INTEGRAL VEKTOR
A. DEFINISI UMUM
a. Integral Garis
Definisi Integral Garis
Integral garis dari suatu fungsi vektor A(t) sepanjang kurva C yang terdefinsi pada a ≤ t ≤ b,
didefinisikan sebagai berikut:
❑ b b
∫ A ∙ dr =∫ A ∙ dr =∫ ( A1 i+ A 2 j+ A 3 k ) ∙ ( i dx+ j dy +k dz )
c a a
b
¿ ∫ ( A1 dx + A2 dy + A 3 dz )
a
❑
¿ ∮ ( A1 dx + A 2 dy+ A 3 dz )
C
Contoh 1
Hitung usaha yang dihasilkan sebuah objek yang bergerak dalam vektor F= yi+ x 2 j, sepanjang
kurva x=2 t , y=t 2−1dari t=0 hingga t=2.
Penyelesaian:
❑ ❑
2
¿ ∫ ydx + x dy
2
2
¿ ∫ ( t −1 ) 2 dt +¿ ¿
2
2
¿ ∫ (2t −2+8 t ¿) dt ¿
2 3
2 3 4 2 100
¿ t −2 t+8 t ¿0 = satuan panjang
3 3
Contoh 2
❑
1
2
¿ ∫ ( 3 t +6 ( t ) ) dt−14 ( t ) ( t ) 2 t dt +20 t ( ( t ) ) 3 t dt
2 2 3 3 2
1
¿ ∫ ( 9 t −28 t +60 t ) dt
2 5 9
¿5
b. Integral Permukaan
Definisi Integral Permukaan
Jika S suatu permukaan 2 sisi yang sedemikian mulus dan n adalah vektor normal satuan
positif, maka fluks (masa yang mengalir per satuan waktu) dari A(x , y , z )melalui
permukaan S adalah sebagai berikut:
❑
F yang melintasi S=∬ A .n . dS
Fluks ⃗
S
Untuk menghitung integral permukaan akan lebih sederhana dengan memproyeksikan S pada
salah satu bidang koordinat, kemudian menghitung integral lipat 2 dari proyeksinya.
∬ A . n .dS=∬ A ∙n |dxdy
n∙ k|
S S
∬ A . n .dS=∬ A ∙n |dxdz
n∙ j|
S S
∬ A . n .dS=∬ A ∙n dydz
|n ∙i|
S S
Contoh 3
❑
2 x+3 y +6 z =6 yang terletak pada oktan pertama dan n adalah normal satuan pada S .
Penyelesaian:
Suatu normal untuk S adalah ∇ ¿ sehingga:
2 i+3 j+6 k 2 i+3 j+ 6 k
n= =
√2 +3 +6
3 2 2 7
maka:
∬ A ∙n dS=∬ A ∙ n |dxdy
n∙ k|
S R
❑
36−12 x dxdy
¿∬
R 7 2i+3 j+6 k
7 |∙k |
❑
36−12 x dxdy
¿∬
R 7 6
7 ||
12−2 x
6 3
¿∫ ∫ ( 6−2 x ) dxdy
x=0 y=0
6 12−2 x
¿ ∫ ( 6 y−2 xy ) ¿ 0 3
dx
x=0
[( )]
6
¿∫ 6
x=0
12−2 x
3
−2 x ) (
12−2 x
3
dx
( )
6 2
4x
¿∫ 24−12 x+ dx
x=0 3
( )
2
4x 6 2
¿ 24−6 x + ¿ =24 satuan luas
9 0
c. Integral Volume
Definisi Integral Volume
Pandang sebuah permukaan tertutup dalam ruang yang menutup volume V, maka:
❑ ❑
∭ A dV =∭ A dxdydz
V V
Dan
❑ ❑
∭ Φ dV =∭ Φ dxdydz
V V
❑
berikut ini:
yang ditinjau.
Limit dari jumlah ini, bila M → ∞ sehingga kuantitas-kuantitas terbesar∆ V k akan mendekati
❑
nol, dan jika limit ini ada dinyatakan dengan ∭ Φ dV adalah integral volume.
V
Contoh 4
❑
∭ ( x 2 + y 2 + z 2 ) dV = ∫ ∫ ∫ ( x 2 + y 2 + z 2 ) dzdydx
V x=0 y=0 z=0
( )
5 5 −x 3
1
¿∫ ∫ 2 2 5− x− y
x z+ y z + z ¿0 dydx
x=0 0 3
5 5 −x
¿∫ ∫ ¿¿¿
x=0 0
[ ]
5 5 −x 3
(5−x− y )
¿∫ ∫ (x2 + y 2 )(5−x− y)+ dydx
x=0 0 3
[ ]
5 4
x 2 y 2 ( 5− x ) 3 y 4 (5−x− y) 5−x
¿∫ 2
x (5−x )− + y− − ¿ 0 dx
0 2 3 4 12
∫[ ]
5 2 2 4
x (5−x ) (5−x )
¿ + dx
0 2 6
( )
5
25 x 3 5 x 4 x5 (5−x ) 5 625
¿ − + − ¿ 0=
6 4 10 30 4
❑
625
Jadi, ∭ f ( x ) dV = satuan volume
V 4
B. TEOREMA
a. Teorema Green
Teorema Green memberikan hubungan antara sebuah integral garis pada kurva
tertutup sederhana C dan integral ganda pada bidang D yang dibatasi oleh C.
Teorema Green: Misalkan C adalah sebuah kurva tertutup sederhana di sebuah
bidang, bersifat mulus bagian demi bagian (piecewise), dan berorientasi positif,
dan misalkan D adalah daerah yang dibatasi oleh C. Jika L dan M adalah fungsi
terhadap (x,y) yang terdefinisi pada daerah terbuka yang mencakup D dan
memiliki turunan parsial yang kontinu disana, maka
❑ ❑
∮ ( L dx + M dy )=∫∫
C D
( ∂∂Mx − ∂∂ Ly ) dx dy
Dengan arah integrasi sepanjang C bersifat berlawanan jarum jam.
Bukti. L dan M adalah fungi dari (x,y) yang terdefinisi pada daerah terbuka,
mengandung D dan mempunyai keturunan parsial kontinu. Maka berdasarkan hal
tersebut kita perlu membuktikan:
❑ ❑
∮ Ldx=∬ ( −∂
∂y )
L
dA . . .. ( 1 )
C D
dan
❑ ❑
D= { ( x , y )|a ≤ x ≤ b , g 1 ( x ) ≤ y ≤ g 2(x ) }
❑ b g2 (x)
∂L ∂L
∬ ∂ y dA=∫ ∫ ∂ y ( x , y ) dy dx
D a g (x) 1
b
¿ ∫ { L ( x , g 2 ( x ) )−L( x , g1 ( x ) ) } dx
a
❑ ❑
∫ L ( x , y ) dx=∫ L ( x , g1 (x )) dx . . . .(3)
C1 C2
Dengan C3,
❑ ❑
∫ L ( x , y ) dx=∫ L ( x , y ) dx
C3 C2
b
¿−∫ L ( x , g2 ( x ) ) dx
a
Sekarang, C2 dan C4
❑ ❑
∫ L ( x , y ) dx=∫ L ( x , y ) dx=0
C4 C2
Karena itu,
❑ ❑ ❑ ❑ ❑
b b
∫ L ( x , g 1 ( x ) ) dx−¿ ∫ L ( x , g2 ( x )) dx ¿
a a
Karena itu kombinasi dari (3), (4) dan kita mendapatkan (1). Jadi terbukti.
Contoh Soal
2
y =8 x dan x=2dengan Teorema Green!
Penyelesaian:
❑ ❑
∮ ( L dx + M dy )=∫∫
C D
( ∂∂Mx − ∂∂ Ly ) dx dy
❑
∮ ( x 2=2 xy ) dx +( x 2 y +3 ) dy
D
❑
¿ ∬ ( 2 xy−2 x ) dxdy
D
2 2√ 2
¿∫ ∫ ( 2 xy −2 x ) dydx
0 −2 √ 2
2
¿ ∫ [ xy −2 xy ] 2 √ 2 dx
2
0 −2 √ 2
2
¿ ∫ [ ( 8 x −4 x √ 2 x )−( 8 x + 4 x √ 2 x) ] dx
2 2
2
¿ ∫ 8 x √ 2 x dx
0
128
¿ satuan
5
b. Teorema Gradien
Teorema gradien, juga dikenal sebagai teorema dasar kalkulus integral garis,
menyatakan bahwa integral garis yang melalui bidang gradien dapat dievaluasi
dengan mengevaluasi bidang skalar asli di titik-titik akhir kurva. Teorema ini
merupakan generalisasi dari teorema dasar kalkulus kedua untuk setiap kurva
pada bidang atau ruang (umumnya berdimensi n) dan bukan hanya pada garis
nyata.
∫ ∇ φ ( r ) . dr=φ ( q ) −φ ( p )
γ
Teorema gradien menyiratkan bahwa integral garis melalui bidang gradien tidak
bergantung pada jalur. Dalam fisika, teorema ini adalah salah satu cara untuk
mendefinisikan gaya konservatif. Dengan menempatkan φ sebagai potensial,
∇ φ merupakan medan konservatif. Usaha yang dilakukan oleh gaya-gaya
konservatif tidak bergantung pada lintasan yang dilalui benda, melainkan hanya
bergantung pada titik ujungnya saja, seperti yang ditunjukkan persamaan di atas.
Teorema gradien juga memiliki kebalikan yang menarik: setiap bidang vektor
yang tidak bergantung pada jalur dapat dinyatakan sebagai gradien bidang
skalar. Sama seperti teorema gradien itu sendiri, kebalikan ini memiliki banyak
konsekuensi dan penerapan yang mencolok baik dalam matematika murni
maupun terapan.
Bukti. Jika φ adalah adalah fungsi terdiferensiasi dari beberapa subset terbuka
U ⊆ R → R dan r adalah fungsi terdiferensiasi dari suatu interval tertutup [ a , b ]
n
d
( φ ∘r )( t )=∇ φ ( r ( t ) ) . r '( t)
dt
❑ b b
Bahkan jika teorema gradien (juga disebut teorema fundamental kalkulus untuk
integral garis) sejauh ini telah terbukti untuk kurva terdiferensiasi (sehingga
terlihat mulus), teorema tersebut juga terbukti untuk kurva mulus-sepotong
karena kurva ini dibuat dengan menggabungkan beberapa kurva terdiferensiasi
sehingga pembuktian kurva ini dibuat dengan pembuktian per komponen kurva
terdiferensiasi.
Contoh Soal
Misalkan γ ⊂R 2 adalah busur lingkaran yang arahnya berlawanan arah jarum
jam dari (5 , 0) sampai (−4 , 3). Dengan menggunakan definisi integral garis.
Penyelesaian:
−1 3
π −tan ( )
❑ 4
−1 3
π −tan ( )
4
¿ ∫ 25 ( −sin2 t+cos 2 t ) dt
0
|
−1 3
π −tan ( )
4 −1 3
25
¿ ∫ 25 cos ( 2 t ) dt= sin ( 2 t ) π−tan ( 4 )
0 2
0
25 −1 3
¿ sin(2 π−2 tan ¿( ))¿
2 4
−25 ( 34 ) =−12
¿−
25
sin 2 tan
(
−1 3
= ( ))
()
2 4 3
2
+1
4
❑ ❑
∬ F . n . dS=∭ ∇ F dV
S E
Bukti:
Asumsikan bahwa “S” adalah permukaan tertutup dan setiap garis yang ditarik
sejajar dengan sumbu koordinat memotong S di hampir dua titik. Misalkan S1
dan S2 adalah permukaan di bagian atas dan bawah S. Masing-masing diwakili
oleh z = f(x,y) dan z = ϕ(x,y).
F = F1i + F2j + F3k
∂ F3 ∂ F3
∭ ∂z
dV = ∭
∂z
dxdydz
z=f ( x, y )
∂ F3
∬R [ ∫ ∂z
¿ dxdy
z=ϕ ( x , y )
∂ F2
∭ ∂z
dV = ∬ F 2 j . ndS
∂ F1
∭ ∂z
dV = ∬ F 1 i. ndS
❑ ❑
∭ ∇ F . dV = ∬ F . n . dS
E S
Contoh Soal:
Misalkan medan kecepatan suatu fluida diberikan oleh F(x,y,z) = 10zk, dan S
bola x2+y2+z2 = 25. Tentukan fluks dari F melauli S apabila panjang diukur dalam
centimeter dan waktu dalam jam
Penyelesaian:
Dari teorema divergensi gauss, fluks dari F melalui S adalah,
❑ ❑
∬ F . n . dS=∭ ∇ F dV
S E
∂
Karena F(x,y,z) = 10zk, maka div F = ( 10 z ) ; jadi ∇F = 10.
∂z
❑ ❑
∬ F . n . dS=10∭ dV
S E
∬ F . n . dS=10[ 43 π ( 5)3 ]
S
5000
¿ π
3
d. Teorema Stokes
Teorema stokes menyatakan bahwa integral garis suatu medan vektor pada
sebuah loop sama dengan lengkungannya melalui permukaan tertutup, dimana
arah sirkulasi positif dari kontur pembatas ∂ ∑ dan arah n fluks positif melalui
permukaan ∑ dalam bidang vektor di R3.
Misalkan ∑ merupakan permukaan tertutup di R 3 dengan batas ∂ ∑ ≡ r. Jika
medan vektor F(x,y,z) = (Fx(x,y,z), Fy(x,y,z), Fz(x,y,z)) terdefinisi dan
mempunyai turunan parsial orde pertama yang tak terhitung jumlahnya di daerah
yang memuat ∑, maka:
❑ ❑
∮ F . dr=∬ ∇ x F . d ∑
∂∑ ∑
Bukti:
Fungsi R3 → R3 dapat diidentifikasi dengan bentuk diferensial di R3 melalui,
Fxe1 + Fye2 + Fzz3 → Fzdx + Fydy + Fxdx
Kemudian, tuliskan bentuk diferensial yang terkait dengan fungsi F sebagai ωF.
𝜕ω∇ x F = dωF
Dimana 𝜕 merupakan bintang hodge dan d adalah turunan ekterior. Dengan
demikian, diperoleh rumus umum teori stokes sebagai berikut:
❑ ❑ ❑ ❑ ❑
∮ F . d γ =∮ ωF=∮ d ωF =∮ ∂ ω ∇ x F=∬ ∇ x F . d ∑
∂∑ ∂∑ ∑ ∑ ∑
Contoh Soal:
Diketahui S adalah bagian bola x2+y2+z2 = 4 yang terletak di dalam silinder x2+y2
❑
= 1 dan di atas bidang xy. Apabila F = xzi + yzj + xyk, carilah nilai ∬ ∇ x F . dS
S
∬ ∇ x F . dS = ∮ F . dr
S C
2π
= ∮ F ( r (t ) ) . r ( t ) dt
'
2π
2π
= √3 ∮0 d t
0
=0
4
¿ ∫ ( ydx+ x dy )
2
4
¿ ∫ (t −2)3 dt . ¿ ¿
2
4
¿ ∫ (3 t −6+ 18t )dt
2 2
3 2 18 3 4
¿ t −6 t+ t ∨
3 3 0
2 3
¿( 4 −6.4+ 6. 4 )−0
¿ 376
Jadi usaha yang dilakukan untuk menggerakkan sebuah partikel dalam medan gaya adalah
376.
2. Sebuah kawat berbentuk parabola yang didefinisikan oleh fungsi y=x 2, untuk 0 ≤ x ≤ 3.
2y
Jika massa per satuan panjang yaitu δ= , tentukan massa kawat tresebut!
x √ 1+4 x 2
Pembahasan:
❑
Massa=∫ δ ds
c
√( dx 2 dy
)( )
2
ds= +
dx dx
2
y=x
dy =2 x dx
ds=√ (1)2 +(2 x )2 dx
ds=√ 1+4 x dx
2
Massa kawat:
❑
y
¿∫ √ 1+4 x 2 dx
c x √ 1+ 4 x 2
2
2y
¿∫ √ 1+4 x 2 dx
x √ 1+ 4 x
2
0
2
y
¿∫ dx
0 x
2 2
2x
¿∫ dx
0 x
2
¿ ∫ 2 x dx
0
1 2
¿2× x 3
2 0 |
¿x 3
2
0 |
2
¿3
¿9
Jadi massa kawatnya adalah 9
Contoh integral vektor permukaan:
1. Desti memotong bola kasti menjadi 6 bagian sama besar. Satu bagian bola kasti tersebut
memiliki tinggi 4 cm dan lebar 2 cm. Kemudian ia juga memotong bola basket menjadi 4
bagian sama besar, setiap bagian bola berukuran tinggi 9cm dan lebar 3 cm. Hitunglah luas
satu bagian bola kasti milik desti, apabila bagian bola tersebut di ilustrasikan seperti gambar
dibawah ini.
Penyelesaian:
Misalkan lebar bola = x
Tinggi bola = y
Bola
Bola basket F(y)
kasti
Maka, Lebar (x) 2 3 x
Tinggi (y) 4 9 x2
2 4
luas=∬ d A= ∫ ∫ dy dx
x=0 y=x 2
2
4
¿ ∫ [ y ]∨ dx
x=0 x2
2
¿ ∫ (4−x )dx
2
x=0
1 3 2
¿ [4 x− x ]∨
3 0
8 16 2
¿ 8− = cm
3 3
Jadi luas 1/6 bagian bola kasti adalah 16/3 cm2.
❑
2. Tentukan integral ∬ y dS, dimana S merupakan permukaan dari kurva z=x + y 2 yang
S
dS= 1+
∂x √
∂ z 2 ∂z 2
+
∂y ( )( )
dA
∂z
=1
∂x
∂z
=2 y
∂y
dS= √ 1+ ( 1 ) + ( 2 y ) dA
2 2
dS= √ 1+1+4 y 2 dA
dS= √ 2+ 4 y 2 dy dx
Maka,
❑
∬ y dS
S
1 2
¿ ∫ ∫ y √ 2+ 4 y dy dx
2
0 0
1 2
¿ ∫ dx ∫ y √ 2 √ 1+2 y dy
2
0 0
1 2
¿ ∫ dx √ 2 ∫ y √ 1+2 y dy
2
0 0
3
¿√2
12
43
( 1+2 y 2 ) 2 2
0 |
13 √2
¿
3
Contoh integral vektor volume:
1. Sebuah baterai listrik berbentuk tabung, dengan jari-jari 4 cm dan tinggi 8 cm. Tentukan
volume baterai listrik tersebut?
Pembahasan:
Misalkan tabung beterai listrik digambarkan pada diagram kartesius seperti gambar berikut:
2π 2
8
¿ ∫ ∫ rz∨ r dr dθ
0 r=0 z=0
2π 2
¿ ∫ ∫ 8 r dr dθ
0 r=0
2π
2
¿ ∫ [ 4 r ]∨
2
0 r =0
¿ 16(2 π )
¿ 32 π cm
2. Suatu bangun ruang A=45 x 2 y memiliki volume ruang tertutup yang dibatasi oleh bidang
4 x+ 2 y + z=8, dengan x=0 , y=0 , z=0. Tentukan integral volume tersebut!
Pembahasan
❑ ❑
∭ A dV =∭ 45 x 2 y dz dy dx
v v
2 4−2 x
¿ 45 ∫ ∫
x=0 y=0
2
|
x y 8−4 x−2 y dy dx
0
2 4−2 x
¿ 45 ∫ ∫ 2
x y ( 8−4 x−2 y ) dy dx
x=0 y=0
2 4−2 x
¿ 45 ∫ ∫ ( x2 (−4 x ) y−2 x 2 y2 ) dy dx
x=0 y=0
2
¿ 45
x=0 0|
∫ (2 x 2 ( 2−x ) y 2− 23 x 2 y 3) 4−2 x dx
2
¿ 45 ∫ (2 x 2 ( 2−x )( 4−2 x )2− 23 x 2 ( 4−2 x )3 ) dx
x=0
2
1 2
¿ 45 ∫ x ( 4−2 x ) dx
3
0 3
¿ 128 satuan