Anda di halaman 1dari 86

PENGARUH POLA TIDUR

TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI

SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH

BANJARMASIN

KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH:

NAMIRA SHAFA AZZAHRA

NIS. F21.0661

SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN

TAHUN 2023
PENGARUH POLA TIDUR
TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI
SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH
BANJARMASIN

KARYA TULIS ILMIAH


Untuk Memenuhi Tugas Sekolah

Disusun Oleh :
NAMIRA SHAFA AZZAHRA
NIS. F21.0661

SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH BANJARMASIN


TAHUN 2023

ii
Persetujuan Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH POLA TIDUR


TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI
SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH
BANJARMASIN

Disusun Oleh :
NAMIRA SHAFA AZZAHRA
NIS. F21.0661

Untuk diperiksa dan disetujui Karya Tulis Ilmiah


SMA Islam Terpadu Ukhuwah

Pembimbing I Pembimbing II

Siswati, S.Pd. Tara Aulia, S.Pd.

iii
Persetujuan Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH POLA TIDUR


TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI
SMA ISLAM TERPADU UKHUWAH
BANJARMASIN

Disusun Oleh:
NAMIRA SHAFA AZZAHRA
NIS. F21.0661

Telah diuji tanggal 3 November 2023


SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin

Penguji I Penguji II Penguji III Penguji IV

Ahmad Fauzan,S.Pd. Siswati,S.Pd. Tara Aulia,S.Pd. Risma Yuhani,S.Pd.

iv
DAFTAR ISI
Halaman Depan..............................................................................................i
Persetujuan......................................................................................................iii
Daftar Isi..........................................................................................................v
Kata Pengantar...............................................................................................vii
Abstrak............................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................4


2.1 Definisi Tidur................................................................................4
2.2 Definisi Pola Tidur........................................................................4
2.3 Definisi Konsentrasi belajar........................................................5
2.4 Jumlah Tidur yang Baik........................................................................6
2.5 Pola tidur pada siswa....................................................................7
2.6 Konsentrasi Belajar Pada Siswa..................................................8
2.7 Pentingnya Konsentrasi Belajar Pada Siswa.............................9
2.8 Cara Mengelola Pola Tidur Agar Berkonsentrasi Saat
Belajar......................................................................................................10
2.9 Pola tidur dapat memengaruhi tingkat konsentrasi belajar................11

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................13


3.1 Jenis Penelitian..............................................................................13
3.2 Objek Penelitian............................................................................13
3.3 Tempat Penelitian........................................................................13

v
3.4 Waktu Penelitian..........................................................................13
3.5 Teknik Analisis Data....................................................................13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................14


4.1 Subjek Penelitian..........................................................................14
4.2 Hasil Penelitian.............................................................................15
4.3 Pembahasan...................................................................................27

BAB V PENUTUP..........................................................................................31
5.1 Simpulan........................................................................................31
5.2 Saran..............................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................33
LAMPIRAN....................................................................................................34

vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, karena
atas limpahan Rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah berjudul Pengaruh Pola Tidur Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin.
Pada kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberiikan dukungan, sehingga karya tulis
ilmiah ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :

1. SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin, selaku tempat penulis


menimba ilmu sekaligus pihak yang menghadirkan program karya tulis
ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusannya;
2. Guru Pembimbing yang selalu meluangkan waktunya untuk penulis da
lam membimbing dan mendampingi pengerjaan karya tulis ilmiah;
3. Kedua orang tua, kakak, dan adik, yang selalu memberikan semangat
dengan kasih sayang yang tulus hingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan tepat waktu;
4. Teman dan sahabat yang senantiasa memberikan semangat juga hibura
n yang selalu menghibur penulis dalam proses pengerjaan karya tulis il
miah; dan
5. Diri sendiri yang telah bekerja keras dan yakin hingga karya tulis ini se
lesai dengan prosesnya yang terasa singkat dan menyenangkan.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi penulis
maupun orang yang membacanya.

Banjarmasin, November 2023

Penulis

vii
ABSTRAK
Namira Shafa Azzahra. F21.0661. Pengaruh Pola Tidur Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin. XII 4 SMA Islam Terpadu
Ukhuwah Banjarmasin. Pembimbing (I) Siswati,S.Pd. (II) Tara Aulia,S.Pd
Kata Kunci: Pengaruh, Pola Tidur, Konsentrasi Belajar Siswa

Pola tidur terhadap konsentrasi belajar sangat berpengaruh bagi siswa.


Karena, dengan pola tidur yang cukup akan meningkatkan konsentrasi belajar
pada siswa. Tetapi, jika pola tidur tersebut tidak tercukupi maka akan berdampak
pada aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana pola tidur siswa
kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah? 2) Bagaimana konsentrasi belajar siswa
kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah? 3) Bagaimana cara siswa mengelola pola
tidur agar dapat berkonsentrasi saat belajar? 4) Bagaimana pola tidur dapat meme
ngaruhi tingkat konsentrasi belajar siswa?
Tujuan penelitian agar mengetahui Bagaimana pola tidur dan pengaruhnya
terhadap konsentrasi belajar. Untuk mengetahui pola tidur siswa. Untuk
mengetahui seberapa berpengaruhnya pola tidur terhadap konsentrasi belajar
siswa. Pola tidur sangat memengaruhi pada konsentrasi belajar siswa menjadi
lebih bersemangat serta dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Agar mengetahui upaya yang dilakukan siswa dalam
mengelola pola tidurnya agar berkonsentrasi saat belajar.
Jenis metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif, metode p
enelitian deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk mengetahui gambaran, ke
adaan, suatu hal dengan cara mendeskripsikannya sedetail mungkin berdasarkan f
akta yang ada. Penelitian ini dilakukan dengan pembagian angket kepada siswa ke
las XI – 4 dan XI – 5 SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin.
Berdasarkan hasil penelitian yang saya lihat pengaruh pola tidur terhadap
konsentrasi belajar mereka baik secara motivasi maupun fisik para siswa merasa
lebih berkonsentrasi ketika tidur mereka tercukupi dan juga sebaliknya. Namun,
apabila tidur siswa tidak tercukupi banyak hal yang dapat mengganggu kegiatan
belajar mereka seperti merasa lemas saat beraktivitas, sulit memproses pelaran
yang disampaikan oleh guru, merasa mengantuk, bahkan ada pula yang tertidur
saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, cara yang paling banyak
dilakukan siswa dalam mengelola pola tidur mereka yaitu mengurangi
penggunaan gadget padaa saat malam hari sebelum tidur, dan mengatur waktu
agar bisa menyeimbangkan dengan tidur.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidur merupakan suatu keadaan di mana seseorang kehilangan kesadaran
yang bersifat sementara dan suatu kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh sem
ua individu. Pada saat tidur, tubuh akan melakukan proses pemulihan untuk
mengembalikan stamina tubuh serta memperbaiki sel-sel dalam tubuh.
Belakangan ini, pola tidur yang dimiliki para pelajar tidak teratur lagi. Po
la tidur yang tidak baik itu sangat berdampak buruk bagi para pelajar. Banyak
sekali siswa yang tidak memperhatikan pola tidurnya saat ini. Banyak faktor
yang mempengaruhi pola tidur siswa menjadi tidak baik, banyak siswa yang t
idur larut malam untuk mengerjakan tugas sekolah atau belajar untuk ulangan
Sebenarnya hal itu tidak baik, karena jika pola tidurnya tidak teratur maka ak
an kesulitan untuk berkonsentrasi dan juga berpengaruh bagi kesehatan siswa.
Karena pada jam-jam malam tertentu bagian tubuh tertentu akan berkerja sela
ma tubuh kita tidur maka proses-proses yang terjadi didalam tubuh tidak akan
terjadi dan menyebabkan siswa mengalami gangguan kesehatan.
Diharapkan tidak hanya siswa yang dapat mengatur tetapi dibutuhkan jug
a peran orang-orang sekitar untuk mengingatkan mereka tidur dengan baik. B
anyak siswa yang sering tidur larut malam atau bahkan tidak tidur karena ber
gaul dan berkumpul bersama teman-temannya bahkan sampai lupa waktu. Da
n mereka juga tidak sadar akan akibat yang ditimbulkan oleh kebiasaan tidur t
ersebut.
Sehubung dengan itu, untuk mengatasi kebiasaan pola tidur yang tidak ba
ik tersebut, saya menulis karya ilmiah ini yang berjudul “Pengaruh Pola Tidur
Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah
Banjarmasin”.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
nya adalah:

