Anda di halaman 1dari 8

MATERI PKWU KD 3.

19
PERKEMBANGAN USAHA

1. Konsepsi Rencana pengembangan usaha


Rencana pengembangan usaha adalah sebuah selling document tertulis yang disiapkan dan
mengungkapkan daya tarik, serta harapan sebuah usaha kepada penyandang dana potensial.
Dokumen ini menggambarkan semua unsur yang relevan baik internall maupun eksternal
untuk memulai mengembangkan usaha.
Pada intinya perencanaan pengembangan usaha mencerminkan :
a) Cita-cita dalam mengembangkan usaha
b) Tujuan dalam mengembangkan usaha
c) Target dalam mengembangkan usaha
d) Sasaran dalam mengembangkan usaha
Sehingga secara prinsip perencanaan pengembangan usaha mencakup; visi, tujuan yang ingin
dicapai, pemilihan, perluasan dan penentuan pedoman kebijaksanaan wirausaha.

Adapun manfaat dan tujuan perencanaan pengembangan usaha adalah:


a) Manfaat
1) Sebagai alat pedoman untuk membimbing jalannya pelaksanaan pengembangan usaha
2) Mengamankan kelangsungan hidup pengembangan usaha
3) Meningkatkan kemampuan manajerial dalam rangka pengembangan usaha
4) Sebagai pedoman wirausaha dalam melaksanakan pengembangan usaha
5) Sebagai alat untuk memperkecil resiko dalam pelaksanaan pengembangan usaha
6) Sebagai alat memudahkan bantuan kredit modal usaha dari bank dalam rangka
pengembangan usaha
7) Sebagai pedoman pengawasan pelaksanaan pengembangan usaha

b) Tujuan
1) Membantu wirausaha untuk berorientasi ke masa depan dalam pengembangan usaha.
2) Mengkoordinasikan keputusan dan menentukan gagasan dalam pengembangan usaha
3) Membantu pengusaha meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen dalam
rangka pengembangan usaha
4) Membantu pengusaha meningkatkan akses pasar, teknologi, sumber modal serta
pengembangannya

2. Langkah-langkah perencanaan pengembangan usaha


Membuat perencanaan pengembangan usaha adalah memikirkan, menimbang-
nimbang,memutuskan dan menentukan hal-hal berikut :
a) Apa yang akan dikerjakan wirausaha dalam perencanaan pengembangan usaha
b) Kapan perencanaan pengembangan usaha itu dilaksanakan
c) Bagaimana cara wirausahawan melaksanakan perencanaan pengembangan usaha
d) Dimana perencanaan pengembangan usaha itu dilaksanakan
e) Siapa pihak-pihak yang terlibat dan ditugaskan melaksanakan perencanaan pengembangan
usaha
Dalam pelaksanaannya wirausaha harus mengikuti lima langkah dasar perencanaan
pengembangan usaha, yaitu :
a) Menganalisis lingkungan internal dan eksternal usaha dengan analisis SWOT
b) Memformulasikan strategi pengembangan usaha jangka pendek dan jangka panjang (visi,
misi, strategi dan kebijakan)
c) Menerapkan strategi pengembangan usaha ( program, anggaran, prosedur)]
d) Mengevaluasi kinerja strategi perencanaan pengembangan usaha
e) Melakukan follow up dengan feed back yang berkesinambungan
1
Adapun dalam prosesnya wirausaha harus mengikuti langkah-langkah berikut :
Langkah Operasional
I Menentukan tujuan pengembangan usaha
II Mengumpulkan fakta-fakta, data-data dan informasi mengenai situasi
kondisi usaha yang akan dikembangkan
III Menganalisis fakta-fakta, data-data dan informasi mengenai situasi kondisi
usaha yang akan dikembangkan dalam rangka mencari peluang,
mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam mengambil langkah –langkah
pengembangan usaha
IV Merumuskan sasaran pengembangan usaha secara tegas, tepat dan
bertanggungjawab
V Merumuskan berbagai alternatif dan memilih yang terbaik untuk dapat
merealisasikan pengembangan usaha
VI Merumuskan perencanaan strategi pengembangan usaha dalam jangka
panjang
VII Merumuskan perencanaan taktis pengembangan usaha dalam jangka
pendek
VIII Menyusun anggaran biaya

3. Pengembangan usaha
a. Motif pengembangan usaha
Pengembangan usaha bukanlah sekedar menjalankan usaha yang disenangi oleh
wirausahawan. Dalam melaksanakan pengembangan usaha dan menghasilkan barang/jasa
wirausaha didorong oleh tujuan-tujuan tertentu atau motif-motif tertentu, yaitu :
1) Mencari laba atau keuntungan
2) Memperoleh pendapatan
3) Memberikan pekerjaan pada para karyawan
4) Mempertahankan kegiatan pasar
5) Memberi jaminan hidup pada kegiatan usaha
6) Mengembangkan usaha

b. Kunci sukses pengembangan usaha


Menurut W. Keith Schilif ada delapan hal yang membuat wirausaha meraih sukses dalam
pengembangan usaha, yaitu;
1) Peluang pasar yang baik
2) Keunggulan dan persaingan
3) Kualitas barang dan jasa
4) Inovasi yang berproses
5) Dasar budaya perusahaan
6) Menghargai pelanggan dan pegawai perusahaan
7) Manajemen yang berkualitas
8) Dukungan modal yang kuat

Disamping itu , ada beberapa hal yang dapat membantu wirausaha untuk berhasil dalam
melaksanakan kegiatan usahanya yaitu :
1) Menetapkan pengembangan usaha
2) Menganalisis kekuatan dan kelemahan pengembangan usaha
3) Memilih produk yang disenangi oleh konsumen
4) Melaksanakan riset pasar
5) Menetapkan pasar yang potensial
6) Memilih lokasi usaha yang strategis
7) Menyiapkan keuanhgan usaha
2
8) Menyiapkan produksi produk
9) Menyiapkan manajemen usaha
10) Menyiapkan sumberdaya manusisa
11) Menyiapkan pemasaran produk
12) Menyiapkan promosi dan distribusi
13) Menyiapkan anggaran biaya pengembangan usaha
14) Menganalisis dan mengevaluasi pengembangan usaha

c. Teknik pengembangan usaha


Berikut ini adalah langkah-langkah Teknik pengembangan usaha :
Langkah Operasional
I Penetapan gambaran pasaran hasil produksi
1) Mencari konsumen yang dituju dan biasanya suka membeli
produk
2) Menetukan banyaknya produk yang dibutuhkan konsumen
3) Menetapkan harga jual produk sesuai daya beli konsumen
4) Membuat ukuran model dan macam produk yang diminati
konsumen
5) Menciptakan mutu produk dan manfaat yang diminati konsumen
6) Menciptakan kemasan/bungkus yang disenangi konsumen
7) Menciptakan selera dan minat konsumen serta tanggapan
terhadap produk
II Penciptaan saluran yang tepat :
1) Disalurkan langsung ke tangan konsumen dengan door to door
atau langsung dijual ke pasar
2) Disalurkan secara tidak langsung,dititipkan melalui penyalur
(agen) atau warung/toko perorangan
3) Disalurkan secara semi langsung, dijual di toko sendiri
III Produksi produk:
1) Membentuk produk dengan mesin-mesin
2) Membuat bungkus/kemasan yang menarik dan disenagi
konsumen
3) Membuat warna produk yang menarik dan disenagi konsumen
4) Membuat jenis dan bentuk produk yang disenangi konsumen
5) Membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat bagi
konsumen
IV Pengawasan dan pengendalian produk :
1) Mengawasi hasil produksi dan pengendaliannya
2) Membuat catatan hasil pengawasan/pengendalian produk,
terutama kualitas dan manfaatnya
V Pengadaan bahan baku :
1) Mencari bahan baku dengan mudah
2) Menyiapkan persediaan bahan baku dengan cukup
3) Menyiapkan dan melaksanakan transportasi dengan baik
Vi Pemeliharaan sarana dan prasarana :
1) Meningkatkan pemeliharaan dan merawat fisik pabrik dan
bangunan lain
2) Mengoptimalkan pelaksanaan ketatausahaan pembukuan,
administrasi dan peraturan-peraturan pemerintah
3) Menerapkan efesiensi penggunaan waktu pengembangan usaha,
tenaga kerja dan pembiayaan usaha
4) Melaksanakan dan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi dan
manajemen
3
d. Strategi pengembangan usaha
1) Strategi pengembangan usaha yang sudah ada
a) Strategi pengembangan produk
Yaitu pengembangan usaha dengan jalan mengembangkan produk melalui
pembaharuan produk yang telah ada dan membuat produk yang baru
b) Strategi diversifikasi produk
Yaitu pengembangan usaha dengan jalan membuat produk baru yang berbeda
dengan produk yang sudah ada yang lebih dimintai oleh konsumen
c) Strategi manajemen usaha
Yaitu pengembangan usaha melalui transisi pengambilan keputusan manajerial
(pembaharuan manajemen usaha)
d) Strategi menyisihkan keuangan
Yaitu pengembangan usaha dengan meningkatkan permodalan melalui penyisihan
keuangan dengan cara memanfaatkan dana pensiun, penyisihan sebagian laba yang
diperoleh, penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai dan penjualan produk secar
kontan
e) Strategi penetrasi pasar
Yaitu pengembangan usaha dengan menjual produk lama dalam jumlah besar ke
pasar lama dengan serentetan peningkatan produksi, mulai dari sistem perbekalan,
proses produksi, ketenagakerjaan dan keuangan perusahaan.

2) Strategi membeli perusahaan lain


Yaitu pengembangan usaha dengan jalan membeli perusahaan lain. Ada beberapa
keuntungan dari membeli perusahaan lain, antara lain:
a) Fasilitas usaha sudah ada
b) Prospek Keuntungan sudah nampak
c) Produksi sudah berjalan
d) Pasar sudah ada
e) Perizinan usaha sudah ada
f) Relasi dan penyalurantelah terbina

Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan/selidiki sebelum membeli


perusahaan lain, yaitu :
a) Kondisi fasilitas dan badan hukumnya
b) Dokumen-dokumen usaha termasuk perizinannya
c) Penyebab pemilik lama berniat menjual perusahaannya
d) Jalannya usaha perusahaan tersebut pada tahun –tahun terakhir
e) Relasi usaha perusahaan yang bersangkutan terutama dalam kaitannya dengan
perbekalan dan pemasaran

3) Strategi suksesi atau alih generasi


Yaitu strategi pengembangan usaha dengan kaderiisasi/regenerasi untuk dapat
melanggengkan dan mengembangkan usaha. Hal ini ditempuh dengan jalan
menyiapkan kader penerus usaha yang potensial, berbakat, prestatif, kreatif, ulet dan
tabah sejak awal agar kelangsungan hidup usaha dapat dilanjutkan. Maksud dan
tujuannya adalah untuk menghindarkan permasalahan manakala pemilik atau pengurus
lama memasuki masa pensiun karena ketidaksiapan pengurus baru

e. Realisasi pengembangan usaha


Dalam dunia usaha sering kali terjadi penyelenggaraan usaha yang bersifat spesialisasi,
differensiasi, paralelisasi dan pengabungan dalam bentuk kombinasi, konsentrasi maupun
kerjasama. Untuk spesialisasi perusahaan hanya mengkhususkan diri dalam suatu cabang
perusahaan dan kolom perusahaan.

4
Cabang perusahaan : kumpulan rumah tangga perusahaan yang melaksanakan proses
produksi sejenis
Kolom perusahaan : deretan rumah tangga perusahan yang produksinya satu sama lain
bersifat kait mengkait

Manakala spesialisasi yang dilakukan telah berkembang biasanya akan memunculkan


kegiatan perluasan perusahaan, misalnya diferensiasi yaitu pemisahan tahab tertentu dari
suatu proses produksi di dalam perusahaan sendiri atau dengan cara mendirikan beberapa
perusahaan yang masing-masing hanya mengerjakan suatu bagian dari seluruh rangkian
proses produksi.

1) Pengabungan perusahaan
a) Kombinasi perusahaan
 Kombinasi vertikal(kombinasi integral)
Adalah penggabungan jenis-jenis perusahaan yang bersifat vertikal atau dalam
kolom perusahaan yang sama.
Contohnya : pengabungan perusahaan yang menghasilkan bahan baku dengan
perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan dengan
perusahaan yang memperdagangkan barang jadi. Misal perusahaan tekstil
bergabung dengan perusahaan garment dan grosir pakaian jadi.
Dampak dari pelaksanaan penggabungan ini adalah harga barang dapat ditekan
karena terjadi efesiensi dengan melampaui dua pasar, yaitu pasar bahan baku
dan pasar barnag jadi. Disamping itu terjadi kesinambungan penampung hasil
pabrik dan pemasok dengan harga yang wajar.
Keuntungan dari penggabungan ini adalah :
 Bagi pabrik bahan baku tersedia penampung hasil pabriknya secara
berkesinambungan
 Bagi pabrik pengolah bahan baku, tersedia bahan baku secara
berkesinambungan dengan harga yang wajar dan produknya tredapat pasar
khusus karena adanya grosir yang bergabung dengannya.
 Bagi grosir tersedia pasokan barang jadi dengan harga rendah sehingga
memungkinkan meningkatkan omzet penjualannya.

 Kombinasi horisontal (paralelisasi)


Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang bekerja sama pada
tingkat yang sama dalam cabang perusahaan baik dalam bidang penyediaan
bahan baku, pengolahan bahan baku maupun dalam hasil olahan bahan baku.
Contohnya :
 Paralelisasi penghasil bahan baku : pabrik gula bergabung dengan pabrik
kopi dan pabrik teh
 Paralelisasi pengolah bahan baku :beberapa perusahaan elektronik
bergabung membuat TV, Radio, lampu, video dll
 Paralelisasi penjual barang jadi: beberapa berusahaan bergabung
membentuk departemen store atau mall untuk menjual berbagai barang
jadi
Tujuan pengabungan adalah:
 membagi resiko kerugian
 menekan biaya terutama biaya tetap
 meningkatkan pelayanan pada konsumen

b) Konsentrasi perusahaan
Pengabungan dilakukan dalam bentuk pengabungan total maupun hanya dalam
bentuk kerjasama.

5
 Trust
Yaitu penggabungan beberapa perusahaan dengan merger/melebur kekayaan
perusahaan-perusahaan tersebut menjadi satu. Tujuannnya adalah untuk
memperkecil resiko, memperbesar keuntungan usaha dan penguasaan pasar
(monopoli). Akibat negatif dari pengabungan perusahaan ini adalah pihak
konsumen berada pada pihak yang dirugikan oleh sebab penguasaan pasar oleh
produsen sehingga harga jual dapat ditentukan sesuai keinginan produsen.

 Kartel
Yaitu kerjasama beberapa perusahaan yang sejenis dalam suatu perjanjian
tertentu, mereka tetap berdiri sendiri-sendiri dan hanya terikat dalam hal isi
perjanjian yang disepakati, namun sewaktu-waktu mereka dapat keluar dari
kartel tersebut jika menginginkannya. Mereka membentuk kartel dengan tujuan
untuk menghindarkan persaingan diantara mereka.
Misal kartel perusahaan produsen kendaraan bermotor.

Berdasarkan perjanjiannya yang disepakatinya ada beberapa bentuk kartel,


antara lain :
Bentuk kartel Perjanjian yang disepakati
Kartel daerah Pembagian daerah pemasaran bagi masing-masing
perusahaan anggota kartel
Kartel produksi Penentuan luas produksi maksimum untuk masing-
masing anggota
Kartel harga Penentuan harga jual minimum dari produk untuk
menghindari persaingan harga diantara mereka
Kartel syarat Penentuan syarat-syarat yang seragam dalam hal
penyerahan barang, pembayaran, pemberian
potongan /rabat dll
Kartel laba Cara pembagian dan besar keuntungan yang harus
diterima masing-masing anggota

 Sindikat
Yaitu kerjasama antara beberapa orang pengusaha untuk melaksanakan proyek
tertentu yang diatur dalam suatu perjanjian.
Misal : beberapa perusahaan bekerjasama melakukan pembiayaan dalam suatu
lembaga khusus yang mereka dirikan (konsorsium), Mendirikan suatu badan
untuk menjual produk-produk perusahaan dan investasi bersama dalam bentuk
surat-surat berharga (efek).

 Joint Venture
Yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar kerjasama antara dua atau lebih
perusahaan yang berdiri sendiri dengan perjanjian perbandingan jumlah modal
tertentu.

 Konsolidasi
Yaitu penggabungan dari beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri
menjadi satu perusahaan yang baru.
Apabila konsolidasi menghasilkan perusahaan yang baru, Misal : PT. A + PT. B +
PT. C menjadi PT. X hal ini merupakan konsolidasi dalam bentuk amalgamation,
sedangkan bila konsolidasi menjadikan salah satu perusahaan yang bergabung
menjadi perusahaan yang lebih besar, misal : PT C + PT D + PT E menjadi PT. E
hal ini merupakan konsolidasi dalam bentuk merger

6
 Holding company
Yaitu penguasaan sebagian besar saham-saham perusahaan –perusahaan lain
oleh suatu perusahaan besar yang bermodal kuat sehingga perusahaan –
perusahaan tersebut dapat diatur dan dikendalikan oleh perusahaan besar
pemegang saham tersebut.

 Concern
Yaitu penguasaan sebagian besar saham-saham perusahaan-perusahaan
tertentu oleh seseorang. Tujuannya selain untuk memperoleh laba juga
ditujukan untuk dapat ikut menentukan kebijakan perusahaan-perusahaan
tersebut. Prinsipnya sama dengan holding company hanya saja
kepemilikan/penguasaan bersifat perseorangan.

 Cornerring
Yaitu suatu perusahaan yang mempunyai kemampuan dalam mengendalikan
produksi, pembelian atau penjualan suatu produk di pasar. Misalnya satu
perusahaan berhasil mengalahkan pesaingnya di pasar produk X sehingga
perusahaan tersebut dapat menguasi/mengendalikan penjualan barang X
tersebut di pasaran.

 Konglomerasi
Yaitu perusahaan yang semakin lama semakin besar dan kuat dan terus –
menerus melakukan perluasan usaha dengan memperbesar usaha semula atau
dengan mendirikan berbagai perusahaan lain. Disamping memperbesar usaha
para pengusaha konglomerat juga ada yang melakukan penyebaran usaha dari
jenis kegiatan usaha hulu sampai ke hilir

c) Ekspansi perusahaan
Yaitu kegiatan perluasan dari suatu perusahaan baik perluasan fisik yang menyangkut
perluasan pabrik dan atau penambahan mesin-mesin untuk perluasan produksi
maupun perluasan pasar.
Ekspansi perusahaan dilakukan dilatarbelakangi oleh motif :
1) Motif ekonomi
Perusahaan memperluas usaha didasari oleh pertimbangan untuk memperbesar
atau menstabilkan perolehan laba perusahaan
2) Motif psikologi
Perusahaan memperluas usaha didasari oleh ambisi personal pemilik usaha untuk
memperoleh prestise dan kekuasaan yang lebih besar.

Bentuk-bentuk ekspansi antara lain :


1) Berdasar pengaruhnya pada modal usaha
 Ekspansi bisnis
Yaitu ekspansi perusahaan yang dijalankan tanpa mengakibatkan perubahan
struktur modal, perusahaan hanya menambah modal kerja dan mengoptimalkan
kapasitas produksi yang tersedia dalam perusahaan tanpa melakukan
penambahan alat-alat produksi tahan lama sehingga tidak dibutuhkan modal
jangka panjang.
 Ekspansi finansial
Yaitu ekspansi yang dilakukan dengan membeli alat-alat produksi tahan lama
seperti pembangunan pabrik, pembelian mesin-mesin baru atau mengambil alih
perusahaan lain, sehingga membutuhkan modal jangka panjang yang banyak.
Penggunaan modal jangka panjang ini mengakibatkan adanya perubahan struktur
modal usaha.

7
2) Berdasarkan tujuannya
 Ekspansi fisik
Yaitu ekspansi perusahaan yang didorong oleh tujuan untuk meningkatkan
produksi dalam bentuk perluasan gedung, penambahan mesin-mesin, peralatan
dan perlengkapan
 Ekspansi pasar
Yaitu ekspansi perusahaan yang didorong oleh tujuan untuk meningkatkan
volume penjualan dalam rangka meraih laba sesuai rencana pengembangan
sebagai akibat dari peningkatan permintaan.

d) Reorganisasi
Yaitu penataan kembali atau penyusunan kembali atau upaya perbaikan atau
perubahan yang dilakukan untuk menyehatkan perusahaan.
Bentuk-bentuk reorganisasi :
 Reorganisasi yuridis
Yaitu perubahan mengenai bentuk hukum dari suatu perusahaan atau badan
usaha. Misalnya dari CV menjadi PT
 Reorganisasi intern
Yaitu perubahan mengenai bentuk atau struktur organisasi perusahaan.
Misalnya perubahan struktur organisasi dari bentuk organisasi lini dan staff ke
organisasi fungsional
 Reorganisasi finansial
Yaitu perubahan kebijakan di bidang keuangan. Misalnya perubahan struktur
modal pada saat perusahaan sedang mengalami masalah dalam bidang
keuangan dimana perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajiban
finansialnya akibat kondisi finansial yang tidak solvabel.

Anda mungkin juga menyukai