Anda di halaman 1dari 26

BAB III

DESKRIPSI PELAKSANAAN AKTUALISASI

Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dilakukan dalam beberapa


kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan rancangan aktualisasi yang
telah dibuat sebelumnya.

A. Proses dan Hasil Kegiatan


1. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital
Ada empat tanda vital utama yang dilakukan dalam pengukuran tanda-tanda vital
yaitu : tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan pernafasan. Pengukuran tanda
vital berguna untuk mendeteksi suatu penyakit atau pemantauan masalah kesehatan
dan dilakukan pada saat pertama kali pasien mendapatkan tindakan medis.
Adapun tahapan kegiatan dalam pengukuran tanda-tanda vital yaitu :
a. Persiapan alat
Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran tanda-tanda vital yaitu : tensimeter,
stetoskop, thermometer, dan alat pengukur waktu ( jam)
b. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
Tahapan ini merupakan hal paling penting karena pasien berhak untuk
mengetahui semua tindakan yang akan dilakukan sebelum petugas melaksanakan
tindakan keperawatan terhadap pasien.
c. Posisikan pasien senyaman mungkin
Posisi yang baik adalah posisi yang memberikan kenyamanan pada pasien
ataupun petugas itu sendiri pada saat melakukan pengukuran tanda-tanda vital
d. Lakukan pengukuran tekanan darah, pengukuran nadi, pengukuran suhu tubuh
dan pengukuran pernafasan
Pengukuran tanda vital harus dilakukan secara teliti dan tepat, serta menggunakan
peralatan yang sesuai. Mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensimeter
dan stetoskop. Mengukur suhu tubuh dengan menggunakan thermometer. Dan
mengukur nadi dan pernafasan dengan menggunakan alat pengukur waktu (jam).
Pemeriksaan nadi dan perbafasan dilakukan dalam satu menit.
e. Rapikan alat
Merapikan kembali peralatan yang digunakan dan mengembalikan ketempat
semula

16
f. Dokumentasi
Pendokumentasian dilakukan setelah diperoleh hasil pengukuran tanda vital dan
di tulis pada status pasien atau pada buku laporan tindakan perawat

Dengan melaksanakan pengukurun tanda-tanda vital yang tepat dan akurat


diharapkan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat terhadap organisasi dapat
terpenuhi. Dengan mengutamakan profesionalisme dan pelayanan bermutu
sehingga misi organisasi yaitu : Memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya dapat terwujud.
Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka tim medis tidak akan dapat memantau
dan membuat rencana tindakan atau memberikan terapi berkelanjutan terhadap
pasien.

2. Memberikan terapi oral pada pasien


Memberikan terapi oral merupakan salah satu tindakan pengobatan pada pasien
dengan cara diminum. Jenis obat yang diberikan tergantung dari penyakit pasien dan
harus sesuai dengan instruksi dari dokter.
Adapun tahapan kegiatan dalam memberikan terapi oral yaitu :
a. Kaji adanya alergi dan kontra indikasi pemberian obat oral tertentu
Tahapan ini penting dilakukan karena reaksi obat terhadap tubuh pasien berbeda-
beda. Ada beberapa orang yang alergi dengan jenis obat tertentu.
b. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
Tahapan ini merupakan hal paling penting yang harus dilakukan karena pasien
berhak untuk mengetahui semua tindakan yang akan dilakukan sebelum petugas
melaksanakan tindakan keperawatan terhadap pasien.
c. Lakukan identifikasi pasien (kaji kemampuan pasien untuk dapat minum)
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengetahui kemampuan pasien dalam
menelan. Bila pasien tidak mampu menelan maka pemberian terapi oral tidak
dapat dilaksanakan.
d. Dampingi pasien saat minum obat
Melakukan pendampingan saat pasien minum obat untuk memastikan bahwa
pasien benar-benar meminum obat yang tealah diberiakn.

17
e. Dokumentasi
Pendokumentasian dilakukan setelah melakukan tindaakan pemberian terapi oral
selesai dan di tulis pada status pasien atau pada buku laporan tindakan perawat

Dengan melaksanakan kegiatan pemberian terapi oral pada pasien dengan


menggunakan prinsip 6B (benar obat, benar dosis, benar pasien, benar waktu,
benar cara, benar dokumentasi) diharapkan ketepatan dalam pemberian terapi oral
dapat terpenuh sehingga nilai organisasi dalam meingkatkan pelayanan
kesehatan dapat terwujud. Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka kebutuhan
pasien akan terapi pengobatan tidak akan terpenuhi.

3. Melakukan pemasangan infus


Pemasangan infus merupakan tindakan memasukkan selang khusus (kateter infus)
pada vena pasien. Tindakan ini dilakukan pada pasien yang memerlukan terapi cairan
dan memerlukan tindakan pengobatan secara berkala.
Adapun tahapan kegiatan pemasangan infus yaitu :
a. Yakinkan pasien memerlukan pemasangan infus denagn cara mengecek
program dokter
Tahapan ini dilakukan untuk memastikan kembali bahwa pasien benar-benar
memerlukan tindakan pemasangan infus dan bertujuan untuk mencegah
terjadinya kesalahan petugas dalam memberikan terapi.
b. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
Tahapan ini merupakan hal paling penting yang harus dilakukan karena pasien
berhak untuk mengetahui semua tindakan yang akan dilakukan sebelum petugas
melaksanakan tindakan keperawatan terhadap pasien.
c. Siapkan alat yang dibutuhkan
Meyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti cairan infus, selang infus, cateter
infus dengan ukuran sesuai kebutuhan, kapas alkohol, gunting, dan antiseptik
d. Periksa vena pasien yang mudah untuk dilakukan pemasangan infus
Petugas harus memeriksa vena yang lurus dan tidak bercabang. Hal ini bertujuan
untuk kelancaran masuknya cairan infus ke pembuluh darah vena.

18
e. Bersihkan area penusukan dengan antiseptik dan lakukan penusukan pada area
tersebut
Membersihkan area penusukan sebelum melakukan pemasangan infus bertujuan
untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari benda luar terhadap tubuh pasien.
Dan pada tahapan ini petugas harus memastikan bahwa cateter infus benar-benar
masuk ke pembuluh darah vena sebelum memasukkan cairan infus.
f. Atur tetesan infus sesuai program
Mengatur tetesan infus sesuai program bertujuan untuk memberikan terapi sesuai
kebutuhan yang diperlukan oleh pasien.
g. Rapikan alat
Merapikan kembali peralatan yang digunakan dan mengembalikan ketempat
semula
h. Dokumentasi
Pendokumentasian dilakukan setelah melakukan tindaakan pemberian terapi oral
selesai dan di tulis pada status pasien atau pada buku laporan tindakan perawat

Dengan melakukan tindakan pemasangan infus diharapkan kebutuhan


pelayanan kesehatan masyarakat terhadap organisasi dapat terpenuhi. Dengan
mengutamakan profesionalisme dan pelayanan bermutu sehingga misi organisasi
dapat terwujud. Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka kebutuhan pasien
untuk mendapatkan terapi pengobatan secara berkala tidak akan terpenuhi.

4. Melakukan injeksi melalui selang infus


Merupakan kegiatan memberikan terapi pengobatan dengan memasukkan obat ke
dalam pembuluh darah vena melalui selang infus.
Adapun tahapan dalam kegiatan ini yaitu :
a. Mempersipakan obat dengan prinsip 6B
Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan ketelitian agar tak terjadi kesalahan.
Dalam prakteknya pemberian injeksi melalui selang infus harus menggunakan
prinsip 6B yaitu benar obat, benar dosis, benar pasien, benar waktu, benar cara
pemberian,dan benar dokumentasi.

19
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Tahapan ini merupakan hal paling penting yang harus dilakukan karena pasien
berhak untuk mengetahui semua tindakan yang akan dilakukan sebelum petugas
melaksanakan tindakan keperawatan terhadap pasien.
c. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Posisi yang baik adalah posisi yang memberikan kenyamanan pada pasien
ataupun petugas itu sendiri pada saat melakukan injeksi.
d. Melakukan desinfeksi selang infus pada area yang akan ditusuk
Melakukan desinfeksi sebelum injeksi bertujuan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi dari benda luar terhadap tubuh pasien.
e. Tusukkan spuit dan masukkan obat
Penusukkan spuit dilakukan pada area yang sudah didesinfeksi dan harus
dilakukan dengan hati-hati akan tidak terjadi kebocoran selang infus.
f. Rapikan alat
Merapikan kembali peralatan yang digunakan dan mengembalikan ketempat
semula
g. Dokumentasi
Pendokumentasian dilakukan setelah melakukan tindakan selesai dan di tulis
pada status pasien atau pada buku laporan tindakan perawat

Dalam melaksanakan injeksi melalui selang infus dengan menerapkan


budaya profesi yang baik, serta dedikasi pegawai diharapkan akan mampu
membangun organisasi dalam memberikan pelayanan yang baik. Apabila
kegiatan ini tidak dilakukan maka kebutuhan pasien untuk mendapatkan terapi
pengobatan melalui pembuluh darah secara berkala tidak akan terpenuhi.

5. Memberikan terapi oksigen


Pelaksanaan memberikan terapi oksigen pada pasien sesak atau membutuhkan
oksigen sangat perlu dilakukan. Pemberian oksigen ini tergantung pada kondisi
pasien itu sendiri dan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Adapun tahapan dalam kegiatan ini yaitu :
a. Pastikan pasien memerlukan terapi oksigen

20
Tahapan ini bertujuan untuk mencegah kesalahan saat pemberian terapi dan
sebelum melakukan tindakan lakukan pemeriksaan pada mulai dari pernafasan
pasien dan bunyi nafas.
b. Persiapan alat
Peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini yaitu tabung oksigen beserta flow
meter, selang penghubung, nasal kanul (atau sesuai kebutuhan pasien : masker
oksigen tanpa lantong dan masker oksigen dengan kantong)
c. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Tahapan ini merupakan hal paling penting yang harus dilakukan karena pasien
berhak untuk mengetahui semua tindakan yang akan dilakukan sebelum petugas
melaksanakan tindakan keperawatan terhadap pasien.
d. Atur flow meter sesuai kebutuhan
Dengan menggunakan flow meter atau biasa disebut regulator oksigen maka
pemberian terapi oksigen dapat dikontrol sesuai kebutuhan pasien.
e. Rapikan alat
Merapikan kembali peralatan yang digunakan dan mengembalikan ketempat
semula
f. Dokumentasi
Pendokumentasian dilakukan setelah melakukan tindakan selesai dan di tulis
pada status pasien atau pada buku laporan tindakan perawat

Dengan melakukan pemberian terapi oksiegen diharapkan kebutuhan


pelayanan kesehatan masyarakat terhadap organisasi dapat terpenuhi. Dengan
mengutamakan profesionalisme dan pelayanan bermutu sehingga misi organisasi
dapat terwujud. Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka kebutuhan pasien
untuk mendapatkan terapi pengobatan tidak akan terpenuhi.

6. Melakukan pengambilan sampel darah vena utnutk pemeriksaan laboratorium


Kegiatan ini merupakan tindakan yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan
darah pasien dan pemeriksaan tersebut dilakukan oleh petugas laboratorium
Adapun tahapan dalam kegiatan ini yaitu :
a. Persipan alat
Peralatan yang diperlukan yaitu : kapas alkohol, spuit, tabung spesimen,
antiseptik, torniquet, dan plester

21
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Tahapan ini merupakan hal paling penting yang harus dilakukan karena pasien
berhak untuk mengetahui semua tindakan yang akan dilakukan sebelum petugas
melaksanakan tindakan keperawatan terhadap pasien.
c. Pasang pengikat (torniquet)
Pemasangan torniquet bertujuan untuk membendung pembuluh darah vena agar
terlihat dan akan memudahkan pengambilan darah
d. Bersihkan area penusukan dengan desinfeksi
Melakukan desinfeksi sebelum injeksi bertujuan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi dari benda luar terhadap tubuh pasien.
e. Tusukkan jarum pada vena dengan kemiringan 30 derajat dan ambil darh sesuai
kebutuhan
Prinsip menggunakan kemiringan 30 derajat saat mengambil darah adalah untuk
memberikan kemudahan dalam pengambilan darah
f. Mencabut spuit sambil menekan area penusukan dengan kapas
Tahapan ini bertujuan untuk mencegah agar darah tidak keluar dari pembuluh
darah vena secara berlebihan
g. Dokumentasi
Pendokumentasian dilakukan setelah melakukan tindakan selesai dan di tulis
pada status pasien atau pada buku laporan tindakan perawat

Dalam melaksanakan kegiatan ini dengan menerapkan budaya profesi yang


baik, serta dedikasi pegawai diharapkan akan mampu membangun organisasi
dalam memberikan pelayanan yang baik. Apabila kegiatan ini tidak dilakukan
maka pemeriksaan laboratorium untuk sampel darah pasien tidak akan terlaksana.

7. Melakukan perawatan luka


Dalam melaksanakan kegiatan perawatan luka prinsip yang digunakan adalah steril
untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka.
Adapun tahapan dalam kegiatan ini yaitu :
a. Melakukan anamnese pada pasien
Anamnese merupakan teknik pengambilan dan memperoleh data dari pasien.
dengan melakukan anamnese petugas dapat mengetahui sebab terajdinya luka

22
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Tahapan ini merupakan hal paling penting yang harus dilakukan karena pasien
berhak untuk mengetahui semua tindakan yang akan dilakukan sebelum petugas
melaksanakan tindakan keperawatan terhadap pasien.
c. Bersihkan luka secara hati-hati
Membersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9% harus dilakukan dengan cermat
untuk mencegah timbulnya luka baru ataupun perdarahan
d. Berikan antiseptik
Memberikan antiseptik sangat perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya bakteri
kemudian tutup luka dengan kasa
e. Dokumentasi
Pendokumentasian dilakukan setelah melakukan tindakan selesai dan di tulis
pada status pasien atau pada buku laporan tindakan perawat

Dengan melakukan perawatan luka terhadap pasien diharapkan kebutuhan


pelayanan kesehatan masyarakat terhadap organisasi dapat terpenuhi. Dengan
mengutamakan profesionalisme dan pelayanan bermutu sehingga misi organisasi
dapat terwujud. Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka besar kemungkinan
akan terjadi infeksi pada luka dan kebutuhan pasien untuk mendapatkan terapi
pengobatan tidak akan terpenuhi.

8. Melakukan injeksi di bawah kulit (skin test)


Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui adanya reaksi alergi pasien
terhadap obat tertentu. Biasanya obat yang diguanakan adalah sejenis antibiotik
Adapun tahapan dalam kegiatan ini yaitu :
a. Persiapan obat dan alat yang diperlukan
Obat yang perlu dipersiapkan dengan prinsip 6B. Alat yang digunakan yaitu :
obat, spuit 1cc, kapas alkohol, aquadest.
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Tahapan ini merupakan hal paling penting yang harus dilakukan karena pasien
berhak untuk mengetahui semua tindakan yang akan dilakukan sebelum petugas
melaksanakan tindakan keperawatan terhadap pasien.

23
c. Lakukan desinfeksi pada area yang akan ditusuk
Melakukan desinfeksi sebelum injeksi bertujuan untuk mencegah terjadinya
kontaminasi dari benda luar terhadap tubuh pasien.
d. Tusukkan spuit 15 derajat di bawah kulit dan injeksikan obat yang telah
disiapkan
Pada tahapan ini memerlukan kecermatan dan ketelitian dari petugas. Prinsip
yang benar adalah obat masuk dibawah kulit bukan pada bagian otot.
e. Dokumentasi
Pendokumentasian dilakukan setelah melakukan tindakan selesai dan di tulis
pada status pasien atau pada buku laporan tindakan perawat

Dengan melaksanakan kegiatan injeksi di bawah kulit pada pasien dengan


menggunakan prinsip 6B (benar obat, benar dosis, benar pasien, benar waktu, benar
cara, benar dokumentasi) agar ketepatan dalam pemberian injeksi dapat terpenuhi
sehingga nilai organisasi dalam meingkatkan pelayanan kesehatan dapat terwujud.
Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka kebutuhan pasien akan terapi pengobatan
tidak akan terpenuhi dan tim medis tidak akan mengetahui adanya reaksi alergi dari
pasien terhadap obat yang diberikan.

9. Membuat lembar persetujuan dan lembar penolakan dilakukan tindakan


(Tindakan inisiatif)
Kegiatan inisiatif ini dibuat untuk memudahkan petugas dan sebagai bukti tertulis
dari pasien atau keluarga pasien terhadap tindakan medis yang akan dilakukan.
Adapun tahapan dalam kegiatan ini yaitu :
a. Membuat rancangan lembar persetujuan dan lembar penolakan
Dalam membuat rancangan lembar persetujuan/penolakan, isi dari form tersebut
harus mencantumkan identitas pasien atau keluarga pasien. Dan pada bagian
akhir form dibuat tempat untuk tandatangan pasien/keluarga dan tandatanngan
petugas yang menangani pasien tersebut
b. Membuat lembar persetujuan/lembar penolakan
Pembuatan lembar persetujuan/penoalakan mengacu pada contoh yang sudah
disiapkan

24
c. Penerapan pemakaian lembar persetujuan/penolakan sebelum melakukan
tindakan
Setiap akan melakukan tindakan medis pasien atau keluarga diberikan form
persetujuan/penolakan untuk diisi dan ditanda tangani

Dengan melaksanakan pembuatan lembar persetujuan/penoalakan tindakan


diharapkan pelayanan optimal organisasi dapat terpenuhi. Apabila kegiatan ini
tidak dilakukan maka organisasi tidak akan mempunyai bukti secara tertulis
bahwa pasien setuju/menolak dilakukan tindakan medis

B. Nilai-Nilai Dasar Aktualisasi ASN Dalam Kegiatan

Kegiatan 1 Melakukan Pengukuran Tanda-Tanda Vital


Tanggal 02 November 2015
Daftar Lampiran Foto dokumentasi kegiatan, Fotocopy data hasil pengukuran
tanda-tanda vital
Akuntabilitas (akurat, Dengan penuh tanggung jawab saya melakukan pengukuran
tanggung jawab) tanda-tanda vital agar didapatkan hasil pengukuran yang akurat
Nasionalisme Saya menghormati hak pasien untuk mengetahui tindakan yang
(menghormati) dilakukan dan dengan rasa menghormati saya melakukan
pengukuran tanda-tanda vital
Etika publik (sopan, Dengan sopan dan santun saya menjelaskan tujuan dari
santun) tindakan pengukuran tanda-tanda vital
Komitmen mutu Saya menyiapkan dan menggunakan peralatan yang sesuai dan
(efektif, efisien) digunakan secara efektif dan efisien

Foto dokumentasi

Mempersiapkan Alat Menjelaskan Pada Pasien Tindakan


Yang Akan Dilakukan

25
Melakukan pengukuran Melakukan pengukuran
tekanan darah suhu tubuh

Melakukan pengukuran nadi Melakukan pengukuran pernafasan

26
OBSERVASI/TINDAKAN
Nama :................................................................................P/L

Umur :.....................................................................................

Alamat :.....................................................................................

No Tanggal Anamnese Tindakan


.

27
Kegiatan 2 Memberikan terapi oral pada pasien
Tanggal 03 November 2015
Daftar lampiran Foto dokumentasi pemberian tearpi oral
Akuntabilitas Sebelum melakukan pemberian terapi oral pada pasien dengan cermat
(cermat, teliti) dan teliti saya melihat kembali program dokter. Dan dengan cermat
dan teliti menggunakn prinsip 6B 6B (benar obat, benar dosis, benar
pasien, benar waktu, benar cara, benar dokumentasi) saat
memberikan obat
Komitmen mutu Saya menyiapkan obat yang diperlukan secara efektif dan melakukan
(efektif) pendampingan saat pasien minum obat
Anti korupsi Dengan jujur saya menjelaskan prosedur tindakan yang akan
(jujur, tepat) dilakukan dan secara tepat melakukan pendokumentasian

Foto Dokumentasi

Mengkaji adanya alergi dan Mengkaji kemampuan pasien untuk


Menjealskan tindakan yang akan dilakukan dapat minum

Mendampingi
pasien saat minum obat

28
Kegiatan 3 Melakukan tindakan pemasangan infus
Tanggal 02 November 2015
Daftar lampiran Foto dokumentasi pemasangan infus
Akuntabilitas Saya memastikan dengan cermat dan teliti program dokter apakah
pasien benar-benar memerlukan tindakan pemasangan infus
(cermat, teliti)
Nasionalisme Pada saat melakukan tindakan saya menghormati pasien dan dengan
(menghormati, tidak tidak semena-mena saya memilih pembuluh darah vena yang sya
semena-mena) anggap mudah unutk dilakukan pemasangan infus
Etika Publik (sopan, Denagn sopan dan santun saya menjelaskan tindakan yang akan
dilakukan dan memberikan penjelasan mengenai kondisi serta
santun)
kebutuhan pasien terhadap cairan infus

Komitmen mutu Saya menyiapkan peralatan yang digunakan secara efektif dan
dengan tepat melakukan pemasangan infus pada pembuluh darah
(efektif, tepat)
vena yang dianggap mudah dan telah dibersihkan dengan
menggunakan desinfeksi

Foto Dokumentasi

Menjelaskan prosedur Memeriksa vena pasien


yang akan dilakukan yang mudah untuk
dilakukan pemasangan infus

29
Memberikan desinfeksi Menusukkan jarum infus pada
area yang sudah didesinfeksi

Mengatur tetesan infus


sesuai program

30
Kegiatan 4 Melakukan injeksi melalui selang infus
Tanggal 02 November 2015
Daftar Lampiran Foto dokumentasi memberikan injeksi melalui selang infus
Akuntabilitas Dengan cermat dan teliti saya menyiapkan obat yang dibutuhkan
(cermat, teliti, dengan menggunakan prinsip 6B dan denagn rasa penuh tanggung
tanggung jawab) jawab saya memberikan injeksi pada pasien melalui selang infus
Etika publik Saya menghormati hak pasien untuk mengetahui tindakan yang
(menghormati) dilakukan dan dengan rasa menghormati saya melakukan injeksi
melalui selang infus
Anti korupsi Sebelum melakukan injeksi melalui selang infus dengan tepat saya
(tepat) memastikan kembali program dokter dan memberiakn injeksi dengan
prinsip 6B

Foto Dokumentasi

Menyiapkan obat menggunakan prinsip 6B Melakukan desinfeksi

Memasukkan obat Merapikan kembali Mendokumentasikan


melalui selang infus alat-alat yang tindakan pada
telah digunakan status pasien

31
Kegiatan 5 Memberikan terapi oksigen
Tanggal 03 November 2015
Daftar Lampiran Foto dokumentasi memberikan terapi oksigen
Akuntabilitas (cermat, Dengan cermat saya memastikan bahwa pasien benar-benar
tanggung jawab) memerlukan terapi oksigen dan denag rasa tanggung jawab saya
memberikan terapi oksigen kepada pasien
Etika publik (sopan, Dengan sopan dan santun saya menjelaskan tentang kondisi pasien dan
santun) tujuan dari tindakan memberikan terapi oksigen
Nasionalisme Pada saat melakukan tindakan saya menghormati pasien
(menghormati)
Komitmen mutu Saya menyiapkan peralatan yang dibutuhkan secara efektif dan
(efektif, efisien) menggunakan peralatan tersebut se-efisien mungkin
Anti korupsi (tepat) Secara tepat saya memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien

Foto Dokumentasi

Menyiapakan tabung oksigen Mengatur flowmeter oksigen


sesuai kebutuhan pasien

32
Mengatur posisi pasien Memberikan oksigen pada pasien
pada posisi setengah duduk

Mendokumentasikan tindakan
pada status pasien

33
Kegiatan 6 Melakukan pengambilan sampel darah vena untuk pemeriksaan
laboratorium
Tanggal 02 November 2015
Daftar Lampiran Foto dokumentasi kegiatan pengambilan sampel darah vena
Akuntabilitas Dengan cermat dan teliti saya melakukan pengambilan sampel darah
vena
(cermat, teliti)
Etika publik (sopan, Dengan sopan dan santun saya menjelaskan prosedur yang akan
santun) dilakukan dan menjelaskan tentang tujuan dari tindakan pengambilan
sampel darah vena
Komitmen mutu Saya menyiapkan peralatan yang digunakan secara efektif dan dengan
(efektif, tepat) tepat melakukan pengambilan sampel darah vena yang dilakuakn setelah
dibersihkan dengan menggunakan desinfeksi
Anti korupsi (tepat) Secara tepat saya melakukan pengambilan sampel darah vena sesuai
kebutuhan

Foto Dokumentasi

Menyiapkan peralatan Menjelaskan pada pasien


yang akan digunakan prosedur tindakan yang akan
dilakukan

34
Memasang torniquet (pengikat) Melakukan desinfeksi
pada area penusukan

Mengambil sampel darah vena Mendokumentasikan tindakan

35
Kegiatan 7 Melakukan perawatan luka
Tanggal 03 November 2015
Daftar Lampiran Foto dokumentasi kegiatan perawatan luka
Akuntabilitas Dengan penuh tanggung jawab saya membersihkan luka pasien dan
dengan cermat memberiak antiseptik pada luka untuk mencegah infeksi
(tanggung jawab,
cermat)
Nasionalisme Saya menghormati pasien pada saat melakukan perawatan luka dan tidak
(menghormati, tidak semena-mena
semena-mena)
Etika publik (sopan, Dengan sopan dan santun saya menjelaskan prosedur yang akan
santun) dilakukan
Komitmen mutu Saya melakukan perawatan luka secara tepat dan cepat untuk
(tepat, cepat) menghindari perdarahan hebat pada luka

Foto Dokumentasi

Menyiapkan alat-alat Memeriksa luka dan melakukan anamnese

36
Proses membersihkan luka Memberikan antiseptik
pada luka

Mendokumentasikan tindakan

Kegiatan 8 Melakukan injeksi di bawah kulit (skin test)

37
Tanggal 02 November 2015
Daftar Lampiran Foto dokumentasi kegiatan injeksi dibawah kulit
Akuntabilitas Dengan cermat dan teliti sya mnyiapkan peralatan yang dibutuhkan
dan dengan rasa penuh tanggung jawab saya melakukan injeksi di
(tanggung jawab,
bawah kulit
teliti, cermat)
Nasionalisme Saya menghormati hak pasien untuk mengetahui tindakan yang
(menghormati) dilakukan dan dengan rasa menghormati saya melakukan injeksi
dibawah kulit

Etika publik Dengan sopan dan santun saya menjelaskan prosedur yang akan
(sopan, santun) dilakukan

Komitmen mutu Sebelum melakukan injeksi di bawah kulit dengan tepat saya
(tepat) memastikan kembali program dokter dan memberikan injeksi dengan
prinsip 6B

Foto Dokumentasi

Menyiapkan obat Menjelaskan prosedur


yang akan dilakukan

38
Memberikan desinfeksi Melakukan injeksi
sebelum melakukan injeksi

Kegiatan 9 Membuat lembar persetujuan/ lembar penolakan dilakukan tindakan

39
medis (Tindakan inisiatif)
Tanggal 04 November 2015
Daftar Lampiran Foto dokumentasi kegiatan membuat lembar persetujuan,
Form lembar persetujuan/lembar penolakan

Akuntabilitas Dengan penuh tanggung jawab saya membuat lembar


persetujuan/penolakan yang bertujuan untuk memudahkan petugas dan
(tanggung jawab)
sebagai bukti tertulis dari pasien atau keluarga pasien terhadap
tindakan medis yang akan dilakukan
Komitmen mutu Dengan tepat saya membuat rancangan lembar persetujuan/penolakan
(tepat)
Anti korupsi Dengan jujur saya membuat lembar persetujuan/penolakan dengan
(jujur) mengacu pada rancangan yang telah dibuat sebelumnya

Foto Dokumentasi

Proses membuat lembar Form lembar


persetujuan/penolakan persetujuan/penolakan

SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN TINDAKAN MEDIS

40
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :.........................................................................................L/P

Umur/Tgl Lahir :.............................................................................................

Alamat :.............................................................................................

Telp :.............................................................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri/orang tua/suami/istri/anak/ keluarga/

wali dari :

Nama :........................................................................................L/P

Umur/Tgl Lahir :.............................................................................................

Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK untuk dilakukan tindakan medis

berupa :.....................................................................................................................

Dari penjelasan yang diberikan, saya telah mengerti segala hal yang berhubungan

dengan penyakit tersebut, serta tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinan yang

dapat terjadi sesuai penjelasan yang diberikan.

Labanan,................................

Dokter/Pelakana, Yang membuat pernyataan,

(.....................................) (.......................................)

41

Anda mungkin juga menyukai