Anda di halaman 1dari 24

Penyusunan

Strategi Pengembangan
EFI EFE, SWOT, QSPM

MK. Pengembangan Wilayah Perikanan


Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian SWOT
2. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.
3. Tahapan Analisis SWOT
a. Tahap Input : Matriks Internal – Eksternal (EFI – EFE).
b. Tahap Mencocokan : Analisis Matriks IE – Analisis Matriks SWOT.
c. Tahap Keputusan : Analisis QSPM.

S W SWOT
A N A L Y S I S. O T
Pengertian SWOT
• SWOT = pisau analisis yang biasa digunakan untuk metode analisis kualitatif. SWOT
singkatan dari Strength (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan
Threats (Ancaman).
• Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi,
berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats). Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang dan
Ancaman dengan Kekuatan dan kelemahan.
• Analisis SWOT efektif digunakan untuk menyusun strategi pengembangan yang sulit dihitung
secara kuantitatif. Di era otonomi daerah dimana tuntutan kemandirian daerah dan peluang
kerja sama antar daerah menjadi sangat strategis, SWOT sebagai pisau analisis menjadi alat
yang efektif.
Diagram Analisis SWOT
Lingkungan eksternal

Opportunity/peluang
Threats/tantangan

Identifikasi Tersusunnya
Analisis Isu-Isu Analisis & Action Plan
Masalah arahan dan
Evaluasi Strategis Solusi Pengembangan
kebijakan
Alternatif sistem
Internal strategis
infrastruktur
Eksternal

Perencanaan
Strenght/potensi
Weakness/kendala/kelemahan Monitoring dan evaluasi
Lingkungan Internal
Implementasi
Analisis SWOT mencakup tiga langkah utama:
• Pertama, kita harus memahami kekuatan dan kelemahan
organisasi/usaha/wilayah (lingkungan internal).
• Kedua, kita harus mempelajari lingkungan
organisasi/usaha/wilayah dan memahami peluang dan ancaman
yang ada dalam lingkungan itu (lingkungan eksternal).
• Akhirnya, menganalisis kekuatan mana yang dapat digunakan
untuk mengambil keuntungan dari peluang yang khusus, dan
kelemahan mana yang dapat membuat rawan pada saat
menghadapi ancaman tertentu, sehingga dapat merencanakan
strategi yang lebih baik..
Identifikasi SWOT

Kekuatan Faktor Lingkungan internal


Internal
Kelemahan organisasi

Peluang Faktor Lingkungan eksternal


Ancaman Eksternal organisasi
ANALISIS SWOT

KEKUATAN KELEMAHAN

Apa yang dilakukan Apa yang salah


FOKUS
INTERNAL dengan baik? sekarang?

PELUANG ANCAMAN
FOKUS
EKSTERNAL Kemungkinan apa yang Apa yang dapat menjadi
ada? salah?
Kekuatan
• Apa yang menjadi kekuatan?
• Apa yang telah dikerjakan dengan baik?
• Apa yang dilihat orang lain sebagai kekuatan ?
• Apa yang dilakukan dengan baik oleh lembaga ?
• Di mana organisasi/wilayah bersaing dengan baik?

Kelemahan
• Apa yang berlangsung kurang optimal dibandingkan dengan
keinginan ?
• Kompetisi apa yang berlangsung dengan baik?
• Apa yang dapat perbaiki?
• Apa yang telah dilakukan secara tidak baik?
• Hal apa yang harus hindari?
Peluang
• Apa yang mungkin dilakukan?
• Di mana posisi yang diinginkan dalam lima tahun ke depan?
• Sampai di mana teknologi baru dapat mengubah praktik?
• Perubahan yang dapat menguntungkan di masa depan?
• Apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun yang akan datang?
• Apa yang dapat menjadi solusi “win-win”?


Ancaman
Apa yang menghambat perkembangan ?
• Apa yang dilakukan oleh pesaing?
• Perubahan apa yang akan terjadi?
• Hambatan macam apa yang hadapi?
Contoh:
Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut Euchema Cottonii
(Studi Kasus pada Kelompok Pembudidaya Rumput Laut Koperasi Mertasari di Pantai Kutuh
Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Provinsi Bali)

Faktor-faktor Internal Faktor-faktor Eksternal


Kekuatan (S) Peluang (O)
1. Lokasi usaha yang strategis 1. Kepercayaan konsumen yang besar
2. Ketersediaan lahan 2. Kebutuhan rumput laut meningkat
3. Kegiatan usaha yang cukup lama 3. Dukungan pemerintah daerah
4. Tenaga kerja tersedia 4. Perkembangan teknologi budidaya
5. Mutu Produk/Produk yang bermutu 5. Peningkatan pendapatan masyarakat/pembudidaya
6. Ketersediaan sarana produksi 6. Pangsa pasar yang masih luas
7. Kelembagaan kelompok sudah terbentuk (koperasi) 7. Kerja sama yang baik dengan suplayer/lembaga penunjang
8. Pelayanan efektif kepada konsumen 8. Komunikasi pemasaran lancar
9. Diversifikasi produk yang besar
Kelemahan (W)
1. Modal kerja kurang Ancaman (T)
2. Pemasaran dan distribusi belum optimal 1. Persaingan yang terus meningkat
3. Kurangnya promosi 2. Kondisi ekonomi yang labil
4. Kapasitas produksi belum maksimal 3. Harga beli dari konsumen stagnan
5. Harga jual produk tidak stabil 4. Kondisi pasar global semakin ketat
6. Fasilitas pengolahan belum tersedia 5. Sistem pemasaran yang belum stabil
7. Kinerja manajemen yang belum profesional 6. Berpindahnya tenaga kerja/SDM ke usaha lain
8. SDM pembudidaya masih rendah/menurun 7. Ketersediaan sarana produksi (bibit) belum kontinyu
8. Pengaruh musim (cuaca)
Analisis SWOT

S>W
Perluasan
O>T

S<W
Konsolidasi
O<T
ANALISIS SWOT
Faktor
Internal Kekuatan Kelemahan
Faktor [S] [W]
Eksternal
Strategi SO Strategi WO
-------------------------- ----------------------------
Gunakan “S” untuk Menghilangkan “W”
Peluang
memanfaatkan “O” dan memanfaatkan “O”
[O]
Perluasan

Ancaman
Konsolidasi
Strategi ST Strategi WT
[T] ------------------------ --------------------------
Gunakan “S” untuk Minimalkan “W” untuk
Menghindarkan “T” Menghindarkan “T”
Bagaimana memperoleh data SWOT ?
• Dilakukan survei (interview) untuk mendapatkan informasi yang akurat
dan obyektif tentang :
- Kekuatan dan kelemahan internal (analisis internal).
- Peluang dan ancaman (analisis eksternal).

• Kualitas analisis akan semakin baik jika survei (interview) dilakukan


dengan stakeholders terkait.

13
Tahapan Analisis
SWOT
1. Tahap Input
Tahap input adalah tahap awal dimana fungsinya adalah untuk menyimpulkan informasi dasar yang
digunakan untuk merumuskan strategi.

Langkahnya adalah :
1. Penilaian bobot tingkat kepentingan menurut metode “Paired Comparisson”. Metode yang
dikembangkan oleh Kinnear dan Taylor ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot
setiap faktor penentu internal dan eksternal serta faktor-faktor dalam struktur usaha. Penentuan
bobot dari setiap faktor menggunakan skala 1, 2, dan 3. Bentuk dari nilai pembobotan tersebut
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
2. Evaluasi faktor internal dengan alat Evaluasi Faktor Internal (EFI) dan Evaluasi Faktor Eksternal
dengan alat Evaluasi Faktor Eksternal (EFE). Alat analisis pada tahap ini bertujuan untuk
mengkuantifikasi subjektifitas selama tahap awal dari proses formulasi strategi. Analisis internal
dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh usaha dan dilakukan
pembobotan. Begitu juga dengan analisis eksternal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang
dihadapi oleh perusahaan (EFE) dan dilakukan pembobotan.
3. Bobot dari setiap faktor dihitung dengan menentukan proporsi nilai setiap faktor terhadap jumlah
nilai keseluruhan faktor.
Penilaian Bobot Tingkat Kepentingan Faktor Penentu Internal menurut “Metode Paired Comparisson”
Faktor Penentu Internal S1 S2 S3 W1 W2 W3 Total
Kekuatan
S1
S2
S3
Kelemahan
W1
W2
W3
Total

Penilaian Bobot Tingkat Kepentingan Faktor Penentu Eksternal menurut “Metode Paired Comparisson”
Faktor Penentu Eksternal O1 O2 O3 T1 T2 T3 Total
Peluang
O1
O2
O3
Ancaman
T1
T2
T3
Total
Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah
1 = jika faktor horisontal kurang penting daripada faktor vertikal
2 = jika faktor horisontal sama penting daripada faktor vertikal
3 = jika faktor horisontal lebih penting daripada faktor vertikal
Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dalam matriks EFI dan EFE

1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kelemahan dan kekuatan serta peluang dan ancaman dalam
kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2 dari 0,00 (tidak penting) sampai dengan 1,00 (sangat
penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor. Berikan peringkat 1 sampai 4 berdasarkan
faktor tersebut terhadap kondisi usaha yang bersangkutan. Pemberian rating untuk faktor internal
(EFI) diberikan berdasarkan keadaan usaha yakni peringkat 1 = kelemahan utama, 2 = kelemahan
kecil, 3 = kekuatan kecil, 4 = kekuatan utama. Peringkat untuk faktor eksternal (EFE) diberikan
didasarkan pada efektifitas strategi perusahaan yakni peringkat 4 = jawaban superior, 3 = jawaban di
atas rata-rata, 2 = jawaban rata-rata dan peringkat 1 = jawaban jelek.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan peringkat pada kolom 3, untuk memperolah faktor pembobotan
pada kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan. Nilai total
pembobotan sehingga dapat menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis internal dan eksternalnya
Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal) Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal)

Faktor-faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan Peluang
1. 1.
1. 1.

n n
Kelemahan Ancaman
1. 1.
1. 1.

n n
Total Total
2. Tahap Mencocokan
Tahap mencocokan difokuskan kepada pembangkitan strategi-strategi alternatif yang dapat
dilaksanakan melalui pengembangan faktor eksternal dan internal
Analisis Matriks I-E
Untuk mengetahui posisi usaha dalam menghadapi tantangan lingkungan

4,0 3,0 2,0 1,0


STRATEGI MATRIKS IE
3,0-4,0 GROW&BUILD GROW&BUILD HOLD&MAINTAIN
1. GROW & BUILD
• strategi intensif: market development,
3,0 product development.
GROW&BUILD • strategi integratif
2,0-2,99 HOLD&MAINTAIN HARVEST
2. HOLD&MAINTAIN
• Market penetration, product
development
2,0 3. HARVEST/DIVEST
HOLD&MAINTAIN HARVEST HARVEST
1,0-1,99 • Dilikuidasi

1,0
Analisis Matriks SWOT
Matriks Analisis SWOT

Strength (S) Weakness (W)


SWOT 1. 1.
2. 2.
3. 3.
Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
2. menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan
3. memanfaatkan peluang untuk memanfaatkan
peluang
Threats (T) Strategi S-T Strategi W-T
1. Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
2. menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan
3. mengatasi ancaman untuk mengatasi ancaman
INTERNAL Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Lokasi usaha yang strategis 1. Modal kerja kurang
2. Ketersediaan lahan. 2. Pemasaran dan distribusi belum optimal
3. Kegiatan usaha yang cukup lama 3. Kurangnya promosi
4. Tenaga kerja tersedia 4. Kapasitas produksi belum maksimal
5. Mutu Produk/Produk yang bermutu 5. Harga jual produk tidak stabil
6. Ketersediaan sarana produksi 6. Fasilitas pengolahan belum tersedia
7. Kelembagaan kelompok sudah terbentuk (koperasi) 7. Kinerja manajemen yang belum
8. Pelayanan efektif kepada konsumen professional
8. SDM pembudidaya masih
EKSTERNAL rendah/menurun
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Kepercayaan konsumen yang besar 1. Memanfaatkan ketersediaan lahan dan lokasi usaha 1. Menjalin kerjasama dengan berbagai
2. Kebutuhan rumput laut meningkat yang strategis untuk memanfaatkan pe ningkatan pihak dengan dukungan pemerintah
3. Dukungan pemerintah daerah kebutuhan rumput laut dan potensi pasar yang masih guna mendapatkan tambahan modal
4. Perkembangan teknologi budidaya luas. dan promosi produk serta memperluas
5. Peningkatan pendapatan 2. Memanfaatkan kegiatan usaha yang sudah lama dan jaringan pasar
masyarakat/pembudidaya ketersediaan tenaga kerja guna mengembang-kan 2. Membuat perjanjian kerjasama dengan
6. Pangsa pasar yang masih luas teknologi budidaya suplayer guna menstabilkan harga jual
7. Kerja sama yang baik dengan 3. Meningkatkan terus mutu melalui diversifikasi produk 3. Mengadakan fasilitas pengolahan guna
suplayer/lembaga penunjang guna peningkatan harga jual dan pendapatan meningkatkan mutu produk dan harga
8. Komunikasi pemasaran lancar 4. Meningkatkan manajemen usaha ke arah profesional jual dan pendapatan
9. Diversifikasi produk yang besar untuk menjalin kerjasama yang baik dengan suplayer
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
1. Persaingan yang terus meningkat 1. Meningkatkan manajemen usaha dan peningkatan 1. Meningkatkan mutu produk melalui
2. Kondisi ekonomi yang labil mutu produk guna menghadapi persaingan yang peningkatan kemampuan SDM
3. Harga beli dari konsumen stagnan meningkat. 2. Mengatur pola tanam dan produksi untuk
4. Kondisi pasar global semakin ketat 2. Memanfaatkan penyaluran produk yang tepat sasaran menjaga kontinyuitas bahan baku
5. Sistem pemasaran yang belum stabil untuk menstabilkan pemasaran
6. Berpindahnya tenaga kerja/SDM ke usaha
lain
7. Ketersediaan sarana produksi (bibit) belum
kontinyu
8. Pengaruh musim (cuaca)
3. Tahap Keputusan
Tahapan keputusan menggunakan analisa Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Alat analisis yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi
secara obyektif, berdasarkan key factors internal-eksternal yang telah diidentifikasi
sebelumnya
Tujuan QSPM è menentukan strategi terbaik untuk diimplementasikan.
Langkah-langkah
1. Buat daftar faktor internal dan eksternal
2. Beri bobot pada masing-masing faktor
è Bobot sama dengan yang terdapat pada matriks IFE EFE
3. Cantumkan pilihan strategi yang akan dipilih
4. Tetapkan Attractiveness Score (AS)
è apakah faktor ini berdampak terhadap strategi yang dipilih?.
Jika Ya, tentukan Nilai kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi dibandingkan dengan faktor tertentu
nilai : 1 = tidak menarik 3 = menarik 0 = tidak mempunyai dampak/pengaruh
2 = cukup menarik 4 = sangat menarik
5. Hitung Total Attractiveness Score (TAS)
è Hasil perkalian antara bobot dan AS
6. Hitung Sum Total Attractiveness Score
è Strategi dengan nilai TAS terbesar merupakan strategi yang menjadi pilihan utama
Matriks QSPM
Alternatif Strategi
Faktor-faktor Sukses
Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
Kritis
AS TAS AS TAS AS TAS
Faktor-faktor kunci
internal

Faktor-faktor kunci
eksternal

Jumlah Total Nilai Daya tarik

- Nilai Daya Tarik (AS)


- Total Nilai Daya Tarik (TAS)

Anda mungkin juga menyukai