Anda di halaman 1dari 1

Membangun Iman yang Teguh

Iman adalah salah satu atribut terpenting sepanjang hidup kita. Ketika kita beriman
kepada Yesus, kita memiliki akses ke kehidupan kekal. Iman kitalah yang menentukan
takdir kita.

Namun, iman tidak selalu mudah. Penulis Ibrani memberi tahu kita bahwa iman dimulai
dengan memiliki keyakinan akan hal-hal yang kita harapkan. Lebih dari itu, juga
memiliki bukti dari segala sesuatu yang tidak dapat kita lihat.

Walaupun ini terdengar seperti kontradiksi, iman sebenarnya menuntut kita untuk
percaya pada sesuatu di luar diri kita. Jika kita bisa melihatnya dan mengukurnya,
itu tidak membutuhkan iman. Misalnya, kita membaca dalam Alkitab bahwa Allah
menciptakan bumi dan segala isinya. Tapi kita tidak hadir saat itu terjadi.
Dibutuhkan iman untuk memercayai hal itu.

Yesus berkata bahwa mereka yang percaya kepada-Nya akan mewarisi hidup yang kekal—
tetapi itu adalah janji di masa akan datang. Kita harus memiliki iman bahwa Yesus
akan menepati janji-Nya, dan suatu hari nanti kita akan berada di surga bersama-
Nya.

Iman adalah jaminan bahwa apa yang Allah janjikan akan terjadi. Ini adalah
keyakinan bahwa apa yang dikatakan Yesus sebenarnya benar. Inilah sebabnya mengapa
tokoh-tokoh di dalam Alkitab itu setia kepada Tuhan untuk memenuhi janji-janji-Nya
kepada mereka. Sebagian besar dari mereka mungkin tidak melihat penggenapan hal
tersebut dalam hidup mereka, tetapi mereka memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan
tetap menindaklanjutinya.

Luangkan waktu untuk memikirkan iman Anda sendiri. Apakah iman Anda dipenuhi dengan
harapan yang pasti? Berdoalah agar Tuhan memberi Anda jaminan bahwa semua janji-
janji-Nya akan menjadi kenyataan. Dan saat Anda melakukannya, belajarlah dari
kisah-kisah yang disebutkan dalam Ibrani 11 tentang apa artinya beriman dalam
tindakan.

Anda mungkin juga menyukai