1. Bagaimana pola tidur siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah?


2. Bagaimana konsentrasi belajar siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhu
wah?
3. Bagaimana cara siswa mengelola pola tidur agar dapat berkonsentrasi saat
belajar?
4. Bagaimana pola tidur dapat memengaruhi tingkat konsentrasi belajar sisw
a?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat ditentukan tujuan penelitian s
ebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana pola tidur siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Uk


huwah
2. Mengetahui bagaimana konsentrasi belajar siswa kelas XI SMA Islam Ter
padu Ukhuwah
3. Mengetahui bagaimana cara siswa mengelola pola tidur agar dapat berkon
sentrasi saat belajar
4. Mengetahui bagaimana pola tidur dapat memengaruhi tingkat konsentrasi
belajar siswa
3

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat untuk penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wawasan ilmu p
engetahuan dalam menganalisa permasalahan yang terjadi dikalangan sisw
a mengenai pengaruh pola tidur terhadap konsentrasi belajar

2. Manfaat bagi pembaca


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang
bermanfaat dalam pengembangan konsentrasi belajar siswa yang berhubun
gan dengan pola tidur yang kurang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Tidur


Tidur adalah suatu keadaan alami di mana tubuh dan otak beristirahat sel
ama periode waktu yang tertentu. Selama tidur, aktivitas fisik dan mental menu
run, frekuensi pernapasan dan detak jantung melambat, dan kesadaran terhadap
lingkungan sekitar menurun atau hilang sama sekali. Tidur adalah kebutuhan d
asar yang paling umum dan paling penting pada tubuh manusia. Di mana pun k
ita berada, kita sangat membutuhkan tidur karena tidur dapat mengistirahatkan
tubuh dan otak yang lelah beraktivitas. Tidur memili
ki peran-peran penting bagi otak, yaitu memperbaiki tingkat kekebalan (imun t
ubuh), memperbaiki ingatan, memberi bantuan ke otak agar bekerja dengan bai
k, membuat otak menjadi segar, memperbaiki sel-sel saraf di otak, dan memper
baiki kelelahan yang membuat kita dapat berkonsentrasi. Selama memiliki cuk
up tidur, otak dapat mencerna ulang atau memproses yang telah diterima oleh o
tak dengan baik. Kekurangan t
idur dapat menyebabkan otak sulit memproses informasi yang diterima sehingg
a materi pelajaran sulit untuk disimpan oleh otak dan juga menyebabkan masal
ah Kesehatan dan kinerja yang serius, seperti kelelahan, gangguan suasana hati,
kesulitan berkonsentrasi, dan bahkan risiko cendera atau kecelakaan (Gunarsa
danWibowo, 2021).

2.2 Definisi Pola Tidur


Pola tidur merujuk pada kebiasaan atau pola alami seseorang dalam menj
alankan tidurnya. Ini termasuk waktu tidur, durasi tidur, dan frekuensi bangun s
aat tidur. Setiap orang memiliki pola tidur yang unik, yang dapat dipengaruhi o
leh berbagai faktor seperti usia, gaya hidup, pekerjaan, dan masalah kesehatan.
Secara umum, pola tidur yang sehat melibatkan tidur yang cukup dan berkualit
as setiap malam, dengan waktu tidur yang konsisten dan teratur.

4
5

Pola tidur yang buruk atau tidak teratur dapat mengganggu kualitas tidur
dan kesehatan tubuh secara keseluruhan, dan dapat menyebabkan masalah kese
hatan seperti kelelahan, gangguan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, dan b
ahkan risiko cedera atau kecelakaan. Oleh karena itu, penting untuk memperhat
ikan pola tidur dan mencoba untuk mengembangkan kebiasaan tidur yang sehat
dan teratur untuk mendukung kesehatan dan kinerja yang optimal. Ini termasuk
mencoba untuk tidur cukup setiap malam, menghindari gangguan seperti suara
atau cahaya, dan membangun rutinitas tidur yang nyaman dan konsisten.

2.3 Definisi Konsentrasi Belajar


Konsentrasi belajar adalah kemampuan seseorang untuk memusatkan per
hatian dan fokus secara penuh pada tugas belajar atau aktivitas yang sedang dil
akukan, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dan memori
yang lebih kuat. Konsentrasi belajar yang baik dapat membantu meningkatkan
efektivitas dan efisiensi proses belajar, serta memungkinkan seseorang untuk m
emahami materi pelajaran dengan lebih baik dan cepat. Konse
ntrasi belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi lingkun
gan, tingkat kelelahan, stres, dan motivasi. Karena itu, penting bagi seseorang u
ntuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan tenang, serta memperh
atikan kesehatan dan kebugaran diri sendiri untuk memaksimalkan konsentrasi
belajar. Pada saat proses pembelajaran berlangsung konsentrasi sangat berpera
n besar bagi seorang peserta didik, banyak anak yang kehilangan berkonsentras
i atau mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi sehingga pembelajaran tidak
berjalan secara maksimal. Jika ini terjadi anak akan kehilangan banyak hal sepe
rti, waktu, kesempatan dan tenaga. Tidak bisa berdiam di suatu tempat, cepat b
osan terhadap suatu hal, mengalihkan pembicaraan, membangkang, tidak mend
engarkan ketika guru bertanya dan menggunakan teman-temannya (Winata, 20
21).

Konsentrasi belajar juga dapat dilatih dan ditingkatkan melalui latihan da


n teknik yang tepat, seperti teknik pernapasan, meditasi, dan visualisasi. Denga
n meningkatkan konsentrasi belajar, seseorang dapat meningkatkan produktivit
6

as dan kinerja belajarnya, serta meningkatkan kesuksesannya dalam pencapaia


n tujuan pendidikan atau karirnya.

2.4 Jumlah Tidur yang Baik


Rekomendasi jumlah tidur yang dianjurkan dapat bervariasi berdasarkan u
sia. Berikut adalah panduan umum untuk jumlah tidur yang disarankan untuk b
erbagai kelompok usia, menurut National Sleep Foundation:

1. Bayi (0-3 bulan): 14-17 jam per hari.

2. Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam per hari.

3. Balita (1-2 tahun): 11-14 jam per hari.

4. Anak prasekolah (3-5 tahun): 10-13 jam per hari.

5. Anak usia sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam per hari.

6. Remaja (14-17 tahun): 8-10 jam per hari.

7. Dewasa (18-64 tahun): 7-9 jam per hari.

8. Lansia (65 tahun ke atas): 7-8 jam per hari.

Ini hanya panduan umum, dan beberapa individu mungkin membutuhkan


sedikit lebih banyak atau sedikit lebih sedikit tidur dari rekomendasi ini. Selain
usia, faktor lain seperti tingkat aktivitas fisik, kesehatan umum, dan stres juga d
apat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang.

2.5 Pola Tidur pada Siswa


Pola tidur pelajar dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jad
wal sekolah, tugas rumah, aktivitas ekstrakurikuler, dan kebiasaan individu. Ide
7

alnya, siswa membutuhkan 8 - 10 jam tidur setiap malam untuk menjaga keseh
atan dan kinerja optimal. Namun, berikut adalah beberapa pola tidur umum yan
g sering terlihat pada siswa:

1. Malam hari: Kebanyakan siswa cenderung memiliki kebiasaan tidur larut


malam. Mereka mungkin sibuk dengan tugas rumah, persiapan ujian, atau
aktivitas sosial setelah jam sekolah. Oleh karena itu, tidur larut malam dan
bangun terlambat pada pagi hari adalah pola tidur yang umum.

2. Kurang tidur pada hari sekolah: Banyak siswa mengalami kurang tidur kar
ena harus bangun pagi untuk pergi ke sekolah. Ini bisa disebabkan oleh tid
ur larut malam, kebutuhan untuk menyelesaikan tugas-tugas, atau menggu
nakan waktu luang untuk bersosialisasi atau mengakses media sosial.

3. Tidur tambahan pada akhir pekan: Siswa cenderung mengganti kurang tid
ur mereka pada hari sekolah dengan tidur lebih lama pada akhir pekan. Me
reka mungkin bangun terlambat pada hari Sabtu dan Minggu untuk mengo
mpensasi kurangnya tidur selama minggu kerja.

4. Tidur siang: Beberapa siswa mungkin tidur siang setelah pulang sekolah u
ntuk mengatasi kelelahan. Ini bisa menjadi respons terhadap kurang tidur p
ada malam sebelumnya atau tingkat kelelahan yang tinggi akibat jadwal ya
ng padat.

5. Gangguan tidur: Beberapa siswa dapat mengalami gangguan tidur, seperti i


nsomnia atau tidur yang terganggu. Faktor-faktor seperti stres akademik, k
ecemasan, atau kebiasaan tidur yang tidak sehat seperti penggunaan gadget
sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur mereka.

Dalam hal apapun, penting bagi siswa untuk memprioritaskan tidur yang
cukup dan kualitas tidur yang baik. Tidur yang cukup akan membantu meningk
8

atkan konsentrasi, daya ingat, dan kesehatan secara keseluruhan. Siswa sebaikn
ya mencoba menjaga jadwal tidur yang konsisten, menghindari gangguan sebel
um tidur seperti penggunaan gadget, dan mencari bantuan jika mereka mengala
mi masalah tidur yang serius.

2.6 Konsentrasi Belajar pada Siswa


Konsentrasi belajar siswa merujuk pada kemampuan siswa untuk fokus d
an memusatkan perhatian mereka pada tugas-tugas belajar yang sedang mereka
kerjakan. Hal ini melibatkan kemampuan untuk memblokir gangguan eksternal
atau internal, mempertahankan fokus yang kuat, dan terlibat sepenuhnya dalam
aktivitas belajar. Konsentrasi belajar yang baik memungkinkan siswa untuk me
nyerap informasi dengan lebih efektif, memahami materi secara lebih mendala
m, dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah serta pemecahan tuga
s belajar. Konsentrasi yang kuat juga membantu mengurangi kesalahan dan m
eningkatkan produktivitas belajar. Ketika siswa mampu berkonsentrasi dengan
baik, mereka dapat menghindari distraksi, seperti perangkat elektronik, kebisin
gan, atau pikiran yang mengembara. Mereka mampu memusatkan perhatian pa
da materi yang dipelajari, mengabaikan gangguan, dan mempertahankan fokus
selama periode waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan belajar mereka.
Konsentrasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkung
an belajar, motivasi, minat terhadap materi, kesehatan fisik dan mental, serta st
rategi belajar yang digunakan. Penting bagi siswa untuk mengembangkan kebia
saan belajar yang membantu mereka mempertahankan dan meningkatkan kons
entrasi mereka agar dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien.

2.7 Pentingnya Konsentrasi Belajar pada Siswa


Konsentrasi belajar siswa merujuk pada kemampuan siswa untuk memus
atkan perhatian dan fokus pada tugas-tugas belajar yang sedang mereka kerjaka
n. Hal ini melibatkan keterlibatan penuh dalam proses belajar, pemahaman mat
eri, dan penggunaan sumber daya mental untuk mengatasi distraksi dan ganggu
9

an. Konsentrasi belajar yang baik sangat penting bagi siswa karena memungkin
kan mereka untuk:

1. Memahami dengan lebih baik: Ketika siswa dapat berkonsentrasi secara op


timal, mereka dapat memproses informasi dengan lebih baik, memahami k
onsep secara mendalam, dan membuat hubungan yang lebih kuat antara pe
ngetahuan yang baru dipelajari dengan pengetahuan yang telah ada sebelu
mnya.

2. Meningkatkan kinerja akademik: Konsentrasi yang baik memungkinkan si


swa untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar dengan lebih efisien dan akur
at. Ini dapat berdampak positif pada hasil akademik mereka, termasuk peni
ngkatan dalam tes, ujian, dan tugas-tugas yang diberikan.

3. Meminimalkan kesalahan: Dengan fokus yang kuat, siswa dapat menghind


ari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dan meningkatkan akurasi dalam
mengerjakan tugas-tugas belajar. Konsentrasi yang baik membantu siswa
untuk menjaga ketelitian dan menghindari kecerobohan yang dapat mengh
ambat pembelajaran.

4. Meningkatkan retensi informasi: Saat siswa berkonsentrasi pada materi ya


ng dipelajari, mereka cenderung memiliki retensi yang lebih baik terhadap
informasi tersebut. Konsentrasi membantu membentuk dan memperkuat ja
lur-jalur saraf di otak yang terkait dengan penyimpanan dan pemulihan me
mori.

5. Mengoptimalkan waktu belajar: Dengan konsentrasi yang baik, siswa dapa


t menggunakan waktu belajar mereka dengan efektif. Mereka dapat mengh
indari penghambat waktu seperti perangkat elektronik atau gangguan ekste
rnal lainnya, dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk belajar denga
n produktivitas yang tinggi.
10

Untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa, beberapa tips yang dapat


diterapkan meliputi menciptakan lingkungan belajar yang tenang, mengatur jad
wal belajar yang teratur, menghindari gangguan, menggunakan teknik pengatur
an waktu seperti Pomodoro Technique, dan mengembangkan kebiasaan belajar
yang efektif. Selain itu, penting juga untuk menjaga kesehatan fisik dan mental,
seperti dengan istirahat yang cukup, makan dengan baik, dan mengelola stres, k
arena hal-hal ini juga dapat berdampak pada konsentrasi belajar siswa.

2.8 Cara mengelola pola tidur agar berkonsentrasi saat belajar


Konsentrasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut
adalah beberapa tips yang dapat membantu siswa meningkatkan konsentrasi be
lajar:
1. Ciptakan lingkungan yang sesuai: Pastikan siswa belajar di tempat yang te
nang dan bebas dari gangguan. Kurangi kebisingan, matikan atau hindari g
angguan seperti televisi, ponsel, atau media sosial yang dapat mengalihkan
perhatian.
2. Atur jadwal dan waktu belajar: Tentukan jadwal belajar yang teratur dan te
tap, sehingga siswa dapat membentuk kebiasaan belajar yang baik. Pilih w
aktu di mana siswa cenderung paling fokus dan energik, misalnya pagi ata
u sore hari.

3. Buat tujuan yang jelas: Tentukan tujuan belajar yang spesifik dan terukur.
Ini akan membantu siswa tetap fokus dan termotivasi saat belajar. Pecah tu
juan menjadi tugas yang lebih kecil untuk memberikan rasa pencapaian ya
ng terus-menerus.

4. Gunakan teknik pengaturan waktu: Gunakan teknik seperti Pomodoro Tec


hnique, di mana siswa belajar dengan fokus selama periode waktu tertentu
(misalnya 25 menit) dan kemudian istirahat sejenak (misalnya 5 menit). Te
knik ini dapat membantu menjaga konsentrasi siswa dan mencegah kelelah
an.
11

5. Hindari multitasking: Mengalihkan perhatian antara tugas-tugas yang berb


eda dapat mengganggu konsentrasi. Ajarkan siswa untuk fokus pada satu t
ugas pada satu waktu dan menyelesaikannya sebelum beralih ke yang lain.

6. Gunakan teknik belajar yang efektif: Ajarkan siswa teknik-teknik belajar y


ang efektif seperti membaca dengan pemahaman, membuat catatan, mengu
lang materi dengan cara yang berbeda, atau membahas materi dengan oran
g lain. Teknik-teknik ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan
mempertahankan informasi yang dipelajari.

7. Beristirahat dan menjaga keseimbangan: Siswa juga perlu istirahat yang cu


kup dan menjaga keseimbangan antara belajar, istirahat, dan waktu luang.
Istirahat yang cukup dan kegiatan rekreasi yang menyenangkan dapat mem
bantu menjaga energi dan konsentrasi siswa.

8. Latihan fisik: Aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan
membantu meningkatkan konsentrasi. Siswa disarankan untuk berolahraga
secara teratur untuk mendukung kinerja belajar mereka.

Setiap individu memiliki preferensi dan strategi belajar yang berbeda, jad
i penting untuk mencoba berbagai metode dan menyesuaikannya dengan kebut
uhan dan gaya belajar masing-masing siswa. Selain itu, dukungan dan bimbing
an dari orang tua, guru, atau konselor sekolah juga dapat membantu siswa dala
m meningkatkan konsentrasi belajar mereka.

2.9 Pola tidur dapat memengaruhi tingkat konsentrasi belajar

Pola tidur yang baik dapat sangat penting untuk memengaruhi tingkat ko
nsentrasi saat belajar siswa. Ini karena tidur yang cukup dapat membantu meng
optimalkan fungsi kognitif dan menunjang pemulihan fisik, sehingga meningka
tkan kemampuan belajar dan konsentrasi siswa.
12

Berikut adalah beberapa cara pola tidur yang baik dapat memengaruhi tin
gkat konsentrasi belajar siswa:
1. Memperbaiki kualitas tidur: Pola tidur yang baik dan teratur dapat memba
ntu siswa mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas tinggi, yang penti
ng untuk meningkatkan konsentrasi dan produktivitas saat belajar.
2. Mengurangi kelelahan: Tidur yang cukup dapat membantu mengurangi kel
elahan fisik dan mental yang dapat mengganggu konsentrasi dan kemampu
an belajar siswa.
3. Meningkatkan daya ingat dan kemampuan belajar: Tidur yang cukup juga
membantu mengoptimalkan kinerja kognitif dan meningkatkan kemampua
n siswa untuk belajar dan mengingat informasi dengan lebih baik.
4. Meningkatkan fokus dan kinerja: Tidur yang cukup dapat membantu meni
ngkatkan fokus dan kinerja siswa saat belajar, sehingga memungkinkan m
ereka untuk menyelesaikan tugas dengan lebih efisien dan efektif.

Sebaliknya, pola tidur yang buruk atau kurang tidur dapat mengganggu k
onsentrasi dan kinerja siswa, sehingga menghambat kemampuan belajar merek
a. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk menjaga pola tidur yang baik dan t
eratur untuk meningkatkan tingkat konsentrasi belajar mereka dan mencapai ha
sil belajar yang lebih baik.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif, metode peneliti
an deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk mengetahui gambaran, kea
daan, suatu hal dengan cara mendeskripsikannya sedetail mungkin berdasarka
n fakta yang ada.

3.2 Subjek Penelitian


Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI yang terdiri atas 2 kelas yaitu
XI-4 dan XI-5 di SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin. Pengambilan s
ubjek pada penelitian ini sebanyak 50% dari setiap kelas.

3.3 Tempat Penelitian


Tempat penelitian akan dilakukan di SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banj
armasin.

3.4 Waktu Penelitian


Waktu penelitian akan dilaksanakan pada Mei 2023

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknis analisis ini adalah metode penelitian dengan cara mengumpulkan
data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data tersebut disusun,
diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai Pengaruh
Pola Tidur Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Islam
Terpadu Ukhuwah Banjarmasin.

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang akan dilakukan dengan pengumpulan data dan
kemudian menyimpulkan Pengaruh Pola Tidur Terhadap Konsentrasi Belajar
Siswa SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin.

13
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Subjek Penelitian


Teknik pengumpulan data pada karya tulis ini adalah dengan pembagian
angket secara online melalui (google form) kepada 35 orang siswa putri kelas
XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin sebagai responden, yaitu:

Tabel 1. Subjek Penelitian


Nomor Kelas Responden Presentase
1. XI 4 18 51,4%
2. XI 5 17 48,6%
Total 35 100%

Diagram 1

Berdasarkan diagram 1 dapat diketahui bahwa, total responden 35 siswa t


erdiri dari 18 siswa XI-4 (51,4%), dan 17 siswa XI-5 (48,6%).

14
15

4.2 Hasil Penelitian

Diagram 2

Dari diagram 2 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden ya


ng sudah mengatur pola tidur sebanyak 25 orang (71,4%), responden tidak pern
ah sama sekali mengatur pola tidur sebanyak 7 orang (20%), dan responden ya
ng tidak berminat mengatur pola tidur sebanyak 3 orang (8,6%). Jadi dari bany
aknya responden yang menjawab pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa s
iswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin lebih banyak yang s
udah mengatur pola tidur nya.

Diagram 3
16

Dari diagram 3 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden ya


ng menjawab pilihan membutuhkan waktu tidur 8-10 jam sebanyak 6 Orang (1
7,1%), pilihan membutuhkan waktu tidur 7-8 jam sebanyak 22 Orang (62,9%),
pilihan membutuhkan waktu tidur 6 jam sebanyak 5 Orang (14,3%), dan piliha
n membutuhkan waktu tidur < 6 jam sebanyak 2 Orang (5,7%). Jadi dari banya
knya responden yang menjawab pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa w
aktu tidur yang dibutuhkan siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banj
armasin adalah 7 – 8 Jam.

Diagram 4

Dari diagram 4 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden ya


ng menjawab pilihan sebentar – sebentar terbangun saat tidur sebanyak 3 orang
(8,6%), pilihan tidur tetapi tidak nyenyak sebanyak 7 orang (20%), pilihan tidu
r sangat nyenyak sebanyak 25 orang (71,4%), dan pilihan tidak bisa tidur seban
yak 0 orang (0%). Jadi dari banyaknya responden yang menjawab pertanyaan d
i atas dapat disimpulkan bahwa nyenyak tidur di malam hari siswa kelas XI S
MA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin adalah tidur sangat nyenyak.

Diagram 5
17

Dari diagram 5 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden ya


ng menjawab pilihan tidak pernah sebanyak 10 orang (28,6%), pilihan 1 – 2 kal
i sebanyak 23 Orang (65,7%), pilihan 3 – 4 kali sebanyak 2 orang (5,7%), dan
pilihan > 5 kali sebanyak 0 orang (0%). Jadi dari banyaknya responden yang m
enjawab pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa rata – rata terbangun di m
alam hari siswa Kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin adalah 1
– 2 kali.

Diagram 6

Dari diagram 6 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden ya


ng menjawab pilihan segar sebanyak 5 orang (14,3%), pilihan sedikit mengantu
18

k sebanyak 13 orang (37,1%), pilihan mengantuk sebanyak 13 orang (37,1%),


dan pilihan sangat mengantuk sebanyak 4 orang (11,4%). Jadi dari banyaknya r
esponden yang menjawab pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa perasaa
n ketika bangun di pagi hari siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah Ban
jarmasin adalah Sedikit mengantuk.

Diagram 7

Dari diagram 7 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden ya


ng menjawab pilihan tidak Lelah sebanyak 0 orang (0%), pilihan sedikit Lelah
sebanyak 18 orang (51,4%), pilihan Lelah sebanyak 13 orang (37,1%), dan pili
han sangat Lelah sebanyak 4 orang (11,4%). Jadi dari banyaknya responden ya
ng menjawab pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMA
Islam Terpadu Ukhuwah merasa sedikit Lelah saat beraktifitas di siang hari.

Diagram 8
19

Dari diagram 8 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden ya


ng menjawab pilihan selalu memperhatikan sebanyak 22 orang (62,9%), piliha
n kadang – kadang saja sebanyak 13 orang (37,1%), dan pilihan tidak pernah m
emperhatikan sebanyak 0 orang (0%). Jadi dari banyaknya responden yang me
njawab pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMA Islam
Terpadu Ukhuwah selalu memperhatikan pengajar dengan seksama.

Diagram 9

Dari diagram 9 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden ya


ng menjawab pilihan terlalu aik dengan gadget sebanyak 16 orang (45,7%), pi
lihan mengonsumsi makanan atau minuman mengandung kafein sebanyak 1 o
rang (2,9%), pilihan banyak pikiran (tugas, masalah, dll) sebanyak 14 orang
20

(40%), dan pilihan tidak ada yang membuat sulit tidur sebanyak 4 orang (11,4
%). Jadi dari banyaknya responden yang menjawab pertanyaan di atas dapat d
isimpulkan bahwa alasan yang sering membuat sulit tidur di malam hari siswa
kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin adalah terlalu asik deng
an gadget.

Diagram 10

Dari diagram 10 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden y


ang menjawab pilihan merasa mengantuk sebanyak 15 orang (42,9%), pilihan
Saya kehilangan konsentrasi dansulit untuk memproses informasiyang diberik
an guru 3 orang (40%), pilihan Saya merasa lelah ketikamengikuti kegiatan p
embelajaran 6 orang (17,1), dan pilihan tidak merasakan apa – apa sebanyak 0
orang (0%). Jadi dari banyaknya responden yang menjawab pertanyaan di ata
s dapat disimpulkan bahwa perasaan siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukh
uwah Banjarmasin Ketika mengikuti pembelajaran dengan tidur yang tidak te
rcukupi adalah merasa mengantuk.

Diagram 11
21

Dari diagram 11 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden y


ang menjawab pilihan badan terasa pegal sebanyak 2 orang (5,7%), pilihan sa
kit kepala sebanyak 9 orang (25,7%), pilihan mengantuk sebanyak 22 orang
(62,9%), pilihan tidak merasakan apa – apa sebanyak 0 orang (0%), dan ada b
eberapa jawaban lainnya seperti: kadang ngantuk tapi kadang jg biasa aja, dan
merasa mengantuk, mata terasa berat dan sakit (biji mata pegal). Jadi dari ban
yaknya responden yang menjawab pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahw
a yang dirasakan siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banjarmasin
Ketika sedang mengikuti pembelajaran namun tubuh kekurangan waktu tidur
adalah mengantuk.

Diagram 12
22

Dari diagram 12 diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden y


ang menjawab pilihan merasa malas mengikuti pembelajaran sebanyak 9 oran
g (25,7%), pilihan sulit berfikir Ketika mengerjakan tugas yang diberikan seb
anyak 11 orang (31,4%), pilihan merasa lebih senitif / mudah marah Ketika m
engikuti pembelajaran sebanyak 3 orang (8,6%), pilihan berharap jam kosong
karena bisa digunakan untuk tidur sebanyak 11 orang (31,4%), dan pilihan tid
ak merasakan apa – apa sebanyak 0 orang (0%). Jadi dari banyaknya respond
en yang menjawab pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa secara motiva
si belajar yang dirasakan siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah Banja
rmasin Ketika sedang mengikuti pembelajaran jika kekurangan tidur adalah s
ulit berfikir Ketika mengerjakan tugas yang diberikan dan berharap jam koso
ng agar bisa tidur.

Tabel 2

12. Bagaimana cara Anda mengatasi pengaruh kurang tidur?

No Jawaban Responden
1. Dengan tidur tidak terlalu larut malam
2. Caranyaaa dengan tidur dibawah jam 22.00
3. Tidur
4. tidur. kalau ada jam kosong gunakan untuk tidur, atur waktu tiduur juga biar
tidak ngantuk. tapi terkadang walaw suda cukup tidur pun ttp suka ngantuk
5. mengatur waktu jam tidur saya agar tidur dengan waktu yang cukup
6. memperbaiki pola tidur agar jam tidur tercukupi dan bisa menjalankan
aktifitas dengan semangat dan fokus saat pembelajaran
7. Perbanyak tidur dihari berikutnya
8. Pastinya mengatur pola tidur agar bisa beraktivitas dengan baik dan harus
bisa membagi waktu untuk mengerjakan tugas dan istirahat agar tidak
kekurangan waktu tidur.
9. mengatur waktu tidur dengan baik, tidak main hp atau mengerjakan tugas
sampai larut
10. Minum air putih
11. Minum susu
23

No Jawaban Responden

12. main hp nya harus di batasi jam nya biar ngga kebablasan dan berakhir tidur
larut lagi
13. minum kopi sebelum jam belajar dimulai, kalau lupa bawa kopi ya
sepanjang kbm mata saya melotot biar tetap bangun
14. kedepannya tidur lebih cepat daripada biasanya
15. tidak begadang, tidur lebih cepat/awal
16. tidur di bawah jam 10 malam
17. Memperbaiki waktu tidur
18. mengurangi penggunaan hp di malam hari,membiasakan tidur di jam yang
tepat
19. tidur
20. saya akan tidur lebih awal dan beristirahat
21. tidak memainkan hp 30 menit sebelum tidur
22. tidur lebih awal di hari berikutnya
23. dengan banyak tidur
24. tidur dan istirahat yang cukup, agar tubuh dan pikiran siap untuk
pembelajaran di sekolah

jangan main hp 🙏
25.

26. jangan keseringan minum kopi


27. Tidur
28. mengubah jadwal tidur supaya lebih teratur
29. tidur yang cukup di malam hari
30. menetapkan jadwal tidur yg teratur, membuat jadwal kegiatan
31. Tidur lebih awal dengan menjauhkan gadget, jadi lebih mudah tidurnya
32. tidur lebih cepat terus nonton film atau dengerin musik sampai ketiduran
33. memperbaiki kebiasaan sebelum tidur (tidak menggunakan handphone
terlalu lama), letakkan handphone ke tempat yang sedikit jauh dari saya
(tidak di tempat tidur), mematikan lampu kamar tidur, mengubah suasana
kamar tidur, menerapkan pola makan yang sehat.
24

No Jawaban Responden
34. biasanya jika ada jam kosong/istirahat saya luangkan waktu untuk tidur
sebentar

Dari data diatas diperoleh dari 35 responden, jumlah responden yang menj
awab ada 34 orang. jumlah responden yang menjawab tidur tidak terlalu larut mal
am sebanyak 7 orang (20,3%), jumlah responden yang menjawab tidur dibawah ja
m 10 sebanyak 2 orang (5,8%), jumlah responden yang menjawab tidur sebanyak
4 orang (11,6%), jumlah responden yang menjawab mengatur waktu agar pola tid
ur lebih teratur sebanyak 8 orang (23,2%), jumlah responden yang menjawab perb
anyak tidur di hari berikutnya sebanyak 1 orang (2,9%), jumlah responden yang m
enjawab minum air putih ataupun kopi sebelum pembelajaran sebanyak 4 orang (1
1,6%), jumlah responden yang menjawab mengurangi penggunaan gadget sebelu
m tidur sebanyak 4 orang (11,6%), jumlah responden yang menjawab memperbai
ki kebiasan-kebiasaan sebelum tidur sebanyak 1 orang (2,9%), jumlah responden
yang menjawab meluangkan waktu jamkos untuk tidur sebanyak 1 orang (2,9%),
dan jumlah responden yang menjawab tidur lebih awal dan beristirahat sebanyak 2
orang (5,8%). Jadi dari banyaknya responden yang menjawab pertanyaan diatas d
apat disimpulkan bahwa paling banyak siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhu
wah Banjarmasin mengatasi pengaruh kurang tidur dengan cara mengatur waktu a
gar pola tidur lebih teratur.

13. Bagaimana cara kamu mengelola pola tidur, agar dapat berkonsentrasi saat be
lajar?

Tabel 3

No Jawaban Responden
1. Klo cape tidur, sm udh diatur ortu jam tidurnya :)
2. Memiliki waktu istirahat yg byk
3. Caranya dengan mencoba untuk tidur di jam-jam 9 atau 10 dan tidak
begadang.
25

No Jawaban Responden
4. Mengaktifkan pengingat di hp
5. Harus bisa menahan diri kl sdh jam tidur aku hrs tidurr
6. Tidur yang cukup
7. Kalau sdh jam 12 walaupun belum tidur biasanya dipaksa tutup mata
8. Membiasakan diri untuk tidur lebih cepat dan tepat waktu agar bisa
berkonsentrasi saat belajar
9. Manage waktu, pd malam hari tidurnya lebih cepet
10. Pas mau tidur jangan keasikan main hp, soalnya yg bikin susah tidur tu ya
biasanya hp
11. Menyelesaikan semua tugas biar tidurnya bisa nyenyak dan ngga ada beban
pikiran, jadi besoknya bisa lebih focus ke hal lain
12. Mengatur agar tidak terlalu asik dengan gadget
13. Tidur yang cukup agar dapat berkonsentrasi dipagi hari
14. Mengicil tugas dari jauh jauh hari.
15. Dengan tidak bermain gadget dan mematikan lampu kamar
16. Dengan cara tidur yang cukup sekitar 7-8 jam per hari
17. Ayang menelpon paginy semangat belajar
18. Menghitung domba loncat sampai 100 dan tertidur jam 10
19. tidur
20. Bikin jadwal tidur yang teratur, bikin kamar terlihat nyaman
21. Dengan tidak bermain game sampai larut malam
22. Berusaha untuk tidur tdk terlalu malam dengan cara berhenti bermain hp.
23. Pastinya harus tidur lebih awal dan sdh punya ketentuan pada diri sendiri
bahwa trs tidur pada saat yg sdh di tentukan, dan hrs lebih bisa membagi
waktu antara pekerjaan, tugas, dll, dan untuk jam tidur.
24. Tidak lama main hp
25. Tidur di bawah jam 10 malam
26. Tidur yang cukup, sekitar 6-8 jam. Tidur jam 9/10 malam terus bangun
sekitar jam 4/5 pagi
27. Mematikan total hp sebelum tidur dan mematikan lampu
28. Tidur lebih cepat dijam 10 atau jam 9
26

No Jawaban Responden

29. Saat malam paksa tidur


30. Biasanya saya sleepcall dulu supaya cepet, semenjak ga punya partner
sleepcall saya.memilih untuk loncat-loncat dikamar biar cepet lelah terus
tidur biar besok pagi pergi sekolah dengan semangat belajar yang baru
31. Tidur maksimal jam 10 malam, jika memang ada tugas mendesak, maksimal
jam 12
32. Selalu konsisten tidur maksimal paling lambat jam 10 malam
33. Tidak melewati jam 12 malam agar besok pagi nya di sekolah saat belajar
tidak mengantuk dan bisa fokus belajar

Dari data di atas diperoleh bahwa dari 35 responden, jumlah responden y


ang menjawab ada 33 orang. Jumlah responden yang menjawab klo cape tidur
dan sdh diatur orangtua jam nya ada 2 orang (6%), jumlah responden yang m
enjawab memiliki waktu istirahat yang banyak ada 1 orang (3%), jumlah resp
onden yang menjawab tidur pada jam 9 atau jam 10 ada 5 orang (15%), jumla
h responden yang mengaktifkan pengingat di hp ada 1 (3%), jumlah responde
n yang menjawab harus bisa menahan diri kl sdh jam tidur aku hrs tidur ada 1
orang (3%), jumlah responden yang menjawab tidur yang cukup ada 2 orang
(6%), jumlah responden yang menjawab memaksa tidur saat sudah jam 12 ad
a 3 orang (9%), jumlah responden yang menjawab Membiasakan diri untuk ti
dur lebih cepat dan tepat waktu ada 1 orang (3%), jumlah responden yang me
njawab mengatur atau me manage waktu ada 3 orang (9%), jumlah responden
yang menjawab jangan keasikan main hp ada 6 orang (18%), jumlah responde
n yang menjawab menyelesaikan semua tugas agar nantinya bisa fokus ada 2
orang (6%), jumlah responden yang menjawab Ayang menelpon paginy sema
ngat belajar ada 1 orang (3%), jumlah responden yang menjawab menghitung
domba agar tertidur ada 1 orang (3%), jumlah responden yang menjawab Me
matikan total hp sebelum tidur dan mematikan lampu ada 1 orang (3%), jumla
h responden yang menjawab sleepcall dan loncat – loncat di kamar ada 1 oran
27

g (3%), jumlah responden yang menjawab tidur maksimal pada jam 10 dan ji
ka ada tugas maksimal jam 12. Jadi dari banyaknya responden yang menjawa
b pertanyaan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMA Islam Ter
padu Ukhuwah Banjarmasin paling banyak menjawab tidur pada jam 9 atau 1
0.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ada banyak cara para respond
en mengelola pola tidur mereka agar dapat berkonsentrasi saat belajar. mayori
tas responden mengatur jadwal tidur pada jam 10 malam dan jika ada tugas at
au hal yang lain yang harus dikerjakan maka maksimal jam 12 malam. Ada ju
ga responden yang harus mengurangi penggunaan handphone nya pada mala
m hari, karena hal itu dapat membuat mereka menunda tidurnya. Selain itu, a
da beberapa responden melakukan cara – cara buatan mereka sendiri agar dap
at berkonsentrasi pada pembelajaran di esok hari.

4.3 Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah yang pertama yaitu, bagaimana pola tidu
r siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah. Jawaban dari rumusan masal
ah tersebut dapat terjawab dari diagram nomor 2 dan 3. Dari diagram 2 sudah
mengatur pola tidur sebanyak 25 orang (71,4%), responden tidak pernah sama
sekali mengatur pola tidur sebanyak 7 orang (20%), dan responden yang tidak
berminat mengatur pola tidur sebanyak 3 orang (8,6%). Dari diagram 3 memb
utuhkan waktu tidur 8 – 10 jam sebanyak 6 orang (17,1%), pilihan membutuh
kan waktu tidur 7 – 8 jam sebanyak 22 Orang (62,9%), membutuhkan waktu t
idur 6 jam sebanyak 5 Orang (14,3%), waktu tidur < 6 jam sebanyak 2 orang
(5,7%). Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa, mayoritas siswa kelas XI S
MA Islam Terpadu Ukhuwah sudah mengatur pola tidur mereka yaitu membu
tuhkan waktu tidur 7 – 8 jam pada malam hari. National Sleep Foundation (N
SF) merekomendasikan waktu tidur yang baik untuk remaja adalah 8 – 10 Ja
m per malam (Di & Negeri, 2019). Adapun pola tidur yang benar ditandai de
ngan: durasi tidur yang cukup, konsistensi waktu tidur, tidur nyeyak, tidak ad
28

a kesulitan tidur, tidur tanpa gangguan, konsistensi dalam rutinitas sebelum ti


dur dan ligkungan tidur yang nyaman.
Berdasarkan rumusan masalah yang kedua yaitu, bagaimana konsentrasi
belajar siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah. Jawaban dari rumusan
masalah tersebut dapat terjawab dari diagram nomor 7, 8, 9, dan 10. Dari diag
ram 7 yaitu merasa sedikit Lelah saat beraktivitas di siang hari sebanyak 18 or
ang (51,4%), pilihan Lelah sebanyak 13 orang (37,1%), dan pilihan sangat Le
lah sebanyak 4 orang (11,4%). Dari diagram 8 yaitu selalu memperhatikan pe
ngajar dengan seksama sebanyak 22 orang (62,9%), kadang – kadang saja seb
anyak 13 orang (37,1%). Dari diagram 9 yaitu terlalu asik dengan gadget seba
nyak 16 orang (45,7%), pilihan mengonsumsi makanan dan minuman menga
ndung kafein sebanyak 1 orang (2,9%), pilihan banvak pikiran (tugas. masala
h. dil) sebanyak 14 orang (40%), dan pilihan tidak ada yang membuat sulit tid
ur sebanvak 4 orang (11.4%). Dari diagram 10 yaitu selalu mengantuk sebany
ak 15 orang (42,9%), kehilangan konsentrasi dan sulit untuk memproses ilmu
yang diberikan guru sebanyak 3 orang (40%%), pilihan Lelah Ketika mengik
uti pembelajaran 6 orang (17,1%). Ciri-ciri seseorang yang tidak konsentrasi
antara lain, sering bosan terhadap suatu hal, selalu berpindah tempat, tidak me
ndengarkan ketika diajak berbicara, mengalihkan pembicaraan, sering mengo
brol, dan mengganggu teman lainnya (Winata, 2021). Dampak fisiologis dan
psikologis yang muncul akibat buruknya kualitas tidur meliputi penurunan ak
tivitas seharihari, kelelahan, respon motorik terganggu, penurunan daya tahan
tubuh, stres, depresi dan kecemasan. Sehingga, hal pertama yang terimbas ada
lah masalah ingatan dan konsentrasi. Misalnya, kesulitan menemukan suatu k
ata atau ungkapan untuk sesuatu yang sedang dipikirkan (Rafknowledge, 200
4).

Dapat disimpulkan bahwa sebagian konsentrasi belajar siswa terganggu


karena merasa Lelah pada saat siang hari, hal ini mengakibatkan beberapa sis
wa mengantuk dan kesulitan fokus saat kegiatan pembelajaran berlangsung, t
29

