Anda di halaman 1dari 7

Hak dan Kewajiban Untuk Mempertahankan Serta Meningkatkan Kualitas Kesehatan

Masyarakat Melalui PHBS

Rossa Widhiya Ningrum

Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Lacitaivana717@gmail.com

Abstrak

Pembangunan bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Kondisi umum kesehatan Indonesia
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor,
serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode sebelumnya.
Kualitas kesehatan merupakan tingkat baik dan buruknya keadaan dari badan maupun jiwa.
Untuk meningkatkan kualitas kesehatan bisa dilakukan dengan melaksanakan PHBS (Pola Hidup
Bersih dan Sehat). Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan
melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat

Kata Kunci : Hak dan Kewajiban, Kualitas Kesehatan, PHBS

1. Latar Belakang Indonesia 1945. Kesehatan sebagai


Pembangunan bidang hak asasi manusia (HAM) harus
kesehatan pada dasarnya ditujukan diwujudkan dalam bentuk pemberian
untuk meningkatkan kesadaran, berbagai upaya kesehatan kepada
kemauan dan kemampuan hidup seluruh masyarakat melalui
sehat bagi setiap orang untuk penyelenggaraan pembangunan
mewujudkan derajat kesehatan yang kesehatan yang berkualitas dan
optimal sebagai salah satu unsur terjangkau oleh masyarakat.
kesejahteraan sebagaimana Kesehatan adalah salah satu
diamanatkan oleh pembukaan kebutuhan dasar manusia. Begitu
Undang-Undang Dasar Republik pentingnya, sehingga sering
dikatakan bahwa kesehatan adalah ekonomis. Sehingga dapat
segala-galanya, tanpa kesehatan disimpulkan bahwa kualitas
segala-galanya tidak bermakna. Oleh kesehatan merupakan tingkat baik
karena itu, setiap kegiatan dan upaya dan buruknya keadaan dari badan
untuk meningkatkan derajat maupun jiwa.
kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dilaksanakan berdasarkan 2. Kasus / Masalah
prinsip nondiskriminatif, partisipatif, Indonesia sebagai negara
perlindungan, dan berkelanjutan berkembang masih dihadapkan pada
yang sangat penting artinya bagi masalah rendahnya akses masyarakat
pembentukan sumber daya manusia terhadap pelayanan kesehatan yang
Indonesia, peningkatan ketahanan berkualitas. Penyelenggaraan
dan daya saing bangsa, serta pelayanan kesehatan tidak mampu
pembangunan nasional. menjawab kompleksitas
Kondisi umum kesehatan penyelenggaraan dan pembiayaan
Indonesia dipengaruhi oleh faktor pelayanan kesehatan yang semakin
lingkungan, perilaku, dan pelayanan tergantung pada teknologi kesehatan
kesehatan. Sementara itu pelayanan yang semakin mahal dan rumit.
kesehatan terdiri dari beberapa Sistem pelayanan kesehatan yang
komponen antara lain ketersediaan padat teknologi dan semakin mahal
dan mutu fasilitas pelayanan menuntut penanganan yang
kesehatan, obat dan perbekalan profesional yang diselenggarakan
kesehatan, tenaga kesehatan, oleh institusi yang handal dan
pembiayaan dan manajemen menuntut metoda penyelenggaraan
kesehatan. Fasilitas pelayanan yang mampu bekerja efektif, efisien,
kesehatan dasar, yaitu Puskesmas dan sekaligus memuaskan. Oleh
yang diperkuat dengan Puskesmas karena itu setiap individu memiliki
Pembantu dan Puskesmas Keliling, hak dan kewajiban dibidang
telah didirikan di hampir seluruh kesehatan terkait kualitas lingkungan
wilayah Indonesia, namun yang sehat.
pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan masih menjadi 3. Tinjauan Pustaka
kendala. Kesehatan merupakan
Kualitas atau mutu adalah kebutuhan dasar setiap manusia,
tingkat baik buruknya atau taraf atau untuk itu pemerintah mewujudkan
derajat sesuatu. Sedangkan kesehatan pelaksanaan hak asasi manusia
merupakan keadaan sejahtera dari dibidang kesehatan tersebut dengan
badan, jiwa, dan sosial yang menetapkan Undang-Undang Nomor
memungkinkan setiap orang hidup 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
produktif secara sosial dan Kesehatan merupakan investasi
untuk mendukung Behavior) yang merupakan perilaku
pembangunan ekonomi serta orang yang sehat agar tetap sehat
memiliki peran penting dalam atau kesehatannya meningkat dan
upaya penanggulangan perilaku pencarian kesehatan (Health
kemiskinan. Pembangunan Seeking Behavior) yang merupakan
kesehatan harus dipandang perilaku orang yang sakit atau telah
sebagai suatu investasi untuk terkena masalah kesehatan untuk
meningkatkan kualitas sumber memperoleh penyembuhan atau
daya manusia sesuai dengan pemecahan masalah kesehatannya.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun Berdasarkan teori dasar yang
2009 tentang Kesehatan. dikembangkan oleh Lawrence Green
Pembangunan kesehatan pada (1991) dalam Nursalam (2014:80),
hakekatnya adalah upaya yang kesehatan seseorang atau masyarakat
dilaksanakan oleh semua dipengaruhi oleh dua faktor pokok
komponen bangsa Indonesia yang yaitu faktor perilaku (behavior
bertujuan untuk meningkatkan causes) dan faktor diluar perilaku
kesadaran, kemauan, dan (non-behavior causes). Sementara
kemampuan hidup sehat bagi faktor perilaku (behavior causes)
setiap orang agar terwujud derajat dipengaruhi oleh tiga faktor yakni :
kesehatan masyarakat yang faktor predisposisi (Predisposing
setinggi-tingginya. Keberhasilan Factors) yang meliputi umur,
pembangunan kesehatan sangat pekerjaan, pendidikan, pengetahuan
ditentukan oleh kesinambungan dan sikap, faktor pemungkin
antar-upaya program dan (Enabling Factors) yang terwujud
sektor, serta kesinambungan dalam lingkungan fisik dan jarak ke
dengan upaya-upaya yang telah fasilitas kesehatan, dan faktor
dilaksanakan dalam periode penguat (Reinforcing Factors) yang
sebelumnya. terwujud dalam dukungan yang
Perilaku kesehatan diberikan oleh keluarga maupun
merupakan segala aktivitas atau tokoh masyarakat (Notoatmodjo,
kegiatan seseorang, baik yang dapat 2014:76).
diamati secara langsung (observable) Kualitas kesehatan
maupun yang tidak dapat diamati merupakan tingkat baik dan
secara langsung oleh orang lain buruknya keadaan dari badan
(unobservable) yang berkaitan maupun jiwa. Untuk meningkatkan
dengan pemeliharaan dan kualitas kesehatan bisa dilakukan
peningkatan kesehatan. Oleh sebab dengan melaksanakan PHBS (Pola
itu perilaku kesehatan ini pada garis Hidup Bersih dan Sehat). Pengertian
besarnya dikelompokkan menjadi PHBS adalah semua perilaku
dua, yakni : perilaku sehat (Health kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga Tujuan utama dari gerakan
dan seluruh anggotanya mampu PHBS adalah meningkatkan kualitas
menolong diri sendiri pada bidang kesehatan melalui proses
kesehatan serta memiliki peran aktif penyadartahuan yang menjadi awal
dalam aktivitas masyarakat. dari kontribusi individu – individu
Perilaku Hidup Bersih dan dalam menjalani perilaku kehidupan
Sehat pada dasarnya merupakan sehari – hari yang bersih dan sehat.
sebuah upaya untuk menularkan Manfaat PHBS yang paling utama
pengalaman mengenai perilaku hidup adalah terciptanya masyarakat yang
sehat melalui individu, kelompok sadar kesehatan dan memiliki bekal
ataupun masyarakat luas dengan pengetahuan dan kesadaran untuk
jalur – jalur komunikasi sebagai menjalani perilaku hidup yang
media berbagi informasi. Ada menjaga kebersihan dan memenuhi
berbagai informasi yang dapat standar kesehatan.
dibagikan seperti materi edukasi Tatanan PHBS melibatkan
guna menambah pengetahuan serta beberapa elemen yang merupakan
meningkatkan sikap dan perilaku bagian dari tempat beraktivitas
terkait cara hidup yang bersih dan dalam kehidupan sehari – hari.
sehat. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang
dapat menjadi simpul – simpul untuk
4. Pembahasan memulai proses penyadartahuan
PHBS adalah sebuah tentang perilaku hidup bersih sehat :
rekayasa sosial yang bertujuan 1. PHBS di Sekolah
menjadikan sebanyak mungkin 2. PHBS di Rumah tangga
anggota masyarakat sebagai agen 3. PHBS di Tempat kerja
perubahan agar mampu 4. PHBS di Sarana kesehatan
meningkatkan kualitas perilaku 5. PHBS di Tempat umum
sehari – hari dengan tujuan hidup
bersih dan sehat. Manfaat PHBS secara umum
Terdapat langkah – langkah adalah meningkatkan kesadaran
berupa edukasi melalui pendekatan masyarakat untuk mau menjalankan
pemuka atau pimpinan masyarakat, hidup bersih dan sehat. Hal tersebut
pembinaan suasana dan juga agar masyarakat bisa mencegah dan
pemberdayaan masyarakat dengan menanggulangi masalah kesehatan.
tujuan kemampuan mengenal dan Selain itu, dengan menerapkan
tahu masalah kesehatan yang ada di PHBS masyarakat mampu
sekitar; terutama pada tingkatan menciptakan lingkungan yang sehat
rumah tangga sebagai awal untuk dan meningkatkan kualitas hidup.
memperbaiki pola dan gaya hidup
agar lebih sehat.
a. Manfaat PHBS di Sekolah
PHBS di sekolah merupakan dalam menciptakan tempat kerja
kegiatan memberdayakan siswa, yang sehat. manfaat PHBS di
guru dan masyarakat lingkungan tempat kerja yaitu para pekerja
sekolah untuk mau melakukan mampu meningkatkan
pola hidup sehat untuk kesehatannya dan tidak mudah
menciptakan sekolah sehat. sakit, meningkatkan
Manfaat PHBS di Sekolah produktivitas kerja dan
mampu menciptakan lingkungan meningkatkan citra tempat kerja
yang bersih dan sehat, yang positif.
meningkatkan proses belajar d. Manfaat PHBS di Masyarakat
mengajar dan para siswa, guru Manfaat PHBS di masyarakat
hingga masyarakat lingkungan adalah masyarakat mampu
sekolah menjadi sehat. menciptakan lingkungan yang
b. Manfaat PHBS di Rumah sehat, mencegah penyebaran
Tangga penyakit, masyarakat
Menerapkan PHBS di rumah memanfaatkan pelayanan
tangga tentu akan menciptakan fasilitas kesehatan dan mampu
keluarga sehat dan mampu mengembangkan kesehatan yang
meminimalisir masalah bersumber dari masyarakat.
kesehatan. Manfaat PHBS di
rumah tangga antara lain, setiap Pentingnya PHBS di setiap
anggota keluarga mampu tatanan. Keseluruhan dari materi
meningkatkan kesejahteraan dan PHBS bertujuan untuk
tidak mudah terkena penyakit, meningkatkan kualitas kesehatan
rumah tangga sehat mampu individu dan masyarakat yang
meningkatkan produktivitas terlibat pada setiap tatanan.
anggota rumah tangga dan Sekolah yang sehat dengan
manfaat PHBS rumah tangga anggota komunitas tingkat
selanjutnya adalah anggota sekolah yang berperilaku Hidup
keluarga terbiasa untuk Bersih dan Sehat dapat mencegah
menerapkan pola hidup sehat dan sekolah menjadi titik penularan
anak dapat tumbuh sehat dan atau sumber berbagai penyakit.
tercukupi gizi. Demikian pula dengan PHBS di
c. Manfaat PHBS di Tempat tempat kerja dimana keamanan
Kerja dan kesehatan menjadi sesuatu
PHBS di Tempat kerja adalah yang tidak kalah penting.
kegiatan untuk memberdayakan
para pekerja agar tahu dan mau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
untuk melakukan Perilaku Hidup yang berasal dari implementasi
Bersih dan Sehat dan berperan materi PHBS dapat menjadi kunci
untuk meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat. Menjalankan - Berkewajiban ikut
praktek indikator – indikator PHBS mewujudkan,
di berbagai tatanan dapat menjadi mempertahankan, dan
sebuah gerakan untuk meningkatkan derajat
memasyarakatkan Perilaku Hidup kesehatan masyarakat yang
Bersih dan Sehat dimanapun dan setinggi-tingginya, yang
juga kapanpun. meliputi kesehatan
perseorangan, upaya
Tujuan dari pembangunan kesehatan masyarakat, dan
kesehatan adalah untuk pembangunan berwawasan
meningkatkan kesadaran, kemauan, kesehatan.
dan kemampuan hidup sehat bagi - Berkewajiban menghormati
setiap orang agar terwujud derajat hak orang lain dalam upaya
kesehatan masyarakat yang setingi- memperoleh lingkungan yang
tingginya, sebagai investasi bagi sehat, baik secara fisik,
pembangunan sumber daya manusia biologi, maupun sosial.
yang produktif secara sosial dan - Berkewajiban berperilaku
ekonomis, sebagaimana ditegaskan hidup sehat untuk
dalam ketentuan Pasal 3 Undang- mewujudkan,
Undang Nomor 36 Tahun 2009 mempertahankan, dan
tentang Kesehatan. Untuk mencapai memajukan kesehatan yang
tujuan pembangunan kesehatan, setinggi-tingginya.
maka setiap individu mempunyai hak - Berkewajiban menjaga dan
dan kewajiban. Hak dan Kewajiban meningkatkan derajat
individu dibidang kesehatan untuk kesehatan bagi orang lain
mempertahankan dan meningkatkan yang menjadi tanggung
derajat kesehatan ialah : jawabnya.
a. Hak
- Mempunyai hak yang sama
5. Kesimpulan
dalam memperoleh akses atas
sumber daya dibidang Agar terselenggaranya PHBS (Pola
kesehatan Hidup Bersih dan Sehat) sangat
- Berhak mendapatkan diperlukam kesadaran masyarakat untuk
lingkungan yang sehat bagi menerapkannya dalam kehidupan sehari-
pencapaian derajat kesehatan. hari secara berkelanjutan agar dapat
- Berhak mendapatkan meningkatkan derajat kesehatan
informasi dan edukasi tentang masyarakat. Selain itu antara hak dan
kesehatan yang seimbang dan kewajiban masyarakat terkait kualitas
bertanggung jawab kesehatan masyarakat harus berjalan
b. Kewajiban secara seimbang. Ketika masyarakat
berkewajiban mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan yang setinggi- berhak mendapatkan lingkungan yang
tingginya dengan dimulai dari kesehatan sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.
perseorangan, maka masyarakat pun

6. Daftar Pustaka
Hidajaturrokhmah, N. Y., Nurikasari, M., Retnaningtyas, E., Siwi, R. P. Y., Sari, N., &
Sodik, M. A. (2018). Effectiveness of health education using audio visual with
lectures and poster with lectures of changes in behavior selection of
snacks. Indian Journal of Physiotherapy and Occupational Therapy-An
International Journal, 12(4), 220-224.

Sodik, M. A., & Setyani, A. T. (2018). Effect of Smoking For Teens Against Behavior
and Social Interaction.

Sodik, M. A., & Nzilibili, S. M. M. (2017). The Role Of Health Promotion And Family
Support With Attitude Of Couples Childbearing Age In Following Family
Planning Program In Health. Journal of Global Research in Public Health, 2(2),
82-89.

Hafid Abbas, et.el., Buku Pedoman Hak Asasi Manusia bagi Dokter dan Pasien Dalam
Mencegah Malapraktek Kedokteran, Badan Penelitian dan Pengembangan HAM
Departemen Hukum dan HAM RI, 2008., hlm. 1

Indra Perwira, Kesehatan Sebagai Hak Asasi Manusia, dalam Bagir Manan, et.al.,
Dimensi-Dimensi Hukum Hak Asasi Manusia, PSKN FH UNPAD, Bandung,
2009., hlm. 138

Jurnal Ilmu Hukum Opinion Edisi 2, Volume 3, Tahun 2015

Sulastomo, Substansi dan Filosofi UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang SJSN, Rakernas
SJSN dan Jaminan Sosial Kesehatan, Menkokesra, 15-16 Maret, 2006.

Anda mungkin juga menyukai