SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS WILAYAH IKATAN KARYAWAN KESEHATAN MUHAMMADIYAH
KOMISARIAT RSIA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO
Nomor :
Tentang :
ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA IKKM
KOMISARIAT RSIA MUHAMMADIYAH KOTA
PROBOLINGGO
MEMUTUSKAN
Pertama : Menetapkan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Ikatan Karyawan Kesehatan
Muhammadiyah Komisariat RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo sebagaimana
terlampir.
Kedua : Mengamanatkan kepada seluruh anggota untuk patuh dan tunduh terhadap aturan yang
ada didalam AD/ ART tersebut.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Probolinggo
Pada tanggal : 27 Syawal 1444 H
Tepat tanggal : 18 Mei 2023 M
Ketua, Sekretaris,
BAB I
NAMA DAN SIFAT ORGANISASI
Pasal 1
Nama, Identitas, dan Tempat Kedudukan
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 3
Azas
Pasal 4
Maksud dan Tujuan
Pasal 5
3
Cara Mencapai Tujuan
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, IKKM Komisariat RSIA Muhammadiyah Probolinggo berusaha :
1. Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT.
2. Meningkatkan integritas karyawan Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah Kota Probolinggo.
3. Meningkatkan kualitas karyawan Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah Kota Probolinggo.
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah Kota
Probolinggo dan keluarganya.
5. Meningkatkan amal sholeh dan Ukhuwah Islamiyah.
6. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 6
Anggota IKKM
2. Anggota IKKM Komisariat RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo adalah seluruh karyawan di
masing-masing amal usaha kesehatan Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah.
Pasal 7
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Setiap anggota mempunyai hak suara, memilih dan dipilih serta hak-hak lainnya sesuai
ketentuan anggota.
2. Setiap anggota wajib mentaati dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Organisasi serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
KEORGANISASIAN
Pasal 8
Susunan Organisasi
4
Susunan organisasi IKKM Jawa Timur terdiri atas :
1. IKKM Komisariat RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo adalah kesatuan karyawan RSIA
Muhammadiyah Kota Probolinggo .
2. IKKM Komisariat Kota Probolinggo adalah IKKM yang ada di masing-masing amal usaha
kesehatan Muhammadiyah di Kota Probolinggo
Pasal 9
Penetapan Organisasi
1. Penetapan IKKM Komisariat RSIA Kota Probolinggo adalah MPKU PDM Kota Probolinggo Jawa
Timur melalui hasil musyawarah IKKM.
2. Penetapan IKKM Komisariat RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo adalah IKKM Wilayah melalui
hasil musyawarah daerah IKKM.
3. Jika IKKM Komisariat RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo belum terbentuk, maka
penetapan IKKM Komisariat dilakukan oleh IKKM Wilayah.
BAB V
PENGURUS
Pasal 10
Pengurus Komisariat
5
Pasal 11
Pemilihan Pengurus
Pasal 12
Susunan Kepengurusan
Pasal 13
Masa Jabatan Pengurus
BAB VI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 14
Musyawarah Komisariat
6
4. Anggota musyawarah komisariat terdiri atas :
a. Pengurus IKKM komisariat
b. Ketua dan wakil komisariat
c. Sekretaris dan bendahara
5. Acara dan ketentuan lain tentang musyawarah diatur dalam anggaran rumah tangga.
Pasal 15
1. Musyawarah luar biasa ialah musyawarah darurat disebabkan oleh keadaan yang membahayakan
IKKM dan atau kekosongan kepemimpinan.
2. Musyawarah luar biasa diadakan oleh pengurus komisariat atas keputusan rapat pengurus
komisariat.
3. Anggota musyawarah luar biasa terdiri atas :
a. Pengurus IKKM komisariat
b. Ketua dan wakil komisariat
c. Sekretaris dan bendahara
4. Ketentuan mengenai musyawarah luar biasa diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 16
Musyawarah Pengurus
1. Musyawarah pengurus ialah permusyawaratan pengurus dalam IKKM di tingkat wilayah, daerah,
dan komisariat yang berkedudukan di bawah musyawarah pada masing-masing tingkat.
2. Musyawarah dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu masa jabatan.
3. Musyawarah pengurus diselenggarakan oleh dan atas tanggung jawab pengurus IKKM masing-
masing tingkat.
4. Agenda musyawarah pengurus adalah :
a. Laporan pelaksanaan kegiatan
b. Masalah yang akan dibahas dalam musyawarah sebagai pembicaraan pendahuluan
c. Masalah mendesak yang tidak dapat ditangguhkan sampai berlangsungnya musyawarah
d. Usulan-usulan
5. Anggota musyawarah pengurus terdiri atas :
a. Pengurus IKKM di masing-masing tingkat
b. Wakil dari pengurus IKKM setingkat dibawahnya masing-masing 1 orang
6. Acara dan ketentuan lain mengenai musyawarah pengurus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 17
7
Keabsahan Musyawarah
Musyawarah tersebut dalam pasal 14 sampai dengan pasal 16 dinyatakan sah apabila dihadiri oleh dua
pertiga anggotanya yang telah diundang secara sah oleh pengurus IKKM di tingkat masing-masing.
Pasal 18
Keputusan Musyawarah
Keputusan Musyawarah tersebut dalam pasal 14 sampai dengan pasal 16 diusahakan dengan cara
mufakat. Apabila keputusan secara mufakat tidak tercapai maka dilakukan pemungutan suara dengan
suara terbanyak mutlak.
8
BAB VII
RAPAT
Pasal 19
Rapat Pengurus
1. Rapat Pengurus ialah rapat dalam IKKM di tingkat Wilayah dan Daerah yang diselenggarakan oleh
dan atas tanggung jawab pengurus di tingkatnya apabila diperlukan
2. Rapat pengurus membicarakan masalah kebijakan organisasi
3. Ketentuan lain mengenai Rapat Pengurus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 20
Rapat Kerja
1. Rapat Kerja ialah rapat yang diadakan untuk membicarakan segala sesuatu yang menyangkut
program dan kegiatan organisasi.
2. Rapat Kerja dibedakan dalam dua jenis yaitu Rapat Kerja Pengurus dan Rapat Kerja Bidang-
bidang.
3. Rapat Kerja Pengurus pada tiap tingkat diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.
4. Rapat Kerja Bidang-bidang diadakan dua kali dalam satu masa jabatan.
5. Ketentuan mengenai masing-masing jenis Rapat Kerja diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 21
Rapat Anggota Komisariat
1. Rapat anggota komisariat ialah rapat yang dilakukan oleh seluruh anggota IKKM untuk
menampung aspirasi anggota.
2. Rapat anggota komisariat diadakan minimal dua kali dalam satu masa jabatan.
3. Ketentuan mengenai rapat anggota komisariat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 22
Tanfidz
1. Tanfidz adalah pernyataan berlakunya keputusan Musyawarah dan Rapat yang dilakukan oleh
Pengurus IKKM masing-masing tingkat.
2. Keputusan Musyawarah dan Rapat berlaku sejak ditanfidzkan oleh Pengurus IKKM masing-
masing tingkat.
3. Tanfidz keputusan Musyawarah dan Rapat semua tingkat :
9
a. Bersifat redaksional
b. Mempertimbangkan kemaslahatan
c. Tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
10
BAB VIII
Keuangan dan kekayaan IKKM Komisariat RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo adalah semua harta
benda yang diperoleh dari sumber yang sah dan halal serta digunakan untuk kepentingan pelaksanaan
amal usaha, program, dan kegiatan IKKM RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo.
Pasal 24
Sumber
Keuangan dan kekayaan IKKM Komisariat RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo diperoleh dari:
1. Uang Pangkal, Iuran, dan Bantuan
2. Sumber-sumber lain yang halal
Pasal 25
BAB IX
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 26
Anggaran Rumah Tangga
1. Hal-hal yang tidak disebut dalam Anggaran dasar diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Rumah Tangga dibuat oleh pengurus IKKM dengan tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar.
BAB X
PEMBUBARAN
11
Pasal 27
Pembubaran
1. Pembubaran IKKM Komisariat RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo hanya dapat
dilakukan dalam musyawarah luar biasa yang diselenggarakan khusus untuk
keperluan itu atas usul musyawarah wilayah.
2. Musyawarah luar biasa yang membicarakan tentang pembubaran dihadiri sekurang- kurangnya
tiga perempat dari jumlah anggota musyawarah luar biasa.
3. Keputusan pembubaran diambil sekurang-kurangnya tiga perempat dari yang hadir.
4. Musyawarah luar biasa memutuskan pihak yang berhak menerima segala hak milik IKKM setelah
IKKM dinyatakan bubar.
BAB XI
PERUBAHAN
Pasal 28
Perubahan Anggaran Dasar
BAB XII
PENUTUP
12
Pasal 29
Penutup
Ditetapkan di : Probolinggo
Pada tanggal : 27 Syawal 1444 H
Tepat tanggal : 18 Mei 2023 M
Ketua, Sekretaris,
13
ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN KARYAWAN KESEHATAN MUHAMMADIYAH (IKKM)
JAWA TIMUR
Pasal 1
Lambang
1. Lambang organisasi berbentuk segi empat berwarna biru dengan gambar bulan sabit merah,
bertuliskan Muhammadiyah dan IKKM berwarna putih.
2. Arti dari lambang tersebut :
a. Warna biru menunjukkan kepercayaan dan kejujuran.
b. Segi empat merupakan ikatan yang utuh, bersatu untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Bulan sabit merah adalah lambang pelayanan kesehatan Muhammadiyah.
d. Tulisan putih menunjukkan kesucian.
e. Muhammadiyah menunjukkan bahwa organisasi ini ada dalam lingkup persyarikatan
Muhammadiyah.
f. IKKM menunjukkan nama organisasi.
Pasal 2
Bendera
Bendera organisasi adalah segi empat, berwarna biru, bergambarkan lambang IKKM.
Pasal 3
Bentuk Organisasi
IKKM adalah organisasi karyawan non kedinasan yang bergerak di lingkungan Amal Usaha
Kesehatan Muhammadiyah Jawa Timur.
Pasal 4
Jenis Keanggotaan
Keanggotaan IKKM Jawa Timur terdiri dari :
1. Anggota Biasa
Adalah semua karyawan Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah/ Aisyiyah se Jawa Timur yang
diangkat sesuai dengan aturan kekaryawanan yang berlaku.
2. Anggota Kehormatan
Adalah orang yang dianggap mempunyai jasa terhadap organisasi IKKM Jawa Timur
Pasal 5
Ketentuan Menjadi Anggota
1. Anggota biasa adalah semua karyawan Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah/ Aisyiyah se Jawa
Timur yang diangkat sesuai dengan peraturan maka secara otomatis menjadi anggota IKKM Jawa
Timur.
2. Anggota kehormatan adalah orang yang dianggap mempunyai jasa terhadap organisasi IKKM Jawa
Timur yang diangkat oleh Pengurus Wilayah IKKM Jawa Timur melalui pleno.
14
Pasal 6
Hak Anggota
1. Anggota biasa berhak untuk :
15
Pasal 10
Tata Cara Pemberhentian Keanggotaan
1. Anggota biasa :
a. Pengurus Komisariat mengusulkan pemberhentian anggota kepada Pengurus Daerah
berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Pengurus Daerah meneruskan atau tidak meneruskan usulan pemberhentian anggota kepada
Pengurus Pusat setelah melakukan penelitian dan penilaian.
c. Pengurus Daerah dapat melakukan pemberhentian sementara (skorsing) yang berlaku paling
lama 6 (enam) bulan selama menunggu proses pemberhentian anggota dari Pengurus Wilayah.
d. Pengurus Wilayah, setelah menerima usulan pemberhentian anggota, memutuskan
memberhentikan atau tidak memberhentikan paling lama 6 (enam) bulan sejak diusulkan oleh
Pengurus Daerah.
e. Pengurus Wilayah membentuk tim yang diserahi tugas mempelajari bukti-bukti atas usulan
yang diajukan. Pengurus Wilayah menetapkan keputusan akhir setelah mendengar
pertimbangan tim.
f. Keputusan pemberhentian tetap diumumkan dalam Berita Resmi IKKM Jawa Timur.
2. Anggota Kehormatan diberhentikan oleh pleno.
Pasal 11
Pembelaan Diri
1. Anggota yang diusulkan pemberhentian keanggotaannya, selama proses pengusulan berlangsung,
dapat mengajukan keberatan kepada Pengurus Komisariat dan Pengurus Daerah.
2. Setelah keputusan pemberhentian tetap dikeluarkan, yang bersangkutan dapat mengajukan
keberatan kepada Pengurus Wilayah paling lama 6 (enam) bulan sejak keputusan ditetapkan.
3. Pengurus Wilayah kembali menugaskan tim sebagaimana dimaksud pada ayat e pasal 9 untuk
mempelajari keberatan yang diajukan oleh anggota yang diberhentikan. Pengurus Wilayah
menetapkan keputusan akhir setelah mendengar pertimbangan tim.
4. Apabila setelah pembelaan diri tersebut tidak terbukti kesalahannya maka saat itu juga
dikeluarkannya keputusan pemulihan keanggotaan bagi yang bersangkutan.
Pasal 12
Kepengurusan
1. Kepengurusan IKKM Jawa Timur adalah secara kolektif dan merupakan sebuah tim kerja.
2. Tata kerja pengurus IKKM diatur dan disyahkan oleh Pengurus.
16
Pasal 13
Pengurus Wilayah
Pengurus Wilayah bertugas :
1. Menetapkan kebijakan IKKM Jawa Timur berdasarkan keputusan musyawarah wilayah serta
memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya.
2. Membuat pedoman kerja dan pembagian wewenang bagi para anggotanya.
3. Membimbing dan meningkatkan kegiatan di tingkat daerah.
4. Membina, membimbing, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan kegiatan bidang- bidang
dibawahnya.
5. Apabila Ketua Umum Pengurus Wilayah yang karena sesuatu hal berhenti dalam tenggang masa
jabatan, maka tugas dan tanggung jawab diambil alih oleh salah seorang wakil ketua berdasar
keputusan rapat pengurus wilayah.
Pasal 14
Pengurus Daerah
Pengurus Daerah bertugas :
1. Menetapkan kebijakan IKKM di tingkat daerah berdasarkan kebijakan pengurus diatasnya,
keputusan musyawarah daerah, dan rapat di tingkat daerah, serta memimpin dan mengendalikan
pelaksanaannya.
2. Membuat pedoman kerja dan pembagian wewenang bagi para anggotanya.
3. Membimbing dan meningkatkan kegiatan di tingkat komisariat.
4. Membina, membimbing, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan kegiatan bidang- bidang
dibawahnya.
5. Apabila Ketua Umum Pengurus Daerah yang karena sesuatu hal berhenti dalam tenggang masa
jabatan, maka tugas dan tanggung jawab diambil alih oleh salah seorang wakil ketua berdasar
keputusan rapat pengurus daerah.
Pasal 15
Pengurus Komisariat
Pengurus Komisariat bertugas :
1. Menetapkan kebijakan IKKM di tingkat komisariat berdasarkan kebijakan pengurus diatasnya,
keputusan musyawarah komisariat, dan rapat di tingkat komisariat, serta memimpin dan
mengendalikan pelaksanaannya.
2. Membuat pedoman kerja dan pembagian wewenang bagi para anggotanya.
3. Membina, membimbing, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan kegiatan bidang- bidang
dibawahnya.
4. Apabila Ketua Umum Pengurus Komisariat yang karena sesuatu hal berhenti dalam tenggang masa
jabatan, maka tugas dan tanggung jawab diambil alih oleh salah seorang wakil ketua berdasar
keputusan rapat pengurus komisariat.
17
Pasal 16
Pembidangan Tugas Pengurus
1. Guna lebih memudahkan kerja organisasi maka dibentuk bidang yang disesuaikan dengan peran,
fungsi, dan kebutuhan organisasi berdasarkan ketetapan pengurus.
2. Ketua bertangggung jawab ke dalam maupun ke luar atas segala masalah yang dihadapi oleh
organisasi, memimpin rapat-rapat pengurus serta mengkoordinir semua bidang-bidang organisasi.
3. Sekretaris bertanggung jawab terhadap kesekretriatan, terlaksananya program, kebijakan organisasi
dan urusan rumah tangga organisasi.
4. Koordinator bidang bertanggung jawab dalam bidangnya sesuai dengan ketentuan.
5. Koordinator bidang bertanggung jawab untuk mengkoordinasi kegiatan dalam organisasi.
6. Pembagian tugas para anggota pengurus lainnya,ditetapkan oleh pengurus.
Pasal 17
Pemilihan Pengurus
1. Syarat anggota pengurus IKKM :
a. Taat beribadah dan mengamalkan ajaran Islam
b. Setia dan taat pada prinsip-prinsip dasar perjuangan dan garis kebijakan IKKM
c. Dapat menjadi teladan
d. Memiliki kecakapan dan berkemampuan menjalankan tugasnya
e. Telah menjadi anggota IKKM Jawa Timur sekurang-kurangnya satu tahun dan
berpengalaman dalam kepemimpinan
f. Tidak merangkap jabatan dengan pimpinan organisasi politik dan pimpinan organisasi sejenis
g. Pengurus inti di tingkat komisariat tidak boleh merangkap sebagai pejabat struktural di amal
usaha kesehatan Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah
h. Penyimpangan dari ketentuan ayat (1) butir e, f, dan g pasal ini hanya dapat dilakukan atas
keputusan pengurus wilayah.
2. Pengurus IKKM dipilih dalam musyawarah masing-masing tingkat dan dapat dilakukan secara
langsung atau formatur berdasar keputusan musyawarah.
3. Pelaksanaan pemilihan pengurus dilakukan oleh Panitia Pemilihan dengan ketentuan:
a. Panitia Pemilihan Pengurus ditetapkan atas usul Pimpinan IKKM di masing-masing
tingkatan
b. Panitia Pemilihan diangkat untuk satu kali pemilihan
4. Pelaksanaan pemilihan pengurus diatur dalam Peraturan Tata Tertib Pemilihan Pengurus.
18
Pasal 18
Penggantian Pengurus
1. Pengurus IKKM dapat mengadakan penggantian pengurus bilamana terjadi kekosongan jabatan.
2. Penggantian pengurus dapat dilakukan melalui rapat pleno pengurus dan keputusannya disyahkan
oleh pengurus.
Pasal 19
Musyawarah Luar Biasa
1. Musyawarah luar biasa diadakan berdasarkan keputusan musyawarah wilayah atas usul pimpinan
wilayah atau dua pertiga pimpinan daerah.
2. Undangan dan acara musyawarah luar biasa dikirim kepada anggota musyawarah luar biasa
selambat-lambatnya satu bulan sebelum musyawarah luar biasa berlangsung.
3. Musyawarah luar biasa dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari anggota musyawarah luar
biasa dan keputusannya diambil sekurang-kurangnya dua pertiga dari yang hadir.
4. Keputusan musyawarah luar biasa harus sudah ditanfidzkan selambat-lambatnya satu bulan sesudah
musyawarah luar biasa.
5. Pertemuan dan atau kegiatan lain yang diselenggarakan bersamaan waktu musyawarah luar biasa
diatur oleh penyelenggara.
Pasal 20
Musyawarah
Wilayah
1. Ketentuan tentang pelaksanaan tata-tertib, dan susunan acara musyawarah wilayah ditetapkan oleh
pengurus wilayah.
2. Undangan dan acara musyawarah wilayah dikirim kepada anggota musyawarah wilayah
selambat-lambatnya satu bulan sebelum musyawarah wilayah berlangsung.
3. Pengurus wilayah berhak untuk mengundang pihak lain diluar anggota musyawarah wilayah jika
diperlukan dan disebut undangan khusus.
4. Anggota musyawarah wilayah berhak menyatakan pendapat, memilih, dan dipilih. Undangan khusus
tidak berhak memilih, dan dipilih.
5. Keputusan musyawarah wilayah harus sudah ditanfidzkan selambat-lambatnya satu bulan sesudah
musyawarah wilayah.
6. Pertemuan dan atau kegiatan lain yang diselenggarakan bersamaan waktu musyawarah wilayah
diatur oleh penyelenggara.
Pasal 21
Musyawarah Daerah
1. Ketentuan tentang pelaksanaan tata-tertib, dan susunan acara musyawarah daerah ditetapkan oleh
pengurus daerah.
2. Undangan dan acara musyawarah daerah dikirim kepada anggota musyawarah daerah selambat-
lambatnya satu bulan sebelum musyawarah daerah berlangsung.
19
3. Pengurus daerah berhak untuk mengundang pihak lain diluar anggota musyawarah daerah jika
diperlukan dan disebut undangan khusus.
4. Anggota musyawarah daerah berhak menyatakan pendapat, memilih, dan dipilih. Undangan khusus
tidak berhak memilih, dan dipilih.
5. Keputusan musyawarah daerah harus sudah dilaporkan kepada pengurus wilayah selambat-
lambatnya satu bulan sesudah musyawarah daerah. Apabila dalam waktu satu bulan sesudah laporan
dikirim tidak ada keterangan atau keberatan dari pengurus wilayah, maka keputusan musyawarah
daerah dapat ditanfidzkan oleh pengurus daerah.
6. Pertemuan dan atau kegiatan lain yang diselenggarakan bersamaan waktu musyawarah daerah diatur
oleh penyelenggara.
Pasal 22
Musyawarah Komisariat
1. Ketentuan tentang pelaksanaan tata-tertib, dan susunan acara musyawarah komisariat ditetapkan oleh
pengurus komisariat.
2. Undangan dan acara musyawarah daerah dikirim kepada anggota musyawarah komisariat selambat-
lambatnya satu bulan sebelum musyawarah komisariat berlangsung.
3. Pengurus komisariat berhak untuk mengundang pihak lain diluar anggota musyawarah komisariat
jika diperlukan dan disebut undangan khusus.
4. Anggota musyawarah komisariat berhak menyatakan pendapat, memilih, dan dipilih. Undangan
khusus tidak berhak memilih, dan dipilih.
5. Keputusan musyawarah komisariat harus sudah dilaporkan kepada pengurus wilayah selambat-
lambatnya satu bulan sesudah musyawarah komisariat. Apabila dalam waktu 15 hari sesudah laporan
dikirim tidak ada keterangan atau keberatan dari pengurus daerah, maka keputusan musyawarah
komisariat dapat ditanfidzkan oleh pengurus komisariat.
6. Pertemuan dan atau kegiatan lain yang diselenggarakan bersamaan waktu musyawarah komisariat
diatur oleh penyelenggara.
Pasal 23
Musyawarah Pengurus
1. Ketentuan tentang pelaksanaan tata-tertib, dan susunan acara musyawarah pengurus ditetapkan oleh
pengurus masing-masing tingkat.
2. Undangan dan acara musyawarah daerah dikirim kepada anggota musyawarah pengurus selambat-
lambatnya :
a. Tingkat Wilayah atau Daerah, satu bulan,
b. Tingkat Komisariat, 15 hari,
sebelum musyawarah pengurus berlangsung.
3. Pengurus berhak untuk mengundang pihak lain diluar anggota musyawarah pengurus jika
diperlukan dan disebut undangan khusus.
20
4. Anggota musyawarah pengurus berhak menyatakan pendapat, memilih, dan dipilih. Undangan
khusus tidak berhak memilih, dan dipilih.
5. Keputusan musyawarah pengurus mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh pengurus penyelenggara
musyawarah harus sampai diubah atau dibatalkan oleh keputusan musyawarah wilayah/ daerah/
cabang/ ranting, selambat-lambatnya satu bulan sesudah musyawarah pengurus berlangsung.
Pasal 24
Kuorum
1. Permusyawaratan dianggap telah memenuhi quorum jika telah dihadiri oleh setengah lebih dari
jumlah anggota permusyawaratan.
2. Apabila anggota musyawarah tidak memenuhi quorum, maka musyawarah ditunda selama satu jam
dan setelah itu dapat dibuka kembali. Apabila anggota musyawarah belum juga memenuhi quorum,
maka musyawarah ditunda lagi selama satu jam dan setelah itu dapat dibuka serta dinyatakan sah
tanpa memperhitungkan jumlah kehadiran anggota musyawarah.
Pasal 25
Pengambilan Keputusan
1. Setiap keputusan diusahakan diambil melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila tidak berhasil, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
3. Khusus untuk pembubaran organisasi harus disetujui sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari
jumlah organisasi.
Pasal 26
Rapat Pengurus
1. Rapat pengurus sebagaimana dimaksud pada pasal 23 Anggaran Dasar dihadiri oleh :
a. Pengurus di tingkat penyelenggara
b. Ketua dan sekretaris pengurus setingkat di bawah penyelenggara
2. Ketentuan pelaksanaan dan acara rapat pengurus ditentukan oleh pengurus IKKM
masing-masing tingkat.
3. Keputusan rapat pengurus mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh pengurus IKKM
penyelenggara rapat pengurus.
Pasal 27
Rapat Kerja Pengurus
1. Rapat kerja pengurus ialah rapat yang diselenggarakan oleh dan atas tanggungjawab serta dipimpin
oleh pengurus IKKM di masing-masing tingkat, untuk membahas pelaksanaan program dan
mendistribusikan tugas kepada bidang-bidang.
2. Rapat kerja pengurus dihadiri oleh :
a. Pengurus inti yaitu ketua, sekretaris, bendahara, di tingkat penyelenggara
21
b. Ketua atau wakil dari masing-masing bidang di tingkat penyelenggara
3. Keputusan rapat kerja pengurus mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh pengurus IKKM yang
bersangkutan.
Pasal 28
Rapat Kerja Bidang
1. Rapat kerja bidang ialah rapat yang diselenggarakan oleh dan atas tanggungjawab serta dipimpin
oleh ketua bidang pada setiap tingkatan untuk membahas penyelenggaraan program sesuai
pembagian tugas yang ditetapkan oleh pengurus IKKM.
2. Rapat kerja bidang dihadiri oleh :
a. Anggota pengurus masing-masing bidang di tingkat penyelenggara
b. Wakil anggota pengurus masing-masing bidang setingkat dibawah penyelenggara
c. Undangan
3. Keputusan rapat kerja bidang mulai berlaku setelah ditanfidzkan oleh pengurus IKKM yang
bersangkutan.
Pasal 29
Rapat Anggota Komisariat
1. Rapat anggota komisariat ialah rapat yang diselenggarakan oleh dan atas tanggungjawab serta
dipimpin oleh pengurus IKKM komisariat untuk menampung aspirasi anggota.
2. Rapat anggota komisariat dihadiri oleh :
a. Seluruh anggota di tingkat komisariat
b. Pengurus komisariat
c. Wakil dari pengurus daerah
d. Undangan
3. Hasil dari rapat anggota komisariat akan diteruskan pada rapat kerja bidang dan atau rapat kerja
pengurus sebagai masukan.
Pasal 30
Iuran Anggota
Besarnya iuran anggota adalah Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) tiap bulan dengan pembagian :
1. Komisariat sebesar 75%
2. Daerah sebesar 15%
3. Wilayah sebesar 10%
Pasal 31
Pengelolaan Keuangan
1. Bendahara bertanggung jawab atas penerimaan, pengelolaan, dan pelaporan keuangan organisasi
2. Administrasi keuangan harus jelas, terbuka dan dapat dipertanggung jawabkan.
22
3. Iuran anggota digunakan untuk keperluan silaturahim dan keperluan organisasi lain bila
memungkinkan.
Pasal 32
Laporan
Laporan terdiri dari:
1. Laporan pertanggungjawaban dibuat oleh pengurus IKKM serta masing-masing bidang dan
disampaikan pada musyawarah pengurus dan musyawarah masing-masing tingkat.
2. Laporan tahunan tentang perkembangan IKKM dibuat oleh masing-masing pengurus dan
disampaikan kepada pengurus setingkat diatasnya untuk dipelajari dan ditindaklanjuti.
Pasal 33
Ketentuan Lain-lain
1. IKKM menggunakan Tahun Takwim dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir tanggal 31
Desember.
2. Surat-surat resmi IKKM menggunakan tanggal Hijriyah dan Miladiyah.
3. Surat resmi IKKM ditandatangani ketua bersama sekretaris di masing-masing tingkat.
4. Surat resmi mengenai masalah keuangan ditandatangani oleh ketua bersama bendahara.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ditetapkan oleh pengurus wilayah.
Pasal 34
Penutup
1. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku di seluruh jaringan Amal Usaha Kesehatan
Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah Jawa Timur
3. Setelah Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan, Anggaran Rumah Tangga sebelumnya
dinyatakan tidak berlaku lagi.
Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 12 R. Akhir 1435 H
12 Pebruari 2014 M
Ketua, Sekretaris,
23