Anda di halaman 1dari 15

PENGAMBILAN & PENGELOLAAN

RESIKO
Manajemen 7C
DISUSUN OLEH 1. Winda Dwi Afrilia
(042010228)

KELOMPOK 3 2. Aris Yunan Suprapto


3. Dia Putri Rohmawati
(042010236)
(042010245)
4. Erlita Damayanti
(042010249)
5. Masulatun Nisa’
(042010284)
6. Nurul Athifah (042010293)
MANAJEMEN 01
Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan
risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan

RESIKO
keuntungan badan usaha atau perorangan atas
kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu
risiko.
02
Resiko sendiri merupakan informasi, kejadian, kerugian
atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari
keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari- hari.
Resiko dapat besifat pasti maupun tidak pasti yang bisa
dikalkulasikan secara kuantitatif. Kunci untuk
mengetahui seberapa besar resiko yang akan dihadapi
adalah seberapa besar kita mandapatkan informasi.
KONSEP RESIKO
Berdasarkan konsep ini, risiko didefinisikan
sebagai suatu bentuk ketidakpastian atas
terjadinya suatu kerugian, namun resiko
tersebut dapat dikalkulasikan sebagai
berikut :

1. Tentukan seberapa sering risiko


tersebut terjadi (frekuensi atau
probability)
2. Tentukan dampak yang timbul dari
risiko yang terjadi (dampak)
3. Hitung kemungkinan prediksi
kerugian, dengan formula:
MACAM-MACAM RESIKO

SUMBER /
SIFAT
PENYEBAB

RISIKO MURNI, RISIKO INTERN


RISIKO DAN RISIKO
SPEKULATIF, PENGALIHAN EKSTERN
RISIKO
FUNDAMENTAL,
RISIKO KHUSUS
dan Risiko RISIKO YANG
Dinamis DAPAT
DIALIHKAN DAN
TIDAK BISA
DIALIHKAN
UPAYA PENGENDALIAN RISIKO
A. Pengendalian risiko (Risk Control)
1. Mengadakan Pencegahan/Menghindari
Risiko
2. Menahan (Retensi) Risiko
3. Pemisahan (Diversifikasi)
4. Memindahkan Risiko (Transfer)

B. Pembiayaan Risiko (Risk Financing)


Pemindahan risiko dengan Pembiayaan
PENGELOLAAN RISIKO
STRATEGI RISIKO

STRATEGI STRATEGI RENCANA


MENGHINDAR MEMINIMISASI (Contingency
)

MANAJEMEN RESIKO KELOMPOK 3 PENGAMBILAN & PENGELOLAHAN RISIKO


TIPS & TRIK PENGELOLAAN
RESIKO

MELAKUKAN MELAKUKAN ANALISIS MELAKUKAN MELAKUAKN


IDENTIFIKASI RISIKO BERDASARKAN PENGENDALIAN RISIKO PEMANTAUAN
DAMPAK TERBURUK
HEDGING Hedging atau lindung nilai dilakuakan sebagai langkah bagi perusahaan untuk
menghindari kerugian finansial akibat risiko fluktuasi nilai tukar.

(Lindung Nilai) Brigham & Ehrhardt (2020) menjelaskan bahwa hedging merupakan sebuah teknik
manajemen risiko yang memungkinkan perusahaan untuk dapat mengurangi atau
menghilangkan eksposurnya terhadap sumber risiko melalui penggunaan instrumen
derivatif. Instrumen derivatif yang digunakan sebagai alat lindung nilai atau hedging
diantaranya adalah future contract, forward contract, swap, dan option. Dengan
menggunakan instrumen derivatif sebagai lindung nilai memungkinkan perusahaan
untuk meminimalisir risiko fluktuasi nilai tukar akibat dari transaksi yang dilakukan
dengan pihak asing sekaligus untuk memperkirakan penerimaan ataupun
pengeluaran di masa yang akan datang.

Apabila suatu perusahaan menerapkan lindung nilai, berarti nantinya


perusahaan akan memiliki beberapa aset awal beserta instrumen lindung
nilai dalam satu portofolio, yang disebut portofolio lindung nilai.
RESIKO KREDIT JANGKA
PENDEK

 Resiko yang bersifat jangka pendek


(shortterm risk) adalah resiko yang
RESIKO KREDIT disebabkan karena ketidak mampuan
suatu perusahaan memenuhi dan
Risiko kredit (Credit risk) adalah bentuk
menyelesaikan kewajiban yang
ketidakmampuan suatu perusahan, institusi, bersifat jangka pendek.
lembaga maupun pribadi dalam menyelesaikan
kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu baik
RESIKO KREDIT JANGKA
pada saat jatuh tempo maupun sesudah jatuh
PANJANG
tempo dan itu semua sesuai dengan aturan dan
kesepakatan yang berlaku. Resiko Kredit terbagi  Risiko yang bersifat jangka panjang
(longtern risk) adalah ketidakmampuan
menjadi dua yaiutu :
suatu perusahaan menyelesaikan
kewajiban jangka panjangnya
DEFAULT RISK
Default risk merupakan risiko gagal bayar terhadap sejumlah pinjaman
kredit yang telah dipinjam. Persoalan default risk sering dialami oleh para
debitur pada saat debitur tersebut tidak mampu mengembalikan
pinjaman tersebut secara tepat waktu yang disebabkan oleh beberapa
hal. Dalam kondisi terjadinya default risk ini telah menyebabkan
timbulnya permasalahan baik di pihak debitur dan juga kreditur oleh
sebab itu cara yang bisa dilakukan untuk menghindari timbulnya Default
Risk adalah sebagai berikut :

1. Bagi kreditor akan menaikkan angka jaminan pada tingkat yang


benar- benar aman.
2. Menghindari jaminan yang memiliki tingkat risiko, sehingga
denganmenerima benda tersebut sebagai jaminan malah akan
menyebabkan perusahaan kesulitan di kemudian hari.
3. Menghindari benda jaminan yang memiliki nilai fluktuasi di pasaran.

CREDIT

35% 70%
$62,000
RISIKO FRAUD :
Risiko fraud merupakan salah satu ancaman serius dimana risiko yang
signifikan ini dapat mengancam keberlangsungan usaha.
Risiko Fraud juga dapat sangat berpengaruh pada kinerja dan laporan
kinerja perusahaan diperusahaan kecil maupun besar.

Bentuk-bentuk Fraud

White Collar Crime


Intentional Error Computer Crime

Unintentional Error Organized Crime

Intentional Misrepresentation Management Fraud

Collusion Employee Fraud


KESIMPULAN
Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan manusia. Selain itu Risiko timbul
dari proses yang tidak efektif dan tidak efisien, seperti hal yang dapat
menggagalkan pencapaian tujuan dan menghabiskan biaya yang tidak
sedikit, risiko dapat terjadi dari staff yang mengelola karena memiliki
komptensi yang tidak memadai, bisa juga terjadi atas kerugian yang
berhubungan erat dengan peristiwa-peristiwa tunggal yang tidak
diharapkan akan tetapi berpotensi membawa dampak yang serius jika
risiko tersebut benar-benar terjadi, misalnya kecurangan internal dan
eksternal, kegagalan sistem, dan bencana alam berdasarkan risiko
yang terjadi, perlu adanya dilakukan pengelolalaan manajemen yang
baik.
KANSAHAMNIDA
YEOROBUN

Anda mungkin juga menyukai