Anda di halaman 1dari 1

Pertumbuhan Ekonomi Mendorong jauh Indonesia dari Resesi

Di tengah gelombang ketidakpastian global, ekonomi Indonesia diperkirakan hanya akan tumbuh
melambat, tetapi tidak akan jatuh ke resesi.

Berbagai lembaga internasional, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia
(WB), memperkirakan ketangguhan ekonomi Indonesia. IMF memproyeksikan pertumbuhan
ekonomi pada 2023 masih sama dengan sebelumnya pada 5 persen. Bank Indonesia
memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen.

Pendorong pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Untuk mengurangi peningkatan PDB diperlukannya penurunan pada ekspor dan impor.

Bank Indonesia (BI) tidak memiliki kapasitas untuk menurunkan suku bunga acuan karena Bank
Sentral AS mungkin tidak akan menurunkan suku bunga karena inflasi yang masih tinggi.

Jika suku bunga BI diturunkan, akan ada jarak yang jauh antara suku bunga acuan BI dan suku
bunga Fed Fund. Mengingat antara B17DRR dengan FFR masih cukup besar, Investor akan
meninggalkan pasar keuangan domestik. Tingkat bunga yang tetap tinggi menunjukkan
kemungkinan penurunan atau perlambatan investasi

Jika pertumbuhan ekonomi dunia melambat, permintaan pasti akan menurun. Dari perspektif
konsumsi masyarakat (C), data Survei Konsumen BI pada Mei 2023 menunjukkan peningkatan
keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks
Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2023 sebesar 128,3, naik dari 126,1 pada April 2023.
Didasarkan pada Survei Konsumen BI menunjukkan bahwa meskipun pengeluaran masyarakat
tertahan, nilai tabungannya menurun. Artinya dengan menarik tabungan maka kebutuhan
konsumsinya akan terpenuhi

Nasabah dengan tabungan di atas Rp 5 miliar masih memiliki pertumbuhan dua digit yang tinggi,
tetapi tabungan di bawah Rp 5 miliar mengalami penurunan. Sehingga untuk mempertahankan
konsumsi mereka bisa bertahan, tapi lambat laun konsumsinya akan diturunkan. Sehingga
ekonomi Indonesia akan melambat, tapi tidak resesi. Ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih
rendah dari 5,3% pada 2022."

Anda mungkin juga menyukai