Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 6

1. Ninditya Desixta Januar (2001060005)


2. Inayah Wulandari (2001060010)
3. Riki (2001060022)
4. Sulis Setiowati (2001060030)
5. Dian Lestari (2001060032)
6. Adisti Maysyaroh (2001060035)

INTEGRAL VEKTOR
A. DEFINISI UMUM
a. Integral Garis
Definisi Integral Garis
Integral garis dari suatu fungsi vektor A(t) sepanjang kurva C yang terdefinsi pada a ≤ t ≤ b,
didefinisikan sebagai berikut:
❑ b b

∫ A ∙ dr =∫ A ∙ dr =∫ ( A1 i+ A 2 j+ A 3 k ) ∙ ( i dx+ j dy +k dz )
c a a

b
¿ ∫ ( A1 dx + A2 dy + A 3 dz )
a

Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar 1. Objek dengan lintasan tertutup


Berdasarkan Gambar 1., terlihat bahwa objek bergerak sepanjang lintasan C yang tidak lurus
dan bergerak dari titik A ke titik B, dimana A = B. Jadi, usaha yang diperoleh pada lintasan
tertutup di atas adalah sebagai berikut:
❑ ❑

∮ A ∙ dr=∮ ( A 1 i+ A 2 j+ A3 k ) ∙ ( idx + jdy + k dz )


C C


¿ ∮ ( A1 dx + A 2 dy+ A 3 dz )
C

Contoh 1
Hitung usaha yang dihasilkan sebuah objek yang bergerak dalam vektor F= yi+ x 2 j, sepanjang
kurva x=2 t , y=t 2−1dari t=0 hingga t=2.
Penyelesaian:
❑ ❑

∫ F . dr=∫( yi+ x2 ¿ j).(dxi+dyi) ¿


c c

2
¿ ∫ ydx + x dy
2

2
¿ ∫ ( t −1 ) 2 dt +¿ ¿
2

2
¿ ∫ (2t −2+8 t ¿) dt ¿
2 3

2 3 4 2 100
¿ t −2 t+8 t ¿0 = satuan panjang
3 3

Contoh 2

Jika A=( 3 x +6 y ) i−14 yz j+ 20 xz k , hitunglah


2 2
∮ Adr dari titik(0,0,0) ke (1,1,1) sepanjang
C

lintasan C: x=t , y =t 2 , z=t 3


Jawab:
Batas: x=0 , y=0 , z=0→ t=0 , x=1 , y=1 , z =1→ t=1
2 3 2
x=t → dx=dt , y=t → dy=2t dt , z=t → dz=3 t dt
❑ ❑

∮ Adr=∫ [ ( 3 x 2 +6 y ) i−14 yz j+20 xz 2 k ] ( dx i+dy j+dz k )


C C

¿ ∫ ( 3 x 2 +6 y ) dx−14 yz dy+ 20 xz 2 dz
C

1
2
¿ ∫ ( 3 t +6 ( t ) ) dt−14 ( t ) ( t ) 2 t dt +20 t ( ( t ) ) 3 t dt
2 2 3 3 2

1
¿ ∫ ( 9 t −28 t +60 t ) dt
2 5 9

¿5

b. Integral Permukaan
Definisi Integral Permukaan
Jika S suatu permukaan 2 sisi yang sedemikian mulus dan n adalah vektor normal satuan
positif, maka fluks (masa yang mengalir per satuan waktu) dari A(x , y , z )melalui
permukaan S adalah sebagai berikut:

F yang melintasi S=∬ A .n . dS
Fluks ⃗
S

Untuk menghitung integral permukaan akan lebih sederhana dengan memproyeksikan S pada
salah satu bidang koordinat, kemudian menghitung integral lipat 2 dari proyeksinya.

Misalkan permukaan S memiliki proyeksi pada bidang xy , maka integral permukaannya


adalah:
❑ ❑

∬ A . n .dS=∬ A ∙n |dxdy
n∙ k|
S S

Sedangkan, jika permukaan S memiliki proyeksi pada bidang xz , maka integral


permukaannya adalah:
❑ ❑

∬ A . n .dS=∬ A ∙n |dxdz
n∙ j|
S S

Misalkan permukaan S memiliki proyeksi pada bidang yz , maka integral permukaannya


adalah:
❑ ❑

∬ A . n .dS=∬ A ∙n dydz
|n ∙i|
S S

Contoh 3

Hitunglah ∬ A ∙n dS dimana A=18 z i−12 j+3 y k , S adalah bagian dari bidang


S

2 x+3 y +6 z =6 yang terletak pada oktan pertama dan n adalah normal satuan pada S .
Penyelesaian:
Suatu normal untuk S adalah ∇ ¿ sehingga:
2 i+3 j+6 k 2 i+3 j+ 6 k
n= =
√2 +3 +6
3 2 2 7
maka:

A . n= [ 18 z i+12 j+3 y k ] . ( 2 i+37j+6 k )


36 z−36+18 y
¿
7
¿
36 ( 12−2 x−3 y
6
−36 +18 y )
7
36−12 x
¿
7

Permukaan S proyeksi R nya terhadap bidang xy . Sehingga integral permukaan yang


diinginkan adalah
❑ ❑

∬ A ∙n dS=∬ A ∙ n |dxdy
n∙ k|
S R

36−12 x dxdy
¿∬
R 7 2i+3 j+6 k
7 |∙k |

36−12 x dxdy
¿∬
R 7 6
7 ||
12−2 x
6 3

¿∫ ∫ ( 6−2 x ) dxdy
x=0 y=0

6 12−2 x
¿ ∫ ( 6 y−2 xy ) ¿ 0 3
dx
x=0

[( )]
6
¿∫ 6
x=0
12−2 x
3
−2 x ) (
12−2 x
3
dx

( )
6 2
4x
¿∫ 24−12 x+ dx
x=0 3

( )
2
4x 6 2
¿ 24−6 x + ¿ =24 satuan luas
9 0

c. Integral Volume
Definisi Integral Volume
Pandang sebuah permukaan tertutup dalam ruang yang menutup volume V, maka:
❑ ❑

∭ A dV =∭ A dxdydz
V V

Dan
❑ ❑

∭ Φ dV =∭ Φ dxdydz
V V

∭ Φ dV dinyatakansebagai limit dari jumlah. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar


V

berikut ini:

Gambar 2. Integral volume


Bagi ruang V ke dalam M buah kubus-kubus dengan volume
∆ V k =∆ x k ∆ y k ∆ z k ,=1 , 2 ,… . , M .
Misalkan (x k , y k , z k ) sebuah titik dalam kubus ini, dapat didefinisikan Φ ( x k , y k , z k ) =Φk .
n
Pandang jumlah: ∑ Φ k ∆ V k , yang diambil untuk semua kubus yang mungkin dalam ruang
k =1

yang ditinjau.
Limit dari jumlah ini, bila M → ∞ sehingga kuantitas-kuantitas terbesar∆ V k akan mendekati

nol, dan jika limit ini ada dinyatakan dengan ∭ Φ dV adalah integral volume.
V

Contoh 4

Hitunglah ∭ f ( x ) dV dimana f ( x )=x 2 + y 2 + z 2 , V adalah ruang tertutup yang dibatasi oleh


V

x + y + z=5 , x=0 , y=0 , z=0.


Penyelesaian:
❑ 5 5−x 5−x− y

∭ ( x 2 + y 2 + z 2 ) dV = ∫ ∫ ∫ ( x 2 + y 2 + z 2 ) dzdydx
V x=0 y=0 z=0

( )
5 5 −x 3
1
¿∫ ∫ 2 2 5− x− y
x z+ y z + z ¿0 dydx
x=0 0 3
5 5 −x
¿∫ ∫ ¿¿¿
x=0 0

[ ]
5 5 −x 3
(5−x− y )
¿∫ ∫ (x2 + y 2 )(5−x− y)+ dydx
x=0 0 3

[ ]
5 4
x 2 y 2 ( 5− x ) 3 y 4 (5−x− y) 5−x
¿∫ 2
x (5−x )− + y− − ¿ 0 dx
0 2 3 4 12

∫[ ]
5 2 2 4
x (5−x ) (5−x )
¿ + dx
0 2 6

( )
5
25 x 3 5 x 4 x5 (5−x ) 5 625
¿ − + − ¿ 0=
6 4 10 30 4

625
Jadi, ∭ f ( x ) dV = satuan volume
V 4

B. TEOREMA
a. Teorema Green
Teorema Green memberikan hubungan antara sebuah integral garis pada kurva
tertutup sederhana C dan integral ganda pada bidang D yang dibatasi oleh C.
Teorema Green: Misalkan C adalah sebuah kurva tertutup sederhana di sebuah
bidang, bersifat mulus bagian demi bagian (piecewise), dan berorientasi positif,
dan misalkan D adalah daerah yang dibatasi oleh C. Jika L dan M adalah fungsi
terhadap (x,y) yang terdefinisi pada daerah terbuka yang mencakup D dan
memiliki turunan parsial yang kontinu disana, maka
❑ ❑

∮ ( L dx + M dy )=∫∫
C D
( ∂∂Mx − ∂∂ Ly ) dx dy
Dengan arah integrasi sepanjang C bersifat berlawanan jarum jam.
Bukti. L dan M adalah fungi dari (x,y) yang terdefinisi pada daerah terbuka,
mengandung D dan mempunyai keturunan parsial kontinu. Maka berdasarkan hal
tersebut kita perlu membuktikan:
❑ ❑

Untuk dibuktikan: ∮ ( Ldx + Mdy )=∬


C D
( ∂∂Mx − ∂∂ Ly )dxdy
Bukti:
dari diagram yang diberikan, kita mendapatkan
❑ ❑

∮ Ldx=∬ ( −∂
∂y )
L
dA . . .. ( 1 )
C D

dan
❑ ❑

∮ Mdy =∬ ( ∂∂Mx ) . . ..(2)


C D

Di sini, teorema green dibuktikan pada kasus pertama.


Diagram yang diberikan memiliki wilayah D.

D= { ( x , y )|a ≤ x ≤ b , g 1 ( x ) ≤ y ≤ g 2(x ) }

Disini, g1 dan g2 adalah fungsi kontinu pada [ a . b ].

Sekarang, hitung integral ganda pada (1).

❑ b g2 (x)
∂L ∂L
∬ ∂ y dA=∫ ∫ ∂ y ( x , y ) dy dx
D a g (x) 1

b
¿ ∫ { L ( x , g 2 ( x ) )−L( x , g1 ( x ) ) } dx
a

Sekarang, hitung integrl garis (l), dari diagram, C ditulis sebagai


C 1 , C 2 , C3 , C 4 dengan C 1.

❑ ❑

∫ L ( x , y ) dx=∫ L ( x , g1 (x )) dx . . . .(3)
C1 C2

Dengan C3,
❑ ❑

∫ L ( x , y ) dx=∫ L ( x , y ) dx
C3 C2

b
¿−∫ L ( x , g2 ( x ) ) dx
a

Karena itu, C3 bergerak ke arah negatif dari b ke a

Sekarang, C2 dan C4

❑ ❑

∫ L ( x , y ) dx=∫ L ( x , y ) dx=0
C4 C2

Karena itu,

❑ ❑ ❑ ❑ ❑

∫ Ldx=∫ L ( x , y ) dx +∫ L ( x , y ) dx+∫ L ( x , y ) dx +¿∫ L ( x , y ) dx ¿


C C1 C2 C3 C4

Karena itu, ekspresi di atas sama dengan

b b

∫ L ( x , g 1 ( x ) ) dx−¿ ∫ L ( x , g2 ( x )) dx ¿
a a

Karena itu kombinasi dari (3), (4) dan kita mendapatkan (1). Jadi terbukti.

Contoh Soal

Hitunglah ∮ ( x 2−2 xy ) dx +(x 2 y +3) mengelilingi daerah yang dibatasi oleh


C

2
y =8 x dan x=2dengan Teorema Green!

Penyelesaian:

❑ ❑

∮ ( L dx + M dy )=∫∫
C D
( ∂∂Mx − ∂∂ Ly ) dx dy

∮ ( x 2=2 xy ) dx +( x 2 y +3 ) dy
D


¿ ∬ ( 2 xy−2 x ) dxdy
D
2 2√ 2

¿∫ ∫ ( 2 xy −2 x ) dydx
0 −2 √ 2

2
¿ ∫ [ xy −2 xy ] 2 √ 2 dx
2

0 −2 √ 2

2
¿ ∫ [ ( 8 x −4 x √ 2 x )−( 8 x + 4 x √ 2 x) ] dx
2 2

2
¿ ∫ 8 x √ 2 x dx
0

128
¿ satuan
5

b. Teorema Gradien
Teorema gradien, juga dikenal sebagai teorema dasar kalkulus integral garis,
menyatakan bahwa integral garis yang melalui bidang gradien dapat dievaluasi
dengan mengevaluasi bidang skalar asli di titik-titik akhir kurva. Teorema ini
merupakan generalisasi dari teorema dasar kalkulus kedua untuk setiap kurva
pada bidang atau ruang (umumnya berdimensi n) dan bukan hanya pada garis
nyata.

Untuk φ :U ⊆ Rn → R sebagai fungsi terdiferensiasi dan γ sebagai setiap kurva


kontinu di U yang bermula di titik p dan berakhir di titik q, maka

∫ ∇ φ ( r ) . dr=φ ( q ) −φ ( p )
γ

dimana ∇ φ menunjukkan bidang vektor gradien φ .

Teorema gradien menyiratkan bahwa integral garis melalui bidang gradien tidak
bergantung pada jalur. Dalam fisika, teorema ini adalah salah satu cara untuk
mendefinisikan gaya konservatif. Dengan menempatkan φ sebagai potensial,
∇ φ merupakan medan konservatif. Usaha yang dilakukan oleh gaya-gaya
konservatif tidak bergantung pada lintasan yang dilalui benda, melainkan hanya
bergantung pada titik ujungnya saja, seperti yang ditunjukkan persamaan di atas.
Teorema gradien juga memiliki kebalikan yang menarik: setiap bidang vektor
yang tidak bergantung pada jalur dapat dinyatakan sebagai gradien bidang
skalar. Sama seperti teorema gradien itu sendiri, kebalikan ini memiliki banyak
konsekuensi dan penerapan yang mencolok baik dalam matematika murni
maupun terapan.

Bukti. Jika φ adalah adalah fungsi terdiferensiasi dari beberapa subset terbuka
U ⊆ R → R dan r adalah fungsi terdiferensiasi dari suatu interval tertutup [ a , b ]
n

ke U (Perhatikan bahwa r dapat terdiferensiasi pada titik akhir interval a dan b.


Untuk melakukan hal ini, r didefinisikan pada interval yang lebih besar dari dan
mencakup [a , b].), kemudian dengan aturan rantai multivariat, fungsi komposit
φ ∘ r terdiferensialkan pada [a , b]:

d
( φ ∘r )( t )=∇ φ ( r ( t ) ) . r '( t)
dt

untuk semua t di [a , b]. Di sini ⋅ menunjukkan hasil kali dalam biasa.

Sekarang anggaplah domain U dari φ berisi kurva terdiferensiasi γ dengan titik


akhir p dan q. (Ini berorientasi pada arah dari p ke q). Jika r memparametrikan
γ untuk t di [a , b] (yaitu, r mewakili γ sebagai fungsi dari t), maka

❑ b b

∫ ∇ φ ( r ) . dr=∫ ∇ φ ( r ( t ) ) .r ' ( t ) dt =∫ dtd φ ( r ( t ) ) dt=φ ( r ( b )) −φ ( r ( a ) )=φ ( q )−φ ( p ) ,


γ a a

dimana definisi integral garis digunakan pada persamaan pertama, persamaan di


atas digunakan pada persamaan kedua, dan teorema dasar kalkulus kedua
digunakan pada persamaan ketiga.

Bahkan jika teorema gradien (juga disebut teorema fundamental kalkulus untuk
integral garis) sejauh ini telah terbukti untuk kurva terdiferensiasi (sehingga
terlihat mulus), teorema tersebut juga terbukti untuk kurva mulus-sepotong
karena kurva ini dibuat dengan menggabungkan beberapa kurva terdiferensiasi
sehingga pembuktian kurva ini dibuat dengan pembuktian per komponen kurva
terdiferensiasi.

Contoh Soal
Misalkan γ ⊂R 2 adalah busur lingkaran yang arahnya berlawanan arah jarum
jam dari (5 , 0) sampai (−4 , 3). Dengan menggunakan definisi integral garis.

Penyelesaian:

−1 3
π −tan ( )
❑ 4

∫ ydx + xdy = ∫ ¿¿¿


γ 0

−1 3
π −tan ( )
4

¿ ∫ 25 ( −sin2 t+cos 2 t ) dt
0

|
−1 3
π −tan ( )
4 −1 3
25
¿ ∫ 25 cos ( 2 t ) dt= sin ( 2 t ) π−tan ( 4 )
0 2
0

25 −1 3
¿ sin(2 π−2 tan ¿( ))¿
2 4

−25 ( 34 ) =−12
¿−
25
sin 2 tan
(
−1 3
= ( ))
()
2 4 3
2
+1
4

Hasil ini dapat diperoleh lebih mudah dengan memperhatikan fungsinya


f ( x , y )=xy memiliki gradien ∇ f ( x , y )= ( y , x ) ,jadi dengan Teorema Gradien:

❑ ❑

∫ ydx + xdy =∫ ∇ ( xy ) .(dx , dy )= xy|(−4 ,3)


(5 , 0) =−4 .3−5. 0=−12
γ γ

c. Teorema Divergensi Gauss


Teorema Divergensi Gauss menyatakan bahwa integral permukaan komponen
normal fungsi titik vektor “f” pada permukaan tertutup “S” sama dengan integral
volume divergensi F diambil alih volume “V” yang dikelilingi oleh permukaan S.
Jadi, teorema divergensi gauss secara simbolis dilambangkan dengan:
❑ ❑

∬ F . n . dS=∭ ∇ F dV
S E

Bukti:
Asumsikan bahwa “S” adalah permukaan tertutup dan setiap garis yang ditarik
sejajar dengan sumbu koordinat memotong S di hampir dua titik. Misalkan S1
dan S2 adalah permukaan di bagian atas dan bawah S. Masing-masing diwakili
oleh z = f(x,y) dan z = ϕ(x,y).
F = F1i + F2j + F3k
∂ F3 ∂ F3
∭ ∂z
dV = ∭
∂z
dxdydz

z=f ( x, y )
∂ F3
∬R [ ∫ ∂z
¿ dxdy
z=ϕ ( x , y )

∬ R [ F 3( x , y , z )¿ z=f (x , y) z=ϕ (x , y)dxdy


∬ R [ F 3 ( x , y , f )−F 3(x , y , ϕ) ¿ dxdy
∬ R F 3 ( x , y , z ) dxdy=∬ S 2 F 3 k . n 2. dS 2
∬ R F 3 ( x , y , ϕ ) dxdy=∬ S 1 F 3 k . n 1. dS 1
∬ R F 3 ( x , y , z ) dxdy−∬ R F 3 ( x , y , ϕ ) dxdy
∬ S 2 F 3 K . n 2.dS 2−∬ S 1 F 3 k . n 1. dS 1
∬ S F 3 k . ndS
Kemudian, proyeksikan permukaan S pada bidang dan diperoleh:
∂ F3
∭ ∂z
dV = ∬ F 3 k . ndS

∂ F2
∭ ∂z
dV = ∬ F 2 j . ndS

∂ F1
∭ ∂z
dV = ∬ F 1 i. ndS

Tambahkan ketiga persamaan diatas:


❑ ❑

∭ [¿ ∂∂Fz1 + ∂∂Fz2 + ∂∂Fz3 ]dV ¿ = ∬ [ F 1i+ F 2 j+ F 3 k ] . n . dS


E S

❑ ❑

∭ ∇ F . dV = ∬ F . n . dS
E S

Contoh Soal:
Misalkan medan kecepatan suatu fluida diberikan oleh F(x,y,z) = 10zk, dan S
bola x2+y2+z2 = 25. Tentukan fluks dari F melauli S apabila panjang diukur dalam
centimeter dan waktu dalam jam
Penyelesaian:
Dari teorema divergensi gauss, fluks dari F melalui S adalah,
❑ ❑

∬ F . n . dS=∭ ∇ F dV
S E


Karena F(x,y,z) = 10zk, maka div F = ( 10 z ) ; jadi ∇F = 10.
∂z
❑ ❑

∬ F . n . dS=10∭ dV
S E

Karena volume E adalah volume bola berjari-jari 5, maka diperoleh:

∬ F . n . dS=10[ 43 π ( 5)3 ]
S

5000
¿ π
3

d. Teorema Stokes
Teorema stokes menyatakan bahwa integral garis suatu medan vektor pada
sebuah loop sama dengan lengkungannya melalui permukaan tertutup, dimana
arah sirkulasi positif dari kontur pembatas ∂ ∑ dan arah n fluks positif melalui
permukaan ∑ dalam bidang vektor di R3.
Misalkan ∑ merupakan permukaan tertutup di R 3 dengan batas ∂ ∑ ≡ r. Jika
medan vektor F(x,y,z) = (Fx(x,y,z), Fy(x,y,z), Fz(x,y,z)) terdefinisi dan
mempunyai turunan parsial orde pertama yang tak terhitung jumlahnya di daerah
yang memuat ∑, maka:
❑ ❑

∮ F . dr=∬ ∇ x F . d ∑
∂∑ ∑

Bukti:
Fungsi R3 → R3 dapat diidentifikasi dengan bentuk diferensial di R3 melalui,
Fxe1 + Fye2 + Fzz3 → Fzdx + Fydy + Fxdx
Kemudian, tuliskan bentuk diferensial yang terkait dengan fungsi F sebagai ωF.
𝜕ω∇ x F = dωF
Dimana 𝜕 merupakan bintang hodge dan d adalah turunan ekterior. Dengan
demikian, diperoleh rumus umum teori stokes sebagai berikut:
❑ ❑ ❑ ❑ ❑

∮ F . d γ =∮ ωF=∮ d ωF =∮ ∂ ω ∇ x F=∬ ∇ x F . d ∑
∂∑ ∂∑ ∑ ∑ ∑
Contoh Soal:
Diketahui S adalah bagian bola x2+y2+z2 = 4 yang terletak di dalam silinder x2+y2

= 1 dan di atas bidang xy. Apabila F = xzi + yzj + xyk, carilah nilai ∬ ∇ x F . dS
S

dengan menggunakan teorema stokes!


Penyelesaian:
Persamaan bola  x2+y2+z2 = 4 . . . (i)
Persamaan silinder  x2+y2 = 1 . . . (ii)
Diperoleh,
x2+y2+z2 = 4
(x2+y2) + z2 = 4
1 + z2 = 4
z2 = 3
z=√3
Karena lingkaran C adalah: x2+y2 = 1, z = √ 3
Bentuk vektor diberikan oleh:
r(t) = costi + sintj + √ 3 k ;0≤ t ≤ 2 π
r’(t)= - sinti + costj
F(r(t)) = √ 3 cost i+ √ 3 sintj+ cost sint k
❑ ❑

∬ ∇ x F . dS = ∮ F . dr
S C

= ∮ F ( r (t ) ) . r ( t ) dt
'

= ∮ (− √ 3 cost sint + √ 3 sint cost ) dt


0

= √3 ∮0 d t
0

=0

C. LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN


Contoh integral vektor garis
1. Carilah usaha yang dilakukan untuk menggerakan sebuah partikel dalam medan gaya yang
diberikan oleh F = yi + x2j sepanjang kurva x = 3t, y = t2 - 2 dari t = 0 hingga t = 4.
Pembahasan:
❑ ❑

∫ F . dr=∫( yi+ x2 j).(dxi+dyj¿¿) ¿ ¿


c c

4
¿ ∫ ( ydx+ x dy )
2

4
¿ ∫ (t −2)3 dt . ¿ ¿
2

4
¿ ∫ (3 t −6+ 18t )dt
2 2

3 2 18 3 4
¿ t −6 t+ t ∨
3 3 0
2 3
¿( 4 −6.4+ 6. 4 )−0
¿ 376
Jadi usaha yang dilakukan untuk menggerakkan sebuah partikel dalam medan gaya adalah
376.
2. Sebuah kawat berbentuk parabola yang didefinisikan oleh fungsi y=x 2, untuk 0 ≤ x ≤ 3.
2y
Jika massa per satuan panjang yaitu δ= , tentukan massa kawat tresebut!
x √ 1+4 x 2
Pembahasan:

Massa=∫ δ ds
c

∆ s=√ (∆ x )2+(∆ y)2

√( dx 2 dy
)( )
2
ds= +
dx dx
2
y=x
dy =2 x dx
ds=√ (1)2 +(2 x )2 dx
ds=√ 1+4 x dx
2

Massa kawat:

y
¿∫ √ 1+4 x 2 dx
c x √ 1+ 4 x 2

2
2y
¿∫ √ 1+4 x 2 dx
x √ 1+ 4 x
2
0
2
y
¿∫ dx
0 x
2 2
2x
¿∫ dx
0 x
2
¿ ∫ 2 x dx
0

1 2
¿2× x 3
2 0 |
¿x 3
2

0 |
2
¿3
¿9
Jadi massa kawatnya adalah 9
Contoh integral vektor permukaan:
1. Desti memotong bola kasti menjadi 6 bagian sama besar. Satu bagian bola kasti tersebut
memiliki tinggi 4 cm dan lebar 2 cm. Kemudian ia juga memotong bola basket menjadi 4
bagian sama besar, setiap bagian bola berukuran tinggi 9cm dan lebar 3 cm. Hitunglah luas
satu bagian bola kasti milik desti, apabila bagian bola tersebut di ilustrasikan seperti gambar
dibawah ini.

Penyelesaian:
Misalkan lebar bola = x
Tinggi bola = y
Bola
Bola basket F(y)
kasti
Maka, Lebar (x) 2 3 x
Tinggi (y) 4 9 x2
2 4
luas=∬ d A= ∫ ∫ dy dx
x=0 y=x 2

2
4
¿ ∫ [ y ]∨ dx
x=0 x2
2
¿ ∫ (4−x )dx
2

x=0

1 3 2
¿ [4 x− x ]∨
3 0
8 16 2
¿ 8− = cm
3 3
Jadi luas 1/6 bagian bola kasti adalah 16/3 cm2.

2. Tentukan integral ∬ y dS, dimana S merupakan permukaan dari kurva z=x + y 2 yang
S

dibatasi oleh 0 ≤ x ≤ 1 dan 0≤ y ≤2 !


Pembahasan

dS= 1+
∂x √
∂ z 2 ∂z 2
+
∂y ( )( )
dA

∂z
=1
∂x
∂z
=2 y
∂y
dS= √ 1+ ( 1 ) + ( 2 y ) dA
2 2

dS= √ 1+1+4 y 2 dA
dS= √ 2+ 4 y 2 dy dx
Maka,

∬ y dS
S

1 2
¿ ∫ ∫ y √ 2+ 4 y dy dx
2

0 0

1 2
¿ ∫ dx ∫ y √ 2 √ 1+2 y dy
2

0 0

1 2
¿ ∫ dx √ 2 ∫ y √ 1+2 y dy
2

0 0

3
¿√2
12
43
( 1+2 y 2 ) 2 2
0 |
13 √2
¿
3
Contoh integral vektor volume:
1. Sebuah baterai listrik berbentuk tabung, dengan jari-jari 4 cm dan tinggi 8 cm. Tentukan
volume baterai listrik tersebut?
Pembahasan:
Misalkan tabung beterai listrik digambarkan pada diagram kartesius seperti gambar berikut:

F(x) = x2+y2 = 4, dengan batas x =2, z= 2 dan y = 8


VOLUME
2π 2 8
¿ ∫∫∫ dV =∫ ∫ ∫ r dz dr dθ
0 r=0 z=0

2π 2
8
¿ ∫ ∫ rz∨ r dr dθ
0 r=0 z=0
2π 2
¿ ∫ ∫ 8 r dr dθ
0 r=0


2
¿ ∫ [ 4 r ]∨
2

0 r =0
¿ 16(2 π )
¿ 32 π cm
2. Suatu bangun ruang A=45 x 2 y memiliki volume ruang tertutup yang dibatasi oleh bidang
4 x+ 2 y + z=8, dengan x=0 , y=0 , z=0. Tentukan integral volume tersebut!
Pembahasan
❑ ❑

∭ A dV =∭ 45 x 2 y dz dy dx
v v

2 4−2 x 8−4 x−2 y


¿∫ ∫ ∫ 2
45 x y dz dy dx
x=0 y=0 z=0

2 4−2 x
¿ 45 ∫ ∫
x=0 y=0
2
|
x y 8−4 x−2 y dy dx
0
2 4−2 x
¿ 45 ∫ ∫ 2
x y ( 8−4 x−2 y ) dy dx
x=0 y=0

2 4−2 x
¿ 45 ∫ ∫ ( x2 (−4 x ) y−2 x 2 y2 ) dy dx
x=0 y=0

2
¿ 45
x=0 0|
∫ (2 x 2 ( 2−x ) y 2− 23 x 2 y 3) 4−2 x dx
2
¿ 45 ∫ (2 x 2 ( 2−x )( 4−2 x )2− 23 x 2 ( 4−2 x )3 ) dx
x=0

2
1 2
¿ 45 ∫ x ( 4−2 x ) dx
3

0 3

¿ 128 satuan

Anda mungkin juga menyukai