Anda di halaman 1dari 3

“JALAN RUSAK”

Pak Tommy adalah kades di Desa Suka Makmur. Pada hari minggu ia akan
mengadakan kumpulan guna membahas pembangunan jalan yang tak kunjung selesai
karena masalah dana dari kabupaten yang tak kunjung turun. Pak Tommy menyuruh
Yanto yang merupakan ketua Remaja untuk menyebarkan undangan kepada para
warga agar pada hari minggu pukul 08:00 wib dapat hadir di Balai pertemuan Rw
untuk membahas masalah jalan itu.

Pada hari minggu di Balai Rw pukul 08:00 wib hampir semua warga hadir tak
terkecuali ketua Rt, ketua Rw, dan ketua Remaja, tanpa menunggu lama Pak Tommy
pun langsung membuka kumpulan itu. Saat Pak Tommy mempersilakan kepada
semua yang hadir dikumpulan itu, jika ada yang mempunyai pendapat atau solusi
yang tepat untuk masalah pembangunan jalan yang rusak ini, untuk segera
menyatakan pendapatnya. Dengan sangat percaya diri Pak Rt 3 menyatakan
pendapatnya. “Solusi untuk mengatasi masalah pembangunan jalan yang tepat adalah
dengan cara iuran untuk semua warga, karena jika semua warga melakukan iuran,
maka uang akan terkumpul dan jalan akan segera dibangun,” menurut pendapat Pak
Rt3.

Lalu Pak Tommy berfikir dan berkata, "Apa kalian setuju dengan pendapat
Pak Rt 3 ataukah ada pendapat lain?"

Tiba-tiba Pak Rw mengacungkan jari telunjuknya ke atas dan dia berbeda


pendapat dengan Pak Rt 3, “Untuk saat ini, belum pas untuk menarik iuran kepada
para warga untuk pembangunan jalan, karena para warga baru saja selesai iuran
pembangunan jalan walaupun baru jadi setengah dan kebutuhan bahan pokok juga
sedang naik jadi sulit untuk menarik iuran,” menurut Pak Rw.
“Lalu solusi atau pendapat bapak bagaimana?” kata Pak Tommy dengan nada
bicara yang sangat tenang.

Pak Rw pun menyatakan pendapatnya, ”Sebenarnya saya ingin membuat


proposal kembali mengenai jalan didesa ini karena rusaknya sudah semakin parah.”

“Saya tidak setuju jika harus membuat proposal, karena saya sudah membuat
sebanyak tiga kali ternyata sampai sekarang belum juga turun,” Pak Rt 3 menyela
pembicaraan.

Tapi Pak Rw juga tidak menyerah begitu saja, beliau berkata,"Apa sih
salahnya mencoba."

Dengan sangat sombong Pak Rt 3 menggeleng-gelengkan kepalanya dan


berkata “Pasti dana itu tidak akanturun.”

Yanto, ketua Remaja pun menyatakan pendapatnya bahwa ia mendukung Pak


Rw dan menawarkan diri apa bila Pak Rw membutuhkan bantuan dalam membuat
proposal, ia merasa kasihan pada para warga jika ada masalah selalu melakukan
iuran, Sedangkan Pak Rt 3 tetap pada pendapatnya dan menurutnya itu hanya
membuang-buang waktu saja.

Lalu Pak Tommy berinisiatif untutk melakukan voting kepada semua warga
yanh hadir, untuk memilih pendapat dari Pak Rw ataukah Pak Rt 3. Ternyata setelah
dilakukan voting kebanyakan para warga memilih pendapat dari Pak Rw, tapi Pak Rt
3 tetap tidak setuju dengan hasil voting tersebut dengan emosional ia menyatakan
bahwa hasil voting tersebut tidak sah karena para warga sudah dipengaruhi oleh Pak
Rw. Pak Tommy pun langsung bertindak dengan cepat dan tepat, agar tidak
menambah masalah dan merugikan kedua belah pihak, Pak Tommy langsung
membuat keputusan, bahwa beliau setuju dengan pendapat Pak Rw untuk membuat
proposal kembali, tapi diberi batasan waktu selama dua minggu apabila belum turun
maka akan menyetujui pendapat Pak Rt 3, akhirnya Pak Rw dan Pak Rt 3 pun setuju
dengan keputusan Pak Tommy.

Ternyata hanya dalam satu minggu dana untuk pembangunan jalan pun turun.
Pak Tommy bersama Pak Rt 3 datang kerumah Pak Rw dan berbincang-bincang soal
dana pembangunan jalan dan membahas bagaimana pelaksanaan pembangunan
tersebut. Di sela-sela perbincangan Pak Rt 3 meminta maaf kapada Pak Rw karena
telah meragukannya, setelah semuanya sudah selesai Pak Tommy pun mengucapkan
alhamdulilah.

Nama : Anas Mafrudi


Npm : 1210301003

Anda mungkin juga menyukai