http://journals.synthesispublication.org/index.php/ilman
Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen
Volume 8, Issue 1, Maret 2020, pages 15-22
p-ISSN 2355-1488, e-ISSN 2615-2932
Abstrak, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap
kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada 65 orang karyawan PT. Kereta Api Indonesia cabang
Rantau Prapat dengan sampling jenuh. Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari motivasi
dan kompensasi sebagai variabel independen. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuisioner dan
studi pustaka, kuisioner dikembangkan dari indikator masing-masing variabel yang menjadi
pengamatan. Uji data dilakukan dengan validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan regresi
linier berganda dengan uji hipotesis koefisien determinasi, uji simultan dan uji parsial. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,
motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Pendahuluan
Kinerja yang baik dapat diperoleh salah satu nya melalui motivasi dan pemberian kompensasi.
Pemberian motif merupakan proses motivasi diberikan kepada karyawan sedemikian rupa sehingga
menunjang kinerja karyawan dan mau bekerja dengan ikhlas. Motivasi merupakan kekuatan dalam diri
seseorang yang akan mempengaruhi arah yang dituju, intensitas dan keberlangsungan tindakan
sukarela untuk mewujudkan tujuan yang sudah menjadi tujuan bersama. Selain itu kompensasi juga
berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Fitriah et al., 2020). Kompensasi merupakan suatu yang
diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka kepada organisasi. Untuk menyusun
sistem pemberian kompensasi yang adil, atasan perlu melakukan evaluasi (Hidayat, 2015).
Kompensasi juga merupakan pendorong utama karyawan untuk bekerja, karena dengan kompensasi
berupa financial para karyawan dapat memenuhi kebutuhannya, dengan kata lain kompensasi dapat
mempengaruhi kinerja karyawan (Dewi, 2016). Dengan demikian organisasi hanya akan berhasil
mencapai tujuan dan sasarannya apabila semua komponen organisasi berupaya menampilkan kinerja
yang optimal, salah satunya dengan memberi motivasi yang baik dan kompoensasi yang seimbang.
Oleh karena itu setiap karyawan tentu tidak bisa hanya menjadi penonton saja, namun harus menjadi
pemeran utama untuk perubahan tersebut (Febrianty et al., 2019) (Hidayat et al., 2018).
Transportasi merupakan parameter untuk mengukur lajunya pertumbuhan ekonomi, transportasi
juga dapat mempermudah mobilitas penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya. Perkembangan
transportasi saat ini semakin kompleks, dengan berbagai macam jenis transportasi yang ditawarkan
kepada masyarakat kereta api masih menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat Indonesia (Mutiara et
al., 2016). Banyak perusahaan transportasi bersaing menyediakan moda transpotasi untuk masyarakat
dengan biaya murah tanpa mengurangi kualitasnya, seperti jasa angkutan kereta api yang saat ini
menjadi solusi transportasi publik karena moda transportasi publik tersebut dapat berpartisipasi dalam
meningkatkan perekonomian (Pricilla, 2019). Beberapa studi yang pernah dilakukan di beberapa objek
sejenis menyatakan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Kereta Api Indonesia
(Kunderi & Suhatmanto, 2018) (Sari et al., 2016) (Dewi, 2016). Selain motivasi beberapa variabel lain
15
Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen, 8 (1) (2020) 15-22
juga menjadi parameter dalam mempengaruhi kinerja karyawan seperti kompensasi (Fitriah et al.,
2020) (Widarningrum et al., 2017), gaya kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi
(Ma’sum & Surjanti, 2017).
Memberikan arahan kepada karyawan merupakan salah satu bentuk motivasi atasan, studi awal
di objek penelitian mengidentifikasi bahwa selama ini atasan terlihat kurang memberikan arahan
kepada karyawan dalam melaksanakan tugas, ini bisa berakibat membuat karyawan sering melakukan
kesalahan yang tidak seharusnya terjadi, seperti tidak mematuhi peraturan jam kerja, masuk dan
pulang kerja sesuka hati, sehingga masyarakat yang membutuhkan tidak terlayani dengan baik.
Kurangnya arahan dari atasan kepada karyawan tentang pemahanan terhadap karakter masayarak,
sehingga karyawan terlihat tidak sabar dalam menghadapi masyarakat, karyawan terlihat tidak
menguasai produk perusahaan yang membuat informasi yang disampaikan tidak memenuhi harapan
yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna jasa, ini akan berakibat pada kekecewaan yang diterima
pelanggan dan berdampak pada nama baik perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan
sumber yang valid menyatakan bahwa perilaku karyawan seperti ini diperparah karena kompensasi
yang diterima tidak sebanding dengan kinerja yang sudah dilakukan. Arahan dari atasan berupa
motivasi sangat dibutuhan para pegawai dan kompensasi yang sesuai dengan kinerja didentifikasi
menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan kinerja karyawan.
Metode
Penelitian ini dilakukan pada 65 orang karyawan PT. Kereta Api Indonesia cabang Rantau
Prapat dengan sampling jenuh. Variabel yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari motivasi dan
kompensasi sebagai variabel independen, serta kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Indikator
untuk motivasi dalam hal ini diukur dari kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,
kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan perwujudan diri. Indikator konpensasi diukur dari gaji,
upah, upah insentif, asuransi, fasilitas kantor, dan tunjangan. Sedangkan indikator kinerja karyawan
diukur dari ketepatan waktu, kualitas kerja karyawan, dam kuantitas kerja karyawan. Data
dikumpulkan dengan penyebaran kuisioner dan studi pustaka, kuisioner dibangun dari indikator-
indikator masing-masing variabel yang menjadi pengamatan. Uji data dilakukan dengan validitas dan
reliabilitas. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan uji hipotesis koefisien
determinasi, uji simultan dan uji parsial.
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan identitas responden yang menjadi sampel penelitian.
Sampel penelitian sebanyak 65 orang karyawan yang telah mengisi kuesioner berdasarkan usia, jenis
kelamin, dan tingkat pendidikan berikut ini disajikan data karakteristik responden sebagai berikut:
Jumlah karyawan sangat didominasi oleh karyawan laki-laki dibanding perempuan, ini
menunjukkan bahwa jenis pekerjaan PT. Kereta Api Indonesia cabang Rantau Prapat lebih
membutuhkan karyawan laki-laki.
16
Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen, 8 (1) (2020) 15-22
No Usia Jumlah %
1 20-30 45 69
2 30-40 11 17
3 40-50 2 3
4 50-60 7 11
Total 65 100
Usia responden penelitian ini didominasi pada usia 20-30 yang berjumlah 45 orang, diikuti pada
usia 30-40 berjumlah 11 orang, ini menunjukkan bahwa kawyawan PT. Kereta Api Indonesia cabang
Rantau Prapat tergolong pada usi produktif.
Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini sangat didominasi pada karyawan yang
berpendidikan SMA yaitu sebanyak 57 orang, ini menunjukkan bahwa jenis pekerjaan PT. Kereta Api
Indonesia cabang Rantau Prapat Lebih membutuhkan pekerja teknis.
Pada tabel diatas terlihat bahwa yang menjawab rata-rata setuju sebanyak 35%, yang menjawab
rata-rata sangat setuju sebanyak 33%, ini menunjukkan bahwa karyawan merasa nyaman bekerja di
PT. KAI. Sedangkan responden yang menjawab rata-rata kurang setuju sebanyak 27% dan yang
menjawab rata-rata tidak setuju sebanyak 5%, ini menunjukkan bahwa setiap karyawan merasa aman
bekerja di perusahaan PT. KAI.
17
Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen, 8 (1) (2020) 15-22
Pada tabel diatas terlihat bahwa yang menjawab rata-rata setuju sebanyak 81%, yang menjawab
rata-rata sangat setuju 14%, ini menunjukkan PT. KAI mampu memberikan tanggung jawab
perusahaan dan memperhatikan karyawan. Sedangkan responden yang menjawab rata-rata kurang
stuju sebanyak 5%, ini menunjukkan karyawan PT. KAI menerima apa yang menjadi hak yang
dimiliki setiap karyawan.
Pada tabel diatas terlihat bahwa yang menjawab rata-rata setuju sebamyak 84% yang menjawab
rata-rata sangat setuju 14%, ini menunjukkan bahwa karyawan PT. KAI menyadari dan memberikan
kinerja yang baik kepada perusahaan. Sedangkan responden yang menjawab rata-rata kurang setuju
sebanyak 2%, ini menunjukkan bahwa karyawan PT. KAI mampu mampu memberi kontribusi kepada
perusahaan melalui kinerja yang dilakukan.
18
Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen, 8 (1) (2020) 15-22
Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa seluruh instrument untuk masing-masing variabel
memiliki nilai r-hitung > 0.2461, dengan demikian secara keseluruhan instrument pernyataan dari
variabel yang digunakan valid.
Uji realibilitas dilakukan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan instrumen
yang handal, konsisten dan stabil jika digunakan secara berulang-ulang pada waktu yang berbeda-
beda. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alfa hitung > Cronbach’s Alfa toleransi (0.6).
hasil pengujian realibilitas terlihat seperti berikut ini:
Hasil uji reabilitasi di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach's Alpha masing-masing variabel
diatas nilai 0.6, ini menunjukkan bahwa butir pertanyaan pada masing-masing variabel dapat
digunakan untuk dijadikan alat ukur.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 20.989 2.813 7.461 .000
1 Motivasi (x1) .011 .024 .043 .459 .648
Kompensasi (x2) .480 .067 .674 7.198 .000
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan (y)
Hasil uji di atas diperoleh persamaan regresi linear Y=20.989 + 0.011X1 + 0.480X2, pada model
regresi linear diperoleh nilai konstanta kinerja karyawan sebesar 20.989, ini artinya bahwa jika nilai
variabel bebas nilainya 0, maka variabel terikat nilainya sebesar 20.989. Nilai seluruh koefisien regresi
variabel bebas bernilai positif, artinya kinerja karyawan PT. Kereta Api Indonesia cabang Rantau
Prapat dapat dipengaruhi oleh motivasi dan kompensasi.
19
Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen, 8 (1) (2020) 15-22
5. Pengujian hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2): bertujuan untuk mengukur berapa besar kemampuan variabel bebas
dalam menerangkan variabel terikat.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .679 .461 .444 1.270
a. Predictors: (Constant), Kompensasi (x2), Motivasi (x1)
Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0.461 atau 46.1%, ini menunjukkan bahwa
motivasi dan kompensasi mampu menjelaskan variasi yang terjadi pada kinerja karyawan PT.
Kereta Api Indonesia cabang Rantau Prapat, sedangkan sisanya 53.9% dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
b. Uji simultan (uji F): uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap
kinerja karywan, pengujian dialakukan pada tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahn α =
0.05 (5%), dengan kriteria: jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima, H1 ditolak, artinya secara
simultan penelitian ini tidak berpengaruh, jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak, H1 diterima,
artinya secara simultan penelitian ini berpengaruh.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 85.504 2 42.752 26.522 .000
1 Residual 99.942 62 1.612
Total 185.446 64
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan (y)
b. Predictors: (Constant), Kompensasi (x2), Motivasi (x1)
Nilai Fhitung untuk motivasi dan kompensasi sebesar 26.522 lebih besar dari nilai Ftabel 2.75 dan nilai
signifikan 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, ini berarti bahwa
secara simultan motivasi dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. Kereta Api Indonesia cabang Rantau Prapat.
c. Uji parsial (uji t): uji ini dilakukan melihat pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja
karyawan, dengan kriteria: jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima, H1 ditolak, artinya secara
persial penelitian ini tidak berpengaruh, jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak, H1 diterima, artinya
secara persial penelitian ini berpengaruh.
20
Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen, 8 (1) (2020) 15-22
Penelitian ini sesuai dengan hasil studi terdahulu yang menyatakan bahwa kompensasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Fitriah et al., 2020) (Widarningrum et al., 2017), namun hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan beberapa studi terdahulu yang menyatakan bahwa motivasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Kunderi & Suhatmanto, 2018) (Sari et al., 2016) (Dewi,
2016) (Widarningrum et al., 2017).
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, namun motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Kereta
Api Indonesia cabang Rantau Prapat.
Daftar pustaka
21
Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen, 8 (1) (2020) 15-22
22