Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT. TUNAS INTI ABADI DI KABUPATEN TANAH BUMBU


KALIMANTAN SELATAN

Sahamtha, Rizal Darmawan


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

ABSTRAK
Kinerja merupakan hasil dari pekerjaan pribadi dan karyawan terlibat mengambil tanggung
jawab penuh untuk pekerjaan simultan guna mencapai kinerja yang berkualitas dan kuantitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya kepemimpinan dan kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan PT. Tunas Inti Abadi pada department production operation.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah total 60 karyawan. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, yaitu seluruh anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis partial least square (PLS). Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan berkontribusi terhadap kinerja karyawan dan kepuasan
kerja berkontribusi terhadap kinerja karyawan

Kata Kunci : Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan

1. PENDAHULUAN
Pada era ini kebutuhan dunia usaha membentuk karyawan yang berkualitas kinerja.
Perusahaan harus meningkatkan kinerja karyawan pada ruang lingkup lingkungan.
Keberhasilan atau kegagalan dari perusahaan itu sendiri yang dipengaruhi oleh beberapa faktor
di diantaranya : kepemimpinan, kepuasan yang akan berpengaruh dan berdampak pada kinerja
kerja karyawan di perusahaan tersebut. Sumber daya manusia adalah aset perusahaan yang
begitu dibutuhkan untuk berusaha membantu pimpinan perusahaan mencapai target produksi
yang diinginkan pimpinan. Keberhasilan seorang pimpinan perusahaan mengelola orang-orang
yang termasuk pada perusahaan itu dapat ditentukan oleh kemampuan dan kinerja karyawan
itu sendiri sinkron dengan penempatan pada bidang sesuai kemampuan kinerja karyawannya.
Adanya peranan orang-orang dengan kinerja berkualitas tinggi yang terlibat di dalamnya,
perusahaan mengalami pertumbuhan dan berkualitas pada hasil, dengan Kualitas sumber daya
manusia tinggi, dan operasi perusahaan dapat beroperasi dengan baik, sehingga tidak ada
rencana kendala yang tepat. Untuk mencapai kondisi tersebut perusahaan mencari karyawan
dengan yang kualitas kinerja dan dibutuhkan peranan seorang pemimpin didalamnya, Karena
ketersediaan karyawan yang terlibat di dalam perusahaan akan menentukan suatu keberhasilan
atau kegagalan kegiatan operasional di perusahaan. Peranan pemimpin harus memiliki jiwa
kepemimpinan yang bisa menjadi panutan yang baik bagi karyawan untuk terus berdedikasi
dan bekerja bersama guna tercapainya target dalam jadwal sudah direncanakan dan disepakati
kemudian bersama saling membantu tercapainya target yang ditetapkan oleh pimpinan. PT.
Tunas Inti Abadi yang bertempat di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, merupakan
perusahaan pertambangan batubara bergerak dalam produksi dan penjualan batubara.
Berdasarkan survey awal diketahui perusahaan terutama pada department production operation
sedang menghadapi permasalahan bahwa target produksi tidak dapat mencapai target.
Tabel 1. Data Produksi Batubara PT. Tunas Inti Abadi
Tahun Target Produksi Produksi yang
(Ton) Terealisasi (Ton)
2017 8,000,000 ton 7,350,000 ton
2018 8,000,000 ton 7,200,000 ton
2019 8,000,000 ton 7,000,000 ton
Sumber : PT. Tunas Inti Abadi

PT. Tunas Inti Abadi juga terjadi masalah pada kepuasan kerja karyawannya.
Tabel 2. Data Ketidakhadiran Karyawan Departemen Production Operation PT. Tunas
Inti Abadi
Tahun Jumlah Izin Sakit Tanpa Total Presentase
Karyawan Keterangan
Departement
Production
Operation
2017 60 orang 3 5 7 15 0, 45
2018 60 orang 6 4 10 20 0, 48
2019 60 orang 6 6 13 25 0, 51
Sumber : PT. Tunas Inti Abadi

Berdasarkan fenomena yang sedang dialami perusahaan dengan berdasarkan teori yang
tercantum, maka dilaksanakan sebuah penelitian yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan dan
Kepuasan kerja terhadap Kinerja karyawan PT. Tunas Inti Abadi di Kabupaten Tanah Bumbu
Kalimantan Selatan.

2. METODE PENELITIAN
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan dan variabel
independen dalam penelitian ini adalah kepemimpinan dan kepuasan kerja.
Indikator dalam Kepemimpinan menurut Singarimbun dan Efendi (2005):
a. Kerjasama
b. Berkomunikasi
c. Ketegasan bertindak dalam bersikap adil
Indikator Kepuasan kerja yang disampaian oleh Robbins (2015: 181-182) :
a. Gaji
b. Rekan Kerja
c. Pekerjaan yang sesuai
d. Pengawasan
Pengukuran skala di dalam penelitian ini menggunakan skala ukur ordinal yang
merupakan tidak hanya kategori, maupun juga ukuran peringkat struktural yang diukur. Dalam
penelitian ini kuisioner menggunakan teknik nilai angka pada skala Likert (skala Liketer).
Berikut ini adalah skor terperinci dalam penelitian ini :

1 2 3 4 5
a) Sangat setuju :5
b) Setuju :4
c) Netral :3
d) Tidak setuju :2
e) Sangat tidak setuju :1
Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Tunas Inti Abadi dalam
department production operation yang berjumlah 60 orang. Setelah melalui tahap Sampling
Jenuh menurut Sugiyono (2017: 85) menyatakan bahwa pengambilan teknik sampel (jika
semua anggota populasi diambil sampelnya), jika populasinya relatif kecil atau jika Anda ingin
melakukan penelitian ringkasan dengan kesalahan minimal, peneliti dapat melakukannya. Oleh
lantaran itu, dalam penelitian ini sampel yang terlibat adalah seluruh anggota populasi
dijadikan sampel yaitu karyawan pada department production operation PT. Tunas Inti Abadi
dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data
primer didapatkan dari metode kuisioner dan wawancara sedangkan data sekunder digunakan
untuk mendukung interprestasi hasil analisis data primer. Metode analisis dalam penelitian ini
menggunakan Partial Least Square (PLS) yang merupakan metode membangun contoh model,
yang dapat diaktifkan ketika ada terlalu banyak faktor. PLS adalah faktor dalam menganalisis
metode analisis daya lengkap karena tidak menggunakan pengukuran ukuran sampel kecil
untuk mengasumsikan data.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis karakterisitik responden dibagi menjadi 2 yaitu berdasarkan umur dan jenis
kelamin. Dari hasil penyebaran kuisioner yang dilaksanakan pada tanggal 30 April 2020
sampai dengan 14 Mei 2020 maka diperoleh 60 responden dengan rincian usia 20-30 tahun
berjumlah 16 orang, 31-40 tahun berjumlah 26 orang dan yang berusia lebih dari 41 tahun
berjumlah 18 orang, sedangkan berdasarkan jenis kelamin didapatkan data responden berjenis
kelamin laki-laki untuk semua responden yang digunakan dalam penelitian atau 60 responden
berjenis kelamin laki-laki. Hal ini disebabkan karyawan yang bekerja pada bagian department
production operation berjenis kelamin laki-laki dan tidak diperkenankan pekerja perempuan
pada bagian ini karena terlalu berat resiko yang dihadapi apabila ada pekerja berjenis kelamin
perempuan pada department ini.
Deskripsi Variabel Kepemimpinan dan Indikatornya
Tabel 3. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kepemimpinan (X1)
Skor jawaban
No Pertanyaan
1 2 3 4 5 Total
Saya merasa pimpinan dapat
0 38 7 15 0 60
1 mengajak bekerja sama
dengan semua karyawan
0% 63,3% 11,7% 25% 0% 100%
Saya merasa pimpinan sudah
melibatkan semua karyawan
2 dalam melakukan pekerjaan 0 16 0 44 0 60
0% 26,7% 0% 73,3% 0% 100%

Saya merasa pimpinan dapat


0 12 3 45 0 60
3 bersikap adil terhadap
karyawan
0% 20% 5% 75% 0% 100%

Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja dan Indikatornya


Tabel 4. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Kerja (X2)
Skor jawaban
No Pertanyaan
1 2 3 4 5 Total
Gaji yang saya terima sudah
0 7 4 49 0 60
1 sesuai dengan prosedur
perusahaan
0% 11,7% 6,7% 81,7% 0% 100%

2 Saya mempunyai rekan kerja 0 5 7 48 0 60


yang harmonis
0% 8,3% 11,7% 80% 0% 100%

Saya melakukan pekerjaan


0 0 3 52 5 60
sudah sesuai dengan bidang
3 dan keahlian
0% 0% 5% 86,7% 8,3% 100%

0 9 2 49 0 60
Saya memiliki hubungan
4 yang baik dengan atasan
0% 15% 3,3% 81,7% 0% 100%
Deskripsi Variabel Kinerja dan Indikatornya
Tabel 5. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kinerja (Y)
Skor jawaban
No Pertanyaan
1 2 3 4 5 Total
Saya melakukan pekerjaan
0 36 5 19 0 60
1 dapat mencapai target yang
diberikan
0% 60% 8,3% 31,7% 0% 100%

2 Saya selalu berkomitmen 0 0 0 51 9 60


untuk bekerja lebih baik
0% 0% 0% 85% 15% 100%
Saya dapat menyelesaikan
0 10 6 42 2 60
3 pekerjaan sesuai dengan
tepat waktu 0% 16,7% 10% 70% 3,3% 100%

Analisis Data
Pengujian Model Pengukuran (Outlier Model)
1. Outer Model (Model Pengukuran dan Validitas Indikator)
Tabel 6. Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)
Standard
Factor Sample Standard Error T Statistics
Deviation
Loading (O) Mean (M) (STERR) (|O/STERR|)
(STDEV)
X1.1 <-
0.139538 -0.015813 0.393662 0.393662 0.354461
Kepemimpinan (X1)
X1.2 <-
0.836018 0.686530 0.367234 0.367234 2.276527
Kepemimpinan (X1)
X1.3 <-
0.916257 0.767213 0.392892 0.392892 2.332083
Kepemimpinan (X1)
X2.1 -> Kepuasan
0.973055 0.780148 0.256708 0.256708 3.790510
Kerja (X2)
X2.2 -> Kepuasan
-0.230015 -0.113034 0.331987 0.331987 0.692844
Kerja (X2)
X2.3 -> Kepuasan
0.103938 0.186802 0.294259 0.294259 0.353219
Kerja (X2)
X2.4 -> Kepuasan
0.045520 0.122493 0.297078 0.297078 0.153227
Kerja (X2)
Y1.1 <- Kinerja
0.486773 0.242263 0.480328 0.480328 1.013417
Karyawan (Y)
Y1.2 <- Kinerja
-0.179515 0.008060 0.451622 0.451622 0.397490
Karyawan (Y)
Y1.3 <- Kinerja
0.860830 0.754222 0.237789 0.237789 3.620145
Karyawan (Y)
Sumber : Data Diolah
Semua indikator reflektif terkait dengan kepemimpinan (X1), kepuasan kerja (X2) dan
variabel kinerja karyawan (Y) menunjukkan faktor beban (sampel asli) lebih besar dari 0,50
dan / atau signifikan (nilai T ) - Statistik lebih besar dari nilai Zα = 0,05 (5%) = 1,96), sehingga
hasil estimasi semua indikator terpenuhi validitas konvergensi dan validitas yang baik.

2. Average variance extracted (AVE)


Tabel 7. Average variance extracted (AVE)
AVE
Kepemimpinan (X1) 0.519308
Kepuasan Kerja (X2)
Kinerja Karyawan (Y) 0.336734
Sumber : Data Diolah
Hasil tes AVE dari variabel kepemimpinan (X1) adalah 0,519308, dan nilai yang
ditampilkan oleh variabel ini lebih besar dari 0,5, sehingga bisa dipastikan bahwa variabel
dalam penelitian ini memiliki efektivitas yang baik, sedangkan tes AVE dari variabel kinerja
karyawan (X1) adalah 0,336734, yang Nilai yang ditampilkan oleh variabel kurang dari 0,5,
sehingga variabel dalam penelitian ini dapat dikatakan tidak valid.

3. Composite Reliability
Tabel 8. Composite Reliability
Composite Reliability
Kepemimpinan (X1) 0.712793
Kepuasan Kerja (X2)
Kinerja Karyawan (Y) 0.406779
Sumber : Data Diolah
Hasil uji reliabilitas komprehensif membuktikan kepemimpinan (X1) adalah 0,712793,
dan nilai yang ditampilkan oleh variabel ini lebih besar dari 0,5, sehingga variabel penelitian
dapat dikatakan memiliki efektivitas yang baik, dan uji AVE dari variabel kinerja karyawan
(X1) adalah 0,406779. , Nilai yang ditampilkan oleh variabel ini kurang dari 0,5, sehingga
variabel dalam penelitian ini dapat dikatakan tidak mencukupi.

4. Latent Variable Correlations


Tabel 9. Latent Variable Correlations
Kepemimpinan (X1) Kepuasan Kerja (X2) Kinerja Karyawan (Y)
Kepemimpinan (X1) 1.000000
Kepuasan Kerja (X2) 0.276184 1.000000
Kinerja Karyawan (Y) 0.459952 0.396649 1.000000
Sumber : Data Diolah
Dari tabel korelasi variabel laten di atas, nilai korelasi rata-rata antara satu variabel dan
variabel lain menunjukkan nilai korelasi rata-rata yang cukup rendah di bawah 0,5. Nilai
korelasi variabel kepemimpinan (X1), kepuasan kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y) tidak
menunjukkan hubungan yang lebih kuat antara variabel
Analisis Model PLS
Gambar 1 Outer Model dengan factor loading,Path Coefficient dan R-Square

Sumber : olah data, output SmartPLS

Dari gambar output PLS diatas dapat dilihat besarnya nilai factor loading tiap indikator
yang terletak diatas tanda panah diantara variabel dan indikator, juga bisa dilihat besarnya
koefisien jalur (path coeffieients) yang berada diatas garis panah antara variabel eksogen
terhadap variabel endogen. Selain itu bisa juga dilihat besarnya R-Square yang berada tepat
didalam lingkaran variabel endogen (variabel Kinerja Karyawan )

Evaluasi Pengujian Struktural Model (Inner Model)


Uji pada tahapan model struktural dikerjakan dengan melihat nilai R-Square yang
merupakan uji goodness-fit model. Pengujian inner model sendiri bisa diamati dari nilai R-
square pada persamaan antar variabel latent.NilaiR2 menjelaskan variabel eksogen seberapa
besar (independen/bebas) pada model mampu menerangkan variabel endogen
(dependen/terikat).
Tabel 10. R-square
R Square
Kepemimpinan (X1)
Kepuasan Kerja (X2)
Kinerja Karyawan (Y) 0.290253
Sumber : Data Diolah
Nilai R2= 0,290253 . Hal ini dapat dikatakan bahwa model mampu menjelaskan
fenomena Kinerja Karyawan yang dapat berpengaruh oleh variabel bebas antara lain
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja dengan varian sebesar 29,02%. Sedangkan sisannya nilai
yang sebesar 70,98 % dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini (selain Kepemimpinan
dan kepuasan Kerja).

Hasil Dari Inner Weights


Selanjutnya untuk pengujian hipotesis dapat dilihat hasil koefisien dan nilai T-statistic
dari inner model pada tabel berikut ini.
Tabel 11. Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)
Path Standard Standard
Sample T Statistics
Coefficients Deviation Error
Mean (M) (|O/STERR|)
(O) (STDEV) (STERR)
Kepemimpinan (X1) ->
0.379339 0.337669 0.165470 0.165470 2.292489
Kinerja Karyawan (Y)
Kepuasan Kerja (X2) ->
0.291882 0.340587 0.082932 0.082932 3.519523
Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Data Diolah
1. Kepemimpinan (X1) berpengaruh positip terhadap Kinerja Karyawan (Y) dapat
diterima, dengan path coefficients sebesar 0,379339 , dan nilai T-statistic sebesar
2,292489 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96 , maka Signifikan (positif).
2. Kepuasan kerja (X1) berpengaruh positip terhadap Kinerja Karyawan (Y) dapat
diterima, dengan path coefficients sebesar 0,291882 , dan nilai T-statistic sebesar
3,519523 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96 , maka Signifikan (positif).

Interpretasi Hasil PLS


Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil pengujian menunjukan Kepemimpinan sangat memberikan pengaruh
dampak positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini diutarakan bahwa jika
penerapan kepemimpinan yang kuat di perusahaan, semakin tinggi kinerja karyawan.
Sebaliknya, jika aplikasi kepemimpinan perusahaan lemah, kinerja karyawan akan berkurang.
Hasil penelitian ini konsisten dengan yang dilakukan oleh Lilly Desianti dan Agus Hermani
(2020). Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kinerja karyawan.
Apabila perusahaan dapat menerapkan kepemimpinan dengan tepat kinerja karyawan juga
mendapatkan peningkatan.
Kepemimpinan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil temuan
penelitian, pada beberapa indikator kepemimpinan maka indikator yang berpengaruh paling
banyak yaitu pimpinan dapat bersikap adil terhadap karyawan. Pemimpin yang baik akan selalu
bersikap adil terhadap karyawan. Dengan pimpinan bisa dapat bersikap adil terhadap
karyawan, Kemudian karyawan akan meningkatkan kinerja tertinggi dan mendapatkan hasil
yang diharapkan. Dalam ini juga searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian
Rifa’i dan Jumiati Sasmita (2015) yang menyimpulkan bahwa kepemimpinan memiliki
dampak signifikan terhadap kinerja karyawan, karena ketika perusahaan menerapkan
kepemimpinan yang baik, kinerja karyawan akan menjadi lebih baik dan lebih baik.

Pengaruh Kepuasan kerja Terhadap Kinerja Karyawan


Menurut hasil pengujian, kepuasan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
kinerja karyawan. Ini berarti bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang diberikan perusahaan
kepada karyawan, semakin tinggi kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. Sebaliknya, jika
perusahaan memberi karyawan sedikit kepuasan kerja. Di perusahaan, kinerja karyawan
rendah. Hasil penelitian ini konsisten dengan yang dilakukan oleh Wijaya (2018) .Dalam
penelitian ini, kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja
karyawan. Jika perusahaan dapat memberikan kepuasan kerja dengan baik, maka kinerja
karyawan akan meningkat.
Kepuasan kerja adalah salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan. Hasil temuan penelitian, pada beberapa indikator kepuasan kerja maka indikator
yang berpengaruh paling banyak yaitu karyawan melakukan pekerjaan sudah sesuai dengan
bidang dan keahlian, karyawan selalu memberikan kontribusi kinerja yang maksimal bagi
perusahaan. Dengan perusahaan memberikan kepuasan kerja bagi karyawannya maka
karyawan akan meningkatkan kinerja yang maksimal dan dapat memperoleh hasil yang
diharapkan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Juniantara &
I Gede Riana (2015) yang menyimpulkan bahwa kepuasan kerja memiliki dampak signifikan
terhadap kinerja karyawan, karena ketika perusahaan memberikan kepuasan kerja yang cukup,
kinerja karyawan akan meningkat lebih baik.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan PLS untuk menguji dampak variabel
terhadap kinerja karyawan PT. Tunas Inti Abadi di Kalimantan Selatan dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan berkontribusi terhadap kinerja karyawan pada bagian department
production operation di PT. Tunas Inti Abadi Kalimantan Selatan. Hal ini mengidentifikasi
bahwa semakin besar tingkat kepemimpinan yang diterapkan akan memberikan dampak
baik bagi seluruh karyawan dan mampu memberikan masukan bagi karyawan sehingga
Memiliki dampak positif pada peningkatan kinerja karyawan.
2. Kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan pada bagian department production
operation di PT. Tunas Inti Abadi Kalimantan Selatan. Hal ini mengidentifikasi bahwa
semakin besar kepuasan kerja yang diberikan oleh perusahaan akan memberikan dampak
yang positif bagi karyawan dan mampu meningkatkan kinerja karyawan.

REFERENSI
Bandari, Ani Supra. (2016). Peranan Pelatihan dan Kinerja Karyawan pada unit Perencanaan
PDAM Tirta Musi Rambutan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, 10-21.
Retrieved from Eprints Respository Software Universitas Sriwijaya Database
Busro, Muhammad 2018. Teori – Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Prenamedia Group.
Eko, Widodo Suparno. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta
: PUSTAKA BELAJAR.
I Wayan Juniantara & I Gede Riana (2015). Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Koperasi Di Denpasar. “E-Jurnal dan Bisnis Universitas Udayana
4.09.
Kadek Lusigita. 2017. Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Dan Kinerja
Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kabupaten Bandung. “
Jurnal Ekonomi&Bisnis,Vol.4, No 1. Hal 27-37”.
Kurnia, Iwan Wijaya. 2018. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Cv Bukit
Sanomas, AGORA Vol. 6, No. 2.
L. Permatasari and A. DS (2020). Pengaruh Kepemimpinan dan Kompetensi Karyawan
Terhadap Kinerja Karyawan CV. Indonesia Live Garment Bidang Produksi
Bagian Sewing, Kabupaten Sragen. “ Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, vol. 9
no.1, pp. 35-43.
Stephen, Robbins (2015), Perilaku Organisasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono.(2015). Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D.Bandung:Alfabeta.
Wirawan, 2015. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (Teori, Aplikasi, dan Penelitian).
Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai