Anda di halaman 1dari 13

Nama : Antonius Caesar Tamba

NIM : 233303011001

1.

- Persiapan data

Data yang diperlukan untuk penyusunan RCCP adalah sebagai berikut:

- Rencana produksi (MPS)


- Data kapasitas mesin
- Data struktur produk
- Data persediaan

- Perhitungan kebutuhan kapasitas

Kebutuhan kapasitas dihitung dengan mengalikan jumlah produk yang dijadwalkan


dengan kebutuhan kapasitas per unit produk. Kebutuhan kapasitas per unit
produk diperoleh dari data struktur produk.

Misalnya, untuk produk K, kebutuhan kapasitas per unit produk adalah 2.4 jam
setup + 40 jam operasi = 42.4 jam.

- Perhitungan kapasitas tersedia

Kapasitas tersedia dihitung dengan mengalikan kapasitas mesin per jam dengan
jumlah jam kerja per hari atau per minggu.
Misalnya, kapasitas mesin WIC 102 adalah 15 jam per hari. Dengan asumsi 8 jam
kerja per hari, maka kapasitas tersedianya adalah 15 jam/hari * 8 jam/hari =
120 jam/hari.

- Perbandingan kebutuhan dan kapasitas

Kebutuhan kapasitas dibandingkan dengan kapasitas tersedia. Jika kebutuhan


kapasitas lebih besar dari kapasitas tersedia, maka kapasitas tidak mencukupi.

Analisis kapasitas mesin yang tersedia

Berdasarkan data yang diberikan, berikut adalah perhitungan kebutuhan


kapasitas dan kapasitas tersedia untuk masing-masing produk dan mesin:

Produk Item Kebutuhan kapasitas (jam) Kapasitas tersedia


K 4 4,24 120
L 16 192 160
M 3 48 200

2.

- Perhitungan kebutuhan kapasitas

Kebutuhan kapasitas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

- Kebutuhan kapasitas = (Permintaan - Persediaan akhir) / Lead time


Berdasarkan data yang diberikan, maka kebutuhan kapasitas untuk Product
Group A dan Product Group B adalah sebagai berikut:

Product Group A

- Kebutuhan kapasitas = (100 - 50) / 1 = 50 unit/hari

Product Group B

- Kebutuhan kapasitas = (150 - 75) / 2 = 37,5 unit/hari

-Perhitungan waktu produksi

Waktu produksi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

- Waktu produksi = (Waktu setup + Waktu operasi) * Jumlah unit

Berdasarkan data yang diberikan, maka waktu produksi untuk Product Group A
dan Product Group B adalah sebagai berikut:

Product Group A

- Waktu produksi = (2 + 1) * 50 = 100 jam

Product Group B

- Waktu produksi = (3 + 2) * 37,5 = 262,5 jam

- Perhitungan waktu mulai produksi


Waktu mulai produksi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

- Waktu mulai produksi = (Waktu produksi - Waktu pindah) / Kapasitas

Berdasarkan data yang diberikan, maka waktu mulai produksi untuk Product
Group A dan Product Group B adalah sebagai berikut:

Product Group A

- Waktu mulai produksi = (100 - 4) / 50 = 1,92 hari

Product Group B

- Waktu mulai produksi = (262,5 - 4) / 37,5 = 6,92 hari

3.

Perhitungan Kebutuhan

Berdasarkan tabel permintaan, maka kebutuhan untuk Product Group A adalah


sebagai berikut:

Bulan Kebutuhan
Januari 120
Februar
i 150
Maret 180
April 100
Mei 110
Kebutuhan ini kemudian dikurangi dengan persediaan awal untuk menghasilkan
kebutuhan bersih, yaitu:

Persediaan
Bulan Kebutuhan Awal Kebutuhan Bersih
Januari 120 0 120
Februar
i 150 0 150
Maret 180 0 180
April 100 0 100
Mei 110 0 110

Perhitungan Jadwal Produksi

Dengan menggunakan metode lot for lot, maka jadwal produksi untuk Product
Group A adalah sebagai berikut:

MRP untuk Product Group A

Perhitungan Kebutuhan

Berdasarkan tabel permintaan, maka kebutuhan untuk Product Group A adalah


sebagai berikut:

Bulan Kebutuhan

Januari 120

Februari150

Maret 180
April 100

Mei 110

Kebutuhan ini kemudian dikurangi dengan persediaan awal untuk menghasilkan


kebutuhan bersih, yaitu:

Bulan Kebutuhan Persediaan Awal Kebutuhan Bersih

Januari 120 0 120

Februari150 0 150

Maret 180 0 180

April 100 0 100

Mei 110 0 110

Perhitungan Jadwal Produksi

Dengan menggunakan metode lot for lot, maka jadwal produksi untuk Product
Group A adalah sebagai berikut:

Bulan WIC Kuantitas

Januari 101 120

Februari101 30

Maret 101 30

April 101 10

Mei 101 20
Penjelasan

Pada bulan Januari, kebutuhan bersih adalah 120 unit. Karena jumlah lot untuk
WIC 101 adalah 120 unit, maka jadwal produksinya adalah 120 unit pada bulan
Januari.

Pada bulan Februari, kebutuhan bersih adalah 150 unit. Karena jumlah lot untuk
WIC 101 adalah 120 unit, maka jadwal produksinya adalah 30 unit pada bulan
Februari.

Demikian seterusnya.

MRP untuk Product Group B

Perhitungan Kebutuhan

Berdasarkan tabel permintaan, maka kebutuhan untuk Product Group B adalah


sebagai berikut:

Bulan Kebutuhan

Januari 210

Februari240

Maret 180

April 170

Mei 220
Kebutuhan ini kemudian dikurangi dengan persediaan awal untuk menghasilkan
kebutuhan bersih, yaitu:

Bulan Kebutuhan Persediaan Awal Kebutuhan Bersih

Januari 210 0 210

Februari240 0 240

Maret 180 0 180

April 170 0 170

Mei 220 0 220

Perhitungan Jadwal Produksi

Dengan menggunakan metode lot for lot, maka jadwal produksi untuk Product
Group B adalah sebagai berikut:

Bulan WIC Kuantitas

Januari 102 210

Februari102 30

Maret 102 30

April 102 10

Mei 102 20

Penjelasan
Pada bulan Januari, kebutuhan bersih adalah 210 unit. Karena jumlah lot untuk
WIC 102 adalah 210 unit, maka jadwal produksinya adalah 210 unit pada bulan
Januari.

Pada bulan Februari, kebutuhan bersih adalah 240 unit. Karena jumlah lot untuk
WIC 102 adalah 210 unit, maka jadwal produksinya adalah 30 unit pada bulan
Februari.

Kesimpulan:

Berdasarkan perhitungan di atas, maka jadwal produksi untuk Product Group A


dan Product Group B adalah sebagai berikut:

Bulan Product Group A Product Group B

Januari 120 210

Februari 30 30

Maret 30 30

April 10 10

Mei 20 20

Jadwal produksi ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan produksi di
perusahaan.
4.

Langkah-langkah Backward Scheduling

Tentukan tanggal jatuh tempo (due date) untuk setiap pesanan.

Mulailah dari tanggal jatuh tempo yang paling dekat dan kerjakan mundur ke
belakang.

Hitung jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap produk,


termasuk waktu setup, waktu operasi, dan waktu pindah antar mesin.

Jika kapasitas mesin tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan, maka jadwal
produksi harus ditunda.

Penerapan Backward Scheduling pada Kasus Perusahaan di atas

Berdasarkan informasi yang diberikan, maka tanggal jatuh tempo untuk setiap
pesanan adalah sebagai berikut:

Bulan Product Group A Product Group B

Januari 31 Januari 31 Januari

Februari 28 Februari 28 Februari

Maret 31 Maret 31 Maret

April 30 April 30 April

Mei 31 Mei 31 Mei


Berikut adalah jadwal produksi untuk Product Group A:

Bulan Produk Jumlah Unit Jadwal Produksi

Januari D 120 20 Januari - 27 Januari

Januari E 150 21 Januari - 28 Januari

Februari D 180 28 Januari - 25 Februari

Februari E 240 1 Maret - 26 Maret

Maret D 100 27 Maret - 24 Maret

Maret E 180 28 Maret - 25 Maret

April D 30 26 Maret - 23 Maret

April E 40 27 Maret - 24 Maret

Mei D 110 24 Maret - 21 Maret

Mei E 120 25 Maret - 22 Maret

Berikut adalah jadwal produksi untuk Product Group B:

Bulan Produk Jumlah Unit Jadwal Produksi

Januari K 210 20 Januari - 27 Januari

Januari L 240 21 Januari - 28 Januari

Februari K 210 28 Januari - 25 Februari

Februari L 240 1 Maret - 26 Maret


Maret K 180 27 Maret - 24 Maret

Maret L 220 28 Maret - 25 Maret

April K 100 26 Maret - 23 Maret

April L 170 27 Maret - 24 Maret

Mei K 110 24 Maret - 21 Maret

Mei L 220 25 Maret - 22 Maret

Analisis Jadwal Produksi

Dari jadwal produksi yang dihasilkan, dapat dilihat bahwa kapasitas mesin cukup
untuk memenuhi permintaan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:

Jumlah persediaan barang di gudang tidak mencukupi untuk memenuhi


permintaan pada bulan Maret dan April. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pembelian bahan baku tambahan.

Jadwal produksi untuk beberapa produk mengalami keterlambatan, yaitu produk


E di bulan Februari dan Maret, serta produk D di bulan April dan Mei. Hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keterlambatan pengiriman bahan
baku, masalah teknis, atau perubahan permintaan.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis di atas, maka rekomendasi yang dapat diberikan adalah


sebagai berikut:
Melakukan pembelian bahan baku tambahan untuk memenuhi permintaan pada
bulan Maret dan April.

Melakukan upaya untuk meningkatkan efisiensi produksi agar jadwal produksi


dapat lebih tepat waktu.

Melakukan pemantauan permintaan secara berkala agar jadwal produksi dapat


disesuaikan dengan perubahan permintaan.

Anda mungkin juga menyukai