Puji Syukur Kita Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga pelaksanaan Tracer Study Alumni Poltekkes Kemenkes
Palembang Prodi Keperawatan Lahat Tahun Akademik 2022 telah dapat diselesaikan.
Tracer Study ini merupakan salah satu study empiris untuk menyediakan informasi
untuk mengevaluasi hasil pendidikan di Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi
Keperawatan Lahat.
Saran dan kritik yang membangun kami harapkan demi kemajuan Institusi
Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lahat.
H.A.Gani,S.Pd,SKM,S.Kep,M.Kes
NIP. 196609041989031003
HASIL TRACER STUDY ALUMNI POLTEKKES KEMENKES
PALEMBANG PRODI KEPERAWATAN LAHAT
TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Di tengah persaingan pendidikan Kesehatan khususnya Keperawatan di
Indonesia yang ditandai oleh menjamunya pembukaan institusi – institusi baru
pendidikan tinggi kesehatan, perhatian terhadap keterkaitan antara pendidikan tinggi
dengan perubahan – perubahan industri dan koperasi di dunia kerja perlu mendapat
tekanan khusus dan berkesinambungan, salah satu cara untuk menggali informasi yang
berkaitan dengan transisi dari dunia pendidikan ke dunia pekerjaan adalah dengan
melaksanakan tracer study.
Tracer Study adalah studi mengenai lulusan lembaga penyelenggara
pendidikan tinggi (Schomburg, 2003). Istilah lain yang juga sering digunakan adalah “
Graduate Surveys”, “Responden Researches” dan “ Follow – up Study “. Tracer
Study dapat menyediakan informasi untuk kepentingan evaluasi hasil pendidikan
tinggi dan selanjutnya dapat menyediakan informasi untuk penyempurnaan dan
penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi bersangkutan. Tracer Study juga
menyediakan informasi berharga mengenai hubungan antarapendidikan tinggidan
dunia kerja profesional, menilai relevansi pendidikan tinggi, informasi bagi pemangku
kepentingan (strakeholders), dan kelengkapan persyaratan bagi akreditasi pendidikan
tinggi. Saat ini Tracer Study sudah dijadikan satu syarat kelengkapan akreditasi di
Indonesia oleh Lembaga Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Kesehatan.
Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lahat untuk
meningkatkan mutu lulusan dan penyempurnaan program kurikulum
menyelenggarakan tracer study. Tracer Study tersebut juga dapat digunakan sebagai
gambaran mewakili lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan
Lahat. Melalui Tracer Study Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan
Lahat Tahun 2022 yaitu Tracer Study yang dilakukan pada tingkat prodi, diharapkan
dapat digali informasi mengenai perkembangan pencari kerja responden lulusan
Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lahat dari lulusan tahun 2022.
Bagian Kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi D-III
Keperawatan Lahat pada bulan Oktober dan November 2022 melaksanakan Tracer
Study lulusan Poltekkes Kemenkes Prodi D-III Keperawatan Lahat Tahun 2022. Studi
yang dilakukan adalah studi diskriptif dengan desain acidental sampling. Pelacakan
dilakukan secara manual dengan mendatangi langsung alumni yang ada di Rumah
Sakit, Klinik, dan Puskesmas dengan wawancara atau mengisi sendiri kuesioner.
B. HASIL PENELITIAN
Masa transisi kuliah ke bekerja merupakan hal yang penting bagi para
resonden. Hal ini dikarenakan responden harus menyesuaikan diri dengan dunia kerja
yang berbeda dengan kuliah. Saat mencari pekerjaan, responden memiliki cara
berbeda untuk mencari informasi pekerjaan.
Majalah dan
Koran
Relasi
1 sampai 3 bulan
4 sampai 6 bulan
Untuk masa tunggu kerja dari data yang diperoleh untuk keseluruhan
responden Alumni Akper Pemkab Lahat adalah: kurang dari 0-3 bulan 91.3%. lebih
dari 4-6 bulan 8,7 %.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Prodi keperawatan Lahat mereka bekerja setelah
lulus 0-3 bulan sebesar 91,3 % dan bekerja 4-6 bulan sebesar 8,7 %.
Status pekerjaan saat ini adalah status jenis kepegawaiannya misalnya menjadi
karyawan BUMN, Pegawai Swasta, Honorer, dan Tenaga Kerja Sukarela.
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar lulusan Prodi Lahat
bekerja sebagai pegawai swasta sebesar 10, 4 % TKS sebesar 85,0 %.
5) Gaji
Gaji atau imbalan jasa yang diterima Alumni prodi keperawatan Lahat bervariasi
tergantung dari UMR setempat.
Jasa atau gaji
frequency percent Valid Cumulative percent
percent
Valid: dibawah UMR 60 89.9 89.9 89.9
bawah UMR
UMR
Diatas UMR
Gaji atau imbalan jasa dari alumni Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi D-III
Keperawatan Lahat di bawah UMR 89,9%, UMR 7,2%, diatas 2,9%.
YA
TIDAK
Tambahan mata kuliah yang perlu diperbanyak atau ditingkatkan lagi adalah bahasa
asing dan disaster 62,3% komputer dan bahasa asing 37,3.
8) Kesimpulan
a) Masa transisi atau cara alumni mencari pekerjaan alumni Poltekkes Kemenkes
Palembang Prodi Keperawatan Lahat melalui Relasi ( Dosen, Orang Tua,
Saudara, Teman ) paling banyak sejumlah 80% hal ini disebabkan banyak
alumni menghubungi saudara-saudara atau orang tua mereka untuk dapat
bekerja di Instansi Pelayanan Kesehatan misalnya di Puskesmas.
b) Lama waktu tunggu atau masa alumni bekerja sejak lulus dari Poltekkes
Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lahat paling banyak 0-3 bulan
91,3% hal ini disebabkan karena banyak relasi alumni yang bekerja di instansi
pelayanan, sehingga alumni mudah bekerja meskipun dengan status tenaga
kesehatan sukarela (TKS).
c) Status kepegawaian alumni Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi
Keperawatan Lahat lulusan sebagian besar berstatus tenaga kerja sukarela
sebanyak 79,7%.
d) Pertimbangan dalam memilih pekerjaan alumni prodi keperawatan lahat
lulusan tahun 2022 untuk mendapat pengalaman 51,4% sebagian besar alumni
bekerja untuk mendapatkan pengalaman sambil menunggu lowongan
berikutnya.
e) Gaji atau jasa yang diterima alumni bekerja : dibawah UMR 89,9%.
Banyaknya gaji yang dibawah UMR dikarenakan sebagian besar alumni
berstatus sebagai tenaga kerja sukarela.
f) Televensi dengan pekerjaan terakhir alumni adalah : sesuai dengan basic
pendidikan 92,8%. Alumni yang bekerja tidak sesuai dengan pendidikan
perawat dikarenakan mereka ingin mencari pekerjaan yang ada, dan tidak
berkesan nganggur.
g) Tambahan mata kuliah yang perlu ditambah jam SKS nya adalah Bahasa Asing
(Inggris) dan Dissaster atau Bencana sebesar 62,3%. Hal ini dikarenakan bagi
alumni yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan mereka harus siap sedia
ditugaskan bila terjadi bencana.