Anda di halaman 1dari 8

Nama : David Tedoh Manik

NIU
Kelas
Tugas
:
:
:
432491
Bappenas Dalam Negeri Angkatan XV
Impact Evaluations Problem Set 2
2019
Jawaban
I. Part I
1. Permasalahan sosial yang dialami masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat adalah
rendahnya hasil produksi padi masyarakat.
(a) Need Assessment :
Apakah permasalahan tersebut benar-benar ada?
Berdasarkan data yang diperoleh dari website Dinas Pertanian Dan
Perkebunan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2012 bahwa peningkatan
padi sawah di Kabupaten Pakpak Bharat masih mengalami kendala.
https://pertanianpakpakbharat.wordpress.com/2012/03/14/padi-sawah-
sebagai-ikon-bidang-tanaman-pangan-dan-hortikultura-dinas-pertanian-
dan-perkebunan-kabupaten-pakpak-bharat/

Apakah sumber permasalahan tersebut?


Penyebab utamanya adalah karena :
- Belum adanya varietas benih unggul padi sawah hibrida yang sesuai
dengan agroklimat di Kabupaten Pakpak Bharat, mayoritas petani
masih menggunakan varietas lokal seperti si angkat, si berru lembeng,
si ramos dan sebagian petani menggunakan benih unggul padi sawah
non-hibrida Ciherang tetapi varietas ini tidak dapat digunakan di
semua wilayah kabupaten Pakpak Bharat.
- Pengolahan lahan masih menggunakan sistem tradisional yang
dilakukan secara turun temurun.
- Irigasi persawahan yang belum maksimal, sebagian besar lahan sawah
masih menggunakan air hujan (Sawah tadah hujan)
- SDM Petani yang masih rendah.
- Adanya alih fungsi lahan sawah menjadi lahan pertanian atau
permukiman.

Adakah solusi yang pernah diajukan namun gagal?


Beberapa solusi yang pernah dilakukan, namun masih kurang maksimal
hasilnya dalam meningkatkan hasil produksi padi masyarakat adalah
sebagai berikut :
- Adanya program traktor murah.
- Rehabilitasi jaringan tersier. Yaitu dengan melakukan perbaikan pada
irigasi tersier yang rusak atau irigasi teriser yang belum dapat
digunakan secara maksimal.
- Melaksanakan kegiatan SL-PTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
Terpadu) Padi Sawah yang bersumber dana dari Kementerian Pertanian
melalui Dirjen Tanaman Pangan.

1
- Pemberian bantuan pupuk dan bibit.

Jelaskan dengan statistika yang tersedia di daerah anda?


Data statistik produksi padi di Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai
berikut :
 Menurut data BPS dalam Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka
Tahun 2013 bahwa :
Produksi padi sawah sebesar 14.474,78 ton.
Produksi padi ladang sebesar 11.250,58 ton.
 Menurut data BPS dalam Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka
Tahun 2014 bahwa :
Produksi padi sawah sebesar 10.917,74 ton.
Produksi padi ladang sebesar 5.345,39 ton.

(b) Intervention :
Apakah intervensi yang anda ajukan sebagai solusi permasalahan
tersebut?
Intervensi yang saya ajukan untuk dilakukan adalah melakukan kegiatan
penyuluhan dan pendampingan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
kepada petani sehingga petani akan mendapatkan informasi tentang
teknologi pengembangan padi, mulai dari penggunaan benih,
pengendalian terhadap hama sampai dengan pasca panen.

Jelaskan, secara teori, mengapa intervensi tersebut bisa mengubah


perilaku dan hasil?
Secara teori, dengan adanya kegiatan kegiatan penyuluhan dan
pendampingan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) kepada petani
maka diharapkan SDM petani akan bertambah dan produksi padi akan
meningkat.

(c) Theory of change dalam format log frame :

Sumber Untuk
Urutan Objektif Indikator Asumsi/Ancaman
Verifikasi
Dampak Peningkatan Tingkat Survei pendapatan Kebijakan daerah yang
(Tujuan kesejahteraan petani. pendapatan petani. mendukung pengembangan
Akhir) petani. pertanian.

Hasil Peningkatan hasil Persentase - Dinas Pertanian. - Lahan pertanian yang


produksi padi. hasil produksi - Kunjungan pada memadai.
padi. sentra produksi - Bantuan bibit, pupuk dan
padi. saprodi yang memadai.

2
Output Peningkatan kemampuan Persentase luas Kunjungan langsung - Tersedia tenaga
petani. tanam padi. ke lokasi sawah. Penyuluh Pertanian
Lapangan (PPL) yang
memadai.
- Curah hujan relatif tinggi
dan kondisi geografis
yang berbukit.
Input Kegiatan pendampingan Persentase Laporan kegiatan Rendahnya
petani oleh PPL. alokasi pendampingan dan pengetahuan/wawasan
anggaran kredit dokumentasi. petani.
dalam APBD.

II. Part II
1. Variabel-variabel dalam model tersebut adalah :
a) Variabel dependen Yi adalah nilai ujian siswa.
b) Variabel independen terdiri :
 Variabel Treatment Di adalah kelompok siswa yang mendapat
bantuan (1) dan kelompok siswa yang tidak mendapat bantuan (0).
 Variabel Kontrol X adalah selain daripada variabel treatment.
c) Variabel Unobservable ε adalah variabel yang tidak diteliti/berada diluar
model.

2. Parameter-parameter dalam model tersebut adalah


- Konstanta : α.
- Koefisien regresi : β.
- Koefisien variabel kontrol : Γ.

3. Variabel kontrol berfungsi untuk memastikan bahwa dampak yang terjadi pada
sebuah outcome yang diharapkan memang benar-benar diakibatkan oleh
intervensi yang kita lakukan, bukan karena variabel kontrol ataupun unobserved.
Variabel kontrol yang bisa dimasukkan dalam vektor X adalah :
- Jenis kelamin.
- Pendidikan orang tua.
- Pendapatan orang tua.
- Jarak sekolah.
- Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta.
- Lama belajar.

4. Interpretasi makna β dalam regresi tersebut adalah siswa yang mendapatkan


BSM berasosiasi dengan Y (nilai ujian) yang lebih tinggi sebesar β.

5. Yang masuk dalam komponen ε (unobserved variable) adalah :


- Budaya dalam lingkungan, baik keluarga maupun sosial.
- Motivasi belajar.
- Kemampuan siswa.
- Bencana alam.

3
III. Part III
1. Formula treatment effect untuk individu i adalah :

Treatment Effect i

2. Buktikan pernyataan berikut ini dengan penurunan yang telah dibahas di kelas :

Sehingga di derivasi sebagai berikut :

Dimodifikasi dari y - x menjadi y – a + a - x, Sehingga :

ATE Bias

3. Kelemahan metode simple difference dalam identifikasi dampak suatu program


adalah :
Hasil dari program tersebut tidak mampu mengestimasi dampak suatu program
karena dari awal kelompok yang menerima program (treatment) sudah berbeda
karakteristiknya dengan kelompok yang tidak menerima program (control)
sehingga hasil evaluasi menjadi bias dan konsekuensinya underestimated.

Grafik : With and Without (Simple Difference)


Y, Outcome

Y3 A3
Dampak
A1 Dampak sesungguhnya
A0
Y1 C

Y0 T

Time
Pre Post
Keterangan :
T : Treatment
C : Control
Y : Variabel Independent
A0 : Kontrafaktual yang sebenarnya
A1 : Kontrafaktual aktual (hasil kelompok yang tidak mendapat
program)

4
A3 : Dampak setelah treatment pada variabel treatment

Dampak treatment : A3 – A1
Dampak sesungguhnya : A3 – A0
Kontrafaktual : Hasil kelompok yang tidak mendapat
program.
Kesimpulan : Underestimate, Bias negatif.

4. Kelemahan metode Pre-Post dalam identifikasi dampak suatu program adalah :


 Permasalahan pre-post adalah kita tidak tahu dimana kontrafaktualnya.
 Masih terdapat bias dan umumnya bias tersebut positif sehinggan hasil
estimasi dampak adalah overestimate.
 Ada faktor lain (unobserved) yang tidak bisa diidentifikasi yang berada
diluar model, apakah faktor ini yang memberikan dampak kepada variabel
dependen.

Grafik : Before and After (Pre and Post)

Y, Outcome

Y2 B2

Dampak sesungguhnya

Y1 B1 Dampak

T
Y0 B0

Time
Pre Post
Keterangan :
T : Treatment
Y : Variabel Independent
B0 : Kontrafaktual aktual (hasil kelompok treatment yang seandainya
tidak mendapat treatment pada periode tertentu)
B1 : Kontrafaktual sebenarnya
B2 : Dampak setelah treatment pada kelompok treatment

Dampak treatment : B2 – B0
Dampak sesungguhnya : B2 – B1
Kontrafaktual : Hasil kelompok penerima treatment
sebelum mendapatkan treatment.
Kesimpulan : Overestimate, Bias positif.

5
IV. Part IV
Jurnal Nomor Urut Genap.
Riset Sharon Barnhardt, Erica Field, dan Rohini Pande bertajuk “Moving to
Opportunity or Isolation? Network Effects of a Randomized Housing Lottery in Urban
India,” NBER Working Paper No. 21419, July 2015.
1. Need Assestment :
 Apakah permasalahan yang diangkat dalam artikel tersebut?
Permasalahan yang diangkat dalam artikel ini adalah banyaknya daerah
kumuh di perkotaan Ahmedabad, ibukota negara bagian Gujarat, India
yang menyebabkan munculnya berbagai macam masalah sosial seperti
kesenjangan sosial, penyebaran penyakit, Kemiskinan, Gizi buruk, dan
sebagainya.
 Apakah sumber permasalahan tersebut?
Sumber permasalahan dalam jurnal ini adalah disebabkan karena
Urbanisasi yang tinggi ke perkotaan.

2. Intervention :
 Apakah intervensi yang diajukan sebagai solusi permasalahan tersebut?
Intervensi yang diajukan sebagai solusi permasalahan tersebut adalah
pemerintah Ahmedabad, India adalah memberikan "Government Housing
Program for slum dwellers" atau Program perumahan pemerintah yang
khas untuk penduduk daerah kumuh.
 Jelaskan, secara teori, mengapa intervensi tersebut bisa mengubah
perilaku dan hasil?
Menurut World Bank (1999) lingkungan permukiman kumuh digambarkan
sebagai bagian yang terabaikan dari lingkungan perkotaan dimana kondisi
kehidupan dan penghidupan masyarakatnya sangat memprihatinkan, yang
diantaranya ditunjukkan dengan kondisi lingkungan hunian yang tidak
layak huni, tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sarana dan prasarana
lingkungan yang tidak memenuhi syarat, tidak tersedianya fasilitas
pendidikan, kesehatan maupun sarana dan prasarana sosial budaya
kemasyarakatan yang memadai.
Dalam upaya untuk mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman
kumuh dapat dilakukan dengan dua cara (Khomarudin, 1992) yaitu :
1). Mengembangkan daerah permukiman baru, yaitu dengan
membangun rumah-rumah sesuai dengan kebutuhan penduduk.
upaya ini dapat dilakukan dengan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
termasuk relokasi.
2). Memperbaiki lingkungan permukiman yang sudah ada, sehingga
memenuhi persyaratan untuk kehidupan yang layak.
Maka berdasarkan penjelasan diatas, secara teori program ini dapat
mengubah perilaku masyarakat daerah kumuh yang pindah ke perumahan
yang lebih sehat dan bersih sehingga dapat memberikan hasil yaitu

6
berkurangnya masalah sosial yaitu kesenjangan sosial, penyebaran
penyakit, kemiskinan, gizi buruk dan sebagainya.

3. Theory of change dalam format log frame :


Sumber Untuk
Urutan Objektif Indikator Asumsi/Ancaman
Verifikasi
Dampak Peningkatan kualitas Indeks kepuasan Survei terhadap Kebijakan daerah
(Tujuan lingkungan perkotaan masyarakat. kondisi lingkungan. tentang lingkungan
Akhir) yang lebih sehat dan yang bersih dan sehat.
bersih.

Hasil Penurunan - Persentase - Data - Adanya dokumen


permukiman kumuh permukiman kumuh. kependudukan RTRW yang jelas.
dan kepadatan - Persentase perkotaan dan - Adanya Dokumen
penduduk di perkotaan. penduduk permukiman kepemilikan rumah
perkotaan. kumuh. yang legal.
- Kunjungan ke
permukiman
kumuh.
Output Masyarakat penghuni - Tingkat hunian - Laporan tingkat - Adanya regulasi
permukiman kumuh perumahan hunian tentang pemberian
yang memenangkan bersubsidi. perumahan subsidi
lotere. - Jumlah penghuni subsidi. perumahan.
daerah kumuh yang - Survey ke lokasi.. - Transportasi yang
memenangkan memadai.
kesempatan untuk - Sarana dan
pindah ke prasarana
perumahan subsidi. kesehatan dan
pendidikan yang
memadai.
- Lapangan
pekerjaan yang
memadai.
Input Program lotere Tersedianya anggaran Laporan kegiatan - Ketersediaan
perumahan bersubsidi. subsidi perumahan. dan dokumentasi sumber daya .
- Populasi dan
lingkungan
perkotaan yang
padat dan
memiliki kualitas
buruk.
- Adanya informasi
yang jelas kepada
masyarakat.

4. Randomization Design :
Desain randomisasi (desain evaluasi acak) dalam artikel tersebut adalah sebagai
berikut :
Program yang dievaluasi adalah program Pemerintah Kota Ahmedabad, ibukota
negara bagian Gujarat, India, bekerjasama dengan Asosiasi Wiraswasta
Perempuan (SEWA), sebuah serikat pekerja terkemuka untuk wanita miskin.

7
Random evaluation terdiri dari :
a) Random selection/sampling.
Target populasi dari program lotere perumahan subsidi ini adalah seluruh
anggota serikat pekerja wanita beedi pada tahun 1987. Dalam artikel ini,
kerangka sampling (sampling frame) dari target populasi dilakukan secara
acak (simple random sampling), sehingga diperoleh 497 peserta program
sebagai kerangka sampel.
b) Random assignment.
Random assignment dilakukan agar setiap kondisi kelompok yang akan
diteliti memiliki baseline yang setara.
Metode random assignment (penempatan sampel kedalam kelompok
treatment dan kelompok control) dalam artikel tersebut adalah dengan
menggunakan metode basic lottery dengan karakteristik berdasarkan
penghasilan kurang dari $700/bulan.
Basic lottery merupakan metode yang digunakan untuk penelitian yang
bertujuan untuk mengevaluasi dampak program relokasi pada
kesejahteraan umum, keamanan dan pencapaian pendidikan. Metode ini
juga sangat berguna bagi program yang memiliki permintaan yang
berlebihan.
Penentuan kelompok dalam artikel ini adalah :
 Kelompok treatment adalah kelompok yang memenangkan lotere (1)
sebanyak 110 wanita.
 Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak memenangkan lotere
(0) sebanyak 387 wanita.

Anda mungkin juga menyukai