Anda di halaman 1dari 5

ADEGAN KELAS

“PAK GURU BERMIMPI LAGI”

Karya M. Sinar Hadi

SEPERTI BIASA SUASANA KELAS SEBELUM BEL MASUK BERBUNYI, SELALU


SAJA RAMAI OLEH TERIAKAN ANAK-ANAK MURID SMA. KETIKA SEDANG
ASIKNYA BERCANDA SEKETIKA SUASANA SENYAP KETIKA NURDIN MASUK
KE KELAS DENGAN TAS JINJINGNYA.

Buku adalah jendela dunia

Dari buku kita bisa tau segalanya

Dengan buku kita jelajahi semesta

Mengelilingi cakawala

Menumbus antariksa

Menelusuri segala cerita

Untuk kehidupan yang ceria

Buku adalah sahabat setia

Ia tak kan membiarkan kita berduka

Karena buku membagi kita ilmunya

Tuk mengejar cita-cita

Menumbuhkan asa

Menemukan cinta

Untuk kehidupan bahagia

Untuk kehidupan yang ceria

Untuk kehidupan sempurna

Buku adalah jendela dunia....


NURDIN : Selamat pagi anak-anak.

MURID-MURID : Pagi pak!

NURDIN : Apa kabar hari ini?

MURID-MURID : Baik pak.

NURDIN : Hari ini bapak akan membahas sesuatu yang cukup penting untuk kalian,
yaitu cita-cita.

RIZKY : Pak, cita-cita itu bukannya yang penyanyi dangdut ya pak?

MURID-MURID : (BERTERIAK MELEDEKI RIZKY)

NURDIN : Bukan Rizky, “cita-cita adalah suatu keinginan yang harus kita gapai,
untuk dijadikan profesi dimasa akan datang.” Jadi, cita-cita itu apa anak-
anak ?

MURID-MURID : (BERNYANYI RIANG) Cita-cita adalah suatu keinginan yang harus


kita gapai, untuk dijadikan profesi dimasa akan datang.

NURDIN : Baik, bapak akan bertanya cita-cita kalian satu persatu. Dania?

DANIA : Saya pak? Kalo saya ingin jadi Youtuber terkenal pak. (MENGAMBIL
KAMERA DARI DALAM TAS) Hallo guys, hari ini saya lagi belajar
dikelas. Say hello dong teman-teman. Disini ada Pak Nurdin juga guys,
say hello ke kamera dong pakkk. Hehe, gitu pak. (KEMBALI DUDUK
DIBANGKU)

NURDIN : Hahaha, ada-ada saja kamu. Baik, selanjutnya Dewi?

DEWI : Kaakalo ssaya maaau jadddi mmccc pak.

MURID-MURID : MC mana ada yang gagap hahahaha.

NURDIN : Hei sudah-sudah. Selanjutnya Risa?

RISA : Kalo saya mau jadi pengusaha pak. Pengusaha sapi!

AFDAN : Heeei teman-teman, lihat! pantes setiap hari bawa susu gantung. Hahaha

NURDIN : Sudah sudah, jangan ribut. Kalo Afdan?

AFDAN : Saya pak? Saya mau jadi petinju pak.

RISA : Petinju? Badan lo aja di gretak cewe dikit gemeteran. Hahahaha


NURDIN : Sudah, sekarang Mala?

MALA : Kalo saya pak, saya mau jadi penyanyi terkenal pak.

NURDIN : Coba kamu tunjukan bakatmu di depan bapak dan teman-teman.

MALA : (BERNYANYI DENGAN SUARA YANG LANTANG SAMPAI


HAMPIR MEMECAHKAN GENDANG TELINGA KARENA
SUARANYA YANG TERLEWAT MERDU)

NURDIN : Sudah cukup Mala, semoga kamu bisa menjadi penyanyi yang hebat ya.
Selanjutnya Surya?

SURYA : Kalo aku mau jadi Dalang pak. (MEMPERAGAKAN DIDEPAN


KELAS)

NURDIN : Bagus, teruskan bakatmu ya. Sekarang, Arya?

ARYA : Kalo saya mau jadi tentara pak, nih pak lihat. (BERDIRI TEGAK LALU
MENEMBAK LAYAKNYA TENTARA)

NURDIN : Sudah Arya cukup. Kalau Novi?

NOVI : Novi pak? Kalau Novi mau jadi desainer terkenal dong.

NURDIN : Bagus Novi, sekarang Sila?

SILA : Kalo Sila mau jadi supir pak. Eit tenang, supir pesawat men.

SURYA : Hah, pilot? Hati-hati nanti nyungsep!

NURDIN : Hei sudah-sudah jangan ribut. Oh, pilot maksud kamu Sila? Semoga
tercapai ya. Kalau Rama?

RAMA : Saya pak? Zoom in, zoom out. Zoom in, zoom out. Fotografer pak.

NURDIN : Sudah Rama cukup. Kalau Fatia?

FATIA : Fatia mau jadi model dong pak.

NURDIN : Baik, semoga tercapai ya. Sekarang Azira?

AZIRA : Kalau saya mau jadi penari pak.

MURID-MURID : Musikkkkkk! (BERTERIAK LAYAKNYA MUSIK SUNGGUHAN)

NURDIN : Sudah anak-anak jangan ribut terus. Sekarang kita dengar cita-cita Rizky?
NOVI : Ah, dia mah gak punya masa depan pak!

RIZKY : Apa kau! Hah! Apa kau bilang? Kau bilang aku tak punya masa depan?

NOVI : Apa? Memang kamu gak punya masa depan!

RIZKY : Haaah! Biarin aku tak punya masa depan, yang penting aku punya masa
belakang!

NURDIN : Hei sudah, malah pada berkelahi. Rizky, memang apa cita-cita kamu?

RIZKY : Kalau aku pak, aku mau meneruskan pekerjaan Opungku pak. Jadi supir
terek! (BERLAGAK LAYAKNYA SUPIR TREK YANG HANDAL).
Gitu pak!

NURDIN : Sudah sudah, jadi pusing kepala bapak. Di antara kalian tidak ada yang
mau jadi guru?

MURID-MURID : SALING MENUNJUK

NURDIN : Novi?

NOVI : Enggak, pak. Makasih.

NURDIN : Mala?

MALA : Ah, Mala males bangun pagi pak.

NURDIN : Baiklah, kalau di kelas ini tidak ada yang mau menjadi guru, Bapak akan
bertanya kepada penonton yang ada di sini.

NURDIN TURUN PANGGUNG DAN BERTANYA KEPADA PARA PENONTON.


SETELAHNYA, NURDIN KEMBALI NAIK KE PANGGUNG. MEMASUKI KELAS.

NURDIN : Kenapa kalian tidak ada yang mau menjadi guru?

MURID-MURID : KOOR Enggak ah pak, males! Gajinya kecil! Susah kaya! Digosipin
siswa! Udah gitu nyubit dikit, jewer dikit, dilaporin ke komnas HAM!
Yang lebih parah nih temen-temen, tuh liat!! Bajunya kaya satpam!
(TERTAWA TERBAHAK-BAHAK MELEDEK PAK NURDIN)

NURDIN : MENGHELA NAPAS, SEDIH Sebegitu buruk kah pandangan guru di


mata kalian? Kalaupun kalian tidak menjadi guru di kelas seperti bapak
karna gaji kecil, susah kaya, bajunya seperti satpam, tak masalah, tidak
masalah. Kalian masih bisa menjadi guru adik-adik kalian, bagi teman-
teman kalian. Lihatlah kalian, sudah semakin tumbuh dewasa, segala ilmu
dari bapak mulai dari kata hingga bahasa susah bapak beri semua. Saatnya
kalian bangkit, bangkit menjadi putra-putri yang bangga dengan bangga
dan negara kita, bangga hingga tanah air ini terus ada dimata dunia.
Kalaupun nanti kalian sudah sukses menjadi disainer, penyanyi, MC, pilot,
lalu apa yang akan kalian berikan kepada guru-guru kalian yang masih
saja miskin? Hah! Apa! Sehelai baju baru? Jam tangan mahal? Sepatu
kulit atau cincin berbatu blue safir? Tidak, gurumu tidak mengharapkan
itu semua anak-anakku, yang ia mau hormati gurumu, hormati!

MURID-MURID : Bapak marah dengan kami? Bapak kecewa dengan kami? Jangan marah
pak, Novi tadi cuma bercanda kok.

NURDIN : Bapak tidak marah, bapak tidak kecewa. Anak-anakku, hari ini adalah
hari terakhir Bapak mengajar di sekolah kalian. Tetapi, Bapak tidak akan
berhenti dan akan terus mengajar di dunia pendidikan. Dan Bapak
berharap kalian terus melanjutkan pendidikan…

MURID-MURID : (MENANGIS MENYESAL AKAN PERKATAAN DAN SIKAP


MEREKA TADI). Pak Nurdinnnnnn… Maafkan kami paaak….

MURID-MURID PERLAHAN BERDIRI, BERJALAN KE ARAH NURDIN. SATU-


PERSATU MEREKA MEMELUK NURDIN DARI BELAKANG. TANGISAN PECAH DI
RUANG KELAS PAGI ITU.

MUSIK GETIR. MENYAYAT

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai