Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN TINGKAT NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA

ATLET ESPORT DI KOTA BANJARMASIN

Disusun Oleh :
Agung Nur Rahimi
EFT10190117

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI D-III FISIOTERAPI


POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN
BANJARMASIN
2021
GAMBARAN TINGKAT NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA
ATLET ESPORT DI KOTA BANJARMASIN

Disusun Oleh :
Agung Nur Rahimi
EFT10190117

Proposal Karya Tulis Ilmiah


Diajukan untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah Sebagai Persyaratan
Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Kesehatan (A. Md. Kes)

PROGRAM STUDI D-III FISIOTERAPI


POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN
BANJARMASIN
202
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan pengetahuan dan teknologi yang semakin maju ternyata


membawa perubahan ke berbagai aspek lapisan kehidupan (Bukhori &
Ummahatul, 2018). Salah satunya hasil dari perkembangan teknologi yaitu
internet (Priana, 2017). Kini internet semakin berkembang pesat (Isyanto &
Nandiwardhana, 2019). Bahkan banyak digemari oleh kalangan remaja untuk
dijadikan sebagai sarana hiburan (Syahran, 2015). Salah satunya adalah game
dengan menggunakan jaringan internet (Zamzami, 2013), hal ini disebut atau
dikenal dengan sebutan game online (Syaripulloh, 2020).
Game online adalah sebuah permainan yang paling diminati pada saat
ini dan banyak digunakan di berbagai kalangan anak muda maupun remaja
(Tedjasukmana, 2014). Bahkan sekarang ini banyak sekali kita jumpai
pemain game online di warung-warung (Fadli, 2014) maupun di sekitaran
lingkungan desa atau kota, mareka memfasilitasi akan adanya game online
tersebut (Safitri, 2021). Adapun permainan yang sering dimainkan mulai dari
jenis perang-perangan seperi Mobile Legend, PUBG, Free Fire, Domino. Hal
ini tentu saja membawah dampak yang sangat besar terhadap pelajar maupun
remaja yang memainkan game online tersebut sehingga akan menyebabkan
ketagihan bahkan bisa mengalami ketergantungan aktivitas game (Masfiah &
Putri, 2019).
Esports atau electronic sport adalah bidang olahraga yang
menggunakan game sebagai bidang kompetitif utama (Prasetio, 2017).
Olahraga elektronik (juga dikenal sebagai permainan kompetitif, permainan
pro, ESports, E-Sports, electronic sports, atau pro gaming di Korea Selatan)
merupakan suatu istilah untuk kompetisi permainan video pemain jamak,
umumnya antara para pemain profesional. Wahyudi (2017) menyebutkan
bahwa esport merupakan olahraga digital yang terorganisir dengan pelatihan
khusus seperti halnya atlet profesional sepak bola, bulutangkis, ataupun
basket. (Pertiwi, 2017)
Karena penyedia jasa stream seperti Twitch dan Youtube semakin
mendorong para gamers untuk menonton pertandingan esport dan juga
menonton orang lain bermain game, maka pada sepanjang tahun 2020, ada
total 3,77 miliar gamer di seluruh dunia (Akbar, 2017). Jika dibandingkan
dengan jumlah pengguna internet di seluruh dunia sebanyak 4,66 miliar, ini
berarti sekitar 81% adalah gamer (Hootsuite, 2020). Sedangkan indonesia
masih dalam tahap merangkak di awal penemuan teknologi, khususnya
komputer dan perangkat pendukungnya. Ketika komputer pertama khusus
bermain game ditemukan pada 1951, Indonesia masih meraba dunia luas.
Sekarang olahraga elektronik atau eSport kini sedang berkembang pesat di
Indonesia. Terbukti dari beberapa tim esport Indonesia yang berprestasi di
kompetisi esport internasional (Faisal, 2017). Indonesia merupakan negara
pendorong utama pertumbuhan industri esport di Asia Tenggara. Dari total
274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, Indonesia berkontribusi
sekitar 43 % terhadap jumlah total tersebut. Namun sayangnya banyak
pemain esport yang sangat minim pengetahuan tentang akibat yang bisa
dirasakannya ketika bermain game, salah satunya adalah nyeri punggung
bawah akibat durasi bermain yang lama (Wijaya, 2021).
Nyeri punggung bawah merupakan salah satu penyakit yang
diakibatkan oleh pekerjaan. Nyeri ini dirasakan pada bagian punggung bawah
yang bersumber pada tulang belakang daerah spinal, saraf, otot, dan struktur
lainnya yang terdapat pada daerah tersebut. Nyeri punggung bawah juga
dapat disebabkan oleh adanya penyakit ataupun kelainan yang berasal dari
luar spinal, contohnya penyakit atau kelainan testis dan ovarium, dapat juga
disebabkan dari posisi tubuh salah pada saat melakukan pekerjaan
(Suma’mur, 2014). Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (2018),
prevalensi penyakit muskuloskeletal di Indonesia yang pernah didiagnosis
oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala
yaitu 24,7%. Jumlah penderita nyeri punggung bawah di Indonesia tidak
diketahui pasti, namun diperkirakan antara 7,6% sampai 37%.
Gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang
punggung bagian bawah. Penyebab nyeri punggung yang paling umum
adalah peregangan otot serta bertambahnya usia yang akan menyebabkan
intensitas berolahraga dan intensitas bergerak semakin berkurang. Mekanisme
terjadinya nyeri punggung bawah diakibatkan dari keselahan posisi tubuh saat
bermain game dan intensitas waktu bermain game yang lama. Sehingga
munculnya nyeri punggung bawah yang berdampak lebih sedikitnya waktu
atlet untuk berlatih dan berkurangnya fokus saat bermain dan turnamen
(Umami, 2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat Nyeri Punggung Bawah Pada
Atlet Esport Di Kota Banjarmasin” karena sangat kurangnya tenaga kesehatan
didalam dunia esport yang seharusnya setiap manajemen esport memiliki
minimal 1 tenaga kesehatan khususnya Fisioterapi dikarenakan setiap atlet
terlalu lama beraktivitas khususnya duduk ketika latihan maupun turnamen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana gambaran tingkat
nyeri punggung bawah pada atlet esport di kota Banjarmasin ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana gambaran tingkat nyeri punggung bawah pada atlet esport di
kota Banjarmasin.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu :
a. Mengetahui distribusi jenis kelamin pada atlet esport di kota
Banjarmasin.
b. Mengetahui distribusi usia pada atlet esport di kota Banjarmasin.
c. Mengetahui distribusi pekerjaan pada atlet esport di kota Banjarmasin.
d. Mengetahui tingkat NPB pada atlet esport di kota Banjarmasin.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Teoritis
Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang gambaran tingkat
nyeri punggung bawah pada atlet esport
2. Praktis
a. Bagi Institusi
Diharapkan dapat menambah kepustakaan, sebagai tolak ukur
dan referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya,dan membawa
nama Fisioterapi yang ada diPoliteknik Unggulan Kalimantan kedunia
luar.
b. Bagi Atlet
Dapat memberikan informasi terkait gambaran tingkat nyeri
punggung bawah pada atlet esport di kota Banjarmasin serta menjadi
sumber informasi ilmiah tentang tingkatan nyeri punggung bawah
pada atlet esport.
E. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian-penelitian yang memiliki kemiripan dengan
penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.
Tabel 1.1Penelitian yang Relevan.
No. Nama Judul Hasil Perbedaan
Peneliti Penelitian Penelitian
1. Suci Nur Adha Kejadian Nyeri Hasil penelitian Suci Nur
Erry,2016 Punggung diperoleh melalui Adha Erry
Bagian Bawah metode FGD (Focus meneliti
(Low Back Group Discussion) tentang “
Pain) Pada terhadap pekerja yang Kejadian
Pekerja Di bekerja ≥ 5 tahun dan Nyeri
Stasiun pekerja yang bekerja ≤ Punggung
Pengisian Dan 5 tahun , wawancara Bagian
Pengangkutan perorangan secara Bawah (Low
Bulk Elpigi mendalam (wawancara Back Pain)
(Sppbe) Bogor mendalam) terhadap Pada Pekerja
Tahun 2016 supervisor dan manajer Di Stasiun
PT. Prakarsa Tiga Pengisian
Wiratama. Dan
. Pengangkuta
n Bulk
Elpigi
(Sppbe)Bog
or Tahun
2016”,Penuli
s meneliti
tentang “
Gambaran
Tingkat
Nyeri
Punggung
Bawah Pada
Atlet Esport
Di Kota
Banjarmasin

2. Perry Boy Faktor Yang Berdasarkan tabelPerry Boy
Chandra Berhubungan diatas, dari 33Chandra
Siahaan, Putri Dengan responden yangSiahaan, Putri
Yunita Pane, Keluhan Nyeri umurnya > 35 tahunYunita Pane,
Hamidah Punggung mayoritas mengalamiHamidah
Rizki,2021 Bawah Pada keluhan nyeriRizki meneliti
Nelayan Udang punggung bawah yaitu“Faktor Yang
Di Belawan 32 responden (97,0%)Berhubungan
Sicanang dan minoritas tidakDengan
Medan Belawan mengalami keluhanKeluhan Nyeri
nyeri punggung bawahPunggung
yaitu 1 responden (3,0Bawah Pada
%), dari 7 respondenNelayan
yang umurnya < 35Udang Di
tahun mayoritas tidakBelawan
mengalami keluhanSicanang
nyeri punggung bawahMedan
yaitu 4 respondenBelawan”
(57,1%) sedangkanPenulis
minoritas mengalamimeneliti
keluhan nyeritentang “
punggung bawah yaituGambaran
3 responden (42,9 %). Tingkat Nyeri
Punggung
Bawah Pada
Atlet Esport
Di Kota
Banjarmasin”
3. Rofiatun,2019 Nyeri Rata-rata durasi Rofiatun
Punggung kerja pembatik tentang “
Bawah Pada adalah 5.4 jam. Nyeri
Pembatik Home Rata – rata tinggi Punggung
Based Worker : kursi yang Bawah Pada
Durasi Kerja digunakan oleh para Pembatik
Dan Tinggi pembatik adalah Home Based
Kursi 19.3 cm, dengan Worker :
tinggi minimum 10 Durasi Kerja
cm dan tinggi Dan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai