Anda di halaman 1dari 12

BAB 3 BAURAN PEMASARAN ( MARKETING MIX )

KD 3.3 Menerapkan Perencanaan Bauran Pemasaran


KD 4.3 Menyusun Rencana Bauran Pemasaran

A. Pengertian Bauran Pemasaran ( marketing mix) 4P dan 7P


strategi pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran atau marketing mix yang
memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu
produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Elemen-elemen bauran pemasaran
terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan untuk dapat memuaskan
para konsumen.

Sebelum menguraikan satu per satu, berikut kami sajikan pengertian bauran
pemasaran atau marketing mix menurut para ahli.
 Marketing mix adalah strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar
dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling memuaskan
(Buchari Alma, 2007:130)
 Marketing mix adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat
dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan untuk
memuaskan tamu (Zeithaml dan Bitner, 2008:48).
 Marketing mix is good marketing tool is a set of products, pricing, promotion,
distribution, combined to produce the desired response of the target market – Bauran
pemasaran adalah perangkat pemasaran yang baik yang meliputi produk, penentuan
harga, promosi, distribusi, digabungkan untuk menghasilkan respon yang diinginkan
pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2012:92)
Dari ketiga pengertian marketing mix menurut para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa bauran pemasaran merupakan alat pemasaran yang baik yang berada
dalam suatu perusahaan, dimana perusahaan mampu mengendalikannya agar
dapat mempengaruhi respon pasar sasaran.
B. Unsur – Unsur Marketing Mix 4P dan 7P

Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal


dengan marketing mix 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat
atau saluran distribusi), dan promotion (promosi), sedangkan dalam pemasaran
jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti people (orang),
physical evidence (fasilitas fisik), dan process (proses), sehingga dikenal dengan
marketing mix 7P dan para pembaca yang budiman dapat mengambil
kesimpulan pengertian marketing mix 4P dan 7P. Bauran pemasaran jasa
mencakup 7P yakni: product, price, place, promotion, people, physical evidence,
dan process.

Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh


satu sama lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan
pemasaran yang mengarah kepada layanan efektif dan kepuasan konsumen.
Jadi di dalam bauran pemasaran terdapat variable-variabel yang saling
mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan
digabungkan untuk memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan di dalam
pasar sasaran. Kombinasi dari perangkat tersebut perusahaan dapat
mempengaruhi permintaan akan produknya.

Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk, yang merupakan
penawaran berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup kualitas,
rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. Pelayanan pendukung tersebut
dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar persaingan global.

Adapun ketujuh unsur marketing mix tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Produk (product )
Menurut Kotler, pengertian produk merupakan segala sesuatu yang
ditawarkan, dimiliki, digunakan atau pun dikonsumsi sehingga mampu
memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk di dalamnya berupa fisik,
tempat, orang, jasa, gagasan, serta organisasi.
Agar strategi produk dapat lebih lebih efektif dalam rangka mempengaruhi
konsumen untuk tertarik dan membeli, kemudian mereka menjadi puas maka
harus mengetahui beberapa hal tentang strategi ini, yaitu :
a. Konsep produk
Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen
terhadap suatu produk yang dibuthkan dan diinginkannya.konsumen akan
memliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu barang
b. Siklus kehidupan produk
Setiap produk sebenanya akan memiliki siklus perputaran terhadap
kehidupannya.
Tahap paling awal disebut tahap perkenalan atau introduction
Pada tahap ini produk baru diperkenalkan oleh pengusaha kepada
masyarakat .
Tahap berikutnya adalah tahap pertumbuhan
Pada tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap perkenalan yan berhasil .
setelah banyak anggota masyarakat yang mengenal produk ini maka
diharapkan masyarakat akan menyenangi produk tersebut dan apabila hal
ini terjadi maka produk tersebut akan berada pada tahap pertumbuhan.
Tahap selanjutnya adalah tahap kedewasaan atau “maturity“
Tahap ini menunjukkan adanya masa kejenuhan, dimana masyarakat
atau konsumen sudah jenuh sehingga akan menjadi sulit untuk
meningkatkan penjualan produk tersebut.
Tahap yang terakhir aadalah tahap penurunan atau “Decline”
Dalam tahap ini, masyarakat sudah tidak lagi menyenangi produk tersebut
sehingga penjualan akan segera merosot tajam. Hal ini akan terjadi
apabila pengusaha tidak mampu lagi untuk mempertahankan produknya
pada masa kedewasaan.
c. Jenis – jenis Produk
Agar dapat memasarkan produk dengan baikmaka perlu mengetahui
produk tersebut dalam jenis yang mana, karena masing – masing jenis
produk akan memerlukan penanganan yang berbeda dalam
memasarkannya agar berhasil.
1) Penggolongan menurut Tujuan Pemakaiannya
a) Barang konsumsi
Yaitu barang – barang yang dibeli denagn tujuan
dikonsumsikan ,tidak digunakan untuk proses produksi.
Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi
b) Barang konvenian, yaitu barang yang mudah
dipakai ,pembeliannya di sembarang tempat dan pada
setiap waktu.
c) Barang Shopping, yaitu barang yang harus dibeli dengan
mencari terlebih dahulu dan dalam pembeliannya harus
dipertimbangkan secara matang.
d) Barang special, yaitu barang yang mempunyai cirri khas dan
hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja, untuk
memperolehnya konsumen harus mengeluarkan
pengorbanan yang sangat besar.
e) Barang industri , yaitu barang yang dibeli untuk menhasilkan
barang lain atau untuk menyelenggarakan suatu usaha.

2) Penggolongan menurut tingkat konsumsi dan konkret tidaknya


suatu barang
a) Barang tahan lama , adalah barang konkret yang dapat
digunakan dalam jangka waktu tertentu
b) Barang tidak tahan lama, adalah barang konkret yang habis
dikonsumsikan setelah digunakan sekali atau beberapa kali.
c) Jasa, adalah kegiatan yang dapat diidentifikasikan, yang
bersifat tidak teraba, yang direncanakan untuk pemenuhan
kepuasan konsumen.
2. Harga ( price )

Harga (price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan


menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus
menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos
angkut dan berbagai variabel yang bersangkutan.
Menurut Tjiptono (1997: 151),agar dapat sukses dalam memasarkan suatu
barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat.
a. Pengertian harga
Menurut Kotler (2008: 62), harga adalah jumlah uang yang harus dibayar
pelanggan untuk memperoleh produk.
Menurut Tjiptono (1997:151) harga merupakan satu – satunya bauran
pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan,sedangkan ketiga unsure lainnya (produk,distribusi,dan
promosi)menyebabkan timbulnya biaya /pengeluaran.
b. Peranan harga
Menurut Tjiptono(1997:152) harga memiliki daa peranan utama dalam proses
pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan
informasi .
1) Peranan alokasi dari harga yaitu funsi dari harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara dan memperoleh manfaat atau utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.
2) Peranan informasi dari harga yaitu, fungsi harga dalam ‘mendidik ‘
konsumen mengenai faktor – faktor produk, seperti kualitas.
c. Tujuan penetapan harga
Menurut situmorang (2011:163),tujuan penetapan harga diantaranya adalah :
1) Tujuan berorientasi pada laba
Perusahaan akan mengabaikan harga pesaing. Pilihan ini cocok dalam
tiga kondisi ( tidak ada pesaing ,perusahaan beroperasi pada kapasitas
maksimum,harga bukanlah merupakan atribut yang penting bagi pembeli).
2) Tujuan berorientasi pada valume
Dilandaskan pada strategi mengalahkan pesaing. Perusahaan akan
melihat harga yang dipatok oleh competitor, kemudian menetapkan harga
di atas atau di bawahnya.
3) Tujuan berorientasi pada citra (image)
Perusahaan menghindari persaingan dengan jalan melakukan diferensiasi
produk atau melayani pasar khusus. Biasanya perusahaan memiliki value
tinggi akan menerapkan premium price
4) Tujuan stabilitas harga
Dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan
hubungan yang stabil antara harga satu perusahaan dan harga pemimpin
industri
5) Tujuan – tujuan lainnya
Harga ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan , mendukung penjualan ulang, atau
menghindari campur tangan pemerintah
d. Kebijakan penetapan harga
1) Kebijakan harga produsen
Seorang pemasar dapat menetapkan harga dalam dua bentuk , yaitu :
a) Shining Price, yaitu menetapkan harga produk setinggi
mungkin ,karena perusahaan belum memiliki saingan dan produk
dipasarkan untuk kalangan atas (orang kaya)
b) Penetration price, yaitu kebijakan penetapan harga yang bertujuan
untuk menerobos produk perusahaan lain masuk ke pasar.
2) Kebijakan harga grosir
kebijakan harga dengan cara memberikan potongan harga atau diskon,
baik potongan harga yang diberikan karna pembayaran tunai atau karena
pembelian dalam jumlah besar.
3) Kebijakan harga retailer
Merupakan kebijakan penetapan harga produk yang ditetapkan oleh
retailer, antara lain :
a) Margin Price, yaitu penetapan harga berdasarkan perkiraan saja.
b) Lining Price, yaitu penetapan harga produk yang sering dilakukan oleh
toko yang menjual baju kaos, sepatu dan sandal.
c) Competitor Price, yaitu penetapan harga produk yang murah dengan
tujuan agar memperoleh reputasi sebagai toko termurah.
d) Judgement Price, Yaitu penetapan harga produk berdasarkan pada
perkiraan, biasanya dalam satu lusin produk,di dalamnya ada satu
atau dua potong produk yang bagus.
e) Customary Price, yaitu dalam jangka panjang, harga suatu produk
tetap stabil dan tidak ada perubahan, apabila bahan baku
meningkat,harga produknya juga akan meningkat.
f) Ood Price, yaitu penetapan harga ganjil untuk menarik pembeli.
Misalnya harga produk Rp. 19.775,00. Penetapan harga ini biasanya
dilakukan oleh supermarket.
g) Combination Price, yaitu penetapan harga dengan cara penawaran
berkombinasi antar dua jenis barang, misalnya penawaran shampoo
dengan sisir, sepatu dengan kaos kaki, dan sebagainya

3. Saluran Distribusi ( Place )


menurut Basu Swasta Saluran untuk suatu barang adalah “saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut sampai ke
konsumen atau pemakai industri.”
Saluran Distribusi dibutuhkan , terutama karena adanya perbedaan yang
menimbulkan kesenjangan diantara produsen dan konsumen ,yaitu berupa :
a. Perbedaan jarak geografis
b. Perbedaan jarak waktu
c. Perbedaan dalam jumlah
d. Perbedaan keaneka ragaman
e. Perbedaan informasi dan komunikasi
Faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi , yaitu sebagai
berikut:
a. Karakteristik barang atau produk
Sifat barang yang demikian sebagai dasar pertimbangan dan penentuan
untuk memilih saluran distribusi , antara lain:
1) Nilai barang per unitnya,
2) Berapa besar dan beratnya
3) Keawetan barangnya
4) Produk yang berteknologi tinggi atau rendah
b. Karakteristik perusahaan jika sumber dana dan sumber manusia terbatas
maka karakteristik lebih baik menggunakan saluran distribusi panjang.
c. Karakteristik pasar, seperti :
1) Jumlah pembeli potensial
2) Jumlah pembeli setiap kali pesan
d. Karakteristik perantara, seperti :
1) Pelayanan yang diberikan
2) Kekuatan permodalan perantara, dan
3) Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen .
e. Karakteristik persaingan yang dihadapi.
Wiliam J. Stanton (1986::81) membagi gambaran umum mengenai saluran
distribusi yang paling banyak digunakan untuk barang hasil produksi untuk
kinsmen atau pemakai industry,antara lain :
a. Distribusi Barang – Barang konsumen
1) Produsen konsumen
Merupakan saluran distribusi paling pendek dan sederhana untuk
barang konsumen tanpa campur tangan perantara
2) Produsen pengecer konsumen
Dalam saluran distribusi ini,perusahaan pengecer besar membeli
langsung dari produsen industry
3) Produsen pedagang besar pengecer konsumen
Disebut juga saluran tradisional karena beribu – ribu pengecer kecil
dan produsen industry kecil menganggap saluran ini sebagai saluran
paling ekonomis
4) Produsen Agen pengecer konsumen
Daripada menggunakan pedagang pasar, produsen banyak
mengunakan agen,makelar, atau perantara lain untuk mencapai pasar
eceran, khususnya perusahaan besar pengecer .
5) Prodeusen Agen pedagang besar pengecer
konsumen
Untuk dapat mencapai pengecer kecil, produsen juga menggunakan
perantara yang menghubungi pasarbesar yang menjual kepada
pengecer kecil.
b. Distribusi Barang Industri
1) Produsen Pemakai Industri
Hubungan langsung ini menyalurkan produksi industry dengan nilai
dolar lebih besar dibandingkan dengan saluran distribusi lain
2) Produsen Distributor Industri Pemakai
Produsen peralatan assesoris kecil kerap kali memasuki pasaran
mereka
3) Produsen Agen Pemakai
Perusahaan yang hendak memasarkan produk baru atau hendak
memasuki pasaranbaru lebih suka menggunakan agen daripada
tenaga penjual.
4) Produsen Agen Distributor Industri Pemakai
Cara ini dipakai dalam keadaan produsen tidakmenjual maupun
menjual lewatagen langsung kepada pemakai industri
Keberhasilan suatu perusahaan dalam memasarkan produknya
dipengaruhi oleh keberhasilan pemasaran saluran distribusi
/penyalurnya, dimana perusahaan tidak hanya menjual kepada
penyalurnya saja, tetapi juga kepada konsumen / pelanggannya. Oleh
karena itu, perlu dibina kerjasama antara perusahaan antara
perusahaan dengan penyalurnya, terutama untuk jangka panjang dan
menghadapi persaingan yang ketat, dengan tujuan :
a. Membangun loyalitas penyalur,
b. Memberikan insentif kepada penyalur
c. Mengembangkan efisiensi pengelolaan usaha penyalur, dengan
membantu mengelola tenaga penjualan
d. Menyediakan produk untuk memudahkan konsumen
menemukannya
4. Promosi ( Promotion )
Promosi (promotion), adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan
dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan
melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
Tujuan promosi antara lain :
a. memberikn informasi kepada pihak lain, terutama konsumen mengenai
hasil yang telah dikeluarkan oleh perusahaan yang sebaiknya diketahui
oleh pihak lain, terutama konsumen
b. memberitahukan persepsi produk yang dibutuhkan kepada pelanggan
c. memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang produk kepada
pihak lain,terutama konsumen .
d. mendorong untuk memilih dan membeli suatu produk yang dihasilkan .
e. membujuk pelanggan untuk memilih dan membeli suatau prodk yang
dihasilkan .
f. mengimbangi kelemahan unsure bauran pemasaran yang lain
g. menanamkan citra yang baik yang telah dihasilkan .
alat - alat yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk,
pengusaha dapat memilih beberapa cara , sebagai berikut :
a. Advertising ( periklanan )
Advertising merupakan alat utama bagi pengusaha untuk
mempengaruhi konsumennya. Advertising dapat dilakukan oleh
pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televise,
ataupun dalam bentuk poste –poster yang dipasang di pinggir jalan
atau tempat lain yang strategis. Dengan membaca atau melihat
advertising ini diharapkan para konsumen atau calon akan
terpengaruh, lalu tertarik untuk membeli produk yang diiklankan
trsebut. Oleh karena itu,periklanan ini haruslah dibuat sedemikian rupa
sehingga menarik perhatian para pembacanya.
b. Promosi penjualan ( sales promotion )
Promosi penjualan merupakan bagian perusahaan untuk menjajakan
produk yang dipasarkannya sedemikian rupasehingga konsumen akan
mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan
pengaturan tertentu maka produk tersbut akan menarik perhatian
konsumen.
c. Personal selling ( penjualan pribadi )
Personal selling merupakan kegiatan perusahaan unutk melakukan
kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak
langsung ini diharapkan ini diharapkan akan terjadi hubungan atau
interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya.
Kontak langsung dapat mempengaruhi secara lebih intensif pada
konsumennya karena dalam hal ini pengusaha sdapat mengetahui
keinginan dan selera konsumennya.
d. Publisitas (Publication)
Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan pengusaha untuk
membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar
mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkan . cara
ini dilakukan dengan cara memuat berita tentang produk atau
perusahaan yang menghasilkan produk tersebut di mass media,
misalnya surat kabar, berita di radioatau televise, maupun majalah
tertentu, dan sebagainya. Dengan memuat berita tersebut, para
pembaca secara tidak sadar telah dipengaruhi oleh berita tersebut.

5. Bukti Fisik (physical evident)

Sarana fisik (Physical Evidence), merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau
bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang
lainnya.

6. Orang - orang (people)

Orang (People), adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam
penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari
orang adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap
dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan
memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.
7. Proses ( Process )

Proses (Process), adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran


aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki
arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor
utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang
merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.
Beberapa contoh adalah urutan di mana karyawan harus melakukan tugas,
berapa banyak permintaan tenaga penjualan yang diterima dan di mana mereka
mengarahkan pelanggan untuk mendapatkan bantuan, atau bagaimana kinerja
dilacak dan diukur.

Ini juga mencakup bagian mana dari proses yang distandarisasi dan yang
memiliki ruang untuk penyesuaian berdasarkan per pelanggan.

Berdasarkan pengertian marketing mix 4P dan 7P menurut para ahli di atas,


maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran atau marketing mix memiliki
elemen-elemen yang sangat berpengaruh dalam penjualan karena elemen
tersebut dapat mempengaruhi minat konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian baik buat produk barang maupun jasa.

C. Penerapan bauran pemasaran ( Marketing Mix Aplicated )


Pengambilan keputusan di bidang pemasaran hamper selalu berkaitan debngan
variable- variable. Marketing mix ini sangat penting dan dapat dipakai sebagai
alat pemasaran praktis .

1. Pengenalan faktor pasar dalam marketing mix


Tekanan utama dari marketing mix adalah pasar , karena pasar merupakan
sasaran akhir produk yang ditawarkan oleh perusahaan , demikian pula keadaan
pasar terhadap berbagai macam alternatif harga, promosi dan distribusi.
Masalah ini menunjukkan kepada perusahaan untuk mengalokasikan kegiatan
pemasarannya pada masing – masing varibel marketing mix. Karena pasar
merupakan pusat perhatian untuk semua keputusan yang menyangkut
marketing mix maka dapat dikatakan bahwa produk itu sendiri dapat memberikan
akibat penting terhadap keputusan – keputusan mengenai harga,promosi dan
distribusi.

2. Pelaksanaan marketing mix


Omzet penjualan barang/ jasa tergantung pada aktivitas yang dijalanksn oleh
perusahaan. Omzet penjualan suatu barang sebenarnya bergantung pada
kualitas barang, harga jual , aktivitas dari penjualnya,promosi penjualan dan
masih banyak lagi. Faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhiomzet
penjualan yang tidak dapat dikuasai oleh perusahaan, misalnya peraturan
pemerintah, tingkat persaingan , dan daya beli masyartakat.

3. Marketing mix harus seimbang


Dalam melaksanakan marketing mix secara umum haruslah diusahakan dalam
keadaan yang seimbang.perusahaan harus mengusahakan dalam keadaan
seimbang, meskipun advertising adalah penting, tetapi melaksanaka advertensi
secara besar- besaran tanpa usaha memperbaiki kualitas produk maka hasil
yang dicapai akan kurang memuaskan .

4. Marketing mix tidak boleh statis


Banyak perusahaan yang telah menetapkan marketing mix tanpa pernah
melakuksan peninjauan kembali. Dngan kemungkinan situasi dan kondisi sudah
berubah, sehingga marketing yang diteapkan sudah tidak dapat cocok lagi
apabila marketing mix tidakdiubah, hal ini akan merugikan perusahaan. Oleh
karena itu, marketing mix tidak boleh statis , tetapi harus bersifat dinamis,
dengan memperhatihan perubahan situasi dan kondisi maka perusahaan dapat
melakukan perubahan marketing mix yang ada sehingga tidak bersifat statis.

5. Marketing mix tidak boleh meniru


Dalam melaksanakan marketing tidak boleh meniru – niru perusahaan –
perusahaan yang lain. Sebab situasi dan kondisi dari perusahaan yang satu
dengan yang lain tidaklah selalu sama. Apabila kita hanya meniru – niru maka
justru akan merugikan perusahaan.

6. Marketing mix harus bertujuan jangka panjang


Dalam melaksasnakan marketing mix, , sebaiknya diusahakan mencapai tujuan
jangka panjang. Hal ini tidak berarti tujuan jangka pendek boleh diabaiakan.
Tujuan jangka pendek ada yang dipakai untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Dengan mengarah pada tujuan jangka panjang dalam menetapkan marketing
mix maka kestabilan perussahaan akan lebih baik. Dengan ini pula perussahaan
tidak membuang percuma semua pengorbanan yang ada.

7. Marketing mix harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan


Dalam menetapkan marketing mix, perusahaan dapat terlebih dahulu
menetapkan target omzet penjualan yang ingin dicapai . akan tetapi dalam
keadaan dana yang terbatas, marketing mix ditetapkan terlebih dahulu baru
kemudian menetspkan taget omzet penjualan yang mungkin dicapai. Selain
itu, ,arketing mixyang ditapkan harus disesuaikan denagn situasi dan kondisi
perusahaan .

8. Marketing mix harus didasarkan pengalaman


Ada ungkapan yang terkenal, yaitu “ pengalaman adalah guru yang paling baik “.
Berdasarkan hal tersebut sebenarnya menetapkan marketing mix berdasarkan
pengalaman – pengalaman yang lalu pada umumnya akan lebih sukses.
Pengalaman ini sangat penting,sebab berdasarkan pengalaman- pengalaman
perusahaan dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan advertensinya,sebab
untuk jenis barang tersebut konsumen dapat langsung membedakan kualitasnya
dengan mudah. Dengan pengalaman ini, marketing mix untuk selanjutnya perlu
dirubah.

Anda mungkin juga menyukai