Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN MENURUT


OTTAWA

Disusun : Afni Safitri saleh


Nim : PO7120120025
Prodi : D-III keperawatan
 The Ottawa Charter untuk Promosi Kesehatan adalah nama dari sebuah
perjanjian internasional yang ditandatangani pada Konferensi Internasional
Pertama tentang Promosi Kesehatan, yang diselenggarakan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) dan diadakan di Ottawa , Kanada , pada bulan
November 1986. [1] Hal ini meluncurkan seri tindakan antara organisasi
internasional, pemerintah nasional dan masyarakat lokal untuk mencapai
tujuan “ Kesehatan Untuk Semua “ pada tahun 2000 dan seterusnya melalui
promosi kesehatan yang lebih baik .

 Lima bidang aksi untuk promosi kesehatan diidentifikasi dalam piagam: [1]
1. Membangun kebijakan publik yang sehat
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung
3. Memperkuat aksi komunitas
4. Mengembangkan keterampilan pribadi
5. Mengorientasikan kembali layanan perawatan kesehatan ke arah
pencegahan penyakit dan promosi kesehatan

 Menurut (Nurmala et al., 2018), Berdasarkan Piagam Ottawa (1984), misi


promosi kesehatan dapat dilakukan menggunakan 3 strategi di antaranya
sebagai berikut:

1. Advokasi (advocate)
Kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, perilaku dan faktor
biologis dapat memengaruhi kesehatan seseorang. Promosi kesehatan
berupaya untuk mengubah kondisi tersebut sehingga menjadi kondusif untuk
kesehatan masyarakat melalui advokasi. Kegiatan advokasi ini tidak hanya
dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi juga dapat dilakukan oleh
masyarakat sasaran kepada para pemangku kebijakan dari berbagai tingkat
atau sektor terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
meyakinkan para pemangku kebijakan bahwa program kesehatan yang akan
dijalankan tersebut penting dan membutuhkan dukungan kebijakan atau
keputusan dari pejabat tersebut.
2. Mediasi (mediate).
Promosi kesehatan juga mempunyai misi sebagai mediator atau menjembatani
antara sektor kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra. Hal ini
dikarenakan faktor yang memengaruhi kesehatan tidak hanya menjadi
tanggung jawab sektor kesehatan saja. Promosi kesehatan membutuhkan
upaya bersama dari semua pihak baik dari pemerintah, sektor kesehatan,
sektor ekonomi, lembaga nonprofit, industri, dan media. Dengan kata lain
promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan
kesehatan. Kemitraan sangat penting sebab tanpa kemitraan sektor kesehatan
tidak akan mampu menangani masalah kesehatan yang begitu kompleks dan
luas. Promosi kesehatan di sini bertanggung jawab untuk memediasi berbagai
kepentingan berbagai sektor yang terlibat untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat. Sehingga, strategi dan program promosi kesehatan
harus mempertimbangkan kebutuhan lokal dan memungkinkan berbagai
sektor baik dilingkup regional, nasional maupun international untuk dapat
terlibat di dalamnya.
3. Memampukan (enable)
Promosi kesehatan berfokus pada keadilan dan pemerataan sumber daya
kesehatan untuk semua lapisan masyarakat. Hal ini mencakup memastikan
setiap orang di masyarakat memiliki lingkungan yang kondusif untuk
berperilaku sehat, memiliki akses pada informasi yang dibutuhkan untuk
kesehatannya, dan memiliki keterampilan dalam membuat keputusan yang
dapat meningkatkan status kesehatan mereka. Prinsip promosi kesehatan di
sini adalah masyarakat mampu untuk memiliki control terhadap determinan
yang dapat memengaruhi kesehatan mereka. Sesuai dengan visi promosi
kesehatan yaitu mau dan mampu memelihara serta meningkatkan
kesehatannya, promosi kesehatan mempunyai misi utama untuk
memampukan masyarakat. Hal ini berarti, dalam kegiatan promosi kesehatan
harus dapat memberikan keterampilan-keterampilan kepada masyarakat agar
mereka mampu mandiri di bidang kesehatan baik secara langsung atau melalui
tokoh- tokoh masyarakat. Telah diketahui bersama bahwa kesehatan
dipengaruhi oleh banyak faktor dari luar kesehatan, seperti sosial, pendidikan,
ekonomi, dan sebagainya. Oleh sebab itu, keterampilan masyarakat di bidang
ekonomi (pertanian, peternakan, perkebunan), pendidikan dan sosial lainnya
juga perlu dikembangkan melalui promosi kesehatan dalam rangka
memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan.
 Strategi Promkes Menurut Otawa Carter

a) Health public policy


Kegiatan yang ditujukan kepada para pembuat keputusan/penentu kebijakan
yang berwawasan kesehatan. Setiap kebijakan pembangunan harus
mempertimbangkan dampak kesehatan.
b) Supportiveenvironment
Kegiatan untuk mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang
mendukung. Ditujukan kepada pemimpin organisasi masyarakat pemimpin
suatu institusi, dan pengelola tempat-tempat umum.
c) Health service
Pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama antara petugas
kesehatan (pemberi layanan) dan klien (sublek pelayanan kesehatan). Petugas
kesehatan > bukan hanya memberi pelayanan tapi juga membangkitkan peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Masyarakat > ikut berperan
sebagai subyek pembangunan kesehatan dengan senantiasa memelihara dan
meningkatkan kesehatan dirinya, kelurga dan lingkunganya.
d) Personalskill

Upaya meningkatkan keterampilan setiap anggota masy. Agar mampu


memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Pembekalan dan
pendidikan tentang kesehatan dan cara serta pola hidup sehat. Jadi,
masyarakat Mengetahui cara-cara memelihara kesehatanya, mampu
mencegah penyakit, mampu meningkatkan kesehtanya, dan mampu mencari
pengobatan yang layak bila sakit.
e) Community action
Suatu gerakan masyarakat dalam keikutsertaan meningkatkan derajat
kesehatan. Pembekalan dan pendidikan tentang pengetahuan dan ketrampilan
kesehatan. Ex: gerakan 3 M dalam program pemberantasan DBD, gerakan
jumat bersih, gerakan seribu langkah sehat.

Anda mungkin juga menyukai