Anda di halaman 1dari 26

Modul Sistem Informasi Pemasaran

PERTEMUAN 6:

MODEL SISTEM INFORMASI (INPUT)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model dari sistem informasi,

diharapkan anda harus mampu:

6.1 Menjelaskan tentang subsistem input Informasi Akuntansi

6.2 Mengetahui tentang subsistem input Informasi Pemasaran

6.3 Menjelaskan tentang subsistem input Informasi Intelegen Pemasaran

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 6.1:

Subsistem input informasi akuntansi

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang

mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem

informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi

produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem

informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi

akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan

membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun

sistem informasi akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk

SIA pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan

data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi into

S1 Manajemen Universitas Pamulang 1


Modul Sistem Informasi Pemasaran

informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan

keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang

menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi

(Wikipedia). Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi

(2001, h.3) mendefinisikan, “Sistem akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan.”

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan

William S. Hopwood dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Jusuf,

A.A. (1996, h.1) pengertia nsistem informasi akuntansi adalah,

“Kumpulan sumber daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur

untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi.” Informasi ini

dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan

keputusan.

Ada beberapa sistem informasi akuntansi yang sudah dikembangkan oleh

berbagai perusahaan. Ada yang mengembangkan secara umum, ada yang

mengembangkan berdasarkan kasus per kasus dalam suatu

organisasi. Contoh sistem informasi akuntansi yang dikembangkan

secara umum adalah: Dec Easy Accounting(DEA) dan MYOB.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 2


Modul Sistem Informasi Pemasaran

2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

a. Mengolah dan menyimpan data seluruh transaksi keuangan.

b. Memproses data keuangan menjadi informasi dalam pengambilan

keputusan manajemen mengenai perencanaan dan pengendalian usaha.

c. Pengawasan terhadap seluruh aktifitas keuangan perusahaan.

d. Efisiensi biaya dan waktu terhadap kinerja keuangan.

e. Penyajian data keuangan yang sistematis dan akurat dalam periode

akuntansi yang tepat.

3. Komponen Sitem Informasi Akuntansi

a. Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih yang memahami bisnis

proses akuntansi dan keuangan secara umum, misalnya

seorang Accounting.

b. Prosedur Keuangan dan Akuntansi

c. Formulir Data Keuangan, untuk mencatat seluruh aktifitas keuangan

meliputi transaksi kas, persediaan, piutang, aktiva tetap, hutang,

penjualan dan biaya.

d. Accounting Software, contohnya: MYOB, zahiraccounting, Oracle

Finance.

e. Hardware berupa seperangkat komputer yang terhubung dengan

jaringan (Networking), dan kelengkapan aksesoris pendukung

lainnnya.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 3


Modul Sistem Informasi Pemasaran

4. Peranan Penting Sistem Informasi Akuntansi

Perkembangan teknologi mengakibatkan lahirnya tuntutan akan

kecepatan yang terstruktur. Maksunya seluruh kegiatan dihimpun

menjadi suatu kesatuan guna mencapai sasaran/tujuan dengan waktu

sehemat mingkin. Dengan begitu, kinerja sebuah organisasi dapat

dievaluasi tanpa harus melewati penantian yang panjang. Semisal contoh

konkretnya ialah proses akuntansi. Dengan berdasar pada siklus

akuntansi yang diawali dengan pengumpulan bukti transaksi, penjurnalan

atau pencatatan transaksi, pempostingan, penyesuaian, hingga pada

akhirnya menghasilkan laporan keuangan, Sistem Informasi Akuntansi

sangat membantu dalam penerapan proses tersebut secara otomatis.

Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan umumnya berbentuk

program software. Pengguna Sistem Informasi Akuntansi tidak lagi

mencatat jurnal secara manual dalam buku catatan, lalu memposting satu

per satu ke buku besar, dan seterusnya yang sarat dengan kesalahan

sebab rumus akuntansi telah diciptakan dalam sebuah perintah

pemprograman. Berikut terdapat tiga peran penting dari Sistem Informasi

Akuntansi

a. Penghimpun serta penyimpan data kegiatan transaksi. Sistem

mempunyai database sekumpulan basis data yang terbentuk atas

perintah peng-inputan oleh pengguna. System akan menyimpan

seluruh riwayat suatu transaksi dan bisa ter-enkripsi sehingga aman

dari penggunaan pihak tak bertanggung jawab.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 4


Modul Sistem Informasi Pemasaran

b. Pengolah data. System dirancang mampu untuk mengolah data

berdasar pada siklus akuntansi menjadi sebuah laporan (informasi)

sehingga dapat dipergunakan dalam pengambilan sebuah keputusan

managerial.

c. Pengendali aktiva dan manajemen strategis. Sistem bisa menyajikan

pengelolahan aktiva dengan tetap mengacu pada metode depresiasi

(penyusutan aktiva), penilaian aktiva, dan mampu menjadi acuan

dalam penentuan sebuah strategi bisnis.

5. Fungsi Penting SIA dalam Organisasi

a. Mengumpulkan dan Menyimpan data tentang Aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan oleh Organisasi agar pihak manajemen, pegawai da

oihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal yang

terlah terjadi.

b. Mengubah data menjadi Informasi yang berguna bagi pihak

manajemen untuk mebuat keputusan dalam aktivitas perencanaan dan

pengawasan

c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjada aset-aset

orgniasai termasuk data organisasi untuk memastikan bahwa data

tersedia saat dibutuhkan akurat dan andal

6. Kendala Umum dalam Penerapan Sistem Informasi Akuntansi

a. SDM yang belum siap terhadap penerapan sistem dan standarisasi

keuangan yang baru, dan dibutuhkan waktu untuk pelatihan dan

penerapannya.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 5


Modul Sistem Informasi Pemasaran

b. Dibutuhkan software accounting dan perangkat komputer yang

menunjang tingkat keamanan dan kerahasiaan data keuangan 100%.

Melalui penerapan sistem informasi akuntansi diharapkan data yang

disajikan tepat waktu dan akurat, validasi dan terotorisasi dengan baik, serta

sesuai dengan Prosedur Keuangan dan Akuntansi yang baku atau PSAK

yang berlaku umum.

7. Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:

a. Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.

b. Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan

keuangan, seperti
seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian

pajak.

c. Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen

internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi

yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran,

laporan
an kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Gambar 6.1 Subsistem Informasi Akuntansi

S1 Manajemen Universitas Pamulang 6


Modul Sistem Informasi Pemasaran

8. Lingkup SIA

a. Pemrosesan pesanan penjualan : subsistem yg menangani order dari

pelanggan.

b. Pemrosesan sediaan : subsistem yg memberikan informasi pengiriman

dan pemesanan kembali.

c. Buku besar : subsistem yg mengkonsolidasikan data dr sistem

akuntansi lain dan menghasilkan laporan bisnis yg bersifat periodik.

d. Piutang dagang : subsistem yg mencatat piutang pelanggan dan


d

menghasilkan faktur, pernyataan pelanggan bulanan, serta laporan

manajemen kredit.

e. Utang dagang : subsistem yg mencatat pembelian dan oembayaran

utang dan mneghasilkan laporan manajemen kas.

f. Pembayaran gaji : subsistem yg menangani penggajian dan

menghasilkan
silkan laporan yg terkait dgn penggajian.

1.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 7


Modul Sistem Informasi Pemasaran

Gambar 6.2 Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi

9. Golongan Pemakai SIA

a. Internal user

Seperti : management, purchasing management, dan semua level

dalam organisasi

b. External users with direct financial interest

Seperti : investor dan kreditor

c. External users with indirect financial interest

Seperti : agen pemerintah, organisasi, buruh, masyarakat, dsb.)

Tujuan Pembelajaran 6.2:

Subsistem input informasi pemasaran

1. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran

Sitem infromasi pemasaran merupakan kegiatan perseorangan dan

organisasi yang memudahkan dan mepercepat hubungan pertukaran yang

memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan

pendistribusian, promosi dan penetuan harga barang, jasa dan gagasan.

Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran

dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan

tersebut. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian

pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk

perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari

keputusan yang berkaitan dengan, Produk, Tempat, Promosi dan Harga

S1 Manajemen Universitas Pamulang 8


Modul Sistem Informasi Pemasaran

Produk. Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama

dengan sistem informasi secara umum, yaitu komponen-komponen input,

model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-

komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak

dari sistem informasinya. Misalnya untuk Sistem informasi pemasaran ini,

maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan

outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran, sedangkan

komponen input dari sistem informasi pemasaran itu sendiri diantaranya

• Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan

transaksi pemasaran perusahaan.

• Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari

lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran.

• Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus

mengenai operasi pemasaran.

2. Strategi Pemasaran

Tugas dari manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi yang

menerapkan sumber daya yang dimiliki perusahaan bagi pamasaran

barang, jasa dan gagasan perusahaan.

Strategi pemasaran terdiri dari gabungan unsur-unsur yang dinamakan

Bauran Pemasaran (Marketing Mix), yaitu 4P (Product, Promotion, Place,

Price).

S1 Manajemen Universitas Pamulang 9


Modul Sistem Informasi Pemasaran

a. Product (Produk)

Product (produk) adalah apa yang dibeli oleh konsumen untuk

memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Produk dapat berupa

barang fisik, berbagai jenis jasa, atau suatu gagasan.

b. Promotion (Promosi)

Promotion (promosi) berhubungan dengan semua cara yang

mendorong penjualan produk, termasuk periklanan (advertising) dan

penjualan langsung (direct sales).

c. Place (Tempat)

Place (tempat) berhubungan dengan cara mendistribusikan produk

secara fisik kepada konsumen melalui saluran distribusi.

d. Price (Harga)

Price (harga) terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa

yang dibayar oleh konsumen untuk produk yang digunakannya.

Gambar 6.2 SI Pemasaran

S1 Manajemen Universitas Pamulang 10


Modul Sistem Informasi Pemasaran

• Input

Sistem informasi pemasaran mempunyai subsistem yang terdiri dari :

a. Sistem informasi Akuntansi (AIS): mengumpulkan data yang

menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan.

b. Riset Pemasaran atau Penelitian Pemasaran: peneliti pemasaran

melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.

c. Intelejen pemasaran : mengumpulkan informasi dari lingkungan

perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran.

• Basis Data(Data Base) Pemasaran

Data yang digunakan oleh Subsistem output berasal dari data base.

Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi

banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.

• Output Pemasaran

Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang Subsistem itu

sebagai bagian dari bauran yaitu :

a. Produk (Product)

Perusahaan menyediakan informasi tentang produk perusahaan, guna

memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Suatu kerangka kerja yang

disebut Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)mampu menelusuri

penjualan suatu produk mulai dari perkenalan, perkembangan,

dewasa, dan penurunan. Siklus Hidup Produk mampu mengarahkan

manajer pemasaran dalam membuat keputusan-keputusan berorientasi

produk.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 11


Modul Sistem Informasi Pemasaran

b. Tempat (Place)

Subsistem Tempat (Place) menyediakan informasi mengenai jaringan

distribusi perusahaan, berbagai saluran distribusi yang digunakan

perusahaan untuk menyalurkan produk-produknya ke konsumen

merupakan unsur Tempat (Place) dalam bauran pemasaran, baik

menjual langsung maupun melalui jaringan perantara (pedagang besar,

pedagang perantara dan penyalur).

c. Promosi (Promotion)

Menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan

penjualan langsung. Dan Lebih menekankan pada sifat kreatifitas

bagaimana menawarkan produk sehingga konsumen tertarik untuk

membelinya, hingga saat ini, “promosi bibir” atau promosi dari mulut

ke mulut merupakan promosi yang paling efisien dibandingkan

dengan promosi yang menggunakan media cetak dan media elektronik

d. Harga (Price) : membantu manajer untuk membuat keputusan harga.

Penentuan harga dibuat berdasarkan :

1. Penentuan Harga Berdasarkan Biaya

a. Penentuan harga berdasarkan biaya (cost-based pricing)

dilakukan dengan menghitung terlebih dahulu mengenai

biaya/ongkos yang dikeluarkan perusahaan dalam

menghasilkan/memperoleh produk.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 12


Modul Sistem Informasi Pemasaran

b. Setelah menentukan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dan

kemudian ditambahkan (mark up) yang diinginkan, maka

diperoleh harga mengenai suatu produk

2. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan

a. Penentuan harga berdasarkan permintaan (demand-based

pricing) dilakukan dengan menyesuaikan nilai yang

ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk.

b. Kunci pendekatan ini adalah memperkirakan permintaan

dengan tepat.

c. Pendekatan ini memerlukan pemahaman yang baik mengenai

konsumen serta pasar, termasuk keadaan ekonomi dan

persaingan.

e. Bauran Pemasaran Terintegrasi

Subsistem Bauran Terintegrasi (Integrated Mix Subsystem)

memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi dengan

mempertimbangkan dampak kombinasi dari unsur 4P (Product, Place,

Promotion, Price). Hal ini dapat dicapai dengan memproyeksikan

berbagai kemungkinan hasil dari berbagai kombinai unsur 4P tersebut.

Penjelasan mengenai subsistem bauran terintegrasi dalam literatur

jarang didapat, karena sukarnya melakukannya dan juga adanya

keinginan dari pihak perusahaan untuk menjaga kerahasiaan. Model

subsistem bauran terintegrasi yang banyak dipublikasikan adalah

brandaid, yang dikembangkan oleh Prof. John D.C. Little dari MIT.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 13


Modul Sistem Informasi Pemasaran

brandaid mencakup beberapa submodel untuk periklanan, promosi,

harga, penjualan perorangan, dan distribusi pengecer. Brandaid

merangsang kegiatan perusahaan manufaktur yang menjual prosuk ke

konsumen melalui para pengecer dalam lungkungan yang kompetetif.

Pendekatan dasar dari pendekatan ini adalah memperkirakan dampak

dari berbagai pengaruh pada penjualan perusahaan manufaktur. Sama

seperti model-model yang lainnya, model brandaid masih belum

mampu menangani kejadian yang tidak terduga. Hal ini terjadi jika

perusahaan yan menggunakan model brandaid dilanda pemogokan

lalu diikuti dengan tanggapan tak terduga yang baik atas penjualan

paket baru. Tetapi, model subsistem bauran terintegrasi seperti

brandaid dapat menjadi alat yang mampu diandalkan bagi manajer

pemasaran.

• Model Pemasaran

Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai

dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang

merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi

pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan

anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru,

pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan

salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan

media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 14


Modul Sistem Informasi Pemasaran

Tujuan Pembelajaran 6.3:

Subsistem input intelegen pemasaran

Saat ini, belum banyak yang mengedepankan soal market intelligence

sebagai bagian penting dari pemasaran. Hal ini tentu saja berkaitan dengan

masih belum dirasa pentingnya oleh perusahaan baik dalam pengembangan

pemasaran produk maupun dalam memproteksi rahasia perusahaan dari intaian

market intelligence pesaing. Sistem IP adalah suatu prosedur dan sumber yang

digunakan oleh manajer untuk mendapatkan informasi setiap harinya tentang

perkembangan berkelanjutan dari pasar. Jadi sistem ini memberikan

data/informasi apa yang terjadi pada pasar (Kotler, 1997). Tujuannya yang

mendasar adalah untuk membantu para manajer pemasaran membuat

keputusan yang mereka hadapi setiap hari dalam berbagai area tugasnya,

termasuk memutuskan besarnya harga. Sebagai pemimpin di perusahaannya,

para manajer pemasaran mempunyai kebutuhan yang tinggi mengenai

informasi pasar, seperti perubahan cara membeli kliennya, perubahan

kebutuhan jasa/produknya, dan lain-lain (Churchill, 1995). Tiap area

fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan

elemen-elemen tertentu di lingkungan. Pemasaran memiliki tanggung jawab

utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasaran

juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah dan komunitas global.

Adapun di lapangan yang terjadi adalah banyaknya kasus-kasus yang tidak

bisa ditangani dengan baik karena kurang informasi dan efek buruk jangka

panjang yang belum dirasakan oleh perusahaan. Misalnya produk perusahaan

S1 Manajemen Universitas Pamulang 15


Modul Sistem Informasi Pemasaran

ternyata oleh competitor dibuat merosot kualitasnya. Produk rokok, obat,

minuman energy serta lainnya berada dalam bayang-bayang perusakan oleh

competitor. Misalnya rokok yang cukup baik mutunya tiba-tiba menjadi tidak

enak ketika dihisap oleh konsumen, sebab rokok sudah disuntik dengan cairan

dan dijemur, kemudian didistribusikan kembali. Obat bagi perusahaan yang

kurang mencari informasi di lapangan seringkali dipalsu. Sudah berapa banyak

obat bebas yang dipalsu oleh pihak ketiga, misalnya minyak gosok Cap Tawon,

Salep kulit merek 88 dan berbagai merek obat-obatan lain tidak lepas dari

incaran pemalsuan. Nah, incaran perusakan dan pemalsuan pihak ketiga selalu

pada produk-produk market leader atau fast moving.

Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data pelanggan, dan subsistem

intelijen pemasaran mengumpulkan data pesaing. Pemasaran tidak bertanggung

jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing tetapi membuat arus masuk.

Istilah intelijen pemasaran membuat banyak orang membayangkan bahwa

perusahaan yang satu memata-matai perusahaan yang lain (spionase industry).

Pekerjaan tersamar ini berlangsung dalam dunia bisnis yang kompetitif, tapi

sedikit kejadian yang telah dipublikasikan. Perusahaan enggan untuk

melaporkan pencurian informasi berharga karena takut merusak citra

perusahaannya. Dan pelanggaran seperti itu sulit untuk dituntut oleh yang

berwajib.

Dikutip dari bisnis.com, market intelligent atau Intelijen Pemasaran (MI)

adalah informasi sehari-hari yang relevan dengan pasar perusahaan,

dikumpulkan dan dianalisis secara khusus untuk tujuan yang akurat dan

S1 Manajemen Universitas Pamulang 16


Modul Sistem Informasi Pemasaran

percaya diri pengambilan keputusan dalam menentukan peluang pasar, strategi

penetrasi pasar, pengembangan pasar dan metrik. Intelijen pemasaran

diperlukan ketika memasuki pasar luar negeri.

Intelijen pemasaran atau market intelligent menentukan kecerdasan yang

diperlukan, mengumpulkan dengan lingkungan mencari dan memberikan

kepada manajer pemasaran yang membutuhkannya. Perangkat lunak

kecerdasan pemasaran dapat digunakan menggunakan on-premises atau

perangkat lunak sebagai layanan (SaaS, atau berbasis cloud) model.

Sistem ini mengambil data dari sumber data yang berbeda, seperti analisis

web, intelijen bisnis, call center dan data penjualan, yang sering datang

laporan terpisah, dan menempatkan mereka ke dalam lingkungan

tunggal. Dalam rangka untuk mengumpulkan intelijen pemasaran, manajer

pemasaran harus tetap berhubungan dengan buku-buku yang relevan, surat

kabar dan publikasi perdagangan.

Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat saat indikator kinerja utama

secara real time (atau secepat sumber memberikan data) dan menganalisis tren,

daripada menunggu untuk analis untuk memberikan laporan berkala.

Sistem market intelligent atau intelijen pemasaran yang dirancang untuk

digunakan oleh manajer pemasaran dan sering dilihat oleh karyawan di seluruh

organisasi. Mereka mungkin memiliki antarmuka pengguna yang lebih dekat

menyerupai perangkat lunak konsumen dari perangkat lunak sekitar sumber

data individu, yang dirancang untuk digunakan oleh para analis. Bisnis intelijen

misalnya, dapat mengumpulkan sangat akurat, tepat waktu, data yang granular,

S1 Manajemen Universitas Pamulang 17


Modul Sistem Informasi Pemasaran

tetapi sering membutuhkan dukungan TI untuk membangun dan mengedit

laporan kustom.

Dengan adanya problem-problem dengan MIS (Marketing inttelegence

system) tersebut, kegiatan IP yang rutin ditekankan kepada sistem yang lebih

fleksibel, yaitu apa yang disebut "Decision Support Systems" (DSS). DSS

adalah sistem, alat, dan teknik pengumpulan data yang terkoordinasi dengan

bantuan perangkat lunak dan perangkat keras komputer dimana perusahaan

mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi yang relevan dari

lingkungan bisnisnya dan menjadi dasar untuk keputusan kegiatan-kegiatan

perusahaan termasuk kegiatan pemasaran. DSS terdiri atas "data systems",

"model systems", dan "dialog systems" yang dapat berinteraktif dengan para

manajer pemakai DSS. "Data systems" adalah proses dan metoda untuk

mendapatkan dan menyimpan data dari bagian pemasaran, keuangan, produksi

dan juga sumber-sumber lain baik internal maupun eksternal. Biasanya sistem

ini mempunyai modul-modul yang mempunyai informasi mengenai pelanggan,

keadaan ekonomi secara umum, perusahaan saingan, dan industri spesifik

terkait, termasuk tren dari pasar. Dapat juga termasuk data mengenai

bagaimana faktor-faktor penting saling berkaitan dengan keputusan klien untuk

membeli suatu produk, besarnya harga yang dibayar dan sebagainya. Sumber

informasi bisa dari hasil riset pemasaran atau dapat pula membeli dari agen

khusus. Satu perkembangan penting dari DSS adalah terjadinya 'peledakan'

dari database informasi pada tahun-tahun terakhir ini. Saat ini ada ratusan ribu

database yang dapat diakses melalui komputer.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 18


Modul Sistem Informasi Pemasaran

"Model System" memungkinkan pemakai mangadakan pengolahan data

untuk analisa data sesuai kebutuhan pemakai itu sendiri. Kapan saja seorang

manajer melihat suatu data, mereka akan mempunyai pemikiran sendiri

bagaimana dan apa yang menarik dari data tersebut. Manajer tersebut biasanya

akan mengolah data untuk dapat mengerti lebih baik data yang berhubungan

dengan tanggung jawabnya, termasuk masalah harga produk. Pengolahan data

ini termasuk menjumlahkan suatu kelompok data, dan analisa statistik yang

sederhana sampai yang kompleks, misalnya strategi optimasi dengan

pendekatan non-linear program dan sebagainya. Operasi yang paling sering

dipakai adalah memisahkan data dalam kelompok-kelompok,

mengelompokkan lebih jauh lagi dalam grup-grup, menghitung rasio,

merangking, memisahkan untuk kasus-kasus khusus, memplot grafik, dan

membuat tabel. Dalam menjawab meledaknya jumlah informasi akhir-akhir ini,

beberapa perusahaan telah mengembangkan "expert systems" yang mencoba

mengembangkan model-model bagaimana seorang ahli (expert) memproses

dan mengolah informasi untuk memecahkan problem yang dihadapi.

"Dialog Systems", biasa disebut juga "language systems", adalah

perkembangan DSS yang paling penting yang juga sangat membedakan antara

DSS dan MIS. Sistem ini memungkinkan manajer yang tidak mengerti masalah

program komputer dapat dengan mudah meng-eksplor database, dan membuat

suatu report yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Hal ini

memungkinkan mereka mandapatkan informasi yang benar-benar mereka

butuhkan. Dengan sistem ini, manajer dapat bertanya, kemudian bedasarkan

S1 Manajemen Universitas Pamulang 19


Modul Sistem Informasi Pemasaran

jawaban DSS dapat bertanya lagi, terus menerus sampai mendapatkan

informasi spesifik yang diperlukan. Menjawab peledakan database "on-line"

yang dapat diakses, perusahaan besar menggunakan jaringan komputer yang

saling terhubung satu sama lain. Sehingga manajer dapat memasukkan data,

menarik data (termasuk dari database yang "on-line"), melakukan analisa-

analisa, memplot, melakukan analisa statistik, bahkan dapat menyiapkan suatu

report, dengan hanya menggunakan perintah dan prosedur yang sederhana di

meja masing-masing. Jadi DSS menekankan pada fleksibilitas dan kemampuan

adaptasi yang tinggi. DSS dapat mengakomodir berbagai cara yang berbeda

dari manajer dalam mengolah data dan mengambil keputusan, serta perubahan

kondisi eksternal perusahaan (Churchill, 1995).

Peran DSS menjadi semakin menguat dalam kegiatan IP karena semakin

banyaknya program komputer yang dapat menolong manajer dalam

menganalisa, merencanakan dan mengontrol tindakan mereka. Sebagai contoh

Marketing News edisi April 1994 memuat daftar lebih dari 100 program

komputer mengenai pemasaran yang dapat membantu perancangan studi dan

riset pemasaran, membuat segmentasi pasar, membuat keputusan mengenai

harga jasa/produk dan anggaran promosi, perencanaan kegiatan tenaga

penjualan dan lain-lain (Kotler, 1997). Lebih jauh lagi, dengan semakin

berkembangnya teknologi "neural network", para profesional dibidang

pemasaran dan penjualan dapat mengakses pengetahuan dari para ahli dengan

beberapa sentuhan keyboard komputer mereka. Diyakini secara luas, bahwa

pemanfaatan "expert systems" dalam DSS akan menjadi kekuatan utama dalam

S1 Manajemen Universitas Pamulang 20


Modul Sistem Informasi Pemasaran

pemasaran, termasuk dalam keputusan harga secara lebih efisien. Perangkat

lunak "neural network", yang dirancang mengikuti pola kerja otak manusia,

benar-benar dapat 'belajar' dari data-data yang diberikan. Hebatnya expert

systems mutakhir tidak memerlukan komputer yang kemampuan dan harganya

istimewa. Dalam lima tahun terakhir, neural network dan teknologi lainnya dari

"artificial intelligence" dapat diadaptasikan dengan "personal computer"

(Kotler, 1997). Dengan bantuan dari kegiatan IP, para manajer dapat

memutuskan strategi harga yang paling tepat sehingga produk/jasa mereka

dapat lebih bersaing dengan tidak membiarkan begitu saja kesempatan untuk

meraih keuntungan yang maksimal.

• Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligence) digunakan untuk

mengumpulkan informasi dari lingkungan luar perusahaan (terutama

pesaing) yang berkaitan dengan operasi pemasaran.

• Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi

pesaing, tetapi membuat arus masuk dari pesaing.

• Istilah Intelijen Pemasaran mengacu pada berbagai kegiatan yang etis

guna mendapatkan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan

pesaing.

• Jadi, Intelijen Pemasaran bukan suatu kegiatan perusahaan yang satu

memata-matai perusahaan yang lain guna mencuri semua data dan

informasi mengenai perusahaan yang dimata-matainya tersebut.

• Selama tahun 1960-an dan 1970-an perusahaan-perusahaan tidak

menaruh perhatian khusus untuk mendapatkan informasi mengenai

S1 Manajemen Universitas Pamulang 21


Modul Sistem Informasi Pemasaran

pesaing mereka, tetapi persaingan global yang meningkat telah

mengubahnya menjadi dramatis.

• Kini pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi persaingan

merupakan aplikasi komputer yang penting di banyak perusahaan.

• Istilah Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligent) atau Intelijen

Persaingan (Competitive Intelligent / CI) atau Intelijen Bisnis (Business

Intelligent / BI)banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan pengumpulan informasi mengenai pesaing.

• Informasi yang dikumpulkan disebut intelijen (intelligent).

• Tahap-tahap meningkatkan kualitas intelijen pemasaran.

1. Melatih dan memotivasi wiraniaga untuk menemukan dan

melaporkan perkembangan baru.

2. Perusahaan memotivasi distributor, pengecer, dan para perantara lain

untuk memberikan informasi penting.

3. Perusahaan dapat memakai spesialis untuk mengumpulkan intelijen

pemasaran melalui pembelian produk pesaing, menghadiri promosi

terbuka dan pameran dagang, membaca laporan publikasi pesaing,

menghadiri rapat pemegang saham mereka, berbicara dengan

karyawan, dealer, distributor, pemasok, dan agen transportasi,

mengumpulkan iklan-iklan pesaing, dan melihat berita tentang

pesaing di internet.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 22


Modul Sistem Informasi Pemasaran

4. Perusahaan mendirikan “ customer advisory panel ” untuk menyusun

wakil pelanggan atau perusahan yang banyak pelanggan atau yang

paling blak-blakan atau pelanggan yang berpengalaman.

5. Perusahaan dapat membeli informasi dari pemasok luar, seperti AC

Nielsen dan survey research groups .

6. Beberapa perusahaan telah menyebarkan intelijen pemasaran.

Stafnya mengamati publikasi-publikasi utama, meringkas berita-

berita yang relevan, menyebarluaskan buletin berita kepada manajer

pemasaran

• Langkah-langkah penting sistem Intelejen Pemasaran

Perusahaan dapat melatih staf bagian penjualannya untuk

meningkatkan kepekaan mata, telinganya dalam melihat informasi informasi

penting selama ia menjalankan tugas penjualannya dan kemudian

dilaporkannya kepada manajemen/marketing manajer. Posisi staf penjualan

adalah sangat strategis untuk mengumpulkan data intelijen pemasaran.

Misalnya dari pembicaraan dengan para pembeli, mungkin saja pembeli

menyampaikan sesuatu informasi berharga tentang produk sejenis yang

dijual oleh pesaing kita. Staff penjualan ( atau bahkan staff lainnya ) perlu

dilatih tentang hal ini, sebab oleh karena kesibukannya mereka bisa jadi

tidak peka terhadap perkembangan dilingkungan pemasarannya. Mendorong

bagian distribusi, retailer untuk mengumpulkan informasi penting tentang

perusahaan sejenis. Perusahaan dapat belajar mengenai para pesaing dengan

S1 Manajemen Universitas Pamulang 23


Modul Sistem Informasi Pemasaran

membeli produk dari pesaing, mengikuti launching produk, melihat

pameran pameran, mengumpulkan iklan iklan pesaing

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Jelaskan tentang tujuan dari system informasi akuntansi?

2. Jelaskan tentang peranan penting sistem infomasi akuntasi yang anda

ketahui?

3. Apa yang anda ketahui tentang sistem informasi pemasaran dan

kompenen input apa saja yang terdapat didalam nya?

4. Sebutkan dan jelaskan tugas dasar dari intelejen pemasaran yang anda

ketahui?

5. Jelaskan cara untuk meningkatkan kualitas intelejen pemasaran?

D. DAFTAR PUSTAKA

Buku
Best, R.J. “Market-Based Management Strategies for growing customer
Value and Profitability.”
Prentice Hall, New Jersey, 1997.
Churchill Jr., G.A. “Marketing Research Methodological Foundations.” The
Dryden Press, Sixth Edition, Firth Worth, 1995.
Hutt, M.D. and Speh T.W. “Instructor’s edition Business Marketing
Management A Strategic View of Industrial and Organizational
Markets.” Third Edition, The Dryden Press, Chicago, 1989.
Kotler, P. “Marketing Management Analysis, Planning, Implementation, and
Control.” 9th edition, Prentice Hall, New Jersey, 1997.
Kotler, Philip, and Keller (2006) Marketing Management 12th edition.
Prentice hall: New Jersey
Kotler,Philip. (2005). Manajemen Pemasaran: Edisi 11. Jakarta: Penerbit PT
Ideks. Kurtulus,
McLeod, Jr., R., Rogers, J.C. “Marketing Information Systems: Their Current
Status in Fortune 1000 Companies.” Journal of Management Information
Systems, 1 (Spring), 1985, pp.57-75.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 24


Modul Sistem Informasi Pemasaran

Safford, Jr., A.T. “Developing a System of Competitive Intelligence.” AMA


Management Report Pricing: The Critical Decision, Marketing Division
American Management Association, Inc, No. 66, New York, 1961.
Slater, S,F., Naver, J. “Market Orientation and Learning Organization.”
Journal of Marketing, 59(July), 1995, pp. 63-74.

Link and Sites:


Ayopreneur.2013.“Definisi Intelejen Pemasaran dan Peran Penting nya
Dalam Bisnis“. Sumber: http://www.ayopreneur.com/penjualan-dan-
pemasaran/definisi-intelijen-pemasaran-dan-manfaatnya-dalam-berbisnis.
Diakses Tanggal 18 Juliy 2016. Jam 22.000 WIB.
Eddi..2011. “Intelejen Pemasaran”. Sumber: http://eddhies-
marketing.blogspot.co.id/2011/03/intelijen-pemasaran_07.html. Diakses
Tanggal 18 JUli 016. Jam 22.21 WIB.
Eka. 2015. “Akuntansi dan Manajemen“. Sumber:
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/sistem-informasi-
akuntansi.html. Diakses Tangal 14 JULI 2016. Jam 12.45 WIB.
Ilmu Akuntansi.2012. ‘‘Pengertian Sistem Informasi Akuntansi“. Sumber:
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-sistem-informasi-akuntansi/.
Diakses Tanggal 14 Juli 2016. Jam 12.41 WIB.
Junior. 2013. “Pengantar Sistem Informasi Pemasaran“. Sumber:
https://juniorsuryadilaga.wordpress.com/2013/01/09/pengertian-sistem-
informasi-pemasaran/. Diakses Tanggal 17 Juli 2016. Jam 21.40 WIB.
Kaskus.2009. “Marketing Intellegen System“. Sumber:
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000011637615/apa-itu-
marketing-intelligence-system-sistem-intelijen-pemasaran/. Diakses
Tanggal 18 Juli 2016. Jam 22.42.WIB
Kembar.2015.‘’Pengertian dan Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi”.
Sumber: http://www.kembar.pro/2015/11/pengertian-dan-fungsi-utama-
sistem-informasi-akuntansi.html. Diakases Tanggal 14 Juli 2016. Jam
12.56 WIB.
Mutiara. 2015.“Sistem Informasi Manajemen“. Sumber:
https://mutiarakharisma.wordpress.com/lalu-sistem-informasi-
pemasaran/. Diakses Tanggal 18 Juli 2016 Jam 21.23 WIB
Pradita. 2012. “Tugas KSI Pertemuan 10“. Sumber:
https://praditamaulidya.wordpress.com/. Diakses Tanggal 17 Juli 2016.
Jam 21.27 WIB.
Rizky.2011. „Marketing Intelligence System (Sistem Intelijen Pemasaran),
Customer Relationship Management, Radical Marketing “Sumber:
http://rizkimarketing.blogspot.co.id/2011/03/marketing-intelligence-
system-sistem.html. Diakses Tangal 19 Juli 2016 Jam 00.15 WIB.
Yusuf. 2011. “Sitem Informasi Pemasaran“. Sumber: http://yusup-doank-
2.blogspot.co.id/2011/06/sistem-informasi-pemasaran.html. Diakses
Tanggal 18 Juli 16. Jam 21.19 WIB.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 25


Modul Sistem Informasi Pemasaran

Yurindra. 2009. “Sistem Infromasi Pemasran”. Sumber:


https://yurindra.wordpress.com/analisis/sistem-informasi-pemasaran-2/.
Diakses Tanggal 17 Juli 2016. Jam 21.50 WIB.
Wikipedia.com. ”Sistem Informasi Akuntansi”. Sumber
:https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi. Diakses
Tanggal 14 Juli 2016. Jam 12.35 WIB.

S1 Manajemen Universitas Pamulang 26

Anda mungkin juga menyukai