Anda di halaman 1dari 162

Pembekalan Sertifikasi

Manajemen Risiko Syariah


Level 1
10 – 11 Agustus 2022
Rundown Online Training
Manajemen Risiko Level 1
Hari Pertama Hari Kedua
Modul Waktu Modul Waktu

Pre Test Before class


Pembukaan 07.50 - 08.00

1. Regulasi Manajemen Risiko 08.00 – 10.00 6. Identifikasi Risiko Operasional 08.00 – 10.00
2. Identifikasi Risiko Kredit & Investasi 7. Identifikasi Risiko Hukum
3. Identifikasi Risiko Likuiditas Latihan Soal
Latihan Soal

Break 10.00 – 10.15 Break 10.00 – 10.15

4. Identifikasi Risiko Pasar 10.15 – 12.00 8. Identifikasi Risiko Kepatuhan 10.15 – 12.00
5. Identifikasi Risiko Imbal Hasil 9. Identifikasi Risiko Stratejik
Latihan Soal 10 Identifikasi Risiko Reputasi
Latihan Soal
Post Test After class

EF/IS 6-Aug-22 2
SEKILAS INFO UJIAN ONLINE

1. Ujian online 50 soal multiple choice 1 jam dan wawancara per


orang 5 pertanyaan 15 menit.
2. Siapkan laptop (bukan PC) untuk akses soal ujian dan HP untuk
zoom/cctv. Pastikan laptop dan HP berjalan dengan baik.
3. Pastikan jaringan internet lancar. Usahakan ada cadangan, mis: Wifi
dan Tetring Hp.
4. Laptop dan HP agar di test zoom nya sebelum ujian
5. Ruangan ujian kondusif dan tidak ada orang lain. Duduk dikursi dan
laptop di atas meja serta berpakaian rapi. Lihat posisi gambar.
6. Wajib Ikut Briefing- 1 day sebelum ujian dari LSPKS untuk verifikasi
TUK (foto tempat ujian dengan posisi seperti gambar) dan Latihan
Ujian / gunakan laptop yang akan dipakai ujian.
7. Tenang dan jangan grogi ketika perangkat anda down saat ujian.
Komunikasi dengan pengawas melalui chat Zoom.
8. Ingat!! Isi jawaban tidak bisa dikoreksi. Jawab yang benar dulu.
9. Untuk Kompeten. Ujian MC dan Wawancara harus Kompeten.
CAKUPAN MATERI PEMBEKALAN
SERTIFIKASI MANAJEMEN SYARIAH LEVEL 1

1. Regulasi Manajemen
Risiko MR 1 MR2 MR 3 MR 4 MR 5
PENGUKURA PEMANTAUAN PENGENDALI PENGENDALIAN
2. Identifikasi Risiko: IDENTIFIKASI
N RISIKO RISIKO AN RISIKO RISIKO
RISIKO
• Kredit & Investasi
• Likuiditas Dengan mengikuti pembekalan, Peserta diharapkan:
• Pasar • Memahami arti setiap risiko pada bank,
• Imbal Hasil • Memahami penyebab terjadinya risiko tersebut,
• Operasional • Memahami contoh dan posisi risiko tersebut pada bank,
• Memahami cara mengidentifikasi risiko tersebut pada bank .
• Hukum
• Kepatuhan
• Stratejik
• Reputasi Referensi Materi:
 POJK/SE OJK terkait Manajemen Risiko
 Skema Sertifikasi Kompetensi Manajemen Risiko Perbankan Tingkat 1-LSPKS
 Buku-buku terkait Manajemen Risiko Perbankan
 Ikatan Bankir Indonesia, Manajemen Risiko 1, Modul Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat 1, PT Gramedia Pustaka Utama, 2015.

EF/IS 6-Aug-22 4
p
PENDAHULUAN
REGULASI MANAJEMEN RISIKO
CAKUPAN PEMBAHASAN

 Pemahaman atas Risiko


 Jenis-Jenis Risiko Perbankan Syariah
 Peraturan OJK terkait Manajemen Risiko
 Fungsi Modal

EF/IS 6-Aug-22 6
Pemahaman Risiko & Manajemen Risiko

Definisi • Risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu


peristiwa (events/ kejadian) tertentu. (OJK)
Risiko
• Risiko adalah potensi kerugian yang tidak dapat
dikendalikan dan/atau dapat dikendalikan akibat terjadinya
suatu peristiwa tertentu (OJK)

Dalam konteks Perbankan, risiko merupakan kejadian potensial


baik yang dapat diperkirakan (expected) maupun yang tidak
dapat diperkirakan (unexpected) yang berdampak negatif
terdapat pendapatan dan permodalan bank

EF/IS 6-Aug-22 7
Pemahaman Risiko & Manajemen Risiko

Expected Loss
Risk Cause Risk Event Risk Loss/
Proyeksi kerugian yang
Adalah suatu Kejadian Risiko Risiko Kerugian
dapat diestimasi.
kesalahan yang adalah suatu adalah kerugian
Sudah diperhitungkan
dapat peristiwa yang yang terjadi sebagai
sebagai biaya dalam
menimbulkan menyebabkan konsekuensi
menjalankan bisnis
kejadian risiko potensi kerugian. langsung atau tidak
langsung dari suatu
kejadian risiko , bisa
berupa kerugian Unexpected Loss
finansial atau non
finansial Penyimpangan proyeksi
kerugian dari penetapan
estimasi awal /diluar
rata-rata/

EF/IS 6-Aug-22 8
Pemahaman Risiko & Manajemen Risiko
EL=Proyeksi kerugian yang
dapat diestimasi, berdasarkan
Pricing/
pengalaman masa lalu Dibebankan ke nasabah
Margin/bagi Hasil
Expected Loss

Risiko CKPN/Cadangan
Kerugian
Regulatory Capital/
CAR/ KPMM
Unexpected Loss Modal

UEL=Penyimpangan proyeksi Economic Capital


kerugian dari penetapan Modal untuk menutup
estimasi awal /diluar rata-rata/ risiko residual.
Modal dari shareholder

EF/IS 6-Aug-22 9
Pemahaman Risiko & Manajemen Risiko
Risiko dapat berdampak negatif terhadap:
 Pendapatan bank
 Permodalan bank
 Sasaran yang ingin dicapai

Bank harus melakukan Manajemen Risiko, melalui


 Identifikasi Risiko,
 Mengukur Risiko,
 Memantau Risiko, dan
 Mengendalikan/Mitigasi Risiko

Manajemen Risiko
Serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh
kegiatan usaha bank

EF/IS 6-Aug-22 10
Pemahaman Risiko & Manajemen Risiko

 Mencapai tujuan perusahaan


 Menggambarkan potensi kerugian dimasa
datang
 Memberikan informasi kepada manajemen
Tujuan Penerapan untuk membuat keputusan yang tepat
Manajemen Risiko  Pengawasan Perbankan, untuk memastikan
kecukupan modal Bank
 Menciptakan industri Perbankan yang sehat
 Mematuhi regulasi Perbankan

EF/IS 6-Aug-22 11
Pandangan Islam terhadap Risiko
Ketidakpastian merupakan sunatullah dalam kegiatan usaha, termasuk dalam kegiatan perbankan Syariah.
Tidak ada satupun yang bisa menjamin bahwa bisnis yang dijalankan oleh seseorang akan mengalami keuntungan
atau kerugian di masa depan. Risiko merupakan fitrah dari bisnis.

QS. Lukman (31): 34 ,”..Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa-apa yang
diusahakannya esok..”.
“Risiko muncul karena ketidakpastian”

QS. Yusuf (12): 67 “…Dan Ya’kup berkata, “ Hai anak-anaku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari
satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlainan, namun demikian aku tiada dapat
melepaskan kamu barang sedikitpun dari takdir Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak
Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal
berserah diri
“Don’t put your eggs in one basket”

Hadits ,”..Sungguh Allah mencintai seorang hamba yang jika mengerjakan sesuatu dilakukan dengan
cermat/ hati hati..”. (HR Dailami)
Konsep ketidakpastian dalam ekonomi Islam menjadi salah satu motivasi penting dalam proses manajemen risiko
Islami karena sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat Islam untuk mengamankan setiap tindakannya dan
melakukan mitigasi terhadap setiap risiko yang akan diambil

EF/IS 6-Aug-22 12
Manajemen Risiko Perbankan Syariah

Lembaga Keuangan Islam & Konvensional sama dalam konteks risiko.


Satu-satunya perbedaan adalah bahwa lembaga-lembaga Islam memiliki risiko unik Syariah

EF/IS 6-Aug-22 13
Manajemen Risiko Perbankan Syariah

Risiko-risiko suatu perusahaan akan


1. Risiko
tergantung dari aktivitas bisnis perusahaan 10. Risiko
Kredit 2. Risiko
tersebut. Investasi
Pasar

Sesuai OJK, Bank Syariah memiliki 10 jenis 9. Risiko


3. Risiko
risiko utama, dua diantaranya; Risiko
Investasi dan Risiko Imbal Hasil merupakan
Imbal
Hasil 10 Risiko Liquiditas

risiko khas Bank Syariah. BUS &


8. Risiko 4. Risiko
Karena perbedaan kondisi pasar, struktur,
Kepatuha UUS Operasio
n nal
ukuran serta kompleksitas Bank, tidak
terdapat satu sistem manajemen risiko yang 7. Risiko 5. Risiko
universal untuk seluruh bank Stratejik 6. Risiko Hukum
Reputasi

POJK 65/POJK.03/2016
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Tanggal Berlaku : 28 Des 2016

EF/IS 6-Aug-22 14
Jenis Risiko pada Industri Keuangan Lainnya
Kategori Risiko sesuai OJK

Bank Bank Syariah BPR/BPRS Asuransi Dana Pensiun Perusahaan


Konvensional 23/POJK.03/2018* 23/POJK.03/2020 Pembiayaan
Kredit Kredit Kredit *
Kredit Kredit Kredit
Pasar Pasar -
Pasar Pasar Pasar
Likuiditas Likuiditas Likuiditas
Likuiditas Likuiditas Likuiditas
Operasional Operasional Operasional
Operasional Operasional Operasional
Hukum Hukum -
Hukum Hukum Hukum
Kepatuhan Kepatuhan Kepatuhan
Kepatuhan Kepatuhan Kepatuhan
Stratejik Stratejik Stratejik
Stratejik Stratejik Stratejik
Reputasi Reputasi Reputasi
Reputasi Reputasi Reputasi
Investasi
Asuransi - -
Imbal Hasil
* Detail agar mengacu pada POJK/SEOJK terkait
15
Regulasi Manajemen Risiko

Basel I Basel II

Standar Basel adalah standar pengaturan


perbankan yang dikeluarkan oleh BCBS. BCBS
adalah salah satu komite dalam Bank for
International Settlements (BIS) yang berperan
menetapkan standar pengaturan perbankan dan
sebagai forum kerjasama terkait dengan
pengawasan perbankan

Basel III
Permodalan: Likuiditas: POJK/SEOJK
• Modal Tier 1-6,0%  Liquidity Coverage Ratio (LCR) 100% (rasio
• Conservation Buffer 2,5% kecukupan likuiditas jangka pendek)
• Countercyclical buffer 0-2.5%/  Net Stable Funding Ratio (NSFR) 100% (rasio
• Leverage ratio 3% kecukupan likuiditas jangka panjang
• Bobot laba tahun berjalan 100%

EF/IS 6-Aug-22 16
Regulasi Manajemen Risiko

Basel 1 Accord Basel 2 Accord Basel 3 Accord


2009

1988 1996 2004 2009

o Kebutuhan modal hanya o Kebutuhan modal untuk o Terditi 3 Pilar Fokus pada :
mengcover Risiko Kredit mengcover Risiko Kredit dan  PILAR 1: Menghitung Kebutuhan o Regulasi fokus terkait dengan pengaturan
o CAR atau KPMM = Modal / Risiko Pasar Trading Book Modal untuk: Risiko kredit, Risiko likuiditas bank dan capital buffer
ATMR kredit (minimal 8%) o KPMM = Modal / (ATMR pasar (TB) Risiko operasional o KPMM bank akan10.5% untuk bank pada
o SA (standardized approach) Kredit + ATMR Pasar TB)  PILAR 2: umumnya, menjadi 13% pada saat
o Bobot risiko ditetapkan o Market Risk Amendment Supervisory Review Process pertumbuhan pembiayaan tinggi, dan
regulator o Model standar atau internal (SREP)untuk menutup risiko suku sebesar 15.5% untuk bank systemic
o Pendekatan “one size fits all‟ (VAR) 1996 bunga pada banking book, risiko (capital buffer)
sehingga kurang risk sensitive o Tambah komponen Tier 3 konsentrasi, risiko likuiditas dan o Modal Tier 3 tidak diakui lagi. Tier 2,max
Capital, risiko lainnya (ICAAP) 25 % dari Tier 1 dan 2
 PILAR 3: DIsclosure , tranparansi risk
profil dalam laporan keuangan o Tambah Modal untuk Risiko Pasar
o Lebih sensitif dibandingkan Basel
1,
o Fokus pada metodologi internal
dan pada stress testing
Krisis di USA thn 1960-1970 o Modal Tier 1,2, dan 3. Tier 2, max Krisis Dunia thn 2008
50% dari Tier 1 dan Tier 2

Krisis di Asia thn 1998-2002


EF/IS 6-Aug-22 17
Regulasi Manajemen Risiko: KPMM
(Kecukupan Penyediaan Modal Minimum)
CAR/ MODAL
Minimum KPMM/ =
Sesuai profil ATMR Risiko Kredit + Pasar (TB) + Operation
Pilar 1
risiko Risks

Risiko Konsentrasi Kredit, Risiko Suku Bunga pada


Banking Book , Risiko Likuiditas , risiko-risiko lainya
Sesuai
Pilar 2
kebijakan
Risks
internal bank Stress Test

 Modal Bank harus bisa mengcover seluruh riisko yang ada pada Bank. CAR bank sekurang-kurangnya sesuai
Buffer Modal dengan tingkat profil risikonya.
 ICAAP adalah Internal Capital Adequacy Assessment Process yaitu perhitungan kecukupan modal secara internal

Capital dengan memperhitungkan risiko risiko Pillar 2. Komponen ICAAP paling sedikit mencakup:
Conservation - pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi
Buffer ,Counter - kecukupan modal
Cyclical Buffer, - pemantauan dan pelaporan
Systemic Risk - pengendalian internal
Buffer

EF/IS 6-Aug-22 18
Regulasi Manajemen Risiko
Penerapan Manajemen Risiko dilakukan
sekurangnya melalui: Pengawasan Aktif BOC, BOD, DPS

•Menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko


Pengawasan Aktif Direksi, Dewan
Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan •Mengevaluasi pertanggungjawaban BOD
Komisaris dan Dewan Pengawas
Syariah
Penetapan Limit Risiko BOC atas penerapan Manajemen Risiko

Komite-Komite
Risiko •Menyusun & melaksanakan strategi dan
Kebijakan Manajemen Risiko
4 Pilar Penerapan
Manajemen Risiko BOD •Mengembangkan Budaya Risiko

•Mengevaluasi Kebijakan Manajemen


Kecukupan proses Identifikasi, Risiko terkait dengan pemenuhan prinsip
Pengukuran, Pemantauan dan Sistem Pengendalian Intern yang Syariah
Pengendalian Risiko serta sistem Menyeluruh DPS
Informasi Manajemen Riisiko

EF/IS 6-Aug-22 19
Regulasi Manajemen Risiko
Regulasi OJK terkait manajemen risiko

Manajemen Risiko Tingkat Kesehatan


Profil Risiko Bank
ICAAP dan CAR
Terintegrasi

• Terintegrasi • Laporan triwulan • Risk Based Bank • Internal Capital


dibawah Group/ self assessment Rating (RBBR) Adequacy
konglomerasi profil risiko bank • Profil Risiko, GCG, Assessment
keuangan • Penilaian Earning dan Process (ICAAP)
• Manajemen berdasarkan Capital • Risiko yang
Risiko, Profil Risiko Inheren diperhitungkan
adalah risiko Pillar
Risiko, GCG/Good dan Kuaitas
1 dan risiko Pillar 2,
Corporate Penerapan serta kecukupan
Goverance, CAR Manajemen stress test
Risiko (KPMR)
• CAR adalah sesuai
profil risiko bank

EF/IS 6-Aug-22 20
Regulasi Manajemen Risiko
Proses Manajemen Risiko

Identifikasi Pengukuran Pemantauan & Pengendalian


reporting

• Analisis risiko • Metodologi • Eksposur risiko • Pengendalian


produk/aktivitas • Model/Tehnik vs limit risiko tertentu
baru • Data • MIS yang
• Analisis semua Management • Eskalasi membahayakan
informasi risiko pelampauan bank
• Infrastructure
• Analisis limit • Hedging,
• Risk Factor
probabilitas • Pelaporan Asuransi, BCP,
• Risk Aggregate CFP, Derivative
risiko dan Manajemen
dampak • Sensitivity • Penambahan
• Pelaporan
Regulator modal bank
• Disclosures

Sistem Informasi Manajemen Risiko


& Laporan Risiko

EF/IS 6-Aug-22 21
DISCLAIMER:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan
Peraturan OJK, mohon mengacu kepada Peraturan OJK.

EF/IS 6-Aug-22 22
p
IDENTIFIKASI
RISIKO KREDIT & INVESTASI
CAKUPAN PEMBAHASAN

 Overview Neraca & Rek.Administrasi Bank


 Pemahaman Risiko Kredit & Investasi
 Risiko kredit pada akad Syariah
 Jenis produk kredit/pembiayaan
 Segmentasi kredit/pembiayaan
 Proses Kredit/ pembiayaan
 Penyebab pembiayaan bermasalah
 Proses Identifikasi Risiko Kredit

EF/IS 6-Aug-22 24
Overview:
Operasional Bank Syariah

Konsep Penyaluran Dana :


Konsep Penghimpunan Dana : 1. Bagi Hasil (Mudharabah & Musyarakah)
1. Al Wadiah
2. Mudharabah Bank Syariah 2. Jual Beli (Murabahah, Istishna & Salam)
3. Ujroh (Ijarah & Ijarah Muntahiah Bitamlik)

Menerima BAGI HASIL Pendapatan Yang Diterima BAGI HASIL /


MARGIN / SEWA
Jumlah pendapatan yang dibagihasilkan TIDAK TETAP,
tergantung kepada pendapatan Bank

Penghimpunan Penyaluran
Dana Dana
Nasabah Pendanaan Lembaga Nasabah
Kepercayaan Pembiayaan
Jumlah BUNGA yang dibayarkan TETAP, tidak
terpengaruh kepada pendapatan Bank

Menerima BUNGA Pendapatan Yang Diterima


BUNGA
Bank Konvensional

EF/IS 6-Aug-22 25
Overview:
Operasional Bank Syariah
Contoh Neraca
AKTIVA KEWAJIBAN

 Kas  Kewajiban Segera


 Penempatan pada Bank Indonesia  Simpanan (Giro Wadiah & Tabungan Wadiah)
 Giro pada Bank lain  Kewajiban Lain (hutang salam & hut. Istishna)
 Penempatan pada Bank Lain  Kewajiban kepada Bank Lain
 Investasi surat berharga  Pembiayaan yang diterima
Pembiayaan  Penerbitan surat berharga
 Piutang (murabahah, salam, istishna)
merupakan asset
 Pembiayaan Mudharabah  Keuntungan yg sudah diumumkan belum dibagi
terbesar
 Pembiayaan Musyarakah  Hutang Zakat
 Persediaan (aktiva untk dijual kembali)  Hutang Pajak
 Aktiva yang diperoleh untuk Ijarah  Hutang Lainnya
 Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian INVESTASI TIDAK TERIKAT

 Penyertaan  ITT Bukan Bank (Tab & Deposito Mudharabah)


 Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan  ITT Bank ( Tabungan & Deposito Mudharabah)
 Aktiva lainnya EKUITAS
 Modal disetor
 Tambahan modal disetor
 Saldo laba (rugi)
EF/IS 6-Aug-22 26
Overview:
Operasional Bank Syariah
Contoh Rek.Administratif/Off Balance Sheet
TAGIHAN KEWAJIBAN
Komitmen Komitmen
1. Fasilitas Pembiayaan yang belum ditarik 1. Fasilitas Pembiayaan kepada nasabah
a. Rupiah yang belum ditarik
b. Valuta Asing a. Committed
2. Posisi pembelian spot dan forward i. Rupiah
yang masih berjalan ii. Valuta Asing
3. Lainnya b. Uncommitted
i. Rupiah
Note: ii. Valuta Asing
Rekening Administratif adalah off balance sheet yaitu rekening dan transaksi 2. Fasilitas pembiayaan kepada bank lain
yang belum efektif menimbulkan perubahan harta dan utang atau belum yang belum ditarik
dapat dicantumkan dalam laporan laba rugi maupun neraca. Contoh: a. Committed
Tagihan dan kewajiban komitmen dan kontijensi. i. Rupiah
ii. Valuta Asing
Transaksi komitmen dan kontinjensi mengandung risiko bila pihak yang b. Uncommitted
melakukan transaksi dengan bank melakukan wanprestasi i. Rupiah
ii. Valuta Asing
Komitmen tagihan adalah komitmen yang menimbulkan hak bagi pihak bank 3. Irrevocable L/C yang masih berjalan
untuk memperoleh property yang diperjanjikan dengan pihak lain yang a. L/C luar negeri
bertransaks b. L/C dalam negeri
4. Posisi penjualan spot dan forward yang
Komitmen kewajiban adalah suatu janji yang akan menimbulkan kewajiban masih berjalan
bagi pihak bank dan tak dapat dibatalkan secara sepihak. 5. Lainnya

EF/IS 6-Aug-22 27
Overview:
Operasional Bank Syariah
Contoh Rek.Administratif/Off Balance Sheet
TAGIHAN KEWAJIBAN
Kontijensi Kontijensi
1. Garansi yang diterima 1. Garansi yang diberikan
a. Rupiah a. Rupiah
b. Valuta Asing b. Valuta Asing
2. Pendapatan dalam penyelesaian 2. Lainnya
a. Murabahah
b. Istishna
c. Sewa
d. Bagi hasil
e. Lainnya
3. Lainnya Note:
Pengertian konstinjensi bank adalah keadaan yang masih diliputi
ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu
bank. Dan hal ini baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya
peristiwa di masa datang.
Transaksi yang bersifat kontinjensi (bersyarat) ini belum mengikat bank untuk
melakukan tagihan ataupun kewajiban riil saat in

Pada bank konvensional terdapat :


- tagihan /kewajiban derivative
- Irrevocable L/C

EF/IS 6-Aug-22 28
Adalah risiko kerugian akibat kegagalan nasabah atau pihak lain
Pemahaman Risiko Kredit dalam memenuhi kewajiban kepada bank sesuai dengan
perjanjian yang disepakati.

Definisi? Risiko kredit merupakan risiko terbesar Bank karena aktiva


Risiko Kredit
utama bank adalah kredit/pembiayaan

Termasuk
Terdapat
risiko kredit
dimana?

Aset Produk:
 Aktivitas Pembiayaan/Penyediaan Dana
• risiko konsentrasi pembiayaan,
 Aktivitas Investasi pada Sukuk
• counterparty credit risk,
 Aktivitas Penempatan Dana antar Bank
• settlement risk. (risiko pada saat
Rekening Administratif:
settlement date)
 Aktivitas Pembiayaan perdagangan (trade finance, LC & BG)

 Transaksi derivative pada perbankan konvensional

EF/IS 6-Aug-22 29
Pemahaman Risiko Kredit
 Bank menyalurkan pembiayaan modal kerja dan investasi, kemudian karena kondisi perusahaan dalam kesulitan
karena dampak COVID, maka nasabah tidak dapat menyelesaikan kewajiban kepada Bank. Nasabah berada dalam
posisi kolektibilitas 3,4,dan 5 atau posisi Non Performing Financing (NPF)

 Bank menyalurkan pembiayaan konsumsi berupa pembiayaan KPR atau Kartu Kredit, dan nasabah tidak dapat
menyelesaikan kewajiban karena di PHK dari pekerjaannya.

 Bank memiliki sukuk korporasi, pada awalnya pembayaran kupon sukuk lancar, namun kondisi keuangan penerbit
sukuk tersebut mengalami kesulitan sehingga pembayaran kupon menjadi tidak lancar, di ikuti dengan rating sukuk
Contoh yang mengalami downgrade.
Risiko Kredit
 Bank menerbitkan Bank Garansi untuk menjamin nasabah dalam melaksanakan proyeknya. Apabila nasabah
wanprestasi dalam proyeknya, maka pemegang garansi dapat melakukan klaim kepada bank penerbit bank garansi
tersebut. Pembayaran atas klaim tersebut dipenuhi dari setoran jaminan dan sisanya dapat dikonversi menjadi
kredit/pembiayaan sehingga timbulah risiko kredit.

 Penempatan pada Bank Lain adalah penempatan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito pada bank syariah lain
serta giro dan tabungan pada bank konvensional. Risiko kredit terjadi pada saat bank penerima dana tidak bisa
mengembalikan dananya.

EF/IS 6-Aug-22 30
Pemahaman Risiko Investasi
Adalah Risiko akibat Bank ikut menanggung kerugian
usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan
berbasis bagi hasil baik yang menggunakan metode
Risiko Definisi? net revenue sharing maupun yang menggunakan
Investasi metode profit and loss sharing.

Risiko investasi adalah risiko unik yang dihadapi Bank


Syariah. Dalam hal ini Bank Syariah akan berperan
sebagai investor dan akan ikut menanggung kerugian
usaha nasabah, yang bukan diakibatkan oleh kelalaian
nasabah,

Contoh risiko investasi:


 Bank menyalurkan pembiayaan dengan

menggunakan Mudharabah/ Musyarakah


 Bank berinvestasi pada Sukuk Mudharabah

EF/IS 6-Aug-22 31
Pemahaman Risiko Investasi

EF/IS 6-Aug-22 32
Kategori Pembiayaan

Jangka Ketersediaan Jenis aktiva


Tujuan Waktu Dana Jenis Valuta
yang dibiayai

Identifikasi risiko kredit • Produktif • Jangka • Cash Loan • Rupiah • Asset


dimulai sepanjang proses Investasi (contoh: Pendek (< (kredit Conversion
pembangunan jalan langsung Lending
pembiayaan, mulai dari
tol, pembelian barang
1 tahun) • Valuta (ACL)
inisiasi, analisa, cair) asing (ada
modal), Modal
monitoring hingga risiko nillai
Kerja (pembelian • Jangka • Asset
pembiayaan lunas. Untuk
bahan Menengah • Non Cash tukar Protection
dapat melakukan Loan (kredit pendapatan Lending
baku/persediaan) (1-3 tahun) debitur harus
identifikasi risiko kredit,
• Konsumtif, tidak dalam valas)
(APL)
terlebih dahulu perlu langsung
• Jangka
diketahui berbagai jenis cair: bank • Cash Flow
produk pembiayaan dan Panjang garansi, Lending
proses pembiayaan
(>3 tahun) pembukaan (CFL)
L/C)

EF/IS 6-Aug-22 33
Kategori Pembiayaan
Asset Conversion lending
Untuk kebutuhan jangka pendek temporer. Pokok dilunasi saat jth tempo
– self liquidating based). Pembayaran dari siklus konversi saat barang
Aktiva Lancar terjual. Contoh: kebutuhan temporer pada saat lebaran.
Fluktuatif
Asset Protection Lending. Sesuai untuk membiayai permanent
current assets atau modal kerja permanen.. Sumber pengembalian
pinjaman berasal dari tingkat penurunan permanent current asset,
mungkin adalah berasal dari fresh money dari pemilik bisnis, misalnya
dengan adanya penyetoran tambahan modal. Sebagai contoh, modal
Sesuai jenis Aktiva Lancar kerja untuk membiayai persediaan dan piutang pada suatu usaha toko
aktiva yang permanen besi, dimana pembiayaan digunakan untuk membiayai persediaan besi
dibiayai dan bahan bangunan, dan membiayai piutang dengan tingkat
perputaran yang wajar.

Cash flow Lending digunakan untuk memberikan pinjaman jangka


Aktiva Tetap panjang yang digunakan untuk membiayai pembelian aktiva tetap atau
investasi. Dengan cash flow financing diharapkan seluruh pinjaman
pokok dilunasi pada akhir periode pinjaman. Dalam cash flow financing
harus ada jadual pelunasan pokok pinjaman.
Sebagai contoh, pembiayaan untuk membiayai pembangunan pabrik

EF/IS EF/IS 6-Aug-22 34


Risiko Kredit pada Akad
Pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya
kepada pembeli dan pembeli membayar dengan harga yang
lebih sebagai keuntungan yang disepakati.

Risiko kredit pada akad Murabahah timbul karena adanya


Murabahah
kemungkinan debitur tidak menepati janji kepada bank dalam
melakukan pembayaran kewajiban pokok dan/atau margin atas
pembelian aset yang dibiayai bank.

Jenis Pembiayaan suatu barang dengan cara pemesanan dan


Jual Beli Salam pembayaran harga yang dilakukan terlebih dahulu dengan syarat
Akad
tertentu yang disepakati.

Risiko kredit pada akad Salam timbul karena adanya


kemungkinan penjual (debitur) tidak menepati janji kepada bank
(pembeli) untuk menyerahkan barang yang sudah dipesan
sesuai yang telah diperjanjikan bersama.
Istishna’
Pembiayaan suatu barang dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara nasabah dan penjual atau pembuat barang

Risiko kredit pada akad Istishna’ timbul karena adanya


kemungkinan penjual (pembuat – shani’) tidak menepati janji
kepada bank (pembeli-mustashni’) untuk menyelesaikan proyek
sesuai yang telah diperjanjikan bersama
EF/IS 6-Aug-22 35
Risiko Kredit pada Akad

Pembiayaan dalam rangka memindahkan hak guna atau


manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi
sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu
sendiri
Ijarah
Pembiayaan dalam rangka memindahkan hak guna atau
manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi
Sewa sewa, dengan opsi pemindahan kepemilikan barang
IMBT
Risiko kredit pada akad Ijarah dan IMBT timbul karena adanya
Jenis Akad kemungkinan penyewa tidak menepati janji kepada pemberi
sewa untuk membayar sewa sesuai perjanjian.

Pembiayaan dalam bentuk pinjaman dana kepada nasabah


Pinjam dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana
Qardh yang telah diterimanya pada waktu yang telah disepakati
Meminjam

Risiko kredit timbul karena bank menghadapi kemungkinan


kegagalan nasabah mengem-balikan sebagian atau seluruh
kewajibannya sesuai yang telah diperjanjikan bersama. Apabila
dipandang perlu, bank dapat meminta jaminan kepada nasabah

EF/IS 6-Aug-22 36
Risiko Kredit pada Akad
Pembiayaan kerja sama, antara Bank yang menyediakan seluruh modal dan nasabah
yang bertindak selaku pengelola dana. Pembagian keuntungan usaha sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh Bank kecuali jika
Mudharabah nasabah melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.

Risiko yang terkait dalam mudharabah/ musyarakah yaitu:


1. Business risk (risiko bisnis yang dibiayai) yakni risiko yang timbul karena
memburuknya kondisi usaha nasabah akibat faktor-faktor eksternal yang tidak dapat
Jenis Akad diantisipasi (unanticipated) atau tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) oleh debitur.
Bagi Hasil Termasuk di dalam risiko ini adalah risiko persaingan usaha, risiko industri, dan risiko
regulasi.Kerugian karena business risk menjadi beban kerugian yang ditanggung bank
sepenuhnya.
2. Character Risk (risiko karakter buruk mudharib). Termasuk didalamnya adalah:
a) Kelalaian dan ketidakhati-hatian nasabah dalam menjalankan bisnis yang dibiayai
bank.
b) Pelanggaran ketentuan yang telah disepakati nasabah dalam menjalankan bisnis
yang dibiayai bank
Musyarakah c) Kesalahan pengelolaan internal perusahaan seperti manajemen organisasi
pemasaran, teknis produksi dan keuangan yang tidak professional.

Pembiayaan kerja sama antara Bank dengan nasabah, masing-masing pihak memberikan porsi dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian
ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

EF/IS 6-Aug-22 37
Segmentasi Pembiayaan

Perihal Retail Lending Commercial Lending Corporate Lending


• Segmentasi bank Pemberian kredit Masal Sedikit kompleks Tailor made dan kompleks
akan memberikan
perbedaan karakter Cash flow based Cash flow based lending
Collateral
risiko. Jenis pembiayaan Lending (jaminan bersifat (jaminan bersifat moral
• Segmentasi based lending
moral obligation) obligation)
pembiayaan akan
mempengaruhi Structured financing
Lebih kompleks dari
perlakuan dan Proses kredit Sederhana (pembiayaan terdiri atas
ritel
kebijakan bank dalam beberapa produk)
menetapkan Lebih sulit dilakukan Monitor lebih sulit karena
kecukupan agunan,
struktur pembiayaan,
Mudah dari ritel karena pembiayaan pada umumnya
Monitor
analisa risiko dll. dilakukan pembiayaan sudah dalam struktur yang
lebih kompleks kompleks

EF/IS 6-Aug-22 38
Proses Pembiayaan
Pembiayaan bermasalah dapat disebabkan oleh kelemahan atau kegagalan pada setiap tahapan proses pembiayaan.

Analisa Keputusan Pengikatan & Monitoring &


Inisiasi
Pembiayaan Pembiayaan Pencairan Pelunasan

• Target • 5Cs (character, • Komite • Pengikatan • Kualitas Aset: 3


Market capacity, capital, Pembiayaan dokumen legal pilar(prospek
• RAC condition, • Obligor dan jaminan usaha, kinerja dan
• Negative collateral) Concept harus telah kemampuan
LIst. • Kinerja/ Rasio • Covenant dilakukan bayar)*
Keuangan (rasio (Affirmative • Syarat kondisi • Early Warning
likuiditas, & Negative) pencairan Signal
leverage, telah dipenuhi • Restrukturisasi
aktivitas, Pembiayaan
profitabilitas) • Penyelesaian
• Sumber *) Khusus kualitas pembiayaan Pembiayaan.
Pelunasan mudharabah dan musyarakah :
• Aspek Syariah kemampuan membayar mengacu pada
• Aspek Yuridis/ rasio RBH (realisasi bagi hasil) terhadap
Pengikatan PBH (proyeksi bagi hasil) dan/atau
Jaminan ketepatan pembayaran pokok.

EF/IS 6-Aug-22 39
Proses Pembiayaan
Analisa Keputusan Pengikatan & Monitoring &
Inisiasi
Pembiayaan Pembiayaan Pencairan Pelunasan

Account Monitoring/ Penagihan/ Pelunasan


 Monitoring kualitas aset/ kolektibilitas (3 pilar aset quality)
 Early warning signal
 Monitoring pembiayaan bermasalah;
restrukturisasi, reschedule
1. Prospek Usaha 2. Kinerja performance) 3. Kemampuan membayar

a. potensi pertumbuhan usaha; a. perolehan laba; a. ketepatan pembayaran pokok dan


b. kondisi pasar dan posisi nasabah b. struktur permodalan; marjin/bagi hasil/fee;
dalam persaingan; c. arus kas; dan b. ketersediaan dan keakuratan informasi
c. kualitas manajemen dan d. sensitivitas terhadap risiko pasar. keuangan nasabah;
permasalahan tenaga kerja; c.Kelengkapan dokumen Pembiayaan;
d. dukungan dari grup atau afiliasi; dan d.kepatuhan terhadap perjanjian
e. upaya yg dilakukan nasabah dalam Pembiayaan;
memelihara lingkungan hidup. e. kesesuaian penggunaan dana;
f. kewajaran sumber pembaya-
ran kewajiban

Khusus kualitas pembiayaan mudharabah dan musyarakah : kemampuan membayar mengacu pada rasio RBH
(realisasi bagi hasil) terhadap PBH (proyeksi bagi hasil) dan/atau ketepatan pembayaran pokok.
EF/IS 6-Aug-22 40
Proses Pembiayaan

Setiap penyaluran dana, Bank akan mempersiapkan mitigasi Default/


berupa cadangan ( CKPN/ PPAP) untuk mencover expected loss wanprestasi

PPAP: besarnya ditetapkan regulator


CKPN : besarnya ditetapkan oleh bank berdasarkan perhitungan NPF
PD/LGD

PD = Probability of default
LGD = Loss Given Default = 1-Recovery
Default = Kolektibilitas 3

EF/IS 6-Aug-22 41
Proses Pembiayaan
Analisa Keputusan Pengikatan & Monitoring &
Inisiasi
Pembiayaan Pembiayaan Pencairan Pelunasan

Syarat Restrukturisasi Kredit: Prospek Usaha dan Kooperatif


Pembiayaan
Bermasalah Bentuk Restrukturisasi Kredit:
a. Rescheduling  memperpanjang jangka waktu pembiayaan atau jangka waktu angsuran
b. Reconditioning ; mengubah beberapa persyaratan yang ada seperti:
perubahan jadwal pembayaran; jumlah angsuran; jangka waktu; nisbah dalam pembiayaan Bagi
Restrukturisasi Kredit Hasil. proyeksi bagi hasil dalam pembiayaan Bagi Hasil ; dan/atau pemberian \potongan.
c. Restructuring ; perubahan persyaratan Pembiayaan antara lain :
- penambahan dana fasilitas Pembiayaan Bank.
- konversi akad Pembiayaan; dan/ atau
- konversi Pembiayaan menjadi penyertaan Modal Sementara

Bila sudah tidak ada prospek, maka dilakukan penyelesaian Kredit melalui pelunasan tunai, eksekusi
Penyelesaian Kredit
asset atau litigasi

Syarat Hapus Buku: Kolektibilitas 5 dan 100% pencadangan. Hapus buku adalah memindahkan
Hapus Buku pencatatan dari on balace sheet ke off balance sheet. Bank masih mempunyai hak tagih dan harus
melakukan usaha usaha recovery

Hapus Tagih
Bila usaha usaha recovery tidak dapat dilakukan lagi, Bank dapat melakkan hapus tagih .

EF/IS 6-Aug-22 42
Penyebab Risiko Kredit

Risiko Beberapa contoh penyebab meningkatnya risiko kredit


Kredit atau pembiayaan bermasalah

Risiko Operasional: Risiko Pasar Risiko Bisnis

Internal Bank: • Perubahan nilai tukar • Perubahan supply


• Kecurangan pejabat pengelola mata uang asing demand
kredit / Fraud • Perubahan suku bunga • Daya saing
• Kurang kemampuan dalam • Perubahan harga saham • Perubahan teknologi
mengelola pembiayaan • Perubahan harga komoditi • Kebijakan pemerintah
• Lemah dalam monitoring/analisa dll
• Konsentrasi Kredit
• Tidak tersedia kebijakan dan
prosedur yang baik
Eksternal Bank:
• Karakter nasabah
• Kecurangan/Fraud
• Mark up laporan keuangan
• Ketidakmampuan nasabah
• Musibah bencana alam

EF/IS 6-Aug-22 43
Proses Identifikasi Risiko Kredit
Bagaimana proses identifikasi risiko kredit pada bank? Proses
Risiko identifikasi risiko kredit diilakukan pada setiap tahapan proses
Kredit pembiayaan

Portofolio Basis Transaksional Basis


Contoh: Contoh:
• Analisa risiko setiap • Analisis kredit (5Cs, analisis
produk kredit baru laporan keuangan &
• Analisa konsentrasi manajemen)
pembiayaan • Analisis kualitas aset (
ketepatan bayar, prospek usaha
dan kinerja)
• Analisis kecukupan
pencadangan
• Credit rating/ scoring
EF/IS 6-Aug-22 44
DISCLAIMER:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan
Peraturan OJK, mohon mengacu kepada Peraturan OJK.

EF/IS 6-Aug-22 45
p
IDENTIFIKASI
RISIKO LIKUIDITAS
CAKUPAN PEMBAHASAN

 Pemahaman risiko likuiditas


 Jenis risiko likuiditas
 Sumber-sumber risiko likuiditas
 Identifikasi risiko likuiditas
 Tools risiko likuiditas:
 Proyeksi Arus Kas
 Rasio-rasio Likuiditas
 Maturity Gap

EF/IS 6-Aug-22 47
Pemahaman Risiko Likuiditas
Adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas
Risiko
dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
Likuiditas diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan
Definisi?
bank. Atau kemampuan bank memenuhi kebutuhan dana
dengan segera dengan biaya yang normal.
Penyebab
utama? Tipe risiko likuiditas
1. Funding Liquidity Risk/ Risiko Likuiditas Pendanaan
Risiko yang timbul karena Bank tidak mampu mencairkan aset yang
• Ketidaksamaan (mismatch) waktu dimiliki atau memperoleh pinjaman pendanaan dari sumber dana lain
jatuh tempo antara sumber atau risiko yang disebabkan ketidakmampuan bank memenuhi
pendanaan bank dan penggunaan kebutuhan arus kas tanpa mempengaruhi kegiatan operasional/kondisi
dana. keuangan.

2. Market Liquidity Risk/ Risiko Likuiditas Pasar


Risiko yang timbul karena Bank tidak mampu melakukan penjualan
posisi dengan harga pasar, karena kondisi likuiditas pasar yang tidak
memadai, atau terjadi gangguan di pasar

EF/IS 6-Aug-22 48
Pemahaman Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas perbankan merupakan akibat dari interaksi antara aset dan liabilitas, sehingga permasalahan
likuiditas pada bank dapat terjadi karena kejadian berikut:

 Bank memberi pinjaman jangka panjang 10 tahun dengan sumber pendanaan dari dana jangka pendek,
yaitu deposito 1 tahun maka hal ini akan menimbulkan potensi risiko likuiditas. Jika pendanaan berasal dari
penerbitan obligasi dengan tenor 10 tahun maka risiko likuiditas akan lebih kecil.

 Bank tidak memiliki aset likuid yang cukup atau memiliki aset likuid yang tidak disukai pasar sehingga harga
aset jatuh dengan signifikan karena faktor suku bunga , ketika bank dalam kondisi membutuhkan pendanaan
atau krisis likuiditas.

 Bank tidak bisa menyediakan dana dengan segera pada saat nasabah mencairkan sisa kelonggaran tarik
dana pinjaman ataupun mencairkan dana deposito

Bank dapat mengalami kegagalan (insolvent) apabila aliran kas dari simpanan, pembayaran kembali
pembiayaan atau penjualan aset tidak dapat memenuhi kewajiban seperti cadangan kas yang wajib dibentuk,
penarikan dana simpanan, biaya operasional dan pembayaran kepada kreditur.

EF/IS 6-Aug-22 49
Identifikasi Risiko Likuiditas

 Bank wajib melakukan identifikasi risiko likuiditas, baik eksposur risiko likuiditas saat ini, maupun
yang akan timbul di masa datang, pada saat kondisi normal maupun krisis.

 Identifikasi risiko likuiditas merupakan proses yang berkelanjutan dan dilakukan secara terus
menerus.

 Identifikasi seluruh sumber risiko likuiditas / transaksi finansial yang mempunyai implikasi
terhadap likuiditas bank (sumber dan penggunaan dana baik pada sisi aset, kewajiban dan R/A,
dan kondisi pasar) baik pada kondisi normal maupun tertekan.

EF/IS 6-Aug-22 50
Identifikasi Risiko Likuiditas

RISIKO LIKUIDITAS PENDANAAN RISIKO LIKUIDITAS PASAR RISIKO Lainnya

Struktur Aset,
Time vs
Liability & Rek Mengidentifikasi parameter Risiko lainnya yang
Severity ketersediaan harga atas dapat
Administratif
instrument yang mempengaruhi
dipasarkan dan risiko likuiditas
Proyeksi Arus Liquidity ketersediaan dana di pasar seperti: risiko
Kas (Maturity) Gap uang antar bank kredit, risiko pasar,
risiko operasional

Rasio Rasio
Likuiditas

EF/IS 6-Aug-22 51
Identifikasi Struktur Aset, Liabilitas,
Pendanaan &
Cadangan Likuiditas

Pasiva Aktiva Rek.Administratif


• Sumber dana utama: DPK • Aset Likuid: Primary • Kebutuhan likuiditas dari
• Identifikasi karakter DPK, Reserve & Secondary off B/S seperti komitmen
Stabil (core deposit) atau Reserve penarikan kredit yang tidak
Tidak Stabil (non core Primary Reserve: GWM tercantum di neraca tapi
deposit) bank harus siap untuk
Secondary Reserve: menyediaan dana di masa
• Sumber dana lainnya Fasbis/ dana yang
adalah Penerbitan Surat dating seperti :
ditempatkan pada BI/ kelonggaran tarik,
Berharga surat berharga negara penerbitan Standby LC
• Kemudahan Pinjaman dari yang mudah dicairkan
Pasar Uang/ Bank Lain
• Kualitas Aset
• Konsentrasi Pendanaan

EF/IS 6-Aug-22 52
Time vs Severity

TIME SEVERITY
(duration of
crisis) Low Acute

Jangka pendek, tidak ada Kebutuhan dana jangka pendek


kebutuhan likuiditas mendesak → serius, akibat institution-specific
PENDEK harian dan kebutuhan likuiditas crisis
musiman

Jangka panjang, tidak ada Krisis likuiditas jangka panjang,


kebutuhan likuiditas mendesak, dapat akibat institution-specific
PANJANG termasuk kebutuhan likuiditas atau systemic
musiman

EF/IS 6-Aug-22 53
Proyeksi Arus Kas

Minggu 1 to
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 > 2 Minggu
2
Pengukuran dengan menggunakan proyeksi
Aset jatuh
arus kas yang berasal dari aset, kewajiban, dan tempo
50 10 10 100 40 200 350

rekening administratif serta kegiatan usaha Arus masuk


Piutang
(USD 2.5 0.5 0.5 5 2 10 17.5
lainnya dan dipetakan ke dalam skala waktu millions)
bunga

berdasarkan asumsi yang digunakan Penjualan


aset
25 35 68

Proyeksi arus kas harus disusun paling kurang Total 77.5 45.5 78.5 105 42 210 367.5
setiap bulan dengan periode proyeksi sesuai
kebutuhan Bank dengan memperhatikan Hutang jatuh
tempo
-15 -10 -20 -175 -100 -225 -300
struktur aset, kewajiban, dan rekening Arus keluar
(USD Hutang bunga -0.75 -0.5 -1 -8.75 -5 -11.25 -15
administratif, yang meliputi periode 1 bulan millions)
Pembelian
-20 -10 -8
Proyeksi arus kas memerlukan asumsi atas aset

arus kas masuk dan keluar dari posisi neraca. Total -35.75 -20.5 -29 -183.75 -105 -236.25 -315

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam Net excess / (shortage) 41.75 25 49.5 -78.75 -63 -26.25 52.5
menentukan asumsi antara lain karakteristik
produk, perilaku pihak lawan (counterparty)
dan/atau nasabah, dan kondisi pasar serta
pengalaman historis

EF/IS 6-Aug-22 54
Rasio Likuiditas

• Financing to Deposit Ratio (FDR). • Rasio Liquidity Gap Jatuh Tempo 1 bulan
FDR = Total Financing/Total DPK ke depan
• Rasio Konsentrasi Dana Nasabah Besar • Liquidity Coverage Ratio (LCR) / Rasio
Kecukupan Likuiditas yaitu Rasio HQLA
• Aset Likuid/Total Kewajiban (high quality liquid asset) dengan total arus kas
o Aset likuid dikurangi kewajiban besar keluar bersih (net cash outflow) selama 30 hari
NOMINAL
/ Total Aset ke depan, paling rendah 100% .
STOCK
BASED o Aset Likuid < 1 bulan /Kewajiban • Net Stable Funding Ratio (NSFR)
atau Likuid < 1 bulan adalah perbandingan antara pendanaan stabil
RASIO yang tersedia (available stable funding/ASF)
• Aset Likuid:
LIKUIDITAS dengan pendanaan stabil yang diperlukan
• Primary Reserve (GWM) (required stable funding/RSF).. Paling rendah
• Secondary Reserve (Cadangan 100%
Likuiditas)
• Proyeksi arus kas 3 bulan / DPK
• Maximum Cumulative Outflow (MCO)

EF/IS 6-Aug-22 55
Liquidity Gap
Digunakan untuk mengukur risiko likuiditas menggunakan pendekatan Flow Base
(Liquidity Gap Analysis).
Bank melakukan perhitungan dengan memetakan aset, kewajiban dan rekening
FLOW administratif ke dalam skala waktu tertentu (maturity bucket) berdasarkan sisa
BASED/ jangka waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu kontrak.
MATURITY
PROFILE • Gap yang dimaksud adalah selisih antara jumlah aset dan kewajiban yang
jatuh tempo pada periode tertentu
• Gap Positif berarti lebih Aset lebih besar dari kewajiban pada periode maturity
tersebut
• Gap Negatif berarti Kewajiban lebih besar dari aset pada periode maturity tersebut
• Gap Kumulatif adalah akumulasi nilai gap pada periode tersebut dan periode
sebelumnya
• Gap Negatif adalah keadaan yang menimbulkan risiko bagi Bank dan
membutuhkan pengelolaan lebih lanjut

EF/IS 6-Aug-22 56
Jatuh Tempo*)
Pos-Pos Saldo > 1 minggu s.d > 2 minggu s.d
s.d 1 minggu 2 minggu 1 bulan > 1 bln s.d 3 bln > 3 bln s.d 6 bln > 6 bln s.d 12 bln > 12 bulan
I. NERACA
A. Aset
1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia
a. SBI
b. Giro
c. Lainnya
3. Penempatan pada bank lain
4. Surat Berharga **)
a. SUN
1) diperdagangkan
2) tersedia untuk dijual
3) dimiliki hingga jatuh tempo
4) pinjaman yang diberikan dan piutang
b. Surat berharga korporasi
1) diperdagangkan
2) tersedia untuk dijual
3) dimiliki hingga jatuh tempo
4) pinjaman yang diberikan dan piutang
c. Lainnya
5. Kredit Yang Diberikan
a. belum jatuh tempo
b. sudah jatuh tempo ***)
6. Tagihan lainnya
a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali (Reverse Repo)
b. Lainnya
7. Lain-lain
Total Aset

B Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga
a. Giro
b. Tabungan
c. Simpanan Berjangka
1) Deposit on call
2) Deposito berjangka
3) Lainnya
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia
3. Kewajiban kepada bank lain
4. Surat Berharga yang Diterbitkan
a. Obligasi
b. Subordinasi ****)
c. Lainnya
5. Pinjaman yang Diterima
a. Pinjaman Subordinasi ****)
b. Lainnya
6. Kewajiban lainnya
a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali (Repo)
b. Lainnya
7. Lain-lain
Total Kewajiban

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca


II.REKENING ADMINISTRATIF
A. Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan
1) Spot
2) Derivatif
c. Lainnya
2. Kontijensi *****)
Total Tagihan Rekening Administratif
B Kewajiban Rekening Administratif
1. Komitmen
a. Fasilitas kredit yang belum ditarik
b. Irrevocable L/C yang masih berjalan
c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan
1) Spot
2) Derivatif
d. Lainnya
2. Kontijensi ******)
Total Kewajiban Rekening Administratif

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

Selisih Kumulatif

EF/IS 6-Aug-22 57
Penyebab Risiko Likuiditas
Beberapa contoh penyebab meningkatnya risiko
Risiko likuiditas
Likuiditas

Risiko Operasional: Risiko Kredit Risiko Imbal hasil:


• Bagi hasil bank kurang
Internal Bank: • Pembiayaan bermasalah menarik
• Kemampuan pejabat Bank dalam
perencanaan arus kas, mengatur
struktur pendanaan dan struktur
asset
Risiko Pasar Struktur Aset dan Kewajiban
• Kemampuan menciptakan akses
ke pasar antar bank atau sumber
• Keterbatasan instrument • Konsentrasi pendanaan
dana lainnya
keuangan syariah • Kurangnya asset likuid
• Kontrak produk yg membolehkan
penarikan dana setiap saat • Mismatching jatuh tempo
Eksternal Bank: aset dan kewajiban
• Karakteristik nasabah DPK
• Kepercayaan nasabah/ reputasi
bank

EF/IS 6-Aug-22 58
DISCLAIMER:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan
Peraturan OJK, mohon mengacu kepada Peraturan OJK.

EF/IS 6-Aug-22 59
p
IDENTIFIKASI
RISIKO PASAR
CAKUPAN PEMBAHASAN

 Pemahaman Trading Book


 Risiko Nilai Tukar – PDN
 Risiko Suku Bunga – VaR, Duration
 Contoh
 Proses Identifikasi
 Pemahaman Banking Book
 Risiko Nilai Tukar – PDN
 Risiko Suku Bunga – Repricing Gap
 Contoh
 Proses Identifikasi

EF/IS 6-Aug-22 61
Pemahaman Risiko Pasar
Adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening
administratif akibat perubahan harga pasar,
antara lain Risiko berupa perubahan nilai dari
Risiko Pasar Definisi? aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan

Faktor risiko Mengapa terjadi?


pasar
Risiko pasar terjadi karena bank memiliki posisi,
 Risiko Benchmark Suku baik posisi trading book maupun posisi banking
Bunga
book, dan terdapat pergerakan harga pasar yang
 Risiko Nilai Tukar
 Risiko Ekuitas/Saham berlawanan (adverse movement) dengan
Terdapat dimana?
 Risiko Komoditas portofolio aset yang dimiliki bank yang dapat
Perbankan Indonesia tidak merugikan bank.
boleh melakukan
transaksi/investasi pada pasar Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas
saham dan komoditas. fungsional bank seperti pada Trading Book (Treasury)
Komoditas:metal/energi/ dan Banking Book (Treasury, Kredit dan Pendanaan)
ternah/pertanian
EF/IS 6-Aug-22 62
Pemahaman Risiko Pasar
Risiko pasar dapat bersumber dari Risiko pasar pada BB adalah Pencatatan atas investasi
risko kerugian akibat karena surat berharga: TB, AFS dan
Trading Book dan Banking Book struktur yang mendasari bisnis HTM
Risiko Pasar Bank, seperti aktivitas
Risiko pasar pada TB pemberian pinjaman dan
Trading Book Banking Book penerimaan deposito, serta
adalah risko kerugian
nilai investasi akibat investasi surat berharga
aktivitas trading

Trading account Available for Sale (AFS) Hold to Maturity (HTM)


Trading book adalah seluruh posisi instrumen keuangan dalam neraca
dan R/A termasuk transaksi derivatif yang dimiliki bank dengan tujuan:
Posisi AFS atau Available Posisi HTM atau Hold to Maturity adalah
1. Diperdagangkan for Sale adalah ketika bank ketika bank melakukan pembelian instrumen
• Untuk dijual kembali dalam jangka pendek (< 90 hari) melakukan pembelian keuangan dengan tujuan untuk disimpan
• Memperoleh keuntungan aktual/potensi karena pergerakan harga instrumen keuangan untuk sampai jatuh tempo dengan menikmati kupon
• Mempertahankan keuntungan abitrase (beli dari penawar rendah dijual pada saat bank yang diperoleh
dan pada saat yang sama jual pada penawar tinggi memerlukan likuiditas, Contoh: DPK & Pembiayaan, surat berharga.
• Contoh: FX, Surat Berharga, Derivativ
2. Lindung Nilai (hedging)
Contoh: surat berharga
Terhadap posisi TB dilakukan MTM, L/R akibat MTM Terhadap posisi HTM, bank mencatat pada
akan mempengaruhi posisi L/R bank.. Apabila harga Terhadap posisi AFS bank harga pembelian(perolehan) dan tidak
pasar tidak tersedia, bank menggunakan Model yang melakukan MTM. Dengan dilakukan MTM.
disebut Mark to Model proses MTM maka akan
terdapat L/R yang
dibukukan pada akun
ekuitas.
EF/IS 6-Aug-22 63
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
Contoh Trading Book PT BANK MANDIRI (PERSERO), Tbk
Plaza Mandiri, Jl. Gatot Subroto Kav. 36‐38, Jakarta 1219 021‐52913335

Per Desember 2017

(dalam jutaan)
POS POS NOMINAL
ASET
1.Kas 22,005,487
2.Penempatan pada Bank Indonesia 91,099,129
3.Penempatan pada bank lain 28,476,346
Contoh: 4.Tagihan spot dan derivatif 424,964
5.Surat berharga 117,187,114
Tujuan Pembelian a.Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 3,091,949
Surat Berharga: b.Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
107,816,670
6,278,495
• TRADING d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 0

• AFS 6.Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
7.Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
4,187,398
2,329,116
• HTM 8.Tagihan akseptasi 12,463,241
9.Kredit 644,257,408
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 0
b. Tersedia untuk dijual 0
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 0
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 644,257,408
10.Pembiayaan syariah 0
11.Penyertaan 7,542,913
12.Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan ‐/‐ 33,495,714

EF/IS 6-Aug-22 64
Pemahaman Risiko Pasar
Proses identifikasi risiko pasar pada intinya adalah menganalisis sumber risiko pasar
atau faktor-faktor risiko yang timbul akibat posisi di mata uang asing ataupun
aset/komoditi yang dimiliki oleh Bank Syariah serta identifikasi sensitivitas neraca pada
laba/rugi Bank Risiko benchmark suku bunga (TB) adalah
risiko akibat perubahan harga instrumen
Risiko keuangan dari posisi trading book yang
Risiko ekuitas adalah Risiko akibat Bench mark disebabkan oleh perubahan suku bunga
perubahan harga instrumen keuangan dari Suku Bunga Risiko benchmark suku bunga dalam banking
posisi trading book yang disebabkan oleh TB & BB book (IRRBB) adalah risiko kerugian akibat
perubahan harga saham . Risiko ekutas pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan
hanya ada pada bank yang memiliki Risiko dengan posisi Banking Book yang berpotensi
Risiko Nilai memberikan dampak terhadap permodalan dan
perusahaa anak yang bergerak pada
bidang sekuritas Ekuitas Risiko Tukar
rentabilitas bank baik untuk saat ini maupun pada
masa mendatang.

TB
Pasar TB & BB
Risiko nilai tukar adalah risiko akibat
Risiko komoditas adalah Risiko
akibat perubahan harga instrumen Risiko perubahan nilai posisi trading book dan
Komoditas banking book yang disebabkan oleh
keuangan dari posisi trading book
perubahan nilai tukar valuta asing atau
dan banking book yang TB & BB perubahan harga emas
disebabkan oleh perubahan harga
komoditas.

EF/IS 6-Aug-22 65
RISIKO PASAR TRADING BOOK

RISIKO NILAI RISIKO


TUKAR (FX) SUKU BUNGA

EF/IS 6-Aug-22 66
Pemahaman Risiko Nilai Tukar (TB & BB )
Risiko Nilai Tukar adalah risiko akibat perubahan nilai posisi trading book dan banking book yang
disebabkan oleh perubahan nilai tukar valuta asing atau perubahan harga emas. Risiko nilai tukar
timbul apabila Bank memiliki posisi terbuka
Posisi Terbuka atau FX Gap yaitu perbedaan jumlah antara aktiva
Penyebab Risiko Nilai dalam valuta asing dengan pasiva dalam valuta asing, baik pada on
Tukar balance sheet dan off balance sheet (posisi neto), TB atau BB, dan
terjadi perubahan nilai tukar yang menyebabkan nilai yang
dinyatakan dalam valuta domestik menjadi turun

Posisi Long adalah posisi Posisi Short adalah posisi


valas pada aktiva > pasiva, valas pada aktiva < pasiva,
dan berpotensi rugi apabila dan berpotensi rugi apabila
nilai kurs turun nilai kurs naik

Risiko nilai tukar akan meningkat bila jumlah posisi yang diambil besar dan fluktuasi pasar tinggi. Risiko Nilai
Tukar dapat ditekan dengan cara membatasi (memberikan limit) atau memperkecil posisi bahkan dihindari
(mengambil posisi square). Bank Syariah lebih mampu menghindari risiko nilai tukar karena Bank Syariah
hanya melakukan pertukaran valas secara tunai (spot). OJK membatasi posisi dengan limit PDN (Posisi
Devisa Neto=Posisi/Modal Bank) sebesar 20% maksimum. Proses identifikasi risiko nilai tukar dilakukan dengan
mengidentifikasi posisi mata uang asing bank atau posisi devisa neto (PDN) bank dan juga dengan memantau pergerakan
nilai tukar pasar.

EF/IS 6-Aug-22 67
Pemahaman Risiko Suku Bunga pada Trading Book
Risiko suku bunga adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan suku bunga. Posisi yang terkait suku bunga adalah posisi surat berharga atau derivative
dengan underlying surat berharga. Posisi surat berharga yang diperhitungkan adalah tergantung tujuan
pembelian tersebut apakah Trading Book, AFS atau HTM. Nilai pasar posisi akan berubah jika suku bunga
berubah

Perubahan suku bunga akan berpengaruh secara negative


terhadap harga surat berharga pada Trading Book. Apabila suku
Risiko Suku bunga meningkat maka nilai pasar surat berharga akan turun.
Bunga pada
Trading Book Contoh: Anda membeli obligasi A. Setahun kemudian suku bunga
meningkat menjadi 7%. Apabila obligasi A mau dijual di pasar
sekunder sebelum jatuh tempo maka harga obligasi A itu akan lebih
rendah dibandingkan dengan harga satu tahun yang lalu. Mengapa
demikian? Hal ini dikarenakan obligasi A memiliki kupon yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan obligasi yang diterbitkan sesudah
suku bunga naik yang memiliki kupon lebih tinggi.

Sensitivitas perubahan suku bunga terhadap nilai pasar sukuk


tersebut diukur dengan menggunakan Modified Duration.

EF/IS 6-Aug-22 68
Risiko Pasar: Trading Book
Perhitungan Posisi Risiko Pasar

 MTM

 MTMo

Perubahan harga pasar dari posisi TB


akibat perubahan satu satuan faktor
pasar. Nilai tukar: perubahan kurs sebesar
1%. Obligasi: perubahan suku bunga 1bp

Perubahan faktor pasar pada satu periode


tertentu (misal 1 hari) dengan tingkat
keyakinan tertentu (misal 99%)

EF/IS 6-Aug-22 69
Risiko Pasar: Trading Book
• Portofolio bank: terdiri dari berbagai instrumen (bonds, swaps, options, dll) yang
perlu diketahui besar risiko pasar atas posisi tersebut. Kendala mengukur risiko
Trading Book Volatility/VaR/
Value At Risk pasar: tidak ada satu ukuran yang seragam untuk mengukur risiko pasar untuk
masing-masing instrumen.
• VaR: suatu pendekatan dalam mengukur volatilitas dari nilai pasar aset bank.
Volatilitas adalah suatu pengukuran dari penyebaran data dalam suatu distribusi.
Volatilitas faktor pasar • VaR bertujuan untuk mengukur potensi kerugian, maka volatilitas digunakan untuk
merupakan ukuran perubahan melakukan estimasi kerugian maksimum yang dapat terjadi pada periode waktu
faktor pasar pada satu periode yang ditetapkan
tertentu (misal 1 hari) dengan • VaR: dinyatakan dalam absolut atau prosentase dari nilai pasar VaR:
tingkat keyakian/confident level Besarnya potensi kerugian (unexpected loss) akibat perubahan faktor pasar
tertentu (misal 99%). pada periode waktu tertentu ke depan dengan tingkat confidence level
(tolerance level) tertentu.
Pengukuran volatilitas
dilaksanakan atas dasar • VaR contoh: DVaR USD 5 juta pada 95% confidence level. Artinya: Dalam
distribusi statistik periode satu hari kerja terdapat kemungkinan sebesar 5% (100% minus 95%)
menggunakan data pasar. kerugian dari portofolio melebihi USD 5 juta.”
• VaR digunakan pada kondisi normal, bukan pada kondisi stress.

EF/IS 6-Aug-22 70
RISIKO PASAR BANKING BOOK

RISIKO NILAI RISIKO


TUKAR (FX) SUKU BUNGA

EF/IS 6-Aug-22 71
Risiko Pasar: Banking Book

Aktivitas Banking Book


Menyebabkan Bank memiliki eksposur risiko
sbb:

Risiko Risiko Suku


operasional Bunga

Risiko nilai
Risiko kredit
tukar

Risiko
likuiditas

EF/IS 6-Aug-22 72
Risiko Pasar: Banking Book

Banking
Book

Risiko Nilai Tukar Risiko Suku Bunga


Risiko suku bunga dalam banking
Risiko Nilai Tukar pada Banking
book (IRRBB) adalah risiko
Book diukur dengan PDN atau
Posisi Devisa Neto. kerugian akibat pergerakan suku
bunga di pasar yang berlawanan
PDN= Posisi/Modal dengan posisi Banking Book yang
berpotensi memberikan dampak
Identifikasi komponen neraca terhadap permodalan dan
dan rekening administrative rentabilitas bank baik untuk saat
yang sensitif terhadap nilai
ini maupun pada masa
tukar
mendatang.

EF/IS 6-Aug-22 73
Risiko Suku Bunga pada Banking Book

EF/IS 6-Aug-22 74
Risiko Suku Bunga pada Banking Book
Risiko Suku Terjadi akibat perbedaan
Bunga (mismatch) maturity atau
repricing date antara posisi
aktiva RSA dan pasiva RSL.
Diukur dengan Repricing Gap
Risiko suku bunga dalam banking
book (IRRBB) adalah risiko Risiko penurunan NII
kerugian akibat pergerakan suku Potensi kerugian Perubahan suku
bunga di pasar yang berlawanan posisi BB akibat... bunga pasar
Potensi penurunan nilai
dengan posisi Banking Book yang Terjadi akibat perbedaan
ekonomi dari modal (mismatch) duration antara
berpotensi memberikan dampak suatu bank (EVE) posisi aktiva RSA dan
terhadap permodalan dan pasiva RSL. Diukur dengan
rentabilitas bank baik untuk saat ini Duration Gap
maupun pada masa mendatang.
Pengelolaan risiko banking book dikenal sebagai
ALM (Asset Liability Management). Tujuan ALM
diantaranya adalah memaksimalkan pendapatan
bunga bersih bank.
Pendapatan bunga bersih atau NII atau Net
Imbalan adalah selisih dari pendapatan dan biaya
bunga/biaya dana
NII = Interest Income-Interest Expense

EF/IS 6-Aug-22 75
Risiko Suku Bunga pada Banking Book
Metode Repricing Gap
Repricing gap merupakan metode dasar dan sederhana untuk menghitung eksposur risiko suku bunga dan
dampak pada pendapatan margin bersih (net income margin atau NIM atau Net Imbalan).
Perhitungan diawali dengan pengelompokkan pos-pos dalam neraca dan rekening administratif yang
sensitif terhadap suku bunga. Komponen aktiva yang sensitif terhadap perubahan bunga disebut dengan
rate sensitive assets (RSA, contoh: kredit) Komponen passiva yang sensitif terhadap perubahan bunga
disebut dengan rate sensitive liabilities (RSL, contoh deposito)

Dengan demikian akan diperoleh 3 (tiga) jenis posisi repricing gap, yaitu :
Aktiva Sensitif/ Gap Positif Pasiva Sensitif/ Gap
 RSA – RSL > 0 disebut Gap Positif
Negatif
; atau aktiva mengalami reprice
lebih cepat dari passiva. Posisi Aktiva di reprice sebelum Pasiva di reprice sebelum
Pasiva Aktiva
 RSA – RSL < 0 disebut Gap
Aktiva jangka pendek Aktiva jangka Panjang
Negatif ; atau passiva mengalami dibiayai dana jangka dibiayai dana jangka
reprice lebih cepat dari aktiva. panjang pendek
 RSA – RSL = 0 disebut Gap Nol Dampak Apabila bunga naik, NII Apabila bunga naik, NII
(Zero Gap) atau netral gap. perubahan suku bertambah berkurang
Repricing aktiva sama dengan bunga
Apabila bunga turun, NII Apabila bunga turun, NII
repricing passiva. berkurang bertambah

EF/IS 6-Aug-22 76
Risiko Suku Bunga pada Banking Book

Repricing Gap/Posisi Perubahan suku bunga Dampak NII


Banking Book Bank pasar
+ Naik/+ Naik/ +
+ Turun/ - Turun/ -
- Naik/ + Turun/ -
- Turun/ - Naik/ +

EF/IS 6-Aug-22 77
Risiko Suku Bunga pada Banking Book

Identifikasi risiko suku bunga pada banking book:

Bank memiliki sistem informasi (pelaporan) yang menyediakan informasi mengenai


profil dan trend risiko suku bunga, antara lain sebagai berikut:

• Profil repricing time komponen asset dan liabilities (termasuk off-balance sheet)
• Proyeksi suku bunga di masa mendatang
• Struktur asset dan liabilities bank, antara lain: perkembangan volume bisnis bank,
komponen asset dan liabilities yang sensitif terhadap suku bunga, perbandingan
realisasi indikator-indikator risiko suku bunga dengan limit yang telah ditetapkan

EF/IS 6-Aug-22 78
Contoh Risiko Pasar
Faktor Risiko Pasar Contoh
Risiko Nilai Tukar Bank membeli valuta USD sehingga nilai valuta asing pada sisi aktiva lebih banyak
dari pasiva. Jika nilai tukar USD dipasar melemah, maka Bank akan mengalami
kerugian karena nilai tukar Rupiahnya atas USD yang dibeli ikut melemah
Risiko Suku Bunga Bank membeli obligasi negara dengan kupon tetap, dimana harga pasar obligasi akan
turun apabila suku bunga meningkat.(Trading Book)

Bank mengalami penurunan pendapatan ketika terjadi peningkatan suku bunga pada
kondisi dimana funding bank berada pada posisi jangka pendek dan aset jangka
Panjang (Banking Book)

Bank A memberikan pembiayaan murabahah kepemilikan rumah dengan margin fix selama 3
tahun. Diprediksi benchmark suku bunga akan meningkat, dalam hal ini bank A berpotensi
mengalami risiko suku bunga pada banking book karena pendapatan margin yang lebih rendah
dari pendapatan bunga yang seharusnya.

Risiko Ekuitas Nilai saham yang dimiliki saat ini mengalami penurunan dibandingkan dengan harga
beli saham semula.
Risiko Komoditas Nilai komoditas yang dimiliki saat ini mengalami penurunan dibandingkan dengan
harga beli komoditas semula

EF/IS 6-Aug-22 79
DISCLAIMER:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan
Peraturan OJK, mohon mengacu kepada Peraturan OJK.

EF/IS 6-Aug-22 80
p
IDENTIFIKASI
RISIKO IMBAL HASIL
Pemahaman Risiko Imbal Hasil
Adalah risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang
dibayarkan bank kepada nasabah dana pihak ketiga (DPK),
karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima
Risiko
bank dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi
Imbal Hasil Definisi?
perilaku nasabah dana pihak ketiga bank.
Risiko ini merupakan risiko khas Bank
Syariah yang timbul karena:

 Faktor Internal: Penerapan prinsip bagi hasil dalam pembiayaan bank Syariah, baik revenue sharing atau bagi
laba profit sharing, dimana bank tidak dapat menentukan secara pasti tingkat keuntungannya, sehingga bagi
hasil kepada nasabahpun berfluktuatif.
• Dalam prinsip profit sharing pendapatan yang akan didistribusikan adalah pendapatan bersih setelah
Terdapat
dikurangi total biaya terhadap total pendapatan. dimana?
• Pada prinsip revenue sharing, pendapatan yang akan didistribusikan adalah pendapatan kotor dari
penyaluran dana, tanpa harus dihitung terlebih dahulu dengan biaya-biaya pengeluaran operasional usaha
• Dalam prinsip bagi hasil bank tidak dapat menentukan secara pasti berapa tingkat keuntungan yang akan
diperolehnya, keuntungan Bank akan berfluktuatif.
 Faktor Eksternal: Perubahan ekspektasi nasabah DPK atas tingkat imbal hasil yang diterima dari bank karena
kenaikan benchmark rate di pasar.

EF/IS 6-Aug-22 82
Pemahaman Risiko Imbal Hasil

Risiko Imbal
Hasil

Tingkat Imbal Hasil kurang


kompetitif

Displaced
Withdrawal Commercial
Risk Risk

Penarikan dana oleh Pemberian porsi bank


nasabah kepada nasabah

EF/IS 6-Aug-22 83
Identifikasi Risiko Imbal Hasil

Identifikasi risiko imbal hasil dapat dilakukan terhadap faktor-faktor penyebab risiko imbal hasil
sbb:

Tingkat Pendapatan
Perilaku Nasabah Faktor Eksternal
Bank
• Porsi deposan inti • Porsi Pembiayaan • Kenaikan bunga yang
yang memiliki saldo berbasis bagi hasil ditawarkan oleh Bank
diatas Rp. 2 Milyar meningkat Konvensional
meningkat • Kualitas portofolio
penempatan dana • Peningkatan nisbah
• Tingkat pemahaman bank syariah menurun bagi hasil yang
deposan terhadap • Komposisi pendanaan diberikan oleh Bank
produk dan akad bank syariah yang Syariah lainnya
syariah relatif rendah berbasis bagi hasil
meningkat
• Tingkat rentabilitas
bank menurun

EF/IS 6-Aug-22 84
Identifikasi Risiko Imbal Hasil

Tingkat Repricing Gap untuk


Risiko Suku Bunga prediksi pendapatan
Pendapatan Bank
pada Banking Book
bank

Nasabah dapat
Kenaikan benchmark Risiko Displaced memindahkan
rate di pasar Imbal Hasil Commercial dananya ke bank
Risk lain (withdrawal
risk)

Karakter Nasabah sebuah risiko yang muncul ketika bank syariah


terhadap pricing berada dalam tekanan untuk memberikan imbal
hasil yang lebih tinggi kepada investor/deposan
melebihi yang seharusnya diberikan
berdasarkan kontrak investasi sebelumnya.

EF/IS 6-Aug-22 85
DISCLAIMER:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan
Peraturan OJK, mohon mengacu kepada Peraturan OJK.

EF/IS 6-Aug-22 86
p
IDENTIFIKASI
RISIKO OPERASIONAL
CAKUPAN PEMBAHASAN

 Definisi dan ruang Lingkup Risiko Operasional.


 Tabel Frekwensi dan Dampak
 Penyebab Risiko Operasional
 Perangkat Risiko Operasional

EF/IS 6-Aug-22 88
Pemahaman Risiko Operasional
Definisi & Cakupan

RISIKO adalah potensi kerugian akibat terjadinya


suatu peristiwa (events) tertentu.

MANAJEMEN RISIKO adalah serangkaian metodologi


dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mengukur, memantau, dan mengendalikan Risiko
yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank.

RISIKO OPERASIONAL adalah Risiko kerugian yang


diakibatkan oleh proses internal yang kurang
memadai, kegagalan proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan system, dan /atau adanya
kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank.
EF/IS 6-Aug-22 89
Pemahaman Risiko Operasional
Definisi & Cakupan

M RISIKO OPERASIONAL
E
adalah Risiko kerugian yang
diakibatkan oleh proses internal
yang kurang memadai, kegagalan
proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan system, dan /atau adanya
kejadian-kejadian eksternal yang

S mempengaruhi operasional Bank.


I

EF/IS 6-Aug-22 90
LESSON LEARN – BARINGS BANK
Head Office - London
Contoh:
Branch - Singapore

- Nick Leeson had totally wiped out


the venerable 233-year-old Baring
Investment Bank, which proudly
counted Queen Elizabeth as a
client. He left behind huge
liabilities totaling $1.4 billion, more
Collapse of Barings Bank : than the entire capital and
1. Over Trust
2. Moral Hazard
reserves of the British institution
3. Lack of Control

- Leeson pleaded guilty to fraud


and was sentenced to six and a
half years in prison

EF/IS 6-Aug-22 91
KASUS PENYALAHGUNAAN UANG NASABAH

BANK XXX
Contoh:
Bunga Marketing Bank XXX melakukan penyalahgunaan uang nasabah selama10 tahun, selama itu pula para atasan Bunga di Bank XXX
Cabang LLLL mengetahui apa yang dilakukan Bunga terhadap uang nasabahnya. Pasalnya Bunga menjadi perpanjangan tangan nasabah
untuk mencuci uang tabungan tersebut. Bunga akan menawarkan jasa lain dengan memindahkan rekening nasabah ke bisnis lain seperti
asuransi dan produk Bank XXX lainnya. Dari pencucian uang nasabah ke bisnis lain, nasabah akan mendapatkan keuntungan. Kartu
identitas (KTP) lebih dari satu jadi sarana Bunga melancarkan aksi penggelapan dana nasabah dan pencucian uang yang dipraktikkan di
delapan bank dan dua perusahaan asuransi.

Modus:
Melakukan pengaburan transaksi dan pencatatan tidak benar terhadap beberapa “slip transfer (pre-sign blank form)”.

Dampak:
Suspend penghimpunan nasabah baru di segmen prioritas Bank XXX dari BI

Penyebab:
Kelalaian melakukan rotasi untuk karyawannya.
Kelemahan supervise.
Tidak berjalannya dual control.
Berdasarkan permintaan BI, bank harus melakukan rotasi secara berkala untuk menghindarkan potensi fraud.
Sumber : Media Nasional (Kompas, detik)

EF/IS 6-Aug-22 92
KASUS PENCAIRAN DEPOSITO BANK ZZZ

Kasus pembobolan bank yang juga menarik perhatian adalah raibnya dana Rp111 Miliar milik PT KAYA RAYA di Bank ZZZ. PT KAYA RAYA
Contoh: akhirnya memenangkan gugatan terhadap Bank ZZZ atas dugaan pembobolan dana nasabah deposito sebesar Rp 111 miliar yang
dilakukan enam tersangka yang juga karyawan perusahaan Bank ZZZ dan PT KAYA RAYA.
Sejak kasus pembobolan dana nasabah Bank ZZZ mencuat, bank sentral telah menjatuhkan beberapa hukuman terhadap Bank ZZZ, yaitu
melarang bank ZZZ tersebut membuka produk deposito on call atau sejenisnya. Bank ZZZ juga dilarang membuka kantor cabang baru.

Modus:
Pencairan Deposito dengan memalsukan tanda tangan Nasabah.

Dampak :
Tuntutan hukum dari Nasabah
Kerugian Finansial sebesar Rp111 Miliar
Sanksi dari regulator berupa larangan mebuka produk deposito on call dan tidak boleh membuka kantor Cabang baru.

Penyebab :
Rendahnya integritas
Kerjasama antara pihak internal dan pihak eksternal (oknum PT KAYA RAYA)
Adanya itikad tidak baik dari pelaku fraud
Kelemahan supervisi

Sumber : Media Nasional (Kompas, detik)

EF/IS 6-Aug-22 93
Pemahaman Risiko Operasional
Alasan bank menerapkan manajemen risiko operasional:
 Bank dituntut menerapkan manajemen risiko operasional yang lebih sensitif
terhadap risiko. Dengan demikian bank mampu secara dini mendeteksi
berbagai risiko operasional yang berpotensi menimbulkan kerugian
 Regulator menuntut bank mengelola operasional bank dari waktu ke waktu
secara proaktif
 Para pemegang saham bank berekspektasi agar bank mampu meningkatkan
nilai secara kontinyu. Untuk ini, maka bank dituntut mampu mengelola risiko
operasional dengan baik
Indikator
operational risk
Risiko operasional melekat di setiap aktivitas bank, yakni:
 Aktivitas perkreditan
 Treasuri dan investasi
 Operasional dan jasa
 Pembiayaan perdagangan
 Pendanaan dan instrumen utang
 Teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen
 Pengelolaan sumber daya manusia

EF/IS 6-Aug-22 94
Risiko operasional: Latar belakang & sejarah
Sejak tahun 1980 s.d 2003 berbagai institusi telah mengalami kerugian akibat risiko
operasional sebanyak US$200 milyar……………..(Research by Operational Risk Inc.)

Penyebab utama kerugian besar tersebut adalah:

 Tidak adanya pemisahan tugas dan wewenang yang memadai –Barings Bank -$1,4 Milyar
 Lemahnya pengawasan Manajemen –Daiwa Bank -$ 1,1 Milyar
 Fraud –Sumitomo Corp. –2,6 $Milyar
 Tidak adanya kontrol yang memadai –Orange County –$1,7 Milyar
 Kurang cakapnya pihak Manajemen –P&G -$157 juta
 Praktek penjualan kepada nasabah yang buruk –UK Prudential –$1 Juta
 Kesalahan manusia (human error) –Morgan Grenfell -$640 Juta

EF/IS 6-Aug-22 95
Risiko
Risiko operasional:Latar
operasional: Latarbelakang
belakang&&sejarah
sejarah
 Melihat ke masa lalu –kerugian-kerugian yang besar:

96

EF/IS 6-Aug-22
Identifikasi Risiko Operasional
a.Untuk setiap produk, aktivitas, proses dan sistem yang ada dan akan digunakan
bank
b.Dimulai dari memahami bagaimana proses bisnis dilakukan, berdasarkan proses
pemetaan proses operasional utama dari bisnis tersebut (mapping process)
c. Manajemen dan pengendalian proses operasional yang tepat disetiap proses utama
Identifikasi tersebut tentu akan dapat mengendalikan dan mengurangi terjadinya risiko
risiko operasional operasional
d.Selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap faktor penyebab timbulnya risiko
operasional yang melekat pada seluruh aktivitas fungsional, produk, proses dan
sistem informasi yang berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran organisasi
bank

Hasil identifikasi digunakan untuk: Hal utama dalam melakukan identifikasi risiko operasional adalah:
a.Memperbaiki kualitas alur kerja a. Ada kejadian (Event)
b.Mengurangi kerugian karena kegagalan proses b.Terdapat penyebab timbulnya kejadian (Cause)
c. Mengubah budaya kerja c.Terdapat dampak kerugian baik keuangan maupun non keuangan
d.Menyediakan sistem peringatan dini terhadap gangguan (Impact)
suatu sistem atau manajemen d.Dapat diprediksi kejadian di kemudian hari (Frekuensi/ Probability)

97
EF/IS 6-Aug-22
Identifikasi Risiko Operasional
Frekuensi versus Dampak

Kejadian risiko operasional dapat dikelompokkan oleh dua faktor:


 Frekuensi : seberapa sering terjadi
Kejadian risiko operasional  Dampak : jumlah kerugian akibat kejadian tersebut
dikelompokkan berdasarkan seberapa
sering terjadi dan derajat dari DAMPAK
dampak kejadian. Empat buah jenis
Catastrophic Loss
kejadian utama adalah:
H
1. frekuensi rendah / dampak 2 LH 4 HH Catastrophic Risk
rendah
Adalah suatu Risiko yang
2. frekuensi rendah / dampak L 1 LL 3HL
ditimbulkan oleh satu titik
tinggi /pusat tertentu, tetapi
3. frekuensi tinggi / dampak L H akibatnya berdampak luas
rendah (Catastrophe) dan pada
FREKUENSI umumnya kerugian yang
4. frekuensi tinggi / dampak ditimbulkan akan sangat
tinggi besar.

98
EF/IS 6-Aug-22
Identifikasi Risiko Operasional
Frekuensi versus Dampak

 Secara umum, manajemen risiko operasional berfokus hanya pada dua jenis kejadian:
frekuensi rendah / dampak tinggi
frekuensi tinggi / dampak rendah
 Bank mengabaikan kejadian frekuensi rendah/dampak rendah karena akan memerlukan biaya yang lebih besar
untuk mengelolanya dibandingkan dengan kerugian yang terjadi.
 Kejadian frekuensi tinggi/dampak tinggi dianggap tidak relevan karena jika ini terjadi maka bank akan telah tutup
terlebih dahulu.
 Kejadian frekuensi tinggi/dampak rendah dikelola untuk memperbaiki efisiensi bisnis. Kejadian jenis ini dianggap
sebagai ‘biaya dalam menjalankan usaha’ (the cost of doing business). Kerugian akibat kejadian frekuensi
tinggi/dampak rendah dikelola dengan penerapan kebijakan dan prosedur harian
 Kejadian frekuensi rendah/dampak tinggi dianggap sebagai sesuatu yang paling menantang bagi bank. Kejadian
ini adalah kejadian masih terlalu sedikit dipahami dan sulit diperkirakan.

99
EF/IS 6-Aug-22
Identifikasi Risiko Operasional
Data Kerugian

Data kerugian risiko operasional terdiri dari kejadian (events) yang


bersifat rutin, berfrekuensi tinggi namun berdampak rendah
maupun yang berfrekuensi rendah namun berdampak tinggi
terhadap rugi laba Bank.

EXPECTED LOSS UNEXPECTED LOSS


Dapat diprediksi seperti events Sulit diprediksi seperti events
yang memiliki frekuensi yang yang memiliki frekuensi
tinggi namun berdampak rendah namun berdampak
rendah tinggi.

100
EF/IS 6-Aug-22
Identifikasi Risiko Operasional
Data Kerugian
EXPECTED LOSS UNEXPECTED LOSS
Dapat diprediksi seperti events yang Sulit diprediksi seperti events yang
memiliki frekuensi yang tinggi namun memiliki frekuensi rendah namun
berdampak rendah berdampak tinggi.

Kerugian terduga (expected loss) adalah kerugian yang terjadi dalam Kerugian tak terduga (unexpected loss) adalah kerugian yang
bank menjalankan usahanya secara normal. terjadi jauh di atas tingkat kerugian terduga.
 Kerugian terduga dianggap sebagai biaya menjalankan usaha (cost of  Kerugian tak terduga biasanya terjadi dari kejadian frekuensi
doing business) rendah/dampak tinggi.
 Satu-satunya cara untuk menghindari risiko operasional seluruhnya  Bank mencoba memperkirakan kerugian tak terduga dengan
adalah bank harus berhenti melakukan usahanya. menggunakan statistik, seperti pada kerugian terduga.
 Kerugian jenis ini biasanya telah diperhitungkan dalam struktur Kerugian tak terduga biasanya menggunakan data dan
pricing dari produk bank. pengalaman bank sendiri.
 Bank menggunakan metode statistik untuk memperkirakan kerugian  Tetapi bank mungkin saja tidak memiliki pengalaman yang
terduga. sama atas beberapa kejadian yang dapat menyebabkan
 Metode ini menggunakan data dan pengalaman masa lalu untuk kerugian tak terduga, misalnya terorisme. Jadi, untuk
memperkirakan masa depan. menghitung kerugian tak terduga bank menggunakan:
 Cara sederhana untuk menghitung kerugian terduga adalah dengan  data internal yang ada
menghitung rata-rata kerugian aktual selama jangka waktu tertentu  data eksternal dari bank lain
dan menganggap hal ini sebagai kemungkinan kerugian di masa  data dari skenario risiko operasional
depan.
101
EF/IS 6-Aug-22
Identifikasi Risiko Operasional
Cause, Event, Effect

Cause(s) Event Effect(s)

Suatu Kejadian umumnya mempunyai sejumlah penyebab, dan dapat


menimbulkan sejumlah dampak berbeda yang perlu di identifikasi

 Kategorisasi risiko dan penyebab, digunakan untuk menentukan langkah


mitigasi
 Bank harus menentukan perbedaan antara “ sebab – kejadian – akibat”
secara tepat
 Tiap kategorisasi dapat digunakan sebagai titik awal untuk menganalisis
faktor faktor risiko operasional
 Penilaian riisko yang efektif akan membuat bank lebih memahami profil
risiko nya dan lebih efektif dalam pengelolaan risikonya.

102
EF/IS 6-Aug-22
Identifikasi Risiko Operasional
Identifikasi Risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis Bank dan
dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko
serta dampaknya

PENYEBAB (CAUSES) KEJADIAN (EVENTS) AKIBAT (CONSEQUENCES)


Tidak adanya
Legal Liability
segregation of duties DAMPAK
Internal fraud
Kurangnya
Penalties (IMPACTS)
pelatihan/training
External fraud
Loss or Damage to
Kurangnya supervisi
Execution, Delivery & Assets Kerugian
Ketidakcukupan Process Management Finansial
Restitution
prosedur Clients, Products &
Ketidakcukupan Business Practices
Loss of Recourse
pengamanan Damage to Physical
.
. Assets
Write Down
. Business Disruption
. & System Failures
Kelemahan sistem Reputation
Employment Practices
& Workplace Safety Hilangnya
Kelemahan pendapatan
Business Interruption
kebijakan SDM

103
EF/IS 6-Aug-22
Identifikasi Risiko Operasional
Cause (Penyebab)
Risiko yang diakibatkan oleh
kesalahan manusia, baik yang
disengaja ataupun yang tidak
disengaja.
• Human error (kesalahan manusia).
• Kelalaian yang disengaja maupun tidak disengaja.
• Kurangnya pemahaman/penguasaan atas Produk dan Aktivitas Bank.
• Tidak berkualitas/tidak memenuhi persyaratan/belum berpengalaman.
• Kurangnya supervise dan pengarahan dari Supervisor.
• Keterbatasan jumlah karyawan, sehingga menyebabkan adanya double job yang tidak
terkelola dengan baik.
• Tindak kejahatan/kecurangan yang dilakukan pihak internal.
• Tidak ada motivasi, tidak bersemangat kerja.
• Tidak patuh terhadap ketentuan internal maupun eksternal yang disebabkan oleh manusia
nya.

EF/IS 6-Aug-22 104


Bekerjalah Secara Profesional dan Berintegritas

َ‫سو َل َوت َ ُخونُوا أ َ َمانَاتِ ُك ْم َوأ َ ْنت ُ ْم ت َ ْعلَ ُمون‬


ُ ‫الر‬ َ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََل ت َ ُخونُوا‬
َّ ‫َّللا َو‬

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Surat al Anfal (8) ayat 27 )

105
EF/IS 6-Aug-22
Identifikasi Risiko Operasional
Cause (Penyebab)
Risiko yang diakibatkan
oleh kegagalan atau tidak
berjalannya proses internal.
• Sumber data informasi tidak memadai/tidak update
• Tidak ada petunjuk/prosedur yang mengaturnya
• kebijakan/prosedur tidak sejalan dengan strategi
• Strategi/kebijakan/prosedur tidak jelas/kurang dikomunikasikan & disosialisasikan serta tidak
didokumentasikan
• Ketergantungan kepada unit kerja lain
• Pemisahan tugas tidak ada/tidak efektif
• Tugas & tanggungjawab pejabat berwenang tidak lengkap, tidak jelas, tidak update/tertulis
• Penerapan struktur organisasi tidak tepat
• Wewenang/limit yang diberikan tidak jelas, tidak terkini dan tidak tertulis

EF/IS 6-Aug-22 106


106
Identifikasi Risiko Operasional
Cause (Penyebab)

Risiko yang disebabkan


karena adanya gangguan
system.

• Kerusakan Hardware – server, storage disk, peralatan Local Area Network (LAN) Kerusakan
Software – application system /operating system bug/unpatched, database error, LAN/WAN,
ketidakcukupan kapasitas sistem, system interfaces/ linkages issues, delay or failure in batch
processing
• Gangguan Telecommunication – network, internet service provider, kerusakan server
• Security Breach – virus/malware, hacking
• Kegagalan Auto Debet / Auto Kredit
• Sistem mati/terganggu

107
EF/IS 6-Aug-22
Identifikasi Risiko Operasional
Cause (Penyebab)
Risiko yang disebabkan
Faktor atau kejadian
eksternal yang
mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan.

• Kerugian yang disebabkan oleh peristiwa dari pihak luar, misalnya pencurian/perampokan, terorisme, dan
sebagainya.
• Kerugian karena bencana alam – banjir, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan lainnya.
• Kerugian karena bencana selain dari bencana alam (ulah manusia – kebakaran, bom, ledakan, kapal terbang
jatuh, kerusuhan dll).
• Cyber crime pada e-channel.
• Vandalisme ATM.

EF/IS 6-Aug-22 108


Identifikasi Risiko Operasional

Kejadian/Event Risiko Operasional Dampak/Effect Risiko Operasional


Berkurangnya Nilai Aset/ Write Down
1 Internal Fraud
Hilangnya Hak Kepemilikan/ Loss of Recourse mis:
2 External Fraud Salah bayar kepada pihak ketiga
Kerugian
3 Ganti Rugi/ Restitution. Mis: pembayaran
Praktik Ketenagakerjaan dan Keselamatan kerja Finansial/ kompensasi
Direct loss
4 Pelanggan, Produk dan Praktik Bisnis Keputusan Kewajiban Hukum/ legal liability.
Dampak
5 Kerugian atas Aset Fisik
Mis:pengeluran uang karena denda ,penalty
Kejadian
putusan pengadilan, regulatory, denda pajak dll

6 Gangguan Bisnis dan Kegagalan Sistem Kerusakan pada Aktiva/ Loss or damage to asset.
Mis: pengurangan nilai aset fisik karena bencana
7 Eksekusi, Pengiriman dan Manajemen Proses Kerugian
Non Reputasi
Finansial/
Indirect loss Gangguan Bisnis

EF/IS 6-Aug-22 109


Identifikasi Risiko Operasional

EF/IS 6-Aug-22 110


Pengendalian Risiko Operasional
• Proses pengendalian risiko yang diterapkan Bank harus disesuaikan dengan eksposur
risiko maupun tingkat Risiko yang akan diambil dan toleransi risiko.
• Mitigasi risiko merupakan upaya untuk mengurangi/ meminimalisir kemungkinan risiko
atau mengurangi dampak risiko yang terjadi pada suatu aktivitas
HIGH

Mitigate or Avoid
Reduce Risk The Risk
EVENT
PROBABILITY
Share or
Accept Risk
Transfer Risk

HIGH
EVENT IMPACT

EF/IS 6-Aug-22 111


Pengendalian Risiko Operasional

MENGURANGI RISIKO MENGHINDARI RISIKO


(REDUCING RISK) (AVOIDING RISK)

 Mengusahakan minimalisasi
kerugian seandainya risiko Perusahaan tidak mengambil
benar-benar terjadi, tindakan yang dapat memunculkan
(misal limit transaksi) RISK risiko tertentu
 Diversifikasi  “Don’t put your
eggs in one basket”

MENGENDALIKAN RISIKO MEMINDAHKAN RISIKO


(ACCEPT RISK) (TRANSFERRING RISK)

Perusahaan memiliki kemampuan dan Asuransi


sumber daya yang memadai untuk
mengelola risiko (Berdasarkan analisa
manfaat & mudarat). Membentuk tim
Bussiness Continuity Management
(BCM) - BCP

EF/IS 6-Aug-22 112


Hadist Tentang Mitigasi Risiko
Seseorang berkata kepada Nabi ShollAllahu ‘alaihi wa sallam, “Aku lepaskan untaku dan
(lalu) aku bertawakkal ?” Nabi bersabda, “Ikatlah kemudian bertawakkallah kepada Allah.”
(HR. Tirmidzi dan dihasankan Al Albani dalam Shohih Jami’ush Shoghir).
Dalam riwayat Imam Al-Qudha’i disebutkan bahwa Amr bin Umayah RadhiyAllahu ‘anhu
berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rosululloh!! Apakah aku ikat dahulu unta tungganganku
lalu aku berTawakkal kepada Allah, ataukah aku lepaskan begitu saja lalu aku
bertawakkal?’, Beliau menjawab, ‘Ikatlah untamu lalu bertawakkallah kepada Allah.”
(Musnad Asy-Syihab, Qayyidha wa Tawakkal, no. 633, 1/368). Dari artikel 'Tawakkal —
Muslim.Or.Id'

EF/IS 6-Aug-22 113


Perangkat Risiko Operasional

Lost Event Data RCSA

KRI
Indicator
of Risks

REPORTING

EXTERNAL SCENARIO
DATA
CAPITAL CALCULATION ANALISIS

EF/IS 6-Aug-22 114


Perangkat Risiko Operasional

RCSA
Risk Control Self
Assessment a. Alat manajemen risiko operasional untuk mengidentifikasi
dan mengukur risiko operasional yang bersifat kualitatif
dan prediktif dengan menggunakan dimensi dampak dan
kemungkinan kejadian

b. Check list yang berisi butir-butir pertanyaan tentang


evaluasi tingkat risiko, yang mencakup kemungkinan
kejadian, besarnya dampak dan tingkat efektivitas control

c. Difokuskan pada risiko yang memiliki dampak yang besar


terhadap kemampuan bank dalam menjaga kelangsungan
bisnis dan operasional

EF/IS 6-Aug-22 115


Perangkat Risiko Operasional

KRI
Key Risk Indicator
a. Perangkat untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko sejak dini atas naik
turunnya indikator-indikator tingkat risiko dalam rangka pengendalian setiap risiko
operasional yang melekat pada setiap aktivitas bisnis dan operasional bank
b. Manfaat:
• Memantau dan memprediksi eksposur risiko operasional
• Mengidentifikasi perubahan profil risiko operasional
• Memberikan masukan/pertimbangan kepada internal audit dalam menyusun
perencanaan audit
c. Bank harus memantau dan mencatat data KRI secara berkala tergantung
ketersediaan data
d. Hasil pemantauan KRI juga harus dilaporkan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mendapatkan tindak lanjut

EF/IS 6-Aug-22 116


Perangkat Risiko Operasional
LED Definisi:
Loss Event • Alat/perangkat manajemen risiko operasional yang digunakan untuk
Database mencatat/mengelola data kejadian/insiden yang telah terjadi dalam
operasional bank
• Alat untuk melakukan validasi setiap proses penilaian risiko atau prediksi
risiko
• Alat untuk memastikan bahwa proses pengendalian internal apakah sudah
cukup memadai

Tujuan:
• Untuk memudahkan pengelolaan data kerugian secara terstruktur dan
konsisten
• Untuk memastikan bahwa semua kejadian yang menimbulkan kerugian telah
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku

EF/IS 6-Aug-22 117


DISCLAIMER:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan
Peraturan OJK, mohon mengacu kepada Peraturan OJK.

EF/IS 6-Aug-22 118


p
IDENTIFIKASI
RISIKO HUKUM
CAKUPAN PEMBAHASAN

 Pemahaman Risiko Hukum


 Sumber Risiko Hukum
 Organisasi Risiko Hukum
 Cara mengidentifikasi Risiko Hukum

EF/IS 6-Aug-22 120


Pemahaman Risiko Hukum
Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan / atau kelemahan
aspek yuridis.
Risiko
Hukum Sumber Risiko Hukum:
Kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang
dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang
-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank
menjadi tidak sesuai dengan ketentuan, dan proses litigasi baik yang
timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap
pihak ketiga

Risiko Hukum dapat terjadi diseluruh kegiatan dan


transaksi bank, termasuk hal – hal yang berkaitan
dengan kontrak yang dilakukan dengan nasabah
maupun pihak lain
EF/IS 6-Aug-22
121
121
Contoh

Nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menuntut tanggung jawab atas


hilangnya dana dalam rekening miliknya. Berbagai dugaan tindak pidana
kejahatan perbankan yang terjadi pada dirinya diantaranya adalah pada 18 Februari 2008,
pada bilyet giro nomor seri OG 834492 dicairkan oleh pihak Bank Mandiri adalah nomor
rekening pada bilyet giro dan nama penarik tidak sesuai. atas berbagai jenis investasi dan
berbagai transaksi perbankan yang mengatasnamakan dirinya, kerugian yang ia derita
setidaknya mencapai Rp 5 miliar.

Sumber : http://keuangan.kontan.co.id/2015/03/14/news/kasus-nasabah-bank-mandiri-tak-kunjung-selesai

EF/IS 6-Aug-22
122
122
Identifikasi Risiko Hukum
Bagaimana mengidentifikasi Risiko Hukum?
1. Identifikasi risiko hukum dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Identifikasikan
semua kemungkinan risiko hukum dari seluruh kegiatan usaha bank dan penyebab
potensial dari risiko hukum tersebut dengan menggunakan indikator seperti:
a. Adakah kelemahan aspek yuridis?
b. Adakah kelemahan perjanjian?
c. Adakah kelemahan / ketiadaan undang undang?
d. Adakah proses litigasi?

(lihat lampiran table penilaian risiko hukum)

2. Bank harus mencatat dan menatausahakan setiap kejadian yang terkait dengan Risiko
Hukum termasuk jumlah potensi kerugian dalam suatu administrasi data. Pencatatan dan
penatausahaan data tersebut disusun dalam suatu data stastistik yang dapat digunakan
untuk memproyeksikan potensi kerugian pada suatu periode dan aktivitas tertentu Bank.

EF/IS 6-Aug-22 123


Tata Kelola Risiko Hukum

Ada beberapa kewenangan oleh Direksi dan/atau Komisaris dalam


penerapan risiko hukum *)

• legal governance yaitu suatu tata kelola untuk membentuk, mengeksekusi, dan
menginterpretasikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan
internal termasuk standar perjanjian yang digunakan.
• legal consistency pada setiap kegiatan usahanya yaitu adanya keselarasan antara
kegiatan atau aktivitas usaha yang dilakukan dengan ketentuan dan tidak
menimbulkan suatu ambiguitas dalam suatu perjanjian yang dibuat oleh Bank.
• legal completeness, agar seluruh hal yang diatur oleh ketentuan baik yang
bersifat nasional maupun internasional dapat diimplementasikan dengan baik
oleh Bank, termasuk larangan dalam ketentuan, diatur secara jelas dalam ketentuan
internal Bank

*Lampiran 1 – SEOJK NOMOR 34 /SEOJK.03/2016

EF/IS 6-Aug-22
124
124
Lampiran Parameter Penilaian Risiko Hukum
- 30 -
A. Risiko Inheren*)
No. Parameter Indikator Keterangan
1. Faktor Litigasi a. Besarnya nominal tuntutan atau gugatan yang Litigasi dapat terjadi karena adanya gugatan atau tuntutan
diajukan atau estimasi kerugian yang mungkin dari pihak ketiga kepada Bank maupun gugatan atau
dialami oleh Bank akibat dari gugatan tuntutan yang diajukan kepada pihak ketiga baik melalui
dibandingkan dengan modal Bank. pengadilan maupun diluar pengadilan. Gugatan atau
b. Besarnya kerugian yang dialami oleh Bank tuntutan tersebut pada dasarnya menimbulkan biaya yang
karena suatu putusan dari pengadilan yang dapat merugikan kondisi Bank.
telah memiliki kekuatan hukum tetap
dibandingkan dengan modal Bank.
c. Dasar dari gugatan yang terjadi dan pihak yang
tergugat/menggugat Bank dalam suatu
gugatan yang diajukan serta tindakan dari
manajemen atas suatu gugatan yang diajukan.
d. Kemungkinan timbulnya gugatan yang serupa
karena adanya standar perjanjian yang sama
dan estimasi total kerugian yang mungkin
timbul dibandingkan dengan modal
Bank.

2. Faktor Kelemahan a. Tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian. Kelemahan perikatan yang dilakukan oleh Bank
Perikatan b. Terdapat kelemahan klausula perjanjian merupakan sumber terjadinya permasalahan atau
dan/atau tidak terpenuhinya persyaratan yang sengketa di kemudian hari yang dapat menimbulkan
telah disepakati. potensi Risiko Hukum bagi Bank.

EF/IS 6-Aug-22
125
125
Lampiran Parameter Penilaian Risiko Hukum
A. Risiko Inheren*)
No. Parameter Indikator Keterangan
c. Pemahaman para pihak terkait dengan
perjanjian, terutama mengenai Risiko-risiko
yang ada dalam suatu transaksi yang kompleks
dan menggunakan istilah-istilah yang sulit
dipahami atau tidak lazim bagi masyarakat
umum.
d. Tidak dapat dilaksanakannya suatu
perjanjian baik untuk keseluruhan maupun
sebagian.
e. Ketidakcukupan dokumen pendukung terkait
perjanjian yang dilakukan oleh Bank dengan
pihak ketiga.
f. Pengkinian dan review dari penggunaan
standar perjanjian oleh Bank dan/atau pihak
independen.
g. Penggunaan pilihan hukum atas perjanjian
yang diadakan oleh Bank dan juga penggunaan
forum penyelesaian sengketa.

3. Faktor a. Jumlah dan nilai nominal dari total produk Ketiadaan peraturan perundang-undangan terutama atas
Ketiadaan/Perubahan Bank yang belum diatur oleh peraturan produk yang dimiliki Bank atau transaksi yang dilakukan
Perundang-Undangan perundang-undangan secara jelas dan produk Bank akan mengakibatkan produk tersebut menjadi
tersebut cenderung memiliki tingkat sengketa dikemudian harinya sehingga berpotensi
kompleksitas yang tinggi, dibandingkan menimbulkan Risiko Hukum.
dengan modal yang dimiliki Bank.

EF/IS 6-Aug-22
126
126
Lampiran Parameter Penilaian Risiko Hukum

A. Risiko Inheren*)
No. Parameter Indikator Keterangan
b. Penggunaan standar perjanjian yang belum dikinikan
walaupun telah ada perubahan best practice atau
peraturan perundang-
undangan.

EF/IS 6-Aug-22
127
127
DISCLAIMER:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan
Peraturan OJK, mohon mengacu kepada Peraturan OJK.

EF/IS 6-Aug-22 128


p
IDENTIFIKASI
RISIKO KEPATUHAN
CAKUPAN PEMBAHASAN

 Pemahaman Risiko Kepatuhan


 Risiko Kepatuhan Umum
 Risiko Kepatuhan terhadap Prinsip Syariah
 Tujuan Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan
 Sanksi Pelanggaran Regulasi
 Cara mengidentifikasi Risiko Kepatuhan

EF/IS 6-Aug-22 130


Pemahaman Risiko Kepatuhan
Adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku serta
Risiko Prinsip Syariah (Dengan dukungan DPS - DSN-MUI)
Kepatuhan

Risiko Kepatuhan bisa terdapat pada seluruh


aktivitas Bank, seperti aktivitas pembiayaan &
investasi, operasional dan jasa, aktivitas pendanaan
dan aktivitas sumber daya manusia.

EF/IS 6-Aug-22
131
131
Pemahaman Risiko Kepatuhan- General Compliance
Dan Kepatuhan terhadap Prinsip Kehati-hatian Bank
Syariah
1. Ketentuan terkait Bank Syariah yaitu Undang-undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah
2. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
3. Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
4. GIro Wajib Minimum (GWM)
5. Good Coporate Governance (GCG)
6. Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
7. Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah
8. Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah
9. Fit and Proper Test Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
10. Lembaga Penjamin Simpanan
11. Posisi Devisa Neto
12. Rencana Bisnis Bank
13. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
14. Dsb

EF/IS 6-Aug-22
132
132
Tujuan Kepatuhan : Menghindari Risiko Kepatuhan yang berakibat sanksi yang
berdampak sangat signifikan , diantaranya :

b. Denda c. d. e.
a. Teguran Penurunan
dan Pembekuan Pemberhentia
tertulis TKB
Pidana Kegiatan n pengurus

f. Pencantuman anggota Direksi dan


g. Pencabutan izin
Komisaris, pegawai dan pemegang saham
usaha
bank dlm DOT di sektor jasa keuangan.

EF/IS 6-Aug-22
133
133
Identifikasi Risiko Kepatuhan
Bagaimana mengidentifikasi Risiko Kepatuhan?
1. Identifikasi dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Identfikasikan hal-hal yang
dapat menimbulkan dan meningkatkan risiko kepatuhan seperti:
a. Adakah pelanggaran regulasi yang signifikan?
b. Adakah pengulangan pelanggaran?
c. Adakan denda regulator?
d. Jenis dan kompleksitas kegiatan usaha bank, termasuk produk dan aktivitas baru
e. Jumlah atau volume serta materialitas ketidakpatuhan regulasi serta prosedur internal
serta praktek dan standar etika bisnis yang sehat
(lihat lampiran table penilaian risiko kepatuhan)

2. Bank harus mencatat dan menatausahakan setiap kejadian yang terkait dengan Risiko
Kepatuhan termasuk jumlah potensi kerugian dalam suatu administrasi data. Pencatatan
dan penatausahaan data tersebut disusun dalam suatu data stastistik yang dapat
digunakan untuk memproyeksikan potensi kerugian pada suatu periode dan aktivitas
tertentu Bank.

EF/IS 6-Aug-22 134


Lampiran
Parameter Penilaian Risiko Kepatuhan
- 37 -
A. Risiko Inheren*)
No. Parameter Indikator Keterangan
1. Jenis dan a. Jenis pelanggaran atau ketidakpatuhan yang  Cakupan pelanggaran merupakan pelanggaran terhadap
Signifikansi dilakukan oleh Bank. ketentuan yang berlaku dan komitmen kepada Otoritas
Pelanggaran yang b. Jenis pelanggaran atau ketidakpatuhan atas Jasa Keuangan termasuk sanksi yang dikenakan atas
Dilakukan penerapan prinsip syariah yang dilakukan oleh pelanggaran yang dilakukan oleh Bank.
Bank baik berdasarkan temuan DPS maupun  Pelanggaran atau ketidakpatuhan atas penerapan
otoritas. prinsip syariah diantaranya adalah pelanggaran antara
c. Jumlah sanksi denda kewajiban membayar lain atas fatwa yang diterbitkan oleh DSN ataupun
yang dikenakan kepada Bank dari otoritas. standar-standar lainnya yang berlaku secara
umum pada sektor keuangan syariah.

2. Frekuensi a. Jenis dan frekuensi pelanggaran yang sama Frekuensi lebih bersifat historis dengan melihat trend
Pelanggaran yang yang ditemukan setiap tahunnya dalam 3 tahun kepatuhan Bank selama 3 tahun terakhir untuk mengetahui
Dilakukan atau terakhir. apakah jenis pelanggaran yang dilakukan berulang ataukah
Track Record b. Signifikansi tindak lanjut Bank atas temuan memang atas kesalahan tersebut tidak dilakukan perbaikan
Ketidakpatuhan tersebut. signifikan oleh Bank.
Bank
3. Pelanggaran Frekuensi pelanggaran atas ketentuan pada Sebagai contoh adalah pelanggaran terhadap antara lain
Terhadap transaksi keuangan tertentu karena tidak sesuai UCP, ICC ataupun standar-standar lainnya yang berlaku
Ketentuan atau dengan standar yang berlaku umum. secara umum pada sektor keuangan.
Standar Bisnis
yang Berlaku
Umum untuk
Transaksi
Keuangan Tertentu

EF/IS 6-Aug-22
135
A. Risiko...
135
Contoh Risiko Kepatuhan
JAKARTA — Bank Indonesia membekukan kegiatan
usaha PT Bank Global Internasional Tbk. yang
berlaku mulai hari ini. BI memberi kesempatan satu
bulan kepada Bank Global
untuk mengembalikan dokumen yang
dihilangkan dan kepada pemerintah untuk
menyelesaikan penjaminan nasabah.

EF/IS 6-Aug-22
136
136
DISCLAIMER:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan
Peraturan OJK, mohon mengacu kepada Peraturan OJK.

EF/IS 6-Aug-22 137


p
IDENTIFIKASI
RISIKO STRATEJIK
CAKUPAN PEMBAHASAN

 Pemahaman Risiko Stratejik


 Sumber Risiko Stratejik
 Tahapan terjadinya Risiko Stratejik
 Rencana Bisnis Bank
 Cara mengidentifikasi Risiko Stratejik

EF/IS 6-Aug-22 139


Pemahaman Risiko Stratejik

Risiko stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam


Risiko pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan
Stratejik stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.
Bank mengikuti arus mengembangkan
bisnis mikro dan tidak berpengalaman

Bank memutuskan bersaing dengan bank asing dengan


meluncurkan bisnis produk terstruktur yang kompleks,
padahal belum memiliki infrastruktur yang memadai

Bank memutuskan melakukan bisnis tertentu yang


ternyata kemudian mendatangkan kerugian besar pada
bank

EF/IS 6-Aug-22
140
140
Pemahaman Risiko Stratejik

Risiko
Stratejik Sumber Risiko Stratejik

Kelemahan dalam proses formulasi strategi dan


ketidaktepatan dalam perumusan strategi, sistem
informasi manajemen yang kurang memadai, hasil
analisa lingkungan internal dan eksternal yang kurang
memadai, penetapan tujuan stratejik yang terlalu agresif,
ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan
kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

EF/IS 6-Aug-22
141
141
Identifikasi Risiko Stratejik
Tahapan Proses Strategi Bisnis

Analisis
Perencanaan Implementasi Evaluasi Perubahan
Bisnis

Dokumen Apa ?

• Ketidaksesuaian strategi Bank dengan visi ,misi, risk profile, risk appetite, risk tolerance &
risk bearing capacity
• Strategi Bank tidak hati-hati atau sangat agresif dibandingkan ukuran dan kompleksitas
Bank
• Tidak dilakukan pengkinian strategi sesuai dengan perubahan sehingga strategi tidak
efektif dan efisien
• Bank terlalu yakin dengan pengalaman sebelumnya sehingga tidak melakukan inovasi
(tidak fleksibel)
• Bank lambat dalam merespon perubahan dalam kegiatan operasional (tidak
mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan perubahan strategi).
EF/IS 6-Aug-22
142
142
Identifikasi Risiko Stratejik
Tahapan Proses Strategi Bisnis

Analisis
Perencanaan Implementasi Evaluasi Perubahan
Bisnis

• Implementasi Bank tidak memadai karena tidak adanya dukungan


operasional/ fungsional (IT, SDI)
• Bank tidak memiliki SDM berpengalaman dalam
mengimplementasikan strateginya
• Sumber daya tidak memadai sehingga tidak memenuhi target yang
ditetapkan

EF/IS 6-Aug-22
143
143
Identifikasi Risiko Stratejik

Tahapan Proses Strategi Bisnis

Analisis
Perencanaan Implementasi Evaluasi Perubahan
Bisnis

Bank tidak memiliki sistem


monitoring untuk mengevaluasi
progres penetapan strategi Bank

Mitigasi : Monitoring kinerja dan


lingkungan bisnis

EF/IS 6-Aug-22
144
144
Identifikasi Risiko Stratejik

Tahapan Proses Strategi Bisnis

Analisis
Perencanaan Implementasi Evaluasi Perubahan
Bisnis

• Kelemahan Bank
memenuhi ekspektasi
Nasabah

• Kelemahan Bank
menyikapi persaingan.

EF/IS 6-Aug-22
145
145
Identifikasi Risiko Stratejik

1. Identifikasi risiko stratejik dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Bank harus
mengidentifikasi dan menatausahakan deviasi atau penyimpangan sebagai akibat
tidak terealisasinya atau tidak efektifnya pelaksanaan strategi usaha maupun rencana
bisnis yang telah ditetapkan terutama yang berdampak signifikan terhadap
permodalan Bank.

2. Bank harus melakukan analisa Risiko terutama terhadap strategi yang membutuhkan
banyak sumber daya dan/atau berisiko tinggi, seperti strategi masuk ke pangsa pasar
yang baru, strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam bentuk produk dan jasa.

(lihat lampiran penilaian risiko stratejik)

EF/IS 6-Aug-22
146
146
Rencana Bisnis Bank

Rencana Bisnis adalah dokumen tertulis yang menggambarkan rencana kegiatan


usaha Bank jangka pendek (satu tahun) dan jangka menengah (tiga tahun),
termasuk rencana untuk meningkatkan kinerja usaha, serta strategi untuk
merealisasikan rencana tersebut sesuai dengan target dan waktu yang ditetapkan,
dengan tetap memperhatikan pemenuhan ketentuan kehati-hatian dan penerapan
manajemen risiko

Laporan Realisasi Rencana Bisnis adalah laporan dari Direksi Bank mengenai
realisasi Rencana Bisnis sampai dengan periode tertentu.

Laporan Pengawasan Rencana Bisnis adalah laporan dari Dewan Komisaris Bank
mengenai hasil pengawasan yang bersangkutan terhadap pelaksanaan Rencana
Bisnis sampai dengan periode tertentu.

EF/IS 6-Aug-22
147
147
Rencana Bisnis Bank

 Bank wajib menyusun Rencana Bisnis secara realistis setiap tahun


 Dalam menyusun Rencana Bisnis yang wajib diperhatikan :
a) faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank;
b) prinsip kehati-hatian;
c) penerapan manajemen risiko; dan
d) azas perbankan yang sehat.
 Rencana Bisnis wajib disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris
 Direksi wajib melaksanakan Rencana Bisnis secara efektif
 Direksi wajib mengkomunikasikan Rencana Bisnis kepada:
a) pemegang saham Bank;
b) seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank.
 Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis
EF/IS 6-Aug-22
148
148
Cakupan Rencana Bisnis Bank

Rencana Bisnis Bank paling kurang meliputi:


1) ringkasan eksekutif;
2) kebijakan dan strategi manajemen;
3) penerapan manajemen risiko dan kinerja Bank saat ini;
4) proyeksi laporan keuangan beserta asumsi yang digunakan;
5) proyeksi rasio-rasio dan pos-pos tertentu lainnya;
6) rencana pendanaan;
7) rencana penanaman dana;
8) rencana permodalan;
9) rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia (SDM);
10)rencana penerbitan produk dan/atau pelaksanaan aktivitas baru;
11)rencana pengembangan dan/atau perubahan jaringan kantor;
12)informasi lainnya.

EF/IS 6-Aug-22
149
149
Lampiran:
Parameter Penilaian Risiko Stratejik
- 34 -
A. Risiko Inheren*)
No. Parameter Indikator Keterangan
1. Kesesuaian Penetapan tujuan stratejik mempertimbangkan Penilaian parameter antara lain untuk mengukur apakah
Strategi dengan faktor internal dan eksternal bisnis Bank: penetapan tujuan stratejik oleh Direksi didukung dengan
Kondisi a. Faktor internal, antara lain: kondisi internal maupun eksternal dari lingkungan bisnis
Lingkungan Bisnis 1) Visi, misi, dan arah bisnis yang ingin dicapai Bank.
Bank;
2) Kultur organisasi, terutama apabila
penetapan tujuan stratejik mensyaratkan
perubahan struktur organisasi dan
penyesuaian proses bisnis;
3) Faktor kemampuan organisasi yang
mencakup antara lain sumber daya
manusia, infrastruktur, dan sistem
informasi manajemen; dan
4) Tingkat toleransi Risiko yaitu tingkat
kemampuan keuangan Bank menyerap
Risiko.
b. Faktor eksternal, antara lain:
1) Kondisi makroekonomi;
2) Perkembangan teknologi; dan
3) Tingkat persaingan usaha.
2. Strategi Berisiko Tingkat Risiko inheren ditimbulkan oleh pilihan
Tinggi dan Strategi strategi Bank.

A. Risiko...
EF/IS 6-Aug-22
150
150
Lampiran:
Parameter Penilaian Risiko Stratejik
- 35 -
A. Risiko Inheren*)
No. Parameter Indikator Keterangan
Berisiko Rendah a. Strategi berisiko rendah adalah strategi di mana
Bank melakukan kegiatan usaha pada pangsa
pasar dan nasabah yang telah dikenal
sebelumnya atau menyediakan produk yang
bersifat tradisional sehingga tingkat
pertumbuhan usaha cenderung stabil dan dapat
diprediksi.
b. Strategi berisiko tinggi adalah strategi di mana
Bank berencana masuk dalam area bisnis baru,
baik pangsa pasar, produk atau jasa,
atau nabasah baru.
3. Posisi Bisnis Bank Penilaian antara lain didasarkan pada: Seberapa besar tingkat keberhasilan/kegagalan Bank
a. Pasar di mana Bank melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan dapat dinilai berdasarkan posisi
usaha; Bank di pasar dan keunggulan kompetitif yang dimiliki,
b. Kompetitor dan keunggulan kompetitif; baik terhadap peer group maupun industri perbankan
c. Efisiensi dalam melaksanakan kegiatan usaha; secara keseluruhan.
d. Diversifikasi kegiatan usaha dan cakupan
wilayah operasional; dan
e. Kondisi makro ekonomi dan dampaknya pada
kondisi Bank.
4. Pencapaian Realisasi RBB dibandingkan dengan RBB. Tujuan penilaian antara lain untuk mengukur seberapa
Rencana Bisnis besar deviasi realisasi RBB dibandingkan dengan rencana
Bank (RBB) stratejik Bank.

B. Kualitas...
151
EF/IS 6-Aug-22 151
CONTOH KASUS

Lehman memiliki sejarah 150 tahun sebelum terjadi Perang Saudara. Agustus 2007, Lehman menutup pemberi pinjaman
subprime-nya, BNC Mortgage.

Tahun 2008, Lehman terus mengalami kerugian karena surat utang berisiko tinggi yang sudah merebak pada tahun
2007.Pada 10 September, Lehman melaporkan kerugian kuartal ketiga sebesar 3,9 miliar dollar AS. Mereka juga berniat
menjual saham di unit manajemen investasi. Saham mereka turun 95 persen dalam tahun ini dan menjadi saham terburuk
pada indeks 11 perusahaan sekuritas AS.

Kerugian Lehman tampaknya berasal dari terlalu banyaknya subprime dan surat utang berisiko tinggi yang beragun aset
(disekuritisasi). Belum jelas apakah Lehman menyatakan bangkrut karena tidak dapat dengan mudah menjual obligasi
berperingkat rendah atau merupakan keputusan internal perusahaan.

Kerugian besar akibat aset beragun efek yang berperingkat rendah semakin membengkak sepanjang tahun 2008. Pada
laporan keuangan kuartal kedua, Lehman melaporkan kerugian 2,8 miliar dollar AS. Selain itu, mereka harus menjual paksa
aset bernilai 6 miliar dollar AS. Harga saham Lehman terus menurun karena kerugian beruntun itu.Agustus 2008, Lehman
mengumumkan akan memecat sekitar 5 persen dari jumlah pekerjanya atau sekitar 1.500 orang. Langkah ini diambil
beberapa hari sebelum laporan keuangan kuartal ketiga diumumkan.

https://entertainment.kompas.com/read/2008/09/16/00345387/lehman.brothers.bangkrut?page=all.

EF/IS 6-Aug-22
152
152
DISCLAIMER:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan
Peraturan OJK, mohon mengacu kepada Peraturan OJK.

EF/IS 6-Aug-22 153


p
IDENTIFIKASI
RISIKO REPUTASI
CAKUPAN PEMBAHASAN

 Pemahaman Risiko Reputasi


 Penyebab, Dampak dan Mitigasi Risiko Reputasi
 Cara mengidentifikasi Risiko Reputasi

EF/IS 6-Aug-22 155


Pemahaman Risiko Reputasi

Adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku


Risiko kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif
Reputasi terhadap Bank.
Risiko reputasi bersifat intangible dan tidak mudah diukur. Persepsi
Negatif merupakan gap antara performance Bank dengan ekspektasi
stakeholder, baik secara nyata atau rumor terkait dengan:
Management, pemegang saham, pelayanan bank, penerapan prinsip
Syariah dan publikasi

Risiko Reputasi bisa terdapat pada seluruh aktivitas


Bank, seperti aktivitas pembiayaan & investasi,
operasional dan jasa, aktivitas pendanaan dan
aktivitas sumber daya manusia

EF/IS 6-Aug-22
156
156
Pemahaman Risiko Reputasi

Contoh Penyebab: Dampak:


Risiko
Internal: • Peningkatan cost of fund
• Kinerja Internal Perbankan Reputasi • Gagal mencapai target dan
• Fraud internal RBB
• Pelayanan yang buruk • Kehilangan SDM yang
• Pelanggaran prinsip Syariah berkualitas
Eksternal: • Kehilangan nasabah
• Rumors Mitigasi: • Penurunan Rating bank oleh
• Krisis Keuangan Lembaga Bank
• Patuh pada regulasi internal dan
eksternal
• Komunikasi dengan nasabah secara
berkesinambungan untuk menghindari
tuntutan hukum
• Penggunaan outsourcing untuk
mengendalikan risiko reputasi dengan
mempertimbangkan biaya dan manfaat
• Tindak lanjut keluhan/complain
nasabah
EF/IS 6-Aug-22
157
157
Identifikasi Risiko Reputasi
Bagaimana mengidentifikasi Risiko Reputasi?
1. Identifikasi risiko reputasi dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Identfikasikan
hal-hal yang dapat menimbulkan risiko reputasi seperti:
a. Adakah pengaruh reputasi negative dari pemilik bank?
b. Adakah pelanggaran etika bisnis?
c. Apakah produk bank cukup kompleks?
d. Apakah terdapat pemberitaan negative bank yang material?
e. Apakah terdapat keluhan nasabah yang material?
(lihat lampiran table penilaian risiko reputasi)

2. Bank harus mencatat dan menatausahakan setiap kejadian yang terkait dengan Risiko
Reputasi termasuk jumlah potensi kerugian dalam suatu administrasi data. Pencatatan dan
penatausahaan data tersebut disusun dalam suatu data stastistik yang dapat digunakan
untuk memproyeksikan potensi kerugian pada suatu periode dan aktivitas tertentu Bank.

3. Bank dapat menggunakan beberapa sumber informasi untuk mengidentifikasi dan


mengukur dampak dari Risiko Reputasi antara lain pemberitaan media massa, situs web
Bank dan hasil analisis jejaring sosial, pengaduan nasabah melalui layanan nasabah, serta
kuesioner kepuasan nasabah.

EF/IS 6-Aug-22 158


Parameter penilaian risiko reputasi
Lampiran:
- 39 -
A. Risiko Inheren*)
No. Parameter Indikator Keterangan
1. Pengaruh Reputasi a. Kredibilitas pemilik dan perusahaan terkait. Pengaruh reputasi/berita negatif dari pemilik Bank
Negatif dari b. Kejadian reputasi (reputational event) pada dan/atau perusahaan terkait dengan Bank merupakan
Pemilik Bank dan pemilik dan perusahaan terkait. salah satu faktor yang dapat menyebabkan peningkatan
Perusahaan Terkait Risiko Reputasi pada Bank.
2. Pelanggaran Etika Pelanggaran etika terlihat antara lain melalui: Dalam hal ini yang perlu diperhatikan apabila Bank
Bisnis a. transparansi informasi keuangan; dan melakukan pelanggaran terhadap etika/norma-norma
b. kerjasama bisnis dengan stakeholders bisnis yang berlaku secara umum.
lainnya.
c. penerapan prinsip syariah
3. Kompleksitas a. Jumlah dan tingkat penggunaan nasabah atas Produk yang kompleks dan kerjasama dengan mitra bisnis
Produk dan produk Bank yang kompleks. dapat terekspos pada Risiko Reputasi apabila terdapat
Kerjasama Bisnis b. Jumlah dan materialitas kerjasama Bank kesalahpahaman penggunaan produk/jasa atau
Bank dengan mitra bisnis. pemberitaan negatif pada mitra bisnis, antara lain pada
produk bancassurance dan reksadana.
4. Frekuensi, a. Frekuensi dan materialitas pemberitaan. Frekuensi, jenis media, dan materialitas pemberitaan
Materialitas, dan b. Jenis media dan ruang lingkup pemberitaan. negatif Bank, meliputi juga pengurus Bank, yang diukur
Eksposur selama periode penilaian.
Pemberitaan
Negatif Bank

EF/IS 6-Aug-22
159
159
A. Risiko...
Parameter penilaian risiko reputasi
Lampiran:

No. Parameter Indikator Keterangan

5. Frekuensi dan a. Frekuensi keluhan nasabah. Keluhan nasabah diukur selama periode penilaian.
Materialitas Keluhan b. Materialitas keluhan nasabah.
Nasabah

EF/IS 6-Aug-22
160
160
CONTOH RISIKO REPUTASI
Kasus ini terjadi karena pembobolan
tabungan nasabah melalui fasilitas
internet banking (sistem)

Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/02/22/185911826/Rekening.Bobol.Ratusan.Juta.
Nasabah.Gugat.Bank.Permata.Rp.32.2.Miliar

EF/IS 6-Aug-22 161


DISCLAIMER:
Dalam hal terdapat perbedaan antara bahan yang tercantum dalam presentasi ini dengan
Peraturan OJK, mohon mengacu kepada Peraturan OJK.

EF/IS 6-Aug-22 162

Anda mungkin juga menyukai