Anda di halaman 1dari 1

Inflasi kini menjadi topic yang hangat dikalangan masyarakat Indonesia.

Banyak dugaan bahkan karena


resisi ekonomi global, maka inflasi di Indonesia akan terjadi di tahun 2023. Inflasi sendiri adalah proses
meningkatnya harga secara terus menerus yang berpengaruh pada krisis ekonomi.

Inflasi sendiri sanget dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi secara global. Sementara resesi dapat
diartikan sebagai kondisi memburuknyakondisi suatu negara yang dapat dilihat dari PDB negative,
pengangguran yang terus meningkat dan banyak lagi.

Resisi global yang kini terjadi dapat mempengaruhi pereknomian Indonesia melalui dua jalur . Yang
pertama yaitu jalur perdagangan , dimana hal ini mempengaruhi kegiatan ekspor Indonesia, namu
karena nilai ekspor Indonesia relative rendah yaitu berksar 25% dan juga dampak dari perang Rusia
yang mengakibatkan terbatasnya sumber daya batubara, sehingga dampak perdagangan internasional
dalam pereknomian Indonesia tidak terlalu besar atau lemah. Yang kedua yaitu jalur keuangan.
Pertumbuhan ekonomi Amerika terus saja meningkat yang menekan nilai rupiah karena meningkatnya
nilai dollar. Sehingga akan memberikan dapak yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia.

Usaha bank Indonesia untuk terus mencegah inflasi dengan menaikkan suku bunga akan berdampak
pada investasi dan juga konsumsi. Maka dari itu, prediksi akan terjadinya inflasi di Indonesia tahun 2023
dianggap kurang tepat, karena yang terjadi sebenarnya ialah perlambatan ekonomi.

Namun, jika masyarakat memiliki sikap yang pesimis terhadap perlambatan ekonomi, maka inflasi dan
juga resesi di Indonesia bisa benar-benar terjadi. Mengapa demikian? Hal ini didorong oleh factor
ekspektasi. Jika kita berekspektasi akan terjadi inflasi, maka kita akan mengurungkan niat untuk
melakukan investasi sehingga factor permintaan terhadap investasi akan menurun. Dengan menurunnya
investasi, kemungkinan untuk melemahnya perekonomian akan semakin besar dan hal inilah yang dapat
mendorong terjadinya resisi.

Elsy Taruk Linggi mahasiswa program studi Ekonomi, Keuangan dan


Perbankan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai