Anda di halaman 1dari 33

Pendidikan Kesehatan sebagai Upaya Promosi Kesehatan

Dhesi Ari Astuti


Silakan klik link: https://www.youtube.com/watch?v=G2quVLcJVBk

Lorem ipsum dolor sit amet


Health Promotion

Setelah menonton video, mahasiswa sudah memahami tentang:


 Pengantar Promosi Kesehatan
 Ottawa Charter
Health Promotion

 Promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan


kontrol atas dirinya, dan untuk meningkatkan kesehatan mereka.
 Promosi kesehatan merupakan proses sosial dan politik yang komprehensif, tidak hanya
mencakup tindakan yang diarahkan untuk memperkuat keterampilan dan kemampuan
individu, tetapi juga tindakan yang diarahkan untuk mengubah kondisi sosial, lingkungan
dan ekonomi untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan
individu.
 Promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan
kontrol atas faktor-faktor penentu kesehatan dan dengan demikian meningkatkan
kesehatan mereka. Partisipasi sangat penting untuk mempertahankan tindakan promosi
kesehatan.
Health Promotion

 Piagam Ottawa mengidentifikasi tiga strategi dasar untuk promosi kesehatan. Ini adalah
advokasi untuk kesehatan untuk menciptakan kondisi esensial untuk kesehatan yang
disebutkan di atas; memungkinkan (enabling) semua orang untuk mencapai potensi
kesehatan penuh mereka; dan mediasi antara kepentingan yang berbeda dalam
masyarakat dalam mengakses kesehatan.
 Strategi-strategi ini didukung oleh lima bidang tindakan prioritas sebagaimana diuraikan
dalam Piagam Ottawa untuk promosi kesehatan:
1. Membangun kebijakan publik yang sehat
2. Ciptakan lingkungan yang mendukung untuk kesehatan
3. Perkuat aksi komunitas untuk kesehatan
4. Kembangkan keterampilan pribadi, dan
5. Reorientasi pelayanan kesehatan
Promosi Kesehatan

 Promosi kesehatan adalah proses advokasi kesehatan yang dilaksanakan untuk


meningkatkan kemungkinan:
personal (individu, keluarga & masyarakat),
swasta (profesional dan bisnis) serta
pemerintah (nasional, propinsi, lokal)
untuk mendukung praktek kesehatan positif menjadi norma sosial.
Promosi Kesehatan

 Kontinuum dari promosi kesehatan dan pencegahan penyakit menjelaskan


bahwa orientasi kesehatan adalah untuk mengefektifkan perubahan social
yang dapat bertahan lama dan pemeliharaan kualitas hidup individu yang
melibatkan primary, secondari dan tertiary health promotion.
 Disease oriented (medical oriented) adalah memberantas risiko kesehatan,
perawatan secara awal, rehabilitasi yang melibatkan primary, secondari dan
tertiary prevention.
 Kedua orientasi tersebut bertujuan untuk minimal penyakit dan
memaksimalkan kesehatan
Promosi Kesehatan

 Latar belakang dari lahirnya konsep baru promosi kesehatan adalah kenyataan
bahwa upaya-upaya “health education” atau pendidikan (penyuluhan) kesehatan
tidak dengan serta merta atau tidak dengan mudah membuat individu ataupun
masyarakat berperilaku yang menguntungkan kesehatan, karena pendidikan
kesehatan bertujuan untuk menghasilkan perilaku yang menguntungkan
kesehatan, dan perilaku itu bersifat sukarela (Green, 1996, Green, 2000; Naidoo
and Wills, 2000: 84), tidak memaksa (French di dalam Naidoo and Wills, 2000:84)
 http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Promkes-Komprehensif.pdf
Promosi Kesehatan

 Latar belakang dari lahirnya konsep baru promosi kesehatan adalah kenyataan
bahwa upaya-upaya “health education” atau pendidikan (penyuluhan) kesehatan
tidak dengan serta merta atau tidak dengan mudah membuat individu ataupun
masyarakat berperilaku yang menguntungkan kesehatan, karena pendidikan
kesehatan bertujuan untuk menghasilkan perilaku yang menguntungkan
kesehatan, dan perilaku itu bersifat sukarela (Green, 1996, Green, 2000; Naidoo
and Wills, 2000: 84), tidak memaksa (French di dalam Naidoo and Wills, 2000:84)
 http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Promkes-Komprehensif.pdf
Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan yang ada pada saat ini merupakan bentuk perkembangan dari pendidikan
kesehatan yang telah digunakan berpuluh-puluh tahun yang lalu. Secara umum pendidikan
kesehatan merupakan suatu upaya untuk memengaruhi masyarakat agar dapat berperilaku hidup
sehat, sehingga terlihat bahwa target dari pendidikan kesehatan yaitu perilaku. Untuk merubah
perilaku di masyarakat maka perlakuan yang diberikan tidak hanya sekedar memberikan
pengetahuan, pemahaman dan informasi tentang kesehatan, namun diperlukan faktor lain yang
berupa fasilitas atau sarana dan prasarana untuk mendukung terjadinya perilaku tersebut (enabling
factors), serta dorongan dari luar yang memperkuat terjadinya perubahan perilaku ini atau disebut
juga reinforcing factors (Green, 1980). Oleh sebab itu, penggunaan terminologi promosi kesehatan
dianggap lebih tepat dibanding dengan pendidikan kesehatan.
Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan merupakan pengembangan dari istilah Pendidikan kesehatan, penyuluhan
kesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Promosi kesehatan adalah cabang ilmu
kesehatan yang tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada masyarakat, akan tetapi di
dalamnya terdapat usaha untuk merubah perilaku masyarakat (Widyawati, 2020). Promosi
kesehatan pada dasarnya mengombinasikan upaya pendidikan, kebijakan (politik), peraturan, dan
organisasi untuk mendukung kegiatankegiatan yang menguntungkan kesehatan individu, kelompok,
atau komunitas (Green and Kreuter, 2005). Sedangkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
merumuskan promosi kesehatan sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat melalui
kegiatan menginformasikan, memengaruhi dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk
mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan
menuju derajat kesehatan yang optimal (Kemenkes RI, 2015).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan memiliki gagasan yang
menggabungkan antara pendidikan kesehatan yang didukung oleh kebijakan publik berwawasan
kesehatan, karena disadari bahwa gabungan kedua upaya ini akan memberdayakan masyarakat
Health education
 Pendidikan kesehatan terdiri dari kesempatan belajar yang dibangun secara sadar yang
melibatkan beberapa bentuk komunikasi yang dirancang untuk meningkatkan literasi
kesehatan, termasuk meningkatkan pengetahuan, dan mengembangkan keterampilan hidup
yang kondusif bagi kesehatan individu dan masyarakat.
 Pendidikan kesehatan tidak hanya berkaitan dengan komunikasi informasi, tetapi juga
dengan menumbuhkan motivasi, keterampilan dan kepercayaan diri (self-efficacy) yang
diperlukan untuk mengambil tindakan untuk meningkatkan kesehatan.
 Pendidikan kesehatan mencakup komunikasi informasi mengenai kondisi sosial, ekonomi
dan lingkungan yang mendasari yang berdampak pada kesehatan, serta faktor risiko individu
dan perilaku berisiko, dan penggunaan sistem perawatan kesehatan.
Health Education

 Dengan demikian, pendidikan kesehatan dapat melibatkan komunikasi


informasi, dan pengembangan keterampilan yang menunjukkan kelayakan
politik (political feasibility) dan kemungkinan organisasi (organizational
possibilities) untuk mengatasi dari berbagai bentuk tindakan determinan
kesehatan seperti faktor sosial, ekonomi dan lingkungan.
 Di masa lalu, pendidikan kesehatan digunakan sebagai istilah untuk mencakup
tindakan yang lebih luas termasuk mobilisasi sosial dan advokasi. Metode ini
sekarang tercakup dalam istilah promosi kesehatan, dan definisi pendidikan
kesehatan saat ini lebih sempit.
Perbedaan Antara Pendidikan Kesehatan (Terdahulu) dan Promosi Kesehatan

 Illona Kickbush menguraikan sebagai berikut: “Promosi kesehatan lahir (emerged


out) dari pendidikan kesehatan.
 Alasan yang dikemukan diantaranya adalah: Pertama, agar para
penyuluh/pendidik kesehatan masyarakat menjadi lebih sadar tentang perlunya
sebuah pendekatan positip dalam pendidikan kesehatan-... lebih dari sekedar
pencegahan penyakit. Kedua, Menjadi semakin nyata bahwa pendidikan kesehatan
akan lebih berdaya jika didukung dengan seperangkat upaya (seperti legal,
environmental dan regulatory).
 http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Promkes-Komprehensif.pdf
Mengapa upaya pendidikan kesehatan saja tidak cukup?

 Pendidikan kesehatan yang bertujuan merubah perilaku individu, kelompok dan


masyarakat, ternyata tidak cukup untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena
diluar itu masih banyak faktor atau determinan yang mempengaruhi kesehatan
dan berada diluar wilayah kesehatan.
 Determinan kesehatan tersebut tidak bisa diintervensi dengan pendidikan
kesehatan, tapi harus lewat regulasi dan legislasi, melalui upaya mediasi dan
advokasi. Upaya advokasi, dukungan sosial dan pemberdayaan inilah yang
merupakan misi dan strategi utama dalam promosi kesehatan.
 http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Promkes-Komprehensif.pdf
HEALTH
Health Promotion
PROMOTION
Planned changed of health related
INTERACTION* lifestyles and life conditions through a
variety of individual and environment Population
changes
Individual level
Level
Life conditions
Behavioral
choices Physical and
Lifestyles psychososial
environments

Health Political
Education Action
Social Marketing
Mass Community
Communication Organization
Community
Improved Health and Well-
Being of Individuals, Families, Development
Schools, Workplaces, Health
Care Organizations and
Communities

*Adapted from O’Neill & Stirling, 2007, cit. Fertman & Aleensworth, 2010
Ecological Health Perspective: Level of Influence
(McLeroy, Bibeau, Steckler, & Glanz, 1988, cit. Fertman & Allensworth, 2010)

Concept Definition
Intrapersonal Individual characteristics that influence behavior, such
level as knowledge, attitude, beliefs, and personality traits

Interpersonal Interpersonal processes and primary groups, including


level family, friends, and peers that provide social identity,
support and role definition
Population level Institutional Rules, regulations, policies, and informal structures
factors that may constrain or promote recommended
behaviors
Social capital Social networks and norms or standards that may be
factors formal or informal among individuals, groups or
organizations
Public policy Local, state and federal policies and laws that regulate
factors or support healthy actions and practices for
prevention, early detection, control and management
of disease
PENDEKATAN UNTUK
MENGUBAH PERILAKU

• Informasi Tidak memaksa

• Pemasaran
• Insentif
• Restriksi
• Indoktrinasi
• Peraturan Memaksa

21
Pendekatan untuk mengubah perilaku

1. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian informasi melalu Pendidikan kesehatan
2. Pemasaran atau marketing sehingga masyarakat mengenal, dapat juga metodenya
dengan Pendidikan kesehatan
3. Pemberian insentif: harus sesuai dengan aturan, kelayakan, jika terlalu sering akan
dapat menimbulkan harapan berkelanjutan, melakukan sesuatu bukan kesadaran
4. Restriksi=pembatasan, misalnya produksi barang dibatasi karena ada dampak
negatifnya
5. Indoktrinasi: memberikan pemahaman
6. Peraturan: level kuat dalam advokasi jika dapat tersusun peraturan
Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan Dasar
WHO menggarisbawahi seperangkat kegiatan minimal yang harus dilaksanakan
dalam pelayanan kesehatan dasar, ialah:

1. Pendidikan kesehatan masyarakat untuk mengenal masalah-masalah kesehatan


serta cara-cara untuk mencegah dan menanggulangi
2. Peningkatan ketersediaan pangan dan nutrisi …..dan seterusnya.

Peranan Pendidikan kesehatan menjadi poin utama dari WHO sebagai seperangkat
kegiatan minimal yang harus ada di pelayanan kesehatan dasar, baik itu dalam
lingkup promosi, prevensi, kuratif dan rehabilitative.
Metode Promosi Kesehatan

Pengembangan
Pendidikan Kesehatan
kebijakan

Modifikasi Perilaku Pemasaran Sosial

Promosi Komunikasi Kesehatan


Bina Suasana Kesehatan

Pemberdayaan
Masyarakat
Advokasi

Kampanye Bekerja dengan media

25
Peran Pendidikan kesehatan dalam metode promosi kesehatan

 Berdasarkan metode promosi kesehatan, Pendidikan kesehatan merupakan salah


satu metode yang dapat digunakan untuk upaya promosi kesehatan, dengan area
promosi kesehatan:
• Sekolah - universitas
• Industri – tempat kerja
• Rumah Sakit
• Masyarakat
• Virtual
• Tempat umum
• Personal place
• https://promkes.kemkes.go.id/gallery_video --> silakan klik
Hubungan Promosi Kesehatan dengan Determinan Perilaku

 Penjelasan di slide sebelumnya bahwa perbedaan promosi


kesehatan dan pendidikan kesehatan adalah pada upaya
advokasi untuk mengendalikan determinan kesehatan seperti
ekonomi, social dan lingkungan yang dapat mempengaruhi
dalam upaya kesehatan, yang apabila dibuat hubungan dalam
gambar adalah sebagai berikut (slide berikutnya)
Penjelasan Gambar Hubungan Promosi Kesehatan dengan Determinan Perilaku

 Promosi kesehatan memiliki arah panah ke dalam 3 faktor predisposing


(pemudah), enabling (pemungkin) dan reinforcing (penguat) yang maknanya
bahwa promosi kesehatan yang didalamnya mengandung unsur pendidikan
kesehatan (Pendidikan kesehatan bisa sebagai bagian dari promosi kesehatan,
metode, upaya atau kegiatan) dapat mempengaruhi dari tiga faktor tersebut,
dimana ketiga factor tersebut akan mempengaruhi dalam seseorang dalam
berperilaku kesehatan (health behavior)
Penjelasan Gambar Model Pendidikan dan Promosi Kesehatan

 Hampir sama dengan penjelasan gambar hubungan promosi kesehatan dengan 3


faktor predisposing (pemudah), enabling (pemungkin) dan reinforcing (penguat),
namun disini dicontohkan lebih spesifik upaya promosi kesehatan dengan
intervensi pendidikan atau pendidikan kesehatan. Intervensi pendidikan akan
mempengaruhi 3 faktor, mempengaruhi kesehatan dan pada akhirnya outcomenya
adalah kualitas hidup.
 Gambar selanjutnya mencontohkan model Pendidikan kesehatan berkaitan
dengan kurikulum yang akan mempengaruhi pengembangan kognitif, afektif dan
keterampilan, yang kemudian dapat mempengaruhi perilaku serta outcomenya
adalah kesehatan seseorang.

Anda mungkin juga menyukai