SPM Rsud Aa
SPM Rsud Aa
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL (SPM)
Arifin Achmad
BAB I – PENDAHULUAN 1
1. Pengorganisasian …………………………………………………….…........ 12
2. Pelaksanaan dan Pembinaan ……………………………………….…........ 12
3. Pengawasan ………………………………..…………......................…........ 12
BAB IV – PENUTUP 13
LAMPIRAN
I. Pelayanan Rawat Darurat
II. Pelayanan Rawat Jalan
III. Pelayanan Rawat Inap
IV. Bedah Sentral
V. Persalinan dan Perinatologi
VI. Pelayanan Intensif (ICU/CVCU/PICU/NICU)
VII. Radiologi
VIII. Laboratorium
IX. Farmasi
X. Gizi
XI. Pelayanan Gakin
XII. Rekam Medik
XIII. Pengolahan Limbah
XIV. Administrasi Manajemen
XV. Ambulance/Kereta Jenazah
XVI. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Medik dan Non Medik
XVII. Pelayanan Laundry
XVIII. Instalasi Sentral Sentralisasi
XIX. Instalasi Rehabilitasi Medik
XX. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
XXI. Pemulasaran Jenazah
ii
ii
SPM RSUD Arifin Achmad
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan amanat Pasal 28 H, ayat (1) Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad merupakan rumah sakit rujukan milik Pemerintah
Provinsi Riau sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan
yang beragam, berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang
berkembang sangat pesat, perlu diimbangi oleh tenaga kesehatan yang memadai dalam rangka
pemberian pelayanan yang bermutu standar, membuat semakin kompleksnya permasalahan di
rumah sakit. Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Fungsi dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya
merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal BAB I ayat 6 menyatakan: Standar Pelayanan Minimal
yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Pada
ayat 7, indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM
tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. Ayat 8 pelayanan dasar
adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarkat
dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan.
Halaman 1 dari13
Dalam penjelasan pasal 39 ayat 2 PP RI No 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan standar pelayanan minimal adalah tolok ukur kinerja
dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah.
C. Pengertian
Umum
1. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat;
2. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif;
3. Standar pelayanan minimal:
Yang dimaksud dengan standar pelayanan minimal adalah adalah tolok ukur kinerja dalam
menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah;
4. Indikator kinerja
Yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Khusus
1. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar penyusunan standar
pelayanan minimal yang meliputi: akses, efektifitas, efisiensi, keselamatan/keamanan,
kenyamanan, kesinambungan pelayanan, kompetensi tehnis, dan hubungan antar manusia;
2. Indikator adalah latar belakang/alasan mengapa suatu kinerja tersebut perlu diukur;
3. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator;
Halaman 2 dari 13
4. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber data untuk tiap
indikator tersedia;
5. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator kinerja yang
dikumpulkan;
6. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja;
7. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja;
8. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa dicapai;
9. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang
berhubungan langsung dengan persoalan.
D. Landasan hukum
1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, terbaru UU Nomor 36 tahun 2009;
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerinah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004 tentang
Akuntabilitas Pelayanan Publik;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228/MenKes/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib Dilaksanakan Daerah.
Halaman 3 dari 13
II STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dalam pedoman ini meliputi jenis-jenis pelayanan, indikator
dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit.
A. Jenis-jenis Pelayanan Rumah Sakit
Jenis-jenis pelayanan rumah sakit yang disediakan oleh rumah sakit meliputi:
1. Pelayanan Rawat Darurat
2. Pelayanan Rawat Jalan yang terdiri dari :
1) Klinik Umum
2) Klinik Gigi
3) Klinik Anak
4) Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
5) Klinik Penyakit Dalam
6) Klinik Jantung
7) Klinik THT
8) Klinik Mata
9) Klinik Bedah
10) Klinik Kulit - Kelamin
11) Klinik VCT (Voluntary Concelling and Testing)
12) Klinik Paru
13) Klinik Saraf
14) Klinik Pegawai
3. Pelayanan Rawat Inap
4. Pelayanan Bedah Sentral
5. Pelayanan Persalinan dan Perinatologi
6. Pelayanan Intensif (ICU/CVCU/PICU/NICU)
7. Pelayanan Radiologi
8. Pelayanan Laboratorium
9. Pelayanan Farmasi
Halaman 4 dari 13
10. Pelayanan Gizi
11. Pelayanan Keluarga Miskin (GAKIN)
12. Pelayanan Rekam Medik
13. Pengelolaan Limbah
14. Pelayanan Administrasi Manajemen
15. Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah
16. Pelayanan Laundry
17. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Medik dan Non Medik
18. Pelayanan Sterilisasi
19. Pelayanan Rehabilitasi Medik
20. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
21. Pelayanan Pemulasaran Jenazah
Halaman 5 dari 13
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar
4) Klinik Kebidanan
dan Penyakit
Kandungan
5) Klinik Penyakit
Dalam
6) Klinik Jantung
7) Klinik THT
8) Klinik Mata
9) Klinik Bedah
10) Klinik Kulit -
kelamin
11) Klinik VCT
12) Klinik Paru
13) Klinik Saraf
14) Klinik Pegawai
3. Jam buka pendaftaran pasien 3. - Hari Senin s.d Kamis
pkl. 08.00 s.d 11.00
- Hari Jum’at
pkl. 08.00 s.d 10.00
- Hari Sabtu
pkl. 08.00 s.d 10.00
4. Jam buka pelayanan poliklinik 4. - Hari Senin s.d Kamis
pkl. 09.00 s.d 14.00
- Hari Jum’at
pkl. 09.00 s.d 11.00
- Hari Sabtu
pkl. 09.00 s.d 13.00
5. Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 5. ≥ 90 %
menit
6. Kepuasan pelanggan 6. 90%
Halaman 6 dari 13
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar
7. Tidak adanya kejadian pasien 7. 100 %
jatuh yang berakibat kecacatan/
kematian
8. Kematian pasien > 48 jam 8. ≤ 0,24 %
9. Kejadian pulang paksa 9. Max 5 %
10.Kepuasan pelanggan 10. 90 %
Halaman 7 dari 13
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar
6. Intensif 1. Rata-rata Pasien yang kembali 1. Max 3 %
( ICU/CVCU/PICU ke perawatan intensif dengan
/NICU) kasus yang sama < 72 jam
2. Pemberi pelayanan Unit Intensif 2. a. Dokter spesialis
anastesi dan dokter
spesialis terkait
b. 100 % perawat
minimal D3 dengan
sertifikat perawat
mahir
ICU/CVCU/PICU/NIC
U/Setara
Halaman 8 dari 13
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar
menit
13. Pengelolaan limbah 1. Baku mutu limbah cair 1. a.BOD < 30 mg/l
b.COD < 80 mg/l
c.TSS < 30 mg/l
d.PH 6-9
2. Pengelolaan limbah padat 2. 100 %
infeksius sesuai dengan aturan
Halaman 9 dari 13
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar
14 Administrasi dan 1. Tindak lanjut penyelesaian hasil 1. 100 %
Manajemen pertemuan tingkat direksi
2. Kelengkapan laporan 2. 100 %
akuntabilitas kinerja
3. Ketepatan waktu pengusulan 3. 100 %
kenaikan pangkat
4. Ketepatan waktu pengurusan gaji 4. 100 %
berkala
5. Karyawan yang mendapat 5. 60 %
pelatihan minimal 20 jam
pertahun
6. Cost recovery 6. 40 %
7. Ketepatan waktu penyusunan 7. 100 %
laporan keuangan
8. Kecepatan waktu pemberian 8. Maksimal 2 jam
informasi tentang tagihan pasien
rawat inap
9. Ketepatan waktu pemberian 9. 100 %
imbalan (insentif) sesuai
kesepakatan waktu
Halaman 10 dari 13
No. Jenis Pelayanan Indikator Standar
2. Terlayaninya permintaan 2. 100 %
sterilisasi pakaian operasi
3. Terlayaninya permintaan 3. 100 %
sterilisasi kapas/verban dan
produk steril lainnya
20 Pencegahan dan 1. Ada Pengurus Komite PPI (SK 1. Anggota Komite PPI
Pengendalian Direktur RS tentang Struktur yang Terlatih 50 %
Infeksi (PPI) Organisasi PPI)
2. Ada Anggota Tim PPI yang 2. Anggota Tim PPI yang
Terlatih Terlatih 50 %
3. Tersedianya Alat Pelindung Diri 3. 100 %
(APD) di Setiap Instalasi
4. Kegiatan Surveilens Infeksi 4. 100 %
Nosokomial/HAI (Health Care
Associated Infection) di RS
(minimal 1 parameter)
Halaman 11 dari 13
III PERAN PEMERINTAH PUSAT DAN
PEMERINTAH PROVINSI
Peran Pemerintah Pusat dan Pemeritah Provinsi Riau dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal
Rumah sakit adalah sebagai berikut:
1. Pengorganisasian:
a. Gubernur bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit sesuai Standar
Pelayanan Minimal yang dilaksnakan oleh Rumah Sakit Provinsi;
b. Penyelenggaraan pelayanan rumah sakit sesuai Standar Pelayanan Minimal sebagaimana
dimaksud dalam butir a secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Pengawasan
a. Gubernur melaksanakan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai
standar pelayanan minimal rumah sakit
b. Gubernur menyampaikan laporan pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit sesuai standar
pelayanan minimal yang ditetapkan
Halaman 12 dari 13
IV PENUTUP
Standar pelayanan minimal rumah sakit pada hakekatnya merupakan jenis-jenis pelayanan rumah sakit
yang wajib dilaksanakan oleh rumah sakit sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan. Namun
demikian mengingat kondisi masing-masing rumah sakit yang terkait dengan sumber daya yang tidak
merata maka diperlukan pentahapan dalam pelaksanaan SPM oleh masing-masing rumah sakit sesuai
dengan kondisi/perkembangan kapasitas rumah sakit. Mengingat SPM sebagai hak konstitusional
maka seyogyanya SPM menjadi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran daerah
Dengan disusunnya Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit diharapkan dapat
membantu pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan Minimal di rumah sakit. Petunjuk teknis ini
dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah sakit dan unsur terkait dalam melaksanakan perencanaan,
pembiayaan dan pelaksanaan setiap jenis pelayanan
Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Buku Petunjuk Teknis ini akan ditetapkan kemudian sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Halaman 13 dari 13
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Life saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia dengan
urutan Airway, Breath, Circulation
Standar 100 %
Halaman 1 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Jam buka 24 jam adalah Rawat Darurat selalu siap memberikan
pelayanan selama 24 jam penuh
Numerator Jumlah kumulatif jam buka rawat darurat dalam satu bulan
Standar 24 Jam
Halaman 2 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Tenaga Kompeten pada gawat darurat adalah tenaga yang sudah
memiliki sertifikat pelatihan ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
Standar 100 %
Halaman 3 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Kecepatan pelayanan dokter di rawat darurat adalah sejak pasien
itu datang sampai mendapat pelayanan dokter
Halaman 4 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Standar ≥ 70 %
Halaman 5 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Kematian ≤ 24 jam adalah kematian yang terjadi dalam periode 24
jam sejak pasien datang (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8
jam)
Standar ≤ 2 perseribu
Halaman 6 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Uang muka adalah uang yang diserahkan kepada pihak rumahsakit
sebagai jaminan terhadap pertolongan medis yang akan diberikan
Numerator Jumlah pasien rawat darurat yang tidak membayar uang muka
Standar 100 %
Halaman 7 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Poliklinik Spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di rumah
sakit yang dilayani oleh dokter spesialis
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Numerator Jumlah hari buka klinik spesialis yang dilayani oleh dokter spesialis
dalam waktu satu bulan
Denominator Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam satu bulan
Halaman 8 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 9 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Tujuan Adanya pendaftaran pasien rawat jalan pada hari kerja sesuai
ketentuan
Definisi operasional Jam buka pendaftaran adalah jam dimulainya pendaftaran awal
pasien rawat jalan oleh tenaga rekam medis.
Jam buka pkl. 08.00 s.d. 11.00 WIB setiap hari Senin – Kamis,
kecuali hari Jumat dan Sabtu pkl. 08.00 s.d 10.00 WIB
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Numerator Jumlah hari pendaftaran pasien rawat jalan yang buka sesuai
ketentuan dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh hari pendaftaran pasien rawat jalan dalam satu
bulan
Standar 100 %
Halaman 10 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat
jalan oleh tenaga spesialis
Jam buka pkl. 09.00 s.d. 14.00 WIB setiap hari Senin – Kamis,
Jum’at pkl. 09.00 s.d 11.00 WIB, dan Sabtu pkl. 09.00 s.d 13.00
WIB
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Numerator Jumlah hari pelayanan rawat jalan spesialistik yang buka sesuai
ketentuan dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan spesialistik dalam satu
bulan
Standar 100 %
Halaman 11 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar
sampai dilayani oleh dokter spesialis ≤ 60 menit
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey
yang dilayani ≤ 60 menit
Standar ≥ 90 %
Halaman 12 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yang
di survey
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survey (minimal n=50)
Standar 90 %
Halaman 13 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Pemberi Pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga perawat
yang kompeten (minimal D3)
Frekuensi 6 bulan
pengumpulan data
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas di rawat
inap
Standar 100 %
Halaman 14 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Numerator Jumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai dokter sebagai
penanggung jawab
Standar 100 %
Halaman 15 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di
rumahsakit
Definisi operasional Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit yang
diberikan kepada pasien tirah baring di rumah sakit. Untuk rumah
sakit khusus disesuaikan dengan spesifikasi rumah sakit tersebut
Frekuensi 3 bulan
pengumpulan data
Halaman 16 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap
hari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien
yang menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan mulai pukul
08.00 sampai dengan 14.00 WIB
Numerator Jumlah visite dokter spesialis yang dimulai pukul 08.00 sampai
dengan 14.00 WIB yang disurvei
Standar 100 %
Halaman 17 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Numerator Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu bulan
Halaman 18 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Numerator Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu
bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Halaman 19 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 20 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 21 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 22 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 23 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
1. Waktu tunggu operasi elektif sejak ditetapkan oleh dokter bedah yang bersangkutan
Judul Waktu tunggu operasi elektif sejak ditetapkan oleh dokter bedah
yang bersangkutan
Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan penanganan antrian pelayanan bedah
Definisi operasional Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang waktu mulai dokter
memutuskan untuk operasi yang terencana sampai dengan operasi
mulai dilaksanakan
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang terencana dari seluruh
pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam bulan tersebut
Sumber data Rekam medik
Standar 1 bulan
Penanggung jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral
Halaman 24 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 25 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 26 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 27 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 28 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah operasi
Halaman 29 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 30 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 31 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Pemberi Pelayanan persalinan normal adalah dokter Sp.OG, dokter
umum terlatih (asuhan persalinan normal) dan bidan
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Standar 100 %
Halaman 32 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Pemberi Pelayanan persalinan dengan penyulit adalah Tim PONEK yang
terdiri dari dokter Sp.OG, dengan dokter umum, bidan dan perawat yang
terlatih)
Penyulit dalam persalinan antara lain meliputi partus lama, ketuban pecah
dini, kelainan letak janin, berat badan janin diperkirakan kurang dari 2500 gr,
kelainan panggul, perdarahan ante partum, eklampsia dan pre-eklampia
berat, tali pusat menumbung
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Tersedianya tim dokter SpOG, dokter umum, bidan dan perawat terlatih
Standar Tersedia
Halaman 33 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Pemberi Pelayanan persalinan dengan tindakan operasi adalah dokter
Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter spesialis anastesi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter spesialis
anastesi yang memberikan pertolongan persalinan dengan tindakan operasi
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter yang melayani persalinan dengan tindakan
operasi
Standar 100 %
Halaman 34 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 35 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 36 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
7. Kepuasan pelanggan
Halaman 37 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
Halaman 38 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Pemberi Pelayanan intensif adalah dokter Sp.A dan dokter spesialis
sesuai dengan kasus yang ditangani, Perawat D3 dengan sertifikat
perawat mahir ICU/CVCU/PICU/NICU
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.A dan spesialis yang sesuai dengan kasus
yang ditangani, Perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir
ICU/CVCU/PICU/NICU yang melayani pelayanan perawatan intensif
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani perawatan
intensif
Standar 100 %
Halaman 39 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
VII. RADIOLOGI
Halaman 40 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 41 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 42 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
4. Kepuasan pelanggan
Halaman 43 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
VIII. LABORATORIUM
Halaman 44 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 45 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 46 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
4. Kepuasan pelanggan
Halaman 47 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
IX. FARMASI
Halaman 48 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 49 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 50 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 51 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
3. Kepuasan pelanggan
Halaman 52 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 53 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
X. GIZI
Halaman 54 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 55 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 56 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
Halaman 57 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 58 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 59 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Dokumen rekam medik rawat jalan adalah dokumen rekam medik
pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat
jalan. Waktu penyediaan dokumen rekam medik mulai dari pasien
mendaftar sampai rekam medis disediakan/ditemukan oleh petugas.
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medik sampel rawat jalan
yang diamati
Denominator Total sampel penyediaan rekam medik yang diamati (N tidak kurang
dari 100)
Sumber data hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan untuk
pasien baru /di ruang rekam medik untuk pasien lama
Standar 10 menit
Halaman 60 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Dokumen rekam medik rawat inap adalah dokumen rekam medik
pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat inap. Waktu
penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap adalah
waktu mulai pasien diputuskan untuk rawat inap oleh dokter sampai
rekam medik rawat inap tersedia di bangsal pasien
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medik rawat inap yang
diamati
Standar 15 menit
Halaman 61 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Baku Mutu adalah standar minimal pada limbah cair yang dianggap
aman bagi kesehatan, yang merupakan ambang batas yang ditolelir
dan diukur dengan indikator :
BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter
COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter
TSS (Total Suspended Solid) 30 mg/liter
PH : 6-9
Frekuensi 3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang sesuai
dengan baku mutu
Halaman 62 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan Standar Prosedur
operasional yang diamati
Standar 100 %
Halaman 63 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi adalah
pelaksanaan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh peserta
pertemuan terhadap kesepakatan atau keputusan yang telah diambil
dalam pertemuan tersebut sesuai dengan permasalahan pada
bidang masing-masing
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Denominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti dalam satu bulan
Standar 100 %
Halaman 64 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 65 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan dua periode dalam satu
tahun yaitu bulan April dan Oktober
Standar 100 %
Halaman 66 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 67 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 68 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
6. Cost recovery
Halaman 69 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 70 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 71 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 72 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Standar 24 jam
Halaman 73 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Standar 100 %
Halaman 74 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Definisi operasional Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah waktu yang
dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima sampai dengan
petugas melakukan pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk
tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu 30 menit harus
sudah ditanggapi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Numerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau sama
dengan 30 menit dalam satu bulan
Sumber data Catatan laporan kerusakan alat di IPSRS dan Rumah Tangga
Standar 100 %
Halaman 75 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 76 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 77 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 78 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 79 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 80 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 81 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 82 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 83 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 84 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
3. Kepuasan pelanggan
Halaman 85 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
1. Ada Pengurus Komite PPI (SK Direktur RS tentang Struktur Organisasi PPI)
Halaman 86 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 87 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 88 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 89 dari 90
SPM RSUD Arifin Achmad
Halaman 90 dari 90