Gangguan Hipertensi
Oleh:
1.2. Klasifikasi
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas (Darmojo, 1999) :
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan /
atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg
dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan
besar yaitu :
a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain
Tingkat hipertensi dan anjuran kontrol (Joint National Commitle, U.S 1992)
1.3. Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada :
Elastisitas dinding aorta menurun
Katub jantung menebal dan menjadi kaku
Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
a. Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
b. Kegemukan atau makan berlebihan
c. Stress
d. Merokok
e. Minum alcohol
f. Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah penyakit-penyakit seperti Ginjal,
Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor, Vascular,
Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli kolestrol, Vaskulitis,
Kelainan endokrin, DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme, Saraf, Stroke, Ensepalitis.
Selain itu dapat juga diakibatkan karena Obat–obatan Kontrasepsi oral Kortikosteroid.
1.4. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf
simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin,
yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai
faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah
terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang
menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya,
yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin
merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II,
suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung
mencetuskan keadaan hipertensi.
Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan
fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan
darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis,
hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh
darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya
dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup)
mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer,
2001).
Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi palsu”
disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff
sphygmomanometer (Darmojo, 1999).
Pathway
1.7. Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan
pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
1. Terapi tanpa Obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai
tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :
a. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr
Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
Penurunan berat badan
Penurunan asupan etanol
Menghentikan merokok
b. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu: Macam olah
raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain.
Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87
% dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar
antara 20 – 25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x
perminggu dan paling baik 5 x perminggu.
c. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
Ø Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek
tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak
normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti
nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti kecemasan dan
ketegangan.
Ø Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar
membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks
Ø Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien
tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan
hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. KOMPOSISI KELUARGA
Ny. U Tn. S Tn. J Tn. MH Tn. DF Tn. A Ny. IS Tn. R Ny. SI Ny. IP Tn. N Ny. M
: Laki-Laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-Laki
: Perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: tinggal 1 rumah
: klien
3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga Tn.J adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga terdiri dari ayah,
ibu dan anak
4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari suku jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah bahasa jawa.
5. AGAMA
Seluruh anggota Tn J adalah beragama islam dan taat beribadah, sering mengikuti
pengajian yang ada di RT serta berdoa agar Ny. IP dapat sembuh dari penyakit yang
dideritanya.
DENAH RUMAH
(Gambarkan denah rumah keluarga)
Keterangan :
A : Ruang tamu
B : Kamar
A B C : Kamar
D : Ruang keluarga
E : Musholla
F : Kamar
G : Ruang Baju
H : Gudang
I : Gudang
D J : Dapur
E
G
F
J I
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Hubungan antar tetangga Tn. J baik, saling membantu, bila ada tetangga yang
membangun rumah dikerjakan saling gotong-royong.
3. STRUKTUR PERAN
(1) Formal
Tn J sebagai KK, Ny IP sebagai istri, dan 2 anak.
(2) informal
Tn J sebagai pencari nafkah dengan menjadi polisi dan Ny IP ibu rumahtangga
2.FUNGSI SOSIALISASI
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu mentaati norma yang ada.
5. FUNGSI REPRODUKSI
Jumlah anak 3 orang, anak pertama lulus, anak kedua sebagai Mahasiswa, dan
anak ke 3 kelas IV SDN Srengat
6. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan
biaya untuk berobat.
KEMUNGKINAN
No DATA PENUNJANG MASALAH
PENYEBAB
DO :
Keluarga tampak bingung
dengan penyakit yang
diderita Tn “IP”
TD : 140/85 mmHg
N : 84 x/mnt
3. RR : 20 x/mnt Kesiapan peningkatan Kemampuan keluarga dalam
proses jeluarga mendukung penderita
DS : penyakit hipertensi
keluarga Tn. IP
menginginkan untuk
kesembuhan dan
kesehatan Tn. IP
DO :
keluarga Tn.IP
memberikan
semangat untuk
kesembuhan Tn. IP
Keluarga Tn. IP
aelalu menemani Tn
IP berobat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Untuk mengetaui lokasi, karakteristik,
dengan ketidakmampuan kunjungan rumah 3x komprehensif termasuk dan tingkat nyeri untuk menentukan
keluarga merawat anggota
diharapakan nyeri dapat lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi, intervensi selanjutnya
keluarga yang sakit hipertens.
berkurang dengan kualitas,atau beratnya nyeri dan
kriteria hasil: faktor pencetus 2. Lingkungan yang nyaman dapat
DS : mendukung istirahat atau tidur yang
Ny. IP mengatakan 1. Ketidaknyamanan 2. Kendalikan faktor lingkungan adekuat
nyeri pada bagian
tidak ada yang dapat mempengarui respon
leher belakang 3. Memberikan kesempatan kepada
P : Tiba-tiba muncul pasien teradap ketidaknyamannanya
2. melaporkan bawa keluarga untuk melakukan teknik
Q: sakit seperti di
nyeri berkurang 3. Ajarkan pasien melakukan teknik relaksasi
tindih beban
R: bagian leher relaksasi
3. Mampu mengontrol 4. Istirahat tidur yang adekuat dapat
S: skala 3
nyeri 4. Dukung istirahat tidur untuk menurunkan nyeri
T: setiap saat
DO : membantu penurunan nyeri
Keluarga Ny. IP
tampak bingung dan DO: -Wajah rileks
cemas
Ny. IP terlihat
kesakitan
NO.DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
STANDART
2 Manajemen kesehatan keluarga Setelah dilakukan kunjungan rumah 1. Berikan penjelasan 1. Asupan garam yang tinggi
tidak efektif berhubungan dengan 3x diharapakan keluarga mampu pada keluarga dapat mengganggu
ketidakmampuan keluarga merawat memberikan perawatan pada Ny. IP tentang diet yang keseimbangan natrium alami
dalam mengenal masalah anggota sesuai untuk yang ada dalam tubuh. Kadar
dapat berkurang dengan kriteria hasil:
keluarga dengan hipertensi penderita hipertensi natrium dalam tubuh bisa
1. Pola tidur dan kualitas tidur normal yaitu diet rendah meningkat, sehingga
DS : garam, rendah lemak menyebabkan retensi natrium,
Keluarga mengatakan 2. Periksa secara teratur ke pelayanan dan kolesterol kemudian hal ini dapat
kurang memahami cara merawat kesehatan 2. Anjurkan pada meningkatkan tekanan yang
Keluarga mengatakan keluarga untuk diberikan oleh aliran darah
Makanan Ny ”IP” sama dengan 3. Ungkapan Ny. IP tidak takut mengkonsumsi terhadap dinding pembuluh
keluarga yang lain makanan sesuai darah.
Pola tidur Ny”IP” 4. Wajah rileks dengan diet hipertensi 2. Pengelolaan hipertensi harus
tidak sesuai dan kurang dari 3. Anjurkan pada dilakukan dengan
Keluarga kurang 5. TTV dalam batas normal keluarga untuk komprehensif bukan hanya
memahami cara mengenal jadwal tidur Ny. IP kuratif saja harus didukung
masalah Ny “IP” yang 4. Anjurkan kepada dengan asupan yang tidak
khawatir tensinya akan bertambah keluarga mengakibatkan perburukan
tinggi. memeriksakan Ny. IP kondisi.
secara teratur 3. Tekanan darah mereka
DO : 5. Melatih dan secara alami naik dan turun
Keluarga tampak bingung mengajarkan senam dalam pola berputar selama
dengan penyakit yang diderita Ny hipertensi sepanjang hari. Cenderung
“IP” naik di tengah hari dan
TD : 140/85 mmHg mencapai angka terendah di
N : 84 x/mnt tengah malam, saat waktunya
RR : 20 x/mnt mencapai tidur dalam.
4. Resiko berbahaya yang
mungkin ditimbulkan
hipertensi, alangkah baiknya
mencegah daripada
mengobati dengan melakukan
pemeriksaan tekanan darah
untuk deteksi dini hipertensi
5. Dapat mencegah atau
melambatkan kehilangan
fungsional, bahkan latihan
yang teratur dapat
mengurangi morbiditas dan
mortalitas yang diakibatkan
oleh penyakit kardiovaskuler.
NO.DX DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
STANDART
3 Kesiapan peningkatan proses keluargaSetelah dilakukan kunjungan rumah 1. Berikan penjelasan dan 1. Menambah pengetahuan untuk
berhubungan dengan Kemampuan 3x diarapkan keluarga Ny. IP diskusikan pada keluarga meningkatkan manajemen
keluarga dalam mendukung penderita mengalami peningkatan tentang tentang hipertensi : keseatan
penyakit hipertensi
manajemen kesehatan. pengertian tanda dan
gejala, factor yang 2. Resiko berbahaya yang
mempengaruhi, cara mungkin ditimbulkan hipertensi,
DS :
alangkah baiknya mencegah
Keluarga Ny. IP pencegahan komplikasi
menginginkan untuk daripada mengobati dengan
kesembuhan dan kesehatan 2. Motivasi atau anjurkan melakukan pemeriksaan tekanan
Tn. IP kepada keluarga darah untuk deteksi dini
DO : memeriksakan Ny. IP hipertensi
Keluarga Ny. IP secara teratur dan rutin ke
memberikan semangat pelayanan kesehatan
untuk kesembuhan Ny. IP
Keluarga Ny. IP aelalu
menemani Ny. IP berobat
No. Dx Keperawatan Implementasi Catatan Perkembangan
merawat dalam mengenal memerikasakan Ny. IP setiap minggu dan Ny. IP dengan anggota keluarga
masalah anggota keluarga O : Ny. IP mengatakan sudah tidak takut lagi dengan tensinya
minum obat secara teratur.
dengan hipertensi 2. Memberikan penjelasan keluarga Makanan yang disajikan untuk Ny. IP nasi, sayur asam,
pada
lauk tahu, tempe garing
tentang diet yang sesuai dengan hipertensi
Makanan untuk Ny. IP dan anggota keluarga yang lain
pada makanan yang diberikan Ny. IP harus
tersendiri
benar-benar rendah garam, mengurangi
Wajah Ny. IP tampak lebih relaks
makanan berlemak
A : Tujuan tercapai sebagian
3. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur
P : Lanjutkan Intervensi
pola tidur pada siang hari sebaiknya
digunakan untuk istiraha
2. Manajemen kesehatan Senin, 17 Agustus 2020
keluarga tidak efektif Pukul 08.00 WIB
berhubungan dengan S : Keluarga mengatakan sudah menyendirikan makanan
ketidakmampuan keluarga 1. Menganjurkan pada keluarga
Ny. IP dengan anggota keluarga
merawat dalam mengenal memerikasakan Ny. IP setiap minggu dan
O : Ny. IP mengatakan sudah tidak takut lagi dengan
masalah anggota keluarga minum obat secara teratur.
tensinya
dengan hipertensi 2. Memberikan penjelasan pada keluarga
Makanan yangdisajikan untuk Ny. IP nasi, sayur asam, lauk
tentang diet yang sesuai dengan hipertensi
tahu, tempe garing
pada makanan yang diberikan Ny. IP harus
benar-benar rendah garam, mengurangi Makanan untuk Ny. IP dan anggota keluarga yang lain
makanan berlemak tersendiri
3. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur Wajah Tn. R tampak lebih relaks
pola tidur pada siang hari sebaiknya A : Tujuan tercapai
digunakan untuk istirahat P : Lanjutkan intervensi
4. Melatih dan mengajarkan senam hipertensi.
No Dx Keperawatan Implementasi Catatan Perkembangan
3. Kesiapan peningkatan prosesSabtu, 15 Agustus 2020 S : Keluarga mengatakan cukup mengerti tentang Hipertensi
keluarga berhubungan denganPukul 08.00 WIB dan akan kontrol secara rutin
Kemampuan keluarga dalam O : Keluarga tampak mengerti dan dapat menyebutkan 3 dari
1. Memberikan penyuluhan pada keluarga
mendukung penderita penyakit 5 tanda Hipertensi
hipertensi tentang penyakit Hipertensi. .
2. Melatih dan mengajarkan senam hipertensi A : Masalah teratasi sepenuhnya
3. Menganjurkan pada keluarga memeriksakan P : Lanjutkan Intervensi
Ny. IP secara teratur setiap minggu dan
minum obat secara teratur.
4. Memberikan penjelasan tentang diet
hipertensi
3. Kesiapan peningkatan prosesMinggu, 16 Agustus 2020
S:
keluarga berhubungan
Pukul 10.00 WIB - Ny. IP mengatakan cukup mengerti mengenai
dengan Kemampuan
senam hipertensi
keluarga dalam mendukung 1. Memberikan penyuluhan pada
- Ny. IP menyatakan bahwa akan mengulang senam
penderita penyakit hipertensi keluarga tentang penyakit Hipertensi.
hipertensi yaitu pagi hari sekitar pukul 7 pagi
2. Melatih dan mengajarkan senam hipertensi
;O : Klien tampak mengerti dan dapat antusias
3. Menganjurkan pada keluarga memeriksakan
mengikuti senam hipertensi
Ny. IP secara teratur setiap minggu dan minum
obat secara teratur. A : Masalah teratasi sepenuhnya
4. Memberikan penjelasan tentang diet
P : Lanjutkan Intervensi
hipertensi