Anda di halaman 1dari 6

Jurnal

Manajemen Kesehatan Indonesia

Volume 8 Nomor 1 April 2020

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan


RS M di Kabupaten Pekalongan
Mokhammad Aji Edo Susanto*, Chriswardani Suryawati**, Septo Pawelas Arso**
*RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, Kabupaten Pekalongan
** Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro
Email: edosusanto@yahoo.com
Manajemen Kesehatan
Manajemen Kesehatan Indonesia

ABSTRACT Keywords: Job Satisfaction, Hospital,


Hospital must maintains services in order Employees
to satisfy all customer including its PENDAHULUAN
employees. The hospital standard of Rumah sakit adalah institusi
employee’s satisfaction sets at 80%. The pelayanan kesehatan yang
employee’s satisfaction survey continued to menyelenggarakan pelayanan kesehatan
improve from 62.4% in 2015, 63.93% in perorangan secara paripurna yang
2016, to 72.29% in 2017 but has not menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
reached the target. This research aimed to jalan, dan gawat darurat dengan tujuan
analyze the factors influence M Hospital untuk dapat memberikan pelayanan yang
employees job satisfaction. This was terbaik yang dapat memuaskan para
quantitative research with cross sectional pelanggannya.1 Kepuasan merupakan
study design. This research involved 172 representasi dari kualitas pelayanan yang
respondents. The sample selected by diberikan rumah sakit kepada para
optimum allocation stratified sampling. pasiennya. 2
Data was processed by bifariate analysis RS M merupakan sebuah rumah sakit
using the Chi Square Test and multivariate swasta yang ada di Kabupaten Pekalongan
analysis using multiple logistic regression yang sedang berkembang. Keberhasilan
tests. Employee satisfaction has reached rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kinerja
84.3%, exceeding the target set by the dan kepuasan kerja. 3 Karyawan dengan
hospital. The independent variable namely kepuasan kerja yang baik akan memberikan
jobs, rewards, and coworkers have a pelayanan prima dan memiliki semangat
significant relationship and influence to job yang baik dan ulet untuk bekerja. 4
satisfaction. Promotion, family support, Rumah sakit menetapkan standar
payroll and benefits, work environment, kepuasan karyawan pada angka 80%.
and hospital policies have a relationship Survei kepuasan karyawan selama tiga
but the effect is less significant on job tahun terakhir mendapatkan hasil yang
satisfaction. Leadership has no relationship kurang baik, dimana didapatkan nilai
with job satisfaction. The most influential sebesar 62,4% pada tahun 2015 dan 63,93%
factor on employee job satisfaction is the pada tahun 2016 dan 72,29% pada tahun
rewards factor with odd ratio = 29,124. The 2017.5 Kepuasan yang ada sudah semakin
hospital needs to develop fair awards for meningkat dari tahun ke tahun, namun
employees based on performance. belum mencapai angka yang diharapkan.

37
Hasil survey pendahuluan yang masing variabel bebas terhadap kepuasan
dilakukan oleh peneliti mendapatkan hasil kerja. Kemudian untuk menentukan
bahwa karyawan yang menyatakan puas pengaruh secara bersama – sama dan
hanya mencapai 57,37%. Survey yang menentukan faktor mana yang paling
dilakukan menunjukkan RS M belum berpengaruh dilakukan dengan metode
mampu memberikan kepuasan sesuai regresi logistik. Penelitian ini sudah lolos
standar yang ditetapkan kepada pelanggan kaji etik dari Komisi Etik Penelitian
internalnya. Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
RS M menetapkan standar mutu turn Universitas Diponegoro dengan No :
over karyawan per tahun di angka 4%. Data 255/EA/KEPK-FKM/2019
yang ada didapatkan angka turn over
karyawan pada tahun 2016 mencapai angka HASIL DAN PEMBAHASAN
9,37%, dan pada tahun 2018 angka turn Distribusi responden berdasarkan
over sebesar 5,87%. 6 Kepuasan kerja yang umur didapatkan dewasa (75,6%) lebih
kurang cenderung merangsang karyawan banyak dibanding yang tua (24,4%),
untuk keluar dari pekerjaannya dan berdasarkan jenis kelamin didapatkan
tentunya akan meningkatkan turn over wanita (65,7%) lebih banyak dibanding pria
karyawan.7 Angka turn over karyawan (34,3%), berdasarkan profesi didominasi
sudah mengalami perbaikan meskipun oleh perawat/bidan (41,9%) diikuti tenaga
belum dapat memenuhi target yang lainnya (37,2%), penunjang medis (16,9%)
diharapkan sehingga perlu dipertanyakan dan dokter (4,1%). Sebagian besar
bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan berpendidikan D3 (55,8%) dan
karyawan. Beberapa indikator target kinerja masih ada meskipun hanya sedikit sekali
belum memenuhi standar yang ditentukan. yang berpendidikan di bawah SLTA
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa (1,7%). Responden paling banyak bekerja
hal ini bisa terjadi. Faktor apa saja yang dalam kurun waktu 6-10 tahun sebesar
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan 40,7%, disusul 1-5 tahun sebesar 26,7%,
RS M perlu diteliti lebih lanjut. >15 tahun sebesar 22,1%, dan 11-15 tahun
sebesar 10,5%. Responden yang tinggal
METODE PENELITIAN dekat dari rumah sakit (47,7%) lebih
Penelitian ini adalah penelitian banyak dibanding yang sedang (25,0%) dan
kuantitatif dengan menggunakan metode jauh (27,3%).
analitik dengan pendekatan cross sectional.
Variabel terikat adalah kepuasan kerja, Tabel 1. Distribusi Persepsi Variabel
sedangkan variabel bebas terdiri dari Puas
Kurang
pekerjaan yang dilakukan, promosi, Variabel Puas
penghargaan, dukungan keluarga, ∑ % ∑ %
84. 15.
kepemimpinan, penggajian dan tunjangan, Kepuasan kerja 145 27
3 7
lingkungan kerja, rekan kerja, dan Pekerjaan yang 65. 34.
kebijakan rumah sakit. 113 59
dilakukan 7 3
Populasi adalah seluruh karyawan 39. 60.
Promosi 68 104
tetap di RS M. Total sampel didapatkan 5 5
jumlah 172. Penentuan jumlah sampel 82. 17.
Penghargaan 142 30
6 4
dilakukan secara optimum allocation Dukungan 69. 30.
stratified sampling berdasar proporsi 119 53
keluarga 2 8
profesi dalam struktur tenaga kerja di rumah 72. 27.
Kepemimpinan 125 47
sakit. Pengolahan data dilakukan dengan 7 3
menggunakan analisis bivariat dan Penggajian dan
55 32 117 68
multivariat. Uji Chi Square dilakukan untuk tunjangan
52. 47.
menentukan hubungan dari masing – Lingkungan kerja 90
3
82
7

38
75. 24. karyawan mengetahui target dari suatu
Rekan kerja 130 42
6 4 pekerjaan.
Kebijakan rumah 71. 28.
123 49 Hasil analisis hubungan masing –
sakit 5 5
masing variabel bebas dengan variabel
terikat adalah sebagai berikut :
Responden yang menyatakan merasa
puas mencapai 84,3%. Tingkat kepuasan Tabel 2. Interpretasi Hubungan Variabel
kerja karyawan berdasarkan penilaian ini dengan Kepuasan Kerja
muncul lebih tinggi dibanding penilaian No Variabel Nilai p Interpretasi
kepuasan kerja yang diukur oleh rumah Pekerjaan yang
1. 0,000 Ada hubungan
sakit pada tahun 2017 dimana mendapatkan dilakukan
2. Promosi 0,000 Ada hubungan
angka 72,29% dan pada tahun 2018 dimana 3. Penghargaan 0.000 Ada hubungan
mendapatkan angka 76,16%. Nilai 4. Dukungan keluarga 0,000 Ada hubungan
kepuasan yang ada sudah dapat memenuhi Tidak ada
5. Kepemimpinan 0,088
target yang diharapkan yaitu 80%. hubungan
Pekerjaan yang sudah dilakukan Penggajian dan
6. 0,003 Ada hubungan
dengan baik memerlukan penghargaan tunjangan
7. Lingkungan kerja 0,001 Ada hubungan
secara baik yang dapat diberikan melalui 8. Rekan kerja 0,000 Ada hubungan
pemberian pujian ataupun nilai – nilai Kebijakan rumah
penghargaan yang lain. Atasan juga perlu 9. 0,000 Ada hubungan
sakit
mengetahui kemampuan karyawan sebagai
suatu bentuk penghargaan kepada
karyawan.7 Responden mempunyai Hasil perhitungan besaran pengaruh
kebanggaan juga mendapatkan dari masing – masing variabel yang
penghargaan moril dari rekan kerja apabila mempunyai hubungan terhadap kepuasan
mampu menyelesaikan pekerjaannya. kerja dapat ditampilkan dalam tabel sebagai
Institusi perlu menjelaskan secara detail berikut:
pekerjaan yang harus dilakukan sehingga

Tabel 3. Distribusi Pengaruh Variabel Terhadap Kepuasan Kerja

95.0% C.I
Variabel B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
Lower Upper
Pekerjaan yang dilakukan 1.928 .704 7.493 1 .006 6.879 1.729 27.364
Promosi .860 .946 .826 1 .363 2.363 .370 15.088
Penghargaan 3.372 .784 18.506 1 .000 29.124 6.268 135.326
Dukungan keluarga 1.350 .693 3.800 1 .051 3.859 .993 15.002
Penggajian dan tunjangan .642 .937 .470 1 .493 1.901 .303 11.934
Lingkungan kerja .303 .772 .154 1 .694 1.354 .298 6.156
Rekan kerja 1.382 .684 4.086 1 .043 3.984 1.043 15.216
Kebijakan
-.472 .764 .381 1 .537 .624 .139 2.790
rumah sakit
Constant -3.113 .825 14.224 1 .000 .044

Faktor penghargaan merupakan 29,124. Temuan ini sama dengan temuan


variabel yang paling mempengarui Sarwar dan Abugre bahwa kepuasan kerja
kepuasan kerja karyawan RS M dengan mempunyai hubungan yang erat dengan
nilai Sig. = 0,000 dan nilai OR = sistem penghargaan. Semakin tinggi

39
persepsi terhadap penghargaan yang terhadap kepuasan kerja tidak signifikan.
diberikan semakin tinggi pula kepuasan Keterbukaan peluang untuk mendapatkan
kerjanya.8 Penghargaan yang diberikan promosi sangat diharapkan oleh karyawan,
dapat berupa penghargaan terkait keuangan sehingga promosi tidak hanya berdasarakan
melalui insentif dan gaji, ataupun bentuk senioritas. Promosi tidak hanya berupa
lain berupa promosi jabatan, pengakuan promosi jabatan namun bisa juga dalam
terhadap hasil dan tugas yang menantang. bentuk peningkatan kompetensi. Promosi
Karyawan cenderung akan membandingkan juga diharapkan dapat berjalan secara
sistem penghargaan yang ada pada regular dan kesempatan yang ada bisa
tempatnya bekerja dengan tempat lain. disampaikan, sehingga karyawan dapat
Pemberian penghargaan juga diharapkan mengetahui dan melakukan proyeksi diri
dapat diberikan secara adil sesuai kinerja. untuk mencapainya.
Pekerjaan yang dilakukan Faktor keluarga yang sering
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mengalami konflik dengan karyawan
kerja karyawan RS M. Penelitan terdahulu berpengaruh negatif terhadap kepuasan
menyimpulkan bahwa yang mempunyai kerja. Konflik bisa saja terjadi karena
pengaruh signifikan diantaranya adalah adanya keterbatasan waktu dari karyawan
faktor pekerjaan itu sendiri.9 Mereka untuk berinteraksi dengan anggota
mengutip teori motivasi dari McGregor keluarganya.12 Penelitian ini menyimpulkan
yang mengemukakan bahwa karyawan pengaruh dari dukungan keluarga terhadap
perlu memandang pekerjaanya sebagai kepuasan kerja tidak signifikan. Faktor
suatu pekerjaan yang alamiah sehingga yang mendorong kepuasan kerja melalui
mereka dapat menerima dan bahkan kondisi sosial di keluarga diantaranya
mencari tanggung jawab dan mencari adalah dukungan keluarga kepada
tantangan dalam pekerjaannya. karyawan untuk bekerja.
Rekan kerja yang saling Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menghormati, saling bekerja sama dalam gaji dan tunjangan tidak memiliki hubungan
menyelesaikan masalah, suasana signifikan terhadap kepuasan kerja.
kekeluargaan yang baik dan kompetisi yang Lingkungan kerja juga tidak memiliki
sehat antara rekan kerja mempunyai hubungan yang signifikan terhadap
pengaruh yang positif terhadap kepuasan kepuasan kerja.
kerja karyawan. Rekan kerja yang baik akan Ada hubungan antara tingkat
mendorong seseorang untuk dapat kepuasan kerja yang dipengaruhi oleh
menunjukkan kualitas kerja yang baik dan kebijakan dan administrasi pada rumah
juga menampilkan siap sikap positif kepada sakit baik negeri maupun swasta.13
rekan kerjanya yang lain. Rekan kerja Penelitian ini menyimpulkan pengaruh
diharapkan mampu menguasai pekerjaan kebijakan rumah sakit terhadap kepuasan
yang menjadi tanggung jawabnya. Rekan kerja tidak signifikan. Kebijakan
kerja yang tidak menguasai permasalahan diharapkan membantu mempermudah
ditambah sikap yang menyalahkan pekerjaan, perlindungan kerja, dan
(blaming) ketika ada suatu kesalahan juga diberlakukan secara adil kepada seluruh
bisa mengganggu kepuasan kerja. 10 karyawan.
Pengembangan karir berpengaruh Dalam penelitian ini, peran
terhadap kepuasan kerja.11 Karyawan kepemimpinan tidak mempunyai hubungan
memerlukan pengembangan diri terkait dengan kepuasan kerja. Hal ini tidak sesuai
dengan peningkatan profesionalisme untuk dengan penelitian sebelumnya yang
meningkatkan kinerja. Peningkatan menyatakan bahwa peran kepemimpinan
kompetensi merupakan salah satu wujud mempunyai pengaruh yang positif dan
pengembangan karyawan. Penelitian ini signifikan kepuasan kerja karyawan. 14
menyimpulkan pengaruh dari promosi Dalam penelitian ini didapatkan bahwa

40
perilaku atasan yang sopan, atasan yang dengan Kepuasan Kerja dan Kinerja
menguasai permasalahan dan bersedia Perawat Pelaksana. Jurnal Sains dan
membantu setiap ada kesulitan akan Teknologi seri Ilmu-Ilmu Kesehatan.
mendorong persepsi yang baik terhadap 2014 April; 4(2).
kepemimpinan. Pemimpin diharapkan 4. Noviyani , Warouw H, Palendeng H.
dapat memberlakukan pemberian reward Hubungan Kepuasan Kerja dengan
and punishment yang berdasarkan atas Prestasi Kerja Perawat PNS di Instalasi
pencapaian kinerja karyawan.15 Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Tidore Kepulauan. E-
KESIMPULAN jurnal Keperawatan (e-Kp). 2013
Pekerjaan yang dilakukan, Agustus; 1(1).
penghargaan, rekan kerja mempunyai
5. Laporan Tahunan Tahun 2017.
pengaruh signifikan terhadap kepuasan
Pekalongan: RSI PKU
kerja karyawan RS M sedangkan promosi,
Muhammadiyah Pekajangan; 2017.
dukungan keluarga, penggajian dan
tunjangan, lingkungan kerja, dan kebijakan 6. Laporan Tahunan Tahun 2018.
rumah sakit pengaruhnya tidak signifikan. Pekalongan : RSI PKU
Tidak ada hubungan antara kepemimpinan Muhammadiyah Pekajangan; 2018.
dengan kepuasan kerja karyawan. Faktor 7. Angelo Kinicki, Robert Kreitner.
yang paling berpengaruh terhadap kepuasan Organizational Behaviour; key
kerja karyawan adalah faktor penghargaan concepts, skills, and best practices. 3rd
dengan nilai Sig. = 0,000 dan nilai OR = ed. Biernat JE, editor. New York:
29,124. McGraw-Hill/Irwin; 2008.
Rumah sakit perlu mengembangkan 8. Shagufta Sarwar, James Abugre. The
pemberian penghargaan yang adil bagi Influence of Rewards and Job
karyawan berdasarkan kinerja mereka. Satisfaction on Employees in the
Dengan adanya persepsi yang kurang baik Service Industry. The Business &
tentang penggajian/tunjangan, pemberian Management Review. 2013 Januari;
penghargaan dalam bentuk gaji/tunjangan Vol.3(Number-2).
tambahan diharapkan membantu 9. Petrus Dala Wolo, Rina Trisnawati,
meningkatkan kepuasan kerja. Wiyadi. Faktor Faktor yang
Mempengaruhi Kepuasan Kerja
UCAPAN TERIMA KASIH Perawat pada RSUD TNI AU
Penulis mengucapkan banyak terima Yogyakarta. Daya Saing Jurnal
kasih kepada RSI PKU Muhammadiyah Ekonomi Manajemen Sumber Daya.
Pekajangan Kabupaten Pekalongan yang 2015 Desember; Vol. 17(No. 2): p. 25-
telah memberikan ijin penelitian. 34.
DAFTAR PUSTAKA 10. Ariani DS. Hubungan Antara
Dukungan Sosial Rekan Kerja dan
1. Undang - Undang Republik Indonesia
Komitmen Karier Pada Guru SMA di
Nomer 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Kota Salatiga. Jurnal Psikologi Undip.
Sakit. 2009.
2015 Oktober; Vol.14(No.2): p. 111-
2. Suprihatiningsih S. Kualitas Pelayanan 117.
Kepuasan Pasien Rumah Sakit: Kasus
11. Jimmy Fitria, Hunik Sri Runing
Pada Pasien Rawat Jalan. Jurnal
Sawitri. Pengaruh Reward, Insentif,
Medicoeticolegal dan Manajemen
Pembagian Tugas dan Pengembangan
Rumah Sakit. 2017 April; 6(1).
Karier Pada Kepuasan Kerja Perawat
3. Hilda , Maidin A, Sudirman I. di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R.
Hubungan Gaya Kepemimpinan, Soeharso Surakarta. Benefit Jurnal
Budaya Organisasi dan Imbalan

41
Manajemen dan Bisnis. 2017 Juni;
Volume 2(Nomor 1).
12. Soeharto T. Konflik Pekerjaan-
Keluarga dengan Kepuasan Kerja:
Metaanalisis. Jurnal Psikologi. 2010
Juni; 37(1): p. p. 189-194.
13. Nanditya I, Mansur M, Huda S. Faktor
Pembentuk Kepuasan Kerja Tenaga
Kesehatan di Rumah Sakit. Jurnal
Kedokteran Brawijaya. 2014;
Vol.28(1).
14. Made Suprapta DKSIGR. Pengaruh
Kepemimpinan Terhadap Kepuasan
Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi
pada Wake Bali Art Kuta, Bali). E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana. 2015;: p. 430-442.
15. Rendra Maulana Suryadilaga
MAMEN. Pengaruh Reward and
Punishment Terhadap Kinerja (Studi
pada Karyawan PT Telkom Indonesia
Witel Jatim Selatan Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB). 2016
Oktober; 39(No.1): p. 156-163.

42

Anda mungkin juga menyukai