Anda di halaman 1dari 8

PROMOSI KESEHATAN BERDASARKAN OTTAWA CHARTER

Pendahuluan
Kesehatan masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat keampuhan obat dalam
menyembuhkan suatu penyakit, melainkan dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan. Pola
pelayanan kesehatan harus memenuhi alur pelayanan kesehatan, lingkungan pelayanan, kerja
sama dari tenaga kesehatan dengan keluarga, dan partisipasi dari masyarakat. Dalam melakukan
hal tersebut, diperlukan suatu upaya promosi kesehatan untuk membangun paradigma sehat.
Sebelum istilah promosi kesehatan muncul, telah dikenal istilah pendidikan kesehatan.
Menurut L. Green (1980), pendidikan kesehatan adalah setiap kombinasi pengalaman
belajaryang merangsang penyesuaian secara sukarela dari perilaku yang sesuai dengan kesehatan
dan untuk memajukan kesehatan melalui berbagai kombinasi pengalaman belajar. Namun
walaupun para praktisi pendidikan kesehatan telah bekerja keras untuk memberikan informasi
kesehatan melalui berbagai media dan teknologi pendidikan kepada masyarakat, dengan harapan
masyarakat dapat melakukan perilaku hidup sehat namun dampaknya terhadap perbaikan
kesehatan sangat kecil. Hal tersebut dikarenakan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan
sudah baik, namun pada praktiknya masih kurang.
Oleh karena itu, WHO (World Health Organization) merevitalisasi istilah pendidikan
kesehatan tersebut menjadi promosi kesehatan (health promotion). Promosi kesehatan
diresmikan pada tanggal 21 November 1986 pada konferensi internasional di Ottawa, Kanada.
Konferensi tersebut menghasilkan dokumen yang disebut Piagam Ottawa (Ottawa Charter).
Promosi kesehatan merupakan upaya terkait memampukan, memberdayakan dan
memandirikan masyarakat agar dapat meningkatkan taraf kesehatannya baik kesehatan diri
sendiri maupun kesehatan lingkungan sekitar (Ottawa Charter, 1989). Area kegiatan promosi
kesehatan antara lain mencakup program pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan preventif,
kegiatan berbasis masyarakat, pengembangan organisasi, kebijakan publik yang sehat, tindakan
kesehatan berwawasan lingkungan, kegiatan ekonomi, dan bersifat peraturan.
Sehingga promosi kesehatan itu bukan hanya penyuluhan saja, tetapi juga mencakup
perubahan perilaku, ikut mendorong lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat, dan juga ada
aspek politik dan ekonomi di dalamnya. Promosi kesehatan juga masuk ke dalam pilar
pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya (Depkes, 2004).
Promosi kesehatan merupakan salah satu dari lima upaya kesehatan masyarakat (UKM)
esensial bersama dengan pelayanan kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, gizi,
pencegahan dan pengendalian penyakit. Dimana upaya kesehatan masyarakat esensial ini wajib
dilakukan oleh setiap Puskesmas agar menyokong standar pelayanan minimal kabupaten/kota di
bidang kesehatan. (Citra dkk, 2017)
Adapun tujuan dari promosi kesehatan adalah untuk menambah wawasan masyarakat
sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang program yang tengah dilakukan
pemerintah sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan baik individu maupun
masyarakat. Ada berbagai macam konsep promosi kesehatan, beberapa dari itu adalah penerapan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), tidak membuang
sampah sembarangan dan menjalankan gaya hidup sehat, dimana promosi kesehatan ini tidak
hanya dilakukan dengan cara penyuluhan namun dapat menggunakan berbagai jenis media yang
dapat menyebarkan informasi seperti video dan sosial media. (Kementrian Kesehatan, 2016).

OTTAWA CHARTER

Promosi kesehatan

Promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk dapat memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka. Untuk mencapai keadaan mental, fisik dan sosial yang lengkap,
seorang individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan mewujudkan aspirasi untuk
memenuhi kebutuhan, dan untuk mengubah atau mengatasi lingkungan hidup. Karena itu,
kesehatan dipandang sebagai sumber daya kehidupan sehari-hari, bukan sebagai tujuan hidup.
Kesehatan adalah konsep positif yang menekankan sumber daya sosial dan pribadi serta
kapasitas fisik. Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan hanya tanggung jawab sektor
kesehatan, tetapi melampaui gaya hidup sehat hingga kesejahteraan.

Prasyarat kesehatan

Kondisi mendasar dan sumber daya untuk kesehatan adalah perdamaian, tempat tinggal,
pendidikan, makanan, pendapatan, ekosistem yang stabil, sumber daya berkelanjutan, keadilan
sosial dan kesetaraan. Peningkatan kesehatan memerlukan landasan yang aman dalam prasyarat
dasar ini.

Advokasi

Kesehatan yang baik adalah sumber daya utama untuk perkembangan sosial, ekonomi, pribadi
dan dimensi penting dalam kualitas hidup. Faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, budaya,
lingkungan, perilaku dan biologi semuanya dapat mendukung kesehatan atau dapat
membahayakan kesehatan. Tindakan promosi kesehatan bertujuan membuat kondisi ini
menguntungkan melalui advokasi untuk kesehatan.

Memungkinkan

Promosi kesehatan berfokus pada pencapaian kesetaraan dalam kesehatan. Tindakan promosi
kesehatan bertujuan untuk mengurangi perbedaan dalam status kesehatan saat ini serta
memastikan kesetaraan peluang dan sumber daya sehingga memungkinkan semua orang
mencapai potensi kesehatan sepenuhnya. Hal ini termasuk fondasi yang aman dalam lingkungan
yang mendukung, akses ke informasi, keterampilan hidup dan peluang untuk membuat pilihan
yang sehat. Orang tidak dapat mencapai potensi kesehatan mereka sepenuhnya kecuali mereka
mampu untuk mengendalikan hal-hal yang menentukan kesehatan mereka. Harus berlaku sama
untuk wanita dan pria.

Menengahi

Prasyarat dan prospek kesehatan tidak dapat dipastikan oleh sektor kesehatan saja. Promosi
kesehatan menuntut tindakan terkoordinasi oleh semua pihak yaitu oleh pemerintah, oleh
kesehatan dan sektor sosial serta ekonomi lainnya, oleh organisasi non-pemerintah dan sukarela,
oleh otoritas lokal, oleh industri dan oleh media. Orang-orang di semua lapisan masyarakat
terlibat sebagai individu, keluarga, dan komunitas. Kelompok profesional dan sosial serta tenaga
kesehatan memiliki tanggung jawab besar untuk menengahi antara berbagai kepentingan dalam
masyarakat untuk mencapai kesehatan.

Strategi dan program promosi kesehatan harus disesuaikan terhadap kebutuhan lokal dan
kebutuhan masing-masing negara serta wilayah untuk memperhitungkan sistem sosial, budaya
dan ekonomi yang berbeda.
Sarana Tindakan Promosi Kesehatan

Membangun kebijakan publik yang sehat

Promosi kesehatan melampaui perawatan kesehatan. Sehingga menempatkan kesehatan dalam


agenda pembuat kebijakan di semua sektor dan semua tingkatan, serta mengarahkan mereka
untuk menyadari konsekuensi kesehatan dari keputusan mereka dan untuk menerima tanggung
jawab mereka terhadap kesehatan.

Kebijakan promosi kesehatan menggabungkan beragam pendekatan yang saling melengkapi


termasuk perundang-undangan, langkah-langkah fiskal, perpajakan dan perubahan organisasi.
Hal ini merupakan tindakan terkoordinasi yang mengarah pada kebijakan kesehatan, pendapatan,
dan sosial yang mendorong pemerataan. Aksi bersama berkontribusi untuk memastikan barang
dan layanan yang lebih aman dan sehat, layanan publik yang lebih sehat, dan lingkungan yang
lebih bersih dan menyenangkan.

Kebijakan promosi kesehatan memberikan syarat identifikasi hambatan untuk adopsi kebijakan
publik yang sehat di sektor non-kesehatan, dan cara menghilangkannya. Tujuannya harus
membuat pilihan yang lebih sehat menjadi pilihan yang lebih mudah bagi pembuat kebijakan.

Membuat lingkungan yang mendukung

Masyarakat kita kompleks dan saling terkait. Kesehatan tidak dapat dipisahkan dari tujuan lain.
Hubungan yang tidak terpisahkan antara manusia dan lingkungannya merupakan dasar bagi
pendekatan sosioekologis terhadap kesehatan. Prinsip panduan keseluruhan untuk dunia, negara,
wilayah dan komunitas sama-sama adalah kebutuhan untuk mendorong pemeliharaan timbal
balik - untuk saling menjaga satu sama lain, komunitas kita dan lingkungan alam kita.
Konservasi sumber daya alam di seluruh dunia harus ditekankan sebagai tanggung jawab global.

Mengubah pola hidup, bekerja dan bersantai memiliki dampak signifikan pada kesehatan.
Pekerjaan dan liburan harus menjadi sumber kesehatan bagi orang-orang. Cara masyarakat
mengatur pekerjaan harus membantu menciptakan masyarakat yang sehat. Promosi kesehatan
menghasilkan kondisi hidup dan kerja yang aman, menstimulasi, memuaskan, dan
menyenangkan.
Penilaian sistematis terhadap dampak kesehatan dari lingkungan yang berubah dengan cepat -
khususnya di bidang teknologi, kerja, produksi energi, dan urbanisasi merupakan suatu hal yang
sangat penting dan harus diikuti oleh tindakan untuk memastikan manfaat positif bagi kesehatan
masyarakat. Perlindungan terhadap lingkungan alam dan membangun lingkungan serta
konservasi sumber daya alam harus diperhatikan dalam berbagai strategi promosi kesehatan.

Memperkuat aksi masyarakat

Promosi kesehatan bekerja melalui aksi masyarakat yang konkret dan efektif dalam menetapkan
prioritas, membuat keputusan, merencanakan strategi, dan mengimplementasikannya untuk
mencapai kesehatan yang lebih baik. Inti dari proses ini adalah pemberdayaan masyarakat, rasa
memiliki dan kontrol atas usaha dan masa depan mereka sendiri.

Pengembangan masyarakat mengacu pada sumber daya manusia dan material yang ada di
masyarakat untuk meningkatkan swadaya dan dukungan sosial, dan untuk mengembangkan
sistem yang fleksibel untuk memperkuat partisipasi publik dan arah masalah kesehatan. Hal ini
membutuhkan akses penuh dan berkelanjutan terhadap informasi, peluang belajar untuk
kesehatan, serta dukungan pendanaan.

Mengembangkan keterampilan pribadi

Promosi kesehatan mendukung pengembangan pribadi dan sosial melalui penyediaan informasi,
pendidikan untuk kesehatan, dan peningkatan keterampilan hidup. Dengan melakukan hal itu,
maka dapat meningkatkan pilihan yang tersedia bagi orang untuk melakukan kontrol lebih besar
atas kesehatan mereka sendiri dan atas lingkungan mereka, dan untuk membuat pilihan yang
kondusif bagi kesehatan.

Memungkinkan orang untuk belajar sepanjang hidup, untuk mempersiapkan diri pada semua
tahapan dan untuk mengatasi penyakit kronis dan cedera adalah hal yang penting. Semuanya
harus difasilitasi pada lingkungan sekolah, rumah, kerja dan masyarakat. Diperlukan tindakan
melalui badan pendidikan, profesional, komersial dan sukarela, dan di dalam lembaga itu sendiri.

Reorientasi layanan kesehatan

Tanggung jawab untuk promosi kesehatan dalam layanan kesehatan dibagi di antara individu,
kelompok masyarakat, profesional kesehatan, lembaga layanan kesehatan dan pemerintah.
Semua harus bekerja bersama menuju sistem pelayanan kesehatan yang berkontribusi untuk
upaya mewujudkan kesehatan.

Peran sektor kesehatan harus semakin bergerak ke arah promosi kesehatan, di luar tanggung
jawab untuk menyediakan layanan klinis dan kuratif. Layanan kesehatan perlu merangkul
mandat yang diperluas yang sensitif dan menghormati kebutuhan atau aspek budaya. Mandat ini
harus mendukung kebutuhan individu dan masyarakat untuk kehidupan yang lebih sehat, dan
memfasilitasi hubungan antara sektor kesehatan dan komponen lingkungan sosial, politik,
ekonomi dan fisik yang lebih luas.

Reorientasi layanan kesehatan juga membutuhkan perhatian yang lebih kuat untuk penelitian
kesehatan serta perubahan dalam pendidikan dan pelatihan profesional. Hal ini harus mengarah
pada perubahan sikap dan organisasi layanan kesehatan, yang memfokuskan kembali pada
keseluruhan kebutuhan individu sebagai pribadi seutuhnya.

Bergerak menuju masa depan

Kesehatan diwujudkan dan dinikmati oleh orang-orang dalam lingkungan kehidupan sehari-hari
mereka; tempat dimana mereka belajar, bekerja, bermain, dan saling mengasihi. Kesehatan
diciptakan dengan merawat diri sendiri dan orang lain, dengan mampu mengambil keputusan dan
mengendalikan keadaan kehidupan seseorang, dan dengan memastikan bahwa masyarakat
tempat Ia tinggal mewujudkan kondisi yang memungkinkan pencapaian kesehatan oleh semua
anggotanya.

Kepedulian, holisme dan ekologi adalah masalah penting dalam mengembangkan strategi untuk
promosi kesehatan. Oleh karena itu, mereka yang terlibat harus menjadikannya sebagai prinsip
panduan bahwa, dalam setiap tahap perencanaan, implementasi dan evaluasi kegiatan promosi
kesehatan, perempuan dan laki-laki harus menjadi mitra yang setara.

Komitmen untuk promosi kesehatan

Para peserta pada Konferensi ini berjanji:

 untuk memilih arena kebijakan publik yang sehat, dan untuk mengadvokasi komitmen
politik yang jelas untuk kesehatan dan kesetaraan di semua sektor;
 untuk menangkal tekanan terhadap produk berbahaya, pengurangan sumber daya, kondisi
dan lingkungan hidup yang tidak sehat, dan gizi buruk; dan untuk memusatkan perhatian
pada masalah kesehatan masyarakat seperti polusi, masalah kesehatan yang berhubungan
dengan pekerjaan (occupational hazards), perumahan dan permukiman;

 untuk menanggapi kesenjangan kesehatan di dalam satu komunitas serta di antara


berbagai komunitas atau masyarakat, dan untuk mengatasi ketidakadilan dalam kesehatan
yang dihasilkan oleh aturan dan praktik dalam masyarakat tersebut;

 untuk mengakui setiap orang sebagai sumber daya kesehatan utama, untuk mendukung
dan memungkinkan mereka untuk menjaga diri mereka sendiri, keluarga dan teman-
teman mereka tetap sehat melalui keuangan dan cara-cara lain, dan untuk menerima
masyarakat sebagai suatu “suara penting” dalam hal kesehatan, kondisi kehidupan dan
kesejahteraan mereka;

 untuk mengubah orientasi layanan kesehatan dan sumber dayanya ke arah promosi
kesehatan; dan untuk berbagi kekuatan dengan sektor lain, disiplin ilmu lain dan yang
paling penting dengan setiap orang di dalamnya;

 untuk mengenali kesehatan dan pemeliharaannya sebagai investasi dan tantangan sosial
utama; dan untuk mengatasi masalah ekologi keseluruhan dari cara hidup kita.

Konferensi mendesak semua pihak untuk bergabung dengan hasil tersebut dalam komitmen
untuk aliansi kesehatan masyarakat yang kuat.

Panggilan untuk aksi internasional

Konferensi ini menyerukan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan
organisasi internasional lainnya untuk mengadvokasi promosi kesehatan di semua forum yang
sesuai dan untuk mendukung semua negara dalam menyusun strategi dan program untuk
promosi kesehatan.

Konferensi ini sangat yakin bahwa jika orang-orang pada semua lapisan masyarakat, organisasi
nonpemerintah dan yang bersifat sukarela, pemerintah, WHO dan semua badan lainnya yang
terkait bergabung dalam memperkenalkan strategi untuk promosi kesehatan, sejalan dengan
nilai-nilai moral dan sosial yang membentuk dasar dari CHARTER ini, maka kesehatan untuk
semua orang pada tahun 2000 akan menjadi kenyataan.

Daftar Pustaka:

Green, Lawrence. 1980. Health Education: A Diagnosis Approach, The John Hopkins
University, Mayfield Publishing Co.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
128/Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.Jakarta :
Departemen Kesehatan RI
Mahler, H., Epp, J., Franklin, W., & Kickbush, I. 1986. Ottawa Charter for Health Promotion.
Health Promotion International, 1(4), 405.
Citra WSP, Wayan dkk. 2017. Modul Pembekalan Manajemen dan Program Puskesmas: Dasar-
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Edisi 1.
Kementrian Kesehatan. 2016. Promosi Kesehatan. [Online] tersedia pada
http://promkes.kemkes.go.id/promosi-kesehatan (diakses pada 21 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai