Anda di halaman 1dari 3

Menuju Penentuan Rendemen Tebu Pada saat ini, pengukuran ren-

demen tidak memisahkan prestasi


yang Lebih Individual PG dan prestasi petani. Sementara
itu prestasi petani sulit dibedakan
antara satu petani dengan petani
lainnya. Meskipun dalam program
Pengukuran rendemen tebu saat ini tidak menyertakan prestasi
Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI)
individual dan dirasakan tidak akurat oleh petani. Akibatnya, sistem
telah dilaksanakan sistem insensif
insentif dan disinsentif menjadi tidak berjalan sebagaimana diharapkan.
bagi petani untuk meningkatkan
Penentuan rendemen yang lebih individual diharapkan dapat
rendemen, yaitu dengan memberi-
menghidupkan sistem insentif dan disinsentif.
kan porsi yang lebih besar bagi
petani yang menghasilkan ren-
demen tinggi, namun insentif ter-

D engan diberlakukannya Inpres


No. 9 tahun 1975, proses pro-
duksi gula menjadi terdisintegrasi,
tebu yang diserahkan ke PG. Hu-
bungan antara petani dan PG ada-
lah hubungan bagi hasil, yaitu 66%
sebut tidak direspons petani karena
pengukuran rendemen dirasa tidak
menyertakan prestasi individual
yaitu dari pengelolaan oleh pabrik untuk petani dan 34% untuk PG. dan tidak akurat.
gula (PG) untuk kegiatan usaha tani Bagi hasil tersebut didasarkan pada
dan pengolahan gula, menjadi ke- rendemen yang dicapai. Dengan
giatan usaha tani dikelola oleh pe- porsi tersebut, semakin besar ren- Teknik dan Masalah Penetapan
tani dan pengolahan oleh PG. Dis- demen maka semakin besar pula Rendemen Tebu
integrasi kedua kegiatan ini me- gula yang diperoleh petani maupun
nimbulkan masalah dalam transfer PG dari setiap ton tebu. Rendemen tebu ditetapkan bukan
tebu karena usaha tani tebu dila- Pada prinsipnya, penentu be- berdasarkan perhitungan hasil akhir
kukan oleh petani kemudian tebu sarnya rendemen adalah prestasi gula dibagi jumlah tebu, namun
yang dihasilkan diolah oleh PG. Pa- petani dan prestasi PG. Prestasi berdasarkan perhitungan rendemen
da saat usaha tani tebu dan peng- petani tercermin pada kualitas te- sementara (RS) dengan rumus:
olahan dilaksanakan PG, tebu di- bu, yaitu nilai yang menunjukkan
miliki oleh PG dan diolah oleh PG jumlah gula potensial yang dapat RS= FR x NN NPP
sehingga tidak perlu ada transfer diperah menjadi gula (recoverable FR = KNT x HPBtotal x PSHk x WR
tebu. Transfer tebu menjadi masa- sugar). Prestasi PG merupakan efi-
lah karena tebu yang ditransfer siensi teknis yang ditunjukkan oleh • RS adalah rendemen semen-
mengandung unsur kualitas. besarnya overall recovery (OR), tara yang besarnya didasarkan
Kualitas tebu perlu diukur dan yaitu persentase gula yang dapat pada hasil perhitungan.
ditetapkan untuk menghitung harga diperah dari gula yang ada pada • FR adalah faktor rendemen
tebu atau pendapatan petani dari tebu. yang besarnya dipengaruhi oleh

10
kadar nira dalam tebu dan efi- sehingga hasil pengukuran tersebut Upaya yang Perlu Dilakukan
siensi teknis pabrik. tidak akurat, dapat over-estimate
• NN NPP adalah nilai nira dari atau under-estimate. Perbaikan industri gula saat ini ha-
nira perahan pertama, yaitu Ketidak-percayaan petani di- rus menyentuh aspek pengukuran
ukuran kualitas nira yang diam- sebabkan dua hal, yaitu petani be- kualitas tebu yang mengacu pada
bil dari gilingan pertama, yang lum memahami metode pengukur- pemisahan yang jelas antara pres-
dihitung berdasarkan rumus: NN an rendemen, dan pengukurannya tasi PG dan prestasi petani serta
NPP= Pol − 0,4 (Brix-Pol), di tidak menghasilkan angka yang menjamin akurasi pengukuran ter-
mana Pol adalah kadar gula langsung dapat dibaca oleh petani. sebut. Salah satu cara yaitu de-
dalam nira perahan pertama dan Pengukuran kualitas tebu dilaksa- ngan menggunakan krepyak mini
Brix adalah kadar bahan padat nakan dengan mengukur NN NPP. yang telah dilaksanakan di PTPN X.
terlarut dalam nira perahan per- Pengukuran NN NPP dilakukan Alat ini merupakan miniatur dari
tama. dengan mengambil contoh nira pada proses penggilingan tebu, sehingga
• KNT adalah kadar nira dalam gilingan pertama serta pengukuran pengukuran kualitas tebu dapat
tebu. Brix dan Pol. Angka-angka yang dilakukan lebih tepat dan cepat de-
• HPB total adalah efisiensi peme- diperoleh dari hasil pengukuran ter- ngan hasil yang cukup akurat. Peng-
rahan gula oleh pabrik. sebut dimasukkan ke dalam rumus. gunaan krepyak ini dimaksudkan
• PSHK adalah tingkat kehilang- Pengukuran ini menggunakan ru- agar nira yang diambil contoh untuk
an/kerusakan gula pada gilingan. mus dan cara yang rumit serta me- pengukuran NN NPP merupakan
• WR adalah tingkat efisiensi sta- libatkan banyak manusia yang me- contoh dari tebu yang dimiliki oleh
siun pengolahan dalam mengha- nurut petani mempunyai kepen- petani tertentu sehingga dapat
silkan gula dari nira yang ada. tingan tertentu sehingga petani menggambarkan kondisi tebu yang
mencurigai adanya rekayasa dalam lebih individual.
Dalam penetapan rendemen, prosesnya. Penerapan pengukuran kualitas
NN NPP diukur dengan mengambil Pada umumnya proses peng- tebu tiap truk/lori telah berhasil
contoh nira pada gilingan pertama, ukuran NN NPP sudah diikuti/di- dilaksanakan secara akurat pada
kemudian Pol dan Brix diukur untuk awasi oleh wakil petani yang ter- PG kapasitas kecil (dengan meja
menghitung NN NPP berdasarkan gabung dalam Tim Rendemen. tebu 1-2 buah) seperti di PG Mojo-
rumus di atas. FR ditetapkan berda- Namun, karena metode pengukuran panggung. Pada PG berkapasitas
sarkan FR minimum sesuai SK rendemen menggunakan rumus dan besar dengan meja tebu 3 buah
Mentan No. 126 tahun 1978. metode yang rumit sedangkan tim atau lebih diperlukan pengaturan
Penggunaan rumus di atas bukan tersebut kurang kompeten dan khusus dalam menata antrian truk/
merupakan standar baku di negara- kurang berintegritas, kinerja Tim lori agar 3 truk/lori atau lebih men-
negara maju, namun hanya pada Rendemen ini dinilai kurang maksi- jadi satu kepemilikan.
kondisi Indonesia. Cara ini mengan- mum. Apabila rendemen dapat diukur
dung kelemahan, yaitu tidak akurat Dengan kelemahan di atas, ma- secara akurat dan individual maka
untuk kapasitas besar, tidak mem- ka insentif yang memadai bagi pe- petani akan mendapat insentif
beri variasi terhadap KNT, kurang tani untuk meningkatkan rendemen untuk meningkatkan kualitas tebu.
dipercaya petani, dan kurang dapat menjadi rendah, sehingga petani Apabila kualitas tebu dapat di-
terawasi dengan baik. Pada PG cenderung mananam tebu dengan tingkatkan seperti masa sebelum
berkapasitas besar dan atau PG mementingkan bobot tebu tanpa TRI, yaitu sebesar 15, maka ren-
dengan meja tebu lebih dari satu, mempedulikan kualitas. Akibatnya, demen dapat mencapai 13%. De-
pengambilan contoh NPP tidak rendemen pabrik gula di Jawa me- ngan bobot tebu yang sama maka
dapat dilakukan secara akurat ka- nurun dari 10,56% pada tahun produksi gula dapat meningkat ham-
rena NPP yang terambil merupakan 1974 menjadi 6,18% pada tahun pir dua kali lipat. Hal ini di samping
campuran NPP dari dua meja atau 2001. Penurunan rendemen yang akan memicu kegairahan petani
lebih. Hal ini mengakibatkan hasil sangat signifikan ini merupakan juga akan meningkatkan daya saing
pengukuran rendemen tidak akurat salah satu penyebab industri gula industri gula serta meningkatkan
karena tidak mencerminkan ku- di Jawa tidak berdaya saing. Bah- pertumbuhan wilayah.
alitas bahan baku tebu yang di- kan program akselerasi yang di- Di luar negeri terdapat berba-
giling. mulai tahun 2002 mengalami ham- gai cara untuk menentukan ren-
Angka KNT bervariasi antar- batan karena belum akuratnya cara demen, seperti dengan menggu-
tebu, bergantung antara lain pada pengukuran rendemen tebu milik nakan core sampler dan NIER. Na-
tingkat kesegaran tebu, varietas, petani. Petani merasa keberatan mun, untuk dapat diterapkan di In-
umur, diameter batang, panjang untuk membongkar tanamannya donesia perlu dilakukan uji adaptasi
ruas, dan teknologi budi daya yang apabila hasil pengukuran rendemen baik dari aspek teknis, ekonomis
dilaksanakan. Dengan tidak meng- masih sama antara tebu program maupun sosial. Pada saat ini, tek-
ukur KNT berarti ada bagian dari bongkar ratoon dengan tebu lain- nologi yang paling siap untuk di-
kualitas tebu yang tidak diukur nya. terapkan dalam pengukuran secara

11
individual adalah teknologi krepyak dinir oleh Departemen Pertanian dan Untuk informasi lebih lanjut
mini, yang secara teknis dapat di- Departemen Perindustrian. Pelak- hubungi:
sediakan oleh Pusat Penelitian Per- sanaan pengukuran rendemen se-
kebunan Gula Indonesia. cara individual di tingkat PG dapat
Berdasarkan pengalaman bebe- dilaksanakan pada musim giling Lembaga Riset Perkebunan
rapa PG yang telah menerapkan tahun 2005 dengan mengambil Indonesia
krepyak mini dalam penentuan ren- pilot percontohan di lima PG. Du- Jln. Salak No. 1A
demen yang lebih individual dengan kungan yang lebih penting dise- Bogor 16151
hasil yang cukup akurat, maka tek- diakan adalah instruksi Kementerian Telepon : (0251) 333382
nologi tersebut perlu lebih dimasyara- BUMN kepada PG di bawah PTPN/ 333088
katkan pada industri gula. Pemasya- BUMN untuk wajib menerapkan 333089
rakatan dapat dimulai dengan meng- teknik pengukuran rendemen yang Faksimile : (0251) 315985
adakan temu lapang yang dikoor- akurat dan transparan (LRPI). E-mail : ipardboo@indo.net.id

12

Anda mungkin juga menyukai