Anda di halaman 1dari 15

Peran Pemerintah Daerah

dalam Pemenuhan
Kebutuhan Air Minum
dan Sanitasi
Disampaikan oleh:
Iwan Kurniawan, ST, MM
Direktur SUPD II
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri

Tangerang, Juli 2022

1
Sinkronisasi Proses Perencanaan
dan Penganggaran Pembangunan Nasional

UU 25 tahun 2004 dengan satu UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan


UU 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
diantara tujuanya adalah: integrasi, Daerah, norma pengaturan tentang
Negara, Penyusunan Rancangan APBN
sinkronisasi antara Pusat dan Daerah pembangunan daerah memberikan penegasan
berpedoman kepada rencana kerja
dalam kerangka Pembangunan bahwa Pembangunan Daerah sebagai bagian
Pemerintah dalam rangka mewujudkan
Nasional yang meliputi integral (tidak terpisahkan/terpadu) dari
tercapainya tujuan bernegara (Pasal 12)
Pembangunan Pusat dan Daerah. pembangunan nasional.

PERENCANAAN PUSAT - DAERAH PENGANGGARAN

Peraturan Pemerintah 40 Tahun 2006 Peraturan Pemerintah 17 Tahun 2017 Peraturan Pemerintah 90 Tahun 2010
tentang Tata Cara Penyusunan tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan tentang Penyusunan Rencana Kerja dan
Rencana Pembangunan Nasional Penganggaran Pembangunan Nasional Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

SINKRONISASI
Permendagri 86/2017
DOKRENDA DOKREN PD

RPJMD RKPD RENSTRA PD RENJA PD

2
Amanat Air Minum Dan Sanitasi sebagai
Urusan Wajib Daerah Khususnya Pelayanan Dasar

Daerah yang melakukan penyusunan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan


rencana pembangunan daerah perlu di Daerah dilaksanakan berdasarkan asas
dikoordinasikan, disinergikan dan Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan
diharmonisasikan oleh perangkat Tugas Pembantuan
daerah yang membidangi
perencanaan pembangunan daerah
(pasal 260) Pemerintah Pusat melakukan
UU Nomor 23 pembinaan dan pengawasan
Tahun 2014 terhadap penyelenggaraan Urusan
tentang Pemerintahan oleh Daerah (Pasal 7)
Pemerintahan
Daerah
Penyelenggara Pemerintahan Daerah
Belanja Daerah di Prioritaskan untuk memprioritaskan Pelaksanaan Urusan
mendanai Urusan Pemerintahan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
Wajib yang terkait Pelayanan dasar dengan Pelayanan Dasar yang dilaksanakan
yang ditetapkan dengan SPM Berdasarkan SPM ( Pasal 18 ayat 1 dan 2
(Pasal 298 ayat 1 UU 23 Tahun 2014) UU 23 Tahun 2014)

3
Lampiran UU no 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
C. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang PU
dan Penataan Ruang (terkait Air Minum dan Air Limbah)

No Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota


1. Air Minum a. Penetapan pengembangan Sistem Pengelolaan dan Pengelolaan dan
Penyediaan Air Minum (SPAM) pengembangan SPAM lintas pengembangan SPAM di
secara nasional. Daerah kabupaten/kota. Daerah kabupaten/kota .
b. Pengelolaan dan pengembangan
SPAM lintas Daerah provinsi, dan
SPAM untuk kepentingan strategis
nasional.

2. Air Limbah a.Penetapan pengembangan sistem Pengelolaan dan Pengembangan sistem dan
pengelolaan air imbah domestik pengembangan sistem air pengelolaan sistem air
secara nasional limbah domestik regional limbah domestik dalam
b.Pengelolaan dan pengembangan daerah kab/kota
sistim pengelolaan air limbah lintas
domestik lintas daerah provinsi,
dan sistem pengelolaan air limbah
domestik untuk kepentingan
strategis nasional

4
NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN DAERAH
Kepemendagri 050-5889 Tahun 2021

AIR LIMBAH
AIR MINUM

5
Trend Jumlah Program/Kegiatan Pemenuhan
Pelayanan Air Minum dan Air Limbah
Tahun 2019 - 2021

Trend Jumlah Program/Kegiatan Air Minum Provinsi 2019 - 2021 Trend Jumlah Program/Kegiatan Air Limbah Provinsi 2019 - 2021
140 80
120 70
60 Terdapat pengurangan jumlah
100
80
50 kegiatan di program air minum
60
40
dan air limbah untuk provinsi dan
30
40 20
kab/kota dari tahun 2019 hingga
20 10 2021 disebabkan semakin
0
2019 2020 2021
-
2019 2020 2021
banyaknya daerah yang
melakukan penyesuaian ke
Jumlah Program Jumlah Kegiatan Jumlah Sub Kegiatan Jumlah Program Jumlah Kegiatan Jumlah Sub Kegiatan
Permendagri 90/2019 dan
Kepmendagri 50/2020 dimana
hanya terdapat 1 kegiatan untuk
Trend Jumlah Program/Kegiatan Air Minum Kab/Kota 2019 - 2021 Trend Jumlah Program/Kegiatan Air Limbah Kab/Kota 2019 - 2021 program air minum dan 1 kegiatan
1200 900 untuk program air limbah.
800
1000
700
Seiring penyesuaian dengan
800 600 Permendagri 90/2019 dan
600
500
400
Kepmendagri 50/2020, jumlah
400 300 kegiatan perlahan akan menjadi
200
200 sama dengan jumlah
100
0 - provinsi/kab/kotanya.
2019 2020 2021 2019 2020 2021

Jumlah Program Jumlah Kegiatan Jumlah Sub Kegiatan Jumlah Program Jumlah Kegiatan Jumlah Sub Kegiatan

6
Trend Penganggaran Pemenuhan
Pelayanan Air Minum dan Air Limbah
Tahun 2019 - 2022

Trend Penganggaran Air Minum dan Air Limbah Provinsi 2019 -


2022
2,500,000,000,000

2,000,000,000,000

1,500,000,000,000

1,000,000,000,000
Dari hasil analisis sementara, terdapat peningkatan
500,000,000,000
pagu penganggaran untuk air minum dan air limbah
-
Pagu 2019 Pagu 2020 Pagu 2021 Pagu 2022 baik di tingkat provinsi maupun kab/kota dari tahun
Air Minum Air Limbah
2019 hingga tahun 2022, terutama peningkatan
signifikan untuk tahun 2022.
• Total pagu indikatif air minum provinsi tahun 2022
Trend Penganggaran Air Minum dan Air Limbah Kab/Kota 2019 -
2022 adalah sebesar Rp. 1,919,141,937,044
• Total pagu indikatif air limbah provinsi tahun 2022
18,000,000,000,000
16,000,000,000,000 adalah sebesar Rp. 804,893,362,528
14,000,000,000,000 • Total pagu indikatif air minum kab/kota tahun 2022
12,000,000,000,000
10,000,000,000,000 adalah sebesar Rp. 16,494,920,097,566
8,000,000,000,000 • Total pagu indikatif air limbah kab/kota tahun 2022
6,000,000,000,000
4,000,000,000,000 adalah sebesar Rp. 7,254,149,957,512
2,000,000,000,000
-
Pagu 2019 Pagu 2020 Pagu 2021 Pagu 2022

Air Minum Air Limbah


7
Konsolidasi Pagu Pemenuhan
Pelayanan Air Minum dan Air Limbah
Tahun 2022

Pagu Indikatif Air Pagu Indikatif Air Limbah


PROPORSI Pagu Indikatif AIR Minum PROVINSI 2022 PROPORSI Pagu Indikatif AIR Limbah PROVINSI 2022 Sub Kegiatan Provinsi
Minum 2022 (Rp) 2022 (Rp)
Rehabilitasi/
Optimalisasi
Pembangunan Baru 1,788,290,892,737 698,373,187,905
1.58% Peningkatan/Perluasan 70,809,232,000 23,921,000,016
Non Fisik/Lainnya
Peningkatan/Perluasan
3.13% Peningkatan/
Non Fisik/Lainnya Rehabilitasi/
3.69% 8.68% Optimalisasi - 12,747,086,390
Perluasan
2.97% Non Fisik/Lainnya 60,041,812,307 69,852,088,217
Total 1,919,141,937,044 804,893,362,528
Proporsi pagu indikatif 2022 paling besar untuk air minum dan air
Pembangunan limbah provinsi ada di sub kegiatan pembangunan baru, sedangkan
Pembangunan Baru Baru pagu untuk kegiatan non fisik juga cukup tinggi mengingat tidak semua
93.18% 86.77%
provinsi memiliki SPAM regional dan SPALD Regional sehingga hanya
menganggarkan untuk kegiatan-kegiatan non fisik saja.

Pagu Indikatif Air Pagu Indikatif Air Limbah


PROPORSI Pagu Indikatif AIR Minum KAB/KOTA PROPORSI Pagu Indikatif AIR Limbah KAB/KOTA Sub Kegiatan Kab/Kota
2022 2022
Minum 2022 (Rp) 2022 (Rp)
Pembangunan Baru 6,794,937,082,246 6,609,010,358,842
Peningkatan/Perluasan 8,395,115,755,476 246,714,875,447
Rehabilitasi/Op- Non Fisik/Lainnya
timalisasi 4.26% Rehabilitasi/Optimalisasi 51,373,679,555 89,694,515,802
Rehabili- Non Fisik/Lainnya 1.24% Non Fisik/Lainnya 1,253,493,580,289 308,730,207,421
tasi/Op- 7.60% Pemban- Total 16,494,920,097,566 7,254,149,957,512
timal- Peningkatan/
isasi gunan Perluasan
Baru 3.40% Proporsi pagu indikatif 2022 paling besar untuk air minum kab/kota
0.31%
Pen- 41.19% ada di sub kegiatan peningkatan/perluasan, sedangkan pagu indikatif
ingkatan/
Pembangunan Baru 2022 paling besar untuk air limbah kab/kota ada di sub kegiatan
Perluasan
50.90% 91.11% pembangunan baru.
8
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SANITASI TARGET RPJMN 2020-2024 BIDANG SANITASI
Sistem layanan sanitasi berkelanjutan
diwujudkan melalui Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP),
yang diterjemahkan menjadi 5 arah kebijakan: 90% layak 0%
80% penanganan
(termasuk 15% aman) 20% pengurangan
Peningkatan kapasitas institusi dalam
layanan pengelolaan sanitasi Rumah tangga yang memiliki Buang Air Besar Sembarangan Rumah tangga yang memiliki akses
akses sanitasi layak dan aman (BABS) di Tempat Terbuka sampah terkelola dengan baik
(perkotaan)
Peningkatan komitmen kepala daerah
untuk layanan sanitasi berkelanjutan
CAPAIAN BIDANG GAP AKSES BIDANG SANITASI
Pengembangan infrastruktur dan layanan SANITASI TAHUN 2021 SAMPAI TAHUN 2024
sanitasi permukiman sesuai dengan karakteristik
dan kebutuhan daerah
7.25% Akses Aman 7.75% Akses Aman
Peningkatan perubahan perilaku masyarakat
dalam mencapai akses aman sanitasi 80.29% Akses Layak 9.71% Akses Layak

Pengembangan kerja sama dan pola pendanaan 5.69% BABS di Tempat Terbuka 5.69% BABS di Tempat Terbuka

0.88% Pengurangan 19.12% Pengurangan


Sumber:
*) Susenas KOR, 2021 diolah Bappenas
**) Susenas MKP, 2019 diolah Bappenas
54.85% Penanganan 25.15% Penanganan
9
Peran Pemerintah Daerah dalam Pemenuhan
Kebutuhan 100% Akses AMS
PP No. 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan PP No. 72 tahun 2019 tentang Perubahan Atas PP No.18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

Kepala Daerah selaku penanggungjawab Tim Penerapan


Pemerintah Daerah melalui Pokja
SPM Daerah dapat mengkoordinasikan Perangkat
AMPL/PPAS Daerah mempunyai tugas dan
Daerah (Provinsi dan Kabupaten/kota) sesuai
fungsi untuk melembagakan dan
kewenangannya sebagai unsur pelaksana daerah untuk
menginternalisasikan segala kegiatan yang
dapat berperan aktif merumuskan, menyusun rencana
semula ditangani oleh proyek, untuk
aksi penerapan SPM dan mendorong pelaksanaan
selanjutnya ditangani oleh OPD/instansi
kebijakan yang merupakan Urusan Wajib Pemerintahan
terkait yang berwenang, disesuaikan dengan
dalam pemenuhan pelayanan dasar masyarakat
tugas dan fungsinya masing-masing
(khususnya AMS)

Pemerintah Daerah melalui Pokja AMPL/PPAS Daerah Menjamin efektivitas penyelenggaraan


dapat melakukan koordinasi, pembinaan dalam pemerintahan daerah terhadap pemenuhan
penyusunan kebijakan, perencanaan program dan pelayanan dasar bidang AMS dalam rangka
anggaran daerah agar dapat mendukung pencapaian meningkatkan kesejahteraan masyarakat
100% akses air minum dan sanitasi layak

Menjaga kontinuitas dengan Menjaga sinkronisasi dengan Menjaga sinkronisasi dengan Mendukung pemenuhan SDGs yang ditetapkan
pembangunan di periode sebelumnya pembangunan provinsi pembangunan nasional dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2017
10
Strategi Sinkronisasi Perencanaan
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi

Menetapkan prioritas nasional,


indikator dan target dalam dokumen
rencana pembangunan nasional

1
Peningkatan Kualitas & Sinkronisasi
Dokumen Perencanaan
Bappenas
4 Optimalisasi Pengembangan
Alternatif Sumber Pembiayaan

TARGET Mendorong daerah dalam


Menyepakati aktifitas, indikator KESEHATAN NASIONAL
melakukan internalisasi dukungan
PEMBANGUNA
dan target daerah untuk N AIR MINUM pencapaian PN dan prioritas K/L
mendukung pencapaian target DAN SANITASI dalam dokumen perencanaan dan
nasional dan prioritas K/L penganggaran daerah
K/L Mitra Kemendagri

3 Penguatan Peran, Komitmen dan


Kolaborasi Antar Stakeholder 2 Regulasi Percepatan Pemenuhan
SPM Layanan Dasar Bidang AMS

Internalisasi dukungan pencapaian target


nasional dan target K/L dalam dokumen
perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah

11
Mendukung Investasi Air Minum
dan Sanitasi Aman

Amanat UU No.23 Air minum


Tahun 2014:
Air Minum dan
dan sanitasi
Standar Pelayanan Sanitasi termasuk merupakan
dalam urusan wajib Penerapan SPM :
Minimal
layanan dasar Permendagri No. 59 salah satu prioritas
PP No. 2 Tahun 2018 Tahun 2021 perencanaan dan
penganggaran
Permendagri 90 Tahun Permendagri 70 Permendagri 17 Tahun
daerah  Tolak
2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi dan
Tahun 2019 tentang 2021 tentang Pedoman ukur kinerja
SIPD RKPD 2022
Nomenklatur pemerintah
Komitmen pemerintah daerah
daerah
terhadap perencanaan dan
penganggaran AMS sudah
Perbandingan Pagu Air Minum Tahun Perbandingan Pagu Sanitasi Tahun
2021 dan 2022 2021 dan 2022 meningkat, namun untuk
12,000,000,000 16,000,000,000 memenuhi gap kebutuhan akses
10,000,000,000
12,000,000,000
AMS aman masih harus
8,000,000,000
8,000,000,000 4,000,000,000 diupayakan untuk ditingkatkan
6,000,000,000
-
tik n
kembali diantaranya dengan
es ha
4,000,000,000 Do
m
a m
pa memanfaatkan sumber-sumber
h rs
2,000,000,000 Lim
ba
g u
Pe pendanaan lain di luar APBD
Ai
r Pa
u ta
-
Pa
g
a -ra
Rata-rata Pagu AM Rata-rata Pagu AM Rata-rata Pagu AM at
Pedesaan Perkotaan Non Fisik ta R
ra
a-
R at
Tahun 2021 Tahun 2022
Sumber Data: RKPD dalam SIPD Kemendagri (diolah) Tahun 2021 Tahun 2022 12
Sumber Pendanaan
untuk Meningkatkan Akses Air Minum dan Sanitasi

Pendanaan juga bersumber dari sumber lainnya seperti:


APBN

1 5
APBD Provinsi
Dana Transfer berupa DAK, Kerjasama
Dana Bagi Hasil, Dana Desa; daerah

2 4
APBD Kab/Kota
Kerjasama Pemerintah dengan Dana Otsus, Dana Khusus
Badan Usaha, Hibah, Program berupa Dana Bantuan
Tanggung jawab Sosial Operasional Sekolah,
Perusahaan; Progra, Keluarga Harapan;
3

Sumber lainnya yang sah


dan tidak mengikat, seperti:
BAZNAS, ZISWAF

13
Strategi untuk Meningkatkan Investasi
Air Minum dan Sanitasi Aman

Upaya untuk mendorong pendanaan lain di luar APBD


• Kebijakan penguatan kredit/pembiayaan mikro Air Minum untuk memperluas akses saluran perpipaan air minum di Rumah
Tangga melalui kemitraan antara anggota PERBAMIDA dengan PERPAMSI
• Alokasi dana dapat berupa Hibah, Penempatan Modal pada BUMD Keuangan dan Air Minum, atau Dana Bergulir
• Mendorong BUMD Air Minum untuk melaksanakan kerjasama untuk memaksimalkan pendanaan non public;
• Mendorong Pemda untuk melakukan Pinjaman Daerah sebagai alternatif sumber pembiayaan infrastruktur hilir SPAM Regional
(KPBU dan Non KPBU)

Rumah 4
PDAM
Tangga
6
RT membayar iuran
Contoh
2 3 1
Skema
Pengajuan Kredit Daftar MoU /
Pembiayaan Mikro/Pembiayaan pelanggan Kerjasama
Mikro Kredit Pemasangan Sambungan disetujui
Air Minum
Memasang
sambungan air BPR/S
minum (SR) ke RT 5 RT membayar cicilan kredit /
pembiayaan (sekaligus membayar iuran
jika ada kesepakatan BPR/S dgn PDAM)
14
Terima Kasih

15

Anda mungkin juga menyukai