Anda di halaman 1dari 23

SOAL KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN

KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR JALAN

LOGO UM

SUGIYANTO

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KEMENTERIAN RISTEK, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
2023

1
Nama : Maulana Sayyidin Malik Ibrahim
Prodi : D4 Teknologi Rekayasa Pemeliharaan Bangunan Sipil
Offering : B / 06GE

Test Formatif ( Minggu 1 )


1. Susunan perkerasan lentur pada system lapis penetrasi terdiri dari lapisan sub base, base,
dan lapisan penutup pilihlah dari gambar ini yang sesuai ?
a)

b)

c)

2. Konstruksi Perkerasan Komposit (Composite Pavement), gabungan antara lapis


perkerasan fleksibel pada bagian permukaan atau lapisan aus dan lapisan perkerasan dari
bahan beton bersifat kaku, susunan yang benar adalah
a). lapisan ke 1 penetrasi Aspal, lapisan ke 2 lapisan beton.
b). lapisan ke 1 pondasi atas (base), lapisan ke 2 lapisan penetrasi,
c). lapisan ke 1 pondasi atas (base), lapisan ke 2 lapisan beton
d), lapisan ke 1 tanah asal, lapis ke 2 lapisan beton
e). lapisan ke 1 lapisan beton, lapisan ke 2 lapisan bahan aspal beton

3. Pada lapisan perkerasan jalan dari aspal beton sebelum dilapisi lapisan aus ( wearing-
course) diberi lapisan binder course , apa fungsi dari lapisan binder course.?
a) Sebagai lapisan aus pertama
b) Sebagai lapisan perata .
c) Sebagai lapisan base atas.
d) Sebagai lapisan sub base atas.

2
4. Pada lapisan perkerasan lentur jalan , susunan lapisan yang tidak membutuhkan
persyaratan mutu bahan specific adalah?
a) Lapisan sub base-course
b) Lapisan base- course
c) Lapisan Tanah dasar (sub grade)
d) Lapisan binder course

5. Pada pelaksanaan pemeliharaan lapisan perkerasan melalui pelapisan pada lapis


permukaan aus ( wering- course) dapat dikelompokan pada, ?
a) Pekerjaan Re-konstruksi.
b) Pekerjaan Re-surface.
c) Pekerjaan Overlay

6. Lapisan sub base course dalam kelompok kerja dilakukan dengan team workmedatangkan
material, meratakan, memadatkan, diperlukan peralatan kerja?
a) Pay Loader, dump truck, motor garder, tandem roller, tire roller
b) Dump truk, motor grder, compressor, spreder, tire roller
c) Pay loader, dump truck, tandem roller, tire roller
d) Pay loader, dumptruck, motor garder, tandem roller, compressor
e) Pay loader, dumptruk motor garder, tandem roller, spreading

7. Pembuatan Lapisan timbunan tanah atau fill embankmen dalam tem kerja melakukan
perataan tanah, dan pemadatan tanah diperlukan peralatan kerja?
a) Buldoser, tandem roller, pay loader. Tire roller, vibrator
b) Buldoser, tandem roller, sheepsfoot roller. Tire roller, vibrator
c) Buldoser, tandem roller, . Tire roller, vibrator
d) Buldoser, tandem roller, sheepsfoot roller. , vibrator
e) Buldoser, sheepsfoot roller. Tire roller, vibrator

8. Pelapisan prime coat berupa aspal cair (MC)pada permukaan lapisan pondasi atas (base –
course) mengunakan peralatan kerja
a) compressor power broom, spreyding aspal. Vibrator,tandem roller
b) compressor power broom, spreyding aspal
c) compressor power broom, spreyding aspal. Dum truk
d) compressor power broom, spreyding aspal. ,tandem roller
e) compressor power broom, spreyding aspal. , vibrator

9. Pada pelaksanaan penghamparan asphalt-concrete melalui produk bahan pelapisan,


transport, menghampar, pemadtan pertama, pemadatan ke kedua, pemadatan ke tiga
mengunakan peralatan
a) asphalt Mixer plant, dump truck, finisher, tandem roller,tire roller.
b) asphalt Mixer plant, dump truck, , tandem roller,tire roller, tandem roller
c) asphalt Mixer plant, , finisher, tandem roller,tire roller, tandem roller
d) asphalt Mixer plant, dump truck, finisher, tandem roller,tire roller, tandem roller
e) asphalt Mixer plant, dump truck, finisher, tandem roller,tire roller, tandem roller

3
10. Pada pelaksanaan pelapisan dari material granular lapisan pondasi atas (subase) , lapisan
pondasi atas(base), dan memampatkan sub grade course mengunakan peralatan kerja
yang tepat?
a) Pneumatic-tired rollers,Vibratory compactors (both shoe and steel-wheeled type),
b) Pneumatic-tired rollers,Vibratory compactors (both shoe and steel-wheeled
type),Segmented steel-wheeled rollers.
c) Pneumatic-tired rollers, type),Segmented steel-wheeled rollers.
d) Pneumatic-tired rollers,Vibratory compactors (both shoe and steel-wheeled
type),Segmented steel-wheeled rollers.
e) Vibratory compactors (both shoe and steel-wheeled type),Segmented steel-wheeled
rollers.

11. Sebutkan komponen pada pekerjaan konstruksi jalan memiliki susunan tahapan
pekerjaan dimulai dari lahan , badan jalan, subase –course, base course, dan lapisan aus
( wearing course) , istilah dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Embankment (badan jalan). Atau disebut pelaksanaan pembuatan badan jalan dari
tanah berdasarkan nilai kelandaian jalan dan kosntuksi penimbunan tanah atau
urugan tanah
b) Sub-base course lapisan bagian bawah dengan material urugan tanah bergradasi
sesuai dengan nilai CBR dan antau system telfor dan mac adam ketinggian lapisan
ditentukan berdasarkan LHR dan kekuatan lapisan material.
c) Base courselapisan bagian atas antara lapisan subase dan lapisan aus. Memiliki nilai
CBR didasarkan dari jenis material dipasangkan dalam bentuk lapisan tanah atau
lapisan batuan
d) Lapisan waring course dapat dilakukan sesuai rancangan jenis lapisan atas,
rancangan lapisan aus terdiri dari a) Butas ( aspal buton), b). Aspal beton (Asphalt-
concrete)
e) Jawaban a,b,c,d benar

12. Lapis susunan lapis permukaan atau surface course bahan perkerasan harus mempunyai
daya dukung dan keawetan yang memadai, tetapi tetap ekonomis, maka perkerasan
jalan raya dibuat berlapis-lapis.Lapis paling atas disebut sebagai lapis permukaan,
merupakan lapisan yang paling baik mutunya.sebutkan lapisan dari susunan konstruksi
jalan?
a) Struktural Ikut mendukung dan menyebarkan beban kendaraan yang diterima oleh
perkerasan, baik beban vertikal maupun beban horizontal (gaya geser). Untuk
persyaratan lapisan memiliki kuat, kokoh, dan stabil.
b) Non Struktural, dalam hal ini mencakup Lapis kedap air, mencegah masuknya air ke
dalam lapisan perkerasan yang ada di bawahnya.
c) Menyediakan permukaan yang tetap rata, agar kendaraan dapat berjalan dan
memperoleh kenyamanan yang cukup.
d) Membentuk permukaan yang tidak licin, sehingga tersedia koefisien gerak (skid
resistance) yang cukup untuk menjamin tersedianya keamanan lalu lintas.
e) Sebagai lapisan aus, yaitu lapis yang dapat aus yang selanjutnya dapat diganti lagi
dengan yang baru.
f) Jawaban a,b,c,d,e benar

4
13. Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban roda
kendaraan.Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai :
a) Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
b) Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan.
c) Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan
bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut .
d) Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan pondasi bawah (base), sehingga dapat
dipikul oleh lapisan di bawahnya.Lapisan aus juga dipasang suatu lapis penutup / lapis
aus (wearing course) di atas lapis permukaan aus.
e) Jawaban a,b,c benar
f) Jawaban a,b,c,d benar

14. Lapis antara (binder course) merupakan bagian dari lapis permukaan yang
terletak di antara lapis pondasi atas (basecourse) dengan lapis aus (Wearingcourse).
Fungsi dari lapis antara ini meliputi:
a) Mengurangi tegangan tekanan akibat reaksi beban kendaraan.
b) Menahan beban akibat beban roda lalu lintas sehingga harus mempunyai kekuatan
yang sesuai jenis materal.
c) Mutu material teruji sebagai bahan lapisan antara (binder course).
d) Lapisan perata pada lapisan aus.
e) Jawaban a,b,c, benar
f) Jawaban a,b,c,d benar.

15. Lapis pondasi atas (base) adalah bagian dari perkerasan yang terletak antara lapis
permukaan dan lapis pondasi bawah , bahan lapisan bias batu pasangan atau dengan
material urugan selected . Fungsi lapis ini adalah :
a) Lapis pendukung beban bagi lapis permukaan atas.
b) Pemikul beban horizontal dan vertikal akibat distribusi beban dari lapisan permukaan.
c) Meneruskan distribusi beban ke lapis perkerasan bagi pondasi bawah.
d) Sebagai lapisan drainase jika ada rembesan pada lapisan atas.
e) Jawaban a,b,c benar
f) Jawaban a,b,c,d benar

16. Lapis Pondasi Bawah (sub Base) adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis
pondasi dan tanah dasar. Fungsi teknis lapisan ini antara lain, adalah :
a) Penyebar distribusi tekanan dan desakan beban roda kedalam luasan tanah dasar,
b) Lapis peresapan dan penghantaran air agar air tidak berkumpul di lapisan pondasi
bawah.
c) Lapis pencegah masuknya tanah dasar ke lapis pondasi atas (base). Lapis pelindung
lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya daya dukung
tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
d) Lapis pelindung lapisan tanah dasar masuk ke atas dari pengaruh cuaca terutama
hujan.
e) Jawaban a,b,c benar.

5
17. Pemeliharaan rutin dilakukan secara tetap setiap tahun guna memproteksi kerusakan
pada susunan bagian jalan, kegiatan ini meliputi :
a) pelapisan permukaan jalan ( wearing course) akibat cuaca iklim dan gesekan beban
pada lapis atas,
b) perbaikan bahu jalan ( shoulder) melalui kemiringan permukaan akibat pembebanan
kendaraan saat parker,
c) perbaikan drainase dari sumbatan kotoran pada saluran tertutup melintang jalan agar
air lancar dan tidak tergenang yang dapat merusak bagian badan jalan.
d) Perbaikan kemiringan turap bahu jalan agar stabil kedudukan kemiringan dan
kelandaian jalan.
e) Jawaban a,b,c benar
f) Jawaban a,b,c,d benar

18. Klasifikasi kondisi konstruksi jalan dan jenis pemeliharaan dapat dikelompokan sebagai
berikut, kecuali ;
a) Klasifikasi Jalan disebut BAIK, jika kerusakan perkerasan jalan kurang dari 11 % ( <
11 %) dari luas yang diamati pada segmen jalan, maka jenis pemeliharaaan rutin.
b) Klasifikasi jalan disebut kerusakan SEDANG, jika kerusakan perkerasan jalan
kurang dari diantara ( 11 % s/d 16 %) dari luas jalan (lebar kali Panjang) yang
diamati pada segmen jalan , maka jenis pemeliharaan pemeliharaan berkala
( periodic Maintanance).
c) Klasifikasi jalan disebut kerusakan RUSAK RINGAN, jika kerusakan perkerasan
jalan kurang dari diantara ( 16 % s/d 23 %) dari luas jalan (lebar kali Panjang) yang
diamati pada segmen jalan , maka jenis pemeliharaan pemeliharaan berkala
( periodic Maintanance)
d) Klasifikasi jalan disebut kerusakan BERAT , jika kerusakan perkerasan jalan kurang
dari diantara (>23 %) dari luas jalan (lebar kali Panjang) yang diamati pada segmen
jalan , maka jenis pembangunan.
e) Kasifikasi jalan disebut kerusakan Berat, jika keruakan perkerasan jalan kurang dari
(< 75 %) dari luas jalan ( lebar x panjang),yang diamati pada segmen jalan maka
jenis Pembangunan baru.

19. Kerusakan permukaan pada perkerasan atas Jalan disebabkan karena, kecuali:
a) Beban kendaraan melebihi dari kekuatan material rencana,
b) Kondisi cuaca lingkungan dimana jalan dibangun, gunung, bukit, daerah gambut,
daerah rawa rawa.
c) Pengaruh air permukaan dan genanngan air pada saat hujan,
d) Terlambatnya waktu perawatan jalan secara periodik.
e) Terjadinya longsor tanah pada jalan.

6
20. Kerusakan pada lapisan base ( pondasi atas), sub base (pondasi bawah) dan sub grade
lapisan tanah dikarenakan, kecuali:
a) Mutu material lapisan base, lapisan su base, dan lapisan subgrade taha asal atu tanah
urugan
b) Pelaksanaan proses pelapisan yang kurang baik dari jenis bahan material.
c) Pelaksanaan kurang sesuai Standart Operasional Prosedur kerja dan Rencana Kerja
Syarat Syarat Teknis.
d) Pengawasan selama pelaksanaan kurang sesuai RKS.
e) Jawaban a,b,c benar

21. Kerusakan bentuk jenis cracking dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis antara lain,
kecuali.
a) Long dan transversal kerusakan pada permukaan jalan membentuk arah
memanjang dan melintang jalan mengalami keretakan .
b) Block cracking bentuk retak membagi perkerasan dengan bentuk persegi panjang.
c) Slippage Crack retakan membetuk bulan sabit pada perkerasan jalan.
d) Aligator crack bentuk retak seperti kulit buaya pada permukaan perkerasn, reta
dimulai pada bagian bawah aspal, melalui retak slipcrack.
e) Fatigue Crack bentuk kerusakan karena perkerasan mengalami oksidasi dan aspal
patah.
f) Block Crack bentuk kerusakan perkerasan mengalami benturan beban roda.

22. Kerusakan ini dipengaruhi antara lain campuran perkerasan, temperature material saat
pelaksanaan penghamparan, dan beban as roda kendaraan, kecuali.
a) Rutting bentuk kerusakan membentuk lajur roda kendaraan pada permukaan
perkerasan jalan.
b) Corrugation and Shoving berombak, keriting, kerusakan sekumpulan permukaan
asphalt yang berbentuk gunung yang muncul berjarak biasanya < 3 m sepanjang lajur
perkerasan.
c) Depretion, kerusakan permukaan jalan karena kelelahan campuran aspalh.
d) Swelling pengembangan lapisan perkerasan mengalami menonjol kepermukaan pada
arah perkerasan memanjang, bergelombang disertai retak permukaan.
e) Bumps & sag mengembang dan melendut, permukaan mengembang berbetuk kecil,
terbatas, bergerak keatas permukaan perkerasan, melendut berbentuk kecil, kasar,
bergerak kebawah permukaan perkerasan.
f) Edge Cracking retak tepi berbentuk pararel pada bagian luar tepi perkerasan.
g) Potohles Penyebab kerusakan pembebanan lalu lintas dan dapat disebabkan oleh
pembekuan perlemahan pondasi bawah atau tanah dasar sub grade.

7
Nama : Maulana Sayyidin Malik Ibrahim
Prodi : D4 Teknologi Rekayasa Pemeliharaan Bangunan Sipil
Offering : B / 06GE

Test Formatif ( Minggu 2 )

1. Pada pembuatan bahan ikatan lapisan perkerasan jalan yang mengunakan bantuan
penguapan dari jenis minyak tergolong
a) Aspal minyak
b) Aspal alam dari aspal buton
c) Aspal proses panas
d) Aspal Porous
e) Aspal AC-WC

2. Untuk bahan ikatan pada perkerasan jalan umumnya digunakan aspal minyak jenis
a) asphalticbase crude oil.
b) Ashalticbase crude banyak paraffin.
c) Ashaltic crude oil.
d) Ashaltic paraffin
e) Ashaltic base oil

3. bahan ikatan pada perkerasan jalan umumnya digunakan aspal minyak dicampur bahan
pelarutyang memiliki penguapan rendah disebut
a) RC (Rapid Curing cut back).
b) MC (Medium Curing cut back)
c) SC(Slow curing dan Slow Setting)
d) Aspal matic
e) Aspal penetrasi

4. Pekerjaan lapis permukaan jalan mengunakan dari bahan asbuton dengan dingin disebut
a). Seal Coat Asbuton
a) Sand Sheet asbuton.
b) Surface Treatment Asbuton.
c) Aspal beton
d) Aspal buton

5. Pelaksanaan penghamparan campuan aspal buton dijalan dengan ditaburi agregat single
size disebut
a) Surface Treatment Asbuton
b) Sand sheet asbuton
c) seal coat Asbuton.
d) Aspal matic
e) Aspal penetrasi

8
6. Agregatadalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam
campuran beton atau mortar. Agregat menempati sebanyak
a) kurang lebih 55- 65 % dari volume beton atau mortar.
b) kurang lebih 65-70 % dari volume beton atau mortar.
c)kurang lebih 75- 85 % dari volume beton atau mortar.
d)kurang lebih95- 99 % dari volume beton atau mortar.
e) kurang lebih 45- 55 % dari volume beton atau mortar.

7. Agregat yang menggunakan bahan baku dari batu alam atau proses penghancuran
menjadi butiran bervariasi, Jenis batuan yang bermutu baik digunakan untuk agregat
memiliki kekerasan tidak mudah aus /rapuh, kompak, kekal dan tidak pipih. Agregat dari
alam diproses menjadi :
a) Agregat butiran bervariasi, agregat halus,abu batu.humus
b)Agregat butiran bervariasi, agregat halus,abu batu, tanah hitam.
c) Agregat butiran bervariasi, agregat halus,abu batu.lempung
d) Agregat butiran bervariasi, agregat halus,abu batu.Tanah merah
e) Agregat butiran bervariasi, agregat halus,abu batu.

8. Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus (tertentu) karena keterbatasan
hasil agregat alam. Biasanya agregat buatan adalah agregat ringan.
Contoh agregat buatan adalah : Klinker dan breeze, fly ash, yang berasal dari limbah
a)Pembangkit tenaga uap, tanah liat yang dibakar, cook breeze limbah sisa pembakaran
arang, hydite berasal dari tanah liat (shale), lelite terbuat dari batu metamorphore, tanah
basah
b)Pembangkit tenaga uap, tanah liat yang dibakar, cook breeze limbah sisa pembakaran
arang, hydite berasal dari tanah liat (shale), lelite terbuat dari batu metamorphore, tanah
lempung
c)Pembangkit tenaga uap, tanah liat yang dibakar, cook breeze limbah sisa pembakaran
arang, hydite berasal dari tanah liat (shale), lelite terbuat dari batu metamorphore
d)Pembangkit tenaga uap, tanah liat yang dibakar, cook breeze limbah sisa pembakaran
arang, hydite berasal dari tanah liat (shale), lelite terbuat dari batu metamorphore, pasir
besi
e)Pembangkit tenaga uap, tanah liat yang dibakar, cook breeze limbah sisa pembakaran
arang, hydite berasal dari tanah liat (shale), lelite terbuat dari batu metamorphore, tanah
merah

9. Agregat sebagai bahan campuaran dalam pembuatan aspal dapat diperoleh dari hasil
penambangan dan di proses dapat dibedakan menjadi agregat Alam dan agregat
buatanbatu pecah, jika dipakai pada campuran memiliki kesamaan antara lain
a). butiran memiliki kesamaan dari ukuran dan bentuk, permukaan halus, lonjong, dan
butiran hampir segaram.
b). Memliki gradasi butiran berbeda karena dalam proses melalui saringan ayakan
permukaan kasar dan tidak rata.
c) memiliki butiran dapat dikendalai kan sesuai dengan jenis pembuatan campuran
memiliki permukaan bahan bervariasi dan lolos uji disain.

9
d) butiran memiliki kesamaan dari ukuran dan bentuk, permukaan halus, lonjong, dan
butiran hamper segaram.
e) Memiliki butiran seragam dari ukuran dan bentuk, permukaan halus, lonjong, dan
butiran seragam

10. Gradasi agregat dibedakan menjadi tiga macam, gradasi yang memiliki butiran
bervariasi dari ukuran terkeci hingga besar sesaui gardasi lolos saringan sebagai bahan
campuran perkerasan aspal disebut
a) gradasi rapat
b) gradasi seragam
c) gradasi timpang.
d) Gradasi senjang
e) Gradasi beraturan

11. Ravelling, terjadinya kekusutan pada permukaan perkerasan atau tidak rata pada
permukaan perkerasan.Penyebab kerusakan: pelepasan ikatan antara bahan asphalt
dengan agregat kasar pada perkerasn akibat pengaruh cuaca. Termasuk
a) Cracking
b) Distorsi
c) disintegrasion
d) Skid resisten
e) Bleding

10
Nama : Maulana Sayyidin Malik Ibrahim
Prodi : D4 Teknologi Rekayasa Pemeliharaan Bangunan Sipil
Offering : B / 06GE

Test Formatif ( Minggu 3 )

1. Aspal beton adalah campuran aspal yang dibentuk dari campuran


a) Campuran aspal pada kadar tertentu, agregrat kasar sesuai dalam garadasi, agregat
halus, dan bahan filer semen.
b) Campuran aspal pada kadar tertentu, agregat kasar sesuai dalam takaran gradasi,
agregat pasir dan bahan filer pasir
c) Campuran dari asspal pada kadar tertentu, agregat kasar dan halus, filer dari semen.
d) Campuran dari aspal kadar tertentu, agregat halus, dan filler dari abu batu
e) Campuran dari aspal kadar tertentu, agregat kasar, dan filler dari abu batu putih.

2. Laston (Lapisan Aspal Beton), adalah beton aspal bergradasi menerus yang umum
digunakan untuk jalan-jalan dengan beban lalu lintas yang cukupberat. Laston dikenal
pula dengan namaAC (Asphalt Concrete). Karakteristik beton aspal yang terpenting pada
campuran ini adalah stabilitas.Tebalnominal minimum Laston 4-6 cm. Yang termasuk
dalam jenis laston adalah
a) AC-WC (AsphaltConcrete-Wearing Course). AC-BC (Asphalt Concrete-Binder
Course). AC-Base (AsphaltConcrete-Base). latasir
b) AC-WC (AsphaltConcrete-Wearing Course). AC-BC (Asphalt Concrete-Binder
Course). AC-Base (AsphaltConcrete-Base). asbutas
c) AC-WC (AsphaltConcrete-Wearing Course). AC-BC (Asphalt Concrete-Binder
Course). AC-Base (AsphaltConcrete-Base). ,aspal buton
d) AC-WC (AsphaltConcrete-Wearing Course). AC-BC (Asphalt Concrete-Binder
Course). AC-Base (AsphaltConcrete-Base). , aspal penetrasi
e) AC-WC (AsphaltConcrete-Wearing Course). AC-BC (Asphalt Concrete-Binder
Course). AC-Base (AsphaltConcrete-Base). Aspal Prime cot
f)

3. Agregat Kasar harus memiliki


a) Fraksi agregat kasar , batu pecah atau kerikil pecah , angularitas , ditumpuk dengan
gradasi halus
b) Fraksi agregat kasar , batu pecah atau kerikil pecah , angularitas , ditumpuk terpisah
c) Fraksi agregat kasar , batu pecah atau kerikil pecah , angularitas , ditumpuk dengan
tanah
d) Fraksi agregat kasar , batu pecah atau kerikil pecah , angularitas , ditumpukdengan pasir
e) Fraksi agregat kasar , batu pecah atau kerikil pecah , angularitas , ditumpuk dengan
bahan filer

11
4. Lapisan perata adalah beton aspal yang digunakan sebagai lapisan perata dan pembentuk
penampang melintang pada permukaan jalan lama. Semua jenis campuran beton aspal
dapat digunakan, tetapi untuk membedakan dengan campuran untuk lapis perkerasan jalan
baru, termasuk jenis ini adalah
a) AC-WC(H), AC-BC(H), AC-Base(H), HRS-WC(H),
b) AC-WC(M), AC-BC(M), AC-Base(M), HRS-WC(M),
c) AC-WC(XL), AC-BC(XL), AC-Base(XL), HRS-WC(XL),
d) AC-WC(L), AC-BC(L), AC-Base(L), HRS-WC(L),
e) AC-WC(N), AC-BC(N), AC-Base(N), HRS-WC(N),

5. Agregat Halus, harus memiliki


a) Agregat halus pasir /batu pecah , bahan yang bersih, keras, harus ditumpuk terpisah
,Agregat halus harus sesuai, standast saringan
b) Agregat halus pasir /batu pecah , bahan yang bersih, keras, harus ditumpuk terpisah
,Agregat halus harus sesuai, standast saringan, tanah lempung.
c) Agregat halus pasir /batu pecah , bahan yang bersih, keras, harus ditumpuk terpisah
,Agregat halus harus sesuai, standast saringan, pasir besi.
d) Agregat halus pasir /batu pecah , bahan yang bersih, keras, harus ditumpuk terpisah
,Agregat halus harus sesuai, standast saringan, tanah merah.
e) Agregat halus pasir /batu pecah , bahan yang bersih, keras, harus ditumpuk terpisah
,Agregat halus harus sesuai, standast saringan, abu sekam padi

6. Bahan Pengisi (Filler) memiliki


a) Bahan pengisi (filler) harus bebas dari bahan lain, haruskering dan bebas dari
gumpalan-gumpalan , diuji denganpengayakan yanglolos ayakan No.200 (0,075mm) ,
sifat non plastis, bercampur tanah
b) Bahan pengisi (filler) harus bebas dari bahan lain, haruskering dan bebas dari
gumpalan-gumpalan , diuji denganpengayakan yanglolos ayakan No.200 (0,075mm) ,
sifat non plastis
c) Bahan pengisi (filler) harus bebas dari bahan lain, haruskering dan bebas dari
gumpalan-gumpalan , diuji denganpengayakan yanglolos ayakan No.200 (0,075mm) ,
sifat non plastis, bercampur pasir
d) Bahan pengisi (filler) harus bebas dari bahan lain, haruskering dan bebas dari
gumpalan-gumpalan , diuji denganpengayakan yanglolos ayakan No.200 (0,075mm) ,
sifat non plastis, bercampur logam
e) Bahan pengisi (filler) harus bebas dari bahan lain, haruskering dan bebas dari
gumpalan-gumpalan , diuji denganpengayakan yanglolos ayakan No.200 (0,075mm) ,
sifat non plastis, bercampur plastic

7. Karakteristik dari persyaratan material pada lapisan aspal beton AC-BC terdiri dari
a) Aspal , gradasi kasar, gradasi halus, filler
b) Aspal, gradasi kasar, gradasi senjang, filer
c) Aspal, gradasi seragam, gradasi halus, filer.
d) Aspal, gradasi senjang, gradasi halus, filler.
e) Aspal, gradasi kasar, gradasi halus.

12
8. Latasir biasa pula disebut
a) SS (Sand Sheet) atau HRSS (Hot Rolled Sand Sheet).
b) Lataston (Lapisan Tipis Aspal Beton),
c) HRS (Hot Rolled Sheet.
d) Lasbutas,
e) Asbuton dingin.

9. SMA (Split Mastic Asphalt) adalah beton aspal bergradasi terbuka dengan selimut aspal
yang tebal. Campuran ini mempergunakan tambahan berupa fiber selulosa yang berfungsi
untuk menstabilisasi kadar aspal yang tinggi.Lapisan ini terutama digunakan untuk jalan-
jalan dengan beban lalu lintasberat. Jenis dari SMA, yaitu:.
a) Lataston (Lapisan Tipis Aspal Beton),
b) HRS ( hot roller sheet)
c) AC-WC(L), AC-BC(L), AC-Base(L), HRS-WC(L),
d) Asbuton
e) Lasbutag

10 ,Karakteristik campuran panas pada pembuatan lapis perkerasan jalan, campuran


agregat, filler, dan aspal dapat diukur dari sifat-sifat melalui pengujian Marshall yang
ditunjukan pada nilai-nilai sebagai berikut :
a) Kerapatan (Density, stabilitas, kelelehan, VIM, FAA, VFA,Marshal Quentient
b) Kerapatan (Density, stabilitas, kelelehan, VIM, FMA, VFA,Marshal Quentient
c) Kerapatan (Density, stabilitas, kelelehan, VMI, FMA, VFA,Marshal Quentient
d) Kerapatan (Density, stabilitas, kelelehan, VIM, FMA, VAA,Marshal Quentient
e) Kerapatan (Density, stabilitas, kelelehan, VIM, FAA, VFA,Marshal Quentient

13
Nama : Maulana Sayyidin Malik Ibrahim
Prodi : D4 Teknologi Rekayasa Pemeliharaan Bangunan Sipil
Offering : B / 06GE

Test Formatif ( Minggu 4 )


1. Sebutkan komponen apa saja dalam menghutung analisa komponen pada perkerasan lentur ?
 Menghitung Lintas Harian Rata – Rata ( LHR ) pada selisih umur awal dan umur jalan
Jadi dan Angka pertumbuhan lalu lintas.
 Menghitung angka Ekivalen ( E ) masing masing kendaraan
 Menghitung Lintas Ekivalen Permulaan ( LEP )
 Menghitung Lintas Ekivalen Akhir ( LEA )
 Menghitung Lintas Ekivalen Tengah ( LET )
 Menghitung Lintas Ekivalen Rencana ( LER )
 Menghitung Data CBR untuk menentukan Daya Dukung Tanah ( DDT ) sehingga
mendapatkan data Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )
 Menghitung Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )
2. Sebutkan ciri dari drainase pada pernukaan jalan ?
 Drainase yang terletak di atas permukaan jalan dikarenakan digunakan untuk
pengendalian air di atas permukaan jalan
 Terdiri dari saluran terbuka dan termasuk didalamnya perataan lahan dan penterasan
 Biasanya penutup drainase terbuat dari besi
3. gambarlah salah satu potongan gambar drainase permukaan pada tepi jalan ?

14
1. 1. Data-data tahun 2020
 kendaraan ringan 2 ton (1+1) =1279 kend
 bus 8 ton (3+5) = 379 kend
 truck 2 as 13 ton (5+8) = 59 kend
 truck 3 as 20 ton (6+7.7) = 39 kend
 truck 5 as 30 ton (6+7.7+5+5) = 19 kend
LHR 2008 = 1775 kend/hari/ 2 jalur
Perkembangan lalu lintas (i)Untuk 10 tahun = 8% maka diperoleh LHR 10 tahun
a) LHR = 3889,82
b) LHR= 3889,82
c) LHR= 3888,82
d) LHR = 2788,82
e) LHR = 3889,00
f) LHR = 3832,09

2. Pada Data kendaraan ringan 2 ton (1+1) =1279 x 1,276 = 1632 kendaraan
bus 8 ton (3+5) = 379 x 1,276 = 483,604 kendaraan
truck 2 as 13 ton (5+8) = 59 x 1,276 = 75,284 kendaraan
truck 3 as 20 ton (6+7.7) = 39 x 1,276 = 49,764 kendaraan
truck 5 as 30 ton (6+7.7+5+5) = 19 x 1,276 = 24,244 kendaraan
hitunglah LEP pada kendaraan ringan diperoleh berapa jika
Rumus = LEP = koefisien jalur x LHR saat jalan dibuka x E
untuk jalan dua arah koefisiennya (n) = 0,5, E = 0,0004
a) 0,3264 b) 0,3362, c) 0,3364 d) 0,3246 e) 0,3263

3. Dari soal no 2 LEP untuk kendaraan bus 8 Ton (3+5 )


Rumus = LEP = koefisien jalur x LHR saat jalan dibuka x E
untuk jalan dua arah koefisiennya (n) = 0,5, E = 0,1593
a) 38,5291 b) 38,5381. c) 38,5391 d) 38,5381 e) 38,5291

15
4. Dari soal no 2 LEP untuk kendaraan truk 2 as 13 ton (5+8 )
Rumus = LEP = koefisien jalur x LHR saat jalan dibuka x E
untuk jalan dua arah koefisiennya (n) = 0,5, E = 1,0648
a) 40,0812 b) 40,0912 c) 40,0183 d) 40,082 e) 40,0912

5.Dari soal no 2 LEP untuk kendaraan truck 3 as 20 ton (6+7.7)


Rumus = LEP = koefisien jalur x LHR saat jalan dibuka x E
untuk jalan dua arah koefisiennya (n) = 0,5, E = 1,0375
a) 25,815 b) 25,915 c) 25, 924 d) 25, 817 e) 25, 816

6. Dari soal no 2 LEP untuk kendaraan truck 5 as 30 ton (6+7.7+5+5)


Rumus = LEP = koefisien jalur x LHR saat jalan dibuka x E
untuk jalan dua arah koefisiennya (n) = 0,5, E = 1,3195
a) 15,995 b) 15, 996 c) 15,996 d) 15,997 e) 15,994

I. Menurut bentuk kontruksi dranase jalan dibagi menjadi:


a). Saluran terbuka, saluran bebas terbuka
b) . Saluran tertutup, saluran terbuka.
c). Saluran tertutup, saluran bebas
d) Saluran tertutup dan saluran siphpon
e). Saluran terbuka dan saluran syhpon

II. Dalam rancangan sistem drainase jalan berdasarkan pada kondisi


a) keberadaaankondisi volume air permukaan dan air di bawah permukaan
b) keberadaan kondisi volume air permukaan ,
c) Keberadaan kondisi volume air dibawah permukaan.
d) Keberadaan kondisi volume hujan dan air terjun.
e) Keberadaan kondisi volume air buangan rumah tangga

III. Beberapa hal yang perlu utama diperhatikan dalam merencanakan drainase permukaan
antara lain:
a) Plot rute jalan pada peta topografi,Panjang segmen saluran,Luas daerah layanan,
b) Plot rute jalan pada peta topografi,Panjang segmen saluran,Luas daerah layanan,Analisa
hidrologi dan debit aliran air
c) ,Panjang segmen saluranm,Luas daerah layanan,Analisa hidrologi dan debit aliran air
d) Plot rute jalan pada peta topografi, Luas daerah layanan,Analisa hidrologi dan debit
aliran air
e) Plot rute jalan pada peta topografi,Panjang segmen saluran,Luas daerah layanan,

16
IV. Pada pekerjaan drainase di kawasan banyak mengalami sering terjadi longsor karena
kawasan itu terletak di perbukitan yang mempunyai struktur tanah yang labil,maka dalam
pembangunan tersebut terdapat prioritas proses yang dilakukan yaitu
a) Pembuatan darinase tangkapan , talud betangga, saluran tangkapan airterbuka , draenase
terbuka ditepi jalan.
b) Pembuatan talud betangga, saluran tangakapan air, saluran draenase di tepi jalan
c) Saluran ditepi jalan saluran terbuka, darenase tertutup ditepi jalan
d) Pembuatan talud bertangga, saluran tangkapan air terbuka,saluran tertutup
e) Pembuatan talud bertangga draenase terbuka

17
Nama : Maulana Sayyidin Malik Ibrahim
Prodi : D4 Teknologi Rekayasa Pemeliharaan Bangunan Sipil
Offering : B / 06GE

Test Sumatif ( Test Akhir)

1. Susunan perkerasan lentur pada system lapis penetrasi terdiri dari lapisan sub base, base,
dan lapisan penutup pilihlah dari gambar ini yang sesuai ?
a)

b)

c)

a)

18
e)

2. Konstruksi Perkerasan Komposit (Composite Pavement), gabungan antara lapis perkerasan


fleksibel pada bagian permukaan atau lapisan aus dan lapisan perkerasan dari bahan beton
bersifat kaku, susunan yang benar adalah
a). lapisan ke 1 penetrasi Aspal, lapisan ke 2 lapisan beton.
b). lapisan ke 1 pondasi atas (base), lapisan ke 2 lapisan penetrasi,
c). lapisan ke 1 pondasi atas (base), lapisan ke 2 lapisan beton
d), lapisan ke 1 tanah asal, lapis ke 2 lapisan beton
e). lapisan ke 1 lapisan beton, lapisan ke 2 lapisan bahan aspal beton

3. Pada lapisan perkerasan jalan dari aspal beton sebelum dilapisi lapisan aus ( wearing-
course) diberi lapisan binder course , apa fungsi dari lapisan binder course.?
Sebagai lapisan aus pertama
a) Sebagai lapisan perata .
b) Sebagai lapisan base atas.
c) Sebagai lapisan sub base atas.
d) Sebagai lapisan perata . lapisan base atas
e) Sebagai lapisan base atas.lapisan sub base atas.

4 Pada lapisan perkerasan lentur jalan , susunan lapisan yang tidak membutuhkan
persyaratan mutu bahan specific adalah?
a) Lapisan sub base-course
b) Lapisan base- course
c) Lapisan Tanah dasar (sub grade)
d) Lapisan binder course
e) Lapisan base- course, Tanah dasar (sub grade)

5 Pada pelaksanaan pemeliharaan lapisan perkerasan melalui pelapisan pada lapis


permukaan aus ( wering- course) dapat dikelompokan pada, ?
a) Pekerjaan Re-konstruksi.
b) Pekerjaan Re-surface.
c) Pekerjaan Overlay
d) Pekerjaan Re-surface,Pekerjaan Overlay
e) Pekerjaan Re-konstruksi, Pekerjaan Re-surface.

19
6 Pada pembuatan bahan ikatan lapisan perkerasan jalan yang mengunakan bantuan
penguapan dari jenis minyak tergolong
a) Aspal minyak
b) Aspal alam dari aspal buton
c) Aspal proses panas
d) Aspal Porous
e) Aspal AC-WC

7 Untuk bahan ikatan pada perkerasan jalan umumnya digunakan aspal minyak jenis
a) asphalticbase crude oil.
b) Ashalticbase crude banyak paraffin.
c) Ashaltic crude oil.
d) Ashaltic paraffin
e) Ashaltic base oil

8 bahan ikatan pada perkerasan jalan umumnya digunakan aspal minyak dicampur bahan
pelarutyang memiliki penguapan rendah disebut
f) RC (Rapid Curing cut back).
g) MC (Medium Curing cut back)
h) SC(Slow curing dan Slow Setting)
i) Aspal matic
j) Aspal penetrasi

9 Pekerjaan lapis permukaan jalan mengunakan dari bahan asbuton dengan dingin disebut
a). Seal Coat Asbuton
e) Sand Sheet asbuton.
f) Surface Treatment Asbuton.
g) Aspal beton
h) Aspal buton

10 Pelaksanaan penghamparan campuan aspal buton dijalan dengan ditaburi agregat single
size disebut
f) Surface Treatment Asbuton
g) Sand sheet asbuton
h) seal coat Asbuton.
i) Aspal matic
j) Aspal penetrasi

20
11 Agregat sebagai bahan campuaran dalam pembuatan aspal dapat diperoleh dari hasil
penambangan dan di proses dapat dibedakan menjadi agregat Alam dan agregat batu
pecah, jika dipakai pada campuran memiliki kesamaan antara lain
a). butiran memiliki kesamaan dari ukuran dan bentuk, permukaan halus, lonjong, dan
butiran hamper segaram.
b). Memliki gradasi butiran berbeda karena dalam proses melalui saringan ayakan
permukaan kasar dan tidak rata.
c) memiliki butiran dapat dikendalai kan sesuai dengan jenis pembuatan campuran
memiliki permukaan bahan bervariasi dan lolos uji disain.
d) butiran memiliki kesamaan dari ukuran dan bentuk, permukaan halus, lonjong, dan
butiran hamper segaram.
e) Memiliki butiran seragam dari ukuran dan bentuk, permukaan halus, lonjong, dan
butiran seragam

12. Gradasi agregat dibedakan menjadi tiga macam, gradasi yang memiliki butiran
bervariasi dari ukuran terkeci hingga besar sesaui gardasi lolos saringan sebagai bahan
campuran perkerasan aspal disebut
a) gradasi rapat
b) gradasi seragam
c) gradasi timpang.
d) Gradasi senjang
e) Gradasi beraturan

13. Ravelling, terjadinya kekusutan pada permukaan perkerasan atau tidak rata pada
permukaan perkerasan.Penyebab kerusakan: pelepasan ikatan antara bahan asphalt
dengan agregat kasar pada perkerasn akibat pengaruh cuaca. Termasuk
a) Cracking
b) Distorsi
c) disintegrasion
d) Skid resisten
e) Bleding

14 Aspal beton adalah campuran aspal yang dibentuk dari campuran


a) campuran aspal pada kadar tertentu, agregrat kasar sesuai dalam garadasi, agregat
halus, dan bahan filer semen.
b) Campuran aspal pada kadar tertentu, agregat kasar sesuai dalam tajkaran gradasi,
agregat pasir dan bahan filer pasir
c) Campuran dari asspal pada kadar tertentu, agregat kasar dan halus, filer dari semen.
d) Campuran dari aspal kadar tertentu, agregat halus, dan filler dari abu batu
e) Campuran dari aspal kadar tertentu, agregat kasar, dan filler dari abu batu putih.

21
15. Karakteristik dari persyaratan material pada lapisan aspal beton AC-BC terdiri dari
a) Aspal , gradasi kasar, gradasi halus, filler
b) Aspal, gradasi kasar, gradasi senjang, filer
c) Aspal, gradasi seragam, gradasi halus, filer.
d) Aspal, gradasi senjang, gradasi halus, filler.
e)Aspal, gradasi kasar, gradasi halus.

16. Latasir biasa pula disebut


a) SS (Sand Sheet) atau HRSS (Hot Rolled Sand Sheet).
b) Lataston (Lapisan Tipis Aspal Beton),
c)HRS (Hot Rolled Sheet.
d) Lasbutas,
e) Asbuton dingin.

17. SMA (Split Mastic Asphalt) adalah beton aspal bergradasi terbuka dengan selimut aspal
yang tebal. Campuran ini mempergunakan tambahan berupa fiber selulosa yang berfungsi
untuk menstabilisasi kadar aspal yang tinggi.Lapisan ini terutama digunakan untuk jalan-
jalan dengan beban lalu lintasberat. Jenis dari SMA, yaitu:.
a)Lataston (Lapisan Tipis Aspal Beton),
b) HRS ( hot roller sheet)
c) AC-WC(L), AC-BC(L), AC-Base(L), HRS-WC(L),
d) Asbuton
e) Lasbutag
18. Hitunglah kembali penentukan ketebalan susunan perkerasan lentur dengan data
mengunakan kode 2 nomer induk siswa pada data jenis jumlah kendaraan?

22
23

Anda mungkin juga menyukai