Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KEPUASAN KERJATERHADAP KOMITMEN KARYAWAN HONORER

PADA RUMAH SAKIT TINGKAT.IV MADIUN TAHUN 2017

THE INFLUENCE OF JOB SATISFACTION AGAINST HONORARY COMMITMENT AT THE


HOSPITAL NURSERY IV MADISON YEAR 2017

Lutfi Annisa Rahayu, Retno Widiarini, Suhadi Prayitno


Peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
(Damanulut@gmail.com)

ABSTRAK
Komitmen merupakan hal yang penting untuk berlangsungnya suatu organisasi, untuk
mencapai komitmen yang tinggi salah satunya dengan memperhatikan kepuasan kerja pada
karyawan. Pada Rumah Sakit TK.IV Madiun tingkat komitmen karyawan honorer dikatakan
masih kurang, dilihat dari jumlah karyawan yang keluar dari rumah sakit yakni lebih dari 10%
yakni sebanyak 10,84%, serta penilaian kepuasan yang belum mencapai target yakni masih pada
angka 75%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh kepuasan kerja terhadap
komitmen karyawan honorer di Rumah Sakit TK.IVMadiun. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan analisis Kendal Tau, melibatkan populasi sebanyak 96 responden
yang diambil sampel menggunakan metode simple random sampling menjadi 76 responden. Data
diambil dengan cara memberikan kuesioner tertutup dengan skala Likert.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka peneliti memperoleh hasil bahwa yang
menyatakan puas terdapat 15,8% dengan 12 responden, sedangkan yang menyatakn tidak puas
yakni sebanyak 53,9% dengan 41 responden, sedangkan karyawan yang memiliki komitmen
tinggi sebanyak 17,1% dengan jumlah 13 responden dan terbanyak dengan komitmen rendah
yaitu 40,6% dengan jumlah 31 responden. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa kepuasan dan komitmen karyawan masih dikatakan rendah.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh kepuasan dan komitmen
karyawan dengan signifikan sebesar 0,043, serta nilai koefisien kontingensi sebesar 0,213 maka
dapat disimpulkan bahwa adanya keeratan hubungan yang lemah antara kepuasan kerja dan
komitmen karyawan honorer. Dengan demikian implikasi manajerial yang dapat dilakukan
meliputi: usaha untuk menciptakan kepuasan kerja dari berbagai faktor.

Kata kunci : Kepuasan Kerja, Komitmen

ABSTRACT

Commitment was important for an organization to achieve a high commitment one of


them by payed attention to job satisfaction on employees. At the hospital TK.IV Madiun
honorary employee commitment level was said to be still lacking, judging from the number of
employees who are out of the hospital more than 10% as much as 10.84%, as well as an
assessment of satisfaction has not yet reached the target 75% number is still on.
This research aims to know was there any influence job satisfaction against the
commitment of the employees of the hospital's Honorary TK. IV Madiun. This research uses a
quantitative approach with an analysis of the Kendal Tau, involving a population of 96
respondents taken sample using the method of simple random sampling into 76 respondents.
Data taken by giving the questionnaire enclosed with the Likert scale.
Based on the analysis that has been done then the researchers get results that stating
there were 15.8% satisfied with the 12 respondents, while menyatakn not satisfied i.e. as much as
53.9% with 41 respondents, while employees who have high commitment as much as 13% 17.1
with the number of respondents and most with low commitment that is 40.6% with a total of 31
respondents. From the results of this research can be drawn the conclusion that the satisfaction
and commitment of employees are still said to be low.
From the results of research it was known that there are influences of employee
commitment and satisfaction with the significant of 0.043, as well as the value of the coefficient
of contingency 0.213 then it can be inferred that the existence of a weak relationship between the
keeratan job satisfaction and employee commitment to the honorary. Thus the managerial
implications that may be done include: efforts to create job satisfaction from different factors.

Keywords: Job satisfaction, commitment

PENDAHULUAN terpenuhi, pegawai tersebut akan merasa


Menurut WHO (World Health tidak puas.” Oleh sebab itu organisasi perlu
Organization), Rumah Sakit adalah institusi mengetahui kondisi yang bagaimana yang
yang merupakan bagian integral dari dapat memberikan kepuasan kerja pada
organisasi kesehatan dan organisasi sosial, karyawannya. Hal ini bertujuan agar
yang berfungsi untuk menyediakan organisasi tersebut dapat melakukan
pelayanan kesehatan secara lengkap prioritas dalam melakukan perbaikan dan
(komprehensif), baik itu berupa peningkatan kepuasan kerja karyawan
penyembuhan penyakit (kuratif) maupun (Mersi, 2014).
pencegahan penyakit (preventif) kepada Handoko (2001) mengemukakan
masyarakat luas (Herlambang,2012). “kepuasan kerja itu dapat terjadi, dapat
Kepuasan kerja merupakan topik yang dilihat dari keadaan emosional yang
menarik dan dianggap penting karena menyenangkan maupun tidak
kepuasan kerja yang dirasakan dapat menyenangkan dengan bagaimana karyawan
mempengaruhi jalannya organisasi secara memandang pekerjaan mereka.” Kepuasan
keseluruhan. Hal ini di dukung oleh kerja mencerminkan perasaan seseorang
pernyataan dari Mangkunegara (2002: 121) terhadap pekerjaannya, hal ini dapat dilihat
yaitu “dimana pegawai akan merasa puas pad sikap positif karyawan terhadap
apabila mendapatkan apa yang pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi
dibutuhkannya. Semakin besar kebutuhan di lingkungan kerjanya. Sikap ini
pegawai terpenuhi, semakin puas pula dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan,
pegawai tersebut. Begitu pula sebaliknya dan prestasi kerja.
makin sedikit kebutuhan pegawai yang tidak
Berdasarkan penelitian yang dilakukan honorer yaitu sebanyak 9 orang. Jika di
oleh Inge Mardiana,dkk 2014 dengan judul persentasekan maka didapatkan hasil yaitu:
“Hubungan Kepuasan Kerja dengan dari jumlah karyawan honorer sebanyak 83
Turnover Intention pada perawat Rumah orang didapatkan sebanyak 10,84 %
Sakit Dhuafa” penelitian dilakukan untuk karyawan keluar dari pekerjaannya.
mengetahui bagaimana hubungan antara Jumlah turnover karyawan honorer
kepuasan kerja dan turnover intentions pada pada tahun 2016 yaitu pada karyawan
perawat. Interpretasi hasil uji hipotesis honorer yaitu sebanyak 9 orang. Jika di
meunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja persentasekan maka didapatkan hasil yaitu:
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dari jumlah karyawan honorer sebanyak 83
turnover intention. Ini terbukti dari hasil uji orang didapatkan sebanyak 10,84 %
hipotesis diketahui koefisien hubungan karyawan keluar dari pekerjaannya.
kepuasan dengan turnover intentions sebesar Dari nilai persentase yang telah
0.3783 dengan t hitung 2.6629 lebih besar didapatkan sudah mencapai angka 10%,
dari t tabel (1,96), maka Ho dalam penelitian tingkat turnover tersebut dinilai cukup
ini ditolak dan H1 yang menyatakan ada tinggi, karena menurut penelitian yang
hubungan nyata antara kepuasan kerja dilakukan oleh Inge Mardiana, Aida Vitayala
dengan turnover intentions diterima. S. Hubeis dan Nurmala K. (2014),
Indikator yang memberikan kepuasan keluarnya karyawan dari rumah sakit
terendah adalah kesempatan promosi, karena dikatakan normal jika mencapai nilai dari
hanya 42% responden yang merasa puas. 5% sampai dengan 10%. Tingkat turnover
Ketidakpuasan dalam kesempatan promosi dikatakan tinggi apabila lebih dari 10%.
terjadi karena keterbatasan formasi jabatan Terdapat indikasi terjadinya komitmen
