Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

WAWASAN NUSANTARA
Disusun untuk menyelesaikan tugas semester genap mata pelajaran PPKN

Disusun Oleh:
1. Muhammad Nabil Fayzan Averil
2. Delfi Alya Putri
Kelas X IPS 2

SMAN 5 Kota Tangerang Selatan


Jl. Puri Bintaro Hijau Blok F.lV Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten
2023
Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Puji dan syukur


penyusun panjatkan kepada Allah Swt. Atas ridho-Nya penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan tugas ini. Tugas ini di ajukan untuk memenuhi tugas PPKN semester genap. Tidak
dapat disangkal bahwa butuh usaha yang keras dalam penyelesaian pengerjaan tugas ini. Namun,
karya ini tidak akan selesai tanpa orang-orang tercinta di sekeliling penulis yang mendukung dan
membantu. Terima kasih yang sebesar besarnya penyusun sampaikan kepada:

1. Kedua orangtua penyusun


2. Ibu Dupiah Zakaria S.Pd. M.M selaku wali kelas penyusun yang senantiasa mengingatkan
untuk menuntaskan tugas tugas dari semua mata pelajaran
3. Bapak Drs. Ali Nugroho M.M sebagai guru PPKN yang telah membimbing dalam
mengerjakan tugas ini.
4. Teman – teman sekelas seperjuangan yang selalu saling menyemangati.

Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah Swt. dan akhirnya
penyusun menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan ilmu
yang penyusun miliki. Untuk itu penyusun dengan kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pihak demi membangun laporan penelitian ini. Mohon maaf
atas semua kekurangan dan kesalahan penyusun, baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja, penulis hanyalah manusia biasa yang jauh dari kesempurnaan. Semoga dengan proses
pembuatan tugas ini, penyusun mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga, serta
bermanfaat untuk masa yang akan datang.

Tanggerang Selatan, Mei 2023

Penyusun

1
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................................... 1
Daftar Isi .................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 3

1.2 Pengertian wawasan nusantara .................................................................................................. 3

1.3 Tujuan wawasan nusantara ........................................................................................................ 4

1.4 Asas Wawasan Nusantara.......................................................................................................... 5

1.5 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 6


2.1 Hubungan wawasan nusantara dengan sikap mampu bekerjasama ........................................ 6

2.2 Hubungan wawasan nusantara dengan sikap menunjukkan kepedulian dalam


lingkungan masyarakat .................................................................................................................... 7

2.4 Hubungan wawasan nusantara dengan sikap menjaga keadilan ............................................. 8

2.5 Hubungan wawasan nusantara dengan berperilaku jujur ........................................................ 9

2.6 Hubungan wawasan nusantara dengan sikap melestarikan budaya bangsa ..........................10

2.7 Hubungan wawasan nusantara dengan sikap membentengi diri dari budaya asing
negatif………………………………………………………………………………………………….10

2.8 Hubungan wawasan nusantara dengan penerapan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan ...11

2.9 Hubungan wawasan nusantara dengan peningkatan sikap nasionalisme ..............................13

2.10 Dampak negatif jika kita tidak menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan ...........13

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 14


3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................14

3.2 Saran ..........................................................................................................................................14

Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 15

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman suku bangsa dan
budaya. Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang sangat strategis dan kaya akan sumber daya alam. Disamping itu negara
Indonesia juga memiliki tantangan, yakni wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang
harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air. Oleh karena itu diperlukan cara pandang,
cara pandang yang di maksud adalah cara pandang Wawasan Nusantara untuk mewujudkan cita-
cita nasional, terbentuknya negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa, dan
wilayah negara kesatuan Republik Indonesia; yang meliputi daratan, laut, serta udara dan ruang di
atasnya, sebagai satu kesatuan, kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan. Wawasan Nusantara sendiri digunakan sebagai pedoman, motivasi, dorongan, dan
rambu-rambu dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan, tindakan dalam penyelenggaraan
negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat termasuk dalam kehidupan sehari hari.

1.2 Pengertian wawasan nusantara

Dalam bahasa Indonesia, wawasan berarti penglihatan, pandangan atau konsep, sedangkan
Nusantara secara umum merujuk pada kepulauan Indonesia. Berdasarkan TAP MPR tahun 1993
dan 1998 tentang GBHN, Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap
dirinya sendiri, tanah airnya, dan nilai-nilai strategis di sekitarnya yang mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa, dengan tetap menghormati setiap aspek kebhinekaan daerah untuk mencapai
tujuan nasional. Kemunculan konsep dan pemikiran wawasan nusantara disebabkan oleh lokasi
geografis, geopolitik, geostrategi, historis dan yuridis formal. Berikut ini beberapa definisi dan
makna wawasan nusantara dilihat dari berbagai sudut pandang ahli:

1. Munadjat Danusaputro, 1981


Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang saling berhubungan serta penerapannya di
tengah lingkungan berdasarkan asas nusantara.
3
Asas nusantara sendiri merupakan suatu ketentuan dasar yang harus ditaati, dipatuhi dan
dipelihara agar kepentingan nasional dapat terwujud. Cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya juga harus sesuai dengan ide nasional Pancasila, sebagai aspirasi suatu bangsa
yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di tengah-tengah lingkungan yang menjiwai tindak
kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan bangsa.

2. M. Panggabean, 1979
Menurut M. Panggabean, wawasan nusantara merupakan doktrin politik bangsa Indonesia
untuk mempertahankan kelangsungan hidup NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan
mempertimbangkan pengaruh ekonomi, geografi, demografi, teknologi dan peluang strategis
lainnya. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, dan nilai yang terkandung di dalam
wawasan nusantara telah diintegrasikan dalam lima aspek secara intern yaitu kesatuan wilayah,
kesatuan bangsa, kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan. Sedangkan untuk
ekstern nilai integrasi diarahkan untuk mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

1.3 Tujuan wawasan nusantara

Dalam pelaksanaannya, wawasan nusantara mengutamakan persatuan daerah dengan tetap


menjunjung tinggi kebhinekaan untuk mencapai kerukunan sosial, kesejahteraan bersama,
kemajuan, dan tujuan nasional lainnya. Wawasan nusantara memiliki dua tujuan utama,
diantaranya:

1. Tujuan wawasan nusantara ke luar


Adalah menjamin kepentingan nasional dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun
kehidupan dalam negeri. Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling menghormati. Bangsa
Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan menjaga kepentingan nasionalnya dalam
kehidupan internasionalnya di semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya
maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang tertera dalam UUD
1945.

4
2. Tujuan wawasan nusantara ke dalam
Adalah menjamin persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek
alamiah maupun aspek sosial. Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berupaya
mencegah faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa sedini mungkin, juga terus
mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

1.4 Asas Wawasan Nusantara

Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang wajib dipatuhi,
dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar tercipta perdamaian serta
keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan ada 6 asas wawasan nusantara yaitu:

1. Asas Solidaritas
2. Asas Kejujuran
3. Asas Kesamaan tujuan
4. Asas Keadilan
5. Asas kerjasama
6. Asas kesetiaan

1.5 Rumusan Masalah

1. Apa hubungan wawasan nusantara dengan sikap mampu bekerjasama, menunjukkan


kepedulian dalam lingkungan masyarakat, serta menjaga kebersihan lingkungan?
2. Apa hubungan wawasan nusantara dengan sikap menjaga keadilan dan berperilaku jujur?
3. Apa hubungan wawasan nusantara dengan sikap melestarikan budaya bangsa serta
membentengi diri dari budaya asing negatif?
4. Apa hubungan wawasan nusantara dengan penerapan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan
serta peningkatan sikap nasionalisme?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hubungan wawasan nusantara dengan sikap mampu bekerjasama

Sikap mampu bekerjasama merupakan penerapan asas kerjasama dan asas kesamaan tujuan
dalam wawasan nusantara. kerja sama adalah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan yang sebelumnya telah disepakati bersama. Manusia merupakan makhluk
sosial yang berarti tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain untuk menjalani
hidupnya. Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama akan menciptakan
kerjasama antar elemen masyarakat. Sebab, sikap kerja sama akan memudahkan serta
meringankan suatu pekerjaan. Kerjasama serta koordinasi tersebut dapat dilaksanakan atas dasar
kesetaraan sehingga kerjasama dalam kelompok, baik kelompok kecil maupun kelompok besar
dapat mencapai sinergi yang lebih baik agar terciptanya efektivitas dalam mencapai tujuan dan
kepentingan bersama.