etapi beberapa siswa tetap bisa memperhatikan pengajar saat pembelajaran be


rlangsung.
Berdasarkan rumusan masalah yang ketiga yaitu, bagaimana cara siswa
mengelola pola tidur agar dapat berkonsentrasi saat belajar. Jawaban dari rum
usan masalah tersebut dapat terjawab dari tabel nomor 2 dan 3. Banyak cara y
ang dilakukan siswa dalam mengelola tidur mereka, mayoritas siswa mengatu
r waktu tidur pada jam 10 malam dan mengatur waktu agar pola tidur lebih te
ratur. Mayoritas siswa juga berpendapat, dengan cara mengurangi pemakaian
handphone pada malam hari. Solusi yang bisa dilakukan untuk mencukupi ku
alitas tidur yaitu memanfaatkan waktu luang untuk istirahat dan mengatur tid
ur, mengurangi stress, bangun tidur yang seimbang bisa meminimalkan fungs
i tubuh secara fisiologi dan psikologi sehingga masalah kardiovaskuler dari ti
dur yang kurang dapat diatasi (Asmadi, 2009). Mengedukasi pentingnya tidur
juga perlu diberikan pada anak muda supaya memahami tentang pentingnya k
ebutuhan tidur sehingga tidak menggangu kegiatan di siang hari (Potter & Per
ry, 2010). Dengan hal ini dapat disimpulkan para siswa mengelola tidur mere
ka dengan baik, yaitu tidur pada jam 10 malam dan mengurangi pemakaian h
andphone di malam hari, karena hal itu akan membantu mempercepat tidur m
ereka, jika tidak berhenti bermain handphone sebagian siswa akan sulit tidur
di malam hari.
Berdasarkan rumusan masalah yang terakhir. Yaitu, bagaimana pola tid
ur dapat memengaruhi tingkat konsentrasi belajar siswa. Jawaban dari rumusa
n masalah tersebut dapat terjawab dari perbandingan diagram nomor 11 dan 1
2. Dari hasil diagram 11, Apa yang anda rasakan saat pembelajaran berlangsu
ng, namun tubuh anda kekurangan waktu tidur? Yaitu badan terasa pegal seba
nyak 2 orang (5,7%), sakit kepala sebanyak 9 orang (25,7%), mengantuk seba
nyak 22 orang (62,9%), dan tidak merasakan apa – apa sebanyak 0 orang (0
%). Dari hasil diagram 12, Bagaimana fokus anda saat mengikuti pembelajara
n Ketika kekurangan tidur? Yaitu merasa malas mengikuti pembelajaran seba
nyak 9 orang (25,7%), sulit berfikir Ketika mengerjakan tugas sebanyak 11or
ang (31,4%), merasa lebih sensitif sebanyak 3 orang (8,6%), dan tidak merasa
30

kan apa – apa sebanyak 0 orang (0%). Menurut Hakim (2003, dalam Setiani,
2014). Dua faktor yang menjadi penghambat konsentrasi belajar tersebut iala
h faktor internal yang berasal dari dalam diri seseorang yaitu mengalami gang
guan kesehatan dan mental, seperti mengantuk karena kurang tidur dan istirah
at (kualitas tidur yang buruk), lapar, haus, tidak tenang, emosional, mudah ce
mas, stres, depresi, dan sejenisnya. Serta faktor eksternal yang berasal dari lua
r diri seseorang yaitu lingkungan di sekitar. Dilansir dari Promosi Kesehatan
(Promkes) milik Kementerian Kesehatan Indonesia, hal-hal yang dapat dilaku
kan untuk meingkatkan kualitas tidur adalah hindari konsumsi kopi, rokok, da
n alcohol, tetapkan waktu tidur yang teratur, sempatkan untuk berolahraga set
iap hari, dan tenangkanlah pikiran dan mental.
Dapat disimpulkan dari diagram 11 dan 12, mayoritas siswa secara moti
vasi maupun fisik merasa lebih konsentrasi dan fokus saat pola tidur mereka t
ercukupi. Karena ketika tidur tidak tercukupi secara motivasi untuk belajar ak
an merasa sulit untuk berfikir ketika mengerjakan tugas, sedangkan secara fisi
k para siswa merasa mengantuk.
Namun, sekarang kita dituntut untuk meluangkan waktu untuk menyele
saikan pekerjaan pada malam harinya, bahka ada yang rela tidak tidur malam
untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi jika dilakukan keseringan ia akan
berdampak pada kesehatan tubuh dan mental. Jika ingin tetap bisa menyelesai
kan pekerjaan pada malam hari tanpa takut berdampak buruk bagi kesehatan,
mari teladani kegiatan Rasulullah yang tetap memilih untuk kurang waktu tid
ur pada malam harinya, namun tetap bisa produktif dan fit pada siang harinya.
Yaitu dengan tidur malam lebih awal dan bangun lebih awal.
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode pembagian
melalui angket atau kuisioner menggunakan laman google form kepada siswa
kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah dapat diketahui bahwa:

1. Sebagian siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah sudah mengatur


pola tidur mereka, walaupun masih ada beberapa yang tidak berminat dan
belum mengatur pola tidur sama sekali. Mayoritas siswa juga membutuh
kan tidur 7 – 8 jam pada malam hari, dan hal ini sesuai dengan yang dire
komendasikan oleh National Sleep Foundation (NSF) tentang waktu tidu
r yang baik bagi remaja.
2. Mayoritas siswa kelas XI SMA Islam Terpadu Ukhuwah merasa Lelah d
an sulit fokus ketika beraktifitas di siang hari, Sebagian besar siswa terka
dang tidur saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan ol
eh perasaan Lelah yang dirasakan para siswa, dan mengakibatkan mereka
kehilangan konsentrasi. Tetapi beberapa siswa masih bisa berkonsentrasi
saat pembelajaran, walaupun merasa mengantuk.
3. Banyak cara yang dilakukan siswa dalam mengelola tidur mereka, Sebagi
an besar para siswa memilih untuk tidur pada jam 10 malam. Mengurangi
penggunaan handphone pada malam hari sangat berpengaruh, karena bisa
membuat mereka tidur lebih cepat. Selain itu ada juga siswa yang memba
gi waktu dalam mengerjakan tugasnya dari jauh hari agar tidak menggan
ggu jam tidur mereka.
4. Mayoritas siswa secara motivasi dan fisik merasa sulit berkonsentrasi dan
fokus saat pola tidur mereka tidak tercukupi. Sebaliknya mereka bisa ber
konsentrasi ketika pola tidur mereka tercukupi.

31
32

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat saya sampaikan adalah:

1. Saran dari saya untuk para peserta didik agar dapat mengelola jam tidur d
emi meningkatkan konsentrasi saat belajar, agar tidak mengganggu aktivi
tas pembelajaran.
2. Saran dari saya untuk pembaca diharapkan hasil penelitian ini memberikan
informasi ilmiah yang bermanfaat dalam pengembangan konsentrasi belaja
r siswa yang berhubungan dengan pola tidur yang kurang baik.
33

DAFTAR PUSTAKA

Zulfa, N. A., & Mujazi, M. (2021). Hubungan Pola Tidur Terhadap Konsentrasi B
elajar Peserta Didik di SDN Kembangan Utara 06 Pagi. In Seminar Nasiona
l Ilmu Pendidikan dan Multi Disiplin (Vol. 4).

Prasetya, F. I. (2016). HUBUNGAN POLA TIDUR DENGAN KONSENTRASI


BELAJAR SISWA DI KELAS Xd MA AL–QODIRI 1 JEMBER. MEDICA
L JURNAL OF AL-QODIRI, 1(2), 15-24.

Yusuf, N., & Rohmah, T. (2020). Pengaruh Pola Tidur Terhadap Motivasi Belajar
Siswa. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 6.

Transyah, C. H. (2023). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Konsentrasi Belajar Pa


da Siswa/I SMP 1-6 Kartika Padang. Jurnal Amanah Kesehatan, 5(2), 53-63.

Sastrawan, I. M. A., & Griadhi, I. P. A. (2017). Hubungan Antara Kualitas Tidur


dan Daya Konsentrasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakulta
s Kedokteran Universitas Udayana. E-Jurnal Medika, 6(8), 2-8.
34

LAMPIRAN
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78

Anda mungkin juga menyukai