PENDAHULUAN
Tabel 1.1
Luas Daerah Nusa Tenggara Barat Menurut Kabupaten/Kota
Dari tabel di atas, terlihat bahwa dari 20.153,20 Km2 luas wilayah NTB
76,49% (15.414,50 Km2) merupakan luas wilayah di Pulau Sumbawa,
sedangkan luas wilayah di Pulau Lombok hanya 23,51% (4.738,70 Km 2).
2. Topografi
Kondisi topografi wilayah Provinsi NTB bervariasi dari 0 s.d 3.726
meter dpl untuk Pulau Lombok, dan 0 s.d 2.755 meter dpl untuk Pulau
Sumbawa. Berdasarkan ketinggian wilayah tersebut, fisiografi Provinsi NTB
dapat diklasifikasikan datar, landai, perbukitan dan pegunungan. Di Pulau
Lombok terdapat jajaran gunung seperti Gunung Rinjani, Mareje, Timanuk,
Nangi, Perigi, Plawangan, dan Gunung Baru. Sedangkan di Pulau Sumbawa
terdapat Gunung Batu Lanteh, Tukan, Jaran Pusang, Soromandi/Donggo,
Tambora, Dadu, Pajo dan Gunung Sambi.
Bila ditinjau dari klasifikasi ketinggian wilayah, maka wilayah yang
memiliki ketinggian 0 s.d 100 m dpl sekitar 478,911 Ha; ketinggian 100 s.d
500 m dpl sekitar 753,612 Ha; ketinggian 500 s.d 1.000 m dpl sekitar
307,259 Ha; dan 1.000 m dpl ke atas sekitar 475,533 Ha.
Kemiringan tanah di wilayah Provinsi NTB didominasi oleh
kemiringan tanah antara 15% s.d 40% seluas 704.619 Ha (34,96%),
sedangkan klasifikasi kemiringan tanah hingga 2% seluas 338.552 Ha
(16,80%). Di Pulau Lombok klasifikasi kemiringan antara 2% s.d 15% seluas
198.616 Ha (9,85%) sedangkan klasifikasi kemiringan tanah lebih dari 40%
seluas 20.175 Ha (1,01%). Adapun di Pulau Sumbawa klasifikasi kemiringan
tanah antara 15% s.d 40% seluas 573.903 Ha (28,48%) dan kemiringan
tanah hingga 2% seluas 214.194 Ha (10,63%).
3. Klimatologi
No Unsur Iklim satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
3 Suhu Udara rata-rata 0C 27,1 27,2 27 27 27,4 27,3 26,2 27,5 28 28,7 27,3 27,8
4 Suhu Udara Maksimum rata-rata 0C 32,4 32,3 32,5 32,6 33,2 33,2 32,4 33,8 34 34,7 33 33,5
5 Suhu Udara Maksimum Absolute 0C 35 35,2 35 34,8 34,4 34 35 35,2 35,8 37 35,2 36,2
6 Suhu Udara Minimum rata-rata 0C 24,8 24,3 24,1 23,3 23,5 23,2 22 23,5 24,4 24,7 24,7 24,9
7 Suhu Udara Minimum Absolute 0C 23,4 22,8 23,2 21 22,2 22 19,4 21,8 22 23,2 23,4 23,4
10 Tekanan udara rata-rata mb 1008,3 1009,2 1009,8 1011 1011,4 1012,3 1012,4 1012,8 1012 1011,2 1009,4 1010,1
Tabel 1.3
Data Iklim Tahun 2021 Pengamatan Stamet Sumbawa
No Unsur Iklim satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
3 Suhu Udara rata-rata 0C 26,6 26,4 26,6 26,7 27,4 27,3 26,8 27,9 28,3 28,5 27,3 27,1
4 Suhu Udara Maksimum rata-rata 0C 30,9 30,4 31,3 32,3 33,4 33,5 33,6 34,5 34,4 34,5 32,4 31,8
5 Suhu Udara Maksimum Absolute 0C 33,2 32,2 33,4 34,2 35,1 34,4 34,7 35,7 36,1 36,4 35 34,5
6 Suhu Udara Minimum rata-rata 0C 24 24 23,7 23 23,1 23,2 22,1 23,3 23,9 24,4 24,3 24,1
7 Suhu Udara Minimum Absolute 0C 23,1 22,5 22,2 21,3 22 22 19,1 21,7 21,2 21,3 23,2 22,6
9 Tekanan udara rata-rata mb 1007,8 1008,8 1009,3 1010,6 1010,6 1011,7 1011,8 1012,3 1011,5 1010,8 1008,9 1009,4
No Unsur Iklim satuan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
3 Suhu Udara rata-rata 0C 26,4 26,5 26,6 26,6 26,5 25,9 25,2 25,8 26,4 27 26,9 27,3
4 Suhu Udara Maksimum rata-rata 0C 30,6 31 31,6 31,8 31,9 31,5 30,3 30,8 30,9 32,2 31,7 31,8
5 Suhu Udara Maksimum Absolute 0C 32,4 32,3 33 33,5 33 33 32,4 32,7 33,2 34,8 33,4 33,8
6 Suhu Udara Minimum rata-rata 0C 22,6 22,4 22,2 21,8 21,3 21,1 20,2 21,2 22,6 22,6 23,7 24
7 Suhu Udara Minimum Absolute 0C 20 20 19,6 19,8 18,8 18 17,4 17,5 21,4 18,2 21 20,4
10 Tekanan udara rata-rata mb 1009,6 1010,2 1009,7 1011 1010,8 1012 1012,3 1011,8 1012,2 1011,4 1009,3 1010
4. Wilayah Administrasi
Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 8 kabupaten dan 2 kota, 117
kecamatan dan 1.153 desa/kelurahan. Kabupaten Sumbawa memiliki
kecamatan terbanyak yaitu 24 kecamatan, sedangkan kabupaten Lombok
Timur memiliki wilayah administrasi desa/kelurahan terbanyak yaitu 254
desa/kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
117 1.153
Sumber : BPS Prov. NTB, 2021
c. Jumlah penduduk;
Menurut Data Penduduk Provinsi NTB pada tahun 2021 berdasarkan hasil
proyeksi SUPAS( Survei Penduduk Antar Sensus 2015) berjumlah 5.298.471
jiwa, laju pertumbuhan penduduk tahun 2021 lebih kecil dibandingkan dengan
tahun 2020 yaitu sebesar 1,39 % sedangkan tahun 2020 sebesar 1,43 %.
Dilihat dari sebaran dan laju pertumbuhan penduduk, Kabupaten Sumbawa
Barat memiliki jumlah penduduk paling kecil yakni 159.980 jiwa tetapi laju
pertumbuhannya tertinggi sebesar 2,91 %.
Sementara, Lombok Timur merupakan kabupaten dengan jumlah
penduduk terbesar mencapai 1.244.181 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk
sebesar 0,97 %. Laju pertumbuhan penduduk di pulau Lombok lebih kecil dari
Pulau Sumbawa yaitu 1,32 % sementara Pulau Sumbawa 1,54 %. Adapun faktor
penyebab terjadinya peningkatan jumlah penduduk tersebut karena adanya
kelahiran alamiah dan migrasi penduduk.Tabel di bawah ini menyajikan
informasi terkait jumlah penduduk NTB menurut kabupaten/kota.
Tabel 1.8.
Jumlah Penduduk Provinsi NTB Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2019 - 2021
Tabel 1.9.
Penduduk Provinsi NTB Menurut Kelompok Umur
dan Jenis KelaminTahun 2019 - 2021
d. Jumlah Kabupaten/kota ;
8. Kabupaten Bima
9. Kota Bima
10. Kota Mataram
NO PERANGKAT DAERAH
1 SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
2 SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
3 INSPEKTORAT
4 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
5 DINAS KESEHATAN
6 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG
7 DINAS SOSIAL
8 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
9 DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAH DESA, KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
10 DINAS PEMBERDAYAAN, PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
11 DINAS KETAHANAN PANGAN
12 DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
13 DINAS PERHUBUNGAN
14 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
15 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH
16 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
17 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
18 DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
19 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
20 DINAS PARIWISATA
21 DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
22 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
23 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA AIR MINERAL
24 DINAS PERDAGANGAN
25 DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
26 DINAS PERINDUSTRIAN
27 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
28 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
29 BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH
30 BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
31 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
32 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
33 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
34 BADAN PENGHUBUNG DAERAH
35 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
36 BADAN RISET DAN INOVASI DAERAH
Sumber : Biro Organisasi Setda Prov. NTB, 2021
Tabel 1. 11
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin
GOLONGAN PEREMPUAN LAKI-LAKI JUMLAH
I/a 4 4
I/b 5 5
I/c 3 14 17
I/d 4 74 78
II/a 13 71 84
II/b 83 220 303
II/c 146 338 484
II/d 306 750 1.056
III/a 676 797 1.473
III/b 771 842 1.613
III/c 810 810 1.620
III/d 1.373 1.416 2.789
IV/a 943 1.396 2.339
IV/b 422 830 1.252
IV/c 36 94 130
IV/d 8 32 40
IV/e 8 8
Jumlah 5.594 7.701 13.295
Sumber : BKD Prov NTB 2021
Tabel 1.12
Target, Realisasi dan Kontribusi Komponen Pendapatan Daerah
Provinsi NTB Tahun Anggaran 2021
Realisasi Kontribusi
No. Uraian Target Terhadap Total
Realisasi
Rp. % Pendapatan Daerah
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTB, 2021
Total 1,888,606,213,095.60
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTB, 2021
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi NTB Tahun 2021 | I. 19
Rincian target, realisasi dan kontribusi masing-masing
komponen PAD Provinsi NTB tahun 2021 sebagai berikut :
Tabel 1.15
Target, Realisasi dan Kontribusi Komponen PAD
Provinsi NTB Tahun 2021
Kontribusi
Realisasi Terhadap
No. Uraian Anggaran
Total
Rp. % Realisasi PAD
1 Pendapatan Pajak Daerah 1,601,353,821,000.00 1,418,222,758,510.50
88.56 75.09
2 Pendapatan Retribusi Daerah 47,219,957,500.00 10,443,875,489.00
22.12 0.55
3 Pendapatan Hasil Pengelolaan 46,263,633,123.00 46,263,633,608.19
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 100.00 2.45
4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 563,446,006,600.00 413,675,945,487.92
yang Sah 73.42 21.90
Total
2,258,283,418,223.00 1,888,606,213,095.61 83.63 100.00
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, 2021
1) Pajak Daerah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi NTB Tahun 2021 | I. 20
Realisasi Pajak Daerah tahun 2021 sebesar
Rp1.418.222.758.510,50 mengalami peningkatan sebesar
Rp89.915.677.137,50 atau 6,77 % dari realisasi tahun 2020
sebesar Rp1.328.307.081.373,00;
2) Retribusi Daerah
Realisasi Retribusi Daerah tahun 2021 sebesar
Rp10,443,875,489.00 mengalami penurunan sebesar
Rp6,030,157,588.00 atau 36,60 % dari realisasi tahun 2020
sebesar Rp16.474.033.077,00;
3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
tahun 2021 sebesar Rp46,263,633,608.19 mengalami penurunan
sebesar Rp14.857.823.864,07 atau 24,31 % dari realisasi tahun
2020 sebesar Rp61.121.457.472,26;
4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah tahun
2021 sebesar Rp413,675,945,487.92 mengalami peningkatan
sebesar Rp3.888.425.303,76 atau 0,95 % dari realisasi tahun
2020 sebesar Rp409,787,520,0184.16.
2. Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer terdiri dari dua komponen yaitu
Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat dan Pendapatan Transfer
Antar Daerah. Pendapatan transfer pemerintah pusat merupakan
pendapatan yang diperoleh dari Dana Perimbangan yakni pendapatan
pemerintah daerah yang dialokasikan dari dana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) ke Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) untuk menunjang program pemerintah daerah
berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, dan Pendapatan
Dana Insentif Daerah (DID) yang merupakan reward dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah berdasarkan kreteria sesuai peraturan
perundang-undangan. Komponen Dana Perimbangan terdiri dari: Dana
Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus
(DAK) serta Dana Insentif Daerah (DID).
Pendapatan transfer antar daerah merupakan transfer dari
kabupaten dan kota berdasarkan kesepakatan tertentu. Pendapatan
transfer antar daerah di Provinsi NTB merupakan transfer dari
Kabupaten dan Kota sebagai Kompensasi Jasa Pelayanan (KJP) dan
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTB, 2021
Tabel 1.19
Target, Realisasi dan Kontribusi Komponen Belanja Daerah
Provinsi NTB Tahun 2021
No. Uraian Target Realisasi Kontribusi Terhadap
Total Realisasi Belanja
Rp. % Daerah
1 Belanja Operasi 73.64
4.329.221.315.161,00 4.083.540.420.557,81 94.33
2 Belanja Modal 13.91
1.247.827.460.776,00 771.280.939.990,10 61,81
3 Belanja Tidak 44.683.843.539,00 33.364.840.102,00 74,67 0,60
Terduga
4 Belanja Transfer 758.584.178.435,00 657.107.524.245,00 86,62 11,85
Total 6.380.316.797.911,00 5,545.293.724.894,91 86,91 100.00
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTB, 2021
Grafik 1.1
Kontribusi Komponen Belanja Daerah Provinsi NTB Tahun Anggaran 2021
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTB, 2021
Tabel 1.20
Realisasi Belanja Daerah Provinsi NTB Tahun 2020 dan 2021
No. Uraian Realisasi Peningkatan / (Penurunan)
1 Belanja Operasi
3.640.079.368.674,00 4.083.540.420.557,81 443.46.051.883,81 12.81
2 Belanja Modal 608.297.481.636,00 162.983.458.354,10 26,79
771.280.939.990,10
Belanja Tidak
3 Terduga
311.110.985.117,00 33.364.840.102,00 (277.746.145.015,00) (89,28)
1. Belanja Operasi
Realisasi Belanja Operasi tahun 2021 sebesar
Rp4.083.540.420.557,81 atau 94,33 % dari target yang ditetapkan
sebesar Rp4.329.221.315.161,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun
2020 mengalami peningkatan sebesar Rp443.461.051.883,81 atau
12,18 %. Rincian target, realisasi dan kontribusi masing-masing
komponen Belanja Operasi tahun 2021 digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 1.21
Target, Realisasi dan Kontribusi Komponen Belanja Operasi
Provinsi NTB Tahun 2021
Kontribusi
Realisasi Terhadap
Total
No. Uraian Target
Realisasi
Rp. % Belanja
Operasi
1 Belanja Pegawai
1.507.538.794.099,25 97.79
1.541.661.320.793,00 37.07
2 Belanja Barang dan Jasa
93.75
1.481.249.448.641,00 1.388.649.574.798,56 33.62
3 Belanja Bunga
1.387.500.000,00 27,44
5.055.850.083,00 0,03
4 Belanja Subsidi
396.275.790,00 392.732.190,00 99,11
0.01
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTB, 2021
Tabel 1.22
Target, Realisasi dan Kontribusi Komponen Belanja Modal
Provinsi NTB Tahun 2021
Kontribusi
Realisasi Terhadap
Total
No. Uraian Target
Realisasi
Rp. % Belanja
Modal
1 Belanja Modal Tanah
1.500.000.000,00 1.055.172.000,00 70.34
0.14
2 Belanja Modal Peralatan dan
64,82
Mesin 297.885,154.129,00 193.087.079.752,10 25.03
3 Belanja Modal Gedung dan
113.312.529.954,00 34.47
Bangunan 328.734.665.445,00 14,69
4 Belanja Modal Jalan,
598.292.035.320,00 446.081.496.995,00 74,56
Jaringan dan Irigasi 57.84
17.744.661.289,00
5 Belanja Modal Aset Tetap 21.415.605.882,00 82.86 2,30
Lainnya
Total 100.00
1.247.827.460.776,00 771.280.939.990,10 61,81
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTB, 2021
4. Belanja Transfer
Belanja transfer merupakan pengeluaran uang dari Pemerintah
Daerah kepada pemerintdah daerah lainnya dan/atau dari pemerintah
daerah kepada pemerintah desa. Realisasi Belanja transfer tahun 2021
sebesar Rp. 657.107.524.245,00 atau 86,62 % dari target yang
ditetapkan sebesar Rp. 758.584.178.435,00. Realisasi ini mengalami
peningkatan sebesar Rp. 17.090.784.664,00 atau 2,67 % dari realisasi
tahun 2020 sebesar Rp. 640.016.739.581,00.
Belanja transfer terdiri dari : belanja bagi hasil pajak
kabupaten/kota dan belanja bantuan keuangan untuk pemerintah
daerah lainnya. Belanja ini tidak tercapai 100% disebabkan oleh bagi
hasil yang merupakan bagian bulan november dan desember
dibayarkan pada tahun berikutnya menunggu hasil rekonsiliasi realisasi
pendapatan selesai. Terhadap belanja bagi hasil yang belum dibayarkan
tersebut dicatat sebagai utang jangka pendek pada pelaporan tahun
2021.
Dalam rangka mencapai visi dan misi pembangunan jangka panjang, dalam RPJPD
Provinsi NTB Tahun 2005-2025 telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan jangka
menengah tahap keempat yaitu memantapkan pembangunan secara menyeluruh di
berbagai bidang dengan menekankan pada terbangunnya struktur perekonomian yang
kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh
sumberdaya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Berpedoman kepada arahan
kebijakan pembangunan tersebut, disusun RPJMD Provinsi NTB Tahun 2019-2023.
a) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB pada tahun 2021 mengalami
peningkatan yaitu 68,65 dari sebelumnya 67,3 pada tahun 2020 dan 66,58 pada
tahun 2019. Meskipun demikian, IPM Provinsi NTB masih termasuk rendah
karena masih dibawah nasional dan target IPM dalam RPJMD tidak tercapai.
b) Angka Harapan Hidup (AHH) Provinsi NTB pada tahun 2019 adalah 66,28, tahun
2020 adalah 66,51 dan tahun 2021 mencapai 66,69. Artinya Angka Harapan
Hidup NTB mengalami peningkatan, tapi masih dibawah nasional yang pada
tahun 2021 mencapai 71,57. Selain AHH yang masih rendah dibawah nasional,
permalahan lainnya adalah target RPJMD Tahun 2021 tidak tercapai dan kasus
kematian bayi masih tinggi.
• Penanganan sampah di Provinsi NTB baru mencapai 39,68% dari target 50%
sehingga perlu dukungan Kabupaten/Kota untuk percepatan penanganan
sampah.
• Potensi sumberdaya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil belum dikelola secara
oprtimal
• Ketersediaan bahan baku pakan ternak masih di datangkan dari luar daerah
• Produk hasil peternakan belum mampu bersaing dengan produk luar daerah
• Belum optimalnya penyediaan fasilitas khusus kaum difabel pada sarana dan
prasarana angkutan umum
1. Visi
Visi dan misi pembangunan yang diusung oleh Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih Provinsi NTB Tahun 2019-2023 adalah:
“Membangun Nusa Tenggara Barat yang Gemilang”
Dalam visi yang diusung terdapat kata kunci “NTB GEMILANG” yang bermakna :
1. Suatu kondisi masyarakat NTB yang siap dan tanggap menghadapi berbagai
bencana yang didukung oleh kelembagaan dan infrastruktur yang memadai.
2. Suatu kondisi masyarakat NTB yang mampu memenuhi hak-hak dasarnya di
bidang sosial, budaya dan ekonomi, yang dipenuhi dari hasil kreativitas dan
inovasi SDM masyarakat NTB melalui pengelolaan SDA yang berkelanjutan.
3. Suatu kondisi masyarakat NTB yang aman, damai dan harmonis, yang
didukung oleh Pemerintahan yang professional melayani, bebas dari KKN,
transparan dan akuntabel, bersendikan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan
universal dalam mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang baldatun
toyyibatun warobbun ghofur.
2. Misi
Perumusan misi pembangunan jangka menengah Provinsi Nusa Tenggara
Barat merupakan hasil dari elaborasi permasalahan dan isu strategis,
mempertimbangkan misi dan arahan RPJPD Provinsi NTB tahun 2005-2025 tahap
ke-4, serta misi pembangunan jangka menengah nasional sebagaimana yang
tertuang dalam RPJMN Tahun 2020-2024. Dalam rangka mewujudkan visi untuk
membangun Nusa Tenggara Barat yang Gemilang, ditetapkan 6 (enam) Misi
Pembangunan Provinsi NTB Tahun 2019-2023 sebagai berikut:
Tabel 1.24
Program pembangunan Daerah Berdasarkan RPJMD
Berdasarkan RKPD Tahun 2021, dapat dilihat daftar kegiatan yang dilakukan pada
tahun 2021. Kegiatan pada RKPD Provinsi NTB Tahun 2021 telah disusun berdasarkan
Permendagri No. 90 Tahun 2019 yang kemudian dimutakhirkan dengan Keputusan
Mendagri Nomor 050 Tahun 2020. Berikut akan disajikan kegiatan pembangunan
daerah berdasarkan dokumen perencanaan tahunan RKPD Tahun 2021 :
Tabel 1.25
Daftar Kegiatan Tahunan Berdasarkan RKPD Tahun 2021
No Daftar Kegiatan Tahun 2021
1 Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
14 Pemindahan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lintas Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi
123 Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas B dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi
124 Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk UKM dan UKP Provinsi
125 Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi
126 Penerbitan Pengakuan Pedagang Besar Farmasi (PBF) Cabang dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (PAK)
137 Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas B dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi
138 Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi
149 Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas B dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi
160 Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas B dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi
161 Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk UKM dan UKP Provinsi
166 Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk UKM dan UKP Provinsi
167 Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi
176 Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai pada Wilayah Sungai Lintas Daerah Kabupaten/Kota
181 Penetapan dan Penyelenggaraan Bangunan Gedung untuk Kepentingan Strategis Daerah Provinsi
184 Penyelenggaraan Sistem Informasi Jasa Konstruksi (SIPJAKI) Cakupan Daerah Provinsi
185 Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Rinci Tata Ruang Provinsi
205 Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai pada Wilayah Sungai Lintas Daerah Kabupaten/Kota
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder pada Daerah Irigasi yang Luasnya 1000 Ha - 3000 Ha dan
206 Daerah Irigasi Lintas Daerah Kabupaten/Kota
207 Administrasi Umum Perangkat Daerah
210 Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai pada Wilayah Sungai Lintas Daerah Kabupaten/Kota
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder pada Daerah Irigasi yang Luasnya 1000 Ha - 3000 Ha dan
211 Daerah Irigasi Lintas Daerah Kabupaten/Kota
212 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah
217 Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai pada Wilayah Sungai Lintas Daerah Kabupaten/Kota
226 Pendataan Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana atau Relokasi Program Provinsi
227 Sosialisasi dan Persiapan Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana atau Relokasi Program Provinsi
228 Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana atau Relokasi Program Provinsi
229 Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh dengan Luas 10 (Sepuluh) Ha sampai dengan di Bawah 15 (Lima Belas) Ha
239 Penanganan Gangguan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
261 Pengangkatan Anak antar WNI dan Pengangkatan Anak oleh Orang Tua Tunggal
275 Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya di Luar HIV/AIDS dan NAPZA di dalam Panti
325 Penerbitan Perpanjangan IMTA yang Lokasi Kerja lebih dari 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Mogok Kerja, dan Penutupan Perusahaan yang
326 Berakibat/Berdampak pada Kepentingan di 1 (satu) Daerah Provinsi
Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP), Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), dan
327 Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK)
328 Penyelenggaraan Pengawasan Ketenagakerjaan
358 Pelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) pada Lembaga Pemerintah Kewenangan Provinsi
359 Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial, dan Ekonomi pada Organisasi Kemasyarakatan Kewenangan Provinsi
Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan yang melibatkan para Pihak Lingkup Daerah Provinsi dan Lintas Daerah
360 Kabupaten/Kota
361 Penguatan dan Pengembangan Lembaga Penyedia Layanan Perlindungan Perempuan Kewenangan Provinsi
Penguatan dan Pengembangan Lembaga Penyedia Layanan Peningkatan Kualitas Keluarga dalam Mewujudkan KG dan Hak Anak
362 Kewenangan Provinsi
363 Pengumpulan, Pengolahan Analisis dan Penyajian Data Gender dan Anak dalam Kelembagaan Data di Tingkat Daerah Provinsi
364 Pelembagaan PHA pada Lembaga Pemerintah, Non Pemerintah, dan Dunia Usaha Kewenangan Provinsi
365 Pencegahan Kekerasan terhadap Anak yang Melibatkan para Pihak Lingkup Daerah Provinsi dan Lintas Daerah Kabupaten/Kota
366 Penyediaan Layanan bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus yang Memerlukan Koordinasi Tingkat Daerah Provinsi
380 Penyediaan Infrastruktur dan Seluruh Pendukung Kemandirian Pangan pada berbagai Sektor sesuai Kewenangan Daerah Provinsi
Penyediaan dan Penyaluran Pangan Pokok atau Pangan Lainnya sesuai dengan Kebutuhan Daerah Provinsi dalam rangka
381 Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
382 Pengelolaan dan Keseimbangan Cadangan Pangan Provinsi
383 Promosi Pencapaian Target Konsumsi Pangan Perkapita/Tahun sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi melalui Media Provinsi
385 Pelaksanaan Pengawasan Keamanan Pangan Segar Distribusi Lintas Daerah Kabupaten/Kota
391 Pelaksanaan Pengawasan Keamanan Pangan Segar Distribusi Lintas Daerah Kabupaten/Kota
405 Pengumpulan Limbah B3 Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
406 Pembinaan dan Pengawasan Izin Lingkungan dan Izin PPLH yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Provinsi
Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Lingkungan Hidup untuk Lembaga Kemasyarakatan Tingkat Daerah
407 Provinsi
408 Penyelesaian Pengaduan Masyarakat di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Provinsi
438 Fasilitasi Kerja Sama antar desa yang Menjadi Kewenangan Provinsi
454 Pelaksanaan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas untuk Jaringan Jalan Provinsi
456 Penyediaan Angkutan Umum untuk Jasa Angkutan Orang dan/atau Barang Antar Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
457 Penerbitan Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang dalam Trayek Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
Penerbitan Izin Penyelenggaraan Angkutan Taksi yang Wilayah Operasinya Melampaui Lebih dari 1 (satu) Daerah
458 Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
492 Pendidikan dan Latihan Perkoperasian bagi Koperasi yang Wilayah Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
493 Pengembangan Usaha Kecil dengan Orientasi Peningkatan Skala Usaha Menjadi Usaha Menengah
501 Penetapan Pemberian Fasilitas/Insentif dibidang Penanaman Modal yang Menjadi Kewenangan Daerah Provinsi
503 Penyelenggaraan Promosi Penanaman Modal yang Menjadi Kewenangan Daerah Provinsi
505 Penanaman Modal yang Menurut Ketentuan Peraturan Perundangan-Undangan Menjadi Kewenangan Daerah Provinsi
506 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang Menjadi Kewenangan Daerah Provinsi
Urusan Pengelolaan Data dan Informasi Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal yang Terintegrasi pada Tingkat Daerah
507 Provinsi
508 Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
515 Penyadaran, Pemberdayaan, dan Pengembangan Pemuda dan Kepemudaan Kewenangan Provinsi
516 Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Pendidikan pada Jenjang Pendidikan yang Menjadi Kewenangan Daerah Provinsi
522 Penetapan Pola Hubungan Komunikasi Sandi antar Perangkat Daerah Provinsi
523 Pengelolaan Kebudayaan yang Masyarakat Pelakunya Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
524 Pembinaan Lembaga Adat yang Penganutnya Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
533 Pengelolaan Kebudayaan yang Masyarakat Pelakunya Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
534 Pelestarian Kesenian Tradisional yang Masyarakat Pelakunya Lintas Kabupaten/Kota dalam Daerah Provinsi
551 Pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam Koleksi Daerah di Daerah Provinsi
556 Pengelolaan Simpul Jaringan dalam Sistem Informasi Kearsipan Nasional Tingkat Provinsi
557 Pemusnahan Arsip dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi yang Memiliki Retensi di Bawah 10 Tahun
565 Pengelolaan Ruang Laut Sampai Dengan 12 Mil di Luar Minyak dan Gas Bumi
566 Penerbitan Izin Pemanfaatan Ruang Laut di Bawah 12 Mil di Luar Minyak dan Gas Bumi
572 Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sampai dengan 12 Mil
573 Penerbitan Izin Usaha Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
574 Pembinaan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan bagi Usaha Pengolahan dan Pemasaran Skala Menengah dan Besar
575 Penyediaan dan Penyaluran Bahan Baku Industri Pengolahan Ikan Lintas Daerah Kabupaten/ Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
582 Pembinaan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan bagi Usaha Pengolahan dan Pemasaran Skala Menengah dan Besar
598 Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sampai dengan 12 Mil
604 Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sampai dengan 12 Mil
608 Pengelolaan Ruang Laut Sampai Dengan 12 Mil di Luar Minyak dan Gas Bumi
609 Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sampai dengan 12 Mil
618 Penetapan Tanda Daftar Usaha Pariwisata Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
619 Pemasaran Pariwisata Dalam dan Luar Negeri Daya Tarik, Destinasi dan Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi
621 Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tingkat Lanjutan
700 Penerapan Persyaratan Teknis Sertifikasi Zona/Kompartemen Bebas Penyakit dan Unit Usaha Produk Hewan
710 Pengelolaan Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan, Tumbuhan, dan Mikro Organisme Kewenangan Provinsi
Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Pakan Ternak, Bahan Pakan, serta Pakan Kewenangan
711 Provinsi
Pengendalian dan Pengawasan Penyediaan dan Peredaran Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Pakan Ternak serta Pakan
712 Kewenangan Provinsi
713 Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
737 Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Pakan
Pengendalian dan Pengawasan Penyediaan dan Peredaran Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Pakan Ternak serta Pakan
738 Kewenangan Provinsi
739 Pengelolaan Rencana Tata Hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kewenangan Provinsi
743 Pelaksanaan Pengolahan Hasil Hutan Kayu dengan Kapasitas Produksi <6000 m3/Tahun
Perlindungan Tumbuhan dan Satwa Liar yang Tidak Dilindungi dan/atau Tidak Masuk dalam Lampiran (Appendix) CITES
744 (Convension On International Trade In Endangered Species) untuk Kewenangan Daerah Provinsi
745 Pengelolaan Kawasan Bernilai Ekosistem Penting, Daerah Penyangga Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam
746 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
747 Pelaksanaan Pengelolaan DAS Lintas Daerah Kabupaten/Kota dan dalam Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
764 Rencana Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan kecuali pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
768 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
777 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
787 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
788 Pelaksanaan Pengelolaan DAS Lintas Daerah Kabupaten/Kota dan dalam Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
798 Rencana Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan kecuali pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
803 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
810 Pengelolaan Rencana Tata Hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kewenangan Provinsi
811 Rencana Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan kecuali pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
816 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
823 Pengelolaan Rencana Tata Hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kewenangan Provinsi
826 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
843 Rencana Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan kecuali pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
846 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
847 Pelaksanaan Pengelolaan DAS Lintas Daerah Kabupaten/Kota dan dalam Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
859 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
866 Rencana Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan kecuali pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
869 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
880 Penyelesaian Pengaduan Masyarakat di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Provinsi
881 Pelaksanaan Pengelolaan DAS Lintas Daerah Kabupaten/Kota dan dalam Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
892 Pelaksanaan Pengelolaan DAS Lintas Daerah Kabupaten/Kota dan dalam Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
900 Rencana Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan kecuali pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
903 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
904 Pelaksanaan Pengelolaan DAS Lintas Daerah Kabupaten/Kota dan dalam Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
916 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
925 Pengelolaan Rencana Tata Hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kewenangan Provinsi
926 Rencana Pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan kecuali pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
930 Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan Provinsi dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kehutanan
939 Penetapan Zona Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah dalam Daerah Provinsi
940 Penatausahaan Izin Pengeboran, Izin Penggalian, Izin Pemakaian, dan Izin Pengusahaan Air Tanah dalam Daerah Provinsi
953 Penatausahaan Izin Pengeboran, Izin Penggalian, Izin Pemakaian, dan Izin Pengusahaan Air Tanah dalam Daerah Provinsi
Penatausahaan Izin Usaha Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri pada
954 Wilayah Izin Usaha Pertambangan Daerah yang Berada dalam 1 (satu) Daerah Provinsi termasuk Wilayah Laut sampa
Penatausahaan Izin, Pembinaan, dan Pengawasan Usaha Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain dengan
955 Kapasitas Penyediaan sampai dengan 10.000 (sepuluh ribu) Ton Per Tahun
Penatausahaan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Non Badan Usaha Milik Negara dan Penjualan Tenaga Listrik serta
956 Penyewaan Jaringan kepada Penyedia Tenaga Listrik dalam Daerah Provinsi
957 Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
967 Pembangunan dan Pengelolaan Pusat Distribusi Regional dan Pusat Distribusi Provinsi serta Pasar Lelang Komoditas
968 Menjamin Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting di Tingkat Daerah Provinsi
Pengendalian Harga, Informasi Ketersediaan Stok Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting pada Pelaku Usaha Distribusi
969 Barang Lintas Kabupaten/Kota yang Terintegrasi dalam Sistem Informasi Perdagangan
Penyelenggaraan Promosi Dagang melalui Pameran Dagang dan Misi Dagang bagi Produk Ekspor Unggulan yang terdapat pada
970 lebih dari 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota dalam Provinsi
971 Pelaksanaan Perlindungan Konsumen di Seluruh Daerah Kabupaten/Kota
972 Pelaksanaan Pengujian dan Sertifikasi Mutu Produk di Seluruh Daerah Kabupaten/Kota
973 Pelaksanaan Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa di Seluruh Daerah Kabupaten/Kota
1008 Administrasi Keuangan dan Operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
1101 Analisis Data dan Informasi Pemerintahan Daerah Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah
1104 Koordinasi Perencanaan Bidang Perekonomian dan SDA (Sumber Daya Alam)
1118 Pengelolaan Data dan Implementasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah Lingkup Keuangan Daerah
1245 Penelitian dan Pengembangan Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan
1277 Perumusan Kebijakan Teknis dan Pemantapan Pelaksanaan Bidang Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan
Perumusan Kebijakan Teknis dan Pemantapan Pelaksanaan Bidang Pendidikan Politik, Etika Budaya Politik, Peningkatan
1278 Demokrasi, Fasilitasi Kelembagaan Pemerintahan, Perwakilan, dan Partai Politik, Pemilihan Umum/Pemilihan Umum
1279 Perumusan Kebijakan Teknis dan Pemantapan Pelaksanaan Bidang Pemberdayaan dan Pengawasan Organisasi Kemasyarakatan
1280 Perumusan Kebijakan Teknis dan Pemantapan Pelaksanaan Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya
1281 Perumusan Kebijakan Teknis dan Pelaksanaan Pemantapan Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Sosial
c. Kebijakan Umum
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai Jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal. SPM yang telah ditetapkan
Pemerintah menjadi salah satu acuan bagi pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
untuk menyusun perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyusun rencana pencapaian
SPM yang memuat target tahunan pencapaian SPM dengan mengacu pada atas
waktu pencapaian SPM sesuai dengan Peraturan/keputusan Menteri.
d. Arah Kebijakan
Strategi pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran diwujudkan dalam bentuk
kebijakan-kebijakan dan program-program. Kebijakan merupakan arah/ketentuan yang