Dalam ilmu sosiologi, kerja sama masuk ke dalam bentuk interaksi sosial asosiatif, yaitu
interaksi sosial positif yang mengarah pada persatuan. Kerja sama bisa bersifat konstruktif atau
membangun dan juga bisa bersifat destruktif atau merusak. Contoh kerja sama konstruktif adalah
kerja sama tim basket dalam pertandingan. Sedangkan contoh kerja sama destruktif adalah tawuran
antar pelajar. Contoh lain kerjasama yang bersifat membangun adalah gotong royong. Gotong
royong merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan secara sukarela untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan tertentu dalam upaya mencukupi kebutuhan dan menghadapi permasalahan
secara bersama - sama. Contoh nyata perilaku gotong royong antara lain:

1. Warga yang bergotong royong membangun fasilitas umum, seperti jalan atau jembatan
2. Siswa di sekolah bergotong royong mempersiapkan pementasan seni teater
3. Warga bergotong royong dalam mempersiapkan kegiatan hari besar keagamaan
4. Gotong royong membantu warga yang mengadakan hajatan
5. Panitia pemilu bergotong royong mempersiapkan pemilu dan seluruh warga membantu
mensukseskan pelaksanaan pemilu
6. Sebagian warga bergotong royong membantu penggalian kubur dan mengantarkan jenazah
ke pemakaman saat ada salah satu warga yang meninggal dunia

6
2.2 Hubungan wawasan nusantara dengan sikap menunjukkan kepedulian dalam
lingkungan masyarakat

Sikap menunjukkan kepedulian dalam lingkungan masyarakat merupakan penerapan asas


solidaritas dalam wawasan nusantara. Dalam asas solidartas, diperlukan sikap mau memberi, dan
berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing masing. Solidaritas
adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk pada hubungan antar individu atau kelompok
berdasarkan rasa saling percaya, kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan rasa
sepenanggungan. Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh masyarakat
Indonesia, tanpa membeda-bedakan dari dan kepada siapa.

Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain. Peduli adalah sikap
empati yang kuat dalam diri seseorang yang mendorong untuk meringankan beban orang lain.
Contoh sikap menunjukkan kepedulian di lingkungan masyarakat antara lain:

1. Mengadakan donasi sumbangan untuk korban bencana alam.


2. Menjenguk saudara, teman, atau tetangga yang sedang sakit,
3. Menjadi pendonor darah
4. Mengadakan bakti sosial ke panti asuhan
5. Berbelasungkawa dan ikut melayat bila ada tetangga atau orang yang kita kenal meninggal
6. Menyingkirkan paku atau benda tajam lainnya yang ada di jalan
7. Membantu seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas dengan cara menolongnya
8. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong di masyarakat
9. Melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang berwenang

2.3 Hubungan wawasan nusantara dengan perilaku berperan serta menjaga kebersihan
lingkungan

Menjadikan nilai nilai Pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat
tentunya merupakan penerapan nyata wawasan nusantara. Penerapan nilai nilai Pancasila dapat
dimulai dari hal hal sederhana, seperti berperan serta menjaga kebersihan lingkungan.

7
Berperan serta dalam menjaga kebersihan, ketentraman, dan keamanan di lingkungan
masyarakat merupakan pengamalan sila ke 3 pancasila. Sedangkan membantu menjaga
lingkungan hidup yang bersih, sehat, dan lestari, dengan mengurangi sampah dan merawat alam
sekitar merupakan pengamalan sila ke 2 pancasila. Menjaga Kebersihan lingkungan merupakan
tanggung jawab setiap warga negara di wilayah tempat tinggalnya. Lingkungan yang bersih
mencerminkan kualitas hidup masyarakat, dan juga menjamin terjaganya kesehatan masing-
masing individu. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan perilaku menerapkan norma
kesopanan baik di lingkungan rumah, sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Contoh perilaku
berperan serta menjaga kebersihan lingkungan antara lain:

1. Membuang sampah pada tempatnya


2. Menyediakan tempat sampah di tempat yang mudah dijangkau
3. Bekerjasama dengan anggota keluarga yang ada di rumah untuk membersihkan seluruh
bagian rumah secara rutin
4. Membuang barang yang sudah tidak terpakai
5. Memisahkan jenis sampah organik dan sampah non organik
6. Rajin membersihkan tempat – tempat yang rawan menjadi tempat buang sampah
sembarangan, seperti laci meja, kolong tempat tidur, rumput di taman, dan lain lain.
7. Rajin melaksanakan piket kelas sesuai jadwal yang telah dibagi dengan adil
8. Merapikan barang setelah digunakan
9. Tidak buang air besar atau buang air kecil di tempat yang tidak semestinya, seperti di
sungai, di semak - semak, di selokan, dan lain lain.
10. Selalu menyiram toilet setelah digunakan
11. Melakukan kegiatan daur ulang sampah

2.4 Hubungan wawasan nusantara dengan sikap menjaga keadilan

Sikap menjaga keadilan merupakan penerapan asas keadilan wawasn nusantara. Asas keadilan
adalah asas wawasan nusantara yang menyatakan bahwa adanya kesesuaian pembagian hasil
dengan adil sesuai jerih payah dan kegiatannya. Asas keadilan berlaku untuk perorangan,
golongan, kelompok, maupun daerah. Asas keadilan merujuk pada kesesuaian pembagian hasil
(kekayaan Indonesia) dengan adil, baik itu untuk perorangan, golongan, kelompok, maupun
daerah.

8
Dalam mewujudkan cita-cita nasional, prinsip keadilan harus dijunjung tinggi dan ditegakkan
pada semua golongan atau kelompok, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antar
golongan masing-masing individu. Keadilan memiliki kata dasar adil. Adil memiliki makna sama
berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran,
sepatutnya dan tidak sewenang-wenang. Selain itu, keadilan juga dapat diartikan sebagai berikut:

1. Keadilan adalah suatu tindakan yang didasarkan pada norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat.
2. Keadilan merupakan suatu tindakan yang mengandung kebenaran, tidak memihak, dan
dapat dipertanggungjawabkan, serta memperlakukan orang pada kedudukan yang sama.
3. Keadilan merupakan sikap dan perbuatan yang tidak berat sebelah, tidak memihak, serta
memberikan sesuatu kepada orang lain yang menjadi haknya.

2.5 Hubungan wawasan nusantara dengan berperilaku jujur

Berperilaku jujur merupakan penerapan asas kejujuran wawasan nusantara. kejujuran berarti
adanya keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita. Demi kebenaran dan kemajuan
bangsa dan negara hal ini harus dilakukan. Jujur adalah dasar dari semua sikap baik. Jujur bisa
memengaruhi budi pekerti, akhlak, serta moral setiap manusia. Jujur memiliki dampak yang baik
untuk diri sendiri, seperti meningkatkan rasa percaya diri. Contoh perilaku jujur antara lain:

1. Tidak bersikap munafik atau pura pura baik


2. Mengembalikan sesuatu yang bukan hak
3. Tidak mengakui barang hak milik orang lain
4. Tidak melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme
5. Tidak meminjam barang milik orang lain tanpa izin
6. Menepati janji dan mengakui kesalahan
7. Tidak mencuri barang milik orang lain
8. Tidak menyontek ketika ujian
9. Tidak menyebarkan fitnah
10. Tidak menyebarkan berita hoax

9
2.6 Hubungan wawasan nusantara dengan sikap melestarikan budaya bangsa

Budaya bangsa Indonesia adalah budaya yang menggambarkan keadaan dan sifat di setiap
daerah di Indonesia. Pelestarian budaya merupakan upaya perlindungan dari kemusnahan atau
kerusakan warisan budaya yang merupakan salah satu tujuan wawasan nusantara. Maksud dari
melestarikan budaya adalah agar nilai-nilai luhur budaya, yang ada di dalam suatu tradisi dapat
tetap dipertahankan, meskipun telah melalui proses perubahan bentuk budaya. Secara umum
permasalahan dalam bidang kebudayaan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah, tentang
bagaimana cara masyarakat Indonesia itu sendiri untuk memajukan dan melestarikan budayanya.

Salah satu bentuk transformasi atau perubahan bentuk budaya adalah kehadiran globalisasi.
Indonesia telah dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya daerah atau lokalnya. Untuk itu,
dengan banyaknya warisan budaya daerah yang dimiliki bangsa Indonesia, masyarakat kita wajib
untuk melestarikan budaya daerah sekitarnya. Contoh sikap yang mencerminkan pelestarian
budaya bangsa antara lain:

1. Mempelajari dan memakai bahasa daerah di lingkungan keluarga


2. Ikut serta dalam kegiatan lomba / pentas seni di daerah sekitar
3. Mempelajari tarian, alat musik atau seni pertunjukan dari berbegai daerah
4. Belajar mengenal dan mengonsumsi makanan khas dari berbagai daerah
5. Menggunakan pakaian adat pada saat acara acara tertentu
6. Menggunakan produk dalam negeri
7. Menghormati adat istiadat daerah lain
8. Tidak mengotori tempat wisata yang mengandung unsur kebudayaan
9. Senantiasa untuk mau mengenal adat istiadat dan budaya dari berbagai suku yang ada di
Indonesia

2.7 Hubungan wawasan nusantara dengan sikap membentengi diri dari budaya asing
negatif

Membentengi diri dari budaya asing negatif merupakan implementasi wawasan nusantara
dalam bidang kehidupan sosial budaya. Adanya globalisasi menyebabkan beragam budaya dari
berbagai negara menyebar dengan mudah dan cepat dari satu negara ke negara lain karena sudah
tidak adanya lagi batas antarruang dan antarwaktu.

10
Indonesia merupakan salah satu wilayah atau negara yang mengalami proses tersebut di mana
banyak budaya asing masuk. Baik secara langsung melalui hubungan bilateral atau multilateral
dengan negara lain. Dan secara tidak langsung misalnya melalui media sosial. Oleh karena itu,
cara menyikapi banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah memilih atau menyaring
budaya sesuai atau tidak dengan nilai dan norma serta keadaan masyarakat Indonesia yang
multikultural. Jika budaya asing itu sesuai dengan masyarakat Indonesia, maka budaya asing itu
dapat diterapkan, diakulturasikan, maupun diasimilasikan dengan budaya Indonesia.

Contohnya, mendahulukan penyebrang jalan, menghargai waktu (menggunakan waktu


dengan baik dan tepat waktu), dan budaya antre. Sedangkan, jika budaya asing itu tidak sesuai
dengan masyarakat Indonesia, maka budaya itu ditolak dengan cara tidak menerapkannya. Contoh,
di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Belanda, dan Spanyol, melegalkan konsumsi ganja.
Namun, di Indonesia mengonsumsi ganja akan mendapatkan sanksi hukuman karena tidak sesuai
dengan norma yang berlaku di Indonesia.

2.8 Hubungan wawasan nusantara dengan penerapan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan

Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir, bersikap, bahkan
berucap. Dimulai dari menjadikan pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara dan
bermasyarakat. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila ini merupakan dasar
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai warga negara Indonesia, sudah
seharusnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila diterapkan dalam kehidupan. Contoh
penerapan nilai - nilai pancasila dalam kehidupan antara lain:

1. Ketuhanan yang maha esa


Berikut adalah contoh sikap yang mencerminkan sila pertama:
1. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
2. Tidak melakukan penistaan terhadap suatu agama, seperti melakukan perusakan rumah -
rumah ibadah.
3. Membina kerukunan hidup antarumat beragama.
4. Membina kerja sama dan tolong-menolong antarumat beragama.
5. Bersikap toleransi kepada umat agama lain.

11
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Berikut contoh sikap yang mencerminkan sila kedua:
1. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
2. Membantu orang yang sedang mengalami kesusahan.
3. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
4. Mengembangkan sikap saling menghormati.
5. membantu menjaga lingkungan hidup yang bersih, sehat, dan lestari, dengan mengurangi
sampah dan merawat alam sekitar

3, Persatuan indonesia
Berikut contoh sikap yang mencerminkan sila ketiga:
1. Berteman tanpa memandang status sosial ekonomi, agama, suku, ras, dan golongan
2. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat
3. Mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau keluarga
4. Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa.
5. Berperan serta dalam menjaga kebersihan, ketentraman, dan keamanan di lingkungan
masyarakat

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan


Berikut contoh sikap yang mencerminkan sila keempat:
1. Mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan
Permasalahan.
2. Ikut serta dalam pemilihan umum, presiden, dan kepala daerah.
3. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
4. Menghormati dan menghargai pendapat orang lain.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia


Berikut contoh sikap yang mencerminkan sila kelima:
1. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
2. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
3. Melakukan kegiatan untuk mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial.
4. Menghormati hak-hak orang lain

12
2.9 Hubungan wawasan nusantara dengan peningkatan sikap nasionalisme

Nasionalisme adalah sebuah perasaan cinta dan kebanggaan yang tinggi kepada tanah air
sehingga terbentuk kesetiaan kepada negara. Sikap nasionalisme merupakan penerapan asas
kesetiaan wawasan nusantara. Cara meningkatkan rasa nasionalisme bisa dilakukan melalui
beberapa hal antara lain:

1. Mempelajari sejarah bangsa indonesia dari berbagai sumber


2. Melaksanakan peringatan hari besar nasional
3. Melaksanakan upacara bendera
4. Menggunakan dan mencintai produk dalam negeri
5. Mempelajari bahasa dan kebudayaan daerah
6. Menjaga ketertiban dan kerukunan di lingkungan tempat tinggal
7. Menghormati simbol simbol negara
8. Mengunjungi tempat wisata budaya

2.10 Dampak negatif jika kita tidak menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan

Dampak pertama jika tidak memahami konsep wawasan nusantara yaitu berkurangnya rasa
persatuan dan kesatuan diantara para warga negara dan berkurangnya rasa untuk melindungi
bangsa secara utuh, sehingga dapat mudah terpengaruh oleh bangsa lain. Dampak kedua yaitu jika
kita kurang menerapkan wawasan nusantara membuat kita jadi pribadi yang berfikiran sempit dan
kurang percaya diri, menganggap peradaban negeri sendiri kurang baik dan peradaban negara lain
lebih baik. Dampak ketiga yaitu tidak terciptanya sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui,
menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan yang bisa mengakibatkan
sikap menganggap suku, agama atau golongannya lebih baik daripada yang lain. Dampak keempat
yaitu dapat menimbulkan perilaku – perilaku yang merugikan orang lain seperti melakukan
korupsi, tidak membayar pajak, serta membuat kerusakan dan keributan.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Cara pandang dan berpikir seseorang atau individu yang berdasarkan atas falsafah pancasila
atau wawasan nusantara adalah sebuah pola pikir dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai budaya
bangsa. Keberagamaan dalam indonesia akan disatukan dalam satu ideologi bangsa bhineka
tunggal ika dan persatuan kesatuan bangsa. Orang orang yang berwawasan nusantara akan selalu
menjaga ketertiban, keamanan dan ketenangan. Serta berupaya mematuhi tata tertib dan peraturan
yang ditentukan oleh undang undang dan hukum yang telah diatur dalam tatanan ketatanegaraan.

3.2 Saran

Mari meningkatkan kesadaran agar mau berperilaku dan berpandangan wawasan nusantara
sebagai cermin akan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa indonesia ini. Sekecil apapun
kebaikan untuk bangsa dan negara lebih baik dibanding dari segudang ilmu yang ada didunia ini.
Pembahasan makalah wawasan nusantara ini masih di jelaskan secara sederhana dalam rangka
untuk meningkatkan kesadaran kita akan bangsa indonesia. Dalam makalah ini memang tidak
membahas wawasan nusantara secara mendalam namun cukup untuk menambah khasanah tentang
wawasan nusantara. Makalah wawasan nusantara ini dapat dijadikan dasar pemikiran dalam
menentukan sikap kita sebagai warganegara. Belajar untuk memandang positif bukan kearah
negatif. Bangsa ini sangat membutuhkan sikap dengan tegas dan berpendirian bukan sekedar
berpengetahuan namun minim kesadaran dalam bersikap dan mengambil tindakan.

14
Daftar Pustaka

1) https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230106103836-569-896908/nilai-nilai-dan-
contoh-penerapan-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari
2) https://www.gramedia.com/literasi/wawasan-nusantara/
3) https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/24/150000679/wawasan-nusantara-
pengertian-latar-belakang-tujuan-dan-asas
4) https://www.gramedia.com/literasi/nasionalisme/
5) https://www.gramedia.com/literasi/contoh-sikap-adil/
6) https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5643019/nasionalisme-arti-tujuan-dan-
contohnya
7) https://www.kompas.com/stori/read/2022/12/31/110000679/6-asas-wawasan-nusantara
8) https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5744192/cara-melestarikan-budaya-daerah-agar-
tidak-hilang-ini-jawabannya
9) https://roboguru.ruangguru.com/question/bagaimana-cara-menyikapi-budaya-asing-yang-
masuk-ke-indonesia-_QU-XP3LH33D
10) https://www.merdeka.com/jatim/kebersihan-lingkungan-dan-manfaatnya-bagi-
kehidupan-bantu-jaga-kesehatan-kln.html
11) https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-perilaku-jujur-di-lingkungan-rumah-sekolah-
dan-masyarakat-1v1HF12oMnj/1
12) https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5834040/serba-serbi-kerja-sama-pengertian-
faktor-pendorong-dan-contohnya

15
16

Anda mungkin juga menyukai