Anda di halaman 1dari 14

AKADEMI KEBIDANAN BETANG ASI RAYA

PALANGKA RAYA
Jl. Ir. Soekarno No. 7, Palangka Raya 73111. Telp.(0536) 4200296 Fax.(0536) 4200292
Email : akbid.betara.palangkaraya@gmail.com

CHEKLIST PENATALAKSANAAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR

PETUNJUK PENILAIAN
Nilai 1 (Satu) : Perlu perbaikan
Prosedur keterampilan tidak dikerjakan dengan benar dan tidak berurutan
Nilai 2 (Dua) : Mampu
Prosedur keterampilan dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing
perlu membantu atau mengingatkan
Nilai 3 (Tiga) : Mahir
Prosedur keterampilan dikerjakan sesuai dengan langkah kerja

HARI/TANGGAL :
NAMA PENGUJI :
NO. PESERTA UJIAN DAN NAMA MAHASISWA
1 4
2 5
3 6

No Nomor Peserta
Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5 6
SIKAP DAN PERILAKU
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
3 Teruji memposisikan pasien dengan baik
4 Teruji tanggap terhadap reaksi pasie
5 Teruji sabar dan teliti
KONTEN/ ISI
1 Persiapan Alat dan Bahan
a. Meja resusitasi
b. Sarung tangan steril/ DTT
c. Celemek
d. Handuk/ lampin hangat menyerap keringat 3 lembar
e. Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm dari tubuh
bayi
f. DeLee/ bola karet penghisap (bulb syringe)
g. Peralatan balon dan sungkup :
- Balon resusitasi neonatus dengan katub pengatur
tekanan/ namometer
- Sungkup ukuran bayi aterem dan bayi prematur
h. Stetoskop
i. Sungkup bayi/ nasal canul/ head box
j. Tabung oksigen
k. Selang oksigen
l. Arloji/ jam
m. Termometer axila
n. Plastik bening bersih
o. Kateter orogastrik no 8F

Persiapan Klien
Menjelaskan prosedur tindakan pada orang tua/
keluarga

Pelaksanaan
1 Mengenakan baju penutup atau celemek
Melepas semua perhiasan yang digunakan. yang bersih
Mencuci
2 kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir serta mengeringkan tangan dengan handu/
tissu
3 Memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau
steril
4 Menilai bayi baru lahir dengan pemeriksaan 4
karakteristik berikut secara cepat :
a. Apakah bayi bari lahir umur gestasinya cukup bulan
atau kurang bulan
b. Apakah cairan amnion jernih atau berccampur
mekonium
c. Apakah bayi menangis atau bernafas?
d. Apakah bayi mempuanyai tonus aktif atau tidak?

Keterangan :
Bila jawaban 4 pertanyaan tersebut "iya" tidak
membutuhkan resusitasi dan lanjutkan keperawatan
rutin BBL. Bila salah satu jabawan dari pertanyaan itu
"tidak" maka segera potong tali pusat dan pindahkan
kemeja resusitasi untuk dilakukan tindakan resusitasi
5 Melanjutkan langkah awal resusitasi :
a. Jaga Bayi Tetap Hangat
Alat pemancar panas telah dinyalakan sehingga
tempat meletakkan bayi menjadi hangat. Bayi
diterima dengan menggunakan kain bersih dan
hangat
b. Atur Posisi Bayi
Baringkan bayi telentang dengan kepala dekat
dengan penolong. Posisikan kepala bayi sedikit
ekstensi dengan mengganjal bahu bayi setinggi
3 – 5 cm
c. Isap Lendir
- Miring kankepala bayi sehingga cairan terkumpul
- Gunakan alat penghisap DeLee atau dengan bola
karet penghisap (bulbsyringe), dengan cara (isap
lendir dari mulut 5-6 cm sampai pangkal lidah
terlebih dahulu kemudian isap lendir pada kedua
lubang hidung

d. Keringkan dan Rangsang Taktil


- Tubuh dan keapala bayi dikeringkan dengan
menggunakan handuk atau selimut hangat untuk
mengeringkan air ketuban untuk mencegah
kehilangan suhu tuh melalui evaporasi
- Rangsang taktil dilakukan dengan memilih salah
satu teknik seperti menepuk/ menyentil telapak
kaki atau menggosok punggung/ dada/ tungkai
bayi
- Ganti kain ke-1 yang telah basah dengan kain ke-2
yang kering dibawahnya
- Bila bayi lahir dengan masa gestasi < 28 minggu
dapat menempatkan tubuh bayi, dibawah leher,
didalam kantong plastik bersih dan trasparan tanpa
mengeringkan dahulu untuk mengurangi stres
akibat gosokan
- Selimuti bayi dengan kain kering tersebut, jangan
menutupi muka dan dada agar bisa memantau
pernapasan bayi

e. Atur Posisi Bayi


Atur kembali posisi bayi sedikit ekstensi
f. Lakukan Penilaian Bayi
- Segera nilai usaha napas dengan pemeriksaan
frekuensi jantung sambil diberikan oksigen aliran
bebas dengan menggunakan sungkup/ tangan
yang dibuat sungkup sebanyak 2 L
- Penilaian frekuensi jantung dilakukan dengan
menggunakan stetoskop didaerah kiri dada atau
meraba denyut pangkal tali mpusat. Frekuensi
jantung dihitung dalam 6 detik dikalikan 10
sehingga diperoleh frekunsi jantung dalam 1 menit.
- Bila frekuensi jantung < 100 x/ menit mulai
pemberian Ventilasi Tekanan Posistif (VTP)
- Penilaian warna kulit dilakukan bersama dengan
menilai pernapasan. Bila terdapat sianosis sentral
setelah diberikan oksigen aliran bebas lakukan VTP

6 Lakukan Ventilasi Tekanan Positif (VTP)


a. Pasang sungkup menutupi hidung dan mulut, tepi
dagu tertutup pinggiran sungkup. Hal ini dapt
dilakukan dengan meletakkan sungkup mencakup
dagu dahulu, kemudian menutupi mulut dan hidung.
Bila bentuk sungkup anatomis, posisi bagian
runcing menutupi hidung. Sungkup diletakkan
diwajah dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan
atau jari tengah melingkar sebagian besar sungkup,
sedangkan jari manis dan kelingking mengangkat
dagu kedepan untuk mempertahankan jalan napas
terbuka

b. Berikan ventilasi percobaan sebanyak 2x dan


perhatikan dada bayi mengembang atau tidak. Jika
dada tidak mengembang cek kembali posisi bayi,
posisi sungkup, atau jika masih ada lendir maka
lakukan penghisapan terlebih dahulu
c. Berikan ventilasi 20 - 30 kali dalam 30 detik
- Remas balon resusitasi sebanyak 20 - 30 kali
dalam 30 detik dengan tekanan 20 - 40 cm air
sampai bayi mulai bernafas spontan atau
menangis
- Pastikan dada mengembang saat dilakukan
peremasan, setelah 30 detik lakukan penilaian
ulang napas. Frekuensi jantung bayi dinilai setelah
selesai VTP 30 detik pertama selama 6 detik
dikalikan 10.
Kategori frekuensi jantung :
-- Bila frekuensi jantung >100x/ menit hentikan
VTP dan lanjutkan asuhan pasca resusitasi
(tetap memberikan oksigen aliran bebas
menggunakan sungkup/ head box)
-- Bila frekuensi jantung antar 60 - 100x/menit lanjut
VTP
-- Bila frekuensi jantung < 60x/ menit lanjutkan VTP
dan segera mulai kompresi dada

7 Bila frekuensi jantung < 60x/menit lanjut VTP dan


kompresi dada dengan cara sebagi berikut :
a. Posisi pelaksana kompresi dada menghadap
kedada bayi dan menempatkan posisi kedua
tangannya dengan benar.

b. Kompresi dilakukan 1/3 bagian bawah tulang dada


dibawah garis hayal yang menghubungkan kedua
putting susu bayi atau dengan mengikuti batas tulang
iga dengan jari sampai menemukan xhifoid. Lalu
tempatkan jari - jari sedikit diatas xhifoid

c. Teknik penekanan :
- Teknik ibu jari. Kedua tangan melingkar dada bayi
bagian lateral, ujung ibu jari ditempatkan pada
tulang dada dilokasi kompresi sedangkan jari - jari
tangan menopang punggung bayi. Ujung ibu jari
diletakkan berdampingan, atau pada bayi kecil
kedua ujung ibu jari dapat bertumpuk.
- Teknik dua jari. Ujung jari tengah dan jari telunjuk
atau jari manis dari satu tangan digunakan untuk
melakukan kompresi dada kemudian kedua jari
tegak lurus dinding dada dan lakukan kompresi
dengan ujung - ujung jari tersebut. Tangan yang
lain harus digunakan untuk menopang punggung
bayi sehingga penekanan pada jantung diantara
tulang dada dan tulang belakang dapat lebih
efektif
d. Kecepatan kompresi dada dalam 1 menit dilakukan
90 kompresi dan 30 ventilasi (rasio 3:1) dibagi
dalam 30 detik pertama dengan jumlah 15 kali VTP
dan 45 kali kompresi dada dengan irama VTP dan
kompresi dada : kompresi … kompresi … kompresi
… Pompa/ 1.. kompresi ... kompresi ... kompresi ...
pompa/ 2 ... dst. Setelah 30 detik nilai frekuensi
jantung bayi
(selama menghitung frekuensi jantung, bayi tetap
diberikan oksigen aliran bebas)

8 Ventilasi dengan balon dan sungkup yang lebih lama


dari beberapa menit maka diperlukan pemasangan
kateter orogastrik (no.8F) dan spuit 20 ml untuk
menghindari terjadinya regurgitasi isi lambung

9 Siapkan rujukan jika bayi belum bernapas spontan


sesudah 2 menit resusitasi
- Jelaskan pada ibu apa yang terjadi, apa yang anda
lakukan dan mengapa
- Mintalah keluarga untuk mempersiapkan rujukan
- Teruskan ventilasi selama mempersiapkan rujukan
- Dokumentasi keadaan bayi pada formulir rujukan dan
rekam medik persalinan

Lanjutkan ventilasi, nilai ulang frekuensi jantung setiap


30 detik
- Jika dipastikan denyut jantung bayi tidak terdengar,
lanjutkan ventilasi selama 10 menit dan hentikan
resusitasi jika denyut jantung tetap tidak terdengar
- Jelaskan kepada ibu dan berilah dukungan kepada
ibu serta lakukan pendokumentasian

10 Apabila frekuensi jantung >100x/menit lakukan asuhan


pasca resusitasi dengan melakukan pemantauan vital
sign, pencegahan hipotermi, pencegahan infeksi yang
dikenal dengan S.T.A.B.L.E
a. Sugar (gula darah) dan Safe Care
Langkah untuk menstabilkan kadar gula darah
neonatus adalah pemberian ASI sedini mungkin.
Jika dirumah sakit maka pasang infus pada vena
umbilical dan pemberian cairan elektrolit

b. Temperature
Pantau suhu bayi baru lahir untuk menghindari
hipotermia. Suhu normal BBL 36,5°C - 37,2°C/
37,5°C
c. Airway (jalan nafas)
Pastikan posisi jalan nafas bayi tidak ada sumbatan
kemudian pantau pernafasan bayi sambil tetap
diberikan oksigen aliran bebas
d. Blood Pressure
Pantau laju jantung BBL untuk menghindari
terjadinya syok. Laju jantung normal 120 -160x/
menit
e. Laboratory
Pada bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan
pemeriksaan laboratorium pada neonatus : Hitung
jenis, jumlah leukosit, IT ratio, trombosit, kultur
darah, gula darah, analisis gas darah

f. Emotional Support
Komunikasikan dan berikan dukungan emosional
kepada keluarga tentang kondisi bayi
11 Melakukan dekontaminasi alat dan bahan habis pakai
12 Melepaskan sarung tangan secara terbalik dan mencuci
tangan
13 Dokumentasi
TEKNIK
1 Berkomunikasi dengan pendekatan yang tepat sesuai
dengan kondisi klien
2 Bekerja dengan pencegahan infeksi
3 Bekerja dengan hati - hati dan cermat
4 Menghargai privasi atau budaya klien
5 Bekerja secara sistematis
TOTAL SCORE
NILAI = (TOTAL SCORE/120)*100

Palangka Raya,

Penguji,

(……………………………)
3
3
3
3
3
3

3
3

3
3

3
3

3
3

3
3

3
3

3
3

3
3
3
3
3
120

Anda mungkin juga menyukai