkan sangat akurat, tepat waktu, data yang granular,
laporan kustom.
system) tersebut, kegiatan IP yang rutin ditekankan kepada sistem yang lebih
fleksibel, yaitu apa yang disebut "Decision Support Systems" (DSS). DSS
adalah sistem, alat, dan teknik pengumpulan data yang terkoordinasi dengan
"model systems", dan "dialog systems" yang dapat berinteraktif dengan para
manajer pemakai DSS. "Data systems" adalah proses dan metoda untuk
dan juga sumber-sumber lain baik internal maupun eksternal. Biasanya sistem
terkait, termasuk tren dari pasar. Dapat juga termasuk data mengenai
membeli suatu produk, besarnya harga yang dibayar dan sebagainya. Sumber
informasi bisa dari hasil riset pemasaran atau dapat pula membeli dari agen
dari database informasi pada tahun-tahun terakhir ini. Saat ini ada ratusan ribu
untuk analisa data sesuai kebutuhan pemakai itu sendiri. Kapan saja seorang
bagaimana dan apa yang menarik dari data tersebut. Manajer tersebut biasanya
akan mengolah data untuk dapat mengerti lebih baik data yang berhubungan
ini termasuk menjumlahkan suatu kelompok data, dan analisa statistik yang
perkembangan DSS yang paling penting yang juga sangat membedakan antara
DSS dan MIS. Sistem ini memungkinkan manajer yang tidak mengerti masalah
suatu report yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Hal ini
saling terhubung satu sama lain. Sehingga manajer dapat memasukkan data,
adaptasi yang tinggi. DSS dapat mengakomodir berbagai cara yang berbeda
dari manajer dalam mengolah data dan mengambil keputusan, serta perubahan
Marketing News edisi April 1994 memuat daftar lebih dari 100 program
penjualan dan lain-lain (Kotler, 1997). Lebih jauh lagi, dengan semakin
pemasaran dan penjualan dapat mengakses pengetahuan dari para ahli dengan
pemanfaatan "expert systems" dalam DSS akan menjadi kekuatan utama dalam
lunak "neural network", yang dirancang mengikuti pola kerja otak manusia,
istimewa. Dalam lima tahun terakhir, neural network dan teknologi lainnya dari
(Kotler, 1997). Dengan bantuan dari kegiatan IP, para manajer dapat
dapat lebih bersaing dengan tidak membiarkan begitu saja kesempatan untuk
pesaing.
pesaing di internet.
pemasaran
dijual oleh pesaing kita. Staff penjualan ( atau bahkan staff lainnya ) perlu
dilatih tentang hal ini, sebab oleh karena kesibukannya mereka bisa jadi
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
ketahui?
4. Sebutkan dan jelaskan tugas dasar dari intelejen pemasaran yang anda
ketahui?
D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Best, R.J. “Market-Based Management Strategies for growing customer
Value and Profitability.”
Prentice Hall, New Jersey, 1997.
Churchill Jr., G.A. “Marketing Research Methodological Foundations.” The
Dryden Press, Sixth Edition, Firth Worth, 1995.
Hutt, M.D. and Speh T.W. “Instructor’s edition Business Marketing
Management A Strategic View of Industrial and Organizational
Markets.” Third Edition, The Dryden Press, Chicago, 1989.
Kotler, P. “Marketing Management Analysis, Planning, Implementation, and
Control.” 9th edition, Prentice Hall, New Jersey, 1997.
Kotler, Philip, and Keller (2006) Marketing Management 12th edition.
Prentice hall: New Jersey
Kotler,Philip. (2005). Manajemen Pemasaran: Edisi 11. Jakarta: Penerbit PT
Ideks. Kurtulus,
McLeod, Jr., R., Rogers, J.C. “Marketing Information Systems: Their Current
Status in Fortune 1000 Companies.” Journal of Management Information
Systems, 1 (Spring), 1985, pp.57-75.