SKRIPSI
Disusun oleh:
FIRMAN ADI WICAKSONO
NIM 112510042
i
MOTTO
Masa depan tidak tergantung pada pekerjaan yang dilakukanya, melainkan pada
orang yang mengerjakannya. (Dr. George Crag)
“Allah SWT akan meninggikan beberapa derajat orang yang diberi ilmu
pengetahuan” (QS : Al Mujaadilah : 11)
“Ilmu adalah hidup. Islam adalah tiangnya iman, barang siapa mengerjakan maka
allah akan menyempurnakan pahalanya dan barang siapa yang belajar kemudian
mengamalkanya maka Allah akan mengajar yang tidak diketahui.” (HR. Baihaqi)
“Ilmu adalah hidup. Islam adalah tiangnya iman. Barangsiapa mengerjakan, maka
Allah akan menyempurnakan pahalanya dan barangsiapa yang belajar kemudian
mengamalkannya maka Allah akan mengajar yang tidak diketahui”
(HR. Baihaqi)
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah S.W.T yang telah memberikan
banyak nikmat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai Tugas Akhir studi
Strata Satu di Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Penulis persembahkan karya sederhana ini untuk:
Ibu “Titik Nasochah” dan Bapak “Bambang Setiyono” terima kasih atas
perjuangan, kasih sayang, dukungan, dan doa yang telah mengiringi setiap
langkahku. Engkaulah alasanku untuk terus melangkah maju. Tanpa engkau,
cita-citaku hanya sebatas mimpi.
Kakak dan Adikku “Muhammad Syarifudin S.Pd, Sofia Paramita S.ST,
Khoerunnisa salsabila”, yang senantiasa memberikan dukungan, semangat,
senyum dan do’anya untuk keberhasilan ini, cinta kalian adalah memberikan
kobaran semangat yang menggebu, terimakasih dan sayang ku untuk kalian.
Sahabatku terima kasih atas bantuan, doa, nasehat, hiburan, dan semangat
yang kamu berikan selama kuliah, aku tak akan melupakan semua yang
telah kamu berikan selama ini. angkatan Civil 11 yang turut membantu
selama ini, “Nurwigianto, Zaini Muhammad, Suherman, Annas Sungging
Wahyu Adi, Gilang Septemara Wijaya, Jamaludin dan semua teman-teman
yang lain” terima kasih atas bantuan kalian, semoga keakraban di antara
Teknik Sipill 2011 selalu terjaga. Hidup Civil 11 !!
“Navisah Ismail S.Pd”, Sebagai tanda cinta kasihku, Surya kecil ini
kuprsembahkan buatmu. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dan
kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam
meneyelesaikan Tugas Akhir ini, semoga engkau pilihan yang terbaik
buatku dan masa depanku.
Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya
persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya sayangi.
Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu
pengetahuan di masa yang akan datang, Aamiinnn.
vi
PRAKATA
hanya kepada Allah Swt. Atas limpahan karunia dan segala kemudahan yang telah
gempa”.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat
diselesaikan.
bangunan sekolah tahan gempa. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak
vii
2. dekan Fakultas Teknik Sipil yang telah memberikan kesempatan kepada
Muhammadiyah Purworejo;
3. ketua Progdi Teknik Sipil yang telah memberikan izin dalam penyusunan
skripsi ini;
yang juga tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas hari-
Penulis berdoa semoga amal baik tersebut mendapat imbalan yang lebih
agung dan mulia dari Allah Swt. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
selanjutnya.
Purworejo, ................................
Peneliti
viii
ABSTRAK
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder.
Objek penelitian ini adalah rumah yang sudah ada atau sudah dibangun diwilayah
Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi
pustaka, observasi dan data pegukuran dilapangan. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah hasil pengukuran di lapangan. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan metode skoring dengan alat bantu berupa program aplikasi
komputer yaitu program SPSS for windows 16.0 dan microsoft excel.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDU…................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iii
PERNYATAAN...................................................................................... .... iv
MOTTO.................................................................................................. .... v
PERSEMBAHAN................................................................................... .... vi
PRAKATA.............................................................................................. .... vii
ABSTRAK.............................................................................................. .... ix
DAFTAR ISI........................................................................................... .... x
DAFTAR GAMBAR............................................................................. . .... xii
DAFTAR TABEL................................................................................ ... .... xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiv
x
B. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 47
C. Hipotesis ...................................................................................... 48
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
bangunan yang berpotensi mengalami kerusakan pada saat terjadinya gempa dan
bangunan, untuk itu dibutuhkan suatu bangunan yang tahan terhadap getaran
rumah sederhana tahan gempa selain itu umur bangunan yang sudah lama akan
sederhana ini akan mengakibatkan kerusakan yang parah pada bangunan tersebut
apa bila terjadi gempa yang besar dan sangat beresiko menimbulkan korban jiwa
pada konstruksi yang digunakan apakah sudah sesuai dengan standar bangunan
rumah sederhana tahan gempa atau belum, karena kecamatan ini berada di
1
2
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
Agar penulisan ini tidak terlalu luas sehingga menyimpang dari tujuan
2006
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
lebih memperhatikan bangunan rumah tinggal yang tidak layak huni untuk
A. Kajian Teori
1. Umum
Dalam penelitian ini obyek yang diteliti yaitu bangunan rumah tinggal
pertanyaan.
Dasar teori ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan analisis dan
penelitian. Landasan teori tersebut dikumpulkan dari berbagai jurnal dan buku
4
5
2. Gaya Gempa
a. Pengertian Gempa
yang berasal bawah atau dasar permukaan bumi dan bisa juga disebabkan
adanya letusan gunung api. Gempa bumi yang terjadi di berbagai wilayah
Padaprinsipnyagayagempabekerjasebandingdenganberatmassabangun
an dandapatdirumuskandenganhukumNewton;
F=m.a(m=massabangunan,a =
percepatanyangdihasilkan).Sehinggasemakinberatmassabangunansemakin
besargayagempayangbekerjapadabangunantersebut.Halinisangatberpengar
1) GayaVertikal
2) Gaya Horizontal
bangunan
terhadappergerakantanahpermukaanakibatgempa.Gayagempayangterjadip
berikut :
…………………………………… 1
Dengan :
sebagai berikut.
(a) Gayagempapadabangunan(F)berbandinglurusdenganmassabangunan(m)
danpercepatantanah(a)akibatgempa.Besaranmassabangunanataupercepa
tan
gerakantanah,berakibatpadabesarangayagempayangterjadipadabanguna
n.
7
(b) Percepatangerakantanah(a)akibatgempabumi,dipengaruhiolehkondisige
ologis tanahsesuaizonagempa.Bangunanrumah
tinggalyangberadapadazonarawangempaakanmemilikipercepatanperger
akantanahyanglebihbesar.
dari tekanan lempengan yang saling bertemu, semakin lama tekanan itu
ujung lempengan yang bertemu tidak dapat ditahan lagi dan terjadilah
patahan pada bagian lempengan yang bertemu, pada saat itu terjadi
bumi. Gempa bumi akan terjadi bila energi yang dilepas mencapai 1020 –
1030 Fsg.
1) Berdasarkan Penyebabnya
a) Gempa Tektonik
bergeser.
b) Gempa Vulkanis
tambang. Biasanya terjadi di bekas goa goa tambang dan bekas sungai
bawah tanah.
a) Makroseisme
menggunakan alat.
b) Mikroseisme
gempa.
d. Gelombang Gempa
keseluruh bagian dalam bumi dan melalui permukaan bumi akibat adanya
lapisan batuan yang patah secara tiba – tiba atau adanya ledakan.
Gelombang utama gempa bumi terdiri dari dua macam sebagai berikut.
11
bagian dalam bumi dan biasanya disebut free wave karena dapat
a) Gelombang Primer
Sumber : http://koboijonggol.blogspot.co.id/2011/11/gelombang-gempa-
seismic-wave.html
12
b) Gelombang Sekunder
Sumber : http://koboijonggol.blogspot.co.id/2011/11/gelombang-
gempa-seismic-wave.html
berikut.
13
a) Gelombang Love
pada Gambar. 3
b) Gelombang Rayleigh
Sumber : http://koboijonggol.blogspot.co.id/2011/11/gelombang-
gempa-seismic-wave.html
14
Sumber : http://koboijonggol.blogspot.co.id/2011/11/gelombang-
gempa-seismic-wave.html
BANGUNAN BANGUNAN
SIMETRIS
CELAH DILATASI
BANGUNAN
± 10 CM BANGUNAN
SIMETRIS
SIMETRIS
bangunan simetris
Tahun 2006
b. Pondasi
dinding penyekat juga dibuat menerus. Bila pondasi terdiri dari batukali
Pondasi batu kali biasanya hanya dipakai untuk kontruksi yang tidak
berat, seperti pagar, rumah tinggal sederhana yang tidak bertingkat. Pondasi
ini dibuat menerus untuk pondasi dinding. Seluruh beban atap/ beban
c. Sloof
diterima pertama kali oleh sloof. Sangat penting untuk memastikan sloof
tidak bergeser dan terlepas dari pondasi, karena hal ini dapat
utama untuk balok sloof atau balok pengikat pondasi minimum Ɵ12 mm,
18
15 cm.
d. Dinding
Dinding adalahbagian yang lemah dan tidak dapat menahan beban. Pada
saat terjadi getaran gempa, dinding adalah salah satu bagian yang paling
rentan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka luasan dinding harus dibatasi.
dinding mempunyai luasan lebih besar dari 9 m², maka harus dipasang
adalah material bata dan adukan pasangan beton. Material bata harus
benar dari segi bentuk dan ukuran, tidak mudah patah atau pecah, sudut-
19
sudutnya siku, bebas dari debu dan kotoran yang menempel, bila diketuk
dengan benda keras berbunyi nyaring. Sesaat sebelum dipakai bata harus
dibasahi dulu dengan air dengan merendamnya 2-8 menit dalam air
pada adukan, volume yang besar dan permukaan yang luas memberikan
peluang yang semakin besar bagi terjadinya keretakan. Acian yang terlalu
tebal juga menyebabkan keretakan. Tebal acian yang baik 0,5 cm sampai
dengan 1 cm. Tembok yang diplester harus dibasahi dengan sikat untuk
Beton dan baja tulangan untuk rangka pengaku dinding dari beton
bagian semen, 2 bagian pasir dan 3 bagian kerikil serta ½ bagian air,
2. Bahan pasir dan kerikil harus bersih dan air pencampur tidak boleh
mengandung lumpur.
(beton molen).
5. Diameter tulangan utama untuk balok lintel, ring balok dan kolom
f. Rangka Atap
struktural dari sebuah bangunan dan tidak boleh dianggap remeh. Apabila
terjadi getaran gempa, rangka atap akan mudah runtuh dan sangat
Pemasangan rangka atap pada balok beton atau ring balok harus
pekerja malas untuk membuat lubang pada kayu, padahal cukup dengan
10 cm, dan jumlah paku yang digunakan minimum 4 buah paku dengan
a) Retak halus (lebar celah lebih kecil dari 0,075 cm) pada plasteran.
a) Retak kecil (lebar celah antara 0,075 – 0,6 cm) pada dinding.
b) Plasteran berjatuhan.
sebagainya.
berkurang.
mengosongkan bangunan.
a) Retak besar (lebar celah lebih besar dari 0,6 cm) pada dinding.
sebagian.
5) Kerusakan total
1) Perbaikan arsitektur
lain – lain.
lain.
h) Mengecat ulang.
2) Restorasi (restoration)
berikut.
dalam retak – retak kecil yang terjadi pada dinding pemikul beban,
3) Perkuatan (Strengthening)
sebagai berikut.
sebagai berikut.
(3) Beda kekakuan yang menyolok antara lantai yang satu dengan
yang lainnya.
bukaan-bukaan.
a) Untuk retak kecil (retak dengan lebar celah antara 0,075 cm dan 0,6
cm, yaitu :
(1) plesteran lama di sekitar retak dikupas lalu retak tersebut diisi
0,6 cm.
Ciptakarya
33
b) Untuk retak yang besar (retak yang mempunyai lebar celah lebih
(1) Plesteran lama di sekitar retak dikupas lalu retak tersebut diisi
(2) Setelah celah rapat, pada bagian bekas retakan dipasang kawat
pasir.
Gambar 17. Perbaikan retak pada dinding dengan lebar > 0,6 cm.
Ciptakarya
34
roboh:
yang baru,
35
dengan yang baru yang memiliki kekuatan tarik sama dengan yang
terpasang,
h) Lakukan cor beton baru dengan mutu yang sama dengan mutu
Ciptakarya
Ciptakarya
yang baru,
e) tulangan sengkang yang rusak pada balok dan kolom diganti dengan
terpasang,
h) Lakukan cor beton baru dengan mutu yang sama dengan mutu
Ciptakarya
39
Ciptakarya
Ciptaka Karya
40
Ciptakarya
41
5. Pengambilan Data
a. Kuesioner
tertulis yang ditujukan kepada responden dan diisi sendiri oleh responden.
akan dicapai atau hipotesis yang akan diuji dengan kuesioner merupakan
diharapkan.
3) Merancang Kuesioner
h) Kalimat yang singkat, instruksi yang jelas, dicetak dengan huruf tebal
4) Menguji kuisioner
5) Komunikasi Awal
b. Observasi
pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan
diamati.
mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan
maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid secara konstruk dan tidak bisa
menganalisis yaitu dengan mengkorelasi skor butir dengan skor total pada
setiap variabel. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan
ΝΣXY ΣX ΣY
rXY ………………. 2
NΣX X NΣY Y
45
Dengan keterangan :
= Skor total
= Skor butir
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N =Jumlah sempel
Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta
yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat
7. Uji Reliabilitas
program SPSS for Windows 16.0 program uji keandalan alpha cronbach. Adapun
1 ………………. 3
1
Dengan keterangan :
= Varians total.
46
sekurang-kurangnya 0,7”.
47
B. Tinjauan Pustaka
ketentuan standar bangunan rumah sederhana gempa tahun 2006. Pada bab ini
Menurut DR. A.J. Katili 10% dari gejala-gejala gempa yang terjadi di
dunia berasal dari Indonesia. Daerah papasan (Shelf) sunda dan Sahul tidak
termasuk daerah gempa, karena daerah ini kompak dan stabil, kedua paparan ini
disebut juga region non seismic. Tetapi daerah-daerah seperti laut Kalimantan
Jaya, Laut-laut Maluku dan Banda termasuk dalam daerah yang aktif akan
terjadinya gempa.
digolongkan dalam beberapa tipe atau penyebab. Penyebab utama adalah disain
struktur yang tidak memenuhi syarat bangunan tahan gempa, dapat disebabkan
oleh peraturan yang tidak memadai, ataupun tidak menerapkan konsep bangunan
dengan dinding dari lumpur (mud brick) tanpa perkuatan di beberapa negara
tertentu. Bangunan dinding kayu tipis dengan rangka kayu tanpa skor (bracing)
dan atap dari genteng yang berat seperti di Jepang dan Pulau jawa.
Gempa dan Metode Perbaikan Elemen Struktur Pasca Gempa, menuliskan bahwa
pada masa lalu banyak bangunan mengalami kerusakan akibat gempa. Beberapa
contoh dari perbaikan dan/atau perkuatan dari gedung beton bertulang telah
penelitian ini yaitu perbaikan setempat meliputi perbaikan join balok-kolom serta
perbaikan join fondasi-kolom. Metode yang diusulkan serta hasil yang diperoleh
kekakuan serta disipasi energi dari elemen struktur yang ditinjau. Teknik
C. Rumusan Hipotesis
Dari kajian literatur yang telah disusun, maka dapat dibuat suatu hipotesis
dengan standar nasional indonesia untuk bangunan rumah sederhana tahan gempa.
49
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada tahap ini perlu disiapkan hal – hal yang penting sehubungan
analisis yang tepat dan dapat digunakan sebagai reverensi untuk kegiatan
berikutnya, subyek yang akan diteliti pada tugas akhir ini adalah bangunan
A. Desain Penelitian
diperoleh.
1. Tempat penelitian
Kecamatan Kutoarjo. Lokasi ini diambil karena letaknya tidak terlalu jauh
dari pesisir pantai yang memiliki kemungkinan besar untuk terjadi gempa
yang besar.
2. Waktu Penelitian
berhubungan dengan lamanya proses penelitian mulai dari awal sampai akhir
1. Populasi
Kecamatan Kutoarjo.
2. Sampel
oleh populasi, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
penelitian ini sampel yang akan diambil sebanyak 4 sempel setiap desanya.
52
D. Pengumpulan Data
mengumpulkan data, siapa Sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis
Sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh apakah data diperoleh
dari Sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari Sumber tidak
langsung dari obyek yang diteliti. Untuk memperoleh data primer ini dapat
a. Kuisioner
b. Observasi
yang diteliti untuk memperoleh data fisik dari sampel, data ini dapat
c. Wawancara
Sumber yang sudah ada yaitu dari penelitian yang telah dilakukan oleh
oranglain, dari buku – buku , dan lainnya. dalam penelitian ini data – data
E. Instrumen Penelitian
2. Menyusun data dari responden yang dibutuhkan untuk penelitian yaitu dari
obyek penelitian dan dari literatur – literatur terkait ataupun teori yang
4. Memberi dua pilihan pada daftar pertanyaan – pertanyaan yang ada pada
F. Analisis Data
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa
tahan gempa dar sesuai (S) sampai dengan tidak sesuai (TS), digunakan
௨௦௧௧ି௨௦௧ௗ
Jarak interval (i) =
௨௦௧௩
56
G. Bagan Alir
MULAI
Studi Literatur
Tidak Lengkap
Analisa
Data
Lengkap
Hasil
Kesimpulan
Selesa
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Tabel. 3
Daftardesa
NO Nama Desa Sampel NO Nama Desa Sampel
1 Kaligesing 4 10 Semawung Kembaran 4
2 Karangwuluh 4 11 Semawung daleman 4
3 Karangrejo 4 12 Sidarum 4
4 Katerban 4 13 Sukoharjo 4
5 Kebundalem 4 14 Suren 4
6 Kepuh 4 15 Tepus Kulon 4
7 Kiyangkongrejo 4 16 Tepus Wetan 4
8 Pacor 4 17 Tursino 4
9 Pringgowijayan 4 18 Tungtung Pait `4
57
58
Lanjutan tabel 3
19 Wirun 4 24 Bandungrejo 4
20 Kuwurejo 4 25 Tunggorono 4
21 Majir 4 26 Purwosari 4
22 Bayem 4 27 Kemadu 4
23 Kutoarjo 4
Jumlah total sampel : 108
bagian tembok hingga bagian atap rumah. Kalau kita perhatikan dari segi
balok kayu.
sama sekali
Tabel. 4
Kisi-kisi Instrumen
No
No Pertanyaan
butir
b. Ukuran Pondasi
1) Tinggi ( T ) ≥ 60 cm A2
2) Lebar bawah ( B' ) ≥ 60 cm A3
3) Lebar atas ( B ) ≥ 30 cm A4
4) Kedalaman dari muka tanah ( T' ) ≥ 60 cm A5
struktur rumah tinggal dengan pedoman rumah sederhana tahan gempa sebagai
berikut berikut.
Tabel. 5
Uji Validitas Instrumen
Item-Total Statistics
Lanjutan Tabel 5
bahwa dari 36 item memiliki nilai validitas tertinggi yaitu 0,965 dan nilai
Tabel. 6
Reliability Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.981 36
Sumber : Data Perhitungan
64
yaitu 0,981 yang berarti nilai reliabilitas > 0,7. Maka dapat disimpulkan
Tabel. 7
Persentase Tanggapan Responden
No. Tanggapan Responden Persentase Jawaban Responden
Soal KS S TS KS S TS
A1 63 37 8 58% 34% 7%
A2 69 39 0 64% 36% 0%
A3 76 32 0 70% 30% 0%
A4 85 23 0 79% 21% 0%
A5 78 30 0 72% 28% 0%
A6 21 57 30 19% 53% 28%
A7 48 30 30 44% 28% 28%
A8 6 72 30 6% 67% 28%
A9 76 2 30 70% 2% 28%
A10 19 59 30 18% 55% 28%
A11 60 17 31 56% 16% 29%
A12 60 40 8 56% 37% 7%
A13 63 37 8 58% 34% 7%
A14 43 57 8 40% 53% 7%
A15 100 0 8 93% 0% 7%
A16 28 72 8 26% 67% 7%
A17 71 27 10 66% 25% 9%
A18 12 21 75 11% 19% 69%
Lanjutan Tabel
A19 12 7 18 78 11% 17% 72%
A20 20 10 78 19% 9% 72%
A21 30 0 78 28% 0% 72%
65
dan persentase.
66
100%
90%
80%
Persentase Kesesuaian
70%
60%
40% Sesuai
Tidak Sesuai
30%
20%
10%
0%
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
A17
A18
Butir Instrumen Pertanyaan
90%
80%
70%
Persentase Kesesuaian
60%
50%
Kurang Sesuai
40% Sesuai
30% Tidak Sesuai
20%
10%
0%
A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36
Butir Instrumen Pertanyaan
ini.
rumah (79%) lebar atas pondasi kurang sesuai karena kurang dari
11. Sebanyak 17 rumah (16%) jarak begel pada sloof sudah sesuai,
60 rumah (56%) jarak begel pada sloof kurang sesuai karena lebih
perkuatan.
15. Sebanyak 0 rumah (0%) jumlah tulangan pokok pada kolom yang
(9%) jarak begel pada kolom yang digunakan tidak sesuai karena
18. Sebanyak21 rumah (19%) dimensi balok lintel dengan tinggi yang
19. Sebanyak 18 rumah (17%) dimensi balok lintel dengan lebar yang
21. Sebanyak 0 rumah (0%) jumlah tulangan pokok pada balok lintel
22. Sebanyak 22 rumah (20%) diameter begel pada balok lintel yang
23. Sebanyak 11 rumah (10%) jarak begel pada balok lintel yang
rumah (72%) jarak begel pada balok lintel yang digunakan tidak
24. Sebanyak 73 rumah (63%) dimensi ring balok dengan tinggi yang
perkuatan.
25. Sebanyak 38 rumah (35%) dimensi ring balok dengan lebar yang
perkuatan.
27. Sebanyak 2 rumah (2%) jumlah tulangan pokok pada ring balok
29. Sebanyak 14 rumah (13%) jarak begel pada ring balok sudah
sesuai, 66 rumah (61%) jarak begel pada ring balok kurang sesuai
perkuatan.
30. Sebanyak 5 rumah (5%) kolom praktis pada luasan dinding sudah
perkuatan.
76
32. Sebanyak 21 rumah (19%) jarak angkur antara pondasi dan sloof
B. Analisis Data
sampelnya adalah 108 rumah dengan1 Desa diambil 4 sampel rumah yang
Dari data hasil penelitian dideskripsikan dalam skor tertinggi dan skor
3, maka didapat jumlah skor tertinggi 108 dan jumlah skor terendah 36. Dari
= 24
Tabel 8
1) Nilai frekuensi = 20
Pr = 100
= 100 = 18,52%
2) Nilai frekuensi = 52
Pr = 100
= 100 = 48,15%
3) Nilai frekuensi = 36
Pr = 100
= 100 = 18,52%
Dari data tabel 8 juga dapat disajikan dalam bentuk grafik histogram
seperti pada diagram frekuensi dan diagram persentase sebagai berikut ini.
85
70
60
52
50
40 36
30
20
20
10
Frekuensi
Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai
33,33%
18,52%
48,15%
(33,33%). Hal ini didukung data-data pada tabel 8 dan gambar diagram
gempa yang memiliki kategori sesuai yaitu 33,33%, kategori kurang sesuai
diteliti masih kurang dari setengah yang masuk kategori sesuai dengan
persentase 33,33%.
rendah dibandingkan yang masuk kategori kurang sesuai dan tidak sesuai
tahun 2006.
tulangan yang baru untuk balok baru, bersihkan beton dari debu
87
pengecoran.
baru untuk kolom baru, bersihkan beton dari debu yang akan
kembali dan yang rusak atau putus diganti dengan yang baru, dan,
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil
B. Saran
89
90
jatuhnya korban.
DAFTAR PUSTAKA
Direktur Jendral Cipta Karya 2006. Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan
Gedung Tahan Gempa Dilengkapi Dengan Metode Dan Cara Perbaikan
Kerusakan. Jakarta.
LAMPIRAN 1
SKORING
Nomor :
No Pertanyaan Nilai Sesuai Kurang Tidak
b. Ukuran Pondasi
1) Tinggi ( T ) ≥ 60 cm
2) Lebar bawah ( B' ) ≥ 60 cm
3) Lebar atas ( B ) ≥ 30 cm
4) Kedalaman dari muka tanah ( T' ) ≥ 60 cm
LAMPIRAN 2
93
98
LAMPIRAN 3
103
94
LAMPIRAN 4