Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 (2023.1)

Nama Mahasiswa : Sherin Andrea Putri

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 048748781

Tanggal Lahir : 11 September 2023

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4215 / Pengantar Statistik Sosial

Kode/Nama Program Studi : 72/Ilmu Komunikasi

Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

Hari/Tanggal UAS THE : 21 Desember 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Sherin Andrea Putri


NIM : 048748781
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4215 / Pengantar Statistik Sosial
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Komunikasi
UPBJJ-UT : Palembang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Palembang, 21 Desember 2023

Yang Membuat Pernyataan

Sherin Andrea Putri


LEMBAR JAWABAN

1A. Kelas Batas Kelas Nyata Frekuensi Persentase


20-25 19.5-25.5 38 38
𝑥100
250
26-31 25.5-31.5 88 83
𝑥100
250
32-37 31.5-37.5 50 50
𝑥100
250
38-43 37.5-43.5 31 31
𝑥100
250
44-49 43.5-49.5 20 20
𝑥100
250
50-55 49.5-55.5 12 12
𝑥100
250
56-61 55.5-6.51 8 8
𝑥100
250
62-67 61.5-67.5 5 3
𝑥100
250
68-73 67.5-73.5 3 3
𝑥100
250

1B.

1C. Interpretasi:

Berdasarkan data survei terhadap 250 pedagang online di kecamatan A, Hal-hal yang dapat diamati adalah sebagai
berikut:

A. Distribusi Umur Pengusaha : Pada distribusi frekuensi puncak usia pengusaha menunjukkan bahwa
usia mayoritas pengusaha mikro berada dalam kelompok 26-31 tahun, dengan frekuensi tertinggi sebanyak 83
pedagang. Mayoritas Pengusaha Muda: Berada pada rentang usia 26 hingga 37 tahun, yang terdiri dari 118
pedagang yang mana lebih dari separuh pedagang online.

Penurunan Frekuensi dengan Usia : Frekuensi usaha mikro cenderung menurun, seiring bertambahnya usia,
Hal ini terlihat dari jumlah berkurangnya data pada kelompok umur yang
lebih tua.
B. Persentase Kelompok Umur:

Di Dominasi Oleh Pengusaha Muda : Berdasarkan Presentase dapat disimpulkan bahwa sebagian lebih dari
60%
pengusaha mikro berada dalam kelompok usia 26-37 tahun.

Pengusaha Senior:

Presentase pengusaha senior berada diatas 1% untuk setiap kelompok umur dibawah 50 tahun, namun
presentasenya cenderung lebih sedikit

C. Implikasi Bisnis dan Kebijakan:

Pemahaman Demografi Pengusaha:


Data ini membahas konsep yang berharga tentang demografi pengusaha mikro di kecamatan A, yang mana
memungkinkan pemangku kepentingan untuk membuat atau merancang strategi pemasaran yang lebih tepat.

Kebijakan Pensiun Pengusaha:


Untuk pengusaha mikro yang lebih tua, dapat diberikan kebijakan pensiun atau bantuan untuk memfasilitasi
transisi bisnis atau keluar dari pasar.

Dukungan untuk Pengusaha Muda: Dengan banyaknya pengusaha yang berada dalam kelompok usia
muda, kebijakan pendukung pengusaha muda seperti pelatihan kewirausahaan dan fasilitas pembiayaan dapat
diperkuat.

Analisis Tambahan: Analisis tambahan dapat dilakukan dengan membandingkan data ini dengan faktor-faktor
lain seperti jenis produk/jasa yang ditawarkan, pendapatan, atau tingkat pendidikan pengusaha. Dengan
pengetahuan yang lebih baik tentang demografi pengusaha,
kebijakan, dan keputusan bisnis dapat dibuat dengan lebih terstruktur dan efektif.

D. Analisis Tambahan:

a. Jenis Produk/Jasa: Penting untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai jenis produk atau jasa
yang ditawarkan oleh pengusaha mikro dalam setiap kelompok umur. Apakah terdapat perbedaan yang
signifikan dalam jenis usaha yang dilakukan oleh pengusaha muda dibandingkan dengan pengusaha
yang lebih tua? (Analisis ini dapat memberikan wawasan serta pengetahuan tentang tren pasar dan preferensi
konsumen dalam berbagai kelompok umur).

b. Pendapatan: Menambahkan dimensi pendapatan pada analisis dapat membantu dalam


memahami tingkat kesuksesan atau tantangan yang dihadapi oleh pengusaha mikro dalam setiap
kelompok umur. Apakah ada korelasi antara usia dan pendapatan?
(Analisis ini dapat memberikan petunjuk tentang pola penghasilan dan stabilitas bisnis).
;
c. Tingkat Pendidikan: Melihat tingkat pendidikan pengusaha mikro dalam setiap kelompok umur.
juga penting. Apakah ada korelasi antara tingkat pendidikan dan keberhasilan bisnis?
(Pemahaman ini dapat membantu dalam merancang program pelatihan atau dukungan yang lebih
terarah).

Kesimpulan:
Dari data survei terhadap 250 pedagang online di kecamatan A, kita dapat menyimpulkan bahwa kebanyakan
pengusaha mikro adalah individu yang relatif muda, dengan puncak kisaran usia antara 26-31 tahun. Meskipun
demikian, masih ada representasi pengusaha mikro yang lebih tua. Analisis ini memberikan
wawasan yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan
organisasi kewirausahaan, untuk membuat kebijakan dan program pendukung yang lebih tepat dengan
karakteristik demografis pengusaha mikro di wilayah tersebut.
Rekomendasi:
a. Program Pelatihan dan Pengembangan: Berdasarkan hasil analisis usia, diperlukan program pelatihan
yang dapqt mengembangan dan dapat mendukung pengusaha muda dalam mengembangkan keterampilan
kewirausahaan, pemasaran secara online, dan manajemen usaha.
b. Jaringan dan Kolaborasi Antar Generasi: Inisiatif untuk memfasilitasi kerja sama antara pengusaha
muda dan senior dapat membuat sebuah peluang pertukaran pengetahuan dan pengalaman, Ini dapat
dilakukan melalui programm networking, mentorship, atau platform kolaborasi online.
c. Fasilitas Pembiayaan: Untuk mendukung pertumbuhan usaha, perlu dipertimbangkan fasilitas
pembiayaan khusus bagi pengusaha mikro dalam bermacam kelompok umur. Hal tersebut dapat mencakup
skema kredit yang sesuai dengan kebutuhan mereka

Tindak Lanjut:

Setelah merancang dan menerapkan kebijakan dan program berdasarkan analisis demografi
tersebut, penting untuk melakukan pengecekan dan evaluasi secara berkala. Analisis selanjutan dapat dilakukan untuk
mengevaluasi dampak dari tindakan yang telah di diterapkan dan memodifikasi strategi jika diperluk dikembangakan
lagi. Dengan pendekatan ini, pemangku kepentingan dapat memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil
sama dengan kebutuhan sebenarnya dari pengusaha mikro di kecamatan A, menciptakan lingkungan yang mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kewirausahaan yang berkelanjutan
omunikasi Efektif:

• Komunikasikan dengan jelas tujuan organisasi dan peran setiap orang dalam mencapai tujuan tersebut, dengan
cara melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka. Hal ini
dapat memperkuat rasa memiliki dan komitmen.

• Manajemen Kinerja:
Melakukan tinjauan kinerja yang obyektif dan konstruktif, dan memberikan umpan balik yang jelas untuk
membantu karyawan mencapai tujuannya. Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan.

• Mendorong Lingkungan Kerja yang Positif:


Menciptakan lingkungan kerja positif yang mendukung kolaborasi antar karyawan.

2A.

2B.
3A. Karena dua kelompok sampel berjumlah orang (siswa belum menikah dan siswa menikah) diukur pada
interval yang sama, namun sampel tersebut dihitung secara independen, maka uji yang sebaiknya digunakan
adalah uji t dua sampel independen.
1. Tentukan untuk hipotesis Anda.
Hipotesis: Hipotesis nol menyatakan bahwa rata-rata IPK mahasiswa laki-laki yang belum menikah adalah
sama, dan hipotesis alternatif menyatakan bahwa rata-rata IPK kedua kelompok berbeda.
2. Tentukan daerah penolakannya.
Kisaran penolakan: Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan uji dua sisi, tentukan bahwa skor Z
untuk terletak antara -1,96 dan 1,96 pada garis lurus.
Perhitungannya dimungkinkan dan dua baris sebelumnya huruf kapital dijelaskan oleh delta atau populasi
sampel A (89).

3B. Tahapan pengambilan sampel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Populasi terbagi menjadi beberapa strata berdasarkan tingkat wilayah (kabupaten, kecamatan, dan desa).

2. Dari setiap strata, mahasiswa tersebut mengambil sampel yang telah ditentukan 3 dari kabupaten, 2 dari
kecamatan dari tiap kabupaten, 2 dari desa tiap kecamatan, dan 20 dari rumah tangga dari tiap desa.

3. Dapat disimpulkan, mahasiswa tersebut telah mengambil sampel dari tiap-tiap kelompok, juga memastikan
bahwa sampel yang diambil mewakili populasi di setiap strata.

C. Dengan mengalikan jumlah sampel yang diambil dari tiap strata dapat menghitung total sampel rumah tangga
yang telah dikumpulkan. Dalam hal ini, total sampel rumah tangga yang diambil adalah (3) kabupaten (2),
kecamatan/kabupaten (2), desa/kecamatan (20) rumah tangga/desa = 240 rumah tangga

4. Karena dua kelompok sampel berjumlah orang (siswa belum menikah dan siswa menikah) diukur pada
interval yang sama, namun sampel tersebut dihitung secara independen, maka uji yang sebaiknya digunakan
adalah uji t dua sampel independen.

• Tentukan hipotesis Anda.


Hipotesis: Hipotesis nol menyatakan bahwa rata-rata IPK mahasiswa laki-laki yang belum menikah adalah
sama, dan hipotesis alternatif menyatakan bahwa rata-rata IPK kedua kelompok berbeda.

• Tentukan daerah penolakannya.


Kisaran penolakan: Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan uji dua sisi, tentukan bahwa skor Z
untuk terletak antara -1,96 dan 1,96 pada garis lurus.Perhitungannya dimungkinkan dan dua baris sebelumnya
huruf kapital dijelaskan oleh delta atau populasi sampel A

• Perhitungan statistik penghitungan.


Menghitung statistik aritmatika (tidak ada): Menggunakan selisih untuk mendapatkan level dan penetrasi lebih
besar lebih penting daripada menambahkan buah Calisonan.

4A. Kesimpulan:
Gunakan 0,05 sebagai nilai alpha (a).
Temukan nilai t-tabel yang sesuai untuk independensi (df) dengan menggunakan uji beda (dk=n1+n2-2) antara
dua sampel independen.

4B. Jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima.
Sebaliknya jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis Noi (Ho) diterima dan tidak cukup bukti yang
mendukung hipotesis alternatif (Ha).
Setelah membandingkan nilai t hitung (0,676) dengan nilai t tabel dengan tingkat kepercayaan 95,1.
Kita melihat bahwa (dk= 12+12-2=22) t-tabel = 2.
073 .Nilai t hitung (0,676) tidak melebihi t tabel (2,073), sehingga tidak ada bukti bahwa merupakan zero reject.
Hipotesis (ho) Oleh karena itu, secara statistik tidak terdapat perbedaan kemampuan akademik.

Anda mungkin juga menyukai