NIM : 20221030008
A. Dasar Hukum
Landasan hukum keselamatan pasien terdiri dari beberapa peraturan dan
undang-undang yang bertujuan untuk melindungi keselamatan pasien dalam
pelayanan Kesehatan, di antaranya:
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan: Undang-Undang
ini memberikan landasan hukum bagi penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di Indonesia, termasuk dalam hal keselamatan pasien. Di
dalamnya diatur tentang hak dan kewajiban pasien, kualitas pelayanan
kesehatan, serta tata cara pengaduan dan penyelesaian sengketa yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 012 Tahun 2012 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit: Peraturan ini mengatur tata cara pengelolaan
keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk dalam hal identifikasi risiko
keselamatan pasien, pelaporan insiden keselamatan pasien, dan audit
keselamatan pasien.
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek: Peraturan ini mengatur tentang tata
cara pelayanan kefarmasian di apotek, termasuk dalam hal keselamatan
pasien. Di dalamnya diatur tentang tata cara dispensing obat yang aman
dan benar, pengelolaan informasi obat, serta pengendalian mutu obat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien : Asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi.
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 63 Tahun 2018 tentang Akreditasi
Rumah Sakit: Peraturan ini mengatur tentang tata cara akreditasi rumah
sakit, yang salah satunya menyangkut tata kelola keselamatan pasien. Di
dalamnya diatur tentang persyaratan dan tata cara pelaksanaan manajemen
risiko keselamatan pasien di rumah sakit.
6. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 8 Tahun 2019
tentang Persyaratan Pelaporan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Terkait
Produk Obat dan Makanan: Peraturan ini mengatur tata cara pelaporan
kedaruratan kesehatan masyarakat terkait produk obat dan makanan yang
membahayakan keselamatan pasien. Di dalamnya diatur tentang
persyaratan dan tata cara pelaporan, termasuk tentang jenis dan waktu
pelaporan yang harus dilakukan.
Dengan adanya landasan hukum tersebut, diharapkan masyarakat dapat
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas serta dapat
memperoleh perlindungan hukum dalam hal terjadi kesalahan atau insiden
yang berhubungan dengan keselamatan pasien
C. Jenis Insiden
- KPC (Kondisi Potensial Cidera) contoh : lantai licin, keramik pecah,
lampu mati, kemiringan lantai yang curam, bekerja tidak sesuai SPO, dll
- KNC (Kejadian Nyaris Cidera) contoh : Unit transfusi, darah sudah siap
dipasang pada pasien yang salah, namun kesalahan tersebut diketahui
sebelum transfusi dilakukan
- KTC (Kejadian Tidak Cidera) : insiden terpapar kepada pasien tapi tidak
cidera
- KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) : Insiden terpapar kepada pasien dan
menyebabkan cedera, contoh : pasien terjatuh dan mengalami luka robek
- Sentinel : suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan
kematian atau cedera fisik atau psikologis yang serius. Contoh :
1. Kematian yang tidak berhubungan dengan proses penyakit alami
pasien
2. Kematian bayi dan bunuh diri
3. Kehilangan fungsi secara permanen yang tidak berhubungan dengan
proses penyakit alami pasien
4. Salah sisi, salah prosedur operasi dan salah pasien
5. Penculikan bayi atau tertukarnya bayi