NIU
Kelas
Tugas
:
:
:
432491
Bappenas Dalam Negeri Angkatan XV
Impact Evaluations Problem Set 2
2019
Jawaban
I. Part I
1. Permasalahan sosial yang dialami masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat adalah
rendahnya hasil produksi padi masyarakat.
(a) Need Assessment :
Apakah permasalahan tersebut benar-benar ada?
Berdasarkan data yang diperoleh dari website Dinas Pertanian Dan
Perkebunan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2012 bahwa peningkatan
padi sawah di Kabupaten Pakpak Bharat masih mengalami kendala.
https://pertanianpakpakbharat.wordpress.com/2012/03/14/padi-sawah-
sebagai-ikon-bidang-tanaman-pangan-dan-hortikultura-dinas-pertanian-
dan-perkebunan-kabupaten-pakpak-bharat/
1
- Pemberian bantuan pupuk dan bibit.
(b) Intervention :
Apakah intervensi yang anda ajukan sebagai solusi permasalahan
tersebut?
Intervensi yang saya ajukan untuk dilakukan adalah melakukan kegiatan
penyuluhan dan pendampingan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
kepada petani sehingga petani akan mendapatkan informasi tentang
teknologi pengembangan padi, mulai dari penggunaan benih,
pengendalian terhadap hama sampai dengan pasca panen.
Sumber Untuk
Urutan Objektif Indikator Asumsi/Ancaman
Verifikasi
Dampak Peningkatan Tingkat Survei pendapatan Kebijakan daerah yang
(Tujuan kesejahteraan petani. pendapatan petani. mendukung pengembangan
Akhir) petani. pertanian.
2
Output Peningkatan kemampuan Persentase luas Kunjungan langsung - Tersedia tenaga
petani. tanam padi. ke lokasi sawah. Penyuluh Pertanian
Lapangan (PPL) yang
memadai.
- Curah hujan relatif tinggi
dan kondisi geografis
yang berbukit.
Input Kegiatan pendampingan Persentase Laporan kegiatan Rendahnya
petani oleh PPL. alokasi pendampingan dan pengetahuan/wawasan
anggaran kredit dokumentasi. petani.
dalam APBD.
II. Part II
1. Variabel-variabel dalam model tersebut adalah :
a) Variabel dependen Yi adalah nilai ujian siswa.
b) Variabel independen terdiri :
Variabel Treatment Di adalah kelompok siswa yang mendapat
bantuan (1) dan kelompok siswa yang tidak mendapat bantuan (0).
Variabel Kontrol X adalah selain daripada variabel treatment.
c) Variabel Unobservable ε adalah variabel yang tidak diteliti/berada diluar
model.
3. Variabel kontrol berfungsi untuk memastikan bahwa dampak yang terjadi pada
sebuah outcome yang diharapkan memang benar-benar diakibatkan oleh
intervensi yang kita lakukan, bukan karena variabel kontrol ataupun unobserved.
Variabel kontrol yang bisa dimasukkan dalam vektor X adalah :
- Jenis kelamin.
- Pendidikan orang tua.
- Pendapatan orang tua.
- Jarak sekolah.
- Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta.
- Lama belajar.
3
III. Part III
1. Formula treatment effect untuk individu i adalah :
Treatment Effect i
2. Buktikan pernyataan berikut ini dengan penurunan yang telah dibahas di kelas :
ATE Bias
Y3 A3
Dampak
A1 Dampak sesungguhnya
A0
Y1 C
Y0 T
Time
Pre Post
Keterangan :
T : Treatment
C : Control
Y : Variabel Independent
A0 : Kontrafaktual yang sebenarnya
A1 : Kontrafaktual aktual (hasil kelompok yang tidak mendapat
program)
4
A3 : Dampak setelah treatment pada variabel treatment
Dampak treatment : A3 – A1
Dampak sesungguhnya : A3 – A0
Kontrafaktual : Hasil kelompok yang tidak mendapat
program.
Kesimpulan : Underestimate, Bias negatif.
Y, Outcome
Y2 B2
Dampak sesungguhnya
Y1 B1 Dampak
T
Y0 B0
Time
Pre Post
Keterangan :
T : Treatment
Y : Variabel Independent
B0 : Kontrafaktual aktual (hasil kelompok treatment yang seandainya
tidak mendapat treatment pada periode tertentu)
B1 : Kontrafaktual sebenarnya
B2 : Dampak setelah treatment pada kelompok treatment
Dampak treatment : B2 – B0
Dampak sesungguhnya : B2 – B1
Kontrafaktual : Hasil kelompok penerima treatment
sebelum mendapatkan treatment.
Kesimpulan : Overestimate, Bias positif.
5
IV. Part IV
Jurnal Nomor Urut Genap.
Riset Sharon Barnhardt, Erica Field, dan Rohini Pande bertajuk “Moving to
Opportunity or Isolation? Network Effects of a Randomized Housing Lottery in Urban
India,” NBER Working Paper No. 21419, July 2015.
1. Need Assestment :
Apakah permasalahan yang diangkat dalam artikel tersebut?
Permasalahan yang diangkat dalam artikel ini adalah banyaknya daerah
kumuh di perkotaan Ahmedabad, ibukota negara bagian Gujarat, India
yang menyebabkan munculnya berbagai macam masalah sosial seperti
kesenjangan sosial, penyebaran penyakit, Kemiskinan, Gizi buruk, dan
sebagainya.
Apakah sumber permasalahan tersebut?
Sumber permasalahan dalam jurnal ini adalah disebabkan karena
Urbanisasi yang tinggi ke perkotaan.
2. Intervention :
Apakah intervensi yang diajukan sebagai solusi permasalahan tersebut?
Intervensi yang diajukan sebagai solusi permasalahan tersebut adalah
pemerintah Ahmedabad, India adalah memberikan "Government Housing
Program for slum dwellers" atau Program perumahan pemerintah yang
khas untuk penduduk daerah kumuh.
Jelaskan, secara teori, mengapa intervensi tersebut bisa mengubah
perilaku dan hasil?
Menurut World Bank (1999) lingkungan permukiman kumuh digambarkan
sebagai bagian yang terabaikan dari lingkungan perkotaan dimana kondisi
kehidupan dan penghidupan masyarakatnya sangat memprihatinkan, yang
diantaranya ditunjukkan dengan kondisi lingkungan hunian yang tidak
layak huni, tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sarana dan prasarana
lingkungan yang tidak memenuhi syarat, tidak tersedianya fasilitas
pendidikan, kesehatan maupun sarana dan prasarana sosial budaya
kemasyarakatan yang memadai.
Dalam upaya untuk mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman
kumuh dapat dilakukan dengan dua cara (Khomarudin, 1992) yaitu :
1). Mengembangkan daerah permukiman baru, yaitu dengan
membangun rumah-rumah sesuai dengan kebutuhan penduduk.
upaya ini dapat dilakukan dengan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
termasuk relokasi.
2). Memperbaiki lingkungan permukiman yang sudah ada, sehingga
memenuhi persyaratan untuk kehidupan yang layak.
Maka berdasarkan penjelasan diatas, secara teori program ini dapat
mengubah perilaku masyarakat daerah kumuh yang pindah ke perumahan
yang lebih sehat dan bersih sehingga dapat memberikan hasil yaitu
6
berkurangnya masalah sosial yaitu kesenjangan sosial, penyebaran
penyakit, kemiskinan, gizi buruk dan sebagainya.
4. Randomization Design :
Desain randomisasi (desain evaluasi acak) dalam artikel tersebut adalah sebagai
berikut :
Program yang dievaluasi adalah program Pemerintah Kota Ahmedabad, ibukota
negara bagian Gujarat, India, bekerjasama dengan Asosiasi Wiraswasta
Perempuan (SEWA), sebuah serikat pekerja terkemuka untuk wanita miskin.
7
Random evaluation terdiri dari :
a) Random selection/sampling.
Target populasi dari program lotere perumahan subsidi ini adalah seluruh
anggota serikat pekerja wanita beedi pada tahun 1987. Dalam artikel ini,
kerangka sampling (sampling frame) dari target populasi dilakukan secara
acak (simple random sampling), sehingga diperoleh 497 peserta program
sebagai kerangka sampel.
b) Random assignment.
Random assignment dilakukan agar setiap kondisi kelompok yang akan
diteliti memiliki baseline yang setara.
Metode random assignment (penempatan sampel kedalam kelompok
treatment dan kelompok control) dalam artikel tersebut adalah dengan
menggunakan metode basic lottery dengan karakteristik berdasarkan
penghasilan kurang dari $700/bulan.
Basic lottery merupakan metode yang digunakan untuk penelitian yang
bertujuan untuk mengevaluasi dampak program relokasi pada
kesejahteraan umum, keamanan dan pencapaian pendidikan. Metode ini
juga sangat berguna bagi program yang memiliki permintaan yang
berlebihan.
Penentuan kelompok dalam artikel ini adalah :
Kelompok treatment adalah kelompok yang memenangkan lotere (1)
sebanyak 110 wanita.
Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak memenangkan lotere
(0) sebanyak 387 wanita.