struktural bagi perawat. yang rendah pada karyawan Rumah Sakit
Dari data studi pendahuluan mengenai TK.IV Madiun. Tingkat turnover karyawan
kepuasan karyawan terdapat GAP atau cukup tinggi dalam satu tahun terahir.
kesenjangan sebesar 5% sedangkan harapan Peneliti menemukan bahwa terdapat
yang ingin dicapai rumah sakit adalah lebih permasalahan terhadap kepuasan kerja
besar yakni lebih dari 80%. Dari hasil karyawan honorer sehingga tingkat
analisis data tersebut diketahui bahwa komitmen karyawan pada organisasi dinilai
kepuasan karyawan rumah sakit masih kurang, dilihat dari angka turnover
belum mencapai target yang di tetapkan oleh karyawan yang dinilai cukup tinggi.
rumah sakit tersebut. Berbagai faktor yang Dari uraian latar belakang diatas, penelitian
menjadikan kurangnya kepuasan pegawai, ini penting dilakukan karena peneliti ingin
dilihat dari: sisi pekerjan, kemampuan mengetahui apakah ada keterkaitan seperti
personel dalam melaksanakan tugas, yang diungkapkan terkait dengan isu-isu
dukungan atasan terhadap anggota, yang berkenaan dengan kepuasan kerja
kebanggan personel, dan lingkungan khususnya kepuasan kerja pada karyawan
kondisi tempat kerja. honorer di Rumah Sakit Tk.IV Madiun
Jumlah turnover karyawan honorer berhubungan dengan program kepuasan
pada tahun 2016 yaitu pada karyawan karyawan yang bermuara pada terciptanya
komitmen organisasi pada diri tiap-tiap Karakteristik Responden
karyawan khususnya tenaga honorer di
Rumah Sakit TK.IV Madiun No Variabel F %
1 Jenis Kelamin
Laki-laki 17 22,4
Perempuan 59 77,6
METODE PENELITIAN 2 Umur (Tahun)
20-30 59 77,6
Penelitian ini merupakan penelitian 31-40 11 14,5
kuantitatif bentuk survei dengan pendekatan 41-50 5 6,6
Cross Sectional study. Penelitian ini 51-60 1 1,3
dilakukan di Rumah Sakit Tingkat IV 3 Pendidikan
Madiun tanggal 10-21 Mei 2017 Tingkat Pendidikan 0 0
Populasi dalam penelitian ini adalah Dasar
Tingkat Pendidikan
seluruh karyawan honorer di Rumah Sakit 16 21,1
Menengah
Tingkat IV Madiun pada tahun 2017 dari Tingkat Pendidikan
berbagai jabatan yaitu sebanyak 94 orang. 60 78,9
Tinggi
Prosedur pengambilan sampel yaitu 4 Lama kerja
dengan teknik simple random sampling, 0-5 52 68,5
yaitu sampel diplih langsung dari populasi 6-10 18 23,7
11-15 2 2,6
dan besar peluang setiap anggota populasi
16-20 2 2,6
untuk menjadi sampel sama besar. Adapun
jumlah sampel adalah sebanyak 58 sampel. Dari tabel di atas menunjukkan
Data primer diperoleh melalui teknik responden perempuan lebih dominan
pengumpulan data dengan kuesioner. sebanyak 59 orang dengan persentase 77,6
Sumber data sekunder dalam penelitian ini % serta dapat diketahui bahwa usia yang
diperoleh dari dokumen data karyawab di lebih mendominasi menjadi responden yakni
Rumah Sakit Tingkat IV Madiun . berkisar antara usia 20 – 30 sebanyak 59
Pengolahan data dilakukan secara responden prosentase 77,6 %, ini
elektronik dengan menggunakan komputer menandakan banyaknya responden yang
program SPSS. Model analisis data yang pada masa produktif dalam bekerja.
dilakukan adalah analisis univariat dan Responden yang berpendidikan tingkat
bivariat. Data yang telah dianalisis disajikan tinggi mendominasi banyaknya responden
dalam bentuk tabel distribusi, dan narasi. yaitu sebanyak 78,9%, pendidikan tinggi ini
seperti pendidikan S1, D3, D4 dan
sebagainya. Responden yang bekerja kurang
lebih selama 5 tahun yang paling dominan
menjadi responden sebanyak 52 responden
dengan persentase 68,5 %.

HASIL ANALISIS BIVARIAT


Komitmen
Tinggi Sedang Rendah Analisis
F % F % f % Sig Korelasi
Tinggi 2 16,7 10 83,3 0 0 0,043 0,213
Kepuasan Sedang 1 4,3 14 60,9 8 34,8
Rendah 10 24,4 8 19,5 23 56,1
perubahan tingkat komitmen 4,5%.
Berdasarkan tabel diatas dapat Sedangkan 95,5% dipengaruhi variabel lain.
diketahui bahwa responden di Rumah Sakit Koefisien korelasi Kendall Tau_b
TK.IV Madiun Tahun 2017, yang memiliki yaitu 0,213 disebut hubungan linier yang
kepuasan tinggi serta komitmen tinggi hanya positiff, maka semakin puas karyawan
terdapat 2 responden (16,7) ini menandakan honorer, maka komitmen karyawan akan
masih banyaknya responden yang belum semakin meningkat. Angka tersebut lebih
memiliki kepuasan serta komitmen yang mendekati pada skor minimal yang berarti
tinggi terhadap rumah sakit, sedangkan yang bahwa perlu ditingkatkan kembali kepuasan
memiliki kepuasan kerja sedang serta kerja karyawan honorer, sehingga bisa
komitmen sedang yakni terdapat 14 mendekati atau mencapai nilai maksimal
responden (60,9%), sedangkan yang
memiliki kepuasan rendah dan komitmen PEMBAHASAN
yang rendah terbanyak dengan jumlah 23
responden (56,1%). Dari data tersebut dapat Berdasarkan analisis uji Kendal Tau,
dikatakan bahwa kepuasan dan komitmen pada tabel didapatkan nilai r = 0,213 dan ρ
responden masih banyak yang rendah ini = 0,043. Dari hasil tersebut diperoleh sig
dilihat dari indikator kepuasan yang terdiri 0,043 lebih kecil dibanding nilai α sebesar
dari kepuasan terhadap gaji, atasan maupun 0,05 maka Ho ditolak, ini menunjukkan
rekan kerja sehingga mempengaruhi bahwa korelasi antara skor kepuasan kerja
komitmen karyawan pada rumah sakit yakni terhadap komitmen karyawan honorer
terbanyak pada kategori sedang. adalah bermakna artinya ada hubungan yang
Diketahui besarnya sig adalah signifikan antara rasio kepuasan kerja
0,043<0,05, maka Ho ditolak yang artinya terhadap komitmen karyawan honorer pada
terdapat pengaruh antara kepuasan kerja Rumah Sakit TK,IV Madiun. Dari hasil
terhadap komitmen karyawan honorer pada analisis Kendal Tau Diketahui Koefisien
Rumah Sakit TK.IV Madiun. Hubungan kontingensi (CC) sebesar 0,213
korelasi sebesar (r=0,213) berarti hubungan menunjukkan arah korelasi positif dengan
antara kepuasan kerja dinilai memiliki skala keeratan korelasi 0,21-0,40
keeratan lemah. Dengan nilai r2= 4,5 % menunjukkan tingkat kekuatan korelasi
artinya kepuasan kerja mempengaruhi rendah atau lemah. Dengan nilai r2 4,5%
artinya kepuasan mempengaruhi perubahan
tingkat komitmen 4,5%. Sedangkan 95,5% kepuasan kerja. Jika sesorang bekerja, maka
dipengaruhi oleh variabel lain. kebutuhan pencapaian prestasi tersebut
Hasil analisis ini berfungsi sebagai berubah sebagai dampak dari beberapa
indikator untuk mengetahui persentase faktor dalam organisasi: program pelatihan,
pengaruh variabel independen (kepuasan pembagian atau jenis tugas yang diberikan,
terhadap gaji, pekerjaan, atasan dan rekan tipe supervisi yang dilakukan, perubahan
kerja) dengan variabel dependen (komitmen pola motivasi dan faktir-faktor lain.
afektif, kontinu dan normatif). Sedangkan Seseorang memilih pekerjaan di dasarkan
besaran dari nilai r2 yang telah ditunjukkan pada kemampuan yang dimiliki tidak di
adalah sebesar 4,5% yang artinya bahwa manfaatkan dan di kembangkan dalam
seluruh variabel bebas mempengaruhi melaksanakan tugasnya. Dalam keaadaan ini
variabel terikat yaitu sebesar 4,5%. maka persepsi seseorang memegang peranan
Pekerjaan memerlukan interaksi penting sebelum melaksanakan atau memilih
dengan rekan kerja dan atasan, mengikuti pekerjaannya (Nursalam, 2012).
peraturan dan kebijakan organisasi, Kepuasan kerja berhubungan terhadap
memenuhi standar kinerja, hidup dengan komitmen karyawan karena skala keeratan
kondisi kerja yang sering kurang ideal dan hubungan menunjukkan nilai 0,213 dengan
semacamnya. Oleh karena itu, penghargaan nilai keeratan lemah, berarti terdapat
psikis sangat di perlukan agar seseorang keeratan hubungan antara kepuasan kerja
merasa di hargai dan di perhatikan serta dengan komitmen karyawan pada Rumah
dibimbing manakala melakukan suatu Sakit TK.IV Madiun dengan ketentuan ada
kesalahan. Kepuasan kerja mencerminkan faktor lain yang mempengaruhi kepuasan
sikap dan bukan prilaku. Kepuasan kerja kerja yaitu promosi, kedudukan, pangkat,
merupakan hal penting yang dimiliki umur, jaminan finansial dan sosial serta
individu didalam bekerja. mutu pengawasan.
Setiap individu pekerja memiliki Komitmen karyawan didorong dengan
karakteristik yang berbeda-beda pula. Tinggi kondisi lingkungan kerja yang adil untuk
rendahnya kepuaan kerja tersebut dapat karyawan, semakin tinggi karyawan
memberikan dampak yang tidak sama. Hal dihargai, semakin tinggi juga komitmen
itu sangat tergantung pada sikap mental karyawan pada organisasi tersebut. Hal yang
individu yang bersangkutan sebagaimana paling mempengaruhi loyalitas karyawan
Roe dan Byars (2008) mengatakan bahwa adalah pengalaman kerja yang positif dan
kepuasan kerja yang tinggi akan mendorong adil. Komitmen pada organisasil karyawan
terwujudnya tujuan organisasi secara efektif. sulit untuk dicapai jika pegawai menghadapi
Sementara tingkat kepuasan kerja yang beban kerja yang meningkat namun justru
rendah merupakan ancaman yang akan keuntungan yang di peroleh organisasi
membawa kehancuran atau kemunduran hanya dinikmati oleh pemimpin atau
bagi organisasi, secara cepat maupun manajer tingkat atas saja oleh karena itu,
perlahan (Priansa, 2016). orgnisasi dapat membangun komitmen
Kebutuhan seseorang untuk mencapai organisasi dengan berbagai keuntungan yang
prestasi merupakan kunci suatu motivasi dan diperoleh organisasi tidak hanya untuk
pimpinan dan majaer tingkat atas, namun keterlibatan tugas, dan rotasi tugas. Hal ini
juga pegawai dalam level yang lebih teknis dilakukan agar didapatkan hasil kepuasan
dan operasional kerja yang baik bagi karyawan terutama
Selain itu kesesuaian pendidikan dapat karyawan honorer, sehingga dapat
membuat karyawan mengetahui pekerjaan, menumbuhkan komitmen karyawan yang
tanggungjawab yang harus dilakukan, tinggi juga.
sehingga membuat mereka puas terhadap
pekerjaannya. Masa kerja yang lama akan KESIMPULAN
semakin membuat pegawai komitmen, hal
ini disebabkan oleh karena semakin Berdasarkan hasil penelitian tentang
memberi peluang pegawai untuk menerima pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen
tugas menantang, otonomi semakin besar. karyawan honorer pada Rumah Sakit TK.IV
Juga peluang investasi pribadi berupa Madiun tahun 2017 peneliti dapat menarik
pikiran, tenaga dan waktu yang semakin kesimpulan terdapat pengaruh antara
besar, hubungan sosial lebih bermakna, serta kepuasan kerja terhadap komitmen
akses untuk mendapat informasi pekerjaan karyawan honorer di Rumah Sakit TK.IV
baru makin berkurang. Madiun pada bulan Mei 2017 dengan nilai ρ
Kepuasan kerja yang dirasakan oleh value sebesar 0, 043 yakni lebih kecil dari
karyawan dapat menurunkan komitmen nilai α sebesar 0,05 maka Ho ditolak.
karyawan atau meningkatkan komitmen Diketahui koefisien kontingansi (CC)
karyawan terhadap organisasi. Karyawan sebesar 0,213, maka dapat disimpulkan
yang merasa puas dengan pekerjaan yang bahwa adanya keeratan hubungan yang
diperoleh akan termotivasi meningkatkan lemah antara kepuasan kerja dan komitmen
kinerja sehingga akan berdampak pada karyawan honorer di Rumah Sakit TK.IV
meningkatnya keberhasilan organisasi. Madiun Tahun 2017.
Karyawan yang telah bekerja dengan senang
hati dan tanpa ada paksaan akan SARAN
memberikan hasil yang baik dan akan Berdasarkan hasil penelitian tentang
menumbuhkan komitmen karyawan itu pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen
sendiri. karyawan honorer paga Rumah Sakit TK.IV
Oleh karena itu sebaiknya pihak Madiun Tahun 2017 peneliti dapat
manajemen lebih memperhatikan lagi memberikan saran sebagai berikut:
bagaimana pengelolaan karyawan honorer 1. Sebaiknya pihak Rumah Sakit TK.IV
seperti perancangan strategi untuk Madiun lebih meningkatkan hubungan
menciptakan situasi kondusif. Salah satu kekerabatan dengan atasan dan rekan
strategi yang perlu dikembangkan adalah kerja, pemberian gaji yang sesuai kepada
rencana pembagian tugas demi karyawan honorer. Beberapa indikator
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kepuasan kerja karyawan honorer harus
karyawan dalam melaksanakan tugasnya. diperbaiki dan ditingkatkan, dan indikator
Rencana pembagian tugas terdiri dari tiga yang sudah baik perlu dipertahankan.
aspek yakni pengembangan tugas,
2. Perlu meningkatkan komitmen afektif, Nursalam.2012. “Manajemen
kontinu, dan normatif karyawan melalui keperawatan”. Jakarta: Salemba
pemberian penghargaan sesuai dengan Medika.
kontribusi mereka sehingga memberikan
keyakinan pada karyawan bahwa mereka
memiliki peran yang sangat penting
untuk Rumah Sakit.
3. Hasil penelitian ini masih belum
sempurna karena keterbatasan peneliti,
diharapkan peneliti lain mampu
mengembangkan penelitian ini mengenai
pengaruh kepuasan kerja terhadap
komitmen lain dengan menggunakan
parameter yang berbeda, agar dapat
dikembangkan dimasa yang akan datang

DAFTAR PUSTAKA

Handoko,Hani. 2008.”Manajemen
Personalia dan Sumber Daya
Manusia” Jogjakarta.

Herlambang. 2012. “Cara Mudah


Memahami Manajemen Kesehatan
Dan Rumah Sakit”. Yogyakarta:
Gosyem Publishing

Juni,Priansa Doni . 2016. “Perencanaan dan


Pengembangan SDM”. Bandung:
Alfabeta

Mardiana,Inge. Hubeis S,Aida Vitalaya, dan


Panjaitan,Nurmala K. 2014.
“Hubungan Kepuasan Kerja dengan
Turnover pada Perawat Rumah Sakit
Dhuafa” Jurnal Manajemen IKM Vol
9 No 2. September 2014.

Mersi, 2014.” Pengaruh kepuasan kerja


terhadap komitmen organisasional”.
Fakultas Ekonomi Universitas
Atmajaya Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai