Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

EKONOMETRI & PERAMALAN

ESTIMASI HARGA
KOBALT

KENDARI
2022
ESTIMASI HARGA KOBALT

Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang memiliki lambang Co dan
nomor atom 27. Elemen ini biasanya hanya ditemukan dalam campuran di alam. Elemen bebasnya
diproduksi dari peleburan reduktif, dimana merupakan logam berwarna abu-abu perak yang keras dan
berkilau. Kobalt banyak ditemukan di Kalimantan dan Sulawesi.
Meskipun tersebar luas, Kobalt hanya membentuk 0,001 persen dari kerak bumi. Hal ini
ditemukan dalam jumlah kecil diterestial dan meteorit asli besi nikel. Kobalt sendiri menjadi salah satu
bahan dasar pembuatan baterai untuk kendaraan listrik dan alat-alat berbasis elektronik lainnya. Unsur
kobalt sendiri ini hanya tersedia didalam banyak formulasi yang mencangkup kertas perak, potongan,
bedak, tangkai, dan kawat.
Dengan pengecualian, bijih kobalt biasanya tidak ditambang untuk kandungan kobalt. Sebaliknya sering
ditemukan sebagai produk sampingan dari penambangan bijih besi, nikel, tembaga, perak, seng dan
arsenic yang banyak mengandung kobalt. Pengolahan kompleks diperlukan untuk berkonsentrasi dan
mengekstrak kobalt dari bijih tadi. Oleh karena itu perhatikan grafik dibawah ini untuk mengetahui harga
dan produksi bahan Kobalt dari tanggal 1 Oktober 2021 hingga 24 september 2021.

.
Bedasarkan data pada sumber diatas, Harga kobalt terpantau stagnan dalam dua pekan terakhir.
Tercatat komoditas tersebut diperdagangkan sebesar 70.262 USD per ton pada penutupan perdagangan
Jumat (24/12) turun 0,01% dibandingkan dengan hari sebelumnya.
Kendati demikian, harga kobalt cenderung merangkak naik sejak awal juni 2021. Peningkatan
harian terjadi pada 29 Juni 2021 yang mencapai 6,64% menjadi 48.521 per ton.
Kenaikan sebesar 5,5% ke level 55.874/ton juga terjadi pada 14 Oktober 2021. Harga kobaltpun
mengalami beberapa kenaikan sepanjang November 2021.
Kenaikan tertinggi pad bulan yang lalu yaitu pada tanggal 30 November 2021 yang naik 4,21%
sementara sepanjang bulan lalu, kenaikan tertinggi terjadi pada 6 Desember 2021 yang naik 3,37%.
Kenaikan harga terjadi lantaran permintaan kobalt untuk kebutuhan energi ramah lingkungan
semakin tinggi. Non-Ferrous and materials trading General Manager Marubeni Corp YoichiroSuga
menyebutkan, permintaan terhadap kobalt semakin mengalami pertumbuhan yang jauh dari perkiraan.
Melansir dari Bloomberg, Suga menilai kenaikan harga kobalt didukung oleh tingginya
permintaan untuk kendaraan listrik. Menurut pihaknya, belum ada factor yang cukup kuat untuk menekan
harga kobalt dalam beberapa waktu kedepan.
Tersendatnya pasokan global dan rencana penggunaan kobalt yang tidak berubah dalam sejumlah
konsumen utama juga menguatkan harga komoditas tersebut.
Disisi lain Kongres AS dan pemerintah Biden telah membuat Langkah pertama untuk mengejar
ketertinggalannya dalam energi ramah lingkungan . Badan Legislatif telah mengesahkan aturan yang
akan menyediakan lebih dari 0,5 triliun untuk peralihan dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan
mobil listrik.

Anda mungkin juga menyukai