Anda di halaman 1dari 4

NAMA : LALU AS FORMADI

NPT : 1804060

Dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) , dari pengalaman atau


pengetahuan atau dari referensi baik buku maupun vidio, bagaimana Metode/ Cara
penanganan :

1. Korban Pingsan

2. Luka:

a. Luka Robek,

b. Luka Bakar.

3. Pendarahan akibat benturan.

JAWABAN :

1. Cara pertolongan pertama pada orang pingsan:

Berikut ini adalah langkah-langkah yang tepat untuk menolong orang yang
pingsan:

 Pindahkan orang yang pingsan ke lokasi yang aman dan nyaman. Misalnya
jika pingsan di jalan, coba pindahkan orang tersebut ke tepi jalan. Jika pingsan
disebabkan oleh hawa panas, pindahkan orang tersebut ke tempat yang lebih
teduh dan pastikan dia mendapatkan udara segar.
 Minta bantuan orang lain untuk menghubungi ambulans atau rumah sakit
terdekat.
 Periksa kondisi orang yang pingsan, panggil orang tersebut dan lihat apakah ia
dapat memberi respon atau menjawab panggilan. Selain itu, perhatikan juga
apakah orang tersebut dapat bernapas dan terdapat denyut nadi di lehernya.
 Posisikan secara terlentang dan naikkan kakinya lebih tinggi sekitar 30 cm
dari dada. Tindakan ini bertujuan untuk mengembalikan aliran darah kembali
ke otak. Orang yang pingsan di tempat duduk pun dianjurkan untuk
dibaringkan di lantai atau permukaan yang datar.
 Jangan lupa untuk melonggarkan pakaiannya, agar dia dapat lebih mudah dan
nyaman untuk bernapas.
 Ketika sadar, berikan dia minuman manis, seperti teh manis. Minuman manis
dapat meningkatkan gula darah dan mengembalikan energi yang diperlukan
tubuhnya.
 Jika dia muntah, miringkan kepalanya agar tidak tersedak dan muntahannya
tidak mengenai dirinya.
 Jika orang tersebut tetap tidak sadarkan diri hingga beberapa menit lamanya,
tidak bernapas, atau denyut nadinya tidak terdeteksi, maka Anda perlu
memberikan napas buatan dan CPR sambil menunggu ambulans datang.

2. a. Luka robek :

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah cuci tangan terlebih dahulu
sebelum melakukan perawatan luka, untuk menghindari infeksi. Setelah itu, baru
lakukan beberapa hal berikut ini:

1. Perdarahan pada goresan dan luka ringan biasanya akan berhenti sendiri. Jika
tidak, beri tekanan lembut pada luka dengan kain yang bersih. Posisikan luka
menghadap ke atas.
2. Bilas luka dengan air bersih dan mengalir. Sekitar luka boleh dibersihkan
dengan sabun, tapi tidak pada lukanya, untuk menghindari iritasi.
3. Jika masih ada kotoran atau benda yang tertancap pada luka setelah
dibersihkan, gunakan pinset steril (yang telah dibersihkan dengan alkohol)
untuk mencabutnya. Jika masih ada yang tertancap, pergilah ke dokter agar
dapat dilakukan pembersihan luka secara menyeluruh, guna mengurangi risiko
infeksi dan tetanus.
4. Tidak perlu menggunakan cairan hidrogen peroksida, obat merah, atau larutan
antiseptik yang mengandung iodine, karena dapat menimbulkan iritasi pada
luka.
5. Oleskan krim atau salep antibiotik untuk membantu menjaga permukaan kulit
tetap lembap. Obat ini memang tidak membuat luka cepat sembuh, tapi bisa
mencegah infeksi sehingga proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan
baik. Namun jika muncul ruam pada kulit, segera hentikan penggunan salep.
6. Perban luka untuk menjaganya tetap bersih dan terhindar dari bakteri. Jika
luka atau goresannya kecil, tidak perlu diperban.

b. Luka Bakar :

Saat mendapatkan luka bakar, sebaiknya segera hubungi tenaga medis atau pergi
ke rumah sakit. Seba pengobatan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk
meminimalisir hal yang tidak diinginkan. Sambil menunggu bantuan medis, ada
cara pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Yaitu dengan cara:
 Bersihkan bagian luka dengan air mengalir (bukan air es atau air panas).
Biarkan air mengaliri luka hingga kira-kira 20 menit. Usahakan lakukan cara
ini sebelum kulit mulai melepuh. Mengalirkan air ke bagian yang terluka dapat
membantu mencegah panas masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam.
 Basahi sebuah kain atau kapas dengan air dingin. Kemudian, tepuk-tepukkan
pada bagian luka secara perlahan. Jangan terlalu lama ditempelkan dan
berhati-hatilah dengan bagian yang terluka.
 Hindari gesekan. Agar luka tidak terlalu parah, hindari bagian yang terluka
terkena gesekan atau benda lain. Untuk menghindarinya, cobalah untuk
menutup luka dengan penutup luka steril.

3. Pendarahan akibat benturan:

Sebelum kita melakukan penanganan, ada baiknya untuk mengetahui terlebih


dahulu kondisi korban. Untuk membantu memperkirakan berapa banyak darah yang
telah keluar dari tubuh korban, kita dapat mengacu kepada keluhan korban dan tanda
vital. Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok, seperti nadi
cepat dan lemah, nafas cepat dan dangkal, kulit pucat dingin dan lembab, wajah pucat
dan kebiruan pada bibir, lidah dan cuping telinga, pandangan hampa dan pupil mata
melebar, dan perubahan keadaan mental (cemas dan gelisah), maka penolong wajib
mencurigai bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.

Jika ada perdarahan besar, janganlah menyia-nyiakan waktu yang ada, cepat
tangani perdarahan sebelum korban kehabisan darah. Perhatikan tahapan untuk
melakukan penanganan berikut:

 Jangan membuang waktu untuk mencari penutup luka.


 Tekan luka langsung dengan jari atau telapak tangan (sebaiknya
menggunakan sarung tangan) atau dengan bahan lain.
 Bila perdarahan tidak berhenti, maka tinggikan anggota tubuh yang cedera
(hanya pada alat gerak) hingga melebihi tinggi jantung untuk mengurangi
terjadinya kekurangan darah.
 Jika perdarahan masih berlanjut, tekan pada titik tekan, yaitu arteri di atas
daerah yang mengalami perdarahan. Ada beberapa titik tekan, yaitu arteri
brakialis (arteri di lengan atas), arteri radialis (arteri di pergelangan tangan),
dan arteri femoralis (arteri di lipatan paha).
 Pertahankan dan tekan cukup kuat.
 Pasang pembalutan untuk menekan luka.
 Jangan memindahkan korban jika belum memiliki pengetahuan mengenai
pemindahan korban, dan singkirkan benda-benda yang ada di sekitar korban
(khususnya yang membahayakan).
Perdarahan ringan atau terkendali

Jika perdarahan terkendali, Anda bisa menyempatkan diri untuk mencari penutup
luka. Setelah itu, lakukan berbagai cara berikut:

 Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka.


 Tekan terus hingga pendarahan terkendali.
 Pertahankan penutup luka dan pembalut.
 Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama.

Anda mungkin juga menyukai