Anda di halaman 1dari 8

SINTESIS DAN KARAKTERISASI HIDROKSIAPATIT (HAp) DARI KULIT

KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN PROSES


HIDROTERMAL

Mukhlis Khoirudin, Yelmida , dan Zultiniar


Laboratorium Teknik Reaksi Kimia
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Bina widya Km12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
khoirudinmukhlis@gmail.com

ABSTRACT

Hydroxyapatite Ca10(PO4)6(OH)2 is a material that recently used as a filler and coating


for bone and teeth implant. It is used as an implant because it has a good bioactive and
biocompatible characteristics. HAp synthesis can be made by using material which is rich of
CaCO3 like blood cockle shell (Anadara granosa) (98,7 %). In this research, blood cockle
shell whichhas calcium source was synthesized to HAp by hydrothermal process. The size of
blood cockle was varied (60, 100, 200 mesh) and reaction duration (16, 20, 24 hours). The
outcome of synthesis was characterized by using with FTIR, XRD, SEM-EDX. From FTIR,
it showed that hydroxyapatite was formed with the presence of the peak from ion PO43- dan
OH. The highest peak was obtained from 200 meshes of particle size for 24 hours. XRD
results showed the peaks of hydroxyapatite diffraction pattern with HAp standard at angle 2θ
is 10.8322°, 21.7774°, 25.9091°, 28.1308°, 34.1252° with JCPDS hydroxyapatite standard.
The form of crystal was hexagonal. SEM-EDX showed the morphology size which was
10µm - 100µm range and 1,99in Ca/p ratio.

Keywords: Blood Cockle Shell,Synthesis,Hydroxyapatite, Hydrothermal Method.

1. Pendahuluan banyak digunakan untuk substitusi tulang


Makin tingginya tingkat kecelakaan adalah biokeramik yang merupakan senyawa
yang terjadi di masyarakat berdampak pada kalsium fosfat. Hidroksiapatit dengan rumus
makin tinggi pula kebutuhan masyarakat kimia Ca10(PO4)6(OH)2 merupakan salah satu
akan biomaterial untuk menggantikan atau senyawa kalsium fosfat merupakan
memperbaiki organ tubuh atau jaringan yang komponen anorganik utama pada tulang dan
rusak maupun hilang. Kerusakan atau cacat gigi [Kohoe dkk, 2008]. Sintesis HAp dapat
pada tulang mengakibatkan terganggunya dilakukan menggunakan bahan baku yang
fungsi tersebut sehingga tulang perlu kaya dengan CaCO3 seperti kulit kerang
diperbaiki. Dewasa ini, penggunaan darah (Anadara granosa) (98,7 %).
biomaterial sebagai tulang implan
merupakan salah satu alternatif yang telah
banyak dikembangkan. Biomaterial
merupakan material yang berfungsi
mengembalikan dan meregenerasi jaringan
tulang yang rusak [Dahlan, 2013].
Untuk merespons kebutuhan yang
tinggi tersebut, maka banyak dilakukan
penelitian dalam pengembangan biomaterial
ini agar didapatkan biomaterial yang sangat
tepat dan berharga murah. Biomaterial yang

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 1


Tabel 2.1 Komposisi kimia serbuk kulit sumber fosfat, amoniak digunakan sebagai
kerang darah pengatur pH, dan aquades berfungsi sebagai
No Komponen Kandungan pelarut.
(% Berat)
1 CaCO3 98,7 2.2 Peralatan Utama dan Penunjang
2 Na 0,9 Alat utama yang digunakan dalam
3 P 0,02 penelitian ini adalah furnace yang berfungsi
4 Mg 0,05 sebagai alat untuk proses terjadinya kalsinasi
5 Fe, Cu, Ni, 0,2 dan vessel hidrotermal sebagai reaktor
B, Zn, dan tempat terjadinya proses hidrotermal.
Si Peralatan penunjang yang dipakai meliputi
Sumber: [Awang-Hazmi, 2007] lumpang, belender, ayakan, oven, cawan
keramik, corong, erlemenyer, gelas piala,
Penelitian tentang hidroksiapatit sudah timbangan analitik, kertas saring, dan kertas
banyak dilakukan karena aplikasinya yang indikator pH.
sangat luas baik sebagai biomaterial untuk
impan tulang, filler, sebagai katalis, 2.3 Prosedur Penelitian
penukar ion atau adsorben. Selain itu Penelitian ini melalui beberapa tahapan
hidroksiapatit dapat mengadsorpsi logam dalam pengerjaannya, yaitu:
timbal, kobalt, nikel, tembaga, timah, Persiapan bahan baku
cadmium, dan uranium dengan efisien. Kulit kerang yang didapatkan dicuci dan
Berbagai teknik telah dikembangkan untuk dikeringkan. Kulit kerang dihaluskan dengan
sintesis hidroksiapatit diantaranya adalah lumpang kemudian dihaluskan kembali
metode kering, metode basah, reaksi dengan belender, selanjutnya diayak sesuai
hidrotermal dan sol gel. Berbagai sumber ukuran yang diinginkan. (Variasi ukuran
bahan dasar sintesis hidroksiapatit telah partikel 60, 100, 200 mesh).
digunakan diantaranya sumber Ca berasal Kalsinasi bahan baku
dari tulang sapi, batu gamping dan Pada tahap ini kulit kerang yang sudah halus,
cangkang telur. Sumber fosfor dalam sesuai dengan ukuran partikel dikalsinasi
sintesis hidroksiapatit yang telah digunakan selama 5 jam menggunakan furnace
adalah amonium hidrogen fosfat tujuannya adalah untuk mengubah dari
(NH4)2HPO4, asam fosfst (H3PO4), fosfor CaCO3 menjadi CaO.
pentaoksida (P2O5) [Muntamah,2011]. Pada Sintesa HAp dengan metode hidrotermal
penelitian ini mengunakan bahan baku kulit Pada tahap ini proses hidrotermal dilakukan
kerang darah sebagai kalsium. Metode yang dengan menggunakan rasio mol bahan baku
digunakan adalah metode hidrotermal. kulit kerang (CaO) dengan (NH4)2HPO4
Pemilihan metode hidrotermal pada sebesar 1,67.
penelitian ini karena proses hidrotermal Berikut tahap-tahap sintesis HAp dengan
adalah proses yang sederhana, biaya metode hidrotermal yaitu:
pengolahan murah dan dapat dilakukan 1. 3,035 gr (NH4)2HPO4 dilarutkan dengan
pada temperature rendah [Hien, 2010]. akuades membentuk larutan jenuhnya (±15
Hasil sintesis dikarakterisasi dengan ml) kemudian masukan ke dalam vessel
menggunakan, FTIR, XRD, SEM-EDX. hirotermal.
2. Campurkan 5 gram CaO dari kulit kerang dan
2. Metode Penelitian aduk sampai bercampur homogen membentuk
gel.
2.1 Bahan Baku 3. Atur pH sekitar 11 – 12 menggunakan
Bahan-bahan baku penelitian meliputi NH4OH
kulit kerang darah yang telah halus sebagai
sumber kalsium, (NH4)2HPO4 sebagai

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 2


4. Proses hidrotermal dengan pemanasan 3. Hasil dan Pembahasan
dengan suhu 160ºC selama beberapa jam
(variasi waktu 16 jam, 20 jam dan 24 jam). 3.1 Kalsinasi kulit kerang darah (Anadara
5. Setelah waktu reaksi tercapai, vessel
hidrotermal didinginkan secara alami, crude granosa)
HAp di cuci dengan aquades sampai pH 7 - 8. Kalsinasi kulit kerang darah (Anadara
6. Keringkan senyawa hasil sintesis di oven pada granosa) dilakukan pada suhu 900°C selama
suhu 110ºC sampai beratnya konstan. 2 jam. Pada tahap ini terjadi reaksi
7. Lakukan analisa hasil sintesis dengan dekomposisi kalsium karbonat (CaCO3)
menggunakan FTIR, SEM, XRD. menjadi kalsium oksida (CaO) seperti
terlihat pada persamaan 1.
2.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian meliputi variabel tetap
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (3.1)
dan berubah. Variabel tetap adalah
temperature pada suhu reaksi hidrotermal
160ºC. Sedangkan variabel berubah terdiri Proses kalsinasi kulit kerang bertujuan
dari ukuran partikel (60, 100, 200 mesh) dan untuk mereduksi senyawa kalsium karbonat
lama waktu reaksi (16, 20, 24 jam). dan menghilangkan senyawa organik
lainnya. Adanya karbonat dapat mengganggu
2.5 Karakterisasi HAp Hasil Sintesis proses pembentukan kristal HAp [Dahlan
dkk, 2013]. Dari analisa gravimeter
Fourier Transform InfraRed (FTIR)
diperoleh CaO hasil kalsinasi dari 100 gram
Fourier Transform InfraRed (FTIR)
kulit kerang darah sebesar 43 gram (43%).
merupakan sebuah alat yang digunakan Kehilangan berat sebagian 57 gram (57%)
untuk mengidentifikasi jenis ikatan kimia diperoleh dari Co2 yang menguap.
dalam senyawa kalsium fosfat. Alatnya yaitu
spektroskopi infra merah, radiasi infra merah 3.2 Sintesis HAp
akan melewati sampel yang akan di analisa. Sintesis hidroksiapatit dengan kulit
Sebagian dari infra merah tersebut akan kerang darah menggunakan metode
diserap (absorpsi) dan sebagian lagi akan hidrotermal pada suhu 160°C. Dengan
dipancarkan/diteruskan (transmitted) oleh ukuran partikel 60 mesh, 100 mesh, 200 mes
sampel. dan lama reaksi 16 jam, 20 jam 24 jam.
Amonium hidrogen fosfat sebanyak = 3,035
X-Ray Diffraction (XRD) gram dimasukkan ke dalam reaktor di
X-Ray Diffraction (XRD) berfungsi tambahkan 5 gram kulit kerang darah dan
untuk untuk mengidentifikasi struktur, amoniak 0,5 ml diperoleh rendemen
ukuran kristal, unsur, parameter kisi, dan sebanyak 5,7 gram. Data selengkapnya di
derajat kristalisasi suatu material melalui tampilkan pada lampiran.
puncak-puncak intensitas yang muncul.
3.3 Karakterisasi HAp hasil sintesis FTIR
Scanning Electron Microscopy (SEM-EDX) Karakterisasi dilakukan untuk
SEM berfungsi untuk mengetahui mengidentifikasi gugus fungsi HAp. Selain
morfologi sampel. Morfologi merupakan itu karakterisasi dilakukan untuk morfologi,
bentuk atau keadaan permukaan suatu ukuran, bentuk pori dan mengetahui apakah
material. Hasil SEM dapat menunjukkan proses sintesis hidroksiapatit dengan metode
ukuran dan bentuk pori pada sampel. Dan hidrotermal menghasilkan HAp yang murni.
EDX untuk menentukan rasio Ca/p. Karakterisasi yang digunakan pada
penelitian ini adalah FTIR, XRD dan SEM-
EDX.

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 3


3.4 Kulit kerang darah 60 mesh lama 3.5 Kulit kerang darah 100 mesh lama
reaksi 16, 20, 24 jam reaksi 16, 20, 24 jam

Gambar 3.4 Spektra FTIR HAp hasil Gambar 3.5 Spektra FTIR HAp hasil
sintesis 100 mesh
sintesis 60 mesh
Berdasarkan hasil FTIR metode
Berdasarkan hasil spektra FTIR hidrotermal, ikatan gugus PO43- merupakan
metode hidrotermal, FTIR berfungsi intensitas tertinggi yaitu pada ukuran partikel
mengidentifikasi gugus fungsi dalam sampel. 100 mesh dengan lama reaksi 24 jam pada
Ikatan gugus PO43- merupakan intensitas bilangan gelombang 92,53; 1022,73; 962,56;
paling tinggi yaitu pada partikel 60 mesh 873,83 dan 1417,04 cm-1. Puncak ini
dengan lama reaksi 16 jam, terdeteksi pada menunjukan ikatan gugus fosfat (PO43-)
bilangan gelombang 87,14; 1021,97; 962,36; dengan vibrasi ulur dan tekuk dari gugus P-
1418,13 dan 1963,83 cm-1. Puncak ini O. Gugus OH terdeteksi pada bilangan
menunjukan ikatan gugus fosfat (PO43-) gelombang 3641,17 cm-1 yang menunjukan
dengan vibrasi ulur dan tekuk dari gugus P- adanya ikatan hidrogen dengan vibrasi gugus
O. Gugus OH terdeteksi pada bilangan fungsi H-O-H. Ikatan Ca-O ditunjukan pada
gelombang 3260,12 cm-1 yang menunjukan panjang gelombang 1965,77 cm-1. menurut
adanya ikatan hidrogen dengan vibrasi gugus penelitian yang dilakukan oleh Suryadi
fungsi H-O-H. Ikatan Ca-O ditunjukan pada [2011] menyebutkan pada panjang
panjang gelombang 2149,70 cm-1. gelombang 962 cm-1 juga mmperlihatkan
gugus pita PO43-.

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 4


3.6 Kulit kerang darah 200 mesh lama
reaksi 16,20, 24 jam
membandingkan referensi yang membahas
spektrum dari grafik FTIR untuk
hidroksiapatit. Didapatkan hasil sintesis dari
analisis pada setiap sampel dengan ukuran
partikel 60, 100, dan 200 mesh, hasil FTIR
menunjukan bahwa sudah adanya HAp
dengan di buktikan adanya ikatan gugus
fosfat PO43- dan gugus OH.

3.7 Karakterisasi HAp hasil sintesis XRD

Gambar 3.7 Hasil Analisis XRD

Dari FTIR di ketahui sudah adanya


PO43- dan OH yang menyatakan sudah
adanya HAp. Dan untuk mengetahui derajat
kristalisasi HAp melalui puncak-puncak
intensitas yang muncul dengan
menggunakan XRD. Dari hasil pengujian
XRD diperoleh dengan membandingkan
Gambar 3.6 Spektra FTIR HAp hasil intensitas dari puncak-puncak pada
sintesis 200 mesh difraktogram terukur dengan JCPDS HAp.
Gambar hasil uji XRD pada gambar 4.5 pada
Berdasarkan hasil FTIR metode sampel 200 mesh dengan lama reaksi 20 jam
hidrotermal, ikatan gugus PO43- merupakan menunjukan puncak-puncak dengan
intensitas tertinggi yaitu pada ukuran partikel intensitas tinggi, pada sudut 2θ adalah
200 mesh dengan lama reaksi 24 jam 10.8322°, 21.7774°, 25.9091°, 28.1308°,
terdeteksi pada bilangan gelombang 93,61; 34.1252° ini menunjukan sudah adanya
1022,16; 962,62; 874,07 dan 1417,94 cm-1. hidroksiapatit, bahwa hidroksiapatit yang
Puncak ini menunjukan ikatan gugus fosfat dihasilkan mirip dengan JCPDS HAp.
(PO43-) dengan vibrasi ulur dan tekuk dari
gugus P-O. Gugus OH terdeteksi pada Hasil HAp yang dihasilkan
bilangan gelombang 3641,57 cm-1 yang kemurniannya belum optimum karena masih
menunjukan adanya ikatan hidrogen dengan adanya CaCO3 dan Ca(OH)2 didalam
vibrasi gugus fungsi H-O-H. Ikatan Ca-O hiroksiapatit hasil sintesis. Hidroksiapatit
ditunjukan pada panjang gelombang 1968,69 tidak dapat dimurnikan, tetapi untuk
cm-1. Menurut [Santoso, 2012] menunjukan mendapatkan HAp yang murni dapat
ikatan gugus fosfat PO43- vibrasi ulur dilakukan dengan memperbaiki prosesnya.
puncaknya pada 1024,29 cm-1 sedangkan Dan kristal yang didapatkan dari
PO43- vibrasi tekuk muncul pada panjang hidroksiapatit dengan suhu reaksi 160°C,
gelombang 562,77 cm-1. Dengan

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 5


ukuran parikel 200 mesh dan lama reaksi 20 semakin kecil dan lama reaksi yang
jam berupa kristal hexagonal. semakin lama menghasilkan intensitas
3.8 Karakterisasi HAp hasil sintesis SEM- tertinggi yaitu pada ukuran partikel
EDX 200 mesh dengan lama reaksi 24 jam
terdeteksi pada bilangan gelombang
a b 93,61; 1022,16; 962,62; 874,07 dan
1417,94 cm-1. Puncak ini menunjukan
ikatan gugus fosfat (PO43-) dengan
vibrasi ulur dan tekuk dari gugus P-O.
Gugus OH terdeteksi pada bilangan
gelombang 3641,57 cm-1 yang
menunjukan adanya ikatan hidrogen
Gambar 3.8 Hasil analisis SEM sampel dengan vibrasi gugus fungsi H-O-H.
hidroksiapatit (a.) SEM dengan perbesaran Ikatan Ca-O ditunjukan pada panjang
100 X, (b.) SEM dengan perbesaran 7500 X gelombang 1968,69 cm-1.
2. Hasil analisa SEM, sintesis
hidroksiapatit pada kulit kerang darah
Dari XRD di ketahui sudah adanya dengan metode hidrotermal memiliki
hidroksiapatit, bahwa hidroksiapatit yang ukuran morfologi yang berukuran
dihasilkan mirip dengan JCPDS HAp dan dengan rentang 10µm - 100µm.
untuk mengetahu morfologi dan rasio yang 3. Rasio Ca/p HAp diperoleh dengan
di peroleh dari hidroksiapatit dengan pengukuran EDX yang dilakukan
menggunakan SEM-EDX. Pada gambar 4.4 bersamaan dengan karakterisasi SEM.
menunjukkan morfologi pada sampel Nilai rasio Ca/p adalah 1,99.
hidroksiapatit dengan suhu reaksi 160°C 4. Dari hasil analisa XRD, sintesis
ukuran partikel 200 mesh dan lama reaksi 20 hidroksiapatit dengan metoda
jam. Hasil SEM morfologi dipengaruhi oleh hidrotermal telah diperoleh
suhu, ukuran partikel dan lama reaksi. hidroksiapatit, dengan kemurnian yang
Sampel HAp hasil sintesis pada SEM belum optimal.
perbesaran 100 X memiliki ukuran morfologi 5. Hasil analisa XRD, sintesis
yang berukuran dengan rentang 10µm - hidroksiapatit diperoleh bentuk kristal
100µm dan SEM perbesaran 7500 X hexagonal. Dan dari hasil difraksi
memperlihatkan morfologi permukaan analisa XRD di dapatkan puncak-
hidroksiapatit. Dan rasio Ca/p HAp puncak hidroksiapatit pola difraksi
diperoleh dengan pengukuran EDX yang hasil sintesis dengan standar HAp pada
dilakukan bersamaan dengan karakterisasi sudut 2θ adalah 10.8322°, 25.9091°,
SEM. Nilai rasio Ca/p adalah 1,99 nilai ini 28.1308°, 34.1252° dengan standar
lebih besar dari nilai nisbah Ca/p 1,67 JCPDS hidroksiapatit.
hidroksiapatit komersial. Ini disebabkan
masih adanya CaO yang memperbesar Ca 4.2 Saran
dalam hasil sintesis tersebut [Muntamah, Pada metode hidrotermal sintesis
2011]. hidroksiapatit, nilai rasio Ca/p di peroleh
1,99 nilai ini lebih besar dari nilai nisbah
4. Kesimpulan dan Saran Ca/p 1,67 hidroksiapatit komersial. Ini
4.1 Kesimpulan disebabkan masih adanya CaO yang
Dari hasil penelitian yang telah memperbesar Ca dalam hasil sintesis
dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai tersebut, sehingga direkomendasikan untuk
berikut : menaikan suhu yang lebih tinggi dan
1. Hasil analisa FTIR, pada ukuran menambahkan waktu reaksi yang lebih lama.
partikel pada kulit kerang yang Hal ini bertujuan untuk mengetahui masih

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 6


adanya komponen lain dan menghasilkan Muhajir. A., 2009. Studi kandungan logam
hidroksiapatit yang lebih murni. berat cadmium (Cd) pada kerang darah
(Anadara granosa) dari beberapa pasar
Daftar Pustaka kota malang, [Skripsi].
Muntamah., 2011. Sintesis dan Karakteisasi
Awang-Hazmi ABZ, Zuki MM, Nurdin A,.
Hidroksiapatit dari Cangkang Kerang
Jalila, Norimah Y. 2005. Mineral
Darah (Anadara granosa, sp), Institut
Composition of the Cokle (Anadara
Pertanian Bogor, [Tesis].
granosa) Shells of West Coast of
Permada. B., 2013. Kajian Stuktur dan
Peninsular Malaysia and It’s Potential as
Morfologi Hidroksiapatit yang di
Biomaterial for Use in Bone Repair. J
Sintesis menggunakan Hidrotermal
Animal and Veterinary Advances
[Skripsi].
6(5):591-594.
Rachmania P. A., 2012. Preparasi
Balamurugan A, Michel J, Faure J,
hidroksiapatit dari tulang sapi dengan
Benhayoune H, Wortham L,
metode kombinasi ultrasonic dan spray
Sockalingum G, Banchet, Bouthors S,
[Tesis].
Maquin DL, Balossier G. 2006.
Sadat-shojai. M. Preparation of
Synthesis and Structural Analysis of Sol
hydroxyapatite nanoparticles:
Gel Derived Stoichiometric Monophasic
Comparison between hydrothermal and
Hydroxyapatite Ceramics Silikáty
Solvo-Treatmen Processes and
50(1):27-31.
Colloidal Stability of Produced
Dahlan, K. Prasetyanti, F. Sari, YW. 2009.
nanoparticles in a Dilute Experimental
Sintesis hidroksiapatit dari cangkang
Dental Adhesive. Journal of the Iranian
telur menggunakan Dry metode. [Jurnal
Chemical Society, 6, 2 2009, 386-392.
Biofisika] 5(2):71-78.
Santos, M. H., Oliveira, M. d., Souza, L. P.
Dahlan. K., 2013. Potensi kerang rangga
d. F., Mansur, H. S. and Vasconcelos,
sebagai sumber kalsium dalam sintesis
W. L. Synthesis control and
biomaterial substitusi tulang.
characterization of hydroxyapatite
International Journal of Basic &
prepared by wet precipitation process.
Applied Sciences IJBAS-IJENS. 2012;
Materials Research, Vol 7, No. 4, 625-
12: 01.
630, 2004.
Dorozhkin, S. V. Nanodimensional and
Santoso., 2012. Preparasi dan aplikasi
Nanocrystalline Calsium
komposit hidroksiapatit atau kitosan
Ortophosphates: American journal of
sebagai absorben [Skripsi].
Biomedical Engineering 2012,2(3);48-
Saryati, Sulistiyoso G.S., Ari H., Supardi,
97.
Puji U., dan Bambang S., 2012.
Kehoe S, 2008. Optimisation of
Hidroksiapatit berpori dari kulit
Hydroxyapatite (HAp) for Orthopaedic
kerang, Pusat Teknologi Bahan Industri
Application via the Chemical
Nuklir (PTBIN)-BATAN, Tangerang
Precipitation Technique [Thesis] School
Selatan. [jurnal Sains Materi
of Mechanical and Manufacturing
Indonesia].
Engineering Dublin City University.
Suryadi., 2011. Sintesis dan Karakterisasi
Ferraz, M.P, Monteiro, F.J., Manuel, C.M.
biomaterial hidroksiapatit dengan
(2004). Hydroxyapatite nanoparticles :
proses pengendapan kimia basah,
A review of preparation methodologies.
Universitas Indonesia, Fakultas Teknik,
J.App. Biomat.Biomech. 2, 74-80.
Depok, [Tesis].
Hien., 2010. Study of the formation of porous
Walendra, Y,. 2012. Sintesis dan
hydroxyapatite ceramics from corals
karakterisasi Hidroksiapatit berpori
via hydrothermal process. Journal of
dari cangkang kerang darah (Anandara
Chemistry, vol. 48 (5), P. 591-596,
granosa linn) dengan porogen lilin
2010.

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 7


lebah, Institut Pertanian Bogor,
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Bogor, [Skripsi].

JOM FTEKNIK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 8

Anda mungkin juga menyukai