Anda di halaman 1dari 7

Journal Physical Health

Recreation Volume 3 Nomor 2 ; Mei e-ISSN : 2747- 013X


2023

JOURNAL PHYSICAL
HEALTH RECREATION
Volume 3 Nomor 2 ; Agustus 2023

Tingkat Kecemasan Pada Saat Bertanding Pada Atlet Roadrace Kota Payakumbuh

Anxiety Level When Competing in Payakumbuh City Roadrace Athletes

Reza Ridza Pratama1 ,Nugroho Susanto2


1Mahasiswa Departemen Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Padang,
2Dosen Departemen Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Email: ridzareza159@gmail.com

Abstract
The issue of this study is the obscure degree of tension prior to contending in roadrace
competitors in Payakumbuh city. The motivation behind this study was to decide the degree of
uneasiness prior to contending in Payakumbuh city roadrace competitors. This sort of
exploration is quantitative elucidating research. This exploration was directed in July 2023 in the
city of Payakumbuh. The populace in this study were all roadrace competitors in Payakumbuh
city, adding up to 20 competitors. examining strategy utilizing absolute testing procedure, then, at
that point, the quantity of tests in this review were 20 competitors. This examination instrument
utilizes a survey or exploration poll. Information investigation strategies utilizing percent
spellbinding measurable examination. The consequences of this review were from 20
Payakumbuh City Roadrace competitors, no competitors had a nervousness level in the low class,
18 individuals (90%) competitors had a tension level in the fairly low class, and 2 competitors
(10%) had an uneasiness level in the stretch class 45-66, in the somewhat high class.
Keywords: Anxiety, roadrace athletes

Abstrak
Permasalahan penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat kecemasan sebelum
bertanding pada atlet roadrace kota payakumbuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat kecemasan sebelum bertanding pada atlet roadrace kota payakumbuh.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Juli 2023 di kota payakumbuh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet
roadrace kota payakumbuh yang berjumlah 20 orang atlet. teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik total sampling, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 20 orang atlet. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket
penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif persentatif. Hasil
penelitian ini adalah dari 20 orang atlet Roadrace Kota Payakumbuh, tidak ada atlet yang
memiliki tingkat kecemasan pada kategori rendah, 18 orang (90%) atlet memiliki tingkat
1
Journal Physical Health
Recreation Volume 3 Nomor 2 ; Mei e-ISSN : 2747- 013X
2023
kecemasan pada kategori agak rendah, dan 2 orang atlet (10%) memiliki tingkat
keacemasan pada kelas interval 45-66, berada pada kategori agak tinggi.
Kata kunci: Kecemasan, atlet roadrace

2
Journal Physical Health
Recreation Volume 3 Nomor 2 ; Mei e-ISSN : 2747- 013X
2023
mengontrol latihan sesuai keinginan. Ini
PENDAHULUAN termasuk bagaimana mempersiapkan
Olahraga adalah pekerjaan untuk bekerja keadaan psikologis melalui latihan yang
pada hakikat keberadaan manusia. diatur secara menyeluruh (persiapan
Meskipun tujuan dasarnya untuk mental, perencanaan mental). Elemen
membentuk pola hidup yang sehat, mental tidak secara alami menentukan hasil
namun dengan berlatih seseorang akan dari seorang pesaing tanpa variabel yang
mendapatkan manfaat, salah satunya berbeda. Bike hustling atau dalam bahasa
adalah sistem metabolisme tubuh akan yang lebih modern, roadrace adalah salah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan satu permainan yang cukup banyak
(Hardiyono,2019).Kecemasan merupakan peminatnya di tanah air. Walaupun game ini
masalah gejolak emosi yang sering sangat keterlaluan, tidak membuat game ini
menghadapi atlet, terutama pada cabang kehilangan penggemarnya. Permainan ini
olahraga individu dengan kesulitan yang juga diharapkan menjadi permainan yang
cukup tinggi (Fauzul Iman, 2012). Sumber terkenal, misalnya sepak bola dan bulu
kecemasan yang dialami oleh atlet dapat tangkis yang dapat mengangkat nama baik
berasal dari dalam diri atlet tersebut serta negara dan mengharumkan nama Indonesia
dapat pula berasal dari luar diri atlet atau di kancah global.
lingkungan (Gunarsa, 2008). Penampilan Melihat gambaran di atas, para pencipta
dalam olahraga dan tentunya hasil atau sangat tertarik dengan ujian akhir untuk
prestasi dalam olahraga sangat memecah tingkat ketegangan para pesaing
dipengaruhi oleh adanya variabel mental. dari berbagai daerah di Payakumbuh karena
Saat memeriksa kontes melalui hal ini juga sangat berpengaruh terhadap
pertandingan yang berhubungan dengan arah pencapaian prestasi para pesaing.
prestasi, fokus pada elemen mental atlet Semakin tinggi kegelisahan untuk bersaing,
itu penting. Kepastian adalah perintah semakin rendah penampilan pesaing
dari dalam atas sensasi seseorang akan (Faturochman, 2017). Kecemasan dapat
adanya kekuatan di dalam dirinya, digambarkan sebagai suatu kekhawatiran
kesadaran akan kapasitasnya, dan umum mengenai suatu peristiwa yang tidak
bertanggung jawab atas pilihan yang jelas, tidak pasti terhadap peristiwa yang
telah dibuatnya (Komarudin, 2013). akan datang (Mu’arifah, 2005). Dengan cara
Hubungan antara keyakinan diri dan ini masalah kegugupan harus ditangani
prestasi yang dapat dicapai sangatlah terutama dalam peningkatan psikologis para
erat (Hardiyono, 2019). Hal ini juga pesaing, akibatnya mediasi untuk
terkait dengan kekuatan mental, dimana mengurangi ketegangan harus diselesaikan.
kekuatan psikologis ini juga akan Para kreator mencari tahu efek samping dari
menentukan gerakan dan pilihan yang permasalahan tersebut yang sampai saat ini
berbeda yang diprakarsai oleh pesaing belum diketahui seberapa besar tingkat
yang gagah mesin, sehingga jenis kegugupan para kompetitor saat bertanding
aktivitas yang dilakukan adalah pada kompetisi roadrace di kota
penggambaran kapasitas otak untuk Payakumbuh.
3
Journal Physical Health
Recreation Volume 3 Nomor 2 ; Mei e-ISSN : 2747- 013X
2023
Kecemasan adalah reaksi emosi dengan cara melukiskan, melukiskan,
terhadap suatu kondisi yang mengancam melukiskan, atau menginterpretasikan
(Carnegie, 2009). Pentingnya untuk informasi sehingga lugas. Makna fungsional
memperhatikan tingkat kecemasan saat suatu variabel adalah makna suatu variabel
bertanding adalah apabila atlet dihadapi yang direncanakan berdasarkan sifat-sifat
dengan kecemasan yang tinggi, maka variabel yang dapat dikenali (Saifuddin
konsentrasi akan menurun, sulit Azwar, 2012). Variabel dalam penelitian ini
mengontrol pergerakan, permainan adalah tingkat kegugupan saat bertanding
menjadi jelek, tidak dapat menerapkan pada pertandingan street race di
strategi, sehingga akan berpengaruh Payakumbuh. Ketegangan yang dimaksud
negatif terhadap penampilan atlet adalah kegugupan yang ditimbulkan oleh
(Jamaliah, 2015). Psikologi olahraga variabel inheren dan unsur asing. Sampel
adalah suatu ilmu yang mempelajari adalah bagian dari jumlah dan karekteristik
gejala- gejala kejiwaan atau tingkah laku yang dimiliki oleh populasi tersebut
yang terjadi pada olahragawan ketika (Sugiyono, 2010).
mereka berolahraga (Mylsidayu, 2017). Sampel dalam penelitian ini adalah atlet
Competition adalah saling mengatasi dan Roadrace Payakumbuh cabang olahraga
berjuang antara dua individu atau antara balapmotor yang berjumlah 20 pembalap.
beberapa kelompok untuk Instrumen dalam penelitian ini akan
memperebutkan objek yang sama memanfaatkan instrumen yang telah dibuat
(Chaplin, 2006). Atlet yang dapat oleh (Nyak Amir, 2012) yang bersifat
mengontrol kecemasannya dengan baik, substansial. Strategi ini dilakukan dengan
akan menunjukkan prestasi yang dua latihan, lebih spesifiknya: transformasi
optimal (Verawati, 2015). Sebagai instrumen, dan pemilihan benda melalui
seorang atlet yang memiliki tuntutan kumpulan benda dan penyaringan kumpulan
untuk berprestasi saat bertanding, benda (Q-sort). Pesaing didekati untuk
kecemasan bertanding pada atlet menjadi menjawab pertanyaan pernyataan sesuai
salah satu kondisi yang sering dialami pertemuan mereka dengan memilih item
atlet yang memengaruhi performa atlet yang paling ideal untuk mereka saat
dalam menghadapi pertandingan menghadapi persaingan. Tanggapan elektif
(Maulana & Khairani, 2017). terhadap responden telah diselesaikan
dengan menggunakan skala Likert secara
METODE khusus; "Sangat Pas (SS), Layak (S), Pas
Eksplorasi ini merupakan pemeriksaan Marjinal (AS), dan Tidak Dapat Diterima
yang mencerahkan dengan teknik (TS)." Skor untuk skala kegelisahan
overview. Eksplorasi ekspresif adalah permainan diubah oleh tanggapan terhadap
penelitian yang bermaksud untuk secara hal-hal pertanyaan, untuk lebih spesifik: SS =
efisien dan tepat menggambarkan 4, S = 3, AS = 2, TS = 1.
realitas dan kualitas sehubungan dengan Ujian ini dipimpin Juli hingga Agustus 2023.
populasi atau bidang tertentu. Eksplorasi Ujian selesai di Payakumbuh. Alasan
ekspresif adalah penelitian yang disusun dilakukannya penelitian ini adalah untuk
4
Journal Physical Health
Recreation Volume 3 Nomor 2 ; Mei e-ISSN : 2747- 013X
2023
mengetahui tingkat keresahan peserta yang akan terjadi disaat balapan sedang
roadrace di Kota Payakumbuh yang dapat berlangsung. karena pada dasarnya seorang
menjadi penilaian bagi para pembimbing pembalap harus mempunyai keberanian dan
tingkat percaya diri yang tinggi. Karena
tentang kondisi tensi para peserta lomba.
dilintasan balapan resiko yang akan menimpa
akan cukup tinggi, untuk itu diperlukan
HASIL DAN PEMBAHASAN seorang yang mempunyai adrenalin yang
Berdasarkan analisis data tingkat tinggi di lintasan balap.
kecemasan pada saaat bertanding
menggunakan angket atau kuesioner KESIMPULAN
penelitian yang diberikan kepada 20 Berdasarkan analisis data yang
orang atlet Roadrace Kota Payakumbuh, sebelumnya dilakukan penelitian
menggunakan instrument berupa kuesioner
kemudian, dari 20 peserta yang dijadikan
atau angket penelitian, dari 20 orang atlet
tes, diperoleh skor tingkat pencapaian Roadrace Kota Payakumbuh, tidak ada atlet
tertinggi = 51,14 dan skor tingkat yang memiliki tingkat kecemasan pada kelas
pencapaian terendah = 29,55%. Maka interval 1-22, berada pada kategori rendah,
pada saat itu didapatkan standar deviasi = 18 orang (90%) atlet memiliki tingkat
4,96 dan skor normal = 38,52%. kecemasan pada kelas interval 23-44,
berada pada kategori agak rendah, dan 2
Penyebaran berulang akibat informasi
orang atlet (10%) memiliki tingkat
tingkat ketegangan sebelum bertanding keacemasan pada kelas interval 45-66,
peserta roadrace di Kota Payakumbuh. berada pada kategori agak tinggi.

Berdasarkan table diatas dapat Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Data


dijelaskan bahwa dari 20 orang atlet Penelitian
Roadrace Kota Payakumbuh, tidak ada
atlet yang memiliki tingkat kecemasan
pada kelas interval 1-22, berada pada Kelas Frekuens Frekuen
kategori rendah, 18 orang (90%) atlet interval i absolute si relatif Kategori
memiliki tingkat kecemasan pada kelas
interval 23-44, berada pada kategori agak 1-22 0 0 rendah
rendah, dan 2 orang atlet (10%) memiliki
tingkat keacemasan pada kelas interval agak
45-66, berada pada kategori agak tinggi. 23-44 18 90 rendah
Berdasarkan hasil analisis data
didapatkan rata-rata tingkat kecemasan agak
pada saat bertanding atlet roadrace kota 45-66 2 10 tinggi
payakumbuh adalah 38,52%, dapat
disimpulkan bahwa tingkat kecematan 67-88 0 0 tinggi
saat bertanding pada atlet roadrace kota
payakumbuh berada pada kategori agak ∑ 20 100
rendah. Artinya semua atlet roadrace kota
payakumbuh dalam menghadapi DAFTAR PUSTAKA
pertandingan atau balapan tidak Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap
mengalami kecemasan yang tinggi. atlet Psikologi. (terj: Kartini Kartono). Jakarta:
tidak mengalami kecemasan akan apa PT. Raja Grafindo Jaya
5
Journal Physical Health
Recreation Volume 3 Nomor 2 ; Mei e-ISSN : 2747- 013X
2023
Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga.
Carnegie, D. (2009). Memberantas Bandung: Remaja Rosdakarya.
Gangguan Cemas dan Depresi.
Yogyakarta: Garailmu. Maulana, Z., & Khairani, M. (2017). Perbedaan
kecemasan bertanding pada atlet PON Aceh
Faturochman, M. (2017). Pengaruh ditinjau dari jenis aktivitas olahraga. Jurnal
Ilmiah Psikologi Terapan.
kecemasan bertanding terhadap peak
performancepada atlet softball
Mu’arifah. (2005). Hubungan Kecemasan dan
Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Agresivitas. Humanitas: Indonesian
Riset Bimbingan dan Konseling, 6(1), Psychological Journal
71- 79.
Mylsidayu. (2017). Mental Training Aspek-
Fauzul, Iman. (2012). Tingkat Anxiety Aspek Psikologi dalam Olahraga.
Atlet Ditinjau Dari Pelaksanaan Teknik Bekasi:Cakrawala Cendikia.
Take Off Dalam Cabang Olahraga
Paralayang. Skripsi. Bandung: Fakultas Nyak Amir, (2012). Pengembangan Alat Ukur
PendidikanOlahraga dan Kesehatan Kecemasan. Universitas Syah Kuala Banda
Universitas Pendidikan Indonesia. Aceh

Gunarsa, D Singgih. (2008). Psikologi Saifuddin Azwar. (2012). Reliabilitas dan


Olahraga Prestasi. Jakarta: Gunung validitas. Yogyakarta
Mulia.ko.
Sugiyono,( 2010), Metode Penelitian Bisnis,
Alfabeta Bandung.
Hardiyono, B. (2019). “The effect of the
dominant muscle strength and self
Verawati, I. (2015). Tingkat kecemasan (anxiety)
confidenceon the results climb of the atlet dalam mengikuti pertandinganolahraga.
rock climbing’s athlete”. Jurnal Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat,
SPORTIF : Jurnal Penelitian 21(79), 39- 44.
Pembelajaran, Vol.5 (1), 124-139
https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v
5i1.12857.

Hardiyono, B. (2019). “Pengaruh Latihan


Tiga Gerakan Push Up Terhadap
Kemampuan Kekuatan Atlet Porwil
Panjat Tebing Sum-Sel” Jurnal Ilmu
Keolahragaan Vol. 18 (2), Juli –
Desember 2019: 72 – 78 DOI:
https://doi.org/10.24114/jik.v18i2.1
5 844.

Jamaliah, N., Sugiharto., & Kasmini, O.W.


(2015) Pengaruh Hypnotherapy dan
Tingkat Kecemasan terhadap
Konsentrasi Atlet Putri Club
Pekerjaan Umum (PU) Deli Serdang
Sumatera Utara. Journal of Physical
Education and Sports.
6
Journal Physical Health
Recreation Volume 3 Nomor 2 ; Mei e-ISSN : 2747- 013X
2023

Anda mungkin juga menyukai