Anda di halaman 1dari 13

JURNAL

STUDI KARAKTERISTIK FISIK BENANG JARING DARI BAHAN PE


(POLYETHYLENE) DENGAN DIAMETER BERBEDA YANG DIRENDAM
DALAM AIR TAWAR DAN AIR LAUT

OLEH

INDAH BUSTARI

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
STUDIKARAKTERISTIK FISIK BENANG JARING DARI BAHAN PE
(POLYETHYLENE) DENGAN DIAMETER BERBEDA YANG DIRENDAM
DALAM AIR TAWAR DAN AIR LAUT

Indah Bustari1) Isnaniah2) Pareng Rengi2)


E-mail: indahbustari92@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada 27 November 2017 – 21 Januari 2018 di


Laboratorium Bahan Alat Tangkap, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas
Riau Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan
karakteristik fisik benang jaring dari bahan PE (Polyethylene) dengan diameter
berbeda yang direndam dalam air laut dan air tawar. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode eksperimen, data perubahan panjang benang jaring
yang didapat diolah berdasarkan rumus SNI 08-00889-1989 dan selanjutnya
dianalisis secara deskriptif. Dari hasil pengamatan menurut SNI 08-0889-1989
yang dilakukan bahwa benang PE Ø 0,5 mm, 0,8 mm dan 1,0 mm mengalami
perubahan karakteristik fisik benang jaring setelah perendaman selama 50 hari
pada air tawar dan air laut. Perubahan panjang benang jaring yang direndam di air
laut lebih berpengaruh jika dibandingkan dengan direndam di air tawar dan
masing-masing diameter mengalami perubahan karakeristik yang berbeda-beda.
Semakin besar diameter pada benang PE maka semakin lama perubahan
karakteristik fisik benang jaringnya.

Kata kunci : Studi perubahan karakteristik fisik benang jaring PE, Bahan alat
tangkap jaring PE, perubahan panjang dan kemuluran benang jaring PE.

1) Mahasiswa Fakultas Perikanan Dan Kelautan, Universitas Riau


2) Dosen Fakultas Perikanan Dan Kelautan, Universitas Riau
STUDY OF PHYSICAL CHARACTERISTIC OF NETSS FROM PE
(POLYETHYLENE) WITH DIFFERENT DIAMETER SOAKED OF FRESH
WATER AND SEA WATER

Indah Bustari1) Isnaniah2) Pareng Rengi2)


E-mail: indahbustari92@gmail.com

ABSTRACT

This research was conducted on 27 November 2017 to 21 January 2018


which was held in laboratory of Fishery and Marine Fishery Resources
Utilization Faculty, University of Riau. The purpose of this research to know the
change of physical characteristics of nets yarn of PE (Polyethylene) material with
different diameter soaked in sea water and fresh water. The method used in this
research the experimental method, the data change of the nets yarn length
obtained are processed according to the formula SNI 08-00889-1989 and then
analyzed descriptive. From the observation according to SNI 08-0889-1989 that
the PEØ 0.5 mm, 0.8 mm and 1.0 mm experience changes the characteristic of the
nets yarn after soaked for 50 days in fresh water and sea water. The change in
the length of mesh yarns soaked in sea water influential when compared to soak in
fresh water and each diameter experience changes length different. The large in
diameter of the PE then the longer the length of the nets yarn change.

Key word :Study changes the physical characteristics of nets yarns PE, Materials
of fishing nets PE, changes in length and elongation of the yarn PE.
1) The Student at Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Riau
2)
The Lecturer at Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Riau
STUDY OF PHYSICAL CHARACTERISTIC OF NETSS FROM PE
(POLYETHYLENE) WITH DIFFERENT DIAMETER SOAKED OF
FRESH WATER AND SEA WATER

Indah Bustari1) Isnaniah2) Pareng Rengi2)


E-mail: indahbustari92@gmail.com

ABSTRACT

This research was conducted on 27 November 2017 to 21 January 2018


which was held in laboratory of Fishery and Marine Fishery Resources Utilization
Faculty, University of Riau. The purpose of this research to know the change of
physical characteristics of nets yarn of PE (Polyethylene) material with different
diameter soaked in sea water and fresh water. The method used in this research
the experimental method, the data change of the nets yarn length obtained are
processed according to the formula SNI 08-00889-1989 and then analyzed
descriptive. From the observation according to SNI 08-0889-1989 that the PEØ
0.5 mm, 0.8 mm and 1.0 mm experience changes the characteristic of the nets
yarn after soaked for 50 days in fresh water and sea water. The change in the
length of mesh yarns soaked in sea water influential when compared to soak in
fresh water and each diameter experience changes length different. The large in
diameter of the PE then the longer the length of the nets yarn change.

Key word :Study changes the physical characteristics of nets yarns PE, Materials
of fishing nets PE, changes in length and elongation of the yarn PE.
1)
The Student at Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Riau
2)
The Lecturer at Faculty of Fisheries and Marine Science, University of Riau

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Jika ditinjau dari bahan alat mengenai alat penangkapan ikan


penangkapan ikan, alat penangkapan mendukung usaha perikanan baik
ikan tersebut berasal dari serat alami dari segi teknik pembuatan alat serta
(natural fiber) seperti serabut kelapa, bahan dasar yang digunakan. Hal ini
rami, katun, ijuk, dan dari bahan bertujuan untuk meningkatkan
serat buatan (syntetic fiber) seperti kemampuan alat dalam
polyamide (PA), polyethylene (PE), pengoperasiannya di perairan,
fiberglass, monofilament yang mengurangi biaya operasi, dan
umumnya berasal dari bahan yang diharapkan juga akan meningkatkan
tidak dapat diperbarui (Wahyuni, efisiensi penangkapan lainnya.
2002 dalam Yuspardianto., Safitri, Alat tangkap yang lama
S., Suardi, ML., 2006). didalam air secara alami akan lebih
Peningkatan pengetahuan besar kemungkinannya mengalami
pembusukan dari pada hanya ditempatkan di perairan laut maka
digunakan dalam beberapa waktu. kondisi perairan laut akan
Kemungkinan pembusukan ini lebih mempengaruhi bahan dari alat
cepat bila alat penangkapan di pajang tangkap tersebut. Demikian juga
di dasar perairan sehingga pada halnya jika ditempatkan di dasar
bagian ini menempel lumpur dan perairan tawar tentunya substrat
daya pembusukannya lebih kuat dasar perairan akan mempengaruhi
(Klust, 1987). Dijelaskan lagi bahwa bahan dari alat tangkap tersebut,
untuk meningkatkan daya tahan alat berdasarkan hal tersebut maka timbul
tangkap terhadap pembusukan telah pertanyaan apakah dengan
dilakukan semenjak penggunaan perendaman benang jaring PE
jaring dari serat tumbuh-tumbuhan (polyethylene) akan mempengaruhi
dan sampai sekarang sebagian besar perubahan karakteristik fisik benang
cara pengawetan telah dikembangkan jaring.
oleh para nelayan secara praktis.
Dalam pengoperasian alat Tujuan dan Manfaat Penelitian
tangkap kemuluran dan perubahan Tujuan dari penelitian ini
panjang benang jaring alat tangkap adalah untuk mengetahui perubahan
sangat mempengaruhi teknik karakteristik fisik benang jaring dari
pengoperasian suatu alat tangkap bahan PE (Polyethylene) dengan
sehingga dibutuhkan perlakuan diameter berbeda yang direndam
terhadap alat tangkap. Pada dalam air laut dan air tawar.
penelitian ini akan dilakukan dengan penelitian ini diharapkan
analisis secara deskriptif tentang bermanfaat bagi semua pihak yang
perubahan panjang benang jaring memerlukan informasi tentang
polyethylenedengan diameter bagaimana perubahan karakteristik
berbeda yang direndam didalam air fisik benang jaring dari bahan PE
laut dan air tawar. Apakah lamanya (Polyethylene) dengan diameter
perendaman pemakaian alat tangkap berbeda yang direndam dalam air
diperairan yang berbeda akan laut dan air tawar untuk
memberikan pengaruh perubahan menjadikannya sumber pengetahuan.
panjang jaring.
Hipotesis
Perumusan Masalah Sebelum melakukan
Selama ini alat tangkap yang penelitian perubahan karakteristik
terbuat dari bahan tekstil digunakan fisik benang jaring PE (polyethylene)
untuk aktifitas penangkapan ikan dengan diameter berbeda yang
baik itu di perairan laut maupun direndam dengan air laut air tawar,
diperairan tawar. Dalam peneliti mengajukan hipotesis yaitu,
pengoperasiannya alat tangkap akan adanya perubahan panjang benang
mengalami perendaman (terendam) PE dengan diameter berbedabyang
dalam air selama ± 3 jam. Selama ± direndam dengan air tawar dan air
3 jam ini alat tangkap akan laut.
dipengaruhi oleh kondisi perairan
dimana ia berada pada perairan tawar METODE PENELITIAN
tentunya kondisi perairan akan Waktu dan Tempat Penelitian
mempengaruhi bahan dari alat Penelitian ini dilaksanakan
tangkap tersebut, apabila pada 27 November 2017 – 21 Januari
2018 di Laboratorium Bahan Alat eksperimen, data perubahan panjang
Tangkap (BAT), Fakultas Perikanan benang jaring yang didapat diolah
dan Kelautan Universitas Riau berdasarkan rumus SNI 08-00889-
Pekanbaru. 1989 dan selanjutnya dianalisis
Bahan dan Alat Penelitian secara deskriptif.
Bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah: Prosedur Penelitian
1. Benang PE (Polyethylene) Adapun prosedur penelitian
multifilament dengan ukuran ini dilakukan dengan tahapan sebagai
diameter berbeda, yaitu Ø0,5 berikut:
mm, 0,8 mm, dan 1,0 mm dengan 1. Persiapan
secara keseluruhan panjangnya 1. Mempersiapkan alat dan
300 m. bahan yang akan digunakan
2. Air laut yang digunakan untuk penelitian.
sebanyak 30 liter. 2. Mengukur atau melihat suhu
3. Air tawar yang digunakan ruangan dan salinitas perairan
sebanyak 30 liter. sebelum melakukan
Alat yang digunakan pada penelitian.
penelitian ini adalah: 3. Benang PE (Polyethylene)
1. Alat penguji perubahan panjang dibagi menjadi kedalam 2
benang dengan menggunakan wadah, yaitu untuk air laut
beban 0,5 kg. dan air tawar
2. Emberdigunakan sebagai wadah 4. Benang PE yang digunakan
air laut dan air tawar. masing-masing diameter
3. Thermometer pengukur suhu memiliki panjang 100 meter
udara didalam laboratorium. dan masing-masing
4. Thermometer pengukur suhu air diameteryang digunakan 25
tawar dan air laut. utas untuk air laut dan 25 utas
5. Handrefractometer digunakan untuk air tawar
sebagai alat pengukur salinitas. 5. Benang uji dikondisikan
6. Gunting digunakan untuk dalam ruangan kondisi
memotong sampel benang. standar selama 24 jam
7. Timbangan digital dua angka sebelum dilakukannya
dibelakang koma digunakan pengujian sesuai dengan
untuk mengetahui berat benang. SII.0089-75 yang tercantum
8. Jangka sorong digital dua angka pada SNI 08-0889-1989.
dibelakang koma digunakan 2. Perendaman dan Pengujian
untuk mengetahui diameter Benang PE (Polyethylene)
benang. 1. Benang PE yang berjumlah
9. Meteran digunakan untuk 150 utas masing-masing
mengukur panjang benang. diambil data diameter,
10. Kamera digunakan sebagai alat panjang benang, dan
dokumentasi penelitian. ditimbang berat benangnya.
11. Alat tulis. 2. Air laut dan air tawar
dimasukkan ke wadah
Metode Penelitian masing-masing sebanyak 2
Penelitian ini dilakukan liter.
dengan menggunakan metode
3. Benang tersebut selanjutnya  Perubahan panjang rata-rata
direndam dengan air laut, air setelah perendaman:
tawar dan tanpa perlakuan 𝐵′ −𝐴′
𝑥 100%
yang masing-masing 𝐴′
memiliki jumlah 25 buah.  Perubahan Panjang rata-rata
4. Pada hari ke- 11 (10 hari setelah pengkondisian
𝐶′−𝐴′
setelah perendaman) benang : 𝐴′ 𝑥 100%
tersebut diambil kembali
untuk diukur diameter, HASIL DAN PEMBAHASAN
perubahanpanjang benang, Hasil
dan berat benangnya. Karakteristik Benang
5. Benang yang telah diambil Benang yang digunakan
tersebut diangin-anginkan dalam penelitian ini adalah benang
selama 24 jam, kemudian PE (Polyethylene) multifilamen yang
dilakukan pengukuran mempunyai struktur 3 strand, 6 srand
perubahan panjang benang. dan 9 strand dengan arah pilinan
6. Selanjutnya pada hari ke 21, kekanan (S).
31, 41 dan 51 (setelah
perendaman) benang diuji Suhu Laboratorium
kembali sesuai dengan Selama penelitian dilakukan
perlakuan yang ada pada butir pengukuran terhadap benang sampel,
3 dan 4. temperatur ruangan laboratorium
yang diukur dengan thermometer
Analisis Data berkisar antara 27-300 C.
Untuk melihat perubahan
panjangbenang jaring PE Suhu dan Salinitas
(Polyethylene) dengan diameter Selama penelitian dilakukan
berbeda terhadap air laut dan air pengukuran suhu dan salinitas
tawar maka hasil perhitungan perairan, salinitas air tawar yang
perubahan panjang benang jaring PE diukur dengan hand refractometer
disajikan dalam bentuk tabel dan adalah 0 ‰, sedangkan salinitas air
grafik yang kemudian akan diolah laut berkisar antara 28 – 41‰. Suhu
berdasarkan SNI 08-0889-1989dan air tawar diukur dengan
selanjutnya dianalisis secara menggunakan thermometer berkisar
deskriptif. antara 27.0 – 30.10 C, dan suhu air
Rumus perubahan panjang laut berkisar antara 27,1 – 31.00 C.
benang jaring berdasarkan SNI 08-
0889-1989 adalah sebagai berikut:
 Pengukuran panjang rata-rata Perubahan Benang jaring PE
∑5𝑖=1 𝐴𝑖
Panjang permulaan (A’) : 5 (polyethylene) Berdasarkan SNI
08-0889-1989
Panjang setelah perendaman (B’)
∑5=1 𝐵𝑖
Perubahan benang jaring
: 𝑖 5 merupakan salah satu syarat yang
Panjang setelah pengkondisian dimiliki dalam pengujian tali.
∑5𝑖=1 𝐶𝑖 Dikarenakan pada saat melakukan uji
(C’): benang tersebut akan diberikan
5
beban seberat 0,5 kg.
Perubahan Karakteristik Benang 30, 40, 50 hari, diambil kembali
Jaring PE di Air Tawar dan Air untuk diukur diameter, berat benang,
Laut dan perubahan panjang benangnya.
Benang PE yang sudah
direndam pada air laut selama 10, 20,

Tabel 3. Karakteristik Fisik BenangPE Ø 0,5 yang di Rendam dalam Air Tawar
Hari Ø Berat Berat A’ B’ C’ C%
Ø’(mm) B%
ke- (mm) (g) (g’) (mm) (mm) (mm)
10 0,5 0,506 0,55 0.598 1000 1000 1000 0 0
20 0,5 0,528 0,55 0,612 1000 1000 1000 0 0
30 0,5 0,596 0,55 0,692 1000 1000 1000 0 0
40 0,5 0,598 0,55 0,678 1000 1000 1000 0 0
50 0,5 0,61 0,55 0,664 1000 1008 1000 0,08 0
Total 2,5 2,838 2,75 3,244 5000 5008 5000 0,08 0
Rata- 0,5 0,5676 0,55 0,6488 1000 1001,6 5000 0,016 0
rata

Keterangan: pengkondisian. Perubahan panjang


Ø= Diameter permulaan benang jaring setelah perendaman
Ø’ = Diameter setelah perendaman pada hari ke 50yaitu 1008 mmsetelah
g = Berat permulaan dirata-ratakan dari 5 sampel pada
g’ = Berat setelah Perendaman perlakuan perendaman diameter 0,5
A’ = Panjang permulaan mm di dalam air tawar atau sebesar
B’ = Panjang setelah perendaman 0,08%.Sedangkan perubahan panjang
C’ = Panjang setelah pengkondisian benang jaring setelah pengkondisian
B%=Perubahan rata-rata setelah pada hari ke 50 yaitu 1000 mm atau
perendaman sebesar 0%.
C%=Perubahan rata-rata Kondisi benang jaring PE Ø
setelahpengkondisian 0,5 mengalami perubahan diameter
rata-rata 0,5676 mmsetelah dirata-
Pada Tabel 3 menunjukkan ratakan pada setiap sampel
adanya perubahan panjang benang diperlakuan air tawar dari hari
jaring yang direndam di air tawar. pertama perendaman sampai hari ke
Pada hari ke 10 sampai dengan hari 50 perendaman dan perubahan berat
ke 40 benang PE Ø 0,5 belum rata-rata 0,6488 gr setelah dirata-
mengalami perubahan panjang ratakan pada setiap sampel
benang jaring baik setelah diperlakuan air tawar dari pertama
perendaman maupun setelah perendaman sampai hari ke 50.

Tabel 4. Karakteristik Fisik Benang PE Ø 0,8 yang di Rendam Dalam Air Tawar

Hari Ø Berat Berat A’ B’ C’ C%


Ø’(mm) B%
ke- (mm) (g) (g’) (mm) (mm) (mm)
10 0,8 0,824 0,89 1,024 1000 1000 1000 0 0
20 0,8 0,868 0,89 1,086 1000 1000 1000 0 0
30 0,8 0,922 0,89 1,132 1000 1000 1000 0 0
40 0,8 0,94 0,89 1,14 1000 1000 1000 0 0
50 0,8 0,84 0,89 1,106 1000 1000 1000 0 0
Total 4,0 4,394 4,45 5,488 5000 5000 5000 0 0
Rata- 0,8 0,8788 0,89 0,976 1000 1000 1000 0 0
rata
Pada Tabel 4 menunjukkan rata-rata 0,8788 mm setelah dirata-
bahwa tidak adanya perubahan ratakan pada setiap sampel
panjang benang jaring. Pada hari ke- diperlakuan air tawar dari hari
10 sampai dengan hari ke- 50 benang pertama perendaman sampai hari ke
PE Ø 0,8 tidak mengalami perubahan 50 perendaman dan perubahan berat
panjang benang jaring baik setelah rata-rata 0,976 gr setelah dirata-
perendaman maupun setelah ratakan pada setiap sampel
pengkondisian. diperlakuan air tawar dari hari
Kondisi benang jaring PE Ø pertama perendaman sampai hari ke
0,8 mengalami perubahan diameter 50

Tabel 5. Karakteristik Fisik Benang PE Ø 1,0 yang di Rendam Dalam Air Tawar

Hari Ø Berat Berat A’ B’ C’ C%


Ø’(mm) B%
ke- (mm) (g) (g’) (mm) (mm) (mm)
10 1,0 0,85 1,06 1,144 1000 1000 1000 0 0
20 1,0 0,922 1,06 1,196 1000 1000 1000 0 0
30 1,0 0,966 1,06 1,234 1000 1000 1000 0 0
40 1,0 0,936 1,06 1,26 1000 1000 1000 0 0
50 1,0 0,976 1,06 1,344 1000 1000 1000 0 0
Total 5,0 4,65 5,3 6,178 5000 5000 5000 0 0
Rata- 1,0 0,93 1,06 1,2356 1000 1000 1000 0 0
rata
Pada Tabel 5 menunjukkan rata-rata 0,93 mm setelah dirata-
bahwa tidak adanya perubahan ratakan pada setiap sampel
panjang benang jaring. Pada hari ke- diperlakuan air tawar dari hari
10 sampai dengan hari ke-50 benang pertama perendaman sampai hari ke
PE Ø 1,0 tidak mengalami perubahan 50dan perubahan berat rata-rata
panjang benang jaring baik setelah 1,2356 gr setelah dirata-ratakan pada
perendaman maupun setelah setiap sampel diperlakuan air tawar
pengkondisian. dari hari pertama perendaman sampai
Kondisi benang jaring PE Ø hari ke 50.
1,0 mengalami perubahan diameter

Tabel 6. Karakteristik Fisik BenangPE Ø 0,5 yang di Rendam Dalam Air Laut

Hari Ø Berat Berat A’ B’ C’ C%


Ø’(mm) B%
ke- (mm) (g) (g’) (mm) (mm) (mm)
10 0,5 0,558 0,55 0.65 1000 1000 1000 0 0
20 0,5 0,584 0,55 0,678 1000 1000 1000 0 0
30 0,5 0,612 0,55 0,716 1000 1000 1000 0 0
40 0,5 0,612 0,55 0,732 1000 1010 1000 0,1 0
50 0,5 0,62 0,55 0,748 1000 1024 1008 0,24 0,08
Total 2,5 2,986 2,75 3,524 5000 5034 5008 0,34 0,08
Rata- 0,5 0,5972 0,55 0,7048 1000 1006,8 1001,6 0,068 0,016
rata
Pada Tabel 6 menunjukkan ke-30 benang PE Ø 0,5 belum
adanya perubahan panjang benang mengalami perubahan panjang
jaring yang direndam di air laut. benang jaring baik setelah
Pada hari ke-10 sampai dengan hari perendaman maupun setelah
pengkondisian. Perubahan panjang ratakan dari 5 sampel pada setiap
benang jaring setelah perendaman perlakuan pengkondisian diameter
pada hari ke 40 yaitu1010 0,5 mm atau sebesar 0,08%.
mmsetelah dirata-ratakan dari 5 Kondisi benang jaring PE Ø
sampel pada setiap perlakuan 0,5 mengalami perubahan diameter
perendaman diameter 0,5 mm rata-rata 0,5972 mm setelah dirata-
didalam air laut atau sebesar 0,1% ratakan pada setiap sampel
dan pada hari ke 50 1024 mm setelah diperlakuan air laut dari hari pertama
dirata-ratakan dari 5 sampel pada perendaman sampai hari ke 50dan
setiap perlakuan perendaman perubahan berat rata-rata 0,7048 gr
diameter 0,5 mm didalam air lautatau setelah dirata-ratakan pada setiap
0,24%. Sedangkan perubahan sampel diperlakuan air laut dari hari
panjang benang jaring setelah pertama perendaman sampai hari ke
pengkondisian pada hari ke 50.
40mengalami perubahan panjang
seperti panjang permulaan sebelum
di rendam yaitu 1000 mm atau
sebesar 0% dan pada hari ke
50 yaitu 1008 mm setelah dirata-

Tabel 7. Karakteristik Fisik Benang PE Ø 0, 8 yang di Rendam Dalam Air Laut

Hari Ø Berat Berat A’ B’ C’ C%


Ø’(mm) B%
ke- (mm) (g) (g’) (mm) (mm) (mm)
10 0,8 0,862 0,89 1,152 1000 1000 1000 0 0
20 0,8 0,932 0,89 1,164 1000 1000 1000 0 0
30 0,8 0,984 0,89 1,192 1000 1000 1000 0 0
40 0,8 1,002 0,89 1,2 1000 1000 1000 0 0
50 0,8 0,86 0,89 1,18 1000 1014 1006 0,14 0,06
Total 4,0 4,64 4,45 5,888 5000 5014 5006 0,14 0,06
Rata- 0,8 0,928 0,89 1,1776 1000 1002,8 1001,2 0,028 0,012
rata
Pada Tabel 7 menunjukkan pada hari ke 50 yaitu 1006
adanya perubahan panjang benang mmsetelah dirata-ratakan dari 5
jaring yang direndam di air laut. sampel pada setiap perlakuan
Pada hari ke-10 sampai dengan hari diameter 0,8 mm atau sebesar 0,06%.
ke- 40 benang PE Ø 0,8 belum Kondisi benang jaring PE Ø
mengalami perubahan panjang 0,8 mengalami perubahan diameter
benang jaring baik setelah rata-rata yaitu 0,928 mm setelah
perendaman maupun setelah dirata-ratakan dari 5 sampel pada
pengkondisian. Perubahan panjang setiap perlakuan perendaman
benang jaring setelah perendaman diameter 0,8 didalam air laut dan
pada hari ke 50 yaitu 1014 perubahan berat rata-rata yaitu
mmsetelah dirata-ratakan dari 5 1,1776 gr setelah setelah dirata-
sampel pada setiap perlakuan ratakan pada setiap sampel
perendaman diameter 0,8 mm diperlakuan air laut dari hari pertama
didalam air lautatau sebesar 0,14%. perendaman sampai hari ke 50.
Sedangkan perubahan panjang
benang jaring setelah pengkondisian
Tabel 8. Karakteristik Fisik Benang PE Ø 1,0 yang di Rendam Dalam Air Laut

Hari Ø Berat Berat A’ B’ C’ C%


Ø’(mm) B%
ke- (mm) (g) (g’) (mm) (mm) (mm)
10 1,0 0,966 1,06 1,306 1000 1000 1000 0 0
20 1,0 0,966 1,06 1,356 1000 1000 1000 0 0
30 1,0 1,022 1,06 1,412 1000 1000 1000 0 0
40 1,0 1,016 1,06 1,392 1000 1000 1000 0 0
50 1,0 1,018 1,06 1,508 1000 1004 1004 0,04 0,04
Total 5,0 4,988 5,3 6,974 5000 5004 5004 0,04 0,04
Rata- 1,0 0,9976 1,06 1,3948 1000 1000,8 1000,8 0,008 0,008
rata
Pada Tabel 8 menunjukkan ratakan dari 5 sampel pada setiap
adanya perubahan panjang benang perlakuan perendaman diameter 1,0
jaring yang direndam di air laut. atau atau sebesar 0,04%.
Pada hari ke-10 sampai dengan hari Kondisi benang jaring PE Ø
ke- 40 benang PE Ø 1,0 belum 1,0 mengalami perubahan diameter
mengalami perubahan panjang rata-rata 0,9976 mmsetelah dirata-
benang jaring baik setelah ratakan dari 5 sampel pada setiap
perendaman maupun setelah perlakuan perendaman diameter 1,0
pengkondisian. Perubahan panjang dan perubahan berat rata-rata 1,3948
benang jaring setelah perendaman grsetelah dirata-ratakan dari 5 sampel
pada hari ke 50 yaitu 1004 pada setiap perlakuan perendaman
mmsetelah dirata-ratakan dari 5 diameter 1,0 di air laut selama 50
sampel pada setiap perlakuan hari.
perendaman diameter 1,0 atau
sebesar 0,04%. Sedangkan
perubahan panjang benang jaring
setelah pengkondisian pada hari ke
50yaitu 1004 mm setelah dirata-

Pembahasan
sehingga benang tersebut menjadi
Selama penelitian ini
lebih rapat dan diameter benang
dilakukan perendaman benang
tersebut menjadi lebih besar dari
dengan air tawar dan air laut dari hari
benang sebelum dilakukan
ke-10 sampai hari ke 50 sehingga
perendaman namun ada beberapa
hasil diameter benang PE
benang jaring tersebut telah terjadi
(polyethylene) ini semakin hari
pengkerutan karna diakibatkan oleh
semakin membesar dari diameter
faktor radiasi matahari secara
benang sebelum direndam dan berat
langsung dan mengakibat air lebih
benang tersebut juga bertambah dari
dominan diserap oleh radiasi
berat benang sebelum dilakukan
matahari dari pada diserap oleh
perendaman. Hal ini dikarenakan
benang jaring tersebut sehingga
apabila benang direndam selama 50
beberapa benang mengalami
hari berarti benang tersebut
penyusutusan atau pengecilan seperti
menyerap air selama perendaman,
yang ada pada tabel 4 hari ke 50,
sehingga membuat berat benang
tabel 5 dari hari ke 10 - 50, tabel 7
tersebut bertambah. Air masuk
melalui sela sela serat benang
hari ke 50 dan tabel 8 hari ke 10 – pengkondisian dan kondisi benang
20. jaring PE Ø 1,0 mengalami
Selama 50 hari benang PE perubahan diameter rata-rata 0,93
(Polyethylene) yang di rendam air mm dan perubahan berat rata-rata
laut dan air tawar tidak diganti. 1,2356 gr setelah perendaman di air
Salinitas yang terjadi pada air laut tawar selama 50 hari
dari hari ke 10 hingga ke 50 Sedangkan benang PE Ø 0,5
mengalami perubahan angka yang yang di rendam dalam air laut pada
tinggi , mencapai 41‰ pada hari ke hari ke-10 sampai dengan hari ke- 30
50 dan yang terendah adalah 28 ‰ belum mengalami perubahan panjang
pada hari ke 10. benang jaring baik setelah
Berdasarkan hasil penelitian perendaman maupun setelah
yang dilakukan benang jaring PE Ø pengkondisian. Perubahan panjang
0,5 yang direndam diair tawar pada benang jaring setelah perendaman
hari ke-10 sampai dengan hari ke- 40 pada hari ke 40 yaitu 1010 mm atau
belum mengalami perubahan panjang sebesar 0,1% dan pada hari ke 50
benang jaring baik setelah 1024 mm atau 0,24% dan perubahan
perendaman maupun setelah panjang benang jaring setelah
pengkondisian. Perubahan panjang pengkondisian pada hari ke 40
benang jaring setelah perendaman mengalami perubahan panjang
pada hari ke 50 yaitu 1008 mm atau seperti panjang permulaan sebelum
sebesar 0,08% dan perubahan di rendam yaitu 1000 mm atau
panjang benang jaring setelah sebesar 0% dan pada hari ke 50 yaitu
pengkondisian pada hari ke 50 yaitu 1008 mm atau sebesar 0,08%.
1000 mm atau sebesar 0% dan Sedangkan benang PE Ø 0,8 yang di
kondisi benang jaring PE Ø 0,5 rendam dalam air laut pada hari ke-
mengalami perubahan diameter rata- 10 sampai dengan hari ke- 40 belum
rata 0,5676 mm dan perubahan berat mengalami perubahan panjang
rata-rata 0,6488 gr setelah benang jaring baik setelah
perendaman di air tawar selama 50 perendaman maupun setelah
hari. Sedangkan pada benang PE Ø pengkondisian. Perubahan panjang
0,8 yang di rendam dalam air tawar benang jaring setelah perendaman
hari ke-10 sampai dengan hari ke pada hari ke 50 yaitu 1014 mm atau
50belum mengalami perubahan sebesar 0,14% dan perubahan
panjang benang jaring baik setelah panjang benang jaring setelah
perendaman maupun setelah pengkondisian pada hari ke 50
pengkondisian dan kondisi benang mengalami perubahan panjang
jaring PE Ø 0,8 mengalami seperti panjang permulaan sebelum
perubahan diameter rata-rata 0,8788 di rendam yaiu 1006 mm atau
mm dan perubahan berat rata-rata sebesar 0,06%. Sedangkan benang
0,976 gr setelah perendaman di air PE Ø 1,0 yang di rendam dalam air
tawar selama 50 hari Sedangkan laut pada hari ke-10 sampai dengan
benang jaring PE Ø 1,0 yang di hari ke- 40 belum mengalami
rendam dalam air tawar pada hari ke- perubahan panjang benang jaring
10 sampai dengan hari ke 50 tidak baik setelah perendaman maupun
mengalami perubahan panjang setelah pengkondisian. Perubahan
benang jaring baik setelah panjang benang jaring setelah
perendaman maupun setelah perendaman pada hari ke 50 yaitu
1004 mm atau sebesar 0,04% dan akan berubah yang berimplikasi
perubahan panjang benang jaring terhadap sifat fisik benang dan
setelah pengkondisian pada hari ke jaring. Jika dianalogikan proses ini
50 yaitu 1004 mm atau sebesar bisa disebut sebagai penuaan
0,04% . (ageing) (Klust, 1983b). Perubahan
Benang dan jaring tidak akan akibat umur yang terjadi bisa sangat
rusak bila digunakan dan disimpan kompleks, seperti perubahan
dengan baik, kualitasnya akan tetap struktur molekul dari material serat,
terjaga untuk jangka waktu tertentu. yang bergantung pada waktu, dan
Seperti material lain, material serat kondisi lingkungan (Klust, 1983b)

KESIMPULAN DAN SARAN jaring dari bahan PE yang direndam


Kesimpulan air laut dan air tawar dengan
Dari hasil pengamatan penambahan waktu perendaman
menurut SNI 08-0889-1989 yang dilakukan untuk mengetahui lebih
dilakukan bahwa benang PE Ø 0,5 lama lagi perubahan penjang benang
mm, 0,8 mm dan 1,0 mm mengalami untuk jangka waktu lebih lama.
perubahan karakterisik fisik benang
jaring setelah perendaman selama 50 DAFTAR PUSTAKA
hari pada air tawar dan air laut. Klust, G., 1983b. Fibre Ropes for
Perubahan panjang benang jaring Fishing – FAO Fishing
yang direndam di air laut lebih besar Manual. Surrey: Adlard &
jika dibandingkan dengan direndam Son Ltd.
di air tawar dan masing-masing Klust, G. 1987. Badan Jaring untuk
diameter mengalami perubahan Alat Penangkapan Ikan, Edisi
karakteristik fisik yang berbeda- Kedua. Balai Pengembangan
beda. Semakin besar diameter pada Penangkapan Ikan,
benang PE maka semakin lama Semarang. 188 Halaman.
perubahan karakteristik fisik benang [SNI] Standar Nasional Indonesia
jaringnya karna proses penyerapan 08-0889-1998.Cara Uji
yang membutuhkan waku yang lebih Perubahan Panjang Benang
lama jika dibandingkan dengan Jaring Setelah Perendaman
dimeter yang lebih kecil. Dalam Air.Badan
Standarisasi Nasional-BSN,
Saran Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian Yuspardianto., Safitri, S., Suardi,
yang dilakukan benang PE ML., 2006. Pengaruh
(Polyethylene) merupakan serat Konsentrasi UBA (Adinandra
syntetic yang sulit untuk menyerap acuminata KORTH) yang
benang kedalam air, karena benang Berbeda Terhadap Kekuatan
PE tersebut memiliki struktur yang Putus dan Kemuluran Benang
rapat dan kuat, membutuhkan waktu Teteron Pada Alat Tangkap
yang tidak sebentar untuk benang Payang di Ulak Karang, Kota
tersebut rusak dan lapuk. Dan perlu Padang. Jurnal Mangrove dan
dilakukan penelitian lanjutan Pesisir Vol. VI No. 1/200
terhadap perubahan panjang benang

Anda mungkin juga menyukai