Anda di halaman 1dari 1

Musyawarah

Sudah sebulan lebih penduduk desa geger karena isu akan dibangunnya jalan melintasi kompleks
pekuburan. Rencana ini sebenarnya telah lama digagas oleh kantor desa karena sangat
dibutuhkan untuk mempermudah akses ke jalan utama. Staf desa pun telah mengukur area yang
akan terkena badan jalan. Tiba-tiba pula warga mendatangi Pak RT mengadakan pertemuan
mendadak hari Sabtu sore di rumahnya untuk membicarakan rencana pembangunan jalan
tersebut.

"Para warga yang saya hormati, saya tahu kerisauan Bapak Ibu sekalian. Mari kita
membicarakan masalah ini dan mencari solusinya. Saya sebagai perpanjangan tangan bapak
Kepala Desa akan menjelaskan rencana tersebut," kata Pak RT membuka pertemuan.

"Begini Pak RT, kami sebagai warga masyarakat menilai bahwa pembangunan jalan tersebut
tidak tepat. Karena, badan jalannya akan mengenai makam. Kami menyatakan tidak setuju
dengan pembangunan tersebut," kata seorang warga.

"Iya, memang seperti itu nantinya, ada beberapa makam yang akan tepat di lewati badan jalan.
Namun, jalan ini sangat dibutuhkan oleh seluruh warga desa. Sekarang ini warga harus memutar
sangat jauh untuk menuju ke jalan provinsi. Jika jalan baru ini sudah jadi, maka jaraknya akan
sangat dekat," kata Pak RT menjelaskan.

"Apa tidak sebaiknya Pak rencana tersebut dipindahkan ke lokasi lain. Mengingat, area yang
akan dibangun adalah pekuburan, kami tidak mau makam keluarga kami dirusak karena
pembangunan jalan baru ini," sahut warga lainnya.

"Dipindahkan ke lokasi lain kayaknya tidak mungkin Pak, karena dana dari desa sangat terbatas.
Kita pasti harus melakukan pembebasan tanah terlebih dahulu dan ini membutuhkan dana yang
sangat besar. Berbeda dengan tanah lokasi pekuburan tersebut, tanahnya adalah milik desa," Pak
RT menjelaskan.

Pak RT melanjutkan; "soal makam keluarga Bapak Ibu, tetap akan diperlakukan secara layak.
Kita akan pindahkan makam yang terkena dampak ke tempat lain di dalam kompleks pekuburan.
Jadi, desa akan menanggung semua biaya pembuatan makam baru."

"Kalau begitu memang rencana kantor desa, kami setuju asalkan makam keluarga kami
dipindahkan dengan makam yang baru dan layak. Kami juga sadari bahwa jalan itu memang
penting buat warga, hanya saja kami risau dengan makam tersebut."

"Baiklah kalau begitu Bapak Ibu, kiranya kita semua sudah sepakat dengan pembangunan jalan
itu. Saya berterima kasih kepada bapak-ibu sekalian yang mau membicarakan ini secara baik-
baik dan menerima rencana pembangunan jalan tersebut," kata Pak RT senang.

Anda mungkin juga menyukai