Anda di halaman 1dari 12

SALINAN

SALINAN

GUBERNUR PROVINSI
GUBERNUR PROVINSI DAERAH
DAERAH KHUSUS
KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI
PROVINSI DAERAH
DAERAH KHUSUS
KHUSUS
IBUKOTA
IBUKOTA JAKARTA
JAKARTA

NOMOR 4141TAHUN
NOMOR TAHUN 2016
2016

TENTANG
TENTANG

RENCANA INDUK
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN PRASARANA
PRASARANA DAN
DAN SARANA
SARANA
PENGELOLAAN
PENGELOLAAN AIR
AIR LIMBAH
LIMBAH DOMESTIK
DOMESTIK

DENGAN
DENGAN RAHMAT
RAHMAT TUHAN YANG MAHA
TUHAN YANG MAHA ESA
ESA

GUBERNUR
GUBERNUR PROVINSI
PROVINSI DAERAH
DAERAH KHUSUS
KHUSUS IBUKOTA
IBUKOTA JAKARTA,
JAKARTA,

Menimbang :: a.
Menimbang a. bahwa
bahwa berdasarkan
berdasarkan Peraturan
Peraturan Gubernur
Gubernur Nomor
Nomor 122
122 Tahun
Tahun
telah diatur
2005 telah
2005 mengenai Pengelolaan
diatur mengenai Air Limbah
Pengelolaan Air Domestik
Limbah Domestik
di
di Provinsi
Provinsi Daerah
Daerah Khusus
Khusus Ibukota
Ibukota Jakarta;
Jakarta:

b.
b. bahwa
bahwa Master
Master Plan
Plan Pengelolaan
Pengelolaan Air Limbah Domestik
Air Limbah Domestik di di
Provinsi Daerah
Provinsi Daerah Khusus
Khusus Ibukota
Ibukota Jakarta
Jakarta telah
telah disusun
disusun pada
pada
tahun 2012
tahun 2012 dan
dan dalam
dalam rangka
rangka mendukung
mendukung Program
Program National
National
Capital Integrated
Capital Integrated Coastal
Coastal Development
Development (NCICD) serta
(NCICD) serta
peningkatan pelayanan air limbah domestik di Provinsi Daerah
peningkatan pelayanan air limbah domestik di Provinsi Daerah
Khusus Ibukota
Khusus Ibukota Jakarta
Jakarta diperlukan
diperlukan percepatan
percepatan pengelolaan
pengelolaan
air
air limbah
limbah domestik;
domestik,

c.
c. bahwa
bahwa berdasarkan
berdasarkan pertimbangan
pertimbangan sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud
dalam huruf
dalam huruf a a dan
dan huruf
huruf bb serta
serta untuk
untuk melaksanakan
melaksanakan
ketentuan Pasal 50
ketentuan Pasal 50 Peraturan
Peraturan Daerah
Daerah Nomor
Nomor 1 1 Tahun
Tahun 2012
2012
tentang
tentang Rencana
Rencana Tata
Tata Ruang Wilayah 2030,
Ruang Wilayah 2030, perlu
perlu menetapkan
menetapkan
Peraturan Gubernur
Peraturan Gubernur tentang
tentang Rencana
Rencana IndukInduk Pengembangan
Pengembangan
Prasarana dan
Prasarana dan Sarana
Sarana Pengelolaan
Pengelolaan Air Limbah Domestik;
Air Limbah Domestik,

Mengingat
Mengingat : 1. Undang-Undang
. Undang-Undang Nomor
Nomor 17
17 Tahun
Tahun 2003
2003 tentang
tentang Keuangan
Keuangan

Negara;
Negara,

2.
2. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 2525 Tahun
Nomor Tahun 2004
2004 tentang
tentang Sistem
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
Perencanaan Pembangunan Nasional:

3.
3. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 26
Nomor 26 Tahun
Tahun 2007
2007 tentang
tentang Penataan
Penataan
Ruang;
Ruang,
4. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor
Nomor 29
29 Tahun
Tahun 2007
2007 tentang
tentang Pemerintahan
Pemerintahan
Provinsi Daerah
Provinsi Daerah Khusus
Khusus Ibukota
Ibukota Jakarta
Jakarta sebagai
sebagai Ibukota
Ibukota
Negara
Negara Kesatuan
Kesatuan Republik
Republik Indonesia;
Indonesia:

Undang-Undang Nomor
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
25 Tahun 2009 tentang
tentang Pelayanan
Pelayanan
Publik,
Publik:

6.. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor
Nomor 28
28 Tahun 2009 tentang
Tahun 2009 tentang Pajak
Pajak Daerah
Daerah
dan
dan Retribusi
Retribusi Daerah,
Daerah:

7.. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor
Nomor 32
32 Tahun
Tahun 2009
2009 tentang
tentang Perlindungan
Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:

8.. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor
Nomor 36
36 Tahun 2009 tentang
Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Kesehatan:

9. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor
Nomor 11 Tahun
Tahun 2011
2011 tentang
tentang Perumahan
Perumahan
dan Kawasan
dan Kawasan Permukiman;
Permukiman,

10.
10. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor
Nomor 12
12 Tahun
Tahun 2011
2011 tentang
tentang Pembentukan
Pembentukan
Peraturan
Peraturan Perundang-undangan;
Perundang-undangan,

11.
11. Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Nomor 23 Tahun 2014
2014 tentang
tentang Pemerintahan
Pemerintahan
Daerah sebagaimana
Daerah sebagaimana telah beberapa kali
telah beberapa kali diubah
diubah terakhir
terakhir
dengan Undang-Undang
dengan Undang-Undang Nomor
Nomor 9 9 Tahun
Tahun 2015;
2015,

12. Peraturan
12. Peraturan Pemerintah Nomor
Pemerintah Nomor 8282 Tahun
Tahun 2001
2001 tentang
tentang
Pengelolaan Kualitas
Pengelolaan Kualitas Air
Air dan
dan Pengendalian
Pengendalian Pencemaran
Pencemaran Air;
Air,

13. Peraturan
13. Pemerintah Nomor
Peraturan Pemerintah Nomor 27
27 Tahun
Tahun 2012
2012 tentang
tentang Izin
Izin
Lingkungan,
Lingkungan;

Peraturan Menteri
14. Peraturan
14. Menteri Pekerjaan
Pekerjaan Umum
Umum Nomor
Nomor 1616 Tahun
Tahun 2008
2008
tentang Kebijakan
tentang Kebijakan dan
dan Strategis
Strategis Nasional
Nasional Pengembangan
Pengembangan
Sistem Pengelolaan
Sistem Pengelolaan Air
Air Limbah
Limbah Permukiman
Permukiman (KSNP-SPALP);
(KSNP-SPALP),

15. Keputusan
15. Keputusan Menteri
Menteri Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup Nomor
Nomor 112
112 Tahun
Tahun 2003
2003
tentang
tentang Baku
Baku Mutu
Mutu Air
Air Limbah
Limbah Domestik,
Domestik,

16. Peraturan
16. Peraturan Daerah
Daerah Nomor
Nomor 1010 Tahun
Tahun 1991
1991 tentang
tentang Perusahaan
Perusahaan
Daerah
Daerah Pengelolaan
Pengelolaan Air Limbah
Air Limbah Daerah
Daerah Khusus
Khusus Ibukota
Ibukota
Jakarta
Jakarta sebagaimana
sebagaimana telah
telah diubah
diubah dengan
dengan Peraturan
Peraturan Daerah
Daerah
Nomor
Nomor 77 Tahun
Tahun 2014;
2014,

17. Peraturan
17. Peraturan Daerah
Daerah Nomor
Nomor 55 Tahun
Tahun 2007
2007 tentang
tentang Pokok-pokok
Pokok-pokok
Pengelolaan
Pengelolaan Keuangan
Keuangan Daerah;
Daerah,

18. Peraturan
18. Daerah Nomor
Peraturan Daerah Nomor 7
7 Tahun
Tahun 2010
2010 tentang
tentang Bangunan
Bangunan
Gedung;
Gedung,

19. Peraturan
19. Peraturan Daerah
Daerah Nomor
Nomor 1
1 Tahun
Tahun 2012
2012 tentang
tentang Rencana
Rencana Tata
Tata
Ruang Wilayah
Ruang Wilayah 2030;
2030,

Peraturan Daerah
20. Peraturan
20. Daerah Nomor
Nomor 3 3 Tahun
Tahun 2012
2012 tentang
tentang Retribusi
Retribusi
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor
Nomor 11 Tahun
Tahun 2015;
2015,
3

21.
21. Peraturan
Peraturan Daerah Nomor 7
Daerah Nomor 7 Tahun
Tahun 2012
2012 tentang
tentang Prasarana,
Prasarana,
Sarana dan
Sarana dan Utilitas
Utilitas Umum;
Umum:

22. Peraturan
22. Peraturan Daerah
Daerah Nomor
Nomor 3
3 Tahun
Tahun 2013
2013 tentang
tentang Pengelolaan
Pengelolaan
Sampah:
Sampah;

23. Peraturan
23. Peraturan Daerah
Daerah Non
Nomor
-ior 11 Tahun
Tahun 2014
2014 tentang
tentang Rencana
Rencana
Detail Tata
Detail Tata Ruang
Ruang dan
dan Peraturan
Peraturan Zonasi;
Zonasi:

24. Peraturan
24. Peraturan Daerah
Daerah Nomor
Nomor 12
12 Tahun
Tahun 2014
2014 tentang
tentang Organisasi
Organisasi
Perangkat Daerah:
Perangkat Daerah;

Dian Peraturan
25. Peraturan Gubernur
Gubernur Nomor
Nomor 122
122. H Tahun
Tahun 2005
2005 tentang
tentang
Pengelolaan
Pengelolaan Air Limbah Domestik
Air Limbah Domestik didi Provinsi
Provinsi Daerah
Daerah Khusus
Khusus
Ibukota
Ibukota Jakarta;
Jakarta:

26. Peraturan Gubernur


26. Peraturan Gubernur Nomor
Nomor 69 Tahun 2013
69 Tahun 2013 tentang
tentang Baku
Baku
Mutu Air
Mutu Limbah:
Air Limbah;

27.
27. Peraturan
Peraturan Gubernur Nomor
Gubernur Nomor 230
230 Tahun
Tahun 2014
2014 tentang
tentang
Organisasi dan
Organisasi dan Tata Kerja Badan
Tata Kerja Badan Pengelola
Pengelola Lingkungan
Lingkungan Hidup;
Hidup:

28. Peraturan
28. Peraturan Gubernur
Gubernur Nomor
Nomor 257 Tahun
257 Tahun 2014 tentang
2014 tentang
Organisasi dan
Organisasi dan Tata
Tata Kerja
Kerja Dinas
Dinas Tata
Tata Air;
Air:

29. Peraturan
29. Peraturan Gubernur
Gubernur NomorNomor 273 Tahun 2014
273 Tahun 2014 tentang
tentang
Organisasi
Organisasi dan
dan Tata
Tata Kerja
Kerja Perusahaan
Perusahaan Daerah
Daerah Pengelolaan
Pengelolaan Air
Air
Limbah Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
Limbah Daerah Khusus Ibukota Jakarta:

MEMUTUSKAN ::
MEMUTUSKAN

Menetapkan
Menetapkan : :PERATURAN
PERATURANGUBERNUR
GUBERNUR TENTANG RENCANA
TENTANG RENCANA INDUK
INDUK
PENGEMBANGAN PRASARANA
PENGEMBANGAN PRASARANA DAN
DAN SARANA
SARANA PENGELOLAAN
PENGELOLAAN AIR
AIR
LIMBAH DOMESTIK.
LIMBAH DOMESTIK.

BAB
BABI I

KETENTUAN
KETENTUAN UMUM
UMUM

Pasal
Pasal 11

Dalam Peraturan
Dalam Peraturan Gubernur
Gubernur ini
ini yang dimaksud dengan
yang dimaksud dengan ::

. Daerah
1. Daerah adalah
adalah Provinsi
Provinsi Daerah
Daerah Khusus
Khusus Ibukota
Ibukota Jakarta.
Jakarta.

2. Pemerintah
Pemerintah Daerah
Daerah adalah
adalah Gubernur
Gubernur dan
dan Perangkat
Perangkat Daerah
Daerah
sebagai
sebagai unsur
unsur penyelenggara
penyelenggara Pemerintahan
Pemerintahan Daerah.
Daerah.

3. Gubernur
Gubernur adalah
adalah Kepala
Kepala Daerah
Daerah Provinsi
Provinsi Daerah
Daerah Khusus
Khusus Ibu
Ibu
Kota
Kota Jakarta.
Jakarta.

4. Badan
Badan Pengelola
Pengelola Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup •Daerah yang selanjutnya
Daerah yang selanjutnya
disingkat
disingkat BPLHD
BPLHD adalah
adalah Badan
Badan Pengelola
Pengelola Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup
Daerah
Daerah Provinsi
Provinsi Daerah
Daerah Khusus
Khusus Ibukota
Ibukota Jakarta.
Jakarta.

5. Dinas
Dinas Tata
Tata Air
Air adalah
adalah Dinas
Dinas Tata
Tata Air
Air Provinsi
Provinsi Daerah
Daerah Khusus
Khusus
Ibukota
Ibukota Jakarta.
Jakarta.
6.. Satuan
Satuan Kerja
Kerja Perangkat
Perangkat Daerah
Daerah yang
yang selanjutnya
selanjutnya disingkat
disingkat
SKPD adalah
SKPD adalah Satuan
Satuan Kerja
Kerja Perangkat
Perangkat Daerah
Daerah Provinsi
Provinsi Daerah
Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
Khusus Ibukota Jakarta.

7.. Air
Air Limbah
Limbah adalah
adalah air
air yang
yang berasal
berasal dari
dari sisa
sisa kegiatan
kegiatan proses
proses
produksi dan
produksi dan usaha
usaha lainnya
lainnya yang
yang tidak
tidak dimanfaatkan
dimanfaatkan kembali.
kembali.

8. Grey
Grey Water
Water adalah
adalah air
air limbah
limbah nonnon toilet
toilet yang
yang berasal
berasal dari
dari
dapur (tempat
dapur (tempat cuci piring), air
cuci piring), bekas cuci
air bekas cuci pakaian
pakaian (air
(air dari
dari
saluran pembuangan
saluran pembuangan mesinmesin cuci)
cuci) dan air mandi
dan air mandi (bukan
(bukan dari
dari
toilet).
toilet).

9.. Black
Black Water
Water adalah
adalah air
air limbah
limbah toilet yang mengandung
toilet yang mengandung kotoran
kotoran
manusia.
manusia.

10. Air
10. Air Limbah
Limbah Domestik
Domestik adalah
adalah air
air limbah
limbah yang
yang berasal
berasal dari
dari
kegiatan
kegiatan rumah
rumah tangga,
tangga, perumahan,
peru,mahan, rumah
rumah susun,
susun,
apartemen, perkantoran,
apartemen, perkantoran, rumah sakit, malI,
rumah sakit, mall, pasar,
pasar, swalayan,
swalayan,
hotel, industri,
hotel, industri, sekolah
sekolah baik berupa grey
baik berupa grey water
water ataupun
ataupun air
air
limbah toilet
limbah toilet black
black water.
water.

Pengelolaan Air
11. Pengelolaan
11. Limbah Domestik
Air Limbah Domestik adalah
adalah upaya
upaya memperbaiki
memperbaiki
kualitas air
kualitas air limbah
limbah agar
agar memenuhi
memenuhi baku
baku mutu
mutu air
air limbah
limbah yang
yang
ditetapkan sehingga layak
ditetapkan sehingga layak untuk
untuk dibuang
dibuang keke saluran
saluran kota/
kota/
drainase.
drainase.

Instalasi Pengolahan
12. Instalasi
12. Pengolahan Air Limbah yang
Air Limbah yang selanjutnya
selanjutnya disingkat
disingkat
IPAL adalah
IPAL adalah suatu
suatu perangkat
perangkat peralatan
peralatan teknik
teknik beserta
beserta
perlengkapannya untuk
perlengkapannya untuk mengolah
mengolah air
air limbah.
limbah.

13. Instalasi
13. Instalasi Pengolahan Air Limbah
Pengolahan Air Limbah Komunal
Komunal yang
yang selanjutnya
selanjutnya
disebut IPAL
disebut IPAL Komunal
Komunal adalah
adalah IPAL
IPAL yang
yang melayani
melayani beberapa
beberapa
sambungan
sambungan rumah
rumah dalam
dalam satu
satu kawasan
kawasan dan
dan bersifat
bersifat lokal.
lokal.

Instalasi Pengolahan
14. Instalasi
14. Pengolahan Lumpur
Lumpur Tinja
Tinja yang
yang selanjutnya
selanjutnya disingkat
disingkat
IPLT adalah
IPLT adalah suatu
suatu perangkat
perangkat peralatan
peralatan teknik
teknik beserta
beserta
perlengkapannya untuk
perlengkapannya untuk mengolah
mengolah lumpur tinja yang
lumpur tinja yang berasal
berasal
dari tangki
dari tangki septik.
septik.

Sistem Setempat
Ika) Sistem
15. Setempat adalah
adalah sistem
sistem pengolahan
pengolahan air
air limbah
limbah dimana
dimana
sumber
sumber air
air limbah,
limbah, instalasi
instalasi pengumpul
pengumpul dan
dan pengolahannya
pengolahannya
terletak dalam satu lokasi, seperti tangki septik, IPAL
terletak dalam satu lokasi, seperti tangki septik, IPAL yang
yang
permanen,
permanen, maupun
maupun yangyang berpindah-pindah
berpindah-pindah (mobile).
(mobile).

Sistem Terpusat
16. Sistem
16. Terpusat adalah
adalah sistem
sistem pengelolaan
pengelolaan air
air limbah
limbah dimana
dimana
air limbah dari tiap sumbernya terhubung melalui jaringan
air limbah dari tiap sumbernya terhubung melalui jaringan
pipa pengumpul,
pipa pengumpul, yang
yang untuk
untuk kemudian
kemudian disalurkan
disalurkan melalui
melalui
pipa pembawa
pipa pembawa menuju
menuju instalasi
instalasi pengolahan
pengolahan bersama/terpusat.
bersama/terpusat.

Izin Linkungan
17. Izin
17. Lingkungan adalah
adalah izin
izin yang
yang diberikan
diberikan kepada
kepada setiap
setiap
orang
orang yang
yang melakukan
melakukan usaha
usaha dan/atau
dan/atau kegiatan
kegiatan yang
yang wajib
wajib
Amdal atau
Amdal atau Upaya
Upaya Pengelolaan
Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan dan dan Upaya
Upaya
Pemantauan
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL)
Lingkungan (UKL-UPL) dalam
dalam rangka
rangka
perlindungan
perlindungan dan
dan pengelolaan
pengelolaan lingkungan
lingkungan hidup
hidup sebagai
sebagai
prasyarat
prasyarat untuk
untuk memperoleh
memperoleh izinizin usaha
usaha dan/atau
dan/atau kegiatan.
18.
18. National
National Capital Integrated
Capital Integrated Coastal
Coastal Development
Development yang
yang
selanjutnya disingkat
selanjutnya disingkat NCICD
NCICD adalah
adalah program
program perlindungan
perlindungan
wilayah pesisir
wilayah pesisir berupa
berupa pembangunan
pembangunan tanggul
tanggul yang
yang terintegrasi
terintegrasi
dengan pengembangan
dengan pengembangan kawasan
kawasan Pantura
Pantura Jakarta.
Jakarta.

19.
19. Perusahaan
Perusahaan Daerah
Daerah Pengelolaan
Pengelolaan Air Limbah yang
Air Limbah yang selanjutnya
selanjutnya
disebut
disebut PD PAL
PD PAL Jaya
Jaya adalah
adalah Perusahaan
Perusahaan Daerah
Daerah yang
yang
mempunyai bidang
mempunyai bidang usaha
usaha dalam pengolahan air
dalam pengolahan limbah di
air limbah di
Provinsi Daerah
Provinsi Daerah Khusus
Khusus Ibukota
Ibukota Jakarta.
Jakarta.

20. Public
20. Public Private
Private Partnership
Partnership yang
yang selanjutnya
selanjutnya disingkat
disingkat PPP
PPP
merupakan
merupakan suatu
suatu kerja sama
kerja sama antara sektor
antara sektor publik
publik
(pemerintah)
(pemerintah) dengan
dengan pihak swasta
pihak swasta dalam konteks
dalam konteks
pembangunan
pembangunan infrastruktur
infrastruktur dan
dan pelayanan.
pelayanan.

BAB
BAB II
II

MAKSUD
MAKSUD DAN
DAN TUJUAN
TUJUAN

Pasal
Pasal 2
2

Peraturan Gubernur
Peraturan Gubernur ini dimaksudkan sebagai
ini dimaksudkan sebagai pedoman
pedoman bagi
bagi
aparat
aparat pelaksana
pelaksana dalam
dalam upaya
upaya pengembangan
pengembangan prasarana
prasarana dan
dan
sarana
sarana pengelolaan
pengelolaan air
air limbah.
limbah.

Pasal
Pasal 3
3

Tujuan Peraturan
Tujuan Gubernur ini
Peraturan Gubernur adalah untuk
ini adalah meningkatkan
untuk meningkatkan
fasilitas pengelolaan
akses fasilitas
akses air limbah
pengelolaan air domestik yang
limbah domestik berkelanjutan
yang berkelanjutan
di
di Daerah.
Daerah.
BAB
BAB III
III

RUANG
RUANG LINGKUP
LINGKUP

Pasal
Pasal 4
4

(1)
(1) Ruang
Ruang lingkup
lingkup rencana
rencana induk pengembangan prasarana
induk pengembangan dan
prasarana dan
sarana
sarana Pengelolaan
Pengelolaan Air Limbah Domestik
Air Limbah mencakup
Domestik mencakup
pengolahan
pengolahan sistem
sistem terpusat
terpusat dan
dan pengolahan
pengolahan sistem setempat
sistem setempat
yang mengacu
yang mengacu padapada Master
Master Plan Pengelolaan Air
Plan Pengelolaan Limbah
Air Limbah
Tahun 2012.
Tahun 2012.

(2)
(2) Target pengembangan
Target prasarana dan
pengembangan prasarana sarana Pengelolaan
dan sarana Air
Pengelolaan Air
Limbah
Limbah Domestik
Domestik sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud pada
pada ayat (1)
ayat (1)
adalah
adalah dengan
dengan upaya
upaya percepatan
percepatan pengelolaan
pengelolaan air
air limbah
limbah
untuk mendukung
untuk mendukung program
program NCICD.
NCICD.

(3) ) Rencana
(3 Rencana induk
induk pengembangan
pengembangan prasarana
prasarana dan
dan sarana
sarana
Pengelolaan Air
Pengelolaan Limbah Domestik
Air Limbah Domestik sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud
pada ayat
pada ayat (1),
(1), disusun
disusun dengan
dengan mempertimbangkan
mempertimbangkan kondisi
kondisi
fisik dan
fisik dan lingkungan,
lingkungan, kependudUkan,
kependudukan, sosial budaya
sosial budaya serta
serta
ekonomi.
ekonomi.
6

BAB IV
BAB IV

PENGELOLAAN AIR
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
LIMBAH

Bagian
Bagian Kesatu
Kesatu

Umum
Umum

Pasal
Pasal 5
5

Pengelolaan air limbah


Pengelolaan air limbah domestik
domestik sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam
Pasal
Pasal 4
4 ayat
ayat (1)
(1) terdiri
terdiri atas
atas pengolahan
pengolahan : :

a.
a. Sistem
Sistem Terpusat;
Terpusat, dan
dan
b. Sistem
b. Sistem Setempat.
Setempat.

Bagian Kedua
Bagian Kedua

Pengolahan
Pengolahan Sistem
Sistem Terpusat
Terpusat

Pasal
Pasal 6
6

(1)
(1) Zona
Zona pengelolaan
pengelolaan air
air limbah
limbah domestik
domestik dengan
dengan Pengolahan
Pengolahan
Sistem Terpusat
Sistem Terpusat terbagi
terbagi dalam
dalam 15 15 (lima
(lima belas)
belas) zona
zona yang
yang
meliputi 14
meliputi (empat belas)
14 (empat belas) zona
zona baru dan 11 (satu)
baru dan (satu) zona
zona
eksisting yaitu zona
eksisting yaitu zona 0 0 (nol)
(nol) sebagaimana
sebagaimana tercantum
tercantum dalam
dalam
Lampiran Peraturan
Lampiran Peraturan Gubernur
Gubernur ini.ini.

(2)
(2) Zona baru
Zona baru pengelolaan
pengelolaan air
air limbah
limbah domestik
domestik sebagaimana
sebagaimana
dimaksud
dimaksud pada ayat (1) memiliki IPAL pada lokasi berikut
pada ayat (1) memiliki IPAL pada lokasi berikut ::

a.
a. Zona
Zona 11 (satu)
(satu) di
di sisi
sisi barat
barat Waduk
Waduk Pluit
Pluit dengan
dengan luas
luas 4
4 ha
ha
(empat
(empat hektar);
hektar),
Zona 2
b. Zona 2 (dua)
(dua) di
di Muara
Muara Angke
Angke dengan
dengan luas
luas 0,8
0,8 ha
ha (nol
(nol
koma
koma delapan
delapan hektar);
hektar):
c. Zona
Zona 33 (tiga)
(tiga) di
di Kawasan
Kawasan Hutan
Hutan Kota
Kota Srengseng
Srengseng dan/atau
dan/atau
lahan
lahan sekitarnya
sekitarnya dengan
dengan luas
luas 4
4 ha
ha (empat
(empat hektar);
hektar),
d. Zona
Zona 44 (empat)
(empat) dan
dan Zona
Zona 10
10 (sepuluh)
(sepuluh) di
di Pulo
Pulo Gebang
Gebang
dengan
dengan luas
luas 8,7
8,7 ha
ha (delapan
(delapan koma
koma tujuh
tujuh hektar);
hektar),
Zona 5
e. Zona 5 (lima)
(lima) di
di Hutan
Hutan Kota
Kota Waduk
Waduk Sunter
Sunter Utara
Utara dengan
dengan
luas
luas 4,6
4,6 ha
ha (empat
(empat koma
koma enam
enam hektar);
hektar),
f. Zona
Zona 6 6 (enam)
(enam) di
di Duri
Duri Kosambi
Kosambi dengan
dengan luas
luas 6
6 ha
ha (enam
(enam
hektar);
hektar),

g. Zona
Zona 7 7 (tujuh)
(tujuh) di
di Rencana
Rencana Lahan
Lahan Pemakaman
Pemakaman Kamal-
Kamal-
Pegadungan
Pegadungan dengan luas
dengan luas 3,9
3,9 haha (tiga
(tiga koma
koma sembilan
sembilan
hektar);
hektar):
h. Zona
Zona 88 (delapan)
(delapan) di
di Waduk
Waduk Ma.runda dengan luas
Marunda dengan luas 6
6 ha
ha
(enam hektar);
(enam hektar):
i. Zona
i. Zona 99 (sembilan)
(sembilan) di
di Situ
Situ Rawa
Rawa Rorotan
Rorotan dengan
dengan luas
luas 2,9
2,9
ha
ha (dua
(dua koma
koma sembilan
sembilan hektar);
hektar):
j. Zona 11
Zona 11 (sebelas)
(sebelas) aa di
di Waduk
Waduk Ulujami
Ulujami dengan
dengan luas
luas 5,9
5,9 ha
ha
(lima koma
(lima koma sembilan
sembilan hektar);
hektar),
k. Zona
k. Zona 1111 (sebelas)
(sebelas) bb di
di Taman
Taman Bendi
Bendi dengan
dengan luas
luas 3
3 ha
ha (tiga
(tiga
hektar),
hektar);
Il Zona
1. Zona 12
12 (dua
(dua belas)
belas) di
di Kawasan
Kawasan Kebun
Kebun Binatang
Binatang Ragunan
Ragunan
dengan luas
dengan luas 3,1
3,1 ha
ha (tiga
(tiga koma
koma satu
satu hektar);
hektar):
m.Zona
m. Zona 1313 (tiga
(tiga belas)
belas) di
di Waduk
Waduk Kampung
Kampung Dukuh
Dukuh dengan
dengan
luas
luas 5,7
5,7 ha
ha (lima
(lima koma
koma tujuh
tujuh hektar);
hektar), dan
dan
n. Zona
n. Zona 14
14 (empat
(empat belas)
belas) di
di Waduk
Waduk RWRW 05
05 Ceger
Ceger dengan
dengan luas
luas
3,6 ha
3,6 ha (tiga
(tiga koma
koma enam
enam hektar).
hektar).

(3) Rencana
Rencana percepatan
percepatan pengelolaan
pengelolaan air
air limbah
limbah domestik
domestik Sistem
Sistem
Terpusat sebagaimana dimaksud
Terpusat sebagaimana dimaksud pada
pada ayat
ayat (1)
(1) terdiri
terdiri dari
dari : :

a. Tahap
a. Tahap 11 (satu)
(satu) periode
periode 2015-2022
2015-2022 meliputi
meliputi pembangunan
pembangunan :

1. zona
zona 11 (satu);
(satu),
2. zona
zona 2
2 (dua);
(dua),
EA

3. zona
zona 3
3 (tiga);
(tiga),
4. zona
zona 4
4 (empat);
(empat),
5. zona
zona 5
5 (lima);
(lima),
6. zona
zona 6
6 (enam);
(enam),
SNN

7. zona
zona 7
7 (tujuh);
(tujuh),
zona
8. zona 8 (delapan);
8 (delapan), dan
dan
zona
9. zona 10 (sepuluh).
10 (sepuluh).

b. Tahap
b. (dua) periode
Tahap 22 (dua) 2023-2030 meliputi
periode 2023-2030 pembangunan :
meliputi pembangunan

1. zona
zona 9
9 (sembilan);
(sembilan),
MN aa

2. zona
zona 11
11 (sebelas)
(sebelas) a;a,
zona
3. zona 11 (sebelas)
11 (sebelas) b;b,
zona
4. zona 12 (dua
12 (dua belas);
belas),
zona
5. zona 13 (tiga
13 (tiga belas);
belas), dan
dan
6. zona
zona 14
14 (empat
(empat belas).
belas).

Pasal
Pasal 7
7

Luas lahan
(1) Luas
(1) lahan IPAL
IPAL Zona
Zona Baru
Baru sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam
Pasal 6
Pasal 6 ayat
ayat (2)
(2) disesuaikan
disesuaikan dengan
dengan hasil
hasil kajian
kajian dan
dan apabila
apabila
penggunaan
penggunaan lahan kurang dari
lahan kurang dari ketentuan
ketentuan sebagaimana
sebagaimana
dimaksud dalam
dimaksud dalam Pasal 6 ayat
Pasal 6 ayat (2),
(2), maka
maka sisa
sisa lahannya
lahannya harus
harus
dijadikan sebagai
dijadikan sebagai Ruang
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Terbuka Hijau (RTH) atau
atau Ruang
Ruang
Terbuka Biru
Terbuka Biru (RTB).
(RTB).

IPAL yang
(2) IPAL yang dibangun
dibangun sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam Pasal
Pasal 6
6
ayat (2)
ayat (2) akan
akan dilengkapi
dilengkapi dengan
dengan instalasi
instalasi pengolahan
pengolahan lumpur
lumpur
tangki
tangki septik.
septik.
(3 ) Pembangunan
Pembangunan tahap
tahap 11 (satu)
(satu) sebagaimana
sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam
dalam
Pasal 6
Pasal 6 ayat
ayat (3)
(3) huruf
huruf aa diprioritaskan
diprioritaskan untuk
untuk mendukung
mendukung
Program
Program NCICD.
NCICD.

(4) Teknologi
Teknologi IPAL
IPAL Sistem
Sistem Terpusat
Terpusatmempertimbangkan
mempertimbangkan
ketersediaan
ketersediaan lahan,
lahan, kemudahan
kemudahan operasional
operasional dan
dan perawatan
perawatan
serta baku
serta baku mutu
mutu air
air di
di masa
masa depan.
depan.

(5) Pembangunan
Pembangunan IPAL berikut
IPAL berikut prasarana
prasarana dan
dan sarana
sarana
pendukungnya
pendukungnya di lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
di lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat
ayat (2)
(2) harus
harus memperhatikan
memperhatikan ketentuan
ketentuan sebagai
sebagai berikut
berikut ::

a. melengkapi
a. melengkapi izin
izin lingkungan;
lingkungan,
b. mempertahankan
b. mempertahankan fungsi utama
fungsi utama Ruang
Ruang Terbuka
Terbuka Hijau
Hijau
(RTH)
(RTH) pada
pada lokasi
lokasi sub
sub zona
zona H.2
H.2 (Taman
(Taman Kota);
Kota),
c. mempertahankan
c. mempertahankan kapasitas
kapasitas Waduk
Waduk pada lokasi sub
pada lokasi sub zona
zona
B.1
B.1 (Ruang
(Ruang Terbuka
Terbuka Biru);
Biru),
d. terkamuflase;
d. terkamufilase: dan
dan
e. diselenggarakan
e. oleh Pemerintah
diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau
dan/atau Badan
Badan Usaha
Usaha
Milik
Milik Daerah
Daerah (BUMD)/Badan
(BUMD)/Badan Usaha
Usaha Milik
Milik Negara
Negara (BUMN)
(BUMN)
pada
pada sub
sub zona
zona P.3
P.3 (Pemerintahan
(Pemerintahan Daerah).
Daerah).

(6) Target
Target rasio
rasio pelayanan
pelayanan pengelolaan
pengelolaan air
air limbah
limbah domestik
domestik
melalui
melalui pengolahan Sistem Terpusat
pengolahan Sistem Terpusat sampai
sampai tahun
tahun 2022
2022
sebesar
sebesar 65%
65Y6 (enam
(enam puluh
puluh lima
lima persen).
persen).

Bagian
Bagian Ketiga
Ketiga

Pengolahan
Pengolahan Sistem
Sistem Setempat
Setempat

Pasal
Pasal 8
8

(1) Pengelolaan
Pengelolaan air
air limbah
limbah domestik
domestik melalui
melalui pengolahan
pengolahan Sistem
Sistem
Setempat
Setempat terdiri
terdiri dari
dari : :

a. memodifikasi
a. memodifikasi tangki septik konvensional
tangki septik konvensional yang
yang dapat
dapat
mengolah
mengolah sekaligus Black Water
sekaligus Black Water dan
dan Grey
Grey Water
Water dengan
dengan
desain yang
desain memudahkan untuk
yang memudahkan untuk penyedotan
penyedotan lumpur;
lumpur,
b. pembangunan
b. pembangunan IPAL
IPAL Komunal;
Komunal,
c. melaksanakan
c. melaksanakan penyedotan
penyedotan lumpur
lumpur tinja secara berkala
tinja secara berkala di
di
seluruh
seluruh zona;
zona,
mengintegrasikan
d. mengintegrasikan
d. IPLT Kosambi dan
Duri Kosambi
IPLTDuri dan IPLT Pulo
IPLT Pulo
Gebang
Gebang dengan
dengan IPAL yang baru
IPAL yang baru dibangun;
dibangun, dan
dan
e. mengintegrasikan
e. mengintegrasikan pengolahan
pengolahan lumpur
lumpur tinja dari fasilitas
tinja dari fasilitas
setempat
setempat dengan
dengan IPAL
IPAL di
di seluruh
seluruh zona.
zona.

(2) Target
Target rasio
rasio pelayanan
pelayanan pengelolaan
pengelolaan air
air limbah
limbah domestik
domestik
melalui
melalui pengolahan
pengolahan Sistem
Sistem Setempat
Setempat sampai
sampai tahun
tahun 2022
2022
sebesar 35% (tiga puluh lima persen).
sebesar 3544 (tiga puluh lima persen).
BAB V
BAB V

PELAKSANA
PELAKSANA

Bagian Kesatu
Bagian Kesatu

Pelaksana SKPD
Pelaksana SKPD

Pasal 9
Pasal 9

BPLHD bertugas
(1) BPLHD bertugas sebagai
sebagai pembina
pembina dan
dan pengawas
pengawas kualitas
kualitas air
air
buangan ke
buangan ke badan
badan air
air penerima
penerima hasil
hasil pengolahan
pengolahan air
air limbah.
limbah.

(2) Dinas Tata


Dinas Tata Air
Air bertugas
bertugas sebagai
sebagai regulator,
regulator, instansi
instansi teknis,
teknis,
pengawas
pengawas dan pengendali
dan pengendali pengelolaan
pengelolaan air limbah dan
air limbah dan
kualitas hasil
kualitas hasil pengolahan
pengolahan air
air limbah
limbah yang
yang dilaksanakan
dilaksanakan oleh
oleh
operator
operator serta pengamanan
serta pengamanan prasarana
prasarana dan sarana
dan sarana
pengelolaan air
pengelolaan air limbah.
limbah.

(3) Pemerintah
Pemerintah Daerah dapat
Daerah dapat bekerja sama dengan
bekerja sama instansi
dengan instansi
pemerintah/instansi lainnya terkait
pemerintah/instansi lainnya terkait dengan air
pengelolaan air
dengan pengelolaan
limbah.
limbah.

Bagian Kedua
Bagian Kedua

Pelaksana
Pelaksana Badan
Badan Usaha
Usaha Milik
Milik Daerah
Daerah

Pasal
Pasal 10
10

(1) PD
PD PAL
PAL Jaya bertugas sebagai
Jaya bertugas operator pengelolaan
sebagai operator air
pengelolaan air
limbah di
limbah di Daerah.
Daerah.

(2) Pemerintah
Pemerintah Daerah dapat menugaskan
Daerah dapat Badan Usaha
menugaskan Badan Milik
Usaha Milik
Daerah
Daerah untuk
untuk membantu
membantu proyek Infrastruktur
pembangunan Infrastruktur
proyek pembangunan
Air Limbah termasuk
Air Limbah lelang.
persiapan lelang.
termasuk persiapan

Tata cara
Tata cara penugasan Badan Usaha
penugasan Badan Milik Daerah
Usaha Milik untuk
Daerah untuk
(3)
membantu
membantu proyek
proyek Infrastruktur
Infrastruktur AirAir Limbah sebagaimana
Limbah sebagaimana
dimaksud
dimaksud pada ayat
pada ayat (2), dilaksanakan sesuai
(2), dilaksanakan dengan
sesuai dengan
ketentuan peraturan
ketentuan perundangan-undangan.
peraturan perundangan-undangan.

BAB VI
BAB VI

PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN

Pasal
Pasal 11
11

Pembiayaan pengelolaan air


untuk pengelolaan
Pembiayaan untuk limbah domestik
air limbah bersumber
domestik bersumber
dari :
dari

a. APBN
a. (Anggaran Pendapatan
APBN (Anggaran dan Belanja
Pendapatan dan Negara),
Belanja Negara);
b. APBD
b. (Anggaran Pendapatan
APBD (Anggaran dan Belanja
Pendapatan dan Daerah),
Belanja Daerah);
c. pinjaman,
c. pinjaman,
10
10

d. hibah;
d. hibah:
e. PPP;
e. PPP, dan
dan
sumber pendanaan
f. sumber pendanaan lain
lain yang sah dan
yang sah dan tidak
tidak mengikat
mengikat sesuai
sesuai
dengan ketentuan
dengan ketentuan peraturan
peraturan perundang-undangan.
perundang-undangan.

BAB
BAB VII
VII

KETENTUAN
KETENTUAN PENUTUP
PENUTUP

Pasal
Pasal 12
12

Pada
Pada saat
saat Peraturan
Peraturan Gubernur
Gubernur ini
ini mulai
mulai berlaku,
berlaku, ketentuan
ketentuan Pasal
Pasal 6
6
dan Lampiran
dan Lampiran II Peraturan
Peraturan Gubernur
Gubernur Nomor 122 Tahun
Nomor 122 Tahun 2005
2005
tentang Pengelolaan
tentang Pengelolaan Air
Air Limbah
Limbah Domestik,dicabut
Domestik,dicabut dan
dan dinyatakan
dinyatakan
tidak berlaku.
tidak berlaku.

Pasal
Pasal 13
13

Peraturan Gubernur
Peraturan Gubernur ini
ini mulai
mulai berlaku
berlaku pada
pada tanggal
tanggal diundangkan.
diundangkan.
Agar setiap
Agar setiap orang
orang mengetahuinya,
mengetahuinya, memerintahkan
memerintahkan pengundangan
pengundangan
Peraturan Gubernur
Peraturan Gubernur iniini dengan
dengan penempatannya
penempatannya dalam
dalam Berita
Berita
Daerah Provinsi
Daerah Provinsi Daerah
Daerah Khusus
Khusus Ibukota
Ibukota Jakarta.
Jakarta.

Ditetapkan di
Ditetapkan di Jakarta
Jakarta
pada tanggal
pada tanggal25 25Februari
Februari 2016
2016

GUBERNUR PROVINSI
GUBERNUR PROVINSI DAERAH
DAERAH KHUSUS
KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA,
IBUKOTA JAKARTA,

ttd.
ttd.

BASUKI T.
BASUKI T. PURNAMA
PURNAMA
Diundangkan di
Diundangkan di Jakarta
Jakarta
pada tanggal
pada tanggal 4 Maret
4 Maret 2016
2016
SEKRETARIS DAERAH
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
PROVINSI DAERAH
DAERAH KHUSUS
KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA,
IBUKOTA JAKARTA,

ttd.
ttd.

SAEFULLAH
SAEFULLAH
BERITA DAERAH
BERITA DAERAH PROVINSI
PROVINSI DAERAH
DAERAH KHUSUS
KHUSUS IBUKOTA
IBUKOTA JAKARTA
JAKARTA
TAHUN 2016
TAHUN 2016 NOMOR
NOMOR 63001
63001

Salinan sesuai
Salinan sesuai dengan
dengan aslinya
aslinya
KEPALA BIRO
KEPALA BIRO HUKUM
HUKUM SEKRETARIAT
SEKRETARIAT DAERAH
DAERAH
PROVINSI DAERAH
PROVINSI DAERAHKIWYSUS IBUKOTA JAKARTA,
K US IBUKOTA JAKARTA,
PP
/".
Y AN YUHANAH
YAYAN YUHANAH
NIP
NIP 196508241994032003
196508241994032003
Lampiran
Lampiran :: Peraturan
Peraturan Gubernur
Gubernur Provinsi Khusus
Daerah Khusus
Provinsi Daerah :
Ibukota Jakarta
Ibukota Jakarta :

Nomor
Nomor 41
41 TAHUN 2016
TAHUN 2016
Tanggal
Tanggal 25
25 Februari
Februari 2016
2016

LOKASI
LOKASI IPAL
IPAL DAN
DAN LUAS
LUAS SETIAP
SETIAP ZONA PENGOLAHAN AIR
ZONA PENGOLAHAN LIMBAH
AIR LIMBAH

Keterangan
Keterangan ::

WN Zona Pembangunan Tahap


Zona Pembangunan Tahap II

mg Zona
Zona Pembangunan Tahap II
Pembangunan Tahap II
LOKASI
LOKASI DAN
DAN LUAS
LUAS SETIAP
SETIAP ZONA
ZONA

Pa | No.
No.
Zona
No. IPAL
IPAL Lokasi IPAL
Lokasi IPAL Area (ha)
Area (ha)

0
O Kali
Kali Krukut
Krukut Rencana
Rencana
0
: 11 Waduk
Waduk Setiabudi
Setiabudi Eksisting
Eksisting

11 2
2 Waduk Pluit
Waduk Pluit 4
4

2
2 3
3 Muara
Muara Angke
Angke 0,8
0,8

3
3 4
4 Hutan
Hutan Kota
Kota Srengseng
Srengseng 4
4

4
4 Transfer ke
Transfer ke IPAL
IPAL Zona
Zona 10
10 1,6
1,6

5
5 5
5 Hutan
Hutan Kota
Kota Waduk
Waduk Sunter
Sunter Utara
Utara 4,6
4,6

6
6 6
6 Duri
Duri Kosambi
Kosambi 6
6

7
7 7
7 Kamal-Pegadungan
Kamal-Pegadungan 3,9
3,9

8
8 8
8 Rencana
Rencana Waduk
Waduk Marunda
Marunda 6
6

9
9 9
9 Rencana
Rencana Situ
Situ Rawa
Rawa Rorotan
Rorotan 2,9
2,9

10
10 10
10 Pulo Gebang
Pulo Gebang 8,7
8,7

11
11 Taman Bendi
Taman Bendi 3
3
11
1 12
12 Rencana
Rencana Waduk
Waduk Ulujami
Ulujami 5,9
5,9

12
12 13
13 Kebun
Kebun Binatang
Binatang Ragunan
Ragunan 3,
3,11

13
13 14
14 Rencana
Rencana Waduk
Waduk Kampung
Kampung Dukuh
Dukuh 5,7
5,7

14
14 15
15 Rencana
Rencana Waduk
Waduk RW
RW 05
05 Ceger
Ceger 3,6
3,6

GUBERNUR
GUBERNUR PROVINSI
PROVINSI DAERAH
DAERAH KHUSUS
KHUSUS
IBUKOTA
IBUKOTA JAKARTA,
JAKARTA,

ttd.
ttd.

BASUKI
BASUKI T.
T. PURNAMA
PURNAMA

Anda mungkin juga menyukai