Presentasi
artikel
Sosial media riwayatmu kini
IDE POKOK
Pandemi Covid-19 membuat para pengguna sosial media kehilangan minat.
Karena media sosial kini lebih menjadi platform bisnis daripada wadah
koneksi sosial. Beberapa orang menganggap media sosial sudah mati karena
algoritma yang lebih sering menampilkan konten merk, influencer dan
kreator konten daripada teman dan keluarga. Meskipun ada yang memilih
detoks, kebanyakan pengguna hanya mengubah kebiasaan, dari aktif
berbagi publik menjadi lebih fokus pada interaksi privat, seperti pesan
singkat,stories dan memperkecil lingkaran sosialnya. Perusahaan media
sosial pun mulai merespons dengan mengembangkan fitur yang lebih
mendukung interaksi di ruang privat. Akhirnya, media sosial mungkin tidak
mati, melainkan sedang berevolusi sesuai dengan perubahan perilaku
penggunanya
3 HAL MENARIK
Media Sosial Mati "Sosial"
Sebagian orang merasa kejayaan media sosial
sebagai wadah bersosialisasi sudah berakhir. Sosial
media kini berubah, fungsi sosialnya tersisihkan
menjadi nuansa bisnis. Kini sosial media dipenuhi
dengan video singkat pembisnis, influencer dan
kreator konten yang membuat pengguna lain merasa
tertuntut untuk membuat konten yang terkurasi.
Beberapa ada yang semangat menerima dan lainnya
merasa kewalahan hingga detoks sosial media.
3 HAL MENARIK
Dua akun Dua kepribadian*
Generasi Z mempunyai cara untuk tetap eksis di
sosial media dan mencari keseimbangan antara
ekspresi pribadi dan citra publik di media sosial
dengan cara memiliki 2 akun. Kebanyakan Pengguna
generasi Z juga masih aktif di media sosial dengan
mengubah kebiasaan dari pengunggah aktif menjadi
konsumen pasif, mereka lebih fokus pada pesan
pribadi dan stories.
3 HAL MENARIK
Evolusi sosial media dari publik ke privat*
media sosial terus berevolusi, Interaksi bergeser
dari ruang publik ke ruang privat. Instagram dan
TikTok merespon perubahan ini dengan
mengembangkan fitur yang memprioritaskan
interaksi dalam lingkaran terdekat. Sosial media
berevolusi karena mencerminkan adaptasi pengguna
dan strategi platform untuk mempertahankan
relevansi.
Pertanyaan dan
jawaban
Pertanyaan 1: Bagaimana pandangan Dewi terhadap
penggunaan media sosial setelah masa pandemi Covid-19?