Anda di halaman 1dari 15

MASA MESOZOIKUM

Geologi Sejarah
Heni Siska Wiyanti, S.T., M.T.
NIP. 092055
PENDAHULUAN
Selama Masa Paleozoikum, terbentuk
beberapa pegunungan perlipatan yang
cukup besar, antara lain pegunungan Masa Mesozoikum, hubungan tersebut susut dan
sepanjang pantai Samudra Atlantik di melebur dalam Geosinklin Tethys besar, yang
Amerika Utara dan Eropa, rangkaian merupakan rangkaian cekungan-cekungan
Pegunungan Variscia yang memotong geosinklin, yang punya peran penting pada Masa
Eropa – Asia bagian barat, pegunungan Mesozoikum. Sedangkan di sekeliling Samudera
sepanjang pantai timur Austrlia, Pasifik terjadi geosinklin yang dikenal sebagai
Tiongkok dan Siberia. Karena perlipatan Geosinklin Lingkar Pasifik atau Circum Pasifik.
Pegunungan Ural maka pada saat itu Perkembangan geosinklin ini sejak dari cekungan
antara Eropa barat dan Asia bersatu. pengendapan, hingga jadi rangkaian pegunungan
Antara Afrika dan Eropa-Asia, terdapat yang tinggi sebagian besar berlangsung selama
juga hubungan darat. Masa Mesozoikum.
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN

Ada perbedaan perkembangan kehidupan antara


Masa Paleozoikum dengan Masa Mesozoikum.
Selama Paleozoikum, golongan Vertebrata sudah Masa Mesozoikum
ada, berkembang dan berlanjut hingga Masa dibagi menjadi 3, yaitu :
Mesozoikum. Dalam beberapa hal perkembangan 1. Zaman Tris;
golongan binatang Invertebrata selama Masa 2. Zaman Jura;
Paleozoikum jauh lebih banyak disbanding selama 3. Zaman Kapur.
Masa Mesozoikum.
Berdasar adanya perbedaan kandungan fosil, dapat
ditentukan dengan jelas batas antara Paleozoikum
dan Mesozoikum.
ZAMAN TRIAS
PENDAHULUAN

Nama Trias diambil dari


perkembangan endapan Mesozoikum Sistem Trias dicirikan dengan
yang didapatkan di Cekungan Jerman, perkembangan pertumbuhan Filum
Mollusca Kelas Cephalopoda dan
yang kemudian dianggap sebagai
Gastropoda, sedangkan Vertebrata
wilayah tipe untuk Sistem Trias, mengalami perkembangan yang lebih
meskipun kenyataannya singkapan baik dibandingkan Masa Paleozoikum.
relatif lengkap dan banyak Selain itu perkembangan flora juga
mengandung fosil justru ditemukan di mengalami peningkatan.
Amerika bagian barat, Kanada, Sistem ini diperkirakan berumur 180-
maupun Timor. 225 juta tahun. (ada yang
mengatakan 237 juta tahun)
SIFAT ENDAPAN
TRIAS BAWAH

Dikenal dengan nama setempat Buntsandstein, merupakan seri


sedimentasi yang terjadi di darat, terdiri dari batupasir, batulempung,
konglomerat dengan beberapa bagian terdapat sisipan endapan laguna.
Warna seri sedimen tersebut dari merah cerah hingga lembayung,
sedang warna kuning, putih, dan hitam juga sering nampak.
Secara stratigrafis di bagian bawah terdiri dari batupasir berbintik hitam
berasal dari oksida mangan, dikenal dengan nama setempat
Tigersandstein.
Secara stratigrafis di atasnya dijumpai batupasir yang berwarna macam-
macam setebal 300 m, dikenal dengan nama setempat
Haupbuntsandstein.
Dan di bagian atas terdiri dari endapan laguna mengandung garam dan
gypsum, dikenal dengan nama setempat Roth.
SIFAT ENDAPAN

TRIAS TENGAH

Dikenal dengan nama setempat Muschelkalk, merupakan seri


sedimentasi yang terjadi di laut, mencapai ketebalan 200 .
Secara stratigrafis di bagian bawah terdiri dari batugamping dengan
struktur gelembur gelombang yang banyak fosil, dikenal dengan nama
setempat Wellenkalk.
Secara stratigrafis di atasnya dijumpai kelompok anhidrit yang
menunjukkan peristiwa penguapan dengan gypsum dan garam sebagai
anggota penyusun, dikenal dengan nama setempat Anhydritgruppe.
Dan di bagian atas terjadi sedimentasi batugamping berfosil, dikenal
dengan nama setempat Hauptmuschelkalk yang kemudian disusul
batuan dolomit (Grenzdolomit), dan bagian teratas diakhiri terbentuknya
endapan paralas dengan ciri terjadinya lapisan batubara (Lettenkohle).
SIFAT ENDAPAN

TRIAS ATAS

Dikenal dengan nama setempat Keuper, merupakan seri


sedimentasi yang seluruhnya diendapkan di darat.
Pada bagian alasnya terdiri dari dolomit dan gypsum yang
merupakan endapan penguapan, yang diakhiri dengan
batupasir diendapkan di sungai dengan fosil tumbuh-
tumbuhan menyerupai ekor kuda, dikenal dengan nama
setempat Schlifsandstein.
SIFAT ENDAPAN

Selain sistem Trias berkembang sebagai endapan darat,


endapan laut yang lebih dikenal sebagai Trias Jerman,
dijumpai pula endapan Trias yang berkembang sebagai
endapan geosinklin.
Untuk endapan Trias yang berkembang sebagai endapan
geosinklin mempunyai daerah tipe di Pegunungan Alpina
Austria. Sebab itu disebut sebagai Trias Alpina.

Salah satu yang menarik untuk Sistem Trias ialah baik


untuk Trias Jerman maupun Trias Alpina banyak
mengandung fosil.
KEHIDUPAN ZAMAN TRIAS

Iklim pada Zaman Trias


Banyak terjadi perubahan baik jenis Fauna terutama memungkinkan Filum
golongan Vertebrata maupun golongan Invertebrata. Coelenterata tumbuh
Demikian juga jenis flora yang menunjukkan membentuk reef yang cukup
perkembangan pesat. luas. Sementara golongan
Pada Zaman ini mulai muncul keluarga Dinosaurus Crustacea, Pemphix sueuri,
seperti Anchiasaurus, Cynognathus, Thrina codon, merupakan jenis udang
Placerias gigas, Inchtyosurus yang mengalami tertua hingga saat ini.
kepunahan juga pada akhir Zaman Trias.
ENDAPAN TRIAS

Trias Jerman merupakan sistem Trias


yang berkembang sebagai fasies darat Trias Alpina berkembang sebagai
endapan geosinklin.
atau campuran fasies darat-laut yang
Dibedakan menjadi 2, yaitu : Sistem
pelamparannya di daerah Cekungan Geosinklin Tethys dan Sistem
Jerman. Geosinklin Lingkar Pasifik.
Selain itu, Trias Jerman dijumpai juga di Yang menarik pada Trias Alpina di
daerah Benua Gondwana meliputi daerah tipenya, bahwa Sistem Trias
Amerika Selatan, Afrika, Australia, di sini banyak mengandung fosil
Madagaskar dan India. Ammonit yang melimpah, sehingga
berdasarkan hal tersebut Sistem
Trias dibagi menjadi beberapa
jenjang.
ENDAPAN TRIAS
Beberapa jenjang Sistem Trias pada Trias
Alpina :
1. Jenjang Scythian, merupakan Di Alpina Timur, Sistem Trias
jenjang paling bawah, dicirikan oleh berkembang sebagai batuan
Tirolites cassianus; sedimen khususnya batugamping,
2. Jenjang Anisian, dicirikan Ceratites sementara di Alpina Barat karena
binodosus, dan Ceratites trinodosus; proses metamorfosa sebagian besar
3. Jenjang Ladinian, dicirikan oleh batuan terubah menjadi sekis dan
marmer.
Arcestes;
Di daerah Himalaya, Sistem Trias
4. Jenjang Karnian dan Jenjang Norian, merupakan pengendapan laut yang
merupakan jenjang teratas, dicirikan menerus di atas batugamping
oleh Pinacoceras dan Halorites. Productus berumur Perm dengan
ketebalan mencapai 1.000 m.
ENDAPAN TRIAS
Sistem Trias di Himalaya dibagi menjadi 4, secara stratigrafis
dari bawah ke atas:
1. Bagian tertua berkembang sebagai batugamping
dengan fosil Hedenstroemia dan Aviculopecta, Di Amerika Utara bagian barat
batugamping dengan fosil Meekoceras, Ophioceras, dan Sistem Trias bagian dasar
Orthoceras yang semuanya berumur Scythian; (Trias Bawah) terdiri dari
2. Batugamping dengan fosil Daonella, Ptychites, dan serpih dan batupasir, Trias
Ceratites berumur Anisian dan Ladinian; Tengah berkembang sebagai
3. Batugamping dan serpih dengan fosil Monotis,
batuan vulkanik, dan Trias
batupasir, serpih, dan dolomit dengan fosil Juvatites
berumur Karnian; Atas berkembang sebagai
4. Kwarsit dengan sisipan batugamping dan serpih batugamping dengan sisipan
mengandung fosil Lima dan Spirifer yang merupakan vulkanik, sedangkan di Alaska
bagian termuda berumur Norian. Diatasnya ditutupi sistem ini berkembang
batugamping dengan fosil Myalodon berumur Jura. sebagai batugamping dan
serpih hitam.
ENDAPAN TRIAS DI INDONESIA

Selama Masa Mesozoikum, di Indonesia terbentuk cekungan-


cekungan sempit memanjang yang merupakan rangkaian
Geosinklin Tethys. Di dalam cekungan-cekungan tersebut
diendapakan batuan sedimen dengan fasies bermacam-macam
mulai dari fasies darat sampai fasies laut, ataupun fasies
geosinklin. Berdasarkan fasiesnya Sistem Trias di Indonesia
dibagi menjadi :
1. Indonesia bagian barat, dengan macam fasies dari fasies
paralas, volkanik, laut, terutama berkembang sebagai
batugamping.
2. Indonesia bagian timur, macam fasies seperti perkembangan
Indonesia bagian barat, hanya saja tidak dijumpai fasies
volkanik. Terutama berkembang sebagai batugamping.
TUGAS MINGGU KE-10
1. Bagaimana sebaran endapan Trias secara global? Jelaskan!
2. Apa yang kalian ketahui tentang Geosinklin Tethys, serta bagaimana
pelamparannya?
3. Sebutkan flora dan fauna apa saja yang berkembang dengan baik di
Zaman Trias, termasuk yang baru dijumpai pada Zaman ini, serta
sebarannya!
4. Bagaimana perkembangan endapan Trias di Indonesia dan juga
Timor? Termasuk perkembangan geosinklin di dua wilayah tersebut!

Anda mungkin juga menyukai