SKRIPSI
OLEH
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
maupun C++, (3) Memiliki modul-modul instan yang siap digunakan untuk
berbagai keperluan pemrograman.
Selain perubahan pada bahasa pemrograman yang dipakai, bahan ajar akan
dirancang menggunakan model pembelajaran CDIO yang dikembangkan oleh MIT.
Konsep pembelajaran CDIO adalah membuat sebuah projek yang diambil dari
kehidupan nyata sehingga mahasiswa dituntut secara tim menyelesaikan suatu
masalah dengan eksplorasi penyelasian masalah yang kemudian dipraktekkan pada
praktikum. Tujuan digunakannya metode ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan menganalisis masalah, pemecahan masalah, dan inovasi sehingga
tujuan dari pembelajaran dapat tercapai (Crawley, dkk., 2014).
B. Tujuan Pengembangan
C. Batasan Pengembangan
Batasan dalam penelitian & pengembangan modul ini adalah pada uji coba
hanya dilakukan uji coba formatif. Serta pengembangan berakhir setelah modul
selesai dan dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran struktur data
sesungguhnya.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Modul
C. Struktur Data
BAB III
METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN
A. Model Pengembangan
B. Prosedur Pengembangan
Pada tahap awal pengembangan bahan ajar ini, hal pertama yang dilakukan
adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini berdasar
pada katalog jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Dari analisis
deskripsi kompetensi dapat dirumuskan tujuan pembelajaran yaitu, dapat
mengetahui konsep struktur data dalam pemrograman dan dapat menerapkannya
untuk penyelesaian masalah pemrograman.
Langkah kedua yaitu melakukan analisis instruksional. Tujuan tahap ini
adalah untuk mengidentifikasi kemampuan dan pengetahuan yang perlu dikuasai
atau dimiliki oleh mahasiswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kemudian
Langkah ketiga yaitu mengidentifikasi perilaku dan karakteristik mahasiswa. Hal –
hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini antara lain adalah perilaku mahasiswa,
karakteristik praktikum, bahan ajar yang digunakan, maupun sistem pembelajaran
yang diterapkan.
Langkah selanjutnya yaitu merumuskan tujuan kinerja. Mengacu pada
standar kompetensi, maka ditentukan deskripsi kompetensi tiap materi yang akan
dipelajari oleh mahasiswa dalam pembelajaran. Kemudian, dilanjutkan dengan
mengembangkan instrument penilaian. Standar penilaian dirumuskan berdasar pada
latihan dan studi kasus yang diselesaikan oleh mahasiswa. Pekerjaan yang dinilai
tidak hanya sebatas pada hasil akhir program yang dikerjakan, namun juga
disesuaikan dengan langkah penyelesaian CDIO. Penerapan metode pembelajaran
10
ini dinilai sesuai sesuai untuk diintegrasikan pada bahan ajar. Hal ini dilakukan
untuk mendukung pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran yang
dikehendaki.
Setelah itu pengembangan bahan ajar mulai dilaksanakan. Pemilihan bahan
ajar dan sumber pembelajaran dilakukan sesuai dengan materi dan strategi
pembelajaran yang akan digunakan. Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan tes
formatif. Pada tes ini, uji coba perseorangan melibatkan dosen sebagai reviewer ahli
media maupun materi. Dilanjutkan dengan uji coba kelompok kecil dilakukan
dengan mengujicobakan bahan ajar terhadap kelompok skala kecil berjumlah
delapan mahasiswa. Sedangkan uji coba lapangan dilakukan terhadap subyek uji
coba kelompok besar berjumlah 30 mahasiswa.
Dari uji tersebut, data yang diperoleh dalam pengembangan modul ajar ini
adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang digunakan sebagai data
utama untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang diukur dari lingkup kualitas
produk berdasarkan angket penilaian yang diisi oleh review ahli dan mahasiswa.
Data kualitatif merupakan data yang diambil sebagai penguat data kuantitatif yang
dapat berupa tanggapan dan saran dari reviewer ahli dan mahasiswa.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah (1) lembar validasi, (2) angket pengguna. Angket dikembangkan
berdasarkan kriteria kelayakan buku ajar oleh BSNP (Buletin BSNP, 2007:21).
Kisi-kisi angket ditunjukkan pada lampiran. Instrumen pengumpulan data yang
digunakan berupa angket dan dilengkapi saran untuk perbaikan modul. Skala yang
digunakan adalah skala Likert yang ditunjukkan pada Tabel 2.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Latihan dan studi kasus yang disajikan tidak hanya berasal dari modul yang
dikerjakan oleh mahasiswa, melainkan terdapat tautan-tautan dari sumber lain yang
mengharuskan mahasiswa harus mengeksplorasi ke sumber yang berbeda. Pada
setiap latihan atau studi kasus terdapat simbol-simbol CDIO sebelmunya untuk
menentukan langkah apa saja yang perlu dilakukan pada setiap latihan atau studi
kasus. Contoh dari lembar latihan dan studi kasus dapat dilihat pada Gambar 6.
cover modul yang hampir sama dengan logo Universitas Negeri malang, sehingga
perlu perbaikan pada warna dasar cover modul.
Selain itu ada satu hal yang ditanyakan ahli media terhadap tautan dari sumber
lain yang digunakan pada modul. Ahli media mengkhawatirkan ketersediaan tautan
yang dipakai apakah dijamin akan tersedia dalam jangka waktu yang lama. Karena
dikhawatirkan tautan yang digunakan bisa saja rusak atau kadaluarsa sehingga akan
mengganggu penggunaan modul jika hal tersebut terjadi. Saran dari ahli media
terkait hal ini yaitu menempatkan isi atau konten dari tautan-tautan tersebut pada
sistem cloud computing yang sifatnya permanen seperti google drive, drop box,
atupun yang lainnya. Untuk saran ini tidak dilakukan oleh pengembang berdasarkan
beberapa pertimbangan yaitu:
a. Penggunaan tautan ini disesuaikan dengan konsep CDIO yang membuat peserta
didik tidak terpaku pada satu sumber belajar.
b. Tujuan menggunakan tautan pada modul adalah membuat mahasiswa
terpancing untuk mengksplorasi materi dari bermacam sumber. Sehingga
diharapkan membuahkan pemikiran ataupun solusi yang kreatif dari setiap
permasalahan.
Penggunaan tautan tidak selamanya harus menggunakan tautan yang ada.
Tautan bersifat fleksibel dapat dirubah, ataupun ditambahkan sesuai dengan
kebutuhan dosen, instruktur atau kondisi saat pembelajaran.
Tabel 4. Hasil Validasi Media dan Materi
Materi
Aspek Media
Kelayakan bahasa -
93.75%
Kelayakan kegrafisan -
90.27%
Kelayakan isi modul 96.05%
-
Kelayakan penyajian modul 100%
-
Selain itu, berdasarkan validasi ahli materi yang dipaparkan pada Tabel 4,
aspek kelayakan isi modul mendapatkan persentase 96,5% dan kelayakan penyajian
modul sebesar 100%. Nilai ini termasuk dalam kategori sangat valid, namun perlu
beberapa perbaikan berdasarkan saran ahli materi. Saran tersebut diantaranya
penjelasan program masih menggunakan bahasa Inggris dan perlu dirubah bahasa
Indonesia agar lebih mudah dipahami mahasiswa.
2. Uji Coba
Uji coba dilakukan secara kelompok kecil (8 orang) dan kelompok besar (30)
mahasiswa teknik elektro Universitas Negeri Malang. Pemilihan subjek coba
dilakukan secara acak dengan syarat mahasiswa tersebut sedang ataupun telah
menempuh matakuliah struktur data. hasil penilaian uji coba untuk setiap aspek
ditunjukkan pada Tabel 5.
16
Presentase Kevalidan
Aspek
Kelompok Kecil Kelompok Besar
Tampilan 81.25% 79.52%
Penyajian 85.41% 77.59%
Manfaat 79.68% 79.37%
Rata-rata 82.81% 78.62%
Berdasarkan hasil uji coba kelompok bersar pada Tabel 5, nilai keseluruhan
didapatkan 78.62%. Nilai yang didapatkan ini termasuk kategori cukup valid
dengan sedikit perbaikan. Saran dan komentar yang didapat dari responden hampir
sama dengan saran dan komentar yang didapatkan dari uji kelompok kecil.
Berdasarkan hasil yang didapat dari empat subjek coba yang terdiri dari ahli
materi, ahli media, kelompok kecil, dan kelompok besar menghasilkan nilai
kategori yang valid. Namun, terdapat perbedaan diantara para ahli dan mahasiswa
dimana nilai dari para ahli termasuk sangat valid sedangkan nilai dari mahasiswa
termasuk cukup valid dengan sedikit revisi. Hal ini bisa disebabkan karena latar
belakang ilmu pengetahuan yang berbeda. Latar belakang para ahli yang lebih
dibandingkan mahasiswa, membuat nilai yang didapatkan modul relatif lebih
tinggi. Sedangkan, latar belakang ilmu pengetahuan mahasiswa yang beragam juga
berpengaruh pada variasi nilai yang diberikan pada modul (Ambrose, dkk., 2010).
Faktor lain yang berpengaruh juga karakteristi modul yang berbeda dengan
penerapan metode CDIO. Penjabaran materi yang sederhana dan mengharuskan
mahasiswa untuk mengeksplorasi ke sumber lain juga berpengaruh pada penilaian
mahasiswa (Asfani, dkk., 2016).
Berdasarkan analisa dari hasil penilaian yang didapat, perlu adanya penelitian
lebih lanjut mengenai pengembangan modul ini. Penerapan secara utuh perlu
dilakukan untuk mengetahui manfaat dan tujuan dari pengembangan modul. Selain
penerapan secara utuh, penilaian secara eksperimen bisa dilakukan untuk
mengetahui perubahan nilai maupun perilaku peserta didi secara signifikan.
Sehingga, dapat diketahui ekeftifitas penggunaan modul dalam penerapannya.
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Produk berupa modul cetak pemrograman berorientasi praktikum struktur
data berbasis CDIO untuk Instruktur dan Mahasiswa jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Malang telah dikembangkan dan diuji kelayakannya. Produk
dirancang dan dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan Dick
and Carey.
Berdasarkan hasil validasi dari ahli materi, dapat disimpulkan bahwa materi
yang ada dalam modul pemrograman struktur data, telah sesuai dengan Kompetensi
Dasar yang terdapat pada katalog TE UM dan tujuan metode pembelajaran CDIO.
Berdasarkan hasil validasi dari ahli media, dapat disimpulkan bahwa media telah
layak untuk diuji cobakan pada kelompok kecil dan kelompok besar. Hasil uji coba
pada kedua kelompok menunjukkan bahwa modul dapat digunakan pada
pembelajaran struktur data secara utuh.
Agar produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka ada
beberapa saran terkait pemanfaatan, pengembangan, dan penelitian terkait
selanjutnya, diantaranya:
a. Mahasiswa disarankan untuk mempelajari materi dan melakukan praktikum
sesuai dengan instruksi dan petunjuk pada modul. Apabila ada kesulitan atau
permasalahan terkait dengan modul, dapat bertanya pada dosen/instruktur.
b. Instruktur atau Dosen Disarankan untuk menaati ketentuan dan petunjuk
penggunaan modul sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penyampaian
materi hingga menilai kemampuan peserta didik.
c. Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang Disarankan untuk
mendayagunakan modul sebagai suplemen pelengkap bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan.
d. Materi yang ada pada modul masih dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga
produk yang dihasilkan dari materi masih relevan dan disesuaikan dengan
kondisi teknologi selanjutnya.
e. Modul dapat diimplementasikan pada matkuliah lain di bidang keteknikan,
dengan beberapa penyesuaian.
f. Modul praktikum struktur data berbasis CDIO ini dapat dikembangkan lebih
lanjut dalam media yang berbeda seperti web, buku digital dan sebagainya,
dengan menyesuaikan kebutuhan.
g. Penelitian eksperimen untuk mengetahui efektifitas pembelajaran struktur data
dengan penggunaan modul.
18
DAFTAR RUJUKAN
Almazyad, R., & Alqarawy, M. (2020, April). The Design of Dick and Carey
Model. In Society for Information Technology & Teacher Education
International Conference (pp. 544-547). Association for the Advancement of
Computing in Education (AACE).
Ambrose, S. A., Bridges, M. W., DiPietro, M., Lovett, M. C., & Norman, M. K.
(2010). How learning works: Seven research-based principles for smart
teaching. San Francisco: John Wiley & Sons.
Anwar, I. (2010). Pengembangan Bahan Ajar. Bandung: Direktori UPI.
Asfani, K., Suswanto, H., & Wibawa, A. P. (2016). Influential factors of students ’
competence. World Transactions on Engineering and Technology Education,
14(3), 416–420.
Crawley, E. F., Malmqvist, J., Östlund, S., & Brodeur, D. R. (2014). Rethinking
Engineering Education (2nd ed.). New York: Springer.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-05561-9
Daryanto. (2013). Menyusun Modul (Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam
Mengajar). Yogyakarta: Gava Media.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction.
Pearson.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Horowitz, E., & Sahni, S. (1981). Fundamentals of Data Structures.
Humer, S. J., & Foster, E. C. (2014). A Comparative Analysis of the C++, Java, and
Python Languages.
Karumanchi, N. (2016). Data Structure and Algorithmic Thinking with Python Data
Structure and Algorithmic Puzzles. Bombay: CareerMonk. Retrieved from
http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md5=343D25DE4689AAB5650C351B
E397D218
Kaul, N. (2015). The Rise and Rise of Python: September Testing Webinar.
Retrieved from https://blog.smartbear.com/testing/the-rise-and-rise-of-
python-september-testing-webinar/
Lewis, B. (2016). TLM - Teaching/Learning Materials. Retrieved from
https://www.thoughtco.com/tlm-teaching-learning-materials-2081658
Lingling, G., Guowei, T., Yu, F., Jinghui, L., & Wanping, Z. (2012). Research and
Practice on CDIO-based Application-oriented Practical Teaching System of
Computer Major. International Conference on Future Computer Supported
Education Research, 2, 24–29. https://doi.org/10.1016/j.ieri.2012.06.046
Millman, K. J., & Aivazis, M. (2011). Python for scientists and engineers.
Computing in Science and Engineering, 13(2), 9–12.
https://doi.org/10.1109/MCSE.2011.36
Mu, Y., You, D., & Dou, Y. (2015). CDIO Training Mode of Programming Ability
for Software Engineering Students Based on ACM/ICPC Competition
Standard. Proceedings of the 11th International CDIO Conference.
Nasution, S. (2010). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pham, P. A., Nguyen, M. D., Nguyen, L. Q., Nguyen, T. M., & Le, B. N. (2014).
Learning Computer Programming in Cdio’S Team Settings. Proceedings